SHALAT KHAUF
-
Upload
fischawidyastuti -
Category
Documents
-
view
309 -
download
0
Transcript of SHALAT KHAUF
![Page 1: SHALAT KHAUF](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020804/557200f84979599169a0743d/html5/thumbnails/1.jpg)
5/17/2018 SHALAT KHAUF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/shalat-khauf 1/5
SHALAT KHAUF
Pengertian Shalat Khauf Menurut bahasa, shalat berarti do’a.
Dan menurut istilah shalat berarti ibadah kepada Allah yang memiliki ucapan dan perbuatan tertentu dan khusus,
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Disebut shalat karena mencakup (berisi) do’a ibadah dan do’a
permohonan.
Sedangkan kata khauf , secara bahasa berarti takut. Dan menurut istilah, khauf berarti kegoncangan di dalam diri
karena khawatir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, atau hilangnya sesuatu yang disukai. Diantara hal itu
adalah rasa takut dijalanan. Jadi shalat khauf dapat dipahami bahwa ia adalah penunaian shalat yang di fardhukan
(diwajibkan) yang dilakukan pada saat-saat genting atau kondisi yang mengkhawatirkan dengan cara tertentu.
Dalil Disyari’atkanya Shalat Khauf Allah Ta’ala berfirman artinya:
“Peliharalah oleh kalian semua shalat (fardhu) dan Shalat Wustha (Ashar). Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah
dengan Khusyuk. Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan. Kemudian apabila
telah aman, maka ingatlah Allah (shalatlah), sengaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu
ketahui.” (QS. al-Baqarah: 238-239)
Tentang firman Allah Ta’ala yang artinya, “Jika kamu takut ada (bahaya) shalatlah sambil jalan kaki atau
berkendaraan…, Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah Berkata, “Tatkala Allah Ta’ala memerintahkan para hambaNya
untuk memelihara semua shalat fardhu dan menegakkan batasan-batasannya, Dia juga menegaskan perintah shalat
tersebut dengan menyebutkan (kewajiban shalat dalam) kondisi seseorang yang yang ketika itu kesulitan untuk
melaksanakannya secara sempurna, yaitu dalam keadaan perang dan berkecamuknya perang tersebut.” (lihat
Tafsirul Qur’anul ‘Azhim 1/396)
Juga firman Allah Ta’ala, artinya, “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah berdosa kamu
mengqashar shalat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata
bagimu. Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu), lalu engkau hendak
melaksanakan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang shalat bersertamu) sujud (telah menyempurnakan
satu raka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklahlah
segolongan yang lain yang belum shalat, lalu mereka shalat denganmu, dan hendaknya mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata mereka. Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu,
lalu mereka menyerbu kamu sekaligus, dan tidak mengapa kamu meletakan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat
kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh Allah telah menyediakan
‘adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
Ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa
aman, maka laksanakanlah shalat itu (se-bagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang beriman.” (QS. an-Nisa:102-103)
Tata cara Shalat Khauf dalam safar
Maka dalam keadaan safar shalat khauf dilaksanakan dengan di qashar halitu apabila shalat yang dikerjakan
jumlahnya empat raka’at.
Berkata al-Allamah Abdurahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah, “Dibolehkan melaksanakan shalat khauf sesuai
dengan semua sifat (cara) yang telah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Banyak dalil yang
menjelaskan tentang sifat shalat khauf Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di antaranya adalah hadits Shalih bin
Khawwat, dari orang yang pernah melaksakan shalat (khauf) bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hari
(peperangan) Dzata riqa, yaitu:
Sekolompok membikin shaf bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan kelompok yang lain
bersiaga untuk menghadapi musuh.
Kemudaian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam shalat dengan kelompok yang bersamanya satu raka’at
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tetap berdiri dan shaf pertama tadi menyempurnakan shalat
tersebut secara sendiri-sendiri, kemudian beralih dan membuat shaf menghadapi musuh,
![Page 2: SHALAT KHAUF](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020804/557200f84979599169a0743d/html5/thumbnails/2.jpg)
5/17/2018 SHALAT KHAUF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/shalat-khauf 2/5
Lalu datang kelompok yang lain (yang belum shalat), kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam shalat
dengan mereka satu raka’at yang tersisa ,
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tetap duduk, sedangkan mereka menyempurnakan shalatnya masing-
masing, kemudian beliau melaksanakan salam dengan mereka. (Muttafaqun ‘alaih).
Tata cara shalat Khauf ketika muqim Apabila peperangan terjadi di daerah
sendiri, maka pada waktu itu tidak mengqashar shalat. Tetapi sifatnya adalah :
Kelompok pertama mengerjakan dua rakaat bersama Imam dan dua rakaat sendiri-sendiri, dan imam tetap berdiri.
Kemudian Imam melanjutkan shalatnya (yang tersisa dua raka’at) bersama kelompok lain (yang belum mengerjakan
shalat), dan imam tetap duduk (tasyahud). Lalu kelompok tersebut menyempurnakan shalatnya yang tinggal dua
raka’at secara masing-masing, lalu melakukan salam bersama imam.
Tata Cara Shalat Khauf Ketika Tidak Memungkinkan Membagi Kelompok
Apabila Perang Sudah berkecamuk, dan tidak memungkinkan membagi kelompok shalat, maka mereka shalat
masing-masing dalam keadaan apapun baik dengan cara berjalan atau lari, menghadap kiblat atau tidak menghadap
kiblat. Yaitu melakukan (Shalatnya) dengan isyarat berdasarkan firman Allah Ta’ala, artinya, “Jika kamu takut (ada
bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkend araan..” (QS. al-Baqarah: 239)
*Tata Cara Shalat Orang Yang Mengejar Musuh Atau Dikejar Musuh
Barangsiapa yang mengejar musuh dan khawatir jikalau musuh tersebut luput darinya, atau dia dikejar musuh dan
khawatir jika musuh berhasil menangkapnya, maka dia dibolehkan melakukan shalat dalam keadaan apapun, baik
berjalan ataupun lari, menghadap kiblat ataupun tidak menghadap kiblat. Demikian juga barangsiapa khawatir
dengan marabahaya yang akan menimpanya baik itu dari manusia, hewan atau selainnya, maka dia melakukan
shalat khauf sesuai dengan keadaannya. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, artinya, “Jika kamu takut (ada bahaya),
shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan..” .(QS. al-Baqarah: 239).
Sholat Musafir (Hukum, Ketentuan dan Raka'at)
Mengenai sholat orang dalam bepergian/perjalanan yang juga disebut Sholat Safar , banyak kesimpang siuran
pendapat di kalangan umat sehingga menimbulkan keraguan. Sehingga timbulah pendapat-pendapat yang tidak
berdasar kepada Al-Qur'an dan Al Hadits. Dalam suatu Hadits diriwayatkan "Sholatlah seperti Sholatku", maka
dengan menjalankan sholat yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah saw atau karena ragu-ragu akhirnya malah
memilih untuk meninggalkan aturan-aturan yang berkaitan , ini dapat berakibat "tertolaknya" ibadah Sholat
tersebut.
Adapun ketentuan yang mengatur terdapat pokok-pokok sebagai berikut :
1.Batasan Jarak.
2.Sholat-sholat yang di Qashar
3.Batasan waktu Sholat Musafir/Safar.
4.Kewajiban melengkapi Sholat Musafir.
5.Hal-hal lain tentang cara pelaksanaan Sholat Qashar.
Shalat sunah safar dikerjakan di rumah, ketika hendak berangkat safar. Jumlahnya dua rakaat. Tata caranya
sama dengan shalat sunah pada umumnya.
Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan
menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka
lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”
(H.R. Al-Bazzar; dinilai sahih oleh Al-Albani)
![Page 3: SHALAT KHAUF](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020804/557200f84979599169a0743d/html5/thumbnails/3.jpg)
5/17/2018 SHALAT KHAUF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/shalat-khauf 3/5
SHALAT KHAUF
Pengertian Shalat Khauf
Menurut bahasa, shalat berarti do’a. Dan menurut istilah shalat berarti ibadah kepada Allah yang memiliki ucapan
dan perbuatan tertentu dan khusus, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Disebut shalat karena
mencakup (berisi) do’a ibadah dan do’a permohonan.
Sedangkan kata khauf , secara bahasa berarti takut. Dan menurut istilah, khauf berarti kegoncangan di dalam diri
karena khawatir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, atau hilangnya sesuatu yang disukai. Diantara hal itu
adalah rasa takut dijalanan. Jadi shalat khauf dapat dipahami bahwa ia adalah penunaian shalat yang di fardhukan
(diwajibkan) yang dilakukan pada saat-saat genting atau kondisi yang mengkhawatirkan dengan cara tertentu.
Dalil Disyari’atkanya Shalat Khauf
Allah Ta’ala berfirman artinya: “Peliharalah oleh kalian semua shalat (fardhu) dan Shalat Wustha (Ashar). Dan
laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan Khusyuk. Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki
atau berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (shalatlah), sengaimana Dia telah
mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. al-Baqarah: 238-239)
Tentang firman Allah Ta’ala yang artinya, “Jika kamu takut ada (bahaya) shalatlah sambil jalan kaki atau
berkendaraan…, Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah Berkata, “Tatkala Allah Ta’ala memerintahkan para hambaNya
untuk memelihara semua shalat fardhu dan menegakkan batasan-batasannya, Dia juga menegaskan perintah shalat
tersebut dengan menyebutkan (kewajiban shalat dalam) kondisi seseorang yang yang ketika itu kesulitan untuk
melaksanakannya secara sempurna, yaitu dalam keadaan perang dan berkecamuknya perang tersebut.” (lihat
Tafsirul Qur’anul ‘Azhim 1/396)
Juga firman Allah Ta’ala, artinya, “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah berdosa kamu
mengqashar shalat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata
bagimu. Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu), lalu engkau hendak
melaksanakan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang shalat bersertamu) sujud (telah menyempurnakan
satu raka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklahlah
segolongan yang lain yang belum shalat, lalu mereka shalat denganmu, dan hendaknya mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata mereka. Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu,
lalu mereka menyerbu kamu sekaligus, dan tidak mengapa kamu meletakan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat
kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh Allah telah menyediakan
‘adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
Ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa
aman, maka laksanakanlah shalat itu (se-bagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang beriman.” (QS. an-Nisa:102-103)
Tata cara Shalat Khauf dalam safar
Maka dalam keadaan safar shalat khauf dilaksanakan dengan di qashar halitu apabila shalat yang dikerjakan
jumlahnya empat raka’at.
Berkata al-Allamah Abdurahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah, “Dibolehkan melaksanakan shalat khauf sesuai
dengan semua sifat (cara) yang telah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Banyak dalil yang
menjelaskan tentang sifat shalat khauf Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di antaranya adalah hadits Shalih bin
Khawwat, dari orang yang pernah melaksakan shalat (khauf) bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hari
(peperangan) Dzata riqa, yaitu:
Sekolompok membikin shaf bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan kelompok yang lain
bersiaga untuk menghadapi musuh.
Kemudaian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam shalat dengan kelompok yang bersamanya satu raka’at
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tetap berdiri dan shaf pertama tadi menyempurnakan shalat
tersebut secara sendiri-sendiri, kemudian beralih dan membuat shaf menghadapi musuh,
![Page 4: SHALAT KHAUF](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020804/557200f84979599169a0743d/html5/thumbnails/4.jpg)
5/17/2018 SHALAT KHAUF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/shalat-khauf 4/5
Lalu datang kelompok yang lain (yang belum shalat), kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam shalat
dengan mereka satu raka’at yang tersisa ,
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tetap duduk, sedangkan mereka menyempurnakan shalatnya masing-
masing, kemudian beliau melaksanakan salam dengan mereka. (Muttafaqun ‘alaih).
Tata cara shalat Khauf ketika muqim
Apabila peperangan terjadi di daerah sendiri, maka pada waktu itu tidak mengqashar shalat. Tetapi sifatnya adalah :
Kelompok pertama mengerjakan dua rakaat bersama Imam dan dua rakaat sendiri-sendiri, dan imam tetap berdiri.
Kemudian Imam melanjutkan shalatnya (yang tersisa dua raka’at) bersama kelompok lain (yang belum mengerjakan
shalat), dan imam tetap duduk (tasyahud). Lalu kelompok tersebut menyempurnakan shalatnya yang tinggal dua
raka’at secara masing-masing, lalu melakukan salam bersama imam.
Tata Cara Shalat Khauf Ketika Tidak Memungkinkan Membagi Kelompok
Apabila Perang Sudah berkecamuk, dan tidak memungkinkan membagi kelompok shalat, maka mereka shalat
masing-masing dalam keadaan apapun baik dengan cara berjalan atau lari, menghadap kiblat atau tidak menghadap
kiblat. Yaitu melakukan (Shalatnya) dengan isyarat berdasarkan firman Allah Ta’ala, artinya, “Jika k amu takut (ada
bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan..” (QS. al-Baqarah: 239)
*Tata Cara Shalat Orang Yang Mengejar Musuh Atau Dikejar Musuh
Barangsiapa yang mengejar musuh dan khawatir jikalau musuh tersebut luput darinya, atau dia dikejar musuh dan
khawatir jika musuh berhasil menangkapnya, maka dia dibolehkan melakukan shalat dalam keadaan apapun, baik
berjalan ataupun lari, menghadap kiblat ataupun tidak menghadap kiblat. Demikian juga barangsiapa khawatir
dengan marabahaya yang akan menimpanya baik itu dari manusia, hewan atau selainnya, maka dia melakukan
shalat khauf sesuai dengan keadaannya. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, artinya, “Jika kamu takut (ada bahaya),
shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan..” .(QS. al-Baqarah: 239).
Sholat Musafir (Hukum, Ketentuan dan Raka'at)
Mengenai sholat orang dalam bepergian/perjalanan yang juga disebut Sholat Safar , banyak kesimpang siuran
pendapat di kalangan umat sehingga menimbulkan keraguan. Sehingga timbulah pendapat-pendapat yang tidak
berdasar kepada Al-Qur'an dan Al Hadits. Dalam suatu Hadits diriwayatkan "Sholatlah seperti Sholatku", maka
dengan menjalankan sholat yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah saw atau karena ragu-ragu akhirnya malah
memilih untuk meninggalkan aturan-aturan yang berkaitan , ini dapat berakibat "tertolaknya" ibadah Sholat
tersebut.
Adapun ketentuan yang mengatur terdapat pokok-pokok sebagai berikut :
1.Batasan Jarak.
2.Sholat-sholat yang di Qashar
3.Batasan waktu Sholat Musafir/Safar.
4.Kewajiban melengkapi Sholat Musafir.
5.Hal-hal lain tentang cara pelaksanaan Sholat Qashar.
Shalat sunah safar dikerjakan di rumah, ketika hendak berangkat safar. Jumlahnya dua rakaat. Tata caranya
sama dengan shalat sunah pada umumnya.
Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan
menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka
lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”
(H.R. Al-Bazzar; dinilai sahih oleh Al-Albani)
![Page 5: SHALAT KHAUF](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020804/557200f84979599169a0743d/html5/thumbnails/5.jpg)
5/17/2018 SHALAT KHAUF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/shalat-khauf 5/5