Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI...

7
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif Sekretariat Nasional : Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA|T/F :+62-21-7512503|E:[email protected]|www.pwyp-indonesia.org SIARAN PERS Untuk diberitakan pada 17 November 2013 dan setelahnya SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP-II !!! Sebagai salah satu satu negara kandidat pelaksana EITI (Extractive Industries Trasparency Initiative); sebuah standar global untuk mentransparansikan pembayaran-pembayaran dan penerimaan dari sektor industri ekstraktif, Indonesia menyatakan komitmennya dengan menerbitkan Perpres (Peraturan Presiden) No 26 Tahun 2010 tentang transparansi penerimaan negara dan daerah yang diterima dari sektor industri ekstraktif migas dan pertambangan. Perpres ini mewajibkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, baik yang bergerak di sektor migas, pertambangan umum, maupun batubara untuk menyampaikan laporan kepada EITI Indonesia, di Kementerian Perekonomian RI. Jenis laporan yang harus disampaikan oleh perusahaan adalah informasi jumlah penerimaan negara yang dibayarkan kepada pemerintah, baik berupa pajak maupun nonpajak. Sebagaimana ketentuan standar EITI, laporan-laporan tersebut kemudian akan direkonsiliasi dengan laporan yang disampaikan instansi Pemerintah terkait. Rekonsiliasi akan dilakukan oleh rekonsiliator independen. Namun hingga kini, penyampaian laporan kedua tersebut kembali mengalami keterlambatan. Dari total 264 entitas perusahaan yang wajib menyampaikan laporan, baru 60% atau 159 perusahaan yang telah menyampaikan laporan. Sedangkan yang belum menyampaikan laporan jumlahnya sekitar 105 perusahaan (40%). Perusahaan yang belum lapor tersebut terdiri dari 1 (satu) perusahaan Kontrak Karya (KK) Mineral (Koba Tin), 9 perusahaan PKP2B, 14 perusahaan IUP dengan royalti di atas 25 milyar rupiah (2011) dan 81 perusahaan IUP dengan royalti antara 2 M sampai dengan 25 M (2011). Daftar perusahaan yang belum lapor dapat dilihat pada lampiran. Problem keterlambatan ini merupakan persoalan serius. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia belum memenuhi standar tertinggi (termasuk kategori patuh/compliant) dari pelaksanaan standar global EITI, terutama dalam mempublikasikan laporan EITI secara periodik dan tepat waktu dalam rangkaian waktu yang berurutan. Dengan kondisi yang demikian, Indonesia seharusnya segera bergerak cepat untuk memperbaikinya melalui momentum penyusunan laporan EITI periode 2010-2011 yang saat ini sedang dikerjakan oleh Sekretariat EITI Indonesia. Aryanto Nugroho, Koordinator Advokasi Publish What You Pay Indonesia menanggapi: Ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan merupakan wujud keseriusan perusahaan untuk berlaku transparan dan komitmen untuk menjalankannya,”. Miftahul Huda, anggota badan pengarah koalisi PWYP menambahkan: “Pemerintah harus bersikap tegas, keseriusan dalam menjalankan EITI seharusnya menjadi alat evaluasi terhadap terhadap keberadaan perusahaan-

description

Siaran Pers PWYP Indonesia pada tanggal 17 November 2013 menyikapi 105 perusahaan tambang baik Kontrak Karya (KK). PKP2B maupun IUP yang belum lapor EITI periode kedua (2010-2011)

Transcript of Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI...

Page 1: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi

dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif Sekretariat Nasional : Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA|T/F :+62-21-7512503|E:[email protected]|www.pwyp-indonesia.org

SIARAN PERS Untuk diberitakan pada 17 November 2013 dan setelahnya

SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA

BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP-II !!!

Sebagai salah satu satu negara kandidat pelaksana EITI (Extractive Industries Trasparency

Initiative); sebuah standar global untuk mentransparansikan pembayaran-pembayaran

dan penerimaan dari sektor industri ekstraktif, Indonesia menyatakan komitmennya

dengan menerbitkan Perpres (Peraturan Presiden) No 26 Tahun 2010 tentang

transparansi penerimaan negara dan daerah yang diterima dari sektor industri ekstraktif

migas dan pertambangan. Perpres ini mewajibkan perusahaan-perusahaan yang

beroperasi di Indonesia, baik yang bergerak di sektor migas, pertambangan umum,

maupun batubara untuk menyampaikan laporan kepada EITI Indonesia, di Kementerian

Perekonomian RI.

Jenis laporan yang harus disampaikan oleh perusahaan adalah informasi jumlah

penerimaan negara yang dibayarkan kepada pemerintah, baik berupa pajak maupun

nonpajak. Sebagaimana ketentuan standar EITI, laporan-laporan tersebut kemudian akan

direkonsiliasi dengan laporan yang disampaikan instansi Pemerintah terkait. Rekonsiliasi

akan dilakukan oleh rekonsiliator independen.

Namun hingga kini, penyampaian laporan kedua tersebut kembali mengalami

keterlambatan. Dari total 264 entitas perusahaan yang wajib menyampaikan laporan,

baru 60% atau 159 perusahaan yang telah menyampaikan laporan. Sedangkan yang

belum menyampaikan laporan jumlahnya sekitar 105 perusahaan (40%). Perusahaan

yang belum lapor tersebut terdiri dari 1 (satu) perusahaan Kontrak Karya (KK) Mineral

(Koba Tin), 9 perusahaan PKP2B, 14 perusahaan IUP dengan royalti di atas 25 milyar

rupiah (2011) dan 81 perusahaan IUP dengan royalti antara 2 M sampai dengan 25 M

(2011). Daftar perusahaan yang belum lapor dapat dilihat pada lampiran.

Problem keterlambatan ini merupakan persoalan serius. Hal inilah yang menjadi salah

satu penyebab Indonesia belum memenuhi standar tertinggi (termasuk kategori

patuh/compliant) dari pelaksanaan standar global EITI, terutama dalam mempublikasikan

laporan EITI secara periodik dan tepat waktu dalam rangkaian waktu yang berurutan.

Dengan kondisi yang demikian, Indonesia seharusnya segera bergerak cepat untuk

memperbaikinya melalui momentum penyusunan laporan EITI periode 2010-2011 yang

saat ini sedang dikerjakan oleh Sekretariat EITI Indonesia.

Aryanto Nugroho, Koordinator Advokasi Publish What You Pay Indonesia menanggapi:

“Ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan merupakan wujud keseriusan perusahaan untuk

berlaku transparan dan komitmen untuk menjalankannya,”. Miftahul Huda, anggota badan

pengarah koalisi PWYP menambahkan: “Pemerintah harus bersikap tegas, keseriusan dalam

menjalankan EITI seharusnya menjadi alat evaluasi terhadap terhadap keberadaan perusahaan-

Page 2: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

perusahaan ini,” “informasi dalam laporan EITI penting bagi transparansi informasi bagi

masyarakat sekitar tambang, kalau sampai perusahaan tidak mau lapor berarti telah menutup-

nutupi informasi yang berarti juga merugikan masyarakat di daerah” imbuh Miftah saat

dihubungi di Surabaya.

Setidaknya terdapat 264 perusahaan yang wajib menyampaikan laporan kepada EITI di

tahap ke-2 kali ini untuk Tahun Fiskal 2010 dan 2011. Komposisi perusahaan tersebut

terdiri dari 7 perusahaan Kontrak Karya (KK) mineral, 46 perusahaan Izin Usaha

Pertambangan (IUP) mineral, 35 perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara (PKP2B) batubara, 105 perusahaan Izin Usaha Pertambangan

(IUP) serta 71 perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas.

Koordinator Pokja-30 Samarinda, Carolus Tuah, saat dihubungi menimpali : “keengganan

perusahaan untuk melaporkan pembayaran kepada EITI merupakan salah satu bentuk keserakahan

perusahaan yang cenderung mengeruk, menguras dan lalu pergi bahkan menimbulkan kerusakan

lingkungan”; “sudah seharusnyalah laporan EITI dijadikan pintu masuk bagi KPK, Kepolisian

dan Kejaksanaan untuk mengusut dugaan kasus kebocoran/korupsi di sektor pertambangan”

imbuh Tuah di Samarinda. ###

Jakarta, 16 November 2013

Aryanto Nugroho

Koordinator Advokasi

_________________________________________________

PWYP-Indonesia adalah sebuah koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas

Sumberdaya Ekstraktif. Beranggotakan 38 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia, terdiri atas: Transparansi International Indonesia-TII, Pusat Telaah dan Informasi Regional-PATTIRO,

Institute for Essential Services Reform-IESR, Indonesia Corruption Watch-ICW, Indonesia Parliamentary Center-IPC,

Indonesia Center for Environmental Law-ICEL, Perkumpulan Artikel 33 Indonesia, Seknas Forum Indonesia untuk

Transparansi Anggaran-FITRA, Masyarakat Transparansi Aceh-MATA, Gerakan Antikorupsi Aceh-GERAK, GERAK

Aceh Besar, AKAR Bengkulu, Fitra Riau, Lembaga Pemberdayaan dan Aksi Demokrasi-LPAD Riau, Forum

Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau-FKPMR, WALHI Riau, Yayasan Puspa Indonesia-PUSPA Palembang, Pusat

Studi Kebijakan Sumatra Selatan-PASKASS, Pattiro Serang Banten, Institute for Ecological Study-INFEST Garut,

Institute for Development and Economic Analysis-IDEA D.I Yogyakarta, Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana-

LPAW Blora, Bojonegoro Institute, Fitra Jawa Timur, Public Crisis Center-PCC Tuban, Gresik Institute, Gerakan

Rakyat Peduli Sampang-GPRS, Pokja-30 Samarinda, Yayasan PADI Indonesia-Balikpapan, POSITIF Kalimantan,

Gemawan Kalbar, Lembaga Pengembangan Masyarakat Pesisir dan Pedalaman-Lepmil Sultra, Yayasan

Pengembangan Studi Hukum dan Kebijakan-YPSHK Sultra, Yayasan Swadaya Mitra Bangsa-Yasmib Sulselbar,

Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi-SOMASI NTB, Lembaga Studi dan Bantuan Hukum-LSBH NTB, Forum

Kerja Sama LSM-FOKER LSM Papua, PERDU Manokwari.

Page 3: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi

dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif Sekretariat Nasional : Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA|T/F :+62-21-7512503|E:[email protected]|www.pwyp-indonesia.org

LAMPIRAN Tabel 1

Daftar Perusahaan Kontrak Karya (KK) Mineral Yang Belum Lapor

No Unit Produksi Royalti (2011) Jenis

Komoditas Provinsi

1 Koba Tin 39.880.716.841 Timah Kep. Bangka

Belitung

Sumber : Sekretariat EITI Indonesia, Data per 11 November 2013

Tabel 2

Daftar Perusahaan PKP2B Batubara Yang Belum Lapor No Unit Produksi ROYALTI (2011) Provinsi

1 Asmin Koalindo Tuhup 144.668.851.705 Kalimantan Tengah

2 Marunda Graha Mineral 84.919.036.898 Kalimmantan Tengah

3 Bahari Cakrawala Sebuku 66.444.116.352 Kalimantan Selatan

4 Singlurus Pratama 58.889.184.068 Kalimantan Timur

5 Lanna Harita Indonesia 50.939.772.352 Kalimantan Timur

6 Multi Tambang Jaya Utama 39.666.302.967 Kalimantan Tengah

7 Tanjung Alam Jaya 21.420.808.155 Kalimantan Selatan

8 Antang Gunung Meratus 17.970.326.649 Kalimantan Selatan

9 Baturona Adimulya 8.477.007.452 Sumatera Selatan

Sumber : Sekretariat EITI Indonesia, Data per 11 November 2013

Tabel 3

Perusahaan IUP Mineral/Batubara Dengan Royalti > 25 M Yang Belum Lapor

No Unit Produksi Royalti (2011) Jenis

Komoditas Provinsi Kabupaten

1 Jembayan Muarabara 293.244.530.159 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

2 Indomining 124.682.239.875 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

3 Lembuswana Perkasa 65.502.183.132 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

4 Gema Rahmi Persada 62.178.533.578 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

5 Telen Orbit Prima 51.815.595.643 Batubara Kalimantan

Selatan Kapuas

6 Kemilau Rindang Abadi /Jembayan Muarabara

51.059.824.172 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

7 Transisi Energy Satunama 44.113.630.966 Batubara Kalimantan

Timur Samarinda

8 Bhumi Rantau Energi 50.274.833.938 Batubara Kalimantan

Selatan Tapin

9 Bara Kumala Sakti 36.663.551.215 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kertanegara

10 Tinindo Inter Nusa 36.045.182.132 Timah Kep.

Bangka Belitung

Bangka

Page 4: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

11 Bukit Menjangan Lestari 36.029.382.514 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kertanegara

12 Kimco Armindo 30.000.000.000 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kertanegara

13 Golden Great Borneo 26.772.668.769 Batubara Sumatera

Selatan Lahat

14 Bintang Delapan Mineral 26.652.384.070 Nikel Sulawesi Tengah

Morowali

Sumber : Sekretariat EITI Indonesia, Data per 11 November 2013

Tabel 3

Perusahaan IUP Mineral/Batubara Dengan Royalti 5 M < X < 25 M Yang Belum Lapor

No Unit Produksi Royalti (2011) Jenis

Komoditas Provinsi Kabupaten

1 Batubara Lahat 24.376.842.807 Batubara

Sumatera Selatan

Lahat

2 Cahaya Energi Mandiri 23.063.928.422 Batubara

Kalimantan Timur

Samarinda

Kutai Timur

3

Bangka Timah Utama Sejahtera

22.685.001.182 Timah Kep.

Bangka Belitung

Bangka

4 Trimegah Bangun Persada 28.152.286.427 Nikel

Maluku Utara

Halmahera Selatan

5 Pipit Mutiara Jaya 21.447.358.958 Batubara

Kalimantan Timur

Nunukan

Tana Tidung

6 Harapan Binuang Muda 20.295.810.000 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

7 Gane Permai Sentosa 20.288.596.698 Nikel

Maluku Utara

Halmahera Selatan

8 Billitin Makmur Lestari 20.162.674.342 Timah

Kep. Bangka Belitung

Belitung

9 Batu Gunung Mulia 19.219.755.498 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

10 Indoasia Cemerlang 19.153.733.700 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

11 Bangka Kudai Tin 19.747.627.503 Timah

Kep. Bangka Belitung

Bangka

12

Prima Timah Utama 17.682.189.886 Timah Kep.

Bangka Belitung

Bangka

Bangka Barat

Bangka Tengah

13 Bara Alam Utama 17.116.754.378 Batubara

Kalimantan Timur

Lahat

14 Duta Alam Sumatera 16.888.115.240 Batubara

Sumatera Selatan

Lahat

15 Alam Lestari Kencana 15.722.039.503 Timah

Kep. Bangka Belitung

Bangka

16 Karya Utama Banua 15.635.108.630 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

17 Multi Bara Persada 15.231.810.000 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

18 Mitrajaya Abadi Bersama 14.838.324.265 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

19 Sebuku Iron Lateritic Ores 14.668.139.707 Besi Kalimantan Kota Baru

Page 5: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi

dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif Sekretariat Nasional : Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA|T/F :+62-21-7512503|E:[email protected]|www.pwyp-indonesia.org

Selatan Pulau Sebuku

20 Kemakmuran Pertiwi Tambang

14.138.993.850 Nikel Maluku Utara

Halmahera Timur

21 Rekasindo Guriang Tandang

13.848.696.669 Batubara Bengkulu Bengkulu Utara

22 Ratu Samban Mining 13.762.802.455 Batubara Bengkulu

Bengkulu Tengah

23 Andalas Bara Sejahtera 13.526.132.932 Batubara

Sumatera Selatan

Lahat

24 Karya Utama Tambang Jaya

15.908.021.875 Batubara Kalimantan

Barat Ketapang

25

Arzara Baraindo Energitama / Jembayan Muarabara

12.836.815.729 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

26 Gunung Sion 12.547.561.134 Bauksit Kep. Riau Bintan

27 Bara Harmonis Batang Asam

12.129.349.354 Batubara Jambi Bungo

28 Unit Desa Gajah Mada 11.586.750.422 Batubara

Kalimantan Selatan

Kota Baru

29 Lianganggang Cemerlang 11.368.290.696 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

30 Karya Gemilang Limpah Rejeki

11.232.650.795 Batubara Kalimantan

Selatan Barito Timur

31

Alamjaya Barapratama /Asta Minindo

11.143.257.836 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kartanegara

32 Padang Anugerah 11.001.609.535 Batubara

Kalimantan Tengah

Barito Utara

33 Energi Batu Bara Lestari 10.912.849.563 Batubara

Kalimantan Tengah

Tapin

34 Unit Desa Maur 10.528.618.260 Batubara

Kalimantan Tengah

Tapin

35 Surya Sakti Darma Kencana 10.499.139.251 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

36 Gunung Harang Sejahtera 9.959.813.397 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kartanegara

37 Mitrabara Adiperdana 9.803.483.084 Batubara

Kalimantan Timur

Malinau

38 Danau Mashitam 9.202.781.485 Batubara Bengkulu

Bengkulu Tengah

39 Mahkota Karya Utama 9.036.494.136 Batubara

Kalimantan Barat

Sanggau

40 Babel Inti Perkasa 8.523.362.478 Timah

Kep. Bangka Belitung

Belitung

41

Baramega Citra Mulia Persada

8.520.497.931 Batubara Kalimantan

Selatan

Kotabaru

42 Gunung Sambung 8.231.544.685 Batubara

Kalimantan Selatan

Banjar

43 Kutai Energi 8.227.601.568 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara

44 Anugerah Bara Kaltim 7.875.822.936 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara

45 Kusuma Raya Utama 7.860.823.167 Batubara Bengkulu

Bengkulu Tengah

Page 6: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

46 Unit Desa Nusantara 7.844.212.552 Batubara

Kalimantan Selatan

Batubara

47 Amanah Anugerah Adi Mulia

7.794.698.985 Batubara Kalimantan

Selatan Tanah Laut

48 Kutai Bara Abadi 7.751.718.535 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara

49 Aneka Usaha 7.530.164.549 Nikel

Sulawesi Tenggara

Kolaka

50 Bintang Cahaya Terang 7.858.005.857 Bauksit Kep. Riau Bintan

51

Borneo Emas Hitam / Sanga Coal Indonesia

7.339.266.123 Batubara Kalimantan

Timur Kutai

Kertanegara

52 Anugerah Borneo Coal 7.228.652.682 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

53 Panca Prima Mining 6.848.924.565 Batubara

Kalimantan Timur

Samarinda

54 Putra Alam Lestari 6.747.442.463 Besi

Kalimantan Barat

Kapuas Hulu

55 Kuansing Inti Makmur 6.565.988.038 Batubara Jambi Bungo

56 Nan Riang 6.512.759.355 Batubara Jambi Batanghari

57 Tanjung Batang Asam 6.378.162.059 Batubara Jambi Bungo

58 Bumi Konawe Abadi 6.195.457.848 Nikel

Sulawesi Tenggara

Konawe Utara

59 Gerbang Mitra 6.173.177.609 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara

60 Tunggul Ulung Makmur 6.119.824.284 Bauksit Kep. Riau Bintan

61 Lamindo Intermultikon 6.085.259.342 Batubara

Kalimantanj Timur

Bulungan

62 Bara Prima Pratama 6.036.079.687 Batubara Riau Indragiri Hilir

63 Aman Toebillah Putra 6.014.253.020 Batubara

Sumatera Selatan

Lahat

64 Belengkong Mineral Resources

5.893.858.447 Batubara Kalimantan

Timur Paser

65 Pan China Indo 5.801.424.384 Nikel

Sulawesi Tengah

Morowali

66 Gunung Persada Mulia 5.738.387.831 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

67 Makmur Bersama 5.694.581.115 Batubara

Kalimantan Selatan

Banjar

68 Hoffmen International 5.603.091.480 Nikel

Sulawesi Tengah

Morowali

69 Tiara Graha Sejati 5.416.366.291 Batubara

Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara

70 Unit Desa Karya Lestari 5.363.495.260 Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin

71 Serumpun Sebalai 5.283.020.210 Timah

Kep. Bangka Belitung

Bangka Tengah

72 Kaltim Global 5.214.286.944 Batubara

Bengkulu Bengkulu Utara

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

73 Unit Desa Penerus Baru 5.106.739.540 Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

74 Pribumi Citra Megah Utama

5.079.102.694 Batubara Kalimantan

Selatan Tanah Laut

Page 7: Siaran Pers PWYP Indonesia : SEJUMLAH PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA BELUM SAMPAIKAN LAPORAN EITI TAHAP 2 !!!

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi

dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif Sekretariat Nasional : Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA|T/F :+62-21-7512503|E:[email protected]|www.pwyp-indonesia.org

75 Mitra Bumi Sejahtera 4.917.928.950 Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

76 Satria Mahkota Gotek 4.909.231.964 Batubara

Kalimantan Timur

Pasek

77 Bumi Merapi Energi 4.899.168.898 Batubara

Sumatera Selatan

Lahat

78 Pulaurusa Tamita 4.765.738.548 Nikel

Sulawesi Tenggara

Kolaka Utara

79 Serongga Sumber Lestari 4.744.371.616 Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

80 Unit Desa Ikhlas Membangun

4.717.526.070 Batubara Kalimantan

Selatan Tapin

81 Manunggal Inti Artamas 4.576.391.503 Batubara Riau Kuantan Sengigi

Sumber : Sekretariat EITI Indonesia, Data per 11 November 2013