Shortcourse Pemodelan Struktur Menggunakan Sap 2000

download Shortcourse Pemodelan Struktur Menggunakan Sap 2000

of 26

description

Good tutorial

Transcript of Shortcourse Pemodelan Struktur Menggunakan Sap 2000

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG 3D

    Sebuah gedung parkir sebagai bagian dari komplek perniagaan akan

    dibangun di kota Bandung. Komponen struktur direncanakan menggunakan

    material beton bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut.

    Beton

    Kuat desak beton, fc = 25 Mpa atau K-300 Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 fc = 23500 Mpa Poisson ratio beton, c = 0,2 Berat jenis beton, c = 2400 kg/m

    3

    Baja Tulangan

    Kuat tarik baja tulangan, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa Modulus elastisitas baja = 200000 MPa Poisson ratio baja, s = 0,3 Berat jenis baja, s = 7850 kg/m

    3

    Penentuan Dimensi Elemen Struktur

    a. Balok Induk

    Balok merupakan elemen struktur pemikul momen yang berfungsi

    mentransfer beban dari pelat ke kolom. Dimensi tinggi balok induk

    ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : .

    Untuk bentang antar kolom 8 m, maka tinggi balok induk = 8000

    mm/12 = 666,67 ~ 700 mm. Lebar balok diambil = h/2 = 700 mm/2

    = 350 mm. B1-350x700 mm

    b. Balok Anak

    Dimensi tinggi balok anak ditentukan berdasarkan rule of thumb

    sebagai berikut : . Untuk bentang antar balok induk 8 m,

    maka tinggi balok anak = 8000 mm/16 = 500 mm. Lebar balok

    diambil = h/2 = 500 mm/2 = 250 mm. B2-250x500 mm

    c. Balok Dak Atap

    Beban atap dak lebih kecil daripada beban lantai, sehingga dimensi

    balok dak ditetapkan lebih kecil daripada dimensi balok lantai yaitu

    BD1-300x600 dan BD2-250x500.

    d. Sloof

    Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-

    300x600 dan SL2-250x500. Sloof ini diharapkan dapat menahan

    beban dinding diatasnya serta meningkatkan kekuatan serta

    kekakuan lentur pondasi.

    SNI 2847-2002

    mensyaratkan bahwa kuat

    tekan beton fc untuk

    komponen struktur yang

    merupakan bagian dari

    sistem pemikul beban

    gempa tidak boleh kurang

    dari 20 MPa dan baja

    tulangan yang digunakan

    haruslah tulangan ulir

    (kecuali baja polos

    diperkenankan untuk

    tulangan spiral atau

    tendon)

    Persyaratan tinggi

    minimum balok dan

    pelat satu arah (jika

    lendutan tidak

    dihitung) diatur

    dalam tabel 8 SNI

    2847-2002.

    Instruktur :

    1. Halwan Alfisa S, ST.,MT.

    2. Widi Yuniarto U, ST.,MT.

    3. Yogi Jaelani, ST., MT.

    4. Nugraha Bintang W, ST.,MT

    5. Yulius Anthony, ST., M.Sc.

    6. Anton Surviyanto, ST., MT

    7. Rhonita Dea Andarini, ST.

    8. Djaya Cahyadi, ST

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    e. Pelat

    Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah

    memiliki kelebihan diantaranya dalam hal kekakuan lantai yang

    lebih besar dalam dua arah pembebanan gempa. Meskipun begitu,

    perencana struktur juga biasa menggunakan tipe pelat satu arah

    untuk menghemat volume tulangan dalam arah tertentu. Dimensi

    pelat ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut :

    . Untuk bentang pelat diantara pendukungnya sebesar 4 m,

    maka tebal pelat = 4000 mm/30 = 130 mm~150 mm. PL1-150 mm

    Pelat atap diasumsikan memiliki beban yang lebih ringan daripada

    pelat lantai. Dimensi tinggi pelat atap diambil sebagai PL2-120

    mm.

    f. Kolom

    Kolom merupakan elemen vertikal yang menerima transfer beban

    dari pelat dan balok, kemudian meneruskannya ke tanah melalui

    kontruksi pondasi. Gaya aksial yang bekerja pada kolom

    dikondisikan memiliki nilai >> 0.1 Ag fc . Perkiraan gaya aksial

    kolom dapat diperoleh dari hasil running analysis software SAP

    2000 dengan dimensi kolom yang diasumsikan terlebih dahulu.

    Kekakuaan kolom antar lantai terdekat dikondisikan tidak memiliki

    perbedaaan kekakuan lentur yang signifikan dalam menahan

    beban gempa (FEMA 310/356)

    Kriteria Pembebanan

    Pembebanan yang digunakan dalam melakukan analisis struktur sesuai

    dengan kriteria desain. Beban-beban ini sesuai dengan Pedoman

    Pembebanan Indonesia untuk rumah dan gedung (SKBI-1987) dan fungsi

    dari masing-masing elemen struktur.

    a. Beban Sendiri (Self Weight Load, SW)

    Berat sendiri adalah berat sendiri elemen struktur yaitu balok,

    kolom, dan pelat yang menggunakan material beton bertulang

    biasa. Namun berat sendiri ini belum termasuk beban

    partisi/tembok dan beban mati tambahan lainnya. Proses

    perhitungan otomatis berat sendiri struktur dapat dilakukan oleh

    software SAP 2000.

    Pu fc' A = P/(0.3*fc') aperlu = A apakai

    kN N/mm2 mm2 mm mm

    K1 2135 25 284731 534 550 K1-550x550

    K2 1281 25 170739 413 500 K2-500x500

    K3 498 25 66380 258 450 K3-450x450

    Jenis

    Kolom

    Dimensi

    Kolom

    Persyaratan mengenai

    tinggi minimum pelat

    dua arah (jika lendutan

    tidak dihitung) diatur

    dalam tabel 10 dan pasal

    11.5.3 SNI 2847-2002.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Perencanaan struktur

    terhadap beban gempa

    menggunakan skala

    percepatan permukaan

    tanah (Peak Ground

    Acceleration). Skala ini

    diekspresikan dalam

    percepatan gravitasi bumi

    (g = 9.81 m/s2).

    Percepatan permukaan

    tanah memiliki nilai yang

    besar pada daerah dekat

    dengan pusat gempa dan

    akan mengecil pada

    daerah yang semakin jauh

    dari pusat gempa.

    Besaran percepatan

    permukaan tanah diukur

    dengan alat seismograf

    dalam bentuk data time

    history yang nantinnya

    digunakan dalam proses

    desain struktur.

    b. Beban Mati Tambahan (Super Imposed Dead Load, SIDL)

    Komponen gedung yang diperhitungkan sebagai beban mati

    tambahan adalah beban partisi/tembok, finishing, ducting, lighting,

    ceiling dan mechanical electrical. Beban SIDL selain beban tembok

    diambil sebesar:

    Lantai 1 Lantai 2 : 150 kg/m2

    Lantai Atap : 100 kg/m2

    Pada perimeter gedung parkir terdapat dinding setinggi 1 m

    dengan material beton bertulang. Pada pemodelan struktur

    menggunakan software SAP 2000 , beban dinding diaplikasikan

    sebagai beban garis pada balok. Berat jenis beton = 2400 kg/m3

    dan tebal dinding diasumsikan sebesar 15 cm. Beban dinding dapat

    dihitung sebagai 1 m x 0.15 m x 2400 kg/m3 = 360 kg/m.

    c. Beban Hidup (Live Load, LL)

    Beban hidup tiap lantai disesuaikan dengan fungsi dan

    peruntukannya. Berdasarkan peraturan yang digunakan, maka

    beban hidup diambil sebagai berikut :

    Lantai 1 Lantai 2 : 400 kg/m2

    Lantai Atap : 100 kg/m2

    d. Beban Gempa (Earthquake, E)

    Indonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayah gempa dimana

    wilayah gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah

    dan wilayah gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian

    wilayah ini didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat

    pengaruh Gempa Rencana dengan perioda ulang 500 tahun. Kota

    Bandung termasuk dalam wilayah gempa 4 dengan percepatan

    puncak batuan dasar sebesar 0.2 g.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Tingkat kepentingan suatu struktur terhadap bahaya gempa dapat

    berbeda-beda tergantung pada fungsinya. Oleh karena itu,

    semakin penting struktur tersebut maka semakin besar

    perlindungan yang harus diberikan. Faktor Keutamaan (I) dipakai

    untuk memperbesar beban gempa rencana agar struktur mampu

    memikul beban gempa dengan periode lebih panjang atau dengan

    kata lain dengan tingkat kerusakan yang lebih kecil.

    Dari tabel diatas, untuk jenis bangunan parkir digolongkan dalam

    gedung umum yang memiliki faktor keutamaan I = 1,0.

    Dalam prosedur SNI 1726-2002, struktur bangunan tahan gempa

    pada prinsipnya direncanakan terhadap beban gempa yang

    direduksi dengan suatu faktor modifikasi struktur (faktor R) yang

    merepresentasikan tingkat daktilitas yang dimiliki oleh struktur.

    Hal ini dimaklumi karena untuk merencanakan bangunan yang

    tahan terhadap beban gempa elastis merupakan suatu yang mahal.

    Detailing tulangan yang menjamin daktilitas struktur beton

    bertulang diatur dalam SNI 2847-2002 Pasal 23.

    Faktor modifikasi struktur atau bisa dikatakan juga sebagai faktor

    reduksi gempa (R) untuk Struktur Rangka Pemikul Momen

    Menengah (SRPMM) maksimum adalah 5,5. Pada pelatihan SAP

    2000 ini digunakan juga R = 5,5.

    Gaya gempa merupakan gaya inersia yang

    melibatkan percepatan gempa dan massa

    struktur. Massa struktur pada waktu gempa

    berasal dari beban mati dan beban hidup

    struktur. Peraturan Beban Indonesia

    menerapkan faktor reduksi beban hidup yang

    diikutsertakan dalam massa struktur pada saat

    peninjauan gaya gempa.

    Peraturan diatas dapat dipahami bahwa untuk

    kondisi terjadinya gempa maka beban hidup

    (LL, misalnya manusia) akan berkurang

    daripada saat gedung dalam kondisi layan.

    Peraturan diatas merupakan peraturan lama

    yang berlaku di Indonesia. Dalam

    perkembangannya, perencana struktur biasa

    mengambil beban hidup maksimum sebesar

    25% sebagai sumber massa gempa dengan

    mengacu pada peraturan yang berkembang

    saat ini.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Gambar Denah Struktur Sloof Elevasi + 0,0 m

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Gambar Denah Struktur Lantai 1 Elv + 4,0 m

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Gambar Denah Struktur Lantai 2 Elv + 7,5 m

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 8 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Gambar Denah Struktur Atap Elv + 11,0 m

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Gambar Denah Tampak Samping

    Gambar Model 3 Dimensi

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    GRID SISTEM

    1. Klik menu File > New Model

    2. Ubah unit satuan dengan satuan panjang

    dalam meter (m)

    3. Klik template Grid Only, sehingga muncul

    kotak dialog New Coordinate/Grid System

    4. Isikan jumlah garis grid dan spasi antar grid

    serta tetapkan titik origin sumbu global pada

    koordinat (x,y,z) = (0,0,0)

    5. Klik kanan mouse pada layar > Edit Grid Data

    > Modify/Show System

    6. Lakukan pengeditan grid sesuai dengan

    denah gedung yang telah diberikan

    Penentuan titik

    origin dari

    sistem sumbu

    global

    1-3

    4

    5-6

    Semua geometri model struktur yang dibuat dalam program SAP 2000 selalu didefinisikan dalam sistem koordinat global, sedangkan setiap bagiannya dapat memiliki sistem sumbu koordinat tersendiri yang disebut dengan sistem koordinat lokal.

    1.Sistem Koordinat Global adalah sistem koordinat yang digunakan untuk mendefinisikan nodal-nodal yang mewakili struktur secara keseluruhan. Sistem arah sumbu global selalu ditampilkan pada layar kerja dalam bentuk petunjuk arah X,Y dan Z. Secara default, SAP 2000 selalu mengasumsikan sumbu Z merupakan sumbu vertikal dengan nilai positif mengarah keatas.

    2. Sistem Koordinat Lokal adalah sistem koordinat yang digunakan untuk mendefinisikan nodal-nodal setiap elemen. Sistem koordinat ini dinyatakan dengan simbol 1 (warna merah),simbol 2 (warna putih) dan simbol 3 (warna biru) Ingat warna bendera Belanda !! Sumbu 1 searah dengan sumbu elemen,sumbu dua dan tiga tegak lurus terhadap elemen dengan mengikuti kaidah tangan kanan (right handed rule). Untuk menampilkan penunjuk arah sistem koordinat lokal : set display option (CTRL+E) local axes

    Buble akan aktif jika line type

    merupakan primary dan akan

    hilang jika merupakan

    secondary. Untuk mengubah

    line type, visibility,dan buble loc

    klik dua kali pada kolom/baris

    tsb

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 11 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    MENU DEFINE

    1. Klik menu Define > Materials > Add New

    Material. Isi spesifikasi material beton yang

    digunakan. Berat jenis beton = 2400 kg/m3;

    fc = 25 Mpa; Ec = 23500 Mpa; poisson ratio

    0,2

    2. Klik menu Define > Materials > Add New

    Material. Isi spesifikasi material baja

    tulangan longitudinal yang digunakan. Berat

    jenis baja = 7850 kg/m3; fy = 400 MPa; Es =

    200 000 Mpa; poisson ratio = 0,3.

    3. Klik menu Define > Section Properties >

    Frame Section > Add New Property. Satuan

    panjang yang dipakai - m. Isi spesifikasi balok

    B1-350x700. Pada Concrete Reinforcement

    data, masukkan spesifikasi tulangan dan

    selimut/cover beton yang digunakan. Pada

    Property Modifier, masukkan nilai inersia

    efektif penampang.

    Concrete Cover to Longitudinal Rebar Center digunakan

    untuk perhitungan tinggi efektif penampang pada concrete

    frame design postprocessor SAP 2000

    Reinforcement Overrides for Ductile Beams digunakan untuk

    perhitungan persyaratan detailing gempa SRPMM dan

    SRPMK yaitu dengan memasukkan luasan tulangan pada

    ujung balok.

    1

    2

    3 a

    3 b

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 12 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    4. Lakukan hal yang sama untuk B2-250x500,

    BD1-300x600, BD2-250x500, SL1-300x600

    dan SL2-250x500

    5. Klik menu Define > Section Properties >

    Frame Section > Add New Property. Satuan

    panjang yang dipakai - m. Isi spesifikasi

    kolom K1-550x550.

    6. Lakukan hal yang sama untuk K2-500x500

    dan K3-450x450

    3 c

    4 a

    4 b

    4 c

    Kekakuan EI yang digunakan dalam analisis yang dipakai untuk desain

    kekuatan harus mewakili kekakuan komponen struktur sesaat

    sebelum kegagalan (Purwono, dkk - 2009). SNI 2847-2002

    memberikan inersia efektif yang boleh digunakan untuk komponen-

    komponen struktur pada bangunan yang ditinjau.

    Pada umumnya, nilai momen inersia penampang balok T utuh dapat

    diambil sebesar dua kali inersia penampang utuh badan penampang.

    Dengan demikian, bila dalam analisis elemen struktur balok

    dimodelkan sebagai balok dengan penampang persegi, maka nilai

    persentase efektivitas penampang dapat diambil sebesar 2 x 35% =

    70% (Imran, 2010)

    Sebagai catatan, SNI 1726-2002 memberikan inersia efektif yang

    berbeda untuk elemen struktur yang sama.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 13 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Elemen shell adalah elemen bidang yang memiliki kemampuan elemen membran dan plate sekaligus. Pada elemen membran hanya gaya-gaya sebidang dan momen yang berputar pada sumbu tegak lurus bidang yang diperhitungkan pada analisis. Sebaliknya pada pada elemen plate gaya-gaya yang tegak lurus bidang dan momen yang berputar pada sumbu searah bidang yang diperhitungkan dalam analisis.

    Pada formulasi ketebalan dikenal thick-plate untuk formulasi yang memperhitungkan deformasi geser dan thin-plate untuk formulasi yang mengabaikan deformasi geser.

    Secara default program Sap 2000 otomatis akan menghitung berat

    sendiri struktur berdasarkan info luas penampang elemen dan

    berat jenis material yang dipakai. Selanjutnya, beban akibat berat

    sendiri dikelompokkan dalam static load case pertama yaitu DEAD.

    Jika nilai selfweight multiplier = 0, maka perhitungan berat sendiri

    struktur tidak akan dilakukan oleh program. Dalam pelatihan ini,

    diinginkan program SAP 2000 menghitung berat sendiri struktur.

    SNI 1726-2002 memperkenalkan dua jenis metode analisis gempa

    yaitu metode analisis statik (equivalent static analysis) dan metode

    analisis dinamik (respons spectrum analysis dan time history

    analysis). Pada load pattern di atas haya beban statik yang dapat

    didefinisikan termasuk beban gempa statik ekivalen. Beban gempa

    dinamik akan dibahas pada langkah selanjutnya.

    7

    EX_STAT

    EY_STAT

    7. Klik menu Define > Section Properties > Area

    Section > Add New Section. Satuan panjang yang

    dipakai - mm. Isi spesifikasi pelat PL-150

    8. Lakukan hal yang sama untuk PL-120

    9. Klik menu Define > Load Patterns > Definisikan

    semua beban statik

    9

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    10. Klik menu Define > Functions > Response

    Spectrum > User Spectrum > Add New

    Function. Masukkan data respon spektrum

    Wilayah Gempa 4 Indonesia. Untuk struktur

    beton bertulang dengan memperhatikan

    retak maka nilai redaman yang

    direkomendasikan adalah 3-5% (Chopra,

    2000).

    11. Klik menu Define > Functions > Time History

    > From File > Add New Function. Masukkan

    data riwayat waktu gempa misalnya gempa

    El Centro > Convert to user defined

    Ca

    Cv

    11

    10

    Header lines to skip : jumlah baris tambahan yang perlu diabaikan baik

    berupa judul pada notepad data time history maupun keterangan lainnya.

    Prefix characters per line to skip : karakter tertentu yang perlu diabaikan

    dalam satu baris

    Number of points per lines : jumlah pasangan data nilai percepatan gempa

    terhadap waktu

    Fungsi respon spektrum dan time history

    disajikan dalam satuan percepatan

    gravitasi (g = 9.81 m/s2) sehingga untuk

    pendefinisian beban gempa harus

    dikalikan dengan nilai g.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 15 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    12. Klik menu Define > Mass Source. Gaya

    gempa merupakan gaya inersia yang

    merupakan fungsi dari parameter massa dan

    percepatan gempa.

    13. Klik menu Define > Load Case > Add New

    Load Case. Untuk mempermudah input

    kombinasi pembebanan, sebaiknya beban-

    beban yang termasuk dalam beban mati (DL)

    digabung dalam satu load case. Beban mati

    (DL) terdiri dari DEAD atau berat sendiri

    struktur, SIDL dan beban DINDING.

    14. Klik menu Define > Load Case > Add New

    Load Case. Untuk mendefinisikan beban

    gempa respon spektrum, maka harus dibuat

    terlebih dahulu load case dari beban

    tersebut. Beban gempa dibagi menjadi dua,

    yaitu beban gempa EX_RESP (arah utama

    sumbu X koordinat global) dan beban gempa

    EY_RESP (arah utama sumbu Y koordinat

    global).

    From element and additional masses : massa

    struktur didefinisikan dari berat sendiri

    struktur, dan additional masses yang dapat

    berupa joint mass, line mass dan area mass.

    From loads : massa struktur didefinisikan dari

    semua beban yang arahnya searah dengan

    gravitasi dan akan dibagi dengan nilai

    percepatan gravitasi

    From element and additional masses and

    loads : merupakan gabungan dari dua option

    sebelumnya

    12

    13

    14 a

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 16 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    14 a

    Salah satu faktor yang harus diperhatikan

    dalam perencanaan struktur tahan gempa

    adalah timbulnya momen torsi pada elemen

    bangunan. Antara pusat massa dan pusat

    rotasi lantai tingkat harus ditinjau suatu

    eksentrisitas rencana ed. Apabila ukuran

    horisontal terbesar denah struktur gedung

    pada lantai tingkat itu, diukur tegak lurus

    pada arah pembebanan gempa, dinyatakan

    dengan b, maka eksentrisitas rencana ed harus ditentukan sebagai berikut ,

    Untuk 0 < e < 0,3 b :

    ed = 1,5 e + 0,05 b atau ed = e 0,05 b dan

    dpilih diantara keduanya yang pengaruhnya

    paling menentukan.

    Untuk e > 0,3 b :

    ed = 1,33 e + 0,1 b atau ed = 1,17 e 0,1 b

    dan dipilih diantara keduannya yang

    pengaruhnya paling menentukan.

    Pada pelatihan SAP 2000 ini diambil

    eksentrisitas minimum sebesar 5% sebagai

    pemisalan untuk analisis beban gempa.

    SNI 1726-2002 memperkenalkan

    dua macam metode

    penjumlahan ragam yaitu CQC

    (Complete Quadratic

    Combination) untuk struktur

    dengan periode alami yang

    berdekatan ( Load Case > Add New

    Load Case. Untuk mendefinisikan beban

    gempa riwayat waktu, maka harus dibuat

    terlebih dahulu load case dari beban

    tersebut. Beban gempa dibagi menjadi dua,

    yaitu beban gempa EX_TH (arah utama

    sumbu X koordinat global) dan beban gempa

    EY_TH (arah utama sumbu Y koordinat

    global). Riwayat gempa El-Centro memiliki

    nilai percepatan maksimum sebesar 0.319 g ,

    durasi waktu sekitar 12.25 detik dengan

    tahapan waktu 0.05 detik . Sedangkan

    percepatan maksimum batuan dasar untuk

    wilayah gempa 4 (kondisi tanah sedang)

    Indonesia adalah 0.28 g.

    g x IScaleFactor

    R

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 17 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    16. Beban gempa yang telah didefinisikan ada 3

    jenis yaitu beban gempa statik ekivalen,

    beban gempa respon spektrum dan beban

    gempa riwayat waktu. Jenis beban gempa

    yang diikutsertakan dalam kombinasi

    pembebanan hanya satu jenis. Untuk

    mempermudah penggantian jenis beban

    gempa maka sebaiknya digunakan dummy

    combo yang berisikan gaya gempa yang

    dapat kita ganti. Define > Load

    Combinations > Add New Combo

    17.

    0.28

    0.319

    g x IScaleFactor

    R

    durationn

    time step

    15

    16

    Jenis beban gempa

    dapat diganti sesuai

    kebutuhan

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 18 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    18. Untuk memperoleh beban ultimate dari

    beban-beban yang mungkin akan terjadi

    pada struktur, maka dilakukan kombinasi

    beban terfaktor. Klik menu Define > Load

    Combinations > Add New Combo

    Mengacu pada SNI 2847-2002, maka definisikan semua

    kombinasi pembebanan berikut :

    Kombinasi Pembebanan Gravitasi

    1.4 DL

    1.2 DL + 1.6 LL

    Kombinasi Pembebanan Gempa

    Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana

    yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh

    pembebanan gempa dalam arah utama harus dianggap

    efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan

    dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah

    tegak lurus pada arah utama pembebanan tetapi

    dengan efektifitas hanya 30%.

    1.2 DL + 0.5 LL + 1.0 EX + 0.3 EY

    1.2 DL + 0.5 LL + 1.0 EX - 0.3 EY

    1.2 DL + 0.5 LL - 1.0 EX + 0.3 EY

    1.2 DL + 0.5 LL - 1.0 EX - 0.3 EY

    1.2 DL + 0.5 LL + 0.3 EX +1.0 EY

    1.2 DL + 0.5 LL + 0.3 EX -1.0 EY

    1.2 DL + 0.5 LL - 0.3 EX +1.0 EY

    1.2 DL + 0.5 LL - 0.3 EX -1.0 EY

    0.9 DL + 1.0 EX + 0.3 EY

    0.9 DL + 1.0 EX - 0.3 EY

    0.9 DL - 1.0 EX + 0.3 EY

    0.9 DL - 1.0 EX - 0.3 EY

    0.9 DL + 0.3 EX +1.0 EY

    0.9 DL + 0.3 EX -1.0 EY

    0.9 DL - 0.3 EX +1.0 EY

    0.9 DL - 0.3 EX -1.0 EY

    Seringkali dibutuhkan suatu kombinasi beban

    yang merupakan nilai maksimum dan minimum

    dari semua kombinasi yang ada. Berikut disajikan

    tipe kombinasi envelope :

    Jenis kombinasi

    menambahkan

    Untuk gedung dengan tinggi yang relatif

    rendah, beban angin dianggap tidak

    dominan dibandingkan dengan beban

    gempa pada beberapa wilayah Indonesia.

    18

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 19 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Software analisa struktur SAP 2000 menyediakan fasilitas untuk melakukan pemodelan, analisis dan

    perancangan struktur. Semua hal tersebut dapat dilakukan melalui user interface yang sama.

    Berikut merupakan penjelasan dari toolbar yang digunakan dalam pemodelan struktur.

    Gambar 6. Fasilitas toolbar SAP 2000

    Sistem struktur gedung parkir ini dimodelkan sebagai sistem

    portal terbuka tiga dimensi tanpa dinding geser. Model yang

    dibuat diusahakan sedekat mungkin dengan rencana struktur

    gedung. Dimensi, posisi, dan beban yang bekerja dimodelkan

    sedekat mungkin dengan apa yang terjadi di lapangan. Dengan

    pemodelan ini diharapkan akan mampu memberikan hasil yang

    cukup representatif mengenai perilaku gedung yang

    sebenarnya.

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 20 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    PEMODELAN STRUKTUR

    1. Lakukan penggambaran balok dan kolom yaitu

    dengan menggunakan salah satu dari option

    tool bar : Draw Frames/Cables Element atau

    Quick Draw Frames/Cables Element

    2. Element frame dimodelkan sebagai elemen

    garis yang dihubungkan pada joint (titik

    kumpul/pertemuan). Padahal sebenarnya

    penampang elemen yang digunakan

    mempunyai dimensi potongan tertentu.

    Apabila dua buah elemen bertemu, misalnya

    balok dan kolom pada pertemuan tersebut

    akan terjadi overlap potongan penampangnya.

    Untuk beberapa struktur yang dimensi

    penampangnya cukup besar, maka panjang

    overlap tersebut cukup signifikan untuk

    diperhitungkan (Yoso Wigroho, 2004). Lakukan

    Ctr+A > Menu Assign > Frame > End (Length)

    Offsets . Pengaruh dari pemberian end offset

    ini adalah semua output gaya-gaya dalam

    diberikan sepnjang daerah bentang bersih

    balok dan kolom.

    3. Lakukan penggambaran pelat yaitu dengan

    menggunakan salah satu dari option tool bar :

    Draw Poly Area atau Draw Rectangular Area

    Element atau Quick Draw Area Element.

    4. Untuk menghaluskan dan membuat model

    lebih detail atau lebih kecil dapat dilakukan

    dengan cara membagi elemen menjadi pias-

    pias yang lebih kecil (meshing area). Cara

    meshing area ada dua macam yaitu secara fisik

    (pelat memang dibagi menjadi beberapa pias

    tertentu) atau secara internal (pelat masih satu

    kesatuan akan tetapi dalam analisis software

    akan otomatis membaginya menjadi pias-pias

    yang lebih kecil). Kedua cara tersebut akan

    menghasilkan output gaya dalam yang sama.

    (Satyarno, 2012). Pada pelatihan ini akan

    dilakukan meshing area dengan cara kedua.

    Klik pelat yang lantai atau atap yang akan

    dipartisi > Assign > Area > Automatic area

    mesh.

    1

    2

    3

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 21 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    4

    Semakin kecil pias dari meshing area

    yang dilakukan, maka hasil yang

    didapatkan akan relatif lebih akurat. Di

    sisi lain, hal tersebut akan

    mengakibatkan proses running

    program yang relatif lebih lama dan

    akan lebih jauh lagi dapat berakibat

    pada ketidakstabilan pada software

    yang digunakan. Oleh karena itu

    meshing area harus dilakukan sampai

    ukuran pias yang dianggap optimal.

    Proses mencari tahu seberapa

    halus/teliti atau mendekati nilai eksak

    pada suatu model disebut sebagai

    proses konvergensi atau penghalusan

    mesh (mesh refinement). Proses

    konvergensi dianggap mencukupi jika

    hasil yang didapat tidak terlalu

    signifikan jika dibandingkan dengan

    hasil dari meshing area sebelumnya

    dengan pias yang lebih besar

    (Dewobroto, 2007)

    Meshing area yang

    disarankan dalam

    manual SAP 2000

    5. Lantai tingkat, atap beton dan sistem lantai

    dengan ikatan suatu struktur gedung dapat

    dianggap sangat kaku dalam bidangnya dan

    karenanya dapat diangggap bekerja sebagai

    diafragma terhadap beban gempa horizontal.

    Persyaratan suatu lantai dapat dianggap

    sebagai diafragma tercentum dalam SNI 1726-

    2002. Klik Pilih pelat per lantai > Joint >

    Constraint > Diaphragm > Add New Constraint

    Constraint akan bekerja

    pada bidang yang tegak

    lurus constraint axis

    sehingga jika sumbu Z

    dipilih maka suatu lantai

    akan bergerak bersama-

    sama dalam translasi arah

    X, translasi arah Y dan

    rotasi terhadap sumbu Z.

    5

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    6. Untuk menentukan jenis perletakan pada

    bagian bawah struktur, maka pilih semua

    joint/titik yang berada di bawah kolom pada

    level pondasi > Assign > joint > restraint. Jenis

    perletakan yang digunakan untuk gedung

    parkir yaitu perletakan jepit. Hal ini sesuai

    dengan perilaku struktur yang menggunakan

    pondasi dalam dengan jumlah banyak pile.

    PEMBEBANAN PADA STRUKTUR

    1. Pembebanan Area. Pilih pelat yang akan diberi

    beban > Assign > Area Loads > Pilih jenis beban

    pada Load Pattern Name, kemudian isi nilai

    beban-nya. Option Add existing load akan

    menambahkan beban yang kita berikan pada

    beban yang sudah ada atau sudah terlebih

    dahulu didefinisikan pada pelat. Option replace

    existing load akan mengganti beban yang

    sudah ada dengan beban yang kita berikan.

    Arah gravitasi merupakan arah -Z dalam

    koordinat global. Jika diperlukan, maka arah

    beban ini dapat diganti menurut arah tertentu

    dalam koordinat global maupun koordinat

    lokal. Untuk melakukan pengcekan apakah

    beban sudah terdefinisi pada pelat maka klik

    kanan mouse pada pelat yang ditinjau.

    2. Pembebanan garis. Contoh beban garis yaitu

    beban dinding yang menumpu pada balok.

    Pilih elemen frame (balok/kolom) yang akan

    diberi beban > Assign > Frame Load >

    Distributed. Misal dinding beton setinggi 1 m

    dan setebal 0,15 m yang berada pada

    perimeter gedung parkir. Beban dinding = 2400

    kg/m3 x 1 m x 0,15 m = 360 kg/m. Untuk

    melakukan pengecekan apakah beban sudah

    terdefinisi pada balok, maka klik kanan mouse

    pada balok yang ditinjau.

    6

    1

    2

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 23 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    B E G I N A N A L Y S I S 2012/11/07 01:30:15

    RUNNING ANALYSIS WITHIN THE GUI PROCESS

    USING THE ADVANCED SOLVER (PROVIDES LIMITED INSTABILITY INFORMATION)

    E L E M E N T F O R M A T I O N 01:30:15

    REDUCTION OF CONSTRAINTS AND RESTRAINTS:

    NUMBER OF

    CONSTRAINT MASTER DOF BEFORE REDUCTION = 9

    COUPLED CONSTRAINT/RESTRAINT MASTER DOF = 0

    CONSTRAINT MASTER DOF AFTER REDUCTION = 9

    L I N E A R E Q U A T I O N S O L U T I O N 01:30:22

    FORMING STIFFNESS AT ZERO (UNSTRESSED) INITIAL CONDITIONS

    TOTAL NUMBER OF EQUILIBRIUM EQUATIONS = 81801

    NUMBER OF NON-ZERO STIFFNESS TERMS = 2215719

    NUMBER OF EIGENVALUES BELOW SHIFT = 0

    .

    L I N E A R E Q U A T I O N S O L U T I O N 01:32:47

    FORMING STIFFNESS AT ZERO (UNSTRESSED) INITIAL CONDITIONS

    TOTAL NUMBER OF EQUILIBRIUM EQUATIONS = 81801

    NUMBER OF NON-ZERO STIFFNESS TERMS = 2215719

    NUMBER OF EIGENVALUES BELOW SHIFT = 0

    L I N E A R S T A T I C C A S E S 01:32:59

    USING STIFFNESS AT ZERO (UNSTRESSED) INITIAL CONDITIONS

    TOTAL NUMBER OF CASES TO SOLVE = 2

    NUMBER OF CASES TO SOLVE PER BLOCK = 2

    LINEAR STATIC CASES TO BE SOLVED:

    CASE: EX_STAT

    CASE: EY_STAT

    A N A L Y S I S C O M P L E T E 2012/11/07 01:33:02

    ANALISIS STRUKTUR

    1. Klik menu Analyze > Set Analysis Options >

    Pastikan bahwa analisis dilakukan dalam

    derajat kebebasan ruang (translasi arah X,

    translasi arah Y, translasi arah Z, rotasi

    terhadap sumbu X, rotasi terhadap sumbu Y,

    rotasi terhadap sumbu Z).

    2. Klik menu Analyze > Run Analysis. Pastikan

    tidak ada warning atau error pada proses

    running program. Jika terdapat warning atau

    error maka harus dilakukan pengecekan ulang

    terhadap model struktur

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 24 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    MENU DISPLAY

    1. Untuk melihat bentuk deformasi dari struktur,

    klik menu Display > Deformed Shape. Berikut

    merupakan ilustrasi bentuk deformasi terhadap

    gaya gempa dengan arah utama X

    2. Jika suatu elemen diberikan gaya luar, maka akan timbul reaksi terhadap gaya luar tersebut yang diberikan oleh elemen itu sendiri. Gaya reaksi terhadap gaya luar dalam mekanika teknik diistilahkan sebagai gaya-gaya dalam (Hariandja, 2002). Gaya-gaya dalam tersebut antara lain : P, gaya aksial V2, gaya geser pada bidang 1-2 V3, gaya geser pada bidang 1-3 T, momen torsi M2, momen yang berputar terhadap sumbu 2 M3, momen yang berputar terhadap sumbu 3

    Untuk melihat gaya-gaya dalam yang terjadi

    pada elemen struktur, klik menu Display > Show

    Forces/Stresses > Frames/Cables. Berikut

    merupakan ilustrasi gaya-gaya dalam elemen

    struktur terhadap kombinasi pembebanan

    COMB 2.

    3. Untuk melihat lebih detail maka klik kanan

    mouse pada elemen struktur yang diinginkan.

    1

    2

    3

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 25 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    MENU DISPLAY

    4. Untuk melihat gaya reaksi perletakan/support,

    klik menu Display > Show Forces/Stresses >

    Joints

    5. Untuk melihat data struktur dan hasil analisis

    dalam bentuk tabel, klik menu Display > Show

    Tables > Check list item yang diinginkan. Jika

    ingin menampilkan output gaya-gaya dalam

    kolom dan balok, chek list Element Output >

    Select Load Case > OK. Tabel diatas dapat

    diekspor dalam Microsoft Excel, File > Export

    Current Tables to Excel > OK

  • SHORTCOURSE PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SAP 2000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 26 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) - ITB

    Dalam analisis yang lebih lanjut, maka ketentuan-ketentuan tambahan terkait dengan analisis gempa

    berdasarkan SNI 03-1726-2002 harus terpenuhi. Misalnya untuk analisis gempa ragam respon spektrum :

    Partisipasi massa dalam menghasilkan respons total harus mencapai sekurang-kurangnya 90%.

    Analisis ragam spektrum respons dalam suatu arah tertentu, harus dikalikan dengan suatu faktor skala

    yaitu : 10.80 1t

    V

    V

    Begitu juga untuk analisis riwayat waktu dimana besar gaya geser dasar (base shear) harus diskalakan seperti

    halnya pada analisis respons spektrum terhadap nilai gaya geser dasar pada analisis statik ekivalen.

    KINERJA BATAS LAYAN

    Simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui 0.03/R kali

    tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm bergantung yang mana yang nilainya lebih kecil. Ketentuan

    tersebut dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :

    0.03h

    R dan 30mm

    KINERJA BATAS ULTIMATE

    Simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui persamaan

    berikut :

    (0.7 R) (0.02 h) untuk bangunan beraturan

    0.7 R ( ) (0.02 h)

    Faktor Skala untuk bangunan tidak beraturan

    -Selesai-

    Makalah ini disebarluaskan untuk kepentingan pendidikan dan tidak untuk tujuan

    komersil. Pembaca diharapkan memvalidasi isi dari makalah ini. Saran dan kritik ke :

    [email protected]