Seven eleven

7
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

description

about history of seven eleven

Transcript of Seven eleven

Page 1: Seven eleven

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Page 2: Seven eleven

SISTEM INFORMASI MANAJEMENSEVEN ELEVEN

2

SEVEN ELEVEN

Seven Eleven merupakan salah satu convenience store terbesar dengan jumlah lebih

dari 36.000 outlet yang tesebar di 18 negara di dunia. Joe C. Thomson merupakan tokoh

yang menjadi cikal bakal terbentuknya Seven Eleven. Awalnya ia hanya berjualan telur, susu

dan roti yang segar di depan sebuah pabrik es, Southland Company, tempatnya bekerja.

Ternyata bisnis kecil yang ia lakukan ini sangat sukses walaupun banyak toko grosir yang

menjadi saingannya namun masyarakat lebih tertarik untuk berbelanja disana. Kesuksesan

ini akhirnya membuat Joe C. Thomson mengambil alih Southland Company yang didirikan

tahun 1927 di Dallas, Texas Amerika Serikat dari pemiliknya yang bernama John Jefferson.

Pabrik ini kemudian diubah menjadi toko

yang menjual barang-barang kebutuhan

sehari-hari.

Tote’m merupakan nama awal toko

yang digunakan Joe C. Thomson, karena

konsumen yang datang harus men-tote

(membungkus) sendiri belanjaan mereka.

Namun pada tahun 1946, namanya diubah

menjadi 7-Eleven karena toko ini buka dari

jam 7 pagi sampai jam 11 malam dan mulai

berekspansi dengan sangat cepat dengan

terus menambah outletnya setiap tahun.

John Philip Thomson yang merupakan anak dari Joe C Thomson akhirnya harus

menjual Seven Eleven kepada Ito-Yokado pada tahun 1980 karena mengalami krisis

keuangan dengan menandatangi management buyout senilai US$ 5.2 miliard. Ito-Yokado

kemudian membentuk 7&i Holding Corporation yang menaungi jaringan 7-Eleven. Jepang

merupakan negara yang memberikan dua per tiga dari total pendapatannya. Faktor utama

kerberhasilan Seven Eleven ditengah persaingannya yang begitu ketat adalah inovasi dan

keinginan untuk menjadi nomor satu yang merupakan penerapan dari misinya yaitu “Ingin

konsisten melayani kebutuhan konsumen yang sentiasa berubah agar merasa nyaman”.

Adapun visi Seven Eleven adalah menjadi convenience rateiler terbaik di dunia dengan

Page 3: Seven eleven

SISTEM INFORMASI MANAJEMENSEVEN ELEVEN

3

prinsip Servant Leadership dan The 7-Eleven Way. Servant Leadership didefiniskan dengan

3C, yaitu Capacity (apa yang dapat dilakukan untuk memimpin), Character (apa yang

dilakukan untuk memimpin), dan Commitment (apa yang ingin dilakukan untuk memimpin).

Sedangkan, The 7-Eleven Way diaplikasikan melalui I CARE yang merupakan singkatan dari

Integrity, Customer Focus, Accountability, Recognition, dan Excellent. Untuk itu, Seven

Eleven menerapkan strukur organisasi yang ramping untuk mempercepat aliran informasi

dan pengambilan keputusan.

Di Indonesia Seven Eleven masuk pada tanggal 6 April 2009 melalui perjanjian

master franchise dengan PT. Modern Putra Indonesia.

Bisnis utama 7-eleven sebagai sebuah perusahaan paritel terbesar didunia adalah

menjual berbagai kebutuhan makanan dan minuman baik yang berasal dari berbagai

perusahaan manufaktur maupun yang mereka produksi sendiri. Perusahaan ini sangat

terkenal dengan inovasi yang dilakukan serta kemampuan mereka untuk menyediakan

berbagai kebutuhan yang diperlukan dan diinginkan oleh konsumennya. Berikut adalah

beberapa hal yang dilakukan oleh Seven Eleven :

1) Di Jepang, Seven Eleven menyediakan onogiri, nasi bola denga rumput laut yang

dikemas khusus untuk membuatnya agar tetap garing yang akhirnya menjadi standar

untuk onogiri yang dijual di convenience store lain.

2) Menjual kopi dingin yang dituangkan dari kulkas dan dijual dalam kemasan kertas

serta menawarkan ramuan herbal dalam kopi yang tidak pernah dilakukan

convenience store lain sebelumnya.

3) Dengan melihat potensi penjualan kopi yang sangat besar yaitu 10000 pot jamnya

sepanjang tahun, Sevel juga menyediakan donat yang dapat menjadi cross selling

denga kopi yang ditawarkan.

4) Menjual tiket dan menerima pembayaran uang air, listrik, gas, dan pajak, serta

melakukan pengisian uang tunai pada mesin ATM yang ada didalam toko yang

dilakukan oleh para kasir.

5) Menjual soda dengan berbagai ukuran mulai dari 0.7 L, 1.2 L, sampai 2 L untuk

menyesuaikan diri dengan pelanggannya di Jepang yang pada dasarnya tidak

terbiasa mengkonsumsi soda dalam kemasan 2L.

Page 4: Seven eleven

SISTEM INFORMASI MANAJEMENSEVEN ELEVEN

4

6) Menawarkan Slurpee yaitu minuman bersoda setengah beku yang dijual pada suhu

28 derajat Celcius dengan berbagai rasa untuk menyeimbangkan dengan konsumen

yang sangat beragam seleranya. Tidak hany itu, perusahaan ini juga meluncurkan lip

balm slurpee Lip Balm dan sedotan slurpee yang dapat dimakan.

7) Membuat sebuah kartu prabrayar untuk mempermudah konsumennya dalam

berbelanja yang disebut Nanaco.

8) Menawarkan pembelian ponsel prabayar langsung di AS dan Canada serta

mengaktifkan sim card-nya yang tidak dijual terpisah.

Saat terjadi transaksi, beberapa data yang dicapture oleh Seven Eleven adalah sebagai

berikut :

1) Lokasi Seven Eleven

2) NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak

3) Nomor Telepon outlet Seven Eleven

4) Tanggal dan Waktu terjadinya transaksi

5) Kode Kasir

6) Nama Kasir

7) Kode Produk

8) Nama Produk

9) Harga Produk (include PPN)

10) Kuantitas yang dibeli

11) Total harga

12) Potongan Harga (jika ada)

13) Total Pembayaran

14) Cara Pembayaran, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

a) Tunai

b) Credit Card/Flazz/Debet. Maka secara otomatis akan dicatat nomor kartunya

15) Jumlah yang dibayarkan

16) Uang kembalian (jika ada)

Page 5: Seven eleven

SISTEM INFORMASI MANAJEMENSEVEN ELEVEN

5

Cara yang dilakukan 7-Eleven untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan

meluncurkan kartu Nanaco pada tanggal 23 April 2007. Kartu ini adalah kartu uang

elektronik tanpa sentuhan yang bersifat prabayar dan dapat di isi ulang dalam

pemakaiannya yang tersedia dalam dua format yaitu kartu dan telepon seluler. Untuk

ponsel, konsepnya adalah dengan contaclesschip yang ditambahkan dengan aplikasi osaifu-

keitai (artinya dompet-telepon genggam). Jika konsumen memiliki kartu kredi IY, mereka

dapat memilih opsi posy-pay untuk kartu nanaco. Jadi, dalam melakukan transaksi para

konsumen diberikan kemudahan karena cukup melambaikan kartu nanaco atau ponselnya

pada saat pembayaran. Pada saat pendaftaran kartu tersebut 7-Eleven pasti sudah

mendapatkan data konsumennya jadi cukup dengan mengscan kartu tersebut data

pembelian konsumen akan terintegrasi dengan sistem yang ada yang kemudian diproses

menjadi suatu informasi yang bermakna, sehingga Seven Eleven tidak hanya menawarkan

kemudahan pembayaran bagi konsumennya kartu ini sangat membantu 7-Eleven dalam

memperoleh informasi mengenai kebiasaan konsumennya mulai dari apa berapa dan kapan

konsumen membeli produk, sehingga mereka dapat mengatur logistiknya dengan tepat dan

menjaga kesegaran dari setiap makanan dan minimum yang disediakan pada saat konsumen

datang. Oleh karena itu kopi hanya akan dipertahankan selama 1 jam, begitu pula makanan

yang disajikan berdasarkan suhu yang sesuai.

Selain itu, melalui pemanfaatan teknologi informasi yang ada melalui online dan

kios. Seven-Eleven pada Oktober 2000 juga meluncurkan 7 Dream.co. Untuk memudahkan

konsumen dalam melakukan pembelian barang dengan melakukan pemesanan terlebih

dahulu yang kemudian diambil dua atau tiga hari kemudian, sehingga tidak perlu bagi

perusahaan ini melakuan stok barang yang terlalu banyak. Selain itu, Seven Eleven juga

menawarkan MMK (Multi Media Kiosk) bagi konsumen yang tidak memiliki internet dapat

datang untuk melakukan pemesanan atas barang yang tidak ada di toko, kemudian melalui

Fuji Film memungkinkan konsumen untuk membawa foto digital yang melalui printer dapat

dikembangkan dengan MMK. Tidak sampai disitu, MMK dapat dikoneksikan ke Sony

Entertainment System dan menawarkan Mini-Disk seperti CD, sehingga konsumen dapat

memilih dan mem-burn lagu-lagu yang disukai, karena selalu up to date.