Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal

2

Click here to load reader

Transcript of Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal

Page 1: Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal

Siaran Pers

Menyalakan Semangat Guru Belajar

Penyakit kronis pendidikan Indonesia bukan buruknya kualitas guru, tapiberhentinya guru belajar. Ada beberapa faktor penyebabnya, pertama, buruknyakualitas pelatihan guru, yang masif, satu arah, dan miskin praktek. Banyaknyabeban kerja administratif yang membuat guru kehabisan waktu luang untuk belajar.Lebih ironis lagi, mekanisme Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) gurudinilai tidak efektif. Riset yang dilakukan Nurkolis dan Yuliejantiningsih (2015) diDemak dan Pemalang menunjukkan 73% guru menilai tidak efektif PKB di tingkatKKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Faktorterbesar yang membuat PKB tidak efektif adalah ketergantungan narasumber ahlidari pusat serta hambatan dan keengganan melakukan pembelajaran kolaboratifantar guru. Terhambatnya pembelajaran kolaboratif seolah menyiratkan kegagapandalam menghadapi keragaman.

Lebih jauh lagi, berhentinya semangat guru belajar berakar pada salah kaprahguru belajar. Najelaa Shihab, penggagas komunitas Guru Belajar menyampaikanbahwa ada 3 salah kaprah yang menghambat guru belajar. Pertama, guru malasbelajar kecuali bila ada insentif eksternal dalam bentuk tunjangan atau hadiah.Kenyataannya, guru secara alami mempunyai kebutuhan internal untuk belajar.Kedua, guru hanya perlu tahu cara melakukan sesuatu, tidak perlu dan tidakbisa paham mengapa melakukan sesuatu. Padahal, kesadaran mengapamelakukan sesuatu bisa menjadi motivasi yang luar biasa bagi guru belajar. Ketiga,kompetensi guru adalah kompetensi yang bisa diukur, diinterpretasi danditingkatkan secara individual tanpa mempertimbangkan konteks ekosistem.Kenyataannya, pembelajaran guru bersifat sosial, iklim yang positif dibutuhkan gurubelajar.

Semangat guru belajar memang berasal dari motivasi internal yang ada dalam diriguru. “Proses guru belajar, bagi saya, semacam menjalani berbagai petualangan,termasuk petualangan menyelami diri sebagai pendidik, mencoba keluar darijebakan, berupa rasa puas, perasaan 'sudah-mengerti', dan perasaan 'tidak-boleh-salah', ujar Diana Dwi Jayanti, penggerak Komunitas Guru Belajar Tuban. Semangatguru belajar juga bermanfaat terhadap guru sendiri, sebagaimana diakui oleh HestiWulandari, guru PAUD sekaligus Penggerak Komunitas Guru Belajar Soroako,Sulawesi Selatan bahwa “Hanya dengan belajarlah pekerjaan sebagai guru itu tetapmenyenangkan”.

Semangat guru belajar berdampak pada murid dan suasana kelas. PenggerakKomunitas Guru Belajar Timika sekaligus Guru SD, Lany R.H., menegaskan bahwa“pengaruh guru belajar pada murid, secara tidak langsung akan membawa atmosferbelajar yang semakin positif, bahkan menginspirasi murid untuk ikut terus belajar”.Pendapat itu dibenarkan oleh Rizqy Rahmat Hani, guru SMA Negeri, yang semangat

[email protected] | @KampusGuruCikal

Page 2: Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal

menjadi Penggerak Guru Belajar Pekalongan, “Menjadi guru belajar membuat siswamenjadi lebih antusias belajar, siswa lebih tertantang belajar, siswa lebih cintabelajar, ada rasa KASMARAN belajar di sana”.

Merasakan semangat guru belajar di berbagai daerah, Kampus Guru Cikalmengadakan Temu Pendidik Nusantara pada Sabtu, 21 Nopember 2015 di SekolahCikal, Cilandak sebagai ajang berbagi pengalaman dan saling belajar antar guru.Kegiatan yang bertema Merajut Keragaman, Mewujudkan Pembelajar SepanjangHayat akan dibuka Menteri Anies Baswedan. Sebelumnya, Menteri Anies akansarapan pagi bersama penggerak Guru Belajar sebagai bentuk apresiasi dandukungan pentingnya semangat guru belajar. “Menjadi guru harus bisa menjadisumber inspirasi buat murid maupun buat guru yang lain,” tukas Anies Baswedan.

Guru Belajar yang diinisiai oleh Kampus Guru Cikal adalah sebuah komunitaspendidik untuk berbagi praktik cerdas pengajaran dan pendidikan, yang telahhadir di 18 daerah mulai dari Lampung di barat dan Timika di timur. Komunitasini meyakini bahwa guru belajar lewat kolaborasi yang beragam. Keragaman bentukkolaborasi terwujud pada Temu Pendidik di setiap daerah, Temu Pendidik Nusantarayang memberi kesempatan guru belajar dari sesama guru maupun dari non-guru,dan peluncuran buku “Diferensiasi, Memahami Pelajar untuk Belajar yangMenyenangkan dan Bermakna” yang ditulis secara gotong royong oleh para guru.Buku Diferensiasi diharapkan dapat membekali guru untuk mengajar danmendidik dengan beragam teknik serta memenuhi kebutuhan dan profil belajarmurid yang beragam.

Temu Pendidik Nusantara akan menghadirkan pula Badroni Yuzirman, LucyWiryono, Clara Ng, dan Melly Goeslaw. Kehadiran narasumber dari beragam profesitersebut diharapkan dapat memperkaya cara pandang guru. Selain itu, ada 8 kelaslokakarya yang melibatkan KPK RI, Balitbang Kemdikbud RI, Taman Gagasan Anak,IniBudi.org, KeluargaKita.com, Komunitas Guru Belajar, Living Quran dan ScienceFactory.

Temu Pendidik Nusantara adalah perayaan keragaman sekaligus penyalasemangat guru belajar. Perayaan bahwa keragaman merupakan kekuatan danpotensi, baik dalam konteks berbangsa maupun dalam penerapannya pada praktikbelajar mengajar di kelas. Penyala semangat guru belajar yang telah ada dalam diriguru. Tantangan untuk menyalakan semangat guru belajar adalah bagaimanamewujudkan ekosistem pendidikan yang mendukung perwujudan semangat gurubelajar menjadi dampak positif pada pembelajaran dan anak-anak Indonesia.

[email protected] | @KampusGuruCikal