SEVY KUSDIANITA

3
SEVY KUSDIANITA 0811243052 KONSTRUKTIVISME Konstruktivisme adalah teori yang menjembatani teori-teori rasionalis dengan teori-teori reflektivis. Tidak hanya menjembantani, tetapi juga mengkritik kedua perspektif teori tersebut. Kosntruktivisme menganggap bahwa realitas sosial yang ada di dunia ini bukan merupakan sesuatu yang given, tetapi adalah sesuatu yang dikonstruksikan tetapi juga tidak bisa dilihat hanya dari pemikiran-pemikiran manusia saja. Teori ini menganggap penting tentang adanya proses pembentukan kepentingan suatu negara yang akhirnya menjadi identitas suatu negara. Menurut konstruktivisme, kepentingan suatu negara dapat dibentuk melalui interaksi yang dilakukan dengan negara-negara lain. Melalui interaksi tersebut, negara akan memahami identitas nasionalnya sehingga dapat merumuskan kepentingan nasional dan menentukan langkah untuk mencapainya. Menurut konstruktivisme, semua hal yang dilakukan manusia memiliki arti (meanings) yang akhirnya membentuk suatu pola yang dikenal sebagai perilaku sosial. Konstruktivisme juga menganggap bahwa tidak ada

Transcript of SEVY KUSDIANITA

Page 1: SEVY KUSDIANITA

SEVY KUSDIANITA

0811243052

KONSTRUKTIVISME

Konstruktivisme adalah teori yang menjembatani teori-teori rasionalis

dengan teori-teori reflektivis. Tidak hanya menjembantani, tetapi juga mengkritik

kedua perspektif teori tersebut. Kosntruktivisme menganggap bahwa realitas

sosial yang ada di dunia ini bukan merupakan sesuatu yang given, tetapi adalah

sesuatu yang dikonstruksikan tetapi juga tidak bisa dilihat hanya dari pemikiran-

pemikiran manusia saja.

Teori ini menganggap penting tentang adanya proses pembentukan

kepentingan suatu negara yang akhirnya menjadi identitas suatu negara. Menurut

konstruktivisme, kepentingan suatu negara dapat dibentuk melalui interaksi yang

dilakukan dengan negara-negara lain. Melalui interaksi tersebut, negara akan

memahami identitas nasionalnya sehingga dapat merumuskan kepentingan

nasional dan menentukan langkah untuk mencapainya.

Menurut konstruktivisme, semua hal yang dilakukan manusia memiliki arti

(meanings) yang akhirnya membentuk suatu pola yang dikenal sebagai perilaku

sosial. Konstruktivisme juga menganggap bahwa tidak ada hal di dunia ini yang

merupakan suatu yang obyektif, yang ada hanyalah intersubyektifitas yang

memunculkan pemahaman yang sama dalam mencapai kepentingan.

Konstruktivisme memandang institusi internasional sebagai salah satu cara

untuk mencapai kepentingan berdasarkan intersubyektifitas anggota-anggotanya.

Melalui interaksi di dalam institusi internasional itulah, negara-negara dapat

meraih kepentingan nasionalnya.

Contoh kasus dari Konstruktivisme adalah pembentukan ASEAN. Sebelum

ASEAN dibentuk, negara-negara di Asia Tenggara lebih banyak melakukan self-

help untuk meraih kepentingan di kawasan tersebut. Interaksi sosial yang

dilakukan oleh negara-negara di Asia Tenggara pada akhirnya membentuk suatu

intersubyektifitas mengenai nilai-nilai yang dianut serta pembentukan tujuan dan

Page 2: SEVY KUSDIANITA

kepentingan. Sehingga terbentuklah ASEAN yang mewadahi tujuan-tujuan

nasional yang serupa diantara negara anggota ASEAN, yang didalamnya terdapat

ASEAN Way yang merupakan salah satu bentuk intersubyektifitas negara-negara

anggota ASEAN.

Sumber:

Griffits, Martin dan Terry O’Callaghan. 2002. International Relations: The Key

Concepts. New York: Routledge

Reus-Smit, Christian. 2001. Constructivism. Dalam: Burchill, Scott dkk. 2001.

Theories of International Relations. New York: Pelgrave