Setengah Abad - Jasa Tirta 2jasatirta2.co.id/file/file/1_Sustainability_Report...operasional...

2017 SUSTAINABILITY REPORTLAPORAN KEBERLANJUTAN

MENGHIDUPI NEGERISetengah Abad

Half a Century Supporting the Nation

2 Laporan Keberlanjutan | Sustainability Report 2017Perusahaan Umum Jasa Tirta II

50 Tahun Membangun Menghidupi Negeri50 Years Building The Nation

Setengah abad kami, Perum Jasa Tirta (PJT) II telah mengabdi

pada negeri, memberikan yang terbaik bagi kemaslahatan

bangsa dan negara. Di usianya yang ke 50 tahun, PJT II semakin

menunjukan peran dan eksistensinya baik secara regional

maupun nasional dalam pengelolaan sumber daya air.

Pemanfaatan sumber daya air yang telah Kami lakukan

sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2010 (Pasal 4 Ayat 1) di

antaranya adalah Melaksanakan Pengusahaan Sumber

Daya Air (SDA) Wilayah Sungai: pelayanan dan penjaminan

ketersediaan air untuk kepentingan hajat hidup orang

banyak; pemanfaatan air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga

Air (PLTA); pendayagunaan Bendungan sebagai pariwisata

daerah; hingga memproduksi air minum dalam kemasan..

Tahun 2017 menjadi tahun istimewa bagi kami. Selain genap

berusia 50 tahun, kami juga telah berhasil meningkatkan laba

dan aset melalui berbagai inovasi dan terobosan baik dalam

pelayanan, maupun pemasaran.

For the past half of century, Perum Jasa Tirta (PJT) II has

serve the nation, present only the best for the benefit of

the country. In its 50th years of service, PJT II increasingly

showing its role and existence both regionally and nationally

in the management of water resources.

The utilization of water resources that has been done by us

as a State Owned Enterprise (SOE) based on Government

Regulation No. 7 of 2010 (Article 4 Paragraph 1) among others

is the Implementation of Water Resources Management

of River Region, such as service and guarantee of water

availability for the interest of the life of the people, utilization

of water as Hydro Power Plant (PLTA), utilization of Dams as

regional tourism, up to suppliers of bottled water.

The year 2017 becomes special year for us. In addition to

turning 50 years old, we also has managed to increase

its profits and assets through various innovations and

breakthroughs in both service and marketing.

3Laporan Keberlanjutan | Sustainability Report 2017Perusahaan Umum Jasa Tirta II

Disclaimer Disclaimer

Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan

pengembangan usaha dengan meningkatkan kapasitas,

kapabilitas, skill Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul

dan kompetetif, serta meningkatkan kualitas pelayanan

dan strategi teknologi terkini dalam hal pemasaran. Kami

berharap di usia yang ke-50 tahun ini PJT II akan semakin

matang dan dapat menjadi salah satu sumber kemajuan

ekonomi negeri tercinta, Indonesia.

Beberapa bagian tertentu dalam Laporan Keberlanjutan ini

bersifat pandangan ke depan (forward-looking statement),

termasuk tentang ekspektasi dan proyeksi atas kinerja

keberlanjutan di masa mendatang. Pernyataan seperti

ini umumnya mengunakan kata “komitmen”, “percaya”,

“mengharapkan”, “mengantisipasi”, “memperkirakan”,

“memproyeksikan”, atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu,

seluruh pernyataan yang bukan merupakan fakta historis,

dalam laporan keberlanjutan ini dapat dikategorikan sebagai

forward looking statement. Walaupun kami percaya bahwa

ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang

mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan

ketidakpastian, termasuk akibat perubahan-perubahan

dalam lingkungan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.

We are committed to continuously improve its business

development by increase capacity, capability, Human

Resource (HR) skills superior and competitive, upgrading

service quality and latest technology strategy in marketing.

We aspire in our 50th of this year, PJT II will be more mature

and to be one of source of economic progress to our beloved

country, Indonesia.

Certain sections of the Sustainability Report are

forward-looking statements, including on expectations

and projections for future sustainability performance.

Statements like these generally use the word "commitment,"

"believe," "expect," "anticipate," "estimate," "project," or other

similar words. In addition, all statements that are not historical

facts, in this sustainability report can be categorized as

forward looking statements. Although we believe that these

expectations will prove correct. Forward-looking statements

contain risks and uncertainties, including the consequences

of changes in the economic, political and social environment

in Indonesia.

www.jasatirta2.co.id

Kontak PersonalPersonal Contacts

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : [G4-31]

For further information please contact:[G4-31]

Perum Jasa Tirta II

Jl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur – Purwakarta, Jawa Barat

Telepon : (0264) 201972

Faksimili : (0264) 201971

email : [email protected]

Anda juga dapat mengunduh Dokumen ini secara online melalui situs kami pada:

You may also download this Document online through our site at:

Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan

Highlights of Sustainable Performance

Kinerja Keberlanjutan Sosial

Sustainable Social Performance

6

9

Kilas Kinerja 20172017 Performance Overview

Menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan dan kinerja

operasional Perusahaan dengan menggunakan perbandingan kinerja

dalam 3 tahun terakhir.

Presents information on the Company's financial and operational

performance by using performance comparison over the last 3 years

6

Kilas Kinerja 2017 2017 Performance Overview

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Laporan ManajemenManagement Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Laporan Keberlanjutan | Sustainability Report 2017Perusahaan Umum Jasa Tirta II

Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Highlights of Sustainable Performance

Keuangan Financial


Operasional Operational

Posisi KeuanganFinancial Position

UraianDescription

2017 2016 2015

Total Aset Total Assets

1.133.863 941.097 775.181

Total EkuitasTotal Equity

851.929 675.292 513.584

Laba Sebelum PajakProfit before Tax

233.650 225.190 88.904

Pendapatan UsahaOperating Revenues

828.700 743.805 631.289

Laba Tahun BerjalanCurrent Year Profit

174.552 170.646 54.603

Laba UsahaOperating Profit

352.608 347.797 172.613

Produksi listrik PLTA Hydroelectric Power Plant production

Penyaluran Air BakuRaw Water Distribution

Penyaluran Air Bersih Clean Water Distribution

Kunjungan Pariwisata Tourism Visits

Pemanfaatan lahan untuk sewa Utilization of land for rent

Analisa Laboratorium Laboratory Analysis

Produksi Air Minum dalam Kemasan Bottled Water Production

1.312,65 juta kWh million kWh

995,15 juta m3 million m3

2.206.807 m3

211.963 wisatawan tourists

765,65 ha

4.792 sampel samples

19 liter : 142.734 galon gallons

1.500 ml : 18.516 botol bottles

600 ml : 459.576 botol bottles

330 ml : 1.578.840 botol bottles

240 ml : 2.016.528 gelas glass

dalam jutaan Rupiahin millions rupiah

8






EkonomiEconomics

KetenagakerjaanEmployment

KemasyarakatanSociety

LingkunganEnvironment

7,84 miliar | billionDana disalurkan untuk kegiatan CSR dan PKBL

Funds are channeled to CSR and Partnerships and community development program activities

995,15juta m3/ tahun | million m3/yearmemasok kebutuhan air untuk areal pertanian di Jawa Barat bagian Utara

supplies for agricultural area at North West Java

200 ribu | thousand

Penebaran benih ikan Nila dan Ikan Mas di Waduk Jatiluhur

The distribution of Nila and Mas fish in Jatiluhur Reservoir

2.770Penanaman pohon

Tree planting

82,2%“Puas”Rata-rata capaian customer satisfaction index

“Satisfied”Average achievement of customer satisfaction index

95,41(Sehat "AAA") | (Healthy "AAA")

Tingkat Kesehatan Perusahaan

The Company Health Level

644Peserta pelatihan

Training participants

19.117Jumlah jam pelatihan

Training hour

2.403Mitra Binaan

Development Partners

799,08“Baik”

Penilaian External Assessment GCG

“Good”GCG External Assessment


Kami menyadari bahwa keberlanjutan Perusahaan tidak

terlepas dari peran serta seluruh Pemangku Kepentingan,

oleh karenanya, Kami secara konsiten melaksanakan

kegiatan Pertanggungjawaban social kemasyarakatan dari

berbagai aspek yang meliputi aspek ekonomi, aspek sosial

dan aspek lingkungan hidup.

Dari sudut pandang ekonomi, Perum Jasa Tirta II memiliki

Tanggung Jawab terhadap kinerja yang tumbuh secara

sehat dan berkelanjutan. Dari sudut pandang sosial, Perum

Jasa Tirta II memiliki Tanggung Jawab untuk mendukung

Pemerintah Indonesia dalam memberdayakan masyarakat

Indonesia. Dari sudut pandang lingkungan hidup, Perum Jasa

Tirta II bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan

hidup.

Kinerja Keberlanjutan SosialSustainable Social Performance

We recognize that the Company's sustainability is

inseparable from the participation of all Stakeholders,

therefore, we consistently carry out social responsibility

activities from various aspects including economic, social

and environmental aspects.

From an economic point of view, Perum Jasa Tirta II has

responsibility for a healthy and sustainable growth. From

a social point of view, Perum Jasa Tirta II has responsibility

to support the Government of Indonesia in empowering

the people of Indonesia. From an environmental point of

view, Perum Jasa Tirta II has responsibility to preserve the

environment.

Jumlah Penyaluran Dana Pelestarian LingkunganTotal Distribution of Environmental Conservation Fund

Jumlah Penyaluran Dana Pengembangan Sosial KemasyarakatanTotal Distribution of Social Development Fund

Jumlah Penyaluran Dana Kesehatan dan Keselamatan KerjaTotal Distribution of Occupational Safety and Health Fund

2017

2017

2017

Rp199.920.000

Rp7.643.411.500

Rp7.643.411.500

12


Menyajikan informasi mengenai laporan pengawasan Dewan

Pengawas dan Direksi tentang penerapan Tata Kelola Perusahaan serta

pengelolaan Perusahaan yang mencakup hasil usaha, kinerja keuangan,

pemetaan terhadap tantangan, kendala dan prospek usaha.

Presents information on the Supervisory Board and Board of Directors’

supervision reports on the implementation of Good Corporate

Governance as well as the Company's management, which includes

business results, financial performance, challenges mapping,

constraints, and business prospects.

Laporan Direktur Utama

Report from the President Director

12






DJOKO SAPUTRO

Direktur UtamaPresident Director

Laporan Direktur Utama [G4-1] [G4-2]

Report from the President Director


Pemilik Modal yang kami hormati,

Sebagaimana Tuhan telah menetapkan hukum-hukum

keseimbangan alam semesta, air adalah anugerah Tuhan

dan merupakan sumber kehidupan. Menjaga kelestarian

dan keseimbangan alam, tidak dapat dilepaskan dari

upaya-upaya mengelola air dengan sebaik-baiknya untuk

kepentingan umat manusia.

Karena itu, kami bersyukur bahwa keberadaan Perum Jasa

Tirta (PJT) II menjadi bagian entitas bisnis yang ikut serta

menjadi bagian dari keberlangsungan hidup manusia melalui

pengelolaan air. Kami juga bersyukur bahwa keberadaan kami

memiliki peranan penting untuk turut berkontribusi dalam

membangun dan menghidupi negeri. Memberikan yang terbaik

bagi kemaslahatan bangsa dan negara. Setengah abad sudah

PJT II mengabdi kepada negeri yang semakin menunjukan

peran dan eksistensinya baik secara regional maupun nasional

dalam pengelolaan sumber daya air.

Pemanfaatan sumber daya air yang telah dilakukan PJT II

sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2010, Pasal 4 Ayat 1, di

antaranya adalah Melaksanakan Pengusahaan Sumber

Daya Air (SDA) Wilayah Sungai: pelayanan dan penjaminan

ketersediaan air untuk kepentingan hajat hidup orang

banyak; pemanfaatan air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga

Air (PLTA); pendayagunaan bendungan sebagai pariwisata

daerah; hingga penyuplai air kemasan.

Tahun 2017 menjadi tahun istimewa bagi kami. Selain genap

berusia 50 tahun, kami juga telah berhasil meningkatkan

laba dan aset melalui berbagai inovasi dan terobosan dalam

pelayanan maupun pemasaran.

Our valued stakeholder,

As God has established the laws of equilibrium of the universe,

Water is a gift of God and is the source of life.. Maintaining the

sustainabiity and balance of nature can not be separated

from our measures to manage water the best that we can for

the benefit of mankind.

Therefore, we are grateful that the existence of Perum

Jasa Tirta (PJT) II becomes part of the business entity

that is participating as part of human life through water

management. We are also grateful that our presence has

an important role to contribute in building and supporting

the country. Providing the best for the benefit of our country.

It's been half of century PJT II serve the country, and it

increasingly shows its role and existence both regionally and

nationally in the management of water resources.

The utilization of water resources that has been conducted

by PJT II as State Owned Enterprises (SOEs) based on

Government Regulation No. 7 of 2010, Article 4 Paragraph

1, among others is Implementing Water Resources

Management (SDA) of River Region: service and guarantee

of water availability for the benefit of the livelihood of the

public; the utilization of water as Hydro Power Plant (PLTA);

utilization of dams as regional tourism; up to the bottled water

supplier.

The year 2017 was a special year for us. In addition to turning

50 years, we also has managed to increase profits and

assets through various innovations and breakthroughs in

service and marketing.

Membangun Keberlanjutanuntuk Menghidupi NegeriBuild Sustainability to Support the Nation

14






Jatiluhur, Mei 2018 | May 2018

Djoko Saputro

Direktur Utama | President Director

Untuk itu, sebagai bagian dari upaya membangun

keberlanjutan usaha, PJT II berkomitmen untuk

terus meningkatkan pengembangan usaha dengan

memperhatikan kompetensi SDM, peningkatan kualitas

pelayanan dan strategi teknologi terkini dalam hal

pemasaran. Kami berharap di usia yang ke-50 tahun ini PJT II

akan semakin matang dan dapat menjadi salah satu sumber

kemajuan ekonomi negeri tercinta, Indonesia.

Hal tersebut kami coba wujudkan dalalam buku Laporan

Keberlanjutan ini melalui tema “50 Tahun Membangun

Menghidupi Negeri”. Dalam pandangan kami tema ini

tidaklah berlebihan, tetapi merupakan manifestasi dari

berbagai upaya serta kiprah kami selama ini. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa sebagai entitas bisnis, di

dalam rangka ikut serta membangun dan menghidupi negeri,

PJT II tidaklah memikirkan keuntungan semata sebagai

bagian dari komitmen keberlanjutan usaha.

Upaya-upaya kami dalam mewujudkan keberlanjutan usaha,

alhamdulillah, juga didukung dengan karakter usaha serta

ekosistem bisnis yang sangat dekat dengan dimensi alam.

Oleh karena itu, berbicara mengenai sustainability yang

menyentuh aspek distribusi ekonomi, pelestarian alam

dan lingkungan, pengembangan sosial masyarakat, serta

ketenagakerjaan, dalam perjalanan usaha selama ini, kami

merasa sudah cukup dewasa.

Namun demikian, kami tidak merasa berbangga hati dengan

apa yang telah kami capai selama ini. Justru hal ini sebagai

alasan kuat bagi kami untuk terus meningkatkan peran,

kapasitas, serta kompetensi yang kami miliki.

Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh

Pemilik Modal atas kontribusi dan kerjasama yang baik

selama ini.

Thus, as part of efforts to build business continuity, PJT II is

committed to continuously improve business development

by taking into account the competence of HR, improving

service quality and the latest technology strategy in terms of

marketing. We hope that in our 50 this year, PJT II will be more

mature and can serves as one of the sources of economic

progress for our beloved country, Indonesia.

This is what we are trying to achieve in this Sustainability

Report through the theme of “50 Years of Building,

Supporting the Nation”. In our view, this is not exaggerating,

but more of a manifestation of our efforts all of these times.

We are also fully aware that as a business entity, in order to

participate in building and supporting the country, PJT II is not

merely considering profit as part of the business continuity

commitment.

In our efforts in realizing business continuity, praise to

God, we are also supported by business character as well

as business ecosystem that is very close to the natural

dimension. Hence, mentioning sustainability that touches

the aspects of economic distribution, nature conservation

and the environment, social development of society, and

employment, in the course of our business so far, we feel we

are mature enough.

However, we cannot get ahead of ourselves of what we have

accomplished thus far. This is precisely the reason for us to

continue to increase the role, capacity, and competence that

we have.

Finally, we would like to express our deepest gratitude

and appreciation to all Stakeholders for their excellent

contribution and cooperation.


Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

18

19

20

22

26

28

30

32

33

34

38

41

49


Menyajikan berbagai informasi mengenai profil perusahaan yang mencakup sejarah, bidang usaha,

organisasi dan manajemen, penghargaan dan peristiwa penting yang terjadi di sepanjang tahun 2017.

Presents a variety of information on company profiles covering history, line of business, organization and

management, awards, and significant events occurring throughout 2017.


Tabel Profil PerusahaanCompany Profile Table

Visi, Misi, dan Tata Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values

Produk dan JasaBusiness and Services

Profil Pemegang SahamProfile of Shareholders

Struktur OrganisasiOrganizational structure

Daftar Alamat KantorList of Office Addresses

Peta Wilayah Kerja/ Wilayah OperasionalWork Area / Operational Area Map

Layanan PasarMarket Service

Profil Sumber Daya ManusiaProfile of Human Resources

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

Tentang Laporan Keberlanjutan IniAbout This Sustainability Report

Perum Jasa Tirta II untuk IndonesiaPerum Jasa Tirta II for Indonesia

Skala PerusahaanCompany Scale

18






Profil Perusahaan [G4-3] [G4-4] [G4-5]

Company Profile [G4-3] [G4-4] [G4-5]

Sekilas PJT II

Sejarah perusahaan kami bermula dari proyek nasional

Pemerintah Republik Indonesia untuk pembangunan

Bendungan Ir.H.Djuanda tahun 1957 dan selesai tahun

1967. Pembangunan Bendungan Ir.H.Djuanda merupakan

bagian dari tahap Pengembangan Sumber Daya Air di

Wilayah Sungai Citarum, dan berfungsi sebagai pendukung

ketahanan pangan nasional melalui penyediaan air irigasi

pertanian di sebagian wilayah Jawa Barat, penyediaan air

baku untuk PDAM dan Industri Pembangkit Listrik. Selain

itu, Bendungan/Waduk PLTA Ir.H.Djuanda juga berfungsi

sebagai pengendali banjir di sebagian wilayah Karawang

dan daerah subur sekitarnya, serta sebagai salah satu tujuan

wisata dan olahraga air di wilayah Jawa Barat.

Dengan selesainya pembangunan tersebut, maka

berdasarkan PP No.8 tanggal 24 Juli 1967, Pemerintah

Republik Indonesia membentuk Badan Pengelola dan

Pembina Danau Jatiluhur dengan nama Perusahaan

Negara Jatiluhur yang selanjutnya disebut PN

Jatiluhur, berkedudukan di Jatiluhur. Badan ini bertugas

menyelenggarakan Eksploitasi dan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Bendungan/Waduk dan PLTA Ir.H.Djuanda

serta merintis pengembangan proyek-proyek selanjutnya.

Dengan bertambah luasnya ruang lingkup tugas Perusahaan

sejalan dengan usainya sebagian besar pembangunan

Proyek Nasional Serba Guna Jatiluhur yang meliputi Waduk,

Bendungan Utama, Stasiun PLTA serta sarana-sarana

Sistem Pengairan dan Irigasi, menjadi dasar Pertimbangan

Pemerintah untuk membentuk Perum Otorita Jatiluhur

(POJ) yang didirikan berdasarkan PP No.20 tanggal 23 Mei

tahun 1970 yang kemudian di sesuaikan dengan PP No.35

Tahun 1980, PP No.42 Tahun 1990 serta PP No.13 Tahun

1998. POJ diberi mandat oleh Pemerintah untuk mengelola

sumber-sumber pendapatan Otoritas, dan harus diusahakan

pemasukannya semaksimal mungkin untuk dipergunakan

bagi biaya rehabilitasi, perbaikan berat dan pembangunan

jaringan. [G4-3] [G4-4] [G4-5] [G4-7]

PJT II in Brief

The history of our company was initiated from a national

project of the Government of the Republic of Indonesia

for the construction of the Ir.H.Djuanda Dam in 1957 and

completed in 1967. The construction is part of the Water

Resources Development stage in the Citarum River basin,

and serves to support the national food security through

the provision of agricultural irrigation water in some areas

of West Java, the provision of raw water for Regional Water

Company (PDAM) and Power Generation Industries. In

addition, Hydroelectric Power Plant (PLTA) dam/reservoir

of Ir.H.Djuanda also serves as flood controllers in some part

of Karawang and its surrounding areas, as well as one of the

tourist destinations and water sports in West Java.

With the completion of the development, then pursuant

to Government Regulation No.8 on July 24, 1967, the

Government of the Republic of Indonesia established the

Jatiluhur Board of Management and Supervisory under the

name of Jatiluhur State Company, hereinafter referred to as

PN Jatiluhur, domiciled in Jatiluhur. This agency is in charge

of carrying out Exploitation and Maintenance of Facilities and

Infrastructure of Dams/Reservoirs and PLTA Ir.H.Djuanda as

well as pioneering the development of subsequent projects.

With the expansion of the Company's scope of work, in

line with the majority of the construction of the Jatiluhur

Multipurpose Project which includes the Reservoir, the

Main Dam, the Hydroelectric Station, and the Irrigation

System facilities, this became the basis of Government

Consideration to form the established Jatiluhur Authority

(POJ) based on PP No.20 on May 23, 1970, which was then

adjusted with Government Regulation No.35 of 1980, PP

No.42 of 1990, and PP No.13 of 1998. POJ is mandated by

the Government to manage the sources of income of the

Authority, and must cultivate as much as possible to be used

for rehabilitation, heavy repair, and network construction.

[G4-3] [G4-4] [G4-5] [G4-7]


Nama :Name

Perum Jasa Tirta II

Nama Panggilan :Nick Name

PJT II

Bidang Usaha :Line of Business

Pengelola Sumber Daya AirManager of Water Resources

Bentuk Badan Hukum :Legal Entity

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan UmumState Owned Enterprises ( SOEs ) in the form of Public Company

Status Perusahaan :Company Status

Perusahaan Umum (Perum)Perusahaan Umum (Perum)

Domisili :Domicile

Purwakarta, Jawa BaratPurwakarta, Jawa Barat

Alamat:Address

Jl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur – Purwakarta, Jawa BaratJl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur - Purwakarta , West Java

Telepon:Phone

(0264) 201972

Faksimili:Facsimile

(0264) 201971

E-mail [email protected]

Homepage:Homepage


Tanggal Berdiri : Date of Establishment

26 Agustus 1967August 26, 1967

Tanggal Beroperasi:Date of Operation

9 September 1969September 9, 1969

Dasar Hukum Pendirian :Basic Law of Establishment

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010Government Regulation No. 7 of 2010

Modal Dasar:Authorized Capital

Rp164.547.635.935,00.

NPWP :Tax Identification Number

010000552-409.003

Kantor Layanan:Service Offices

1 (satu) Kantor Pusat, 1 (satu) Kantor Perwakilan,

6 (enam) Kantor Divisi/ Unit Usaha1 (one) Head Office, 1 (one) Representative Office, 6 (six) Division Offices / Business Units

Jumlah Karyawan:Total Employees

979 karyawan (2017), 994 karyawan (2016) , 1.068 karyawan (2015)979 employees (2017), 994 employees (2016), 1,068 employees (2015)

Pemegang Saham:Shareholders

100% milik Negara Republik Indonesia100% owned by the Republic of Indonesia

Serikat Pekerja :Workers Union

Serikat Karyawan Perum Jasa Tirta II (SEKAR)Union Employees Perum Jasa Tirta II (SEKAR)

Tabel Profil PerusahaanCompany Profile Table

20






Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values

Visi dan Misi Perum Jasa Tirta II telah disahkan melalui Rapat

Pembahasan Bersama (RPB) dan Rencana Jangka Panjang

(RJP).

Menjadi Perusahaan yang Terkemuka di ASEAN dalam

Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tahun 2018

• Pengoptimalan pengusahaan Sumber Daya Air dengan

cara yang efisien, efektif, inovatif dan berkelanjutan

dengan tujuan menjaga kelestarian dan pengelolaan

Sumber Daya Air dan turunannya

• Menciptakan Sumber Daya Manusia yang mempunyai

daya kreativitas dan inovasi serta berdaya saing tinggi

dalam pengelolaan Sumber Daya Air dan turunannya

• Penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan

terutama dalam Pengembangan Energi Baru dan

Terbaharukan (EBT)

Vision and Mission of Perum Jasa Tirta II has been ratified

through the General Meeting of Shareholders (GMS) and

Long Term Plan (RJP).

Being a Leading Company in ASEAN in the Field of Water

Resources Management in 2018

• Optimizing the utilization of Water Resources in an

efficient, effective, innovative and sustainable manner with

the aim of maintaining the sustainability and management

of Water Resources and derivatives

• Creating Human Resources that have the power of

creativity and innovation and high competitiveness in the

management of Water Resources and derivatives

• Adoption of appropriate technology and environmentally

friendly, especially in the Development of New and

Renewable Energy (EBT)

Visi Vision

Misi Mission

Motto Perusahaan The Company’s Motto

Berdasarkan Peraturan Direksi No.01/DIR/27/PRT/2016 telah ditetapkan Motto Perum Jasa Tirta II adalah:

Based on the Regulation of the Board of Directors No. 01 /DIR/27/PRT/2016, the motto of Perum Jasa Tirta II has been stipulated as:

“Water For Wellness”


Sejalan dengan Moto "Air Untuk Menghidupi Negeri" (Water

For Wellness) maka nilai-nilai perusahaan yang menjadi jiwa

dan karakter seluruh insan PJT II sebagai pedoman bersama

guna meraih tujuan perusahaan yang terus berkembang dan

memberikan kesejahteraan kepada negeri adalah sebagai

berikut:

Perum Jasa Tirta II berkemampuan tinggi, kreatif dan

inovatif untuk memberikan pelayanan yang cepat

dan berkualitas bagi kepuasan pelanggan dengan

menjunjung tinggi sikap jujur, terbuka, profesional dan

bertanggung jawab.

In line with the motto "Water For Wellness”, the values of the

Company that become the soul and the characters of all PJT

II person serves as a common guideline in order to achieve

the goals of a growing company and provide prosperity to

the country are as follows:

Perum Jasa Tirta II is highly capable, creative, and innovative

to provide fast and high quality service for customer

satisfaction by upholding honest, open, professional, and

responsible attitude.

Tata Nilai Perusahaan Corporate Values

Budaya Perusahaan Corporate Culture

Tangguh StrongBerkemampuan Tinggi dalam Melaksanakan TugasHigh Capability in Carrying Out Tasks

Inovatif InnovativeMemiliki Kreatifitas dan Inovasi dalam Menjalankan TugasHave Creativity and Innovation in Running Duties

T

IResponsif ResponsiveMemberikan Pelayanan yang Cepat dan berkualitas untuk Kepuasan PelangganProviding Fast and Qualified Services for Customer SatisfactionRTransparan TransparantBersikap Jujur, Terbuka dan Profesional dalam MenjalankanBe Honest, Open and Professional in Running TasksTAkuntabel AccountableBertanggung Jawab Terhadap Pelaksanaan TugasResponsible Task ImplementationA

22






Produk dan Jasa [G4-4] Business and Services [G4-4]

Waduk Ir.H.Djuanda Jatiluhur yang memiliki luas genangan

83 km persegi, mampu menampung 2,50 miliar meter kubik

volume total air baku pada TMA +107 meter. Bendungan ini

juga memiliki daerah tangkapan keseluruhan seluas 4.500

km persegi, dengan daerah tangkapan yang langsung ke

waduk adalah seluas 380 km persegi.

Dengan potensi sumber daya yang sangat besar

tersebut, maka kegiatan operasional Perum Jasa Tirta II

berkonsentrasi pada pengelolaan sumber daya air dan

kelistrikan serta kegiatan usaha lainnya, sebagai berikut:

• Pelayanan air baku untuk air minum, industri, pertanian,

penggelontoran, pelabuahan, pembangkit tenaga listrik,

dan pemenuhan kebutuhan air lainnya;

• Penyediaan tenaga listrik kepada PT Perusahaan

Listrik Negara dan/atau selain PT Perusahaan Listrik

Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

• Pembangkitan, penyaluran listrik tenaga air, air minum,

usaha jasa konsultansi di bidang teknologi Sumber Daya

Air, penyewaan alat besar, dan jasa laboratorium kualitas

air,dan Pengembangan SPAM.

• Optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki

Perusahaan untuk perkantoran, pergudangan, pariwisata,

perhotelan dan resort, olah raga dan rekreasi, rumah sakit,

prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa

penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana

yang dimiliki Perusahaan.

Pembangkitan dan Penyaluran Tenaga ListrikPerum Jasa Tirta II mengelola Pembangkit Listrik Tenaga

Air Ir.H.Djuanda di Jatiluhur yang memiliki daya terpasang

sebelumnya antara tahun 1994 sampai dengan 1998 adalah

sebesar 150 MW. Dan saat ini daya terpasang pada PLTA

Ir.H.Djuanda telah meningkat menjadi 187,5 MW. Produksi listrik

rata-rata dalam setahun adalah sebesar 830 juta kWh yang

sebagian digunakan untuk pemakaian sendiri dan penugasan

pemerintah. Sedangkan selebihnya dipasok ke PT PLN

(Persero) melalui jaringan tegangan 150 kV dan 70 kV.

Ir.H.Djuanda Jatiluhur Reservoir covers the inundation area

of 83 square km, able to accommodate 2.50 billion cubic

meters of total raw water volume at TMA +107 meters. The

dam also has a total catchment area of 4,500 sq km, with a

direct catchment area to a reservoir of 380 sq km.

With such enormous resources potential, the operational

activities of Perum Jasa Tirta II concentrate on water and

electricity resource management and other business

activities, such as:

• Raw water supply services for drinking water, industry,

agriculture, flushing, ports, power generation, and other

water needs;

• Provision of electricity to PT Perusahaan Listrik Negara

(PT PLN) and/or any other than PT PLN in accordance

with the provisions of laws and regulations;

• Generation, distribution of hydroelectricity, drinking water,

consultancy services in the field of Water Resources

technology, large equipment rental, and water quality

laboratory services, and Development of Drinking Water

Supply System (SPAM)

• Optimizing the Company's potential resources for offices,

warehousing, tourism, hotels and resorts, sports and

recreation, hospitals, telecommunications infrastructure

and energy resources, leasing and exploitation of facilities

and infrastructure owned by the Company

Power Generation and DistributionPerum Jasa Tirta II manages Ir.H.Djuanda Hydroelectric

Power Plant in Jatiluhur with previous installed power

between 1994 and 1998 was 150 MW. Currently, the power

installed on Ir.H.Djuanda hydropower has increased to

187.5 MW. The average electricity production in a year is

830 million kWh, partly for own usage and government

assignments. While the rest is supplied to PT PLN (Persero)

through a network voltage of 150 kV and 70 kV.


Selain itu, pada sistem pengairan milik Perusahaan juga

terdapat banyak bangunan terjunan dengan potensi

minihidro yang dapat menghasilkan listrik mulai dari 50 kVA

hingga 5.000 kVA.

Penyediaan Air BakuSebagai pengelola Bendungan Ir.H.Djuanda, Perum Jasa

Tirta II bertugas mendistribusikan air baku, dimana saat

ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 miliar meter kubik

per tahun yang disalurkan ke 62 Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Karawang,

Purwakarta, Subang, Indramayu, Bogor dan Bandung.

Selain itu juga disalurkan ke sejumlah industri yang ada di

wilayah Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Bandung.

KepariwisataanKeberadaan Bendungan Ir.H.Djuanda Jatiluhur dengan

pemandangan alam yang indah dipadukan dengan

kemegahan bangunan bendungan merupakan daya tarik

tersendiri bagi para wisatawan dan menjadi salah satu tujuan

Pariwisata di Jawa Barat. Demi memanfaatkan potensi

wisata di kawasan ini, Perum Jasa Tirta II telah membangun

berbagai fasilitas seperti hotel, resort, bungalow, restoran,

dan wahana rekreasi air.

Fasilitas pariwisata di kawasan Bendungan Ir.H.Djuanda

Jatiluhur telah dilengkapi bangunan hotel bintang tiga

dengan nama Jatiluhur Hotel Resort yang beroperasi sejak

1967. Di kawasan hotel ini terdapat 33 bungalow dengan 30

Kamar Hotel, dan 7 ruang pertemuan yang 5 diantaranya

berada di Gedung Grha Vidya (terdiri dari 1 ruang pertemuan

utama berkapasitas 800 orang dan 4 ruang pertemuan

berkapasitas maksimum 60 orang), serta 2 ruang pertemuan

terpisah berada di kawasan Restoran Istora dengan

kapasitas masing-masing 80 orang. Kawasan pariwisata

dilengkapi juga dengan fasilitas kolam renang dan rekreasi

air berupa waterboom dengan nama Jatiluhur Water World

(JWW), kapal pesiar, ski air boating dan lain sebagainya.

Pemanfaatan LahanSebagai upaya optimalisasi dan pengamanan aset

Perusahaan, Perum Jasa Tirta II melakukan pemanfaatan

lahan yang berupa lahan pertanian dan non pertanian seluas

7788.37 m3 melalui sistem sewa dan kerjasama usaha

dengan berbagai instansi baik BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) atau swasta seperti PT Pertamina (persero), PT

Perusahaan Gas Negara (Persero), PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero), PDAM Kabupaten/ Kota dan industri

serta masyarakat perorangan yang melakukan sewa lahan

untuk pertanian.

In addition, there are also many swamp buildings with

minihidro potential on the Company's irrigation systems that

can generate electricity ranging from 50 kVA to 5,000 kVA.

Raw Water SupplyAs the manager of Ir.H.Djuanda Dam, Perum Jasa Tirta II

is in charge of distributing raw water, which currently has

the production capacity of up to 1 billion cubic meters per

year which is distributed to 62 Municipal Water Companies

(PDAM) in Jakarta, Bekasi, Karawang , Purwakarta, Subang,

Indramayu, Bogor and Bandung. It is also channeled to a

number of industries in the region of Bekasi, Karawang,

Purwakarta, and Bandung.

Tourism The existence of Ir.H.Djuanda Jatiluhur Dam with its

beautiful scenery, combined with the beauty of the dam

building is a special attraction for tourists and become one

of the destinations of tourism in West Java. In order to take

advantage of tourism potential in this area, Perum Jasa Tirta II

has built various facilities such as hotels, resorts, bungalows,

restaurants, and water recreation rides

Tourism facilities in the area of Ir.H.Danda Jatiluhur Dam

has been equipped with three-star hotel building under

Jatiluhur Hotel Resort which operated since 1967. There

are 33 bungalows with 30 hotel rooms in the area of this

hotel. Also, seven meeting rooms, five of which are located

in Grha Building Vidya (consisting of one main meeting room

with the capacity of 800 people, and 4 meeting rooms with

a maximum capacity of 60 people), and 2 separate meeting

rooms located in the Istora Restaurant with the capacity

of 80 people, each. The tourism area is also equipped with

a swimming pool and water recreation facilities such as

waterboom Jatiluhur Water World (JWW), cruises, water ski

boating, and so forth.

Land UtilizationAs an effort to optimize and safeguard the Company's assets,

Perum Jasa Tirta II utilizes land in the form of agricultural and

non-agricultural land covering 7788.37 m3 through leasing

system and business cooperation with various agencies,

either state-owned (SOE) or private sector such as PT

Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero),

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Regency/Municipal

Water Company, industry, and individual communities that

rent land for agriculture

24






Penyewaan Alat Berat dan Jasa Laboratorium Kualitas AirPerum Jasa Tirta II memiliki berbagai macam alat berat

berupa Long Arm Excavator, Amphibi Excavator, Ponton, dan

Dump Truck yang difungsikan untuk pemeliharaan jaringan

pengairan pada unit usaha wilayah serta dapat disewakan

kepada pihak ketiga.

Disamping itu, Perum Jasa Tirta II (PJT II) juga menyediakan

Jasa Pelayanan Laboratorium untuk pengujian kualitas air

yang merupakan salah satu laboratorium rujukan “Komite

Akreditasi Nasional” Jawa Barat. Beberapa perusahaan

besar industri makanan dan minuman di Indonesia seperti

ABC dan Indofood telah menggunakan jasa laboratorium

milik PJT II. Kemudian Rumah Sakit besar, perhotelan dan

apartemen, hingga pabrik tekstil dan kertas berskala besar

juga telah menggunakan jasa pelayanan laboratorium milik

PJT II selama ini.

Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumSepanjang tahun 2017, perusahaan telah menyusun rencana

strategis, diantaranya adalah diversifikasi usaha dengan

berinvesrasi dibidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

PJT II menjalankan proyek SPAM Regional Jatiluhur I

serta pengembangan SPAM Non Regional, yang akan

memperkuat posisi PDAM.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)Seiring peningkatan kebutuhan akan air minum, Perum Jasa

Tirta II berkomitmen untuk menyediakan air minum bagi

masyarakat yang berada di daerah pelayanan Perusahaan.

Komitmen ini diwujudkan dalam penyediaan air baku untuk

air minum dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan

merk "Jatiluhur Air Demineral" dengan keterangan sebagai

berikut :

Heavy Equipment Rental and Water Quality Laboratory ServicesPerum Jasa Tirta II has a wide range of heavy equipment

such as Long Arm Excavator, Amphibious Excavator,

Towboats, and Dump Truck, functioned for maintenance

of irrigation networks in regional business units and can be

leased to third parties.

In addition, Perum Jasa Tirta II (PJT II) also provides

Laboratory Services for water quality testing which is

one of the reference laboratories for West Java’s National

Accreditation Committee. Some major food and beverage

industries in Indonesia such as ABC and Indofood have used

this laboratory service owned by PJT II. Then large hospitals,

hotels and apartments, to large-scale textile and paper

factories have also used the services owned by PJT II to date.

Development of Drinking Water Supply SystemIn 2017, the company has developed strategic plan, such as

diversification of business by investing in the Drinking Water

Supply System (DWSS). PJT II runs the Jatiluhur I Regional

SPAM project and the development of Non-Regional SPAM,

which will strengthen the PDAM's position.

Bottled Drinking WaterAlong with the increasing demand for drinking water,

Perum Jasa Tirta II is committed to provide drinking water

to communities in the Company's service areas. This

commitment is realized in the provision of raw water for

drinking water and Bottled Drinking Water (AMDK) under the

brand "Jatiluhur Air Demineral" with the following information:


Kemasan dan Isi BersihPackaging and Nett Content

Nomor Pendaftaran PanganFood Registration Number

Sertifikat HalalHalal Certification

Sertifikat SNISNI Certification

Kapasitas ProduksiProduction Capacity

Gelas Plastik (240 ml)Plastic Glass

BPOM RI MD 265228001325

No. 01121081261212

01-3553-2006 nomor 597/LSIPB/SNIPr/2015SNI ISO 9001:2008

6.500 Cup/hour

Botol Plastik (330 ml)Plastic Bottle

BPOM RI MD 265228003325

1.500 Botol/hour


1.200 Botol/hour


Galon Plastik (19 L)Plastic Gallon

BPOM RI MD 265228002325 200 Galon/hour

Lokasi pengolahan AMDK dibangun pada Oktober 2009

kemudian pindah ke Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur,

Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Juni 2012. Lokasi

pengolahan AMDK diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat,

Ahmad Heryawan pada 29 Mei 2013.

AMDK Jatiluhur termasuk air minum Demineral dengan

PH antara 5 – 7,5 dan TDS dibawah 10 mg/liter. AMDK

Jatiluhur diproses dengan sistem Reverse Osmosis (RO),

disterilisasi dengan ozon (O3) dan ultraviolet serta diproses

lagi dengan Biomagnetic serta Far Infrared untuk mengubah

ke molekul Hexagonal. Air Hexagonal adalah air dengan

rangkaian molekul Hexagonal 6 (H2O) yang identik dengan

molekul cairan dalam sel tubuh manusia sehingga lebih

mudah diserap sel-sel tubuh dan nutrisi serta oksigen

akan lebih mudah terangkut. Target market Air Demineral

Jatiluhur antara lain karyawan Perusahaan dan keluarganya,

masyarakat yang berada di wilayah kerja Perusahaan serta

mitra/ stakeholders Perusahaan.

AMDK processing site was built in October 2009 then

moved to Jatimekar Village, Jatiluhur District, Purwakarta

Regency, West Java, in June 2012. The location of AMDK

processing was inaugurated by West Java Governor Ahmad

Heryawan on May 29, 2013.

AMDK Jatiluhur is demineralized drinking water with PH

between 5 - 7.5 and TDS below 10 mg/liter. AMDK Jatiluhur

is processed by Reverse Osmosis (RO) system, sterilized

with ozone (O3) and ultraviolet, and processed again with

Biomagnetic and Far Infrared to convert to Hexagonal

molecule. Hexagonal water is water with a series of

Hexagonal 6 (H2O) molecules that are identical to fluid

molecules in human body cells to be more easily absorbed

to the body that drives the nutrients and oxygen to be more

easily transported. Target market of Air Demineral Jatiluhur,

among others, are employees of the Company and their

families, communities in the Company's work area and our

partners/stakeholders.

26






Profil Pemegang Saham [G4-7] [G4-17]

Profile of Shareholders [G4-7] [G4-17]

Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders

Perum Jasa Tirta II merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum), di

mana 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik

Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7

tahun 2010. Besarnya modal Perusahaan adalah seluruh

nilai penyertaan modal Negara pada Perum Jasa Tirta II,

jumlahnya sebesar Rp164.547.635.935,- [G4-EC4]

Perum Jasa Tirta II is a State-Owned Enterprise (SOE) in

the form of Public Corporation (Perum), where 100% of its

shares are owned by the Government of the Republic of

Indonesia based on Government Regulation Number 7 of

2010. The amount of Company's capital is the total value

of State equity participation in Perum Jasa Tirta II, with the

amount of Rp164,547,635,935, - [G4-EC4]

100%


Komposisi Kepemilikan Saham

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2010,

Kepemilikan Saham Perum Jasa Tirta II per 31 Desember

2017 adalah 100% dimiliki oleh Pemerintah Republik

Indonesia. Tidak terdapat kepemilikan saham oleh Dewan

Pengawas, Direksi, karyawan Perusahaan maupun publik,

baik secara langsung dan tidak langsung.

Composition of Share Ownership

Based on Government Regulation Number 7 of 2010, Share

Ownership of Perum Jasa Tirta II as of December 31, 2017

is 100% owned by the Government of the Republic of

Indonesia. There are no shareholdings by the Supervisory

Board, Directors, Company employees, or the public, either

directly or indirectly.

Komposisi Kepemilikan Saham Perum Jasa Tirta II per 31 Desember 2017Composition of Share Ownership of Perum Jasa Tirta II per December 31, 2017

NamaName

Status PemilikOwnership Status

PersentasePercentage

Negara Republik IndonesiaRepublic of Indonesia

Negara Republik IndonesiaRepublic of Indonesia

100%

Kepemilikan Saham oleh Dewan Pengawas dan Direksi per 31 Desember 2017Share Ownership by Supervisory Board and Board of Directors per December 31, 2017

Kepemilikan Saham oleh Dewan Pengawas dan Direksi per 31 Desember 2017Share Ownership by Supervisory Board and Directors as of December 31, 2017

NamaName

JabatanPosition

Kepemilikan SahamShare Ownership

Persentase SahamShare Percentage

Bedjo Sujanto Ketua Dewan Pengawas Head of Board of SupervisoryTidak ada

NoneTidak ada

None

Arief Munzaini Dewan Pengawas Board of SupervisoryTidak ada

NoneTidak ada

None

Encep Sudarwan Dewan Pengawas Board of SupervisoryTidak ada

NoneTidak ada

None

Hartanto Dewan Pengawas Board of SupervisoryTidak ada

NoneTidak ada

None

Riad Oscha Chalik Dewan Pengawas Board of SupervisoryTidak ada

NoneTidak ada

None

Djoko Saputro Direktur Utama President DirectorTidak ada

NoneTidak ada

None

Sumyana Sukandar Direktur I / Director ITidak ada

NoneTidak ada

None

Harry M. Sungguh Direktur II / Director IITidak ada

NoneTidak ada

None

28






Struktur Organisasi [G4-34] Organizational structure [G4-34]

Kementerian BUMNMinistry of SOE

Encep SudarwanAnggota Dewan PengawasMember of Supervisory Board

Arief MunzainiAnggota Dewan PengawasMember of Supervisory Board

Riad Oscha ChalikAnggota Dewan PengawasMember of Supervisory Board

HartantoAnggota Dewan PengawasMember of Supervisory Board

Bedjo SijantoKetua Dewan PengawasHead of Supervisory Board

PrabowoAnggota Komite AuditMember of Audit Committee

Arief MunzainiKetua Komite AuditHead of Audit Committee

Wawan Saeful AnwarAnggota Komite AuditMember of Audit Committee


Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta II berdasarkan Keputusan Direksi nomor 1/DIR/39/PRT-PED/2017 adalah sebagai berikut :

The organizational structure of Perum Jasa Tirta II based on the Decree of the Board of Directors number 1/DIR/39/PRT-PED/2017 is as follows:

Djoko SaputroDirektur UtamaPresident Director

Sumyana SukandarDirektur IDirector I

Divisi Umum & PKBL

General Division and PCDP

Divisi SDMHuman Resource Division

Divisi Keuangan & Akutansi

Finance & Accounting Division

Satuan Pengawasan Intern

Internal Control Unit

Sekretariat PerusahaanCorporate Secretary

Divisi PengendalianKinerja & Sistem

ManajemenPerformance Management

System Division

Divisi Inventarisasi & Pengelolaan Aset

Inventory & Asset Management Division

Unit Usaha Pariwisata & AMDK

Tourism & AMDK Business UnitHarry M. SungguhDirektur IIDirector II

Unit Usaha Wilayah IIRegional II Business Unit

Divisi Renstra & LitbangStrategic and R & D Division

Unit Usaha Wilayah IIIRegional III Business Unit

Divisi Pengelola SDA & SDL

SDA & SDL Management Division

Unit Usaha Wilayah IVRegional IV Business Unit

Divisi Pengusahaan & Pelayanan Pelanggan

Customer Division

Unit Usaha PLTABusiness Unit of PLTA

Unit Usaha Wilayah IRegional I Business Unit

Divisi Pengelolaan ProyekProject Management Division

Unit Layanan PengadaanProcurement Services Unit

30






Daftar Alamat Kantor List of Office Addresses

Kantor Pusat Head Office Jalan Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur,

Purwakarta-Jawa Barat

Telp. (0264) 201 972

Fax. (0264) 201 971

Kantor Perwakilan Representative Office

Jalan H. Agus Salim No. 69,

Jakarta Pusat

Telp. (021) 314 5827

Kantor Unit Usaha Wilayah IRegional Business Unit Office I

Kantor Unit Usaha Wilayah I

Regional Business Unit Office I

Jalan Ir. H. Djuanda No. 124D,

Bekasi-Jawa Barat

Telp. (021) 8801884

Fax.(021) 880 1884


Jalan Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur,


Telp. (0264) 201 972

Fax. (0264) 201 971

Kantor Unit Usaha Wilayah IIRegional Business Unit Office II

Jalan Curug Klari,

Karawang-Jawa Barat

Telp. (0264) 200 487

Fax. (0264) 203 580

Kantor Unit Usaha Wilayah IIIRegional Business Unit Office III

Jalan Arief Rahman Hakim No. 16,

Subang-Jawa Barat

Telp. (0260) 411510

Fax. (0260) 415 684

Kantor Unit Usaha Wilayah IVRegional Business Unit Office IV

Jl. Rasamala Raya-Bendungan Jatiluhur,


Telp. / Fax. (0264) 822 2537

Kantor Unit Usaha Pariwisataan dan AMDKOffice of Tourism BusinessUnit and AMDK

Hotel Pesanggrahan Jatiluhur,


Telp. (0264) 201 087, 201 989

Kantor Unit Usaha PLTAOffice of Hydropower Business Unit

Jl. Rasamala Raya-Bendungan Jatiluhur,


Telp. (0264) 200 565

Fax. (0264) 200 060

32






Wilayah kerja Perum Jasa Tirta II mencakup 74 Sungai dan Anak Sungai yang menjadi Kesatuan Hidrologis

di Jawa Barat bagian utara. Cakupan wilayah kerja Perum Jasa Tirta II berada di wilayah sungai Citarum dan

sebagian wilayah sungai Ciliwung-Cisadane yang mencakup daerah seluas ± 12.000 Km2.

The working area of Perum Jasa Tirta II covers 74 rivers and triobutaries into Hydrological Units in the northern

part of West Java. The scope of the working area of Perum Jasa Tirta II is located in the Citarum river basin and

part of the Ciliwung – Cisadane river basin covering an area of ± 12,000 km2.

Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II berada di Provinsi

Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan cakupan sebagai berikut:

• Sebagian Kotamadya Jakarta Timur

• Kota dan Kabupaten Bekasi

• Kabupaten Karawang

• Kabupaten Subang

• Sebagian Kabupaten Indramayu

• Sebagian Kabupaten Sumedang

• Kota Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat

• Kota Cimahi

• Sebagian Kabupaten Cianjur

• Sebagian Kabupaten Bogor

The service area of Perum Jasa Tirta II is located in West Java

and DKI Jakarta Provinces with coverage as follows:

• Part of East Jakarta Municipality

• City and Regency of Bekasi

• Karawang Regency

• Subang Regency

• Part of Indramayu Regency

• Part of Sumedang Regency

• City of Bandung Regency and West Bandung Regency

• Cimahi City

• Part of Cianjur Regency

• Part of Bogor Regency

Peta Wilayah Kerja/ Wilayah Operasional [G4-6] [G4-8] Work Area / Operational Area Map [G4-6] [G4-8]


Layanan Pasar [G4-8]

Pangsa Pasar

Pangsa pasar PJT II ada dua kelompok yaitu industri dan

masyarakat luas. Kami mengelola pembangkit tenaga listrik

tenaga air yang dibutuhkan oleh industri kelistrikan. Kami

mengelola air baku dan air yang dibutuhkan perusahaan-

perusahaan air minum. Kami menyalurkan air untuk

kepentingan masyarakat luas bagi pengairan pertanian.

Selain itu, kami juga mengelola pariwisata yang dinikmati

masyarakat luas.

Skala Perusahaan [G4-7] [G4-9] [G4-EC1]

Market Service [G4-8]

Market Share

Market share of PJT II has two groups: industry and society

at large. We manage hydroelectric power plants needed

by the electricity industry. We manage the raw water and

water needed by drinking water companies. We are selling

water for the benefit of the wider community for agricultural

irrigation. In addition, we also manage tourism that is blessed

by the wider community.

Company Scale [G4-7] [G4-9] [G4-EC1]

Skala PerusahaanCompany Scale

UraianDescription

SatuanUnit

2017 2016 2015

Jumlah KaryawanTotal Employees

orangperson

979 994 1.068

Jumlah PendapatanTotal Revenue

Rp JutaBillion Rp

828.700 743.806 631.289

Total Kapitalisasi Total Capitalization

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities (Billion Rp)

Rp JutaBillion Rp

281.935 265.804 261.597

Jumlah EkuitasTotal Equity

Rp JutaBillion Rp

851.929 675.292 513.584

Jumlah AsetTotal Assets

Rp JutaBillion Rp

1.133.863 941.097 775.181

34






Profil Sumber Daya Manusia

Hingga 31 Desember 2017, Perum Jasa Tirta II memiliki

total 979 karyawan di luar Dewan Pengawas dan Direksi.

Informasi lengkap mengenai Sumber Daya Manusia terdapat

pada Tinjauan Fungsional Bab Analisis dan Pembahasan

Manajemen Laporan Tahunan Perusahaan 2017. [G4-10]

[G4-LA1]

Profile of Human Resources

As of December 31, 2017, Perum Jasa Tirta II has total 979

employees outside the Supervisory Board and the Board

of Directors. Detailed information on Human Resources is

available in Functional Review section Management Analysis

and Discussion in 2017 Annual Report. [G4-10] [G4-LA1]

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang PendidikanEmployee Composition by Education

Keterangan Description 2017 2016 2015

SD Elementary School

17 21 33

SMP Junior High School

27 40 56

SMA Senior High School

597 585 622

Diploma Diploma

83 86 88

Sarjana Under graduate

211 216 224

Pasca Sarjana Post Graduate

44 46 45

Jumlah Total 979 994 1.068

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang PendidikanEmployee Composition by Education


Komposisi Karyawan Berdasarkan Posisi/ JabatanEmployee Composition By Grade


Sekper, Kepala satuan /Corporate Secretary, General Manager 20 16 16

Manager TKII 58 55 54

As. Manger TKIII 121 114 113

Supervisor TK IV 246 250 246

Staff 534 559 639

Jumlah Total 979 994 1.068

Komposisi Karyawan Berdasarkan Posisi/ JabatanEmployee Composition by Education

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang UsiaEmployee Composition by Age


18 – 25 tahun 18 – 25 years 158 178 191

26 – 35 tahun 26 – 35 years 231 206 211

36 – 45 tahun 36 – 45 years 324 328 345

46-55 tahun 46-55 years 265 276 317

>55 tahun >55 years 1 6 4

Jumlah Total 979 994 1068

Corporate Secretary,General Manager

36






Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang UsiaEmployee Composition by Age

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminEmployee Composition by Gender


Laki – laki Male 810 830 904

Perempuan Female 169 164 164

Jumlah Total 979 994 1068

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminEmployee Composition by Gender

191 178 158 211 206 231 345 328 324 317

904 164

276

830 164

265

810 169

4 6 1

Laki-laki | Male Perempuan | Female


Hubungan Dengan Para Pemasok (Supply Chain)

G4 memperkenalkan sejumlah pendekatan baru, salah

satunya adalah konsep yang berkaitan dengan rantai nilai

organisasi. Definisi supply chain dalam GRI G4 adalah urutan

kegiatan atau pihak yang menyediakan produk atau layanan

kepada Perusahaan. Konsep ini, sebagaimana dimaksud

dalam GRI G4, merupakan bagian dari aspek yang penting

yang berada di dalam dan di luar Perusahaan.

Kami menyadari pentingnya keberadaan pihak-pihak yang

bertindak sebagai pemasok dalam keberlangsungan

operasional kami. Interaksi timbal balik yang positif dan

saling mendukung antara kami dengan para pemasok, akan

berdampak positif pada kinerja kami sehinga akan menjamin

keberlanjutan Perusahaan. Oleh karena itu, mitra kerja/

supplier merupakan bagian dari mata rantai operasional

usaha.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang/jasa yang

dilaksanakan oleh mitra kerja. Selain itu, proses pengadaan

dan kemitraan dilakukan berbasis komputer yang

meminimalisir kontak fisik antara pemasok/mitra dengan

kami, sehingga bisa berlangsung adil dan transparan. [G4-

24] [G4-26]

Perubahan Signifikan

Sepanjang 2017, Perusahaan tidak melakukan perubahan

yang signifikan terkait dengan ukuran, struktur, kepemilikan

atau rantai pasokan, termasuk perubahan lokasi dan kegiatan

usaha, pembukaan fasilitas baru, penutupan serta ekspansi,

perubahan lokasi pemasok, struktur rantai pasokan yang

berhubungan dengan pemasok, termasuk pemilihan dan

pemutusan hubungan kerja dengan pemasok. [G4-13]

Pendekatan Dalam Prinsip Pencegahan

Kegiatan Bisnis yang dinamis menuntut Perusahaan

untuk senantiasa menerapkan langkah-langkah strategis

dan akurat dalam menghadapi dan memitigasi Risiko

usaha. Beberapa Risiko usaha yang dihadapi adalah tidak

terealisasinya target yang telah ditetapkan, pengeluaran

biaya yang melebihi anggaran, kerusakan alat, serta

keterlambatan jadwal.

Relationship with Suppliers (Supply Chain)

G4 has introduced a number of new approaches, one of

which is a concept related to the organization’s value chain.

The definition of the GRI G4 supply chain is a sequence of

activities or parties that provide products or services to the

company. This concept, as defined in GRI G4, is an important

aspect both inside and outside the company.

We recognized the importance of parties who act as

suppliers in the sustainability of our operations. Positive

reciprocal interaction and mutual support between us and

the suppliers has a positive impact on our performance,

thus ensuring the sustainability of the company. Therefore,

our partners/ suppliers are part of the business operations.

Therefore, our partners / suppliers are part of the business

operations’ chain.

In order to fulfill the need for goods/ services implemented

by our partners. In addition, the procurement and partnership

process is computerbased to minimize physical contact

between suppliers/partners with us to facilitate fairness and

transparency. [G4-24] [G4-26]

Significant Changes

In 2017 the Company did not experience significant change

rekated to the criteria, structure, ownership or supply chain,

including to change of business location and activity, the

opening of new facilities, the closing and expansion, the

change suplplier, including work relationship selection and

termination with the supplier. [G4-13]

Mitigation Principle Approach

Dynamic business activities require the Company to continue

to implement the strategic measures and accurately in the

face and mitigate business risks. Some of the business risks

facing is not the realization of the set targets, expenses that

exceed the budget, equipment failures, and schedule delays.

38






Oleh karena itu, PJT II melakukan sejumlah inisiatif sesuai

dengan karakter Risiko usaha, yang diawali dengan proses

identifikasi oleh Risk owner.

Manajemen Risiko yang tepat sasaran merupakan bentuk

upaya PJT II dalam meningkatkan kepatuhan sekaligus

menunaikan Tanggung Jawabnya kepada Pemangku

Kepentingan. [G4-14]

Therefore, PJT II undertake a number of initiatives in

accordance with the character of business risks, which

begins with the identification of the risk owner.

Proper risk management is a form of targeted PJT II effort to

improve compliance at the same time fulfill its responsibilities

to stakeholders. [G4-14]

Penghargaan dan Sertifikasi [G4-15]

Awards and Certifications [G4-15]

Penghargaan Awards

24 Februari 2017February 24, 2017

12 Oktober 2017October 12, 2017

Certificate of Appreciation for

valuable contribution to the

6th NARBO General Meeting

in Jakarta

BUMN yang berpredikat

Sangat Bagus atas Kinerja

Keuangan Selama Tahun 2016

SOE that has a Very Good

Predicate for Financial

Performance in 2016

Pemberi Penghargaan

Appreciator

8th BUMN Awards Majalah

Infobank

Pemberi Penghargaan

Appreciator

NARBO

November 2017November 2017

Partisipasi Program Terpadu

Peningkatan peranan Wanita

Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera (P2WKSS)

Integrated Program

Participation Increasing the

role of Women Toward a

Healthy & Prosperous Family

Pemberi Penghargaan

Appreciator

Bupati Purwakarta Purwakarta

Regent


Penghargaan Awards

15 Desember 2017 December 15, 2017

Perusahaan Terpercaya dalam

kinerja dan Pelayanan Terbaik

tahun 2017

Trusted Company In

Performance and Best Service

2017

Pemberi Penghargaan

Appreciator

Indonesia Achievement

Centre

14 Desember 2017December 14, 2017

21 Desember 2017December 21, 2017

BUMN terbaik 2017 bidang

Non-Keuangan Sektor

Perkebunan, Perikanan dan

Penunjang Pertanian

The best SOE 2017 in the

Non-Finance Sector of the

Agriculture, Fisheries and

Agricultural Support Sector

Peringkat IV Kategori BUMN

dalam Keterbukaan Informasi

Publik tahun 2017

Rank IV Category of SOE in

Public Information Openness

2017

Pemberi Penghargaan

Appreciator

Majalah Investor

Pemberi Penghargaan

Appreciator

Komisi Informasi Pusat

Republik Indonesia

Central Information Commission

of the Republic of Indonesia

Penghargaan Awards

40






Sertifikasi Yang Dimiliki Perum Jasa Tirta IICertification Owned by Perum Jasa Tirta I

Nama SertifikasiCertification Name

Nomor SertifikasiCertification Number

Lembaga SertifikasiCertification Agency

Sertifikasi Kompetensi Laboratorium Certification for Laboratory Competency

Registrasi Laboratorium LingkunganRegistration of Environmental Laboratory

00108/LPJ/LABLING-1/LRK/KLH

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Ministry of Environment and Forestry

Sertifikat Uji ProfisiensiCertificate of Recognition

April 2017 ERA, Canada

Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008Accredited SNI ISO/IEC 17025:2008

LP-174-IDN Komite Akreditasi NasionalNational Accreditation Committee

Sertifikasi Petugas Pengambil Contoh AirCertification of Water Sampling Officer

13.001526.1713.001531.1713.001527.1713.001528.17

PPT Migas

Sertifikasi Kompetensi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Competency Certification of Monitoring Occupational Health and Safety

Sertifikasi Ahli Muda K3 KonstruksiCertification of Intermediate HSE Construction Engineer

01561/AMK3.K/XI/201701563/AMK3.K/XI/201701566/AMK3.K/XI/2017

Kementerian Ketenagakerjaan RIMinistry of Manpower of the Republic

Sertifikasi Ahli K3 Spesialis Bidang ListrikCertification of HSE Electrical Specialist

02260/AK3-LIST/I/201802261/AK3-LIST/I/2018

Kementerian Ketenagakerjaan RIMinistry of Manpower of the Republic

Sertifikat Pengakuan Implementasi dan Pemeliharaan Sistem Manajemen MutuCertificate of Recognition of Implementation and Maintenance of Quality Management System

Sertifikat ISO – 9001:2008 / SNI ISO – 9001:2008 dengan ruang lingkup kegiatan: Penyediaan Air Baku untuk PAM dan Industri pada Unit Usaha Wilayah I, II, III, IV & Pembangkitan dan Penyaluran Listrik PLTA Ir. H. DjuandaCertificate of ISO - 9001: 2008/SNI ISO - 9001: 2008 with scope of activities: Raw Water Supply for Water Company and Industry in Business Unit Region I, II, III, IV & Power Generation and Distribution of Ir. H. Djuanda Hydroelectric Power Plant

2701001 Komite Akreditasi NasionalNational Accreditation Committee

Sertifikat Chartered Accountant | Chartered Accountant Certificate

Sertifikat Chartered Accountant (CA Indonesia)Chartered Accountant Certificate (CA Indonesia)

Sert.CA-0000006391 Ikatan Akuntan IndonesiaIndonesian Institute of Accountants

Sertifikat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) | Bottled Water Certificate

Sertifikat HalalHalal Certificate

No. 01121081261212 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.Indonesian Ulemma Council (MUI) of West Java

Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNISNI Marking Product Certificate

01-3553-2006 nomor 597/LSIPB/SNIPr/2015SNI ISO 9001:2008

Lembaga Sertifikasi Produk ILPro IPBProduct Certification Institute of ILPro IPB

Sertifikasi Certification


Tentang Laporan Keberlanjutan Ini

Laporan keberlanjutan Perusahaan (Corporate Sustainability

Report), untuk selanjutnya disebut “Laporan”, merupakan

salah satu bentuk upaya Perum Jasa Tirta II atau PJT II untuk

lebih transparan dan informatif bagi seluruh Pemangku

Kepentingan (Stakeholder) tentang pencapaian dan

kinerja keberlanjutan. Laporan ini akan secara konsisten

disampaikan secara berkala tiap tahun. Laporan ini berfungsi

sebagai dokumentasi kinerja dan komitmen Perum Jasa

Tirta II sepanjang tahun 2017. Laporan ini juga dapat diakses

oleh seluruh Pemangku Kepentingan melalui www.jasatirta2.

co.id . [G4-29] [G4-30] [G4-13]

Laporan ini disusun antara lain untuk memenuhi ketentuan

Undang-undang tentang Perseroan Terbatas yang

mewajibkan penyampaian Laporan kegiatan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Laporan

Tahunan. TJSL menurut Pasal 1 Undang-undang No.40

Tahun 2007 adalah, “komitmen perseroan untuk berperan

serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang

bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas

setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Meskipun badan hukum kami bukanlah Perseroan Terbatas,

kami memiliki kesadaran dan komitmen menyampaikan

kinerja keberlanjutan PJT II dalam bidang ekonomi,

lingkungan, dan sosial selama tahun 2017 kepada para

Pemangku Kepentingan.

Ruang Lingkup dan Batasan Laporan Keberlanjutan

Seluruh data dan informasi yang tertulis dalam laporan

keberlanjutan ini disampaikan berdasarkan prinsip

materialitas, yakni mengutamakan pengungkapan informasi

yang dapat memberikan gambaran dan pemahaman

secara utuh atas kinerja Perusahaan yang berkelanjutan.

Materi dalam pelaporan disusun dengan mengedepankan

pendekatan pada segala hal yang berhubungan dengan

prinsip-prinsip keberlanjutan, meliputi aspek ekonomi,

lingkungan dan sosial. [G4-15]

Laporan ini adalah untuk periode 1 Januari - 31 Desember

2017 yang merupakan kelanjutan dari penerbitan

sebelumnya, Laporan Keberlanjutan Tahun 2016. Laporan

ini mencakup kegiatan PJT II sebagaimana tercantum dalam

Laporan keuangan konsolidasi.

About This Sustainability Report

The Corporate Sustainability Report, hereinafter referred

to as “Report”, is one form of measures of Perum Jasa

Tirta II or PJT II to be more transparent and informative

for all Stakeholders concerning the achievement and

performance of sustainability. This report will be consistently

delivered periodically each year. This report serves as Perum

Jasa Tirta II's performance documentation and commitment

throughout 2017. This report is also accessible to all

Stakeholders through www.jasatirta2.co.id [G4-29] [G4-30]

[G4-13]

This report has been prepared to comply with the provisions

of Law on Limited Liability Companies which require the

submission of the Report on Social and Environmental

Activities (TJSL) in the Annual Report. TJSL under Article

1 of Law No. 40 of 2007 is, "the company's commitment to

participate in sustainable economic development in order

to improve the quality of life and the environment that is

beneficial, both for the Company itself, local communities,

and society at large."

Although our legal entity is not a Limited Liability Company,

we have the consciousness and commitment to deliver

PJT II sustainability performance in the field of economic,

environment, and social during 2017 to Stakeholders.

Scope and Limitations of Sustainability Report

All data and information contained in this sustainability

report are submitted on the principle of materiality, which is

prioritizing the disclosure of information that can provide a

complete depiction and understanding of the Company's

ongoing performance. The material in the reporting is

prepared by prioritizing the approach on all matters relating

to the principles of sustainability, covering economic,

environmental, and social aspects. [G4-15]

This report is for the period of January 1 - December 31, 2017,

which is a continuation of the previous issuance, the 2016

Sustainability Report. This report covers the activities of PJT

II as stated in the consolidated financial statements.

42






Informasi aspek kinerja keberlanjutan yang diungkapkan

dalam laporan ini hanya mencakup kinerja keberlanjutan

Perusahaan, tidak termasuk perusahaan patungan, mitra

bisnis atau para pemasok yang berada di luar kendali

Perusahaan. Namun demikian, aspek materi yang dapat

dikendalikan oleh PJT II seperti hak asasi manusia, praktek

tenaga kerja, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta

perjanjian kontrak dari para jaringan pemasok tercakup

dalam laporan ini. [G4-17] [G4-21] [G4-28]

Pedoman dan Standar Pelaporan

Dalam penyusunan Laporan ini kami menggunakan

pedoman pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh

Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 (G4) yang telah diakui

dan diterima luas secara Internasional. Pedoman tersebut

menyediakan dua opsi kesesuaian dengan GRI-4, yaitu Core

dan comprehensive. Laporan ini disusun sesuai dengan GRI

G4-Core. [G4-32]

Kami memberikan tanda khusus indikator G4 pada setiap

halaman yang relevan agar pembaca dengan mudah dapat

menemukan informasi yang terkait untuk setiap indikator,

sedangkan daftar indeks G4-Core secara keseluruhan dapat

dilihat pada laporan keberlanjutan ini, Indikator GRI G4 yang

diungkapkan dalam Laporan ini merupakan isu-isu yang

dianggap material dan relevan dengan Bidang Usaha PJT II.

Sebagian indikator GRI G4 yang tidak material atau tidak relevan

dengan bisnis PJT II, tidak diungkapkan dalam Laporan ini.

Isi Laporan

Laporan Keberlanjutan ini fokus pada kegiatan bisnis

kami sebagai Perusahaan yang melaksanakan fungsi

operasional di bidang Pengelola Sumber Daya Air. Laporan

Keberlanjutan ini juga mencakup studi kasus dan kegiatan

operasional PJT II sepanjang tahun 2017. Dapat dipastikan

tidak ada perubahan signifikan ataupun perubahan pada

prinsip komparabilitas data dari Laporan sebelumnya. Oleh

karena itu, tidak ada pernyataan ulang (restatement) dalam

Laporan Keberlanjutan ini. [G4-22] [G4-23]

Dalam setiap siklus pelaporan, konten Laporan diselaraskan

dengan bisnis PJT II, sekaligus untuk memastikan bahwa

Laporan Keberlanjutan telah memuat data dan informasi

mutakhir terkait keberlanjutan dan kepentingan para

Pemangku Kepentingan. Laporan Keberlanjutan ini memuat

3 (tiga) aspek utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial

secara berimbang. [G4-18]

The information on aspects of sustainability performance

disclosed in this report only covers the Company's

sustainability performance, excluding joint ventures,

business partners, or suppliers that are beyond the control

of the Company. However, material aspects that can be

controlled by PJT II such as human rights, labor practices,

compliance with laws and regulations, and contractual

agreements of supplier networks are included in this report.

[G4-17] [G4-21] [G4-28]

Guidelines and Reporting Standards

In the preparation of this Report we use the sustainability

reporting guidelines issued by Global Reporting Initiative

(GRI) version 4 (G4) that have been internationally

recognized and accepted. The guidelines provide two

options for compliance with GRI-4, they are Core and

comprehensive. This report is prepared in accordance with

GRI G4-Core. [G4-32]

We provide a special G4 indicator sign on each relevant page

so the readers can easily find related information for each

indicator, while the overall G4-Core index list can be seen in

this sustainability report, the GRI G4 indicator disclosed in

this Report are issues that considered material and relevant

to the Field of Business of PJT II. Some GRI G4 indicators that

are immaterial or irrelevant to the business of PJT II are not

disclosed in this Report.

Contents of the Report

This Sustainability Report focuses on our business activities

as a Company that performs operational functions in the

field of Water Resources Management. This Sustainability

Report also includes case studies and operational activities

of PJT II throughout 2017. It can be ascertained that there

were no significant changes, or changes in the comparability

principle of data from previous Reports. Therefore, there is

no restatement in this Sustainability Report. [G4-22] [G4-23]

Within each reporting cycle, the content of the Report is

aligned with the business of PJT II, as well as to ensure

that the Sustainability Report contains up-to-date data

and information on the sustainability and interests of

Stakeholders. This Sustainability Report contains 3 (three)

main aspects, they are economics, environment, and social

in balance. [G4-18]


Proses Penetapan Isi Laporan Dalam setiap siklus pelaporan, Kami mengkaji konten laporan

untuk menentukan relevansi terhadap bisnis Perusahaan,

sekaligus untuk memastikan bahwa laporan telah memuat

isu-isu mutakhir terkait keberlanjutan dan kepentingan para

pemangku kepentingan.

Menetapkan topik dan isi Laporan ini kami menggunakan 4

(empat) langkah yang diisyaratkan oleh GRI G4, yaitu:

• Mengidentifikasikan aspek-aspek yang material dan

boundary (langkah Identifikasi);

• Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah

diidentifikasi pada langkah sebelumnya (langkah

Prioritas);

• Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut

(langkah Validasi);

• Melakukan review atas Laporan setelah diterbitkan

guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya

(langkah Review).

Prinsip penetapan konten Laporan ini didasarkan pada 4

(empat) prinsip, sesuai dengan GRI G4, yaitu:

• Stakeholders inclusiveness (pelibatan Pemangku

Kepentingan), yaitu melibatkan Pemangku Kepentingan

dalam penentuan aspek material yang diungkapkan

dalam Laporan ini;

• Materiality (materialitas), diterapkan dalam Laporan ini

dengan memilih konten Laporan yang bersifat aspek-aspek

yang material, yang diperlukan oleh Pemangku Kepentingan;

• Sustainability context (konteks keberlanjutan) yang

merupakan aspek-aspek yang terkait dengan konteks

keberlanjutan, yang relevan bagi pembuat Laporan dalam

membuat keputusan; dan

• Completeness (kelengkapan), yaitu Laporan ini dibuat

dengan ruang lingkup yang jelas untuk periode Laporan

2014 serta didukung dengan data yang lengkap. [G4-18]

Keempat langkah dalam menetapkan konten Laporan

digambarkan dalam Bagan Alur Proses Penentapan Konten

Laporan berikut ini.

Determination Process of Contents of the ReportWithin each reporting cycle, we review the report's content

to determine the relevance to our business, as well as to

ensure that the report contains up-to-date issues related to

the sustainability and interests of the stakeholders.

In assigning the topic and content of this Report, we use 4

(four) steps as required by GRI G4, which are:

• Identify material and boundary aspects (Identification

step);

• Prioritize the aspects identified in the previous step

(Priority step);

• Validate the material aspects (Validation step);

• Reviewing Reports after being published in order to

improve the quality of next year's Report (Review step).

The principle of this Report’s content assignment is based on

4 (four) principles, in accordance with GRI G4, they are:

• Stakeholders inclusiveness, which involves Stakeholders

in determining the material aspects disclosed in this

Report;

• Materiality, applied in this Report by selecting the Report’s

content of material aspects required by Stakeholders;

• Sustainability context, which are aspects related to the

context of sustainability, which are relevant to the report

maker in making decisions; and

• Completeness, this Report is made with a clear scope

for the reporting period of 2014 and supported with

complete data.

The four steps in defining the Report's content are described

in the following Flow Chart of Content Report Determination

Process.

44






Menentukan Tingkat MaterialitasMaterialitas dalam hal ini diartikan sebagai isu-isu yang

relevan dengan Bidang Usaha PJT II dan berpengaruh

secara signifikan serta berdampak luas bagi Pemangku

Kepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam

menetapkan materialitas isi Laporan, kami melibatkan

Pemangku Kepentingan dengan menyelenggarakan survei

materialitas. Berbagai kelompok Pemangku Kepentingan

dilibatkan dalam survai ini, meliputi Pemerintah, pelanggan,

serikat pekerja, suplier, komunitas, dan Lembaga Sosial

Masyarakat (LSM). Disamping itu, kami juga memperhatikan

tanggapan dan saran Pemangku Kepentingan atas Laporan

Keberlanjutan tahun sebelumnya.

Tahapan Penentuan Konten Laporan Berdasarkan Prinsip GRI G4The Process of Report Content Determination Based on GRI G4 Principles

Determining Materiality LevelMateriality in this case is defined as issues relevant to the

Field of Business of PJT II and has a significant effect and

impact on stakeholders in decision-making. In determining

the materiality of the Report's content, we involve

Stakeholders by conducting materiality surveys. Various

stakeholder groups are involved in the survey, including

Government, customers, unions, suppliers, communities,

and Community Social Institutions (NGOs). In addition, we

also take into consideration the Stakeholders' responses

and suggestions on the previous year's Sustainability Report.

2017 SUSTAINABILITY REPORTLAPORAN KEBERLANJUTAN




Berdasarkan hasil analisis matriks materialitas, aspek

material dan boundary yang menjadi fokus atau prioritas

pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

[G4-18] [G4-19] [G4-20] [G4-21]

Based on the analysis results of materiality matrix, the

material and boundary aspects that become the focus

or priority of the discussion in this report are as follows:

[G4-18] [G4-19] [G4-20] [G4-21]

Praktek Pengadaan

Penilaian Pemasok

K3 Pelanggan

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Pengaduan Pegawai

Pengaduan Pelanggan

Pelibatan dan Kepuasan Pegawai

Reward & Punisment Kesejahteraan Pegawai

Informasi Produk Jasa

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Pegawai Anti Korupsi

Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat

Pelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati

Penggunaan Material

Implikasi Finansial, Risiko dan Peluang Akibat Perubahan Iklim

Pengembangan Karir Pegawai

Komunikasi Pemasaran

Budaya Perusahaan Kepuasan Pelanggan

Rekrutment Pegawai Pemanfaatan Daur Ulang Air

Non B3 dan Tumpahan Kimia

Pengelolaan Emisi, Limbah B3

Penilaian Kinerja Pegawai

Manajemen Risiko Hubungan Industrial

Kontribusi Nilai Ekonomi

Kinerja Operasional

Konsumsi dan Efisiensi Energi Organ Perusahaan

Batasan Aspek Topik Material dalam PelaporanMaterial Aspects limitation topics in Reporting

Aspek Topik Material Topics Material Aspects

Relevan di dalam Batasan Perusahaan Limitation relevant in the Company

Relevan di luar Batasan Perusahaan Restrictions are relevant outside the Company

Organ Perusahaan Organ Company

√

Manajemen Risiko Risk management

√

Anti Korupsi Anti Corruption

√ √

Informasi Produk dan JasaInformation Products and Services

√

Kepuasan Pelanggan Customer satisfaction

√

Kinerja Operasional Operational performance

√ √

Kontribusi Nilai Ekonomi Contributions Economic Value

√

Implikasi Finansial, Risiko dan Peluang Akibat Perubahan IklimFinancial Implications , Risks and Opportunities of Climate Change

√

46






Boundary Laporan

Laporan ini mencakup kegiatan PJT II, sebagaimana

tercantum dalam Laporan Keuangan konsolidasi. Data

Keuangan dan SDM serta sebagian data lingkungan dalam

Laporan ini merupakan data konsolidasi.

Kami menggunakan teknik pengukuran data finansial

berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) Indonesia. Sementara itu, untuk data keberlanjutan

kami menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku

secara Internasional, seperti gigajoule untuk menghitung

pemakaian energi dan sebagainya. Data kuantitatif dalam

Laporan ini disajikan dengan menggunakan prinsip day of

banding (Comparability), minimal dalam 2 (dua) tahun berturut-

turut, sehingga pengguna Laporan dapat melakukan analisa

tren. Tidak ada pembatasan dalam menentukan ruang lingkup

dan batasan Laporan. Disamping itu, sesuai dengan Pedoman

GRI G4, dalam menetapkan kualitas Laporan, prinsip-prinsip

yang digunakan meliputi seimbang (balance), akurat (accuracy),

tepat waktu (timeliness), jelas (clarity), dan dapat diandalkan

(reliability). [G4-17] [G4-20]

Report’s Boundary

This report covers the activities of PJT II, as stated in the

consolidated financial statements. Financial and Human

Resources Data and some environmental data in this Report

are consolidated data.

We use financial data measurement techniques based on

Indonesian Statement of Financial Accounting Standards

(PSAK). Meanwhile, for sustainability data we use

internationally accepted data measurement techniques,

such as gigajoules to calculate energy consumption and so

on. Quantitative data in this Report is presented using the

principle of day banding (Comparability), at least in 2 (two)

consecutive years, so that the user of the Report can perform

trend analysis. There are no restrictions in determining

the scope and limitations of the Report. In addition, in

accordance with the G4 GRI Guidelines, in determining the

quality of the Report, the principles used include balance,

accuracy, timeliness, clarity, and reliability.[G4-17] [G4-20]

Batasan Aspek Topik Material dalam PelaporanMaterial Aspects limitation topics in Reporting

Aspek Topik Material Topics Material Aspects

Relevan di dalam Batasan Perusahaan Limitation relevant in the Company

Relevan di luar Batasan Perusahaan Restrictions are relevant outside the Company

Rekrutmen Pegawai Recruitment Officer

√

Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Assessment

√ √

Pengembangan Karir Pegawai Employee Career Development

√

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi PegawaiEmployee Training and Development Competence

√

Hubungan Industrial Manajemen dan PegawaiIndustrial Relations Management and Employees

√

Pelibatan dan Kepuasan PegawaiInvolvement and Employee Satisfaction

√ √

Reward & Punishment Reward & Punishment

√

Kesejahteraan Pegawai Employee welfare

√

Konsumsi dan Efisiensi Energi Consumption and Energy Efficiency

√

Pemanfaatan dan Daur Ulang AirUtilization and Recycling Water

√ √

Pengelolaan Emisi, Limbah B3, Non B3 dan Tumpahan KimiaEmissions Management , B3 , Non B3 and Chemical Spills

√

Pelibatan dan Pengembangan MasyarakatEngagement and Community Development

√


Rantai Pasokan

Kami telah mengidentifikasi Grup pemasok yang memiliki

pengaruh dominan terhadap keberlangsungan usaha

PJT II. Pemasok yang dimaksud dalam Laporan ini adalah

mereka yang memasok barang dan jasa khusus, seperti

mitra kerja dan pemasok tenaga kerja untuk bagian security,

transportasi, cleaning service, pemasaran, dan pemeliharaan/

perbaikan. Dampak bisnis mereka memiliki potensi Risiko

terhadap citra dan reputasi PJT II. Tingkat kepatuhan mereka

terhadap peraturan tenaga kerja dan keselamatan kerja

akan berpengaruh langsung terhadap citra dan reputasi PJT

II. Oleh sebab itu, untuk menekan dampak negatif, kami telah

melakukan seleksi yang ketat terhadap pemasok, dengan

mempertimbangkan kepatuhan mereka terhadap peraturan

tenaga kerja. Dalam setiap perjanjian kerja dengan pemasok,

telah diatur klausul yang mewajibkan pemasok untuk

menaati ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan

yang terkait dengan tenaga kerja. Dalam periode pelaporan

tidak terdapat pelanggaran secara signifikan dari pemasok

kami. [G4-12]

Menentukan Aspek-Aspek Material dan Boundary

Proses penentuan aspek material dan boundary dilakukan

melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh

Tim penyusun Laporan keberlanjutan 2017 dan beberapa

karyawan PJT II dari berbagai unit kerja. Aspek material

ditetapkan dengan mempertimbangkan dampaknya

terhadap bisnis PJT II dan pengaruhnya terhadap Pemangku

Kepentingan. Di samping itu, dipertimbangkan pula aspek

reputasi dan branding PJT II. [G4-18]

Tata Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

Salah satu aspek penting dalam Tata Kelola Perusahaan

yang baik adalah terselenggaranya hubungan yang

harmonis dengan para pemangku kepentingan. Untuk

itulah kami senantiasa berupaya memahami kebutuhan

serta ekspektasi dari para Pemangku Kepentingan,

guna mewujudkan kesetaraan berkeadilan bagi mereka.

Melalui budaya Perusahaan, Manajemen berusaha untuk

menumbuhkan Tata Nilai dan Budaya Perusahaan dengan

cara pemahaman di kalangan karyawan akan nilai-nilai yang

harus senantiasa disampaikan kepada semua Pemangku

Kepentingan.

Supply Chain

We have identified Supplier Groups that have a dominant

influence on business continuity of PJT II. Suppliers referred

to in this Report are those who supply specialized goods

and services, such as business partners and labor suppliers

for the security, transportation, cleaning service, marketing

and maintenance/repair sections. The impact of their

business has potential Risks on the image and reputation of

PJT II. Their level of compliance with labor regulations and

workplace safety will have a direct impact on PJT II's image

and reputation. Therefore, to minimize the negative impact,

we have made strict selection of suppliers, by considering

their compliance with labor regulations. In any work contract

with the supplier, a clause has been stipulated that obliges

the supplier to comply with the provisions and the Labor-

related Regulations. In the reporting period there were no

significant violations from our suppliers. [G4-12]

Determining Material and Boundary Aspects

The process of determining the material and boundary

aspects is performed through Focus Group Discussion

(FGD) attended by the 2017 Sustainability Report drafting

team and several PJT II employees from various work units.

The material aspect is determined by considering its impact

on the business of PJT II and its impact on Stakeholders. In

addition, we also take into consideration of reputation and

branding aspects of PJT II. [G4-18]

Relationship with Stakeholders

One important aspect of Good Corporate Governance is the

establishment of harmonious relationships with stakeholders.

For this reason, we always try to understand the needs and

expectations of the Stakeholders, in order to realize equality

of justice for them. Through Company culture, Management

strives to cultivate Corporate Values and Culture by means of

an understanding among employees of the values that must

be submitted to all Stakeholders.

48






Kami berkomitmen untuk menjalin interaksi timbal balik yang

saling mendukung dengan para Pemangku Kepentingan. Hal

tersebut akan memberi manfaat optimal bagi Pemangku

Kepentingan dan Perusahaan, sehingga akan menjamin

keberlanjutan Perusahaan. [G4-17][G4-24][G4-25][G4-26]

[G4-31]

Keandalan Laporan [G4-33, G4-48]

Dalam menyusun laporan ini, Kami selalu menjunjung

tinggi prinsip Keseimbangan (Balance), Komparabilitias

(Comparability), Ketepatan (Accuracy), Ketepatan Waktu

(Timeliness), Kejelasan (Clarity), dan Keandalan (Reliability).

Meskipun pada tahun ini belum melakukan proses verifikasi

oleh pihak eksternal, namun Kami selalu berusaha agar

keenam prinsip tersebut diterapkan dengan baik [G4-33].

Selain itu, Dewan Pengawas dan Direksi secara resmi telah

melakukan review dan evaluasi atas konten laporan sehingga

kebenaran isi laporan ini dapat diandalkan. [G4-48]

Umpan Balik

PJT II berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Laporan

Keberlanjutan ini. Kami mengundang seluruh pembaca dan

Pemangku Kepentingan untuk memberikan saran, ide, kritik

serta pendapat ke: [G4-31]

Bagian Humas Perum Jasa Tirta II

Kantor Pusat Perum Jasa Tirta II

Jl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur – Purwakarta, Jawa Barat

Telepon : (0264) 201972

Faksimili : (0264) 201971


We are committed to establish mutual reciprocal interactions

with Stakeholders. This will provide optimal benefits

for Stakeholders and the Company, thus ensuring the

Company's sustainability. [G4-17][G4-24][G4-25][G4-26]

[G4-31]

Report Reliability [G4-33, G4-48]

In preparing this report, We always uphold the principles

of Balance, Comparability, Accuracy, Timeliness, Clarity,

and Reliability. Although this year we have not yet done the

verification process by external parties, but We always try to

make the six principles well implemented [G4-33]. In addition,

the Supervisory Board and Board of Directors has officially

reviewed and evaluated the content of the Report so the

validity of the contents of this report is reliable.[G4-48]

Feedbacks

PJT II is committed to improving the quality of this

Sustainability Report. We invite all readers and Stakeholders

to provide suggestions, ideas, criticisms and opinions to:

[G4-31]

Public Relations Division of Perum Jasa Tirta II

Central Office of Perum Jasa Tirta II

Jl. Head of Kawi Village. 1 Jatiluhur - Purwakarta, West Java

Phone : (0264) 201972

Facsimile : (0264) 201971


Perum Jasa Tirta II senantiasa menjaga hubungan baik dengan segenap pemangku kepentingannya dalam rangka menjaga keberlangsungan usahaPerum Jasa Tirta II always maintains good relations with all

stakeholders in order to maintain business continuity.

Stakeholder PrimerPrimary Stakeholder

Stakeholder SekunderSecondary Stakeholder

Stakeholder KunciKey Stakeholder


Perum Jasa Tirta II untuk Indonesia

PJT II menyadari bahwa dukungan dan ketersediaan air bagi

masyarakat luas, merupakan kebutuhan dasar dan hajat

hidup masyarakat yang harus dipenuhi. Kami juga menyadari

peluang pertumbuhan pasar yang menjanjikan mengingat

jumlah penduduk Indonesia yang besar, disertai kestabilan

pertumbuhan ekonomi sejak beberapa tahun terakhir.

Kemampuan PJT II dalam menyediakan jasa pengelolaan

pembangkit listrik tenaga air, penyediaan air baku dan air

bersih, serta jasa pariwisata [G4-DMA] [G4-EC8]

Strategi PengembanganKami memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional yang

dilakukan Perusahaan tetap berada pada jalur yang benar

dan tepat. Oleh karena itu, PJT II menyusun serangkaian

strategi yang diyakini mampu membawa perusahaan

selangkah lebih maju menuju pencapaian Visi dan Misi. [G4-

DMA]

Distribusi Ekonomi kepada Para Pemangku KepentinganPJT II memiliki pertumbuhan ekonomi yang sehat karena

perolehan nilai ekonomi yang diperoleh murni berasal

dari kegiatan operasional maupun investasi perusahaan,

dan tidak termasuk bantuan yang diberikan pemerintah.

Untuk nilai ekonomi yang didistribusikan, seluruh besaran

pengeluaran diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan

Pemangku Kepentingan, termasuk di dalamnya memenuhi

semua kewajiban Perusahaan sebagai entitas bisnis.

[G4-DMA][G4- EC1][G4-EC8]

Perum Jasa Tirta II for Indonesia

PJT II realizes that the support and availability of water for

the wider community is a basic necessity and the livelihood

of the people to be fulfilled. We are also aware of promising

market growth opportunities given Indonesia's large

population, along with stability in economic growth over the

past few years. PJTII's capability in providing hydroelectric

power management services, provision of raw water and

clean water, and tourism services. [G4-DMA] [G4-EC8]

Development StrategyWe ensure that all our operations are kept on the right track.

Therefore, PJT II develops a series of strategies that are

believed to be able to take the Company one step further

towards achieving its Vision and Mission. [G4-DMA]

Economic Distribution to Stakeholders

PJT II has a healthy economic growth because the

acquisition of economic value obtained purely derived

from the Company’s operational activities and investment,

excluding the assistance provided by the government. For

the distributed economic value, all expenditures are for the

improvement of Stakeholder welfare, including meeting all

of the Company's obligations as a business entity. [G4-DMA]

[G4- EC1][G4-EC8]

50






Kontribusi Kepada Negara

Dalam menjaga keberlanjutan bangsa dan negara, PJT II

senantiasa memberikan kontribusi kepada negara dalam

bentuk dividen tunai yang disisihkan laba operasional

tahun berjalan dan ditetapkan melalui Rapat Pembahasan

Bersama (RPB). [G4-DMA, G4-EC1, G4-EC8]

Sesuai dengan keputusan RPB tahun 2017, total dividen yang

dibayarkan kepada negara selaku pemegang saham utama

adalah sebesar Rp8,53 miliar. Mengalami penurunan 37,50%

dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp13,65 miliar. Penurunan

setoran total dividen di tahun 2017 ini sesuai dengan surat

Kementerian BUMN tentang pengesahan laporan keuangan,

di mana besaran dividen tahun 2017 adalah 5% dari laba

bersih tahun 2016. Selain dividen, PJT II juga memberikan

beberapa bentuk kontribusi keuangan kepada negara

secara langsung, yakni pembayaran pajak. [G4-DMA,

G4-EC1, G4-EC8]

Contributions to the Nation

In maintaining the sustainability of the nation, PJT II continues

to contribute to the country in the form of cash dividends

set aside for current year's operating profit and determined

through the General Meeting of Shareholders (GMS).

[G4-DMA, G4-EC1, G4-EC8]

In accordance with the GMS resolution of 2017, the total

dividend paid to the state as the main shareholder is Rp8,53

billion. decreased by 37,50% compared to 2016 of Rp13,65

billion. The decrease in total dividend payments in 2017 is

in accordance with the letter of the Ministry of SOEs on

the approval of financial statements, where the dividend in

2017 is 5% of net income in 2016. In addition to dividends,

PJT II also provides some form of financial contribution

to the state directly, which is tax payment. [G4-DMA,

G4-EC1, G4-EC8]

Rincian nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan

dapat dilihat pada tabel Ikhtisar Nilai Ekonomi dibawah ini.

Details of economic values received and distributed can

be seen in the following table of Economic Value Overview

below.

Batasan Aspek Topik Material dalam PelaporanMaterial Aspects livmitation topics in Reporting

Uraian Description 2017 2016 2015

Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Direct economic value generated

Pendapatan Revenues 828.700 743.806 631.289

Biaya Operasional Operation Cost 476.092 396.008 337.606

Gaji dan tunjangan pegawai Employee wages and benefits

Pembayaran kepada penyandang dana Payment to Shareholder 8.532 13.651 21.740

Pengeluaran untuk Pemerintah Payment to Government 151.105 116.968 69.133

Pengeluaran untuk masyarakat Community Investment 3.992 1.138 865

Jumla Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Total direct economi value distributed

dalam jutaan Rupiahin millions rupiah


Kontribusi bagi Pemerintah Daerah [G4-DMA, G4-EC8]

PJT II menyadari bahwa kehadiran perusahaan tidak hanya

memberikan kontribusi langsung kepada negara tetapi juga

pada pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya kepada

daerah-daerah yang menjadi lokasi wilayah operasional

Perusahaan. Pasokan air dan listrik di suatu daerah dapat

menarik minat investor untuk menanamkan modal dalam

bentuk pendirian kawasan-kawasan industri baru. Pada

akhirnya, daerah tersebut berkembang seiring munculnya

perumahan, pusat perbelanjaan, hotel, dan sektor riil lainnya.

Daerah tempat PJT II beroperasi pun menjadi sebuah

kawasan yang berkembang. Hal ini memberikan manfaat

positif karena daerah tersebut mampu menyerap tenaga

kerja, mendapatkan penghasilan dari pemanfaatan sumber

daya alam, hingga peningkatan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dari retribusi, pajak daerah, pajak iklan reklame, dan

sebagainya. Keseluruhan kegiatan-kegiatan tersebut

memberikan gambaran bahwa PJT II turut berkontribusi

terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi di

daerah. [G4-DMA, G4-EC8]

Selain itu, PJT II juga mengimplementasikan kontribusi

kepada pemerintah daerah (konten lokal) melalui kebijakan

pengadaan yang memberikan kesempatan lebih besar

kepada pemasok lokal. [G4-EC9]

Contributions to Local Government [G4-DMA, G4-EC8]

PJT II recognizes that the Company's existence not only

contributes directly to the country but also to the growth

of the regional economy, especially to the areas where the

Company operates. Water supply and electricity in a region

can attract investors to invest in the form of developing new

industrial areas. In the end, the area develops as housing,

shopping centers, hotels, and other real sectors arise.

The area where PJT II operates becomes a growing area.

This provides positive benefits because the area is able to

absorb labor, earn income from natural resource utilization,

up to increase the local revenue (PAD) from levies, local

taxes, advertisement taxes, and so forth. All these activities

provide an illustration that PJT II contributes to sustainability

and economic growth in local areas. [G4-DMA, G4-EC8]

In addition, PJT II also implements contributions to local

governments (local content) through procurement policies

that provide greater opportunities to local suppliers.

[G4-EC9]

54

59

60

72

76

78

82

87

91

95

99

102

105


Menyajikan informasi mengenai penerapan Tata Kelola Perusahaan yang di implementasikan oleh Perusahaan.

Presents information on the implementation of Corporate Governance by the Company.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Pemegang SahamShareholders

Peran Badan Tata Kelola TertinggiThe Role of the Highest Governance Body

Evaluasi Kinerja Badan Pengelola TertinggiPerformance Evaluation of Highest Board Management

Peran Badan Tata Kelola Tertinggidalam Evaluasi Kinerja Ekonomi,Lingkungan, dan SosialThe Role of the Highest GovernanceBoard in the Evaluation of Economic,Environmental, and Social Performance

Kode Etik PJT IICode of Conduct PJT II

Peran Badan Tata Kelola Tertinggidalam Whistle Blowing SystemThe Role of the Highest GovernanceBoard in the Whistle Blowing System

Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas dan DireksiRemuneration Policy of Supervisory Board and Board of Directors

Praktik Usaha yang Ramah LingkunganEnvironmentally Friendly Business Practices

Pengembangan Sosial KemasyarakatanSocial Community Development

Program Bina LingkunganCommunity Development Program

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Safety And Health

Perlindungan KonsumenConsumer Protection

54






Tata Kelola Perusahaan

Perusahaan menyadari bahwa penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik/Good Corporate Governance (GCG)

merupakan proses dalam menciptakan nilai Perusahaan

yang berkelanjutan. Penerapan GCG dapat meningkatkan

pengelolaan Perusahaan untuk lebih profesional, transparan

dan efisien.

Hal tersebut menjadi komitmen PJT II dalam penerapan

GCG serta terlihat dari kepercayaan pihak eksternal kepada

Perusahaan. PJT II meraih penghargaan Perusahaan

Terpercaya dalam Kinerja dan Pelayanan Terbaik, BUMN

yang Berpredikat Sangat Bagus, BUMN Terbaik 2017

Bidang Non Keuangan Sektor Perkebunan, Perikanan &

Penunjang Pertanian, dan Peringkat IV Kategori BUMN

untuk Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Tahun

2017. Hasil Self Assessment GCG tahun 2017 memperoleh

skor 79,08 dengan predikat Baik. Serta Tingkat Kesehatan

Perusahaan kategori SEHAT “AAA” dengan Skor “96,31”.

[G4-DMA]

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007

Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1 dan sebagaimana

tercantum dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code

of Corporate Governance) PJT II, Struktur Tata Kelola

Perusahaan PJT II terdiri dari Organ Utama dan Organ

Pendukung. Organ Utama PJT II terdiri dari RPB/Pemilik

Modal, Dewan Pengawas dan Direksi. Sedangkan Organ

Pendukung PJT II terdiri dari Komite Audit, Sekretaris Dewan

Pengawas, Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan

Intern (SPI). [G4-34]

Good Corporate Governance

The Company recognizes that the implementation of Good

Corporate Governance (GCG) is a process of creating

sustainable corporate value. The implementation of GCG

can improve the management of the Company to be more

professional, transparent, and efficient.

This has been the commitment of Public Company (Perum)

Jasa Tirta II in implementing GCG, viewed from the trust of

external parties to the Company. Perum Jasa Tirta II was

awarded the Best Trusted Company in the Performance

and Service, SOE with Very Good category, the Best SOE

2017 for Non-Finance Sectors of Plantation, Fishery &

Agricultural Support, and Rank IV of SOE Category for Public

Information Disclosure Award 2017. The result of GCG Self

Assessment in 2017 was scored 79.08 with Good predicate.

The Company’s Health Level had also been categorized as

HEALTHY "AAA" with the score "96.31".[G4-DMA]

Structure of Corporate Governance

In accordance with Law Number 40 of 2007 Chapter I

Regarding General Provisions of Article 1 and as stated in

the Code of Corporate Governance of PJT II, the Structure

of Good Corporate Governance of PJT II consists of Main

Organs and Supporting Organs. The Main Organs of PJT II

consist of GMS/Capital Owners, Supervisory Board, and

Board of Directors. The Supporting Organ of PJT II consists

of Audit Committee, Secretary of Supervisory Board,

Corporate Secretary, and Internal Audit Unit (SPI). [G4-34]

Organ UtamaPrimary Organ

Organ PendukungSupporting Organ

Rapat Pembahasan BersamaGeneral Meeting of Shareholders

Dewan PengawasBoard of Supervisory

Komite AuditAudit Committee

DireksiBoard of Director

Satuan Pengawasan Intern (SPI)Internal Control Unit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Sekretaris Dewan PengawasBoard of Supervisory Secretary


Struktur GCG ditetapkan untuk memastikan agar penerapan

GCG dapat berjalan efektif melalui pembagian peran, tugas

dan tanggung jawab secara jelas. Namun kami menyadari

penerapan GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan

pilar struktur tata kelola perusahaan (governance structure),

melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam

bentuk mekanisme (governance mechanism). Governance

mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, kebijakan,

pedoman, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak

yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan

control (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Tujuan Penerapan GCG

Tujuan Penerapan GCG di Perum Jasa Tirta II adalah:

• Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara

Pemilik Modal/Pemilik Modal, Dewan Pengawas/ Dewan

Pengawas, Direksi, Karyawan, Pelanggan, Mitra Kerja,

serta masyarakat dan lingkungan.

• Mendorong dan mendukung pengembangan

Perusahaan.

• Mengelola sumber daya secara lebih amanah.

• Mengelola risiko secara lebih baik.

• Meningkatkan pertanggungjawaban kepada para

pemangku kepentingan.

• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan

Perusahaan.

• Memperbaiki Budaya Kerja Perusahaan.

• Meningkatkan Citra Perusahaan (image) menjadi semakin

baik.

The GCG structure is established to ensure the effective

GCG implementation through clear division of roles,

duties, and responsibilities. However, we realize that GCG

implementation is not enough just to rely on the pillars of

corporate governance structure, but there is a need for clear

rules in the form of governance mechanism. Governance

mechanisms can be defined as clear rules, policies,

guidelines, procedures, and relationships between decision-

making parties and those who exercise control over those

decisions.

The Objectives of GCG Implementation

The objectives of GCG Implementation in Perum Jasa Tirta

II are :

• Controlling and directing the relation among Capital

Owner/Capital Owner, Supervisory Board/Supervisory

Board, Directors, Employees, Customers, Partners, as

well as society and the environment.

• Encouraging and supporting the development of the

Corporate

• Managing more trustful resources

• Managing the risks better.

• Increasing accountability to the stakeholders.

• Preventing the occurrence of irregularities in Corporate

management.

• Improving Working Culture of the Corporate

• Improving better corporate image.

56






Prinsip GCG Perum Jasa Tirta IIPerum Jasa Tirta II GCG Principles

Organ GCGGCG Organs Pemilik Modal Equity Owner

TransparansiTransparencyt

a. Pengungkapan yang jelas mengenai rencana transaksi luar biasa antara lain merger, akuisisi, penjualan asset Perusahaan dalam jumlah yang Substansional. Clear disclosure of extraordinary transaction plans includes mergers, acquisitions, and sale of Company assets in substantial quantities.

b. Keterbukaan dalam penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Pengawas. Openness in determining the remuneration of the directors and board of supervisors.

AkuntabilitasAccountability

Pemilik modal mempunyai tanggungjawab untuk memantau pelaksanaan prinsip-prinsip GCGdalam proses pengelolaan Perusahaan danmemastikan bahwa semua pengelolaan Perusahaan mematuhi peraturanperundang-undangan.Equity owner has the responsibility to monitor the implementation of GCG principles in the Company's management process

and ensure that all of the Company's management

comply with the laws and regulations.

PertanggungjawabanResponsibility

Pemilik modal tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggungjawab Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.Equity owner is not allowed to interfere with the Company's operational activities which are the responsibility of the directors in

accordance with the prevailing laws and regulations.

KemandirianIndependence

Melakukan prosedur yang lazim dalam menetapkan anggota Direksi dan Dewan Pengawas sehingga secara objektif didapatkan orang yang tepat sesuai kualifikasi yang dibutuhkan Perusahaan.Perform a common procedure in determining the members of the directors and board ofsupervisors in order to objectively hire

the right people according to the qualifications required by the Company.

Kewajaranfairnesss

Pemilik modal Berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan dari Direksi dan atau Dewan Pengawas. Equity owner is entitled to obtain information relating to the interests of the Company from the Directors and or Board of

Supervisors.

Prinsip Tata Kelola Perusahaan Kami

Penerapan GCG PJT II berpedoman pada prinsip-prinsip

GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban,

Kemandirian, dan Kewajaran, yang diuraikan sebagai berikut:

Our Principles of Good Corporate Governance

GCG implementation in PJT II is guided by GCG principles of

Transparency, Accountability, Responsibility, Independence,

and Fairness, which are described as follows:


Penilaian atas Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 2017

Untuk mengukur tingkat penerapan GCG di lingkungan

Perum Jasa Tirta II, setiap dua tahun dilakukan penilaian/

assessement penerapan GCG yang dilaksanakan

oleh konsultan independen dengan mengacu kepada

Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN No.SK-

16/S-MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan

Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(Good Corporate Governance) pada BUMN.

Penilaian GCG tahun 2017 dilaksanakan secara external

assessment, melalui tahapan kegiatan: Pembentukan Tim

Pendamping Assessment GCG oleh Direksi, Kegiatan

External Assessment GCG oleh Konsultan, Penyampaian

skor GCG ke Divisi PKSM yang akan digunakan sebagai

salah satu indikator penilaian KPI Direksi.

Berdasarkan hasil assessment tersebut, Perum Jasa Tirta

II memperoleh skor 79,08 masuk dalam kategori Baik.

Berikut rincian penilaian external assessment GCG Perum

Jasa Tirta II:

Assessment of 2017 GCG Implementation

To measure the level of GCG implementation in Perum Jasa

Tirta II, every two years an appraisal of GCG implementation

is undertaken by an independent consultant with reference

to the Decree of the Secretary of State Ministry of SOE

No.SK-16/S-MBU/2012 on the assessment Indicator/

Parameter and Evaluation on the Implementation of Good

Corporate Governance in SOEs.

The 2017 GCG Assessment is carried out externally, through

the stages of: Establishing GCG Assessment Team by Board

of Directors, GCG External Assessment by Consultants,

Submission of GCG Score to PKSM Division to be used as

one of KPI indicators for Directors assessment.

Based on the assessment, Perum Jasa Tirta II gained 79.08

score that included in the Good category. Below are the

details of GCG Perum Jasa Tirta II external assessment:

Hasil Penilaian Penerapan GCG Perusahaan 2017GCG External Assessment 2017

Aspek Pengujian/Indikator/ ParameterEvaluation Aspects/Indicators/Parameters

BobotWeight

Hasil Result

Penjelasan DescriptionTingkat Pemenuhan

Compliance LevelSkorScore

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Secara Berkelanjutan.Commitment on Sustainable Corporate Governance Implementation

7 6,12 87,56% Sangat BaikVery Good

Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham.Shareholders and General Meetings of Shareholders

9 8,31 92,30% Sangat BaikVery Good

Dewan PengawasSupervisory Board

35 27,21 77,75% BaikGood

DireksiBoard of Directors

35 29,98 85,57% BaikGood

58






Hasil Kriteria Penilaian Kinerja Unggul Perusahaan 5 tahun terakhirResults of Criteria for Excellence Performance Rating for the past five years

Tahun Year 2013 2014 2015 2016 2017

SkorScore 398 430,25 439,75 456 510

Band SkorScore Band Early

ImprovementEarly

ImprovementEarly

ImprovementEarly

ImprovementGood

Performance

Hasil Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)

Disamping penilaian atas pelaksanaan GCG, Perum Jasa

Tirta II juga melakukan penilaian terhadap Kriteria Penilaian

Kinerja Unggul (KPKU) yang diadopsi dan diadaptasi dari

Malcom Baldrige Criteria For Performance Excellence

menjadi alat ukur untuk mengetahui posisi serta capaian

kinerja finansial dan non finansial BUMN baik pada tingkat

nasional maupun regional sebelum menjadi Perusahaan

kelas dunia (world class company). Skor KPKU Perum Jasa

Tirta II pada tahun 2017 adalah 510 dengan Band Skor Good

Performance.

Results of Excellence Performance Criteria (KPKU)

Aside from the implementation evaluation of GCG, Perum

Jasa Tirta II also assesses the Excellence Performance

Criteria (KPKU). They are adopted and adapted from the

Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence

into a measurement tool to determine the position and

performance of financial and non-financial performance

of SOEs, both at the national level and regional prior to

becoming a world-class company. KPKU Score for

Perum Jasa Tirta II in 2017 is 510 with Score Band of Good

Performance.

Hasil Penilaian Penerapan GCG Perusahaan 2017GCG External Assessment 2017

Aspek Pengujian/Indikator/ ParameterEvaluation Aspects/Indicators/Parameters

BobotWeight

Hasil Result

Penjelasan DescriptionTingkat Pemenuhan

Compliance LevelSkorScore

Pengungkapan Informasi dan TransparansiInformation and Transparency Dislcosure

9 7,45 82,76%BaikGood

Aspek LainnyaOther Aspect

5 - - -

Skor Keseluruhan Overall score

100 79,08 78,50% BaikGood

Klasifikasi Kualitas Penerapan GCGClassification Of GCG Implementation Quality

BaikGood


Pemegang Saham

PJT II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

berbentuk Perusahaan Umum (Perum), di mana 100%

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun

2010. Besarnya modal Perusahaan adalah seluruh nilai

penyertaan modal Negara pada PJT II, jumlahnya sebesar

Rp164.547.635.935,-

Struktur Pemegang Saham

Hak dan kewajiban pemegang saham ada pada Laporan

Tahunan Perum Jasa Tirta II

Shareholders

Perum Jasa Tirta II is a State-Owned Enterprise (SOE) in the

form of Public Company (Perum), where 100% of its shares

are owned by the Government of the Republic of Indonesia

based on Government Regulation Number 7 of 2010. The

amount of Company's capital is the total value of State equity

participation in Perum Jasa Tirta II, for Rp164,547,635,935, -

Structure of Shareholders

Rights and obligations of Shareholders is available in Perum

Jasa Tirta II Annual Report 2017.

100%

PT BAKTI USAHA MENANAMNUSANTARA HIJAU LESTARI I

20,54%

PERUM PERHUTANI

51,08%

JASA TIRTA I

28,38%

100%

PT BAKTI USAHA MENANAMNUSANTARA HIJAU LESTARI I

20,54%

PERUM PERHUTANI

51,08%

JASA TIRTA I

28,38%

60






Peran Badan Tata Kelola Tertinggi

Rapat Pembahasan Bersama (RPB)

RPB merupakan organ tertinggi dalam Perusahaan dan

memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan

Pengawas atau Direksi dalam batasan yang ditentukan

oleh Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. RPB bertugas melakukan pembinaan kepada

Perusahaan dengan menetapkan kebijakan pengembangan

usaha yang merupakan arah dalam mencapai tujuan

Perusahaan.

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan

terdapat 2 (dua) jenis RPB, yaitu:

• RPB Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun,

selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

• RPB Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila

dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari

Dewan Pengawas atau dari Pemilik Modal.

Dewan Pengawas

Dewan Pengawas merupakan organ Perusahaan yang

mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pemantauan

efektivitas pelaksanaan penerapan GCG di PJT II. Dalam

melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas bertanggung

jawab kepada Pemilik Modal. Pertanggungjawaban Dewan

Pengawas kepada Pemilik Modal merupakan perwujudan

akuntabilitas pengelolaan Perusahaan sesuai dengan

prinsip-prinsip GCG.

Pedoman dan Tata Tertib Dewan Pengawas

Dewan Pengawas PJT II dalam hubungannya dengan organ

perusahaan lainnya terkait pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya, memiliki panduan (Board Manual). Board Manual

tersebut berisi tentang Petunjuk Tata Laksana Kerja Dewan

Pengawas dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas

secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat

dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi

Dewan Pengawas dan Direksi dalam melaksanakan tugas

masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perusahaan,

sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi

selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

The Role of the Highest Governance Body

General Meeting of Shareholders (GMS)

GMS is the highest organ of the Company and has the sole

authority that absent in both Supervisory Board or the Board

of Directors within the limits prescribed by the Articles of

Association and the prevailing laws and regulations. GMS

has the duty to guide the Company by establishing business

development policy to the direction in achieving the

Company's objectives.

Based on the Company's Articles of Association, there are

two types of GMS, namely:

• Annual GMS, which is held annually, six months after the

end of the financial year at the latest.

• Extraordinary GMS, which may be held whenever

deemed necessary by the Board of Directors at the

written request of the Supervisory Board or from the

Capital Owner.

Supervisory Board

Supervisory Board is the organ of the Company responsible

for supervising and monitoring the effectiveness of

GCG implementation in PJT II. In performing its duties,

Supervisory Board is responsible to the Capital Owners. The

responsibility of the Supervisory Board to the Capital Owners

is the realization of the accountability of the Company's

management in accordance with GCG principles.

Guidelines and Procedures of the Supervisory BoardThe Supervisory Board of PJT II, in relation with the

performance of its duties and responsibilities to other

Company organs, has Board Manual. This Board Manual

contains the Code of Conduct for Supervisory Board and

Board of Directors. This Manual also explains the stages of

activities in a structured, systematic, understandable and

consistent manner that can be used as a reference for both

the Supervisory Board and Board of Directors in performing

their respective tasks to achieve the Company’s vision and

mission Company to achieve high work standards that in line

with GCG principles.


Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum

korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan

ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, arahan

Pemilik Modal serta praktik-praktik terbaik (best practices)

GCG. Isi dari Board Manual sebagai berikut:

Komposisi dan Masa Jabatan Dewan PengawasSampai dengan 31 Desember 2017, Dewan Pengawas

PJT II terdiri dari 5 (lima) orang anggota dengan komposisi

keanggotaan Dewan Pengawas terdiri atas 1 (satu) orang

Ketua dan 3 (tiga) orang anggota.

The Board Manual is compiled based on the principles of

corporate law, the Articles of Association, the prevailing

laws and regulations, the Capital Owner's directives, and the

GCG best practices. The contents of the Board Manual are

as follows:

Supervisory Board’s Composition and Term of Office As per December 31, 2017, the Supervisory Board of PJT II

consists of five members with the composition of one Head

and three members.

Board Manual Perum Jasa Tirta II 2017Board Manual Perum Jasa Tirta II

Bab IChapter I

PendahuluanIntroduction

Bab IIChapter II

Dewan PengawasThe Supervisory Board

Bab IIIChapter III


Bab VIChapter VI

Tata Laksana Hubungan Kerja Dewan Pengawas dan Direksi Procedures of Employment Relations between Supervisory Board and Board of Directors

Bab VChapter V

Kegiatan Antar Organ PerusahaanInter-Organ Corporate Activity

Komposisi dan Masa Jabatan Dewan Pengawas 2017Supervisory Board Composition and Tenure2017

NamaName

JabatanPosition

Periode JabatanTenure

Dasar Pengangkatan Appointment

Bedjo Sujanto Ketua Dewan Pengawas Head of the Supervisory Board

2014 - 2019 SK-79/MBU/2014

Arief Munzaini Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board

2013 - 2018 SK-268/MBU/2013

Encep Sudarwan Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory 2014 - 2019 SK-234/MBU/2014

Hartanto Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board

2016 - 2021 SK-71/MBU/03/2016

Riad Oscha Chalik Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board

2016 - 2021 SK-71/MBU/03/2016

62






Tugas, tanggungjawab, hak dan wewenang masing-masing

anggota Dewan Pengawas terdapat pada Laporan Tahunan

2017.

Perum Jasa Tirta II melarang hubungan keluarga dan

keuangan serta rangkap jabatan posisi antara Anggota

Dewan Pengawas dan Anggota Direksi.

Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pengawas Tahun Berjalan Sepanjang tahun 2017 Dewan Pengawas telah melakukan

pengawasan atas kinerja Direksi serta memberikan nasihat-

nasihat terkait pelaksanaan operasional Perusahaan, yang

dapat dilaporkan sebagai berikut:

• Berdasarkan Laporan Keuangan audited untuk tahun

buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 yang telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah

& Rekan, dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang

material”, dan tingkat kesehatan Perusahaan Kategori

“AAA/Sehat” dengan Skor 95,41. Perolehan tersebut

melampaui target RKAP 2017 sebesar 94,00 kategori

sehat/AA, namun sedikit menurun dibandingkan skor

2016 sebesar 96,31. Perolehan laba tahun berjalan

mencapai Rp174,55 miliar atau 100,61% dari RKAP

2017, meningkat jika dibandingkan dengan perolehan

laba 2016 yaitu 102,29%. Atas keberhasilan tersebut

Dewan Pengawas menyampaikan apresiasi yang tinggi

kepada Direksi dan jajarannya, serta diharapkan dapat

ditingkatkan lagi dimasa mendatang.

• Realisasi produksi listrik pada tahun 2017 mencapai

sebesar 1.312,65 juta kWh atau 123,61% dari RKAP

2017 dan jika dibandingkan dengan realisasi tahun

2016 mengalami kenaikan 105,52%. Dewan Pengawas

menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada

Direksi dan jajarannya dalam menjaga dan memelihara

alat-alat produksi utama untuk produksi listrik sehingga

pencapaian produksi dapat melampaui target, serta

diharapkan hal ini dapat terus ditingkatkan.

• Realisasi pemberian air untuk musim tanam MT Rendeng

dan MT Gadu mencapai sebesar 6.633,89 juta m3 atau

100,51% dari RKAP 2017 yang pengairannya berasal dari

sumber air setempat dan waduk Ir. H. Djuanda Jatiluhur.

Atas prestasi tersebut, Dewan Pengawas menyampaikan

apresiasi dan penghargaan bagi Direksi dan jajarannya

dan mengharapkan peningkatan pelayanan yang lebih

baik atas pemberian air ini.

The description of each tasks, responsibilities rights, and

authorities of Supervisory Board are available in Perum Jasa

Tirta II Annual Report 2017.

Perum Jasa Tirta II prohibits familial and financial relations

as well as concurrent positions between Supervisory Board

members and Board of Directors members.

Report on the Implementation of Supervisory Board Duties of the Current YearIn 2017, the Supervisory Board has supervised the

performance of the Board of Directors and provided advice

regarding the Company's operational performance, which

reported as follows:

• Based on Audited Financial Statements for fiscal

year ending on December 31, 2017, audited by Public

Accounting Firm S. Mannan, Ardiansyah & Associates,

it is stated with the opinion of "reasonable in all material

respects", and the health level of Company Category

"AAA/Healthy" with 95.41 score. The gain exceeded the

2017 RKAP target of 94.00 “AA/healthy”, but slightly

decreased compared to the 2016 score of 96.31. Earnings

of the current year are Rp174.55 billion or 100.61% of RKAP

2017, an increase compared to the 2016 profit of 102.29%.

For the success, the Supervisory Board expressed high

appreciation to the Board of Directors and staff, and is

expected to be improved again in the future.

• Realization of electricity production in 2017 reached

1,312.65 million kWh or 123.61% of RKAP 2017 and when

compared with the realization in 2016 increased 105.52%.

The Supervisory Board expressed appreciation and

gratitude to the Board of Directors and staff in successfully

maintaining and sustaining the main means of production

in generating electricity so that the achievement exceeds

the target, and is expected to continue to be improved.

• The realization of water supply for the planting season of

Mt. Rendeng and Mt. Gadu that reaches 6,633.89 million

m3 or 100.51% of the 2017 RKAP whose irrigation comes

from local water sources and irrigation of Ir. H. Djuanda

Jatiluhur. Upon this achievement, the Supervisory Board

expressed appreciation and gratitude for the Board of

Directors and staff and hoped for increase service on

water delivery.


• Kinerja Manajemen dalam Key Performance Indicator

(KPI), hasilnya mencapai skor sebesar 97,55 dari

target 100. Capaian tersebut merupakan gambaran

kinerja Manajemen secara menyeluruh dari Direksi dan

segenap jajarannya dalam mengupayakan pengelolaan

Perusahaan secara optimal untuk memenuhi target

RKAP tahun 2017. Dewan Pengawas menyampaikan

apresiasi atas capaian kinerja ini, dan mengharapkan

adanya peningkatan khususnya terhadap indikator yang

belum mencapai skor terbaik.

• Dari Laporan Tahun 2017 yang telah diaudit tersebut

di atas dan berdasarkan hasil pengawasan yang

dilaksanakan selama tahun 2017, terdapat beberapa hal

yang menurut Dewan Pengawas masih memerlukan

perhatian. Untuk itu kami sampaikan beberapa tanggapan

dan saran sebagai berikut: › Realisasi produksi bidang Kepariwisataan selama

tahun 2017 pada umumnya masih belum mencapai target yang diharapkan, antara lain :

» Realisasi Produksi Hotel Pesanggrahan 16,82% dari Target RKAP 2017

» Realisasi Produksi Hotel Istora dan Bungalow 84,72% dari target RKAP 2017

» Realisasi Rekreasi kapal motor 49,19% dari target RKAP 2017

» Realisasi Ticketing 58,89% dari target RKAP 2017

» Water World 59,03% dari Target RKAP 2017 » Penyewaan gedung Konvensi Grha Vidya 67,2%

dari target RKAP 2017

Terhadap usaha kepariwisataan ini, Dewan Pengawas

menyarankan kepada Direksi agar melakukan percepatan

dalam recovery sarana dan prasarana serta pengembangan

investasi pada sektor pariwisata khususnya perhotelan dan

sarana lainnya. Disamping itu perlu direalisasikan kerjasama

dengan Mitra (Investor) yang lebih kompeten dalam bisnis

Kepariwisataan untuk optimalisasi dalam pendayagunaan

aset pariwisata secara keseluruhan.

• Realisasi produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

selama tahun 2017 mencapai Rp4.762,21 juta atau hanya

68% dari RKAP 2017. Dewan Pengawas menyarankan

kepada Direksi agar melakukan terobosan dalam

pemasaran melalui kerja sama dengan mitra yang lebih

kompeten dalam bidang pemasaran barang sejenis

(misalnya sinergi BUMN), sehingga unggul dalam

persaingan produk sejenis di pasaran. Terhadap masalah

ini diperlukan penelitian dan kajian terhadap rendahnya

hasil penjualan yang diakibatkan kurangnya upaya

pemasaran AMDK ini.

• The realization of water supply for the planting season

of Mt. Rendeng and Mt. Gadu reaches 6,633.89 million

m3 or 100.51% of the 2017 RKAP whose irrigation comes

from local water sources and irrigation Ir. H. Djuanda

Jatiluhur. Upon this achievement, the Supervisory Board

expressed appreciation and gratitude for the Board of

Directors and staff and hoped for increased service on

water delivery, especially towards the indicators that

have not achieved the best score.

• From the audited 2017 Report mentioned above, and

based on the overseeing results conducted in 2017,

there are several matters which the Supervisory Board

still needs attention. Below are some responses and

suggestions:

› a. In general, the tourism production realization in 2017 has not reached the expected target, among others:

» Realization of Pesanggrahan Hotel Production of 16.82% the 2017 RKAP target

» Realization of Istora and Bungalow Hotel Production of 84.72% the 2017 RKAP target

» Motor ship recreation realization is 49.19% of the 2017 RKAP target

» Ticketing realization is 58.89% of the 2017 RKAP target

» Water World 59.03% of the 2017 RKAP target » Grha Vidya Convention rental is 67.2% of the 2017

RKAP target

With regard to this tourism business, the Supervisory Board

advises the Board of Directors to accelerate the facilities, and

infrastructure recovery and the development of investment

in the tourism sector, especially hospitality and other facilities.

Besides, it is necessary to realize the cooperation with

Partner more competent in tourism business for optimizing

the utilization of the whole tourism asset.

• Realization of Bottled Water (AMDK) production in 2017

reached Rp 4,762.21 million or only 68% of 2017 RKAP.

The Supervisory Board advised the Board of Directors

to make marketing breakthrough by collaborating with

partners that are more competent in marketing similar

goods (eg. synergy SOEs), resulting in excellent market

competition. This problem requires research and study

of the low sales results due to lack of efforts in marketing

Bottled water.

64






• Penyaluran listrik ke konsumen Swasta sebesar 313,84

juta kWh atau hanya 76,55% dari target RKAP 2017.

Dewan Pengawas menyarankan kepada Direksi agar

mengupayakan strategi untuk mendapatkan pelanggan

baru dari sektor Perusahaan swasta, dan melakukan

upaya pendekatan kepada pihak-pihak yang berwenang

dalam perizinan dari instansi terkait tentang penjualan

listrik kepada Perusahaan swasta.

• Kenaikan pada proporsi Beban Usaha sebesar 20% dari

Rp396,80 miliar tahun 2016 menjadi Rp476,02 miliar

tahun 2017 tidak sebanding dengan kenaikan jumlah

Pendapatan Usaha sebesar 11% dari Rp743,81 miliar pada

tahun 2016 menjadi Rp828,70 miliar pada tahun 2017.

Dewan Pengawas menyarankan kepada direksi agar

melakukan peningkatan dalam efisiensi Beban Usaha

pada setiap divisi dan unit usaha di lingkungan PJT II.

• Memperhatikan hasil audit KAP pada aspek kepatuhan

Perusahaan, baik terhadap peraturan perundangan

maupun terhadap pengendalian internal, menunjukkan

sebagian besar masih merupakan temuan pada kegiatan

pengadaan barang/jasa. Untuk itu Dewan Pengawas

menyarankan kepada Direksi agar meningkatkan sistem

pengendalian internal dan pelaksanaan pengendaliannya

atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang

meliputi perencanaan pengadaan, pelaksanaan proses

pengadaan, sampai dengan pemanfaatan hasil

pengadaan barang/jasa tersebut, sehingga dapat

terpenuhi prinsip-prinsip pengadaan secara menyeluruh.

• Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) tahun 2017 telah dilaksanakan dengan

baik. Namun demikian terdapat beberapa hal yang

memerlukan perhatian sebagai berikut: › Perlu peningkatan sosialisasi dengan lebih efektif

kepada Mitra Binaan bahwa dana program kemitraan adalah bukan merupakan hibah, sehingga berpengaruh pada tingkat pengembalian pinjaman dana kemitraan. Monitoring terhadap pengembalian dana pinjaman agar lebih ditingkatkan.

› Permintaan bantuan dana Bina Lingkungan di tahun 2017 meningkat melebihi ketersediaan alokasi dana, sehingga perlu dilakukan seleksi terhadap permohonan bantuan dana Bina Lingkungan.

› Perlunya penyederhanaan dan kemudahan dalam membayar angsuran bagi Mitra Binaan, antara lain menggunakan fasilitas virtual account bekerjasama dengan Bank BRI.

• Electricity distribution to private consumers amounted

to 313.84 million kWh or only 76.55% of the 2017 RKAP

target. The Supervisory Board advised the Board of

Directors to pursue a strategy to get new customers

from the private sector, and to approach the authorities

licensing from relevant agencies regarding the sale of

electricity to private companies.

• The increase in the proportion of Operating Expenses

by 20% from Rp 396.80 billion in 2016 to Rp 476.02

billion in 2017 that is not proportional to the 11% increase

in revenues from Rp 743.81 billion in 2016 to Rp 828.70

billion in 2017. Supervisory Board advises the Board

of Directors to make improvements in the efficiency of

Operating Expenses in each division and business unit in

the environment of Perum Jasa Tirta II.

• Taking into account the results of the KAP audit on the

Company's compliance aspects, both with regulation

and internal control, indicates that most of the findings

remain on the procurement activities of goods/services.

Therefore, the Supervisory Board advises the Board

of Directors to improve the internal control system and

the implementation of its control over the procurement

of goods/services including procurement planning,

procurement process implementation, to the utilization

of the procurement of goods/services so that the overall

procurement principles can be fulfilled.

• The management of Partnership and Community

Development Program (PKBL) in 2017 has been well

implemented. However some things require attention as

follows: › It is necessary to increase socialization as reminders

to partners that the partnership program fund is not a grant, thereby affecting the repayment rate of the partnership loan. Monitoring of loan refunds needs further improvement.

› The request for environmental funding assistance in 2017 increases beyond the availability of funding allocations, so it is necessary to select the requests for environmental assistance funds.

› The need for simplification and ease in installment payments for assisted partners, among others, using

virtual account facility in cooperation with Bank BRI.


• Meningkatkan tata kelola Perusahaan yang baik (good

corporate governance) antara lain melalui peningkatan

efektivitas sistem pengendalian intern (internal control

system) dan penerapan manajemen risiko secara

menyeluruh (enterprise risk management).

Terhadap kebijakan manajemen dalam hal rencana Investasi

tahun 2018 yang sebagian besar pada sektor SPAM, Dewan

Pengawas mengharapkan untuk menerapkan prinsip kehati-

hatian dalam pelaksanaan program investasi tersebut, antara

lain dengan penerapan Manajemen Risiko melalui identifikasi

dan mitigasi risiko terhadap beberapa aspek terkait dengan

pelaksanaan investasi.

Penilaian atas Kinerja Komite Dewan PengawasDalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas dibantu

oleh Komite. Pada 2017, Dewan Pengawas telah melakukan

penilaian atas kinerja Komite Audit yang telah merealisasikan

program kerjanya, diantaranya:

• Komite Audit telah melakukan rapat dan pertemuan

dengan Dewan Pengawas sekurang-kurangnya dua

belas kali dengan tingkat kehadiran anggota yang cukup

baik.

• Komite Audit telah melakukan review atas hasil audit yang

dilakukan baik dari pihak Internal (Satuan Pengawas

Internal) maupun ekternal (KAP, BPK, OJK, BPKP,

dan auditor eksternal lainnya), dan dilaporkan melalui

mekanisme rapat dengan Dewan Pengawas.

• Komite Audit telah melakukan review dan memberikan

rekomendasi untuk penunjukan Auditor Eksternal.

• Improving good corporate governance by improving the

effectiveness of internal control system and enterprise

risk management.

Against management policy in terms of 2018 investment

plan which mostly in SPAM sector, the Supervisory Board

expects to apply prudential principles in implementing the

investment program, among others by the implementation of

Risk Management through risk identification and mitigation

on several aspects related to investment implementation.

Supervisory Board CommitteeExecuting its duty, the Supervisory Board is assisted

by Committees. In 2017, the Supervisory Board has

assessed the performance of the Audit Committee that has

implemented its work program, including:

• The Audit Committee has held meetings with the

Supervisory Board at least twelve times with adequate

member attendance.

• The Audit Committee has reviewed the audit results

conducted by both Internal (Internal Control Unit) and

external (KAP, BPK, OJK, BPKP and other external

auditors), and reported through meeting mechanism with

the Supervisory Board.

• The Audit Committee has reviewed and made

recommendations for the appointment of External

Auditor.

66






Kunjungan Lapangan Dewan Pengawas 2017 Field Visit of Supervisory Board 2017

Waktu PelaksanaanExecution time

AgendaAgenda

HasilResult

18-19 Februari 2017February 18-19, 2017

Kunjungan Kerja Lapangan Divisi SDA & SDLField Work Visit Division SDA & SDL

Dewan Pengawas mengusulkan antisipasi kelemahan kelemahan pada divisi Pengelolaan Proyek dan diharapkan membuat perencanaan dan koordinasinya.The Supervisory Board proposes anticipation of weaknesses in the Project Management division and is expected to make its planning and coordination.

6-7 April 2017April 6-7, 2017

Kunjungan Kerja lapangan Divisi Keuangan & Akuntansi, DIvisi SDM dan PKSMField Visit of Finance & Accounting Division, Human Resource and PKSM

Akan diadakan pembahasan menyangkut hal strategis, dengan laporan keuangan yang akan dievaluasi oleh Komite AuditStrategic discussions will be held, with financial reports to be evaluated by the Audit Committee

14-16 April 2017April 14-16, 2017

Kunjungan Kerja (Sharing Knowlegde) dengan Pengelolaan waduk sermoKnowledge Sharing with Management of Sermo Reservoir

Sharing Knowlegde dan kunjungan lapangan yang dilaksanakan Di Waduk Sermo Kulonprogo, YogyakartaKnowledge sharing and field visits conducted at Sermo Reservoir, Kulonprogo, Yogyakarta

12 Mei 2017May 12, 2017

Kunjungan Kerja kepada DIvisi Umum & PKBLWorking Visit to General Division & PKBL

Berencana bekerja sama dengan ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) dalam penyusunan data asset yang dimiliki dan dikelola Perusahaan.Plan to cooperate with ANRI (National Archives of the Republic of Indonesia) in preparing asset data owned and managed by the Company.

20 Juli 2017July 20, 2017

Kunjungan Kerja Unit wilayah IVWorking Visit Unit Area IV

Upaya pencapaian target produksi air baku industri dengan mencari potensi industri yang baru bisa dilakukan perikatan dan melaksanakan sidak bersamaBBWS untuk menjaring industry yang sudah memiliki SIPPA tetapi belum melakuakn perikatan dengan PJT II atau belum memiliki SPPAThe efforts to achieve the industrial target of raw water production by looking for new industrial potential and doing inspection with BBWS to encompass industries that already have SIUP but have not yet committed to PJT II or not have SPPA

5 Agustus 2017August 5, 2017

Kunjungan Unit Usaha PLTAVisit to hydroelectric Business Unit

Pemaparan Progress Investasi 2017 dan carry over 2016 pada unit usaha wilayah PLTAExposure of 2017 Progress Investment and carry over 2016 on business unit of hydroelectric region

9 September 2017September 9, 2017

Kunjungan kerja Divisi Pariwisata & AMDKWorking visit of Tourism & AMDK Division

Diharapkan agar Divisi Pariwisata & AMDK meningkatkan kinerjanya, diperlukan kajian konsultan untuk Investasi AMDK di tahun 2018It is expected that the Tourism & AMDK Division will improve its performance, it is necessary to have consultant assessment for AMDK Investment in 2018

7 Oktober 2017October 7, 2017

Kunjungan Kerja Unit usaha wilayah I, BekasiWorking Visit to Business Unit Region I, Bekasi

Unit Usaha wilayah I memiliko potensi yang cukup besardan masih bisa dikembangkan, lahan yang dapat disewakan dan air yang bagus jika saluran dibersihkan.Regional Business Unit I has considerable potential and can still be developed, there are land to lease and good water to achieve if the channel is cleaned.

Rekomendasi Dewan PengawasDalam hal pengawasan kinerja Direksi, pada tahun 2017

Dewan Pengawas memberikan rekomendasi terhadap hal-

hal berikut ini:

1. Berkaitan dengan usulan pendirian Anak Perusahaan agar

Direksi Bersama-sama dengan Dewan Pengawas untuk

segera menyampaikan kelengkapan dokumen dari kajian

kelayakan bisnis, keuangan, dan manajemen risiko termasuk

susunan Dewan Pengawas dan Direksi yang dilengkapi hasil

penilaian dari Lembaga Independen sebagaimana ketentuan

yang berlaku.

Recommendations of the Supervisory BoardIn terms of supervising the performance of the Board of

Directors, in 2017 the Supervisory Board recommends the

following:

1. In relation with the proposed establishment of a subsidiary,

the Board of Directors with Supervisory Board are expected

to promptly submit documents on the business feasibility,

financial and risk assessments, including the composition

of the Supervisory Board and Board of Directors, complete

with the assessment results from Independent Institution as

stipulated.

Kunjungan Dewan PengawasSelama tahun 2017, Dewan Pengawas melakukan beberapa

kunjungan sebagai berikut:

Supervisory Board VisitIn 2017, the Supervisory Board made several visits as follows:


2. Direksi dengan Pengawasan Dewan Pengawas agar

memperhatikan arahan Pemilik Modal yaitu:

• Pelaksanaan RKAP Tahun 2018 harus dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang

berlaku dan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola

Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

• Target pendapatan dalam RKAP Tahun 2018 merupakan

batas minimal yang harus diupayakan pencapaiannya

secara maksimal, sedangkan anggaran biaya merupakan

target maksimal yang harus diupayakan seefisien mungkin

pencapaiannya sehingga laba Perusahaan dapat tercapai

dengan tetap memperhatikan pelayanan publik.

• Sinergi BUMN dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga

agar terus digiatkan dalam rangka meningkatkan kinerja

PJT II. Kerja sama dan sinergi tersebut agar dilakukan

dengan prinsip mutualisme dan tetap mengacu pada

Peraturan Menteri BUMN Nomor: 03/MBU/08/2017 dan

Nomor: PER-04/MBU/09/2017.

• Mengantisipasi kemungkinan timbulnya risiko investasi,

menjaga ketepatan waktu penyelesaian seluruh program

investasi pada tahun 2018, baik program rutin maupun

program pengembangan usaha, termasuk investasi pada

anak Perusahaan yang akan dibentuk.

• Dalam rangka pengelolaan fungsi-fungsi talent

management dengan sistematika yang lebih baik,

memastikan ketersediaan dan kesiapan talent untuk

Sustainable Growth BUMN, menjaga akuntabilitas dan

transparansi dalam pemilihan calon Direksi BUMN, serta

meningkatkan daya tarik BUMN dalam mempertahankan

dan/atau mengembangkan talent terbaik yang ada di

BUMN, maka saat ini sedang dibangun sistem Integrated

Talent Management System (ITMS) oleh Tim Satuan

Tugas ITMS (Satgas ITMS) dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-192/MBU/09/2017

tanggal 11 September 2017. Untuk itu agar Direksi

dengan pengawasan Dewan Pengawas mendukung dan

berkomitmen: › Menyelenggarakan talent management system

sekaligus menyiapkan talent Perusahaan menjadi talent pool di Kementerian BUMN.

› Menyediakan talent pool di setiap BUMN minimal 20%. › Menyiapkan kandidat calon Direksi dari BOD sejumlah

3 suksesor per posisi BOD.

2. Board of Directors with Supervisory Board Supervision to

focus on the directive of Capital Owners, that infludes:

• Implementation of 2018 RKAP that should be done in

accordance with applicable laws and regulations and

observe the principles of Good Corporate Governance

(Good Corporate Governance).

• Revenue targets in 2018 RKAP are the minimum amount

that should be achieved maximally, while the cost

budget is the maximum target that should be pursued as

efficiently as possible so that the Company's profit can be

achieved by still considering public services.

• Synergy of SOEs and/or cooperation with third parties

is expected to be intensified in order to improve the

performance of Perum Jasa Tirta II. Cooperation and

synergy is to be conducted with the principle of mutualism

and still refers to the Regulation of Minister of SOE No.

03/MBU/08/2017 and Number: PER-04/MBU/09/2017.

• Anticipating the possibility of investment risks, maintaining

timely completion of all investment programs by 2018,

both routine and business development programs,

including investments in the upcoming subsidiary.

• In order to manage talent management functions with

better systematics; ensure the availability and readiness

of talent for Sustainable Growth of SOEs; maintain

accountability and transparency in the selection of SOEs

Directors candidates; and to improve the value of SOEs in

maintaining and/or developing the best talent available in

SOEs; an Integrated Talent Management System (ITMS)

is being developed by ITMS Task Force (Satgas ITMS)

established by the Minister of SOE Decree Number

SK-192/MBU/09/2017 on September 11, 2017. For that

purpose, Supervisory Board oversight and support:

› Organizing talent management system and preparing the Company's talent to be a talent pool in the Ministry of SOEs.

› Provide talent pool in every SOE for at least 20%. › Preparing three candidates for the BOD's successors

per position.

68






• Meningkatkan compliance/pemenuhan portal aset,

portal Financial Information System (FIS), portal SDM,

portal PKBL, dan portal Publik sebagaimana ketentuan

Peraturan Menteri BUMN Nomor:PER-18/MBU/10/2014

dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor.SE-03/

MBU/ 06/2015. Kami minta agar pemutakhiran data,

ketepatan dan kelengkapan pengisian portal tersebut

menjadi perhatian utama Dewan Pengawas, Direksi, dan

Manajemen.

• Mendukung program Pemerintah yaitu pengelolaan

asuransi dan manfaat kesehatan bagi seluruh pegawai

dan pensiunan PJT II melalui BPJS Kesehatan dan Tenaga

Kerja.

• Dalam setiap rencana penarikan pinjaman harus

mempertimbangkan ketepatan waktu penarikan

dana dengan penggunaan dana dan kemampuan

disbursement, untuk menghindari negative spread yang

dapat memberatkan kinerja keuangan PJT II.

• Dalam rangka program kemitraan BUMN dan bina

lingkungan (PKBL), maka perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut: › Menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu

sesuai batas waktu yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/07/2017 tentang PKBL.

› Terhadap pelaksanaan RKA PKBL Tahun 2018, RPB dapat menyetujui RKA PKBL Tahun 2018 berdasarkan hasil pembahasan final antara unit Keasdepan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan Direksi PJT II.

• Direksi agar memperhatikan temuan dan rekomendasi

BPK RI, KAP, dam SPI yang belum dapat terselesaikan

sampai akhit tahun 2017 dan menjadikan hal tersebut

sebagai target untuk dilakukan penyelesaian pada tahun

2018.

Organ Pendukung Dewan PengawasSesuai dengan Peraturan Menteri BUMN PER-12/ MBU/2012

tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan

Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara

Pasal 2 Ayat (1) menjelaskan bahwa organ Pendukung Dewan

Komisaris/Dewan Pengawas, dapat terdiri dari:

• Increase fulfillment of the asset portal, Financial

Information System (FIS) portals, HR portals, PKBL

portals, and Public portals as stipulated in Regulation

of Minister of SOE Number PER-18/MBU/10/2014

and Circular Letter of SOE Minister Number 03/

MBU/06/2015. It is requested that the data updates,

accuracy, and completeness of the portal fulfillment to be

the primary concern to the Supervisory Board, Board of

Directors, and Management.

• Support the Government program by organizing

of insurance and health benefits for all employees

and pensioners of Perum Jasa Tirta II through BPJS

Healthcare and Labor.

• In every loan withdrawal plan, the main consideration is

the timeliness of fund withdrawal with the use of funds

and disbursement capabilities, to avoid negative spreads

that could burden the financial performance of Perum

Jasa Tirta II.

• SOE and environmental development (PKBL) partnership

program needs to pay attention to the following matters:

› Submitting periodic reports in a timely manner within the time limits specified in the Regulation of the Minister of SOE No. PER-08/MBU/2013 on September 10, 2013 as amended the latest by Regulation of the Minister of SOE Number PER-02/MBU/07/2017 regarding PKBL.

› In implementing 2018 RKA PKBL, GMS may approve the 2018 RKA PKBL based on the final discussion between the unit of Social and Environmental Responsibility Unit with the Board of Directors of Perum Jasa Tirta II.

• The Board of Directors to focus on the findings and

recommendations of BPK RI, KAP, and SPI that yet to be

completed as per the end of 2017 and make it a target for

completion in 2018.

Supporting Organ Of Supervisory Board In accordance with the Regulation of the Minister of State-

Owned Enterprises PER-12/MBU/2012 ON August 24, 2012

on the Supporting Organ of the Board of Commissioners/

Supervisory Board of State Owned Enterprises Article 2

Paragraph (1) explains that the supporting organ of the Board

of Commissioners/Supervisory Board may consist of:


• Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, jika

diperlukan;

• Komite Audit;

• Satu komite lain, jika diperlukan.

Berdasarkan pada peraturan tersebut, maka Dewan

Pengawas PJT II memiliki organ pendukung Sekretaris

Dewan Pengawas dan Komite Audit. Sampai dengan akhir

2017, belum terdapat komite lain selain Komite Audit yang

mendukung Dewan Pengawas, meskipun begitu fungsi

komite-komite lain tetap dijalankan. Dekripsi fungsi dan

tugas organ pendukung terdapat di Laporan Tahunan Perum

Jasa Tirta II 2017.

Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit

Sepanjang tahun 2017 Komite Audit telah melaporkan

pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pengawas. Adapun

laporan tersebut bersifat berkala dan laporan khusus.

Adapun pelaksanaan tugas Komite Audit 2017 sebagai

berikut :

• Membantu Dewan Pengawas dalam memastikan

efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas

pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal.

• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang

dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun

auditor eksternal.

• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan

sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

• Memastikan telah terdapat prosedur review yang

memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan

Perusahaan.

• Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Pengawas serta tugas Dewan Pengawas lainnya.

• Melakukan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan/atau yang ditetapkan oleh

Dewan Pengawas dalam piagam Komite Audit.

• Secretariat of the Board of Commissioners/Supervisory

Board, if necessary;

• Audit Committee;

• One other committee, if required.

Based on the regulation, the Supervisory Board of Perum

Jasa Tirta II has supporting organs that includes Secretary

of the Supervisory Board and the Audit Committee. Until

the end of 2017, there is no committee other than the Audit

Committee that supports the Supervisory Board, although

the functions of other committees continue. The description

of the supporting organ of Supervisory Board’s function and

tasks are available in Perum Jasa Tirta II Annual Report 2017.

.

Audit Committee Implementation Report

In 2017, the Audit Committee has reported the execution

of its duties to the Supervisory Board with periodical and

special reports.

The implementation of duties of Audit Committee 2017 as

follows:

• Assist the Supervisory Board in ensuring effective internal

control system and effective execution of the duties from

external and internal auditors.

• Assess the implementation of activities and audit results

conducted by the Internal Audit Unit and external auditors.

• Provide recommendations on the improvement of

management control system and its implementation.

• Ensure a satisfactory review procedure for any

information issued by the Company.

• Identify matters that require the attention of the

Supervisory Board and the duties of the Supervisory

Board.

• Carry out other duties in accordance with the provisions

of legislation and/or set by the Supervisory Board in the

Charter of the Audit Committee.

70






Direksi merupakan Organ Perusahaan yang bertugas

dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan

pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG pada

seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung

jawab kepada Pemegang Saham. Pertanggungjawaban

Direksi kepada Pemegang Saham merupakan perwujudan

akuntabilitas pengelolaan Perusahaan sesuai dengan

prinsip-prinsip GCG. Para anggota Direksi diangkat dan

diberhentikan oleh Pemegang Saham.

Panduan bagi Direksi dan Dewan PengawasDireksi berpedoman pada Panduan bagi Direksi dan Dewan

Pengawas (Board Manual) PJT II dalam pelaksanaan tugas

dan tanggung jawabnya. Board Manual berisi tentang

petunjuk tata laksana kerja Dewan Pengawas dan Direksi

serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,

sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan

konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Pengawas dan

Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk

mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan

akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan

prinsip-prinsip GCG.

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum

korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan

Pemilik Modal serta praktik-praktik terbaik (best practices)

GCG. Isi dari Board Manual sebagai berikut:

Direksi Board of Directors

The Board of Directors shall be the Company's organ duty

and collectively responsible for managing the Company and

implementing GCG at all levels or levels of the organization.

In performing its duties, the Board of Directors shall be

responsible to the Shareholders. The responsibility of the

Board of Directors to Shareholders is the realization of the

accountability of the Company's management in accordance

with GCG principles. The members of the Board of Directors

are appointed and dismissed by the Shareholders.

Board ManualThe Board of Directors shall be guided by the Guidelines for

the Board of Directors and Supervisory Board of Perum Jasa

Tirta II in the performance of their duties and responsibilities.

The Manual Board contains the guidelines for the operation

of the Supervisory Board and the Board of Directors and

explains the stages of activities in a structured, systematic,

understandable, and consistent manner that can serve

as a reference for the Supervisory Board and Board of

Directors in performing their respective duties to achieve the

Company's Vision and Mission, so it is expected to achieve

high standards of work in line with GCG principles.

The Board Manual is drafted on the principles of corporate

law, the provisions of the Articles of Association, the

prevailing laws and regulations, Capital Owner directives and

GCG best practices. The Board Manual includes:

Board Manual Perum Jasa Tirta II 2017Board Manual Perum Jasa Tirta II

Bab IChapter I

PendahuluanIntroduction

Bab IIChapter II

Dewan PengawasThe Supervisory Board

Bab IIIChapter III


Bab VIChapter VI

Tata Laksana Hubungan Kerja Dewan Pengawas dan Direksi Procedures of Employment Relations between Supervisory Board and Board of Directors

Bab VChapter V

Kegiatan Antar Organ PerusahaanInter-Organ Corporate Activity


Komposisi dan Masa Jabatan Direksi

Sampai dengan 31 Desember 2017, Direksi PJT II

berdasarkan SK 197/MBU/10/2015. Adapun susunan Direksi

sebagai berikut :

Tugas, tanggungjawab, hak dan wewenang masing-masing

anggota Direksi terdapat pada Laporan Tahunan 2017.

Perum Jasa Tirta II melarang hubungan keluarga dan

keuangan serta rangkap jabatan posisi antara Anggota

Dewan Pengawas dan Anggota Direksi.

Composition and Term of Office of the Board of Directors

As of December 31, 2017, the Board of Directors of Perum

Jasa Tirta II is pursuant to Decree 197/MBU/10/2015. The

composition of the Board of Directors is as follows

The duties, responsibilities, rights, and authorities of each

member of the Board of Directors are contained in the 2017

Annual Report.

Perum Jasa Tirta II prohibits family and financial relationships

as well as concurrent positions between Members of the

Supervisory Board the Board of Directors.

Komposisi dan Masa Jabatan DireksiBoard of Directors Composition and Tenure

Nama Name

Jabatan Position

Periode JabatanTenure

Dasar Pengangkatan Appointment

Djoko Saputro Direktur UtamaPresident Director

2016 - 2021SK-100/MBU/05/2016 Tanggal 12 Mei 2016on May 12, 2016

Sumyana Sukandar Direktur IDirector I

2015 - 2020SK-197/MBU/10/2015Tanggal 22 Oktober 2015on October 22, 2015

Harry M. Sungguh Direktur IIDirector II

2013 - 2018SK-158/MBU/2013Tanggal 27 Februari 2013on February 27, 2013

Pelaksanaan Tugas Direksi Tahun 2017Sepanjang tahun 2017, Direksi telah menjalankan

pengelolaan Perusahaan dengan berpedoman pada

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah

ditetapkan. Berikut uraian pelaksanaan tugas Direksi selama

tahun buku 2017:

• Direksi telah menetapkan kebijakan terkait kepengurusan

Perusahaan

• Direksi telah mengambil keputusan dalam mewakili

Perusahaan

• Direksi telah melakukan pengembangan Perusahaan dan

Anak Perusahaan

Keputusan yang dibuat selama tahun 2017 sebanyak 268

keputusan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi,

diantaranya:

• Penetapan penjelasan RKT I, II, III, dan IV

• Mutasi dan Promosi Pejabat/ Karyawan

• Pengangkatan Calon Karyawan

• Pengangkatan Tim Kerja

• Pemberhentian Karyawan (Pensiun)

• Pemberian Bantuan PKBL

Implementation of Board of Directors’ Duties in 2017In 2017, the Board of Directors has exercised the Company's

management in accordance with the Company's Work Plan

and Corporate Budget. The following description is the

implementation Board of Directors’ duties for FY 2017:

• The Board of Directors has established policies regarding

the management of the Company

• The Board of Directors has taken decisions in representing

the Company

• The Board of Directors has been developing the Company

and its Subsidiaries

Decisions made in 2017 are 268 decisions that have been

established in the Decree of the Board of Directors, including:

• Determination of explanations of RKT I, II, III, and IV

• Mutation and Promotion of Officials/Employees

• Appointment of Prospective Employees

• Appointment of Working Team

• Employee Dismissal (Pension)

• Provision of PKBL Assistance

72






Prosedur Evaluasi Penilaian Dewan Pengawas

Dalam menjalankan tugas pengawasannya terhadap

Perusahaan, terdapat evaluasi atas kinerja Dewan Pengawas

yang dilakukan oleh Pemegang Saham dalam RPB. Dalam

penyampaian evaluasi terhadap kinerja Dewan pengawas,

RPB wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key

Performance Indicators) Dewan Pengawas berdasarkan

Key Performance Indicator antara Dewan Pengawas dengan

Pemilik Modal Tahun 2018 mengacu Peraturan Menteri

BUMN No: PER-01/MBU/2011 dan No: PER-09/MBU/2012

tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan

yang Baik pada BUMN.

Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilain

atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan

Pengawas sesuai dengan ketentuan peratoran perundang-

undangan dan/atau anggaran dasar. Dewan Pengawas wajib

menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi

Indikator Pencapaian Kinerja kepada Menteri.

Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Pengawas

Kriteria atau indikator assessment terhadap kinerja Dewan

Pengawas mencakup:

1. Aspek Pengawasan dan Pengarahan, terdiri dari 6 Indikator:

• Review atau analisis kinerja Perusahaan

• Rapat Internal Dewan Pengawas

• Rapat Gabungan dengan Direksi

• Memberikan nasihat/saran kepada Direksi

• Monitoring tindak lanjut hasil temuan audit internal/

eksternal

• Monitoring evaluasi Kantor Divisi

2. Aspek Laporan, terdiri dari 3 indikator:

• Mereview RJP

• Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunan

• Menyampaikan laporan/pendapat saran kepada pemilik

modal

• Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan

Evaluasi Kinerja Badan Pengelola TertinggiPerformance Evaluation of Highest Board Management

Evaluation Procedures of the Supervisory Board

In carrying out its overseeing duties to the Company, the

Shareholders in GMS conducted an evaluation of the

Supervisory Board’s performance. In submitting such

evaluation, the GMS shall establish the Performance

Indicators of the Supervisory Board under the Key

Performance Indicator between the Supervisory Board

and the Capital Owners of 2018 as per the Regulation of the

Minister of State-Owned Enterprise No. PER-01/MBU/2011

and No: PER-09/MBU/2012 on the Implementation of Good

Corporate Governance Principles on SOEs.

Performance Achievement Indicator is a measurement for

the successful implementation of tasks and responsibilities

of supervision and advice by the Supervisory Board in

accordance with the provisions of statutory and/or articles

of association. The Supervisory Board shall submit quarter

reports on the realization progress on Performance

Achievement Indicators to the Minister.

Criteria for Performance Evaluation of Supervisory Board

Assessment criteria or indicators on the performance of the

Supervisory Board include:

1. Aspects of Supervision and Direction, consist of 6

Indicators:

• Reviewing or analysing of Company performance

• Internal Meeting of the Supervisory Board

• Joint Meeting with the Board of Directors

• Providing advice/recommendation to the Board of

Directors

• Monitoring the follow-up of internal/external audit

findings

• Monitoring evaluation of Divisions

2. Aspect Report, consists of 3 indicators:

• Reviewing CPR

• Developing and delivering annual work program

• Submiting a report/suggestion to the capital owner

• Delivering report on monitoring tasks


3. Aspek Dinamis:

• Peningkatan kompetensi

Hasil Evaluasi Kinerja Dewan Pengawas

Berikut ini merupakan hasil pencapaian KPI Dewan

Pengawas pada tahun 2017:

3. Aspect of Dynamics:

• Increased competence

Performance Evaluation Result of Supervisory BoardThe following is the result of the KPI's achievement for the

Supervisory Board in 2017

Pencapaian Kinerja Dewan Pengawas 2017Achievement of Supervisory Board Performance 2017

No Aspek dan Parameter Aspect and Parameter

Periode Period

Satuan Unit

Bobot Weight

Rencana Plan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Aspek Perencanaan Planning Aspect 10

1.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran serta KPKU Dewan Pengawas Developing Work Plan and Budget and KPKU Supervisory Board

Tahunan Yearly

% DokumenDocument

10 1

II. Aspek Pengawasan dan Nasihat Supervision and Advisory Aspect 60

1.

Memberikan tanggapan/rekomendasi kepada Pemegang Saham terhadap:Providing a response/recommendation to the Shareholders towards:

RKAPCWPB

Tahunan Yearly

SuratLetter

4 1

Laporan Tahunan Annual report

Tahunan Yearly

SuratLetter

4 1

Analisis Kinerja TriwulananQuarterly Performance Analysis

Triwulanan Quarterly

SuratLetter

4 3

2.

Memberikan Nasihat kepada Direksi sesuai Bidang Tugas Dewan PengawasProviding advice to the Board of Directors in accordance with the Task Force of the Supervisory Board

Setahun Yearly

Surat,RisalahLetter,

Minutes12 10

3.

Rapat Dewan PengawasSupervisory Board Meeting

Jumlah rapatNumber of meetings

BulananMonthly

KaliTimes

10 12

Kehadiran RapatAttendance of the Meeting

BulananMonthly

% 5 100

Penyelesaian risalah rapatCompletion of meeting minutes

BulananMonthly

RisalahMinutes

5 12

4. Rapat Komite Audit dengan Unit TerkaitAudit Committee Meetings with Related Units

Setahun Yearly

Surat,RisalahLetter,

Minutes5 10

5. Kunjungan Kerja Dewan PengawasSupervisory Board Visits

Setahun Yearly

KunjunganKunjungan

6 6

6. Realisasi rencana kerja Komite Dewan PengawasRealization of the work plan of the Supervisory Board Committee

Setahun Yearly

% 5 100

III. Aspek Pelaporan Reporting Aspect 15

1. Laporan Realisasi Pelaksanaan KPKU Dewan PengawasReport on KPKU Implementation of the Supervisory Board

Tahunan Yearly

Laporan Report

5 2

2. Laporan Pengawasan Dewan Pengawas Tahunan Supervisory Board Oversight Report

Tahunan Yearly

Laporan Report

10 1

74






Pencapaian Kinerja Dewan Pengawas 2017Achievement of Supervisory Board Performance 2017

No Aspek dan Parameter Aspect and Parameter

Periode Period

Satuan Unit

Bobot Weight

Rencana Plan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

IV. Aspek Dinamis Dynamic Aspect 15

1 Hasil self assessment GCG Dewan PengawasResults of Supervisory Board’s GCG self-assessment

Tahunan Yearly

Skor Score

10 1

2Peningkatan Kompetensi melalui Seminar, workshop, dan lain-lain Improving Competence through seminars, workshops, etc.

Setahun Yearly

Kali Times

12 10

3 Pengusulan Eksternal Auditor kepada Pemegang SahamPropose External Auditor to Shareholders

Setahun Yearly

Surat Letter

4 1

4 Pembagian Tugas Dewan PengawasDuties division for Supervisory Board

Setahun Yearly

Kali Times

2 1

5Tanggapan Terhadap Tindak Lanjut Temuan SP1/Auditor/Assessor GO ;Response to Follow Up of SP1 / Auditor / Assessor GO Findings

Setahun Yearly

% 3 1

Total (I+II+ III+IV) 100

Prosedur Evaluasi Kinerja Direksi

Dalam prosedur evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh

Menteri BUMN dalam RPB setiap tahunnya. Kriteria evaluasi

tersebut diajukan oleh Dewan Pengawas kepada Menteri

BUMN dan disahkan dalam RPB. Tujuan evaluasi tersebut

adalah untuk meningkatkan efektivitas Direksi sebab hasil

evaluasi tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi

Direktur serta menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi

Menteri BUMN untuk pemberhentian dan/atau menunjuk

kembali Direktur yang bersangkutan.

Kriteria Evaluasi Kinerja Direksi

Kriteria evaluasi kinerja Direksi antara lain:

• Keuangan dan Pasar

• Fokus Pelanggan

• Efektivitas Produk dan Proses

• Fokus Tenaga Kerja

• Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab

Kemasyarakatan

Hasil Evaluasi Kinerja Direksi

Berikut ini merupakan hasil pencapaian evaluasi kinerja

Direksi pada tahun 2017:

Performance Evaluation Procedures of the Board of DirectorsPerformance evaluation procedure of the Board of Directors

is conducted by the Minister of SOEs in GMS each year. The

evaluation criteria are submitted by the Supervisory Board to

the Minister of SOEs and authorized in GMS. The purpose of

the evaluation is to improve the effectiveness of the Board of

Directors because the results of the evaluation become an

integral part of the compensation scheme and incentives for

the Directors and become one of the reasons for the Minister

of SOE to dismiss and/or re-appoint the Director concerned.

Performance Evaluation Criteria of the Board of DirectorsThe performance evaluation criteria for the Board of

Directors are as follows:

• Finance and Markets

• Customer Focus

• Effectiveness of Products and Processes

• Manpower Focus

• Leadership, Governance and Community Responsibility

Performance Evaluation Results of the Board of DirectorsThe following is the result of the Board of Directors'

performance evaluation in 2017:


Pencapaian Kinerja Direksi 2017Achievement of Directors Performance 2017

No Perspektif/IndikatorPerspective/ Indicator

BobotWeight

SatuanUnit

TargetTarget

RealisasiRealization

PencapaianAchievement

SkorScore

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6)/(5)8)=(7)

x(3)

I. Keuangan & Pasar :• Pertumbuhan Pendapatan Usaha• Ebitda Margin

Finance & Market• Growth of Business Income• Ebitda Margin

1012

%%

15,9033,72

11,4132,30

71,78%95,79%

7,1811,49

Sub Jumlah I. Sub Total I. 22 18,67

II. Fokus Pelanggan• Indeks Kepuasan Pelanggan

Customer Focus• Customer Satisfaction Index

9 % 82,00 82,20 100,24% 9,02

Sub Jumlah II. Sub Total II. 9 9,02

III. Efektivitas Produk & Proses• Pencapaian Produksi Listrik PLTA

Ir. H. Djuanda (Total)• Pertumbuhan Penyaluran Air Baku• Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Konservasi

Effectiveness of Products & Processes• Achievement of Electricity Production Ir. H. Djuanda

Hydroelectric (Total)• Growth of Raw Water Distribution• Effectiveness of Conservation Activities

Implementation

10

109

Juta/kWh

%%

1.061,91

6,7990,00

1.312,65

5,4198,20

123,61%

79,60%109,11%

12,00

7,969,45

Sub Jumlah III. Sub Total III. 29 29,41

IV. Fokus Tenaga Kerja• Produktivitas Karyawan

Focus of Labor• Employee Productivity

8 Rpjuta/ orang

Rp million/ person

296,73 360,17 121,38% 8,40

Sub Jumlah IV. Sub Total IV. 8 8,40

V. Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggung jawab kemasyarakatan

• Pencapaian nilai asesmen penerapan GCG• Pencapaian skor KPKU• Sinergi BUMN• Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan• Capex• Ketersediaan & Pemutakhiran data di Portal

Financial Information SystemLeadership, Governance & Community Responsibility

• Achieving the value of GCG implementation assessment

• KPKU Score Achievement • BUMN Synergy• Distribution of Community Development Program Funds• Capex• Availability & Update of data in the Financial

Information System Portal

7

654

64

Nilai

NilaiMiliar

Rupiah

%%

Kali

90,00

498,007,00

80,00

90,0030 atau 31

79,08

510,0024,41685,94

100,004,00

87,87%

102,41%348,80%

107,42%

111,11%100%

6,15

6,145,254,20

6,304,00

Sub Jumlah V. Sub Total V. 32 32,05

Total 100 97,55

76






Tindak Lanjut Hasil Penilaian Penerapan GCG 2017

Hasil tindak lanjut atas assessment GCG 2017 menjadi

pokok penguatan penerapan GCG bagi Perum Jasa Tirta II.

Sepanjang tahun 2017, Perum Jasa Tirta II telah melakukan

berbagai inisiatif dalam memperkuat implementasi GCG

serta sebagai tindak lanjut hasil Assessment GCG guna

mencapai Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan

(sustainable governance), antara lain:

Peran Badan Tata Kelola Tertinggi dalam Evaluasi Kinerja Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial

Follow-up Results of 2017 GCG Implementation Assessment

The follow-ups of 2017 GCG assessment results are the main

points in strengthening GCG implementation for Perum Jasa

Tirta II. In 2017, Perum Jasa Tirta II has undertaken various

initiatives in strengthening GCG implementation and as a

follow up of GCG Assessment results to achieve sustainable

governance, such as:

The Role of the Highest Governance Board in the Evaluation of Economic, Environmental, and Social Performance

Penguatan Penerapan GCGStrengthening GCG Implementation

Uraian Tindak LanjutFollow up Description


Review dan revisi pedoman-pedoman GCGReview and revision of GCG guidelines

Komitmen dari Dewan Pengawasn dan Direksi PJT II dalam melaksanakan GCG dengan adanya review, revisi, dan perumusan strategi yang inovatif untuk meningkatkan daya saing Perusahaan dan kesuksesan jangka panjangCommitment from the Supervisory Board and Board of Directors of PJT II in implementing GCG with the review, revision and formulation of innovative strategies to improve the Company's competitiveness and long-term success.

Sosialisasi GCG dan Manajemen RisikoSocializations of GCG and Risk Management

Sosialisasi GCG telah selesai dilaksanakan ke seluruh unit kerja, diawali dengan penyampaian kuisioner dan pemaparan langsung kepada seluruh karyawan di unit-unit kerja, adapun materi yang diberikan yaitu Pedoman-pedoman GCG diantaranya COCG, COC, Pedoman Gratifikasi dan Pedoman Pengaduan PelangggaranGCG socialization has been completed to all of the work units, beginning with the delivery of questionnaires and direct exposure to all employees across the work units, as for the material given are GCG Guidelines such as COCG, COC, Gratification Guideline and Guidance Complaint Guideline.

Executive Briefing GCGExecutive Briefing GCG

Pada tanggal 4 September 2017 divisi PKSM melakukan kegiatan Executive Briefing Implementasi GCG pada tingkat Dewan Pengawas, Direksi, dan Kadiv/GMOn September 4, 2017 PKSM division had conducted Executive Briefing on Implementation of GCG at the level of Supervisory Board, Board of Directors, and Kadiv/GM.

Pembentukan Tim Pengawas Etika dan Perilaku UsahaPembentukan Tim Pengawas Etika dan Perilaku Usaha

Divisi PKSM telah membentuk tim pengawas etika dan Perilaku UsahaPKSM Division has established a team of Code of Conduct supervisors.


Penguatan Penerapan GCGStrengthening GCG Implementation

Uraian Tindak LanjutFollow up Description


Penyusunan Register RisikoCompiling Risk Register

Tahap 1 pada tanggal 6 Juli 2017 divisi PKSM telah menyampaikan surat dengan Nomor 12/DU/98/ND/2017 tentang Register Risiko kepada seluruh unit kerja untuk dilakukan evaluasi, identifikasi, dan penyususnan Register Risiko tahun 2017. Tahap 2, Register Risiko yang telah disusun dan dikompilasi berdasarkan pertimbangan risiko serta tantangan dalam pencapaian KPI Perusahaan ditetapkan oleh Pemilik Modal. Tahap 3, Register Risiko telah dilaksanakan secara konsisten oleh Perusahaan serta telah diperbarui sebagai dasar pertimbangan dalam penetapan rencana kegiatan Perusahaan jangka pendek (RKAP) dan telah dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Pengawas sebagai upaya wujud tindak lanjut hasil Assessment GCGPhase 1 on July 6, 2017 PKSM division has submitted letter No. 12/DU/98/ND/2017 on Risk Registers to all work units for evaluation, identification and preparation of Risk Register 2017. Phase 2, Risk Register had been drafted and compiled based on consideration of risks and challenges in the achievement of the Company's KPI determined by the Capital Owner. Phase 3, the Risk Register has been consistently implemented by the Company and has been updated as a basis for consideration in the establishment of the Company's short term Corporate Action Plan (RKAP) and has been reported by the Board of Directors to the Supervisory Board as an effort to follow up the results of the GCG Assessment.

Evaluasi efektivitas pengendalian internEvaluate the effectiveness of internal control

SPI melakukan internal control reportSPI performs an internal control report

Peran Badan Tata Kelola Tertinggi dalam Manajemen Risiko

Komitmen Manajemen Risiko

Sistem manajemen risiko yang efektif merupakan salah

satu komponen penting dalam manajemen Perusahaan

serta merupakan landasan untuk menjelaskan Perusahaan

dalam keadaan sehat, aman, dan baik. Sistem manajemen

risiko akan mengarahkan aktivitas pasa misi dan tujuan

Perusahaan yang sudah ditetapkan.

Perum Jasa Tirta II secara berkelanjutan terus

mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem

pengelolaan risiko yang terpadu dan komprehensif, yang

bertujuan untuk melindungi Perusahaan dari risiko yang

berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan dan

mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan benefit.

[G4-14]

The Role of the Highest Governance Board in Risk Management

Risk Management Commitment

An effective Risk Management system is one of the key

components of the Company's management and is the

foundation statement that the Company is in a healthy, safe,

and sound manner. The risk management system will guide

the Company's defined vision and mission.

Perum Jasa Tirta II continuously develops and fosters an

integrated and comprehensive risk management system

framework aimed at protecting the Company from risks that

negatively impact achievement of objectives and exploring

opportunities to increase benefits. [G4-14]

78






Kode Etik PJT II [G4-56]

Landasan Penerapan Kode Etik

PJT II telah mempunyai Pedoman Etika Usaha dan Tata

Perilaku (Code of Conduct) yang dijadikan pedoman dan

berlaku bagi seluruh Insan Perum Jasa Tirta II mulai Dewan

Pengawas, Direksi serta seluruh Karyawan PJT II) dalam

bekerja dan berinteraksi dengan segenap pemangku

kepentingan Perusahaan.

Dengan mengacu pada Budaya Perusahaan “Air Untuk

Menghidupi Negeri”, segenap Insan PJT II berkomitmen

melaksanakan Code of Conduct secara konsisten,

dimanapun ia berada dan bekerja serta senantiasa

mendukung terlaksananya GCG yang pada akhirnya akan

meningkatkan Citra Perusahaan (Corporate Image) bagi

seluruh pemangku kepentingan.

Penegakan Etika Usaha dan Tata Prilaku

Sebagai upaya penegakan atas Code of Conduct, PJT II

akan memberikan sanksi terhadap Insan Perusahaan yang

melakukan pelanggaran Code of Conduct. Bagi setiap Insan

PJT II yang mengetahui suatu situasi yang diyakini berpotensi

melanggar Code of Conduct, harus segera melaporkan

kepada atasan atau pimpinan yang lebih tinggi secara tertulis

dengan mencantumkan identitas pelapor berdasarkan

buktibukti yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan

serta tidak mengandung unsur fitnah dan kepentingan

pribadi. PJT II akan melindungi kerahasiaan setiap Insan

PJT II yang telah melaporkan pelanggaran dan akan segera

menindaklanjutinya kecuali laporannya tidak benar dan

kepada pelapor dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan

yang berlaku.

Kebijakan Etika Berusaha

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)

PJT II memuat nilai–nilai etika dan tata perilaku sebagai suatu

standar beretika dan berperilaku bagi Insan PJT II, yang

meliputi:

• Standar Etika Usaha

Mengatur interaksi Perusahaan dengan karyawan,

pelanggan, penyedia barang dan jasa, mitra kerja, pemerintah,

Auditor, masyarakat, mitra binaan dan lingkungan, Serikat

Pekerja, Organisasi Profesi, serta Perguruan Tinggi.

Code of Conduct PJT II [G4-56]

Basis for Implementation of the Code of ConductPJT II has a Code of Conduct which used as guidance and are

applies to all Perum Jasa Tirta II Personnel from Supervisory

Board, Board of Directors, and all PJT II Employees in working

and interacting with all stakeholders of the Company.

With reference to the Corporate Culture of “Water to Support

the Country”, the entire PJT II employees are committed to

implementing Code of Conduct consistently, wherever they

are working and always support the implementation of GCG

which will ultimately enhance the Corporate Image for all

stakeholders.

Enforcement of Business Ethics and Code of ConductAs an effort to enforce the Code of Conduct, PJT II will

sanction the Company's employees who violate the Code of

Conduct. For every PJT II personnel who knows a situation

that is believed to have the potential to violate the Code

of Conduct, must immediately report to their superior or

higher leadership in writing by including the identity of

the complainant based on the proven evidence that is

complete and accountable and does not contain elements

of defamation and personal interests. PJT II will protect the

confidentiality of all PJT II personnel who have reported the

violation and will follow up immediately unless the report is

incorrect and to the complainant may be subject to sanctions

in accordance with applicable regulations..

Policies in Code of Conducts

The Code of Conduct of Perum Jasa Tirta II contains ethical

values and codes of conduct as an ethical and behavioral

standard for Perum Jasa Tirta II Personnel, which includes:

• Standards of Business Ethics

Manage the Company's interactions with employees,

customers, suppliers of goods and services, partners,

government, Auditors, communities, community partners

and the environment, Trade Unions, Professional

Organizations, and Universities.


• Standar Tata Perilaku

Mengatur sikap dasar individu, etika kerja sama Insan PJT

II dengan Perusahaan, etika kerja sesama Insan PJT II,

perilaku sebagai atasan, perilaku sebagai bawahan, menjaga

kerahasiaan data dan informasi Perusahaan, menjaga asset

Perusahaan, menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

(K3), mencatat data dan pelaporan, menghindari benturan

kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, kegiatan

berpolitik, hadiah, cindera mata, donasi, komisi dan suap, dan

penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) dan

Minuman Keras.

• Penerapan dan Penegakan Standar Etika Usaha dan Tata

Perilaku

Mengatur tentang organisasi, penegakan etika usaha

dan tata perilaku, sanksi pelanggaran etika usaha dan

tata perilaku, sosialisasi dan interaksi, serta mekanisme

pembaruan/revisi etika usaha dan tata perilaku.

Pengungkapan Kode Etik Berlaku Bagi Seluruh Organisasi

Untuk memastikan Code of Conduct diketahui dan dijalankan

oleh seluruh Insan Perusahaan, PJT II telah melaksanakan

sosialisasi dan mendistribusikan buku Code of Conduct

kepada seluruh Insan PJT II dalam bentuk Buku Saku.

Setelah acara sosialisasi tersebut selesai, seluruh Insan

PJT II menandatangani Surat Pernyataan yang berisi

pernyataan tentang kesediaan masing-masing Insan PJT II

untuk memenuhi semua ketentuan yang tercantum di dalam

Pedoman tersebut, sebagai wujud komitmen atas kepatuhan

tersebut.

Pakta Integritas dan Gratifikasi

Perusahaan mewajibkan bagi setiap Insan PJT II untuk

mematuhi ketentuan yang diatur dalam Pedoman

Etika Perusahaan. Hal tersebut diterapkan melalui

penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan oleh

Dewan Pengawas, Direksi, serta Karyawan Tetap PJT II.

Dalam rangka menjaga komitmen secara berkelanjutan,

penandatanganan kepatuhan terhadap Pakta Integritas dan

Kepatuhan terhadap Pedoman Etika Perusahaan dilakukan

setiap tahun.

• Standards of Conduct

Setting the basic attitude of the individual, the ethics of

cooperation of Perum Jasa Tirta II personnel with the

Company, the employees' work ethics of Perum Jasa Tirta

II, behavior as superior and subordinates, maintaining the

confidentiality of the Company's data and information,

secure the Company's assets, HSE, records and reports

the data, avoiding conflicts of interest and abuse of positions,

political activities, prizes, souvenirs, donations, commissions

and bribes, and drug and alcohol abuse.

•Implementation and Enforcement of Standards of

Business Ethics and Code of Conduct

Managing the organization, enforcement of business ethics

and codes of conduct, sanctions of business ethics violations

and codes of conduct, socialization and interaction, as well

as mechanisms for reform/revision of business ethics and

codes of conduct.

Code of Conduct Disclosures

To ensure that the Code of Conduct is acknowledged and

executed by all Company Persons, Perum Jasa Tirta II has

conducted socialization and distribution of Code of Conduct

book to all Perum Jasa Tirta II personnel in the form of Pocket

Book. After the socialization event is completed, all Perum

Jasa Tirta II personnel signed an agreement containing

statement about the willingness of each Perum Jasa Tirta II

Person to fulfill all the provisions contained in the Guidelines,

as a form of commitment to the compliance.

Integrity and Gratification Pact

The Company requires every Perum Jasa Tirta II Employee

to comply with the provisions stipulated in the Company's

Code of Conduct. It is implemented through the signing of an

Integrity Pact conducted by the Supervisory Board, Board of

Directors, and Perum Jasa Tirta II Permanent Employees.

In order to maintain a sustainable commitment, the signing

of compliance to the Integrity Pact and Compliance with the

Company's Code of Conduct is held annually.

80






Pedoman Pengendalian Gratifikasi

Gratifikasi merupakan kegiatan pemberian dan/atau

penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment)

kepada Insan Perusahaan, baik yang diterima di dalam

negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan

menggunakan sarana elektronik dan/atau tanpa melalui

sarana elektronik. Pedoman pengendalian gratifikasi

berdasarkan Peraturan Direksi nomor 1/DIR/17/PRT/2017

Tanggal 16 Maret 2017 mengenai Pedoman Gratifikasi.

Pedoman tersebut memuat:

• Tujuan

• Ruang Lingkup

• Istilah Penting

• Acuan Pendukung

• Ketentuan Pengendalian Gratifikasi › Umum › Prisip Dasar › Batasan Gratifikasi › Bukan Gratifikasi

• Melaknisme Pelaporan

• Sanksi Atas Pelanggaran

• Implementasi Penanganan Gratifikasi

Mekanisme pelaporan gratifikasi PJT II yaitu:

1. Apabila terdapat penerimaan atau pemberian Gratifikasi

luar Batasan yang sudah diatur Perusahaan, maka Insan

Perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui:

• Tim Pengawas Pelaksana Etika Usaha dan Tata Perilaku

(Code of Conduct) Pelaporan melalui Tim Pengawas

Pelaksana Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of

Conduct) Dilakukan oleh Insan Perusahaan yang

menerima/memberi Gratifikasi selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan/pemberian,

dengan menyampaikan form penerimaan/ pemberian

Gratifikasi dengan format sebagaimana diatur dalam

pedoman ini.

• Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistle Blowing System

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/

Whistle Blowing System dilakukan apabila pelapor adalah

Insan Perusahaan atau pihak-pihak lainnya (Pelanggan,

Mitra Kerja, dan Masyarakat) yang tidak memiliki

keterlibatan secara langsung, namun mengetahui

Gratifikasi di perusahaan yang memiliki potensi untuk

terjadinya penyalahgunaan wewenang/jabatan. Pelapor

melalui Pelaporan Pelanggaran/Whistle Blowing System

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri yang

mengatur mengenai System Pelaporan Pelanggaran/

Whistle Blowing System di perusahaan.

Guidelines for Gratification Control

Gratification is an activity of giving and/or receiving gifts/

souvenirs and entertainment to Company personnel,

whether received domestically or abroad and by electronic

means and/or without electronic means. Guidelines on

gratification control based on Directors Regulation No. 1/

DIR/17/PRT/2017 on March 16, 2017 regarding Gratification

Guidelines. The guidelines contain:

• Aim

• Scope

• Important terms

• Supporting References

• Terms of Gratification Control › General › Basic Practice › Limitation of Gratification › Not Gratification

• Whistle blowing mechanism

• Sanctions for Violations

• Implementation of Gratification Handling

The whistle blowing mechanism of Perum Jasa Tirta II

gratuity is:

1. In the case of any acceptance or granting of Gratification

beyond the Company's Restricted Rules, the Company's

Employee shall report such matter through:

• Executing Team of Business Ethics and Code of Conduct

Reporting through the Implementing Team of Business

Ethics and Code of Conduct Conducted by Company

personnel who is receiving/granting Gratification no later

than seven working days from the date of the receive/

grant, by submitting form of acceptance/granting of

gratification to the format as set forth in this manual.

• Whistle Blowing System is performed if the reporter

is Company personnel or other parties (Customers,

Partners, and Community) who has no direct involvement,

but knows the Gratification in the Company has the

potential for abuse of authority/position. The Reporting

Entity through Whistle Blowing System is implemented

in accordance with its own mechanism governing the

Company's Whistle Blowing Reporting System.


2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat

kadaluarsa (misal: makanan dan minuman), maka dapat

diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan

bukti tanda penyerahan kepada Tim Pengawas Pelaksana

Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)

selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal

penerimaan sebagaimana dimaksud, dengan contoh format

sebagaimana diatur dalam pedoman ini.

3. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang

tidak cepat kadaluwarsa (misal: uang, emas, dan

lainnya) wajib disimpan di Bagian Perbendahaaran atau

Bagian Administrasi sesuai dengan lingkungan kerja

Insan Perusahaan yang bersangkutan, sampai dengan

ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut

oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan

menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada Tim

Pengawas Pelaksana Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code

of Conduct) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak

tanggal penerimaan tersebut oleh Insan Perusahaan.

2. For acceptance of goods that are quickly expired (eg food

and beverage), it may be submitted to the Social Institution

by submitting proof of submission to the Implementing Team

of Business Ethics and Code of Conduct not later than 14

(fourteen) days after the date of receipt as intended, by

example of the format as set forth in these guidelines.

3. For acceptance of goods that are not expiring sooner

(eg money, gold, etc.), it shall be kept in the Transfers

or Administrative Section in accordance with the work

environment of the Company's personnel, until the

ownership status of such receipt is determined by the

Corruption Eradication Commission (KPK), by submitting a

proof of receipt to the Implementing Team of Business Ethics

and Code of Conduct no later than 30 (thirty) days from the

date of receipt by the Company personnel.

82






Peran Badan Tata Kelola Tertinggi dalam Whistle Blowing System [G4-SO5]

Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran

Dalam rangka mencegah praktik penyimpangan dan

kecurangan serta untuk memperkuat penerapan praktisi

GCG, PJT II telah membentuk Pedoman Sistem Pengelolaan

Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System) sebagai

dasar dalam komitmen memperhatikan kepentingan para

pemangku kepentingan berdasarkan asas kewajaran dan

kesetaraan. Serta alat atau media bagi saksi pelapor untuk

menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran

yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perusahaan.

Pedoman pelaporan pelanggaran berdasarkan pada

Peraturan Direksi Nomor 1/DIR/17/PRT/2017 Tanggal 16

Maret 2017 tentang Whistleblowing System (Pedoman

Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran).

Ruang Lingkup Sistem Pelaporan Pelanggaran

Ruang lingkup pengaduan yang dapat disampaikan pada

Whistleblowing System PJT II meliputi hal-hal sebagai

berikut:

• Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang

berlaku

• Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar

Perusahaan

• Pemerasan

• Perbuatan curang

• Benturan kepentingan

• Gratifikasi

Struktur Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran

Dewan Pengawas, bertanggung jawab atas terlaksananya

Kebijakan Penanganan Pengaduan Pelanggaran yang

diduga dilakukan oleh oknum anggota Direksi, anggota

Dewan Pengawas, Organ Penunjang Dewan Pengawas dan

Organ Penunjang Direksi.

Direksi, bertanggung jawab atas terlaksananya Kebijakan

Penanganan Pengaduan Pelanggaran yang diduga

dilakukan oleh Karyawan.

The Role of the Highest Governance Board in the Whistle Blowing System [G4-SO5]

Basic Principle

In order to prevent the practice of irregularities and fraud

and to strengthen the application of GCG practitioners,

Perum Jasa Tirta II has established a Whistleblowing System

Guideline as a foundation in the commitment to consider the

interests of stakeholders on the basis of fairness and equity. It

serves also as tools or media for reporting witness to convey

information on the acts of infringement that are indicated to

occur within a Company.

The guidelines for whistle blowing system are based on

Board of Directors Regulation No. 1/DIR/17/PRT/2017 on

March 16, 2017 on the Whistleblowing System.

Scope

The scope of the complaint that can be submitted to

Whistleblowing System of Perum Jasa Tirta II covers the

following matters:

• Deviations from applicable laws and regulations

• Abuse of position for other purposes outside the

Company

• Extortion

• Fraud

• Conflict of interest

• Gratuities

Management Structure of Reporting Abuse System

The Supervisory Board is responsible for the

implementation of the Whistle Blowing Handling Policy

allegedly committed by members of the Board of Directors,

members of the Supervisory Board, Supporting Organs of

both the Supervisory Board, and the Board of Directors.

The Board of Directors is responsible for the implementation

of the Whistle Blowing Handling Policy allegedly committed

by the Employee.


Tim Penanganan Pengaduan Pelanggaran dan Gratifikasi

(TP3G)

• TP3G jalur Direksi, Tim yang dibentuk oleh Direksi dan

beranggotakan perwakilan dari Sekretaris Perusahaan,

Satuan Pengawasan Internal (SPI), Divisi Sumber Daya

Manusia, Divisi PKSM serta pihak lain yang diperlukan

sesuai dengan kompetensi dan keahliannya. Ketua TP3G

jalur Direksi adalah Kepala Satuan Pengawasan Intern

(SPI).

• TP3G jalur Dewan Pengawas, Tim yang dibentuk oleh

Dewan Pengawas dan beranggotakan perwakilan dari

Anggota Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas,

Komite Audit serta pihak Independen lainnya yang

diperlukan sesuai dengan kompetensi dan keahliannya.

Ketua TP3G jalur Dewan Pengawas adalah Anggota

Dewan Pengawas.

Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran

Mekanisme pengelolaan Whistleblowing System yang

sedang dikembangkan PJT II dapat dirinci sebagai berikut:

Penerimaan Pengaduan Pelanggaran

• Pengaduan Pelanggaran yang diduga dilakukan oleh

Karyawan ditujukan kepada Direksi Perusahaan.


oknum anggota Direksi, anggota Dewan Pengawas,

Organ Penunjang Dewan Pengawas dan Organ

Penunjang Direksi ditujukan kepada Dewan Pengawas

Perusahaan.

• Pengaduan Pelanggaran dilakukan dalam jam kerja.

• Apabila penerima Pengaduan Pelanggaran bukan Direksi

atau Dewan Pengawas, maka yang bersangkutan wajib

meneruskan Pengaduan Pelanggaran tersebut kepada

Direksi atau Dewan Pengawas.

• Perusahaan menerima setiap Pengaduan Pelanggaran

yang diajukan oleh para pemangku kepentingan dan/atau

Perwakilan para pemangku kepentingan baik secara lisan

maupun tertulis.

• Perusahaan memberikan penjelasan mengenai kebijakan

dan prosedur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran

pada saat para pemangku kepentingan dan/atau

perwakilan para pemangku kepentingan mengajukan

Pengaduan Pelanggaran.


Karyawan sebagaimana dimaksud pada poin (a)

dilakukan secara tertulis dengan mekanisme sebagai

berikut:

Whistle Blowing Handling Handling Team (TP3G)

• TP3G Board of Directors is a team formed by the Board

of Directors and consists of representatives from the

Corporate Secretary, Internal Audit Unit (SPI), Human

Resources Division, PKSM Division, and others required

in accordance with their competence and expertise.

TP3G of the Board of Directors is headed by the Head of

Internal Audit Unit (SPI).

• TP3G of the Supervisory Board is a team established by

the Supervisory Board and comprising representatives

from members of the Supervisory Board, the Secretary

of the Supervisory Board, the Audit Committee and other

Independent parties required in accordance with their

competence and expertise. TP3G of Supervisory Board

is headed by the member of Supervisory Board.

Whistle Blowing Mechanism System

Whistleblowing System management under development of

Perum Jasa Tirta II can be detailed as follows:

Whistle Blowing Acceptance

• The alleged Offenses committed by the Employees are

directed to the Company's Board of Directors.

• Violations allegedly committed by members of the

Board of Directors, members of the Supervisory Board,

Supporting Organs of both Supervisory Board and Board

of Directors are directed to the Supervisory Board of the

Company.

• The whistle blowing report are made within working hours.

• If the recipient of the Violation Complaint is not the

Board of Directors or the Supervisory Board, the person

concerned shall forward the Complaint to the Board of

Directors or Supervisory Board.

• Company receives any whistle blowing report filed by

stakeholders and/or Representatives of the stakeholders

either verbally or in writing.

• The Company provides an explanation of the policies and

procedures for resolving the whistle blowing report when

stakeholders and/or representatives of stakeholders

submit a report.

• Complaints of the alleged Offenses committed by the

Employees as referred to in point (a) are done in writing

with the following mechanisms:

84






› Melalui website Perusahaan www.jasatirta2.co.id

› Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada Perusahaan c.q. Direksi, dengan cara diantar langsung, atau melalui pos ke Perusahaan dengan alamat:Direksi Perum Jasa Tirta IIJalan Lurah Kawi, JatiluhurPurwakarta, Jawa Barat


oknumn anggota Direksi, anggota Dewan Pengawas,

Organ Penunjang Dewan Pengawas dan Organ

Penunjang Direksi sebagaimana dimaksud pada

poin (b) sub bab ini dilakukan secara tertulis dengan

menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada

Dewan Pengawas, dengan cara diantar langsung, atau

melalui pos ke Perusahaan dengan alamat:

Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta II

Jln. H. Agus Salim No. 69

Jakarta Pusat

• Pengaduan Pelanggaran secara tertulis beridentitas

wajib dilengkapi fotokopi identitas dan bukti pendukung

seperti: Dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang

dilakukan dan/atau Pengaduan Pelanggaran yang akan

disampaikan.

• Pengaduan Pelanggaran secara tertulis tanpa identitas

wajib dilengkapi bukti pendukung seperti dokumen yang

berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau

Pengaduan Pelanggaran yang akan disampaikan.

• Pengaduan Pelanggaran yang disampaikan wajib

dilengkapi dengan data (bukti pendukung);

• Perusahaan memberikan tanda terima, jika Pengaduan

Pelanggaran diajukan secara tertulis beridentitas.

• Apabila Pengaduan Pelanggaran diajukan oleh

perwakilan para pemangku kepentingan, maka selain

dokumen diatas juga diserahkan dokumen lainnya yaitu: › Fotokopi bukti identitas para pemangku kepentingan

dan perwakilan para pemangku kepentingan. › Surat kuasa dari para pemangku kepentingan kepada

perwakilan para pemangku kepentingan yang menyatakan bahwa para pemangku kepentingan memberikan kewenangan bertindak untuk dan atas nama para pemangku kepentingan; jika perwakilan para pemangku kepentingan adalah lembaga atau badan hukum, maka harus dilampiri dengan dokumen yang menyatakan bahwa pihak yang mengajukan pengaduan berwenang untuk mewakili lembaga atau badan hukum tersebut.

› Through the Company’s website at www.jasatirta2.co.id

› Delivering an official letter addressed to the Company c.q. Directors, by direct delivery, or by mail to the Company with the address:Direksi Perum Jasa Tirta IIJalan Lurah Kawi, Jatiluhur

Purwakarta, Jawa Barat

• Complaints of the alleged violations committed by

members of the Board of Directors, members of the

Supervisory Board, Supporting Organs of Supervisory

Board and Board of Directors as referred to in point (b)

of this sub-section are done in writing by delivering an

official letter addressed to the Supervisory Board, or by

mail to the Company with the address:

Supervisory Board of Perum Jasa Tirta II

Jln. H. Agus Salim No. 69

Jakarta Pusat

• Whistle blowing report done in writing must be

accompanied by a copy of ID and supporting evidence

such as: Documents relating to transactions conducted

and/or Complaints Violations to be submitted.

• Whistle blowing report in writing without a copy of ID

shall be accompanied by supporting evidence such as

documents relating to the transactions conducted and/or

report to be submitted

• Whistle blowing report submitted must be accompanied

by data (supporting evidence);

• The Company provides a receipt if a violation complaint is

filed in writing with identity.

• If the report is filed by a representative of the

stakeholders, then in addition to the above documents,

other documents to be submitted are: › Copy of ID of stakeholders and representatives of

stakeholders. › Power of attorney from the stakeholders to

representatives of stakeholders stating that the stakeholders provide the authority to act for and on behalf of the stakeholders; if the representative of the stakeholders is a legal entity, it must be enclosed with a document stating that the whistle blowing party has the authority to represent the agency or legal entity.


• Perusahaan wajib menyampaikan bukti tanda terima

Pengaduan Pelanggaran kepada para pemangku

kepentingan dan/atau perwakilan para pemangku

kepentingan yang mengajukan Pengaduan.

Penanganan Pelaporan Pelanggaran

a. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan

verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan

tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan

memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas

Pengaduan Pelanggaran dalam periode 30 (tiga puluh)

hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh)

hari kerja.

b. Apabila hasil verifikasi sebagaimana pada poin (a)

menunjukkan bahwa Pengaduan tidak benar dan tidak

ada bukti maka tidak akan diproses lebih lanjut.

c. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi

pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka

Pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.

d. Terkait Pengaduan Pelanggaran yang melibatkan

oknum karyawan yang memerlukan investigasi wajib

ditindaklanjuti oleh Direksi untuk diinvestigasi Satuan

Pengawasan Intern (SPI).

e. Rekomendasi hasil dari investigsi yang dilakukan

oleh SPI tersebut diajukan kepada Tim Disiplin untuk

ditindaklanjuti dan dilaporkan ke Direksi.

f. Terkait Pengaduan Pelanggaran yang melibatkan oknum

anggota Direksi, anggota Dewan Pengawas, Organ

Penunjang Dewan Pengawas dan Organ Penunjang

Direksi yang memerlukan investigasi wajib ditindaklanjuti

oleh Dewan Pengawas untuk diinvestigasi Komite Audit

atau melimpahkan kepada pihak independen.

g. Direksi akan memutuskan tindak lanjut atas rekomendasi

Tim Disiplin, untuk Dewan Pengawas akan memutuskan

tindak lanjut atas rekomendasi Komite Audit/Independen.

h. Dalam hal hasil investigasi yang dapat dibuktikan

menyangkut karyawan, maka tindak lanjut diselesaikan

oleh Direksi tanpa melibatkan pihak-pihak yang terlibat.

i. Dalam hal hasil investigasi yang dapat dibuktikan

menyangkut anggota Direksi, anggota Dewan Pengawas,

Organ Penunjang Dewan Pengawas dan Organ Penunjang

Direksi, maka tindak lanjut diselesaikan oleh Dewan

Pengawas tanpa melibatkan pihak-pihak yang terlibat.

j. Pelaku Pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan

hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

• The Company is required to submit receipt of a

whostle blowing report to the stakeholders and/or

representatives of the reporting stakeholders.

Whistle Blowing Handling

a. Whistle Blowing Report Manager verifies incoming

reports based on team records. The Whistle Blowing

Report Team will decide whether to have an investigation

of such report within a period of 30 (thirty) days and may

be extended for a maximum of 30 (thirty) working days.

b. If the verification result as stated in point (a) indicates that

the report is incorrect and there is no evidence then it will

not be further processed.

c. If the verification result indicates a violation accompanied

by sufficient evidence, then the report may be processed

into the investigation stage.

d. In relation with the report that involves employees who

require investigation shall be followed up by the Board of

Directors for investigation of the Internal Audit Unit (SPI).

e. The recommendations of the investigations undertaken

by the SPI are submitted to the Disciplinary Team for

follow-up and reported to the Board of Directors.

f. In relation with report that involves members of the

Board of Directors, members of the Supervisory Board,

Supporting Organs of Supervisory Board and the Board

of Directors that requires investigations , then the follow

up should be conducted by the Supervisory Board to

be investigated by the Audit Committee or delegated to

independent parties.

g. The Board of Directors will decide upon the follow up on

the recommendation of the Disciplinary Team, for the

Supervisory Board to decide upon the follow-up on the

recommendation of the Audit Committee/Independent.

h. In the event of a proven investigation result concerning

the employees, the follow-up is completed by the Board

of Directors without involving any party.

i. In the event of a proven investigation of the members

of the Board of Directors, members of the Supervisory

Board, Supporting Organs of the Supervisory Board and

the Board of Directors, the follow-up is completed by the

Supervisory Board without involving the any party.

j. The proven offender under investigation will be processed

in accordance with applicable regulations.

86






Perlindungan Bagi Pelapor

PJT II memberikan perlindungan terhadap pelapor yang

melaporkan dugaan pelanggaran melalui mekanisme

Whistleblowing System. Kebijakan perlindungan terhadap

pelapor, yaitu sebagai berikut:

• Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh

Perusahaan.

• Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor

dari segala bentuk ancaman, intimidasi ataupun tindakan

tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor

menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan

kepada pihak manapun.

• Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para

pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-

pihak yang memberikan informasi terkait dengan

Pengaduan/Penyingkapan tersebut. Selain perlindungan

diatas, PJT II juga akan menyediakan perlindungan hukum.

Diharapkan, dengan adanya jaminan perlindungan ini,

akan mendorong setiap Insan Perusahaan dan Pelapor

lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran dan

menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya.

Pihak yang Mengelola

Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme

baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengawas

Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.

Jumlah Pengaduan

Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat pelaporan pelanggaran

yang masuk ke Whistleblowing System Perum Jasa Tirta II.

Pihak yang Mengelola

Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme

baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengawas

Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku

Protection of Whistleblower

Perum Jasa Tirta II provides protection to the whistleblower

that reports the alleged violations through Whistleblowing

System mechanism. The policy of protection against the

complainant, as follows:

• The identity of the whistleblower is secured by the

Company.

• The Company guarantees the protection of the

whistleblower from any form of threat, intimidation, or

misconduct by any party as long as the Reporting Party

keeps the confidentiality of the offenses reported.

• Protection of the Reporting Entity also applies to the

parties conducting the Investigation as well as the

parties providing information related to the Complaint/

Disclosure. In addition to the above protection, Perum

Jasa Tirta II will also provide legal protection. It is hoped

that, under the guarantee of this protection, will encourage

every Company personnel and other Reporting Entity to

be courageous to report the violation and ensure the

security of the Reporting Party and their families.

Socialization and Evaluation

Perum Jasa Tirta II has conducted Whistleblowing System

socialization directly (direct presentation) to all Company's

employees and stakeholders.

Number of complaints

In 2017, there was no reporting of violations entered into the

Whistleblowing System of Perum Jasa Tirta II.

The managing party

Violation reporting is addressed through a standardized and

professionally managed mechanism by the Business Ethics

and Governance Code of Conduct.


Penetapan remunerasi Dewan Pengawas dan Direksi PJT II

mengacu pada Peraturan Menteri BUMN nomor PER-04/

MBU/2014. Remunerasi tersebut terdiri atas honorarium,

tunjangan, fasilitas dan tantiem/intensif kerja dengan

komponen remunerasi meliputi honorarium, gaji, dan THR.

Mekanisme penetapan remunerasi tersebut adalah sebagai

berikut:

• Dewan Pengawas melakukan kajian mengenai

remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas dan

Direksi. Kajian ini dapat dilakukan dengan meminta

bantuan dari pihak independen;

• Dewan Pengawas mengusulkan penetapan remunerasi

Dewan Pengawas dan Direksi kepada Pemilik Modal;

• Pemilik Modal melakukan kajian terhadap usulan dari

Dewan Pengawas;

• Pemilik Modal menetapkan remunerasi Dewan Pengawas

dan Direksi.

Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Pengawas dan Direksi

Pemberian remunerasi Dewan Pengawas dan Direksi

mengacu kepada keputusan dari Pemilik Modal dengan

memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan.

Aspek dalam kajian penetapan remunerasi adalah sebagai

berikut:

• Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance

Indicator (KPI)

• Prestasi kerja individu.

• Kewajaran dengan peer Perusahaan lainnya.

• Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang

Perusahaan.

Remunerasi Dewan Pengawas

Pemberian remunerasi merupakan kegiatan untuk menilai

tingkat keberhasilan atau kegagalan insan Perusahaan

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya. Pemberian remunerasi didasarkan

atas pertimbangan kinerja dan tanggung jawab individual,

Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas dan DireksiRemuneration Policy of Supervisory Board and Board of Directors

In determining the remuneration of its Supervisory Board and

Board of Directors, Perum Jasa Tirta II refers to the Regulation

of the Minister of SOE number PER-04/MBU/2014. The

remuneration consists of honorarium, allowances, facilities,

and tantiem/incentive work with remuneration components

including honorarium, salary, and holiday allowance.

The mechanism for determining the remuneration is as

follows:

• The Supervisory Board reviews the remuneration

received by the Supervisory Board and the Board of

Directors. This review may be conducted by requesting

assistance from an independent party;

• The Supervisory Board proposes the remuneration of

the Supervisory Board and the Board of Directors to the

Capital Owner;

• Capital Owners review the proposals of the Supervisory

Board;

• The Capital Owner determines the remuneration of the

Supervisory Board and the Board of Directors.

Indicators for the Remuneration of the Supervisory Board and the Board of Directors

The remuneration of the Supervisory Board and the Board

of Directors refers to the decision of the Capital Owners

with due regard to the results of the review conducted

by the Company. Aspects in the review of remuneration

determination are as follows:

• Financial performance and achievement of Key

Performance Indicator (KPI)

• Individual work achievement.

• Fairness with other peer companies.

• Consideration of the Company's long-term goals and

strategies.

Remuneration of the Supervisory Board

Remuneration is an activity to assess the level of success

or failure of the Company member in carrying out the duties

and responsibilities imposed on him or her. The remuneration

is based on the consideration of individual performance,

responsibility,

88






serta level jabatan yang dilakukan secara transparan

sehingga dapat memotivasi dalam mencapai tujuan

Perusahaan. Proses penetapan dan pemberian remunerasi

bagi Dewan Pengawas adalah sebagai berikut :

• Dewan Pengawas menandatangani kontrak manajemen

yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/

target yang akan dicapai selama masa jabatannya,

sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Dewan

Pengawas Perusahaan.

• Dewan Pengawas menyusun dan menetapkan term of

reference (TOR) yang memuat rencana kerja, sasaran/

target yang akan dicapai dalam satu tahun yang

merupakan penjabaran dari kontrak manajemen.

• Dewan Pengawas melakukan evaluasi terhadap

pencapaian Indikator Key Performance Indicators (KPI)

secara self-assessment baik kolektif maupun individual

dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah

disetujui bersama oleh anggota Dewan Pengawas,

minimal sekali dalam setahun.

• Pemilik Modal melakukan penilaian kinerja Dewan

Pengawas secara kolektif maupun individual berdasarkan

capaian Key Performance Indicators (KPI) dan realisasi

RKAT.

Remunerasi Direksi

Seperti halnya remunerasi Dewan pengawas, Remunerasi

Direksi didasarkan atas pertimbangan kinerja dan tanggung

jawab individual, serta level jabatan yang dilakukan secara

transparan sehingga dapat memotivasi dalam mencapai

tujuan Perusahaan. Gaji dan tunjangan Direksi mengacu

kepada evaluasi kinerja yang dilakukan secara komprehensif,

berjenjang, dan berkala. Proses penetapan gaji dan

tunjangan Direksi adalah sebagai berikut:

• Direksi menandatangani kontrak manajemen yang

berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/

target yang akan dicapai selama masa jabatannya,

sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi

Perusahaan.

• Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang

memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai

dalam satu tahun maupun triwulanan yang merupakan

penjabaran dari kontrak manajemen.

• Direksi melaporkan realisasi pencapaian target

masing-masing Key Performance Indicators (KPI) dalam

laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Dewan

Pengawas baik secara individu maupun kolektif untuk di

evaluasi.

and the level of positions that conducted transparently to

motivate the achiement the Company's objectives. The

process of determining and providing remuneration for the

Supervisory Board is as follows:

• The Supervisory Board signs a management contract

containing Key Performance Indicators (KPI) and the

targets to be achieved during its term of office, prior to

appointment as Supervisory Board of the Company.

• The Supervisory Board compiles and establishes the

term of reference (TOR) that contains the work plan,

target to be achieved within one year that elaborates the

management contract.

• The Supervisory Board evaluates the achievement of the

Key Performance Indicators (KPIs) by self-assessment

both collectively and individually by using assessment

criteria that have been mutually agreed upon by members

of the Supervisory Board, at least once a year.

• The Capital Owner undertakes a performance

assessment of the Supervisory Board collectively and

individually based on Key Performance Indicators (KPI)

achievements and the realization of the RKAT.

BOD Remuneration

Like the remuneration of the Supervisory Board, the

Remuneration of the Board of Directors is based on

consideration of individual performance, responsibility,

and the level of positions that conducted transparently

to motivate the achiement the Company's objectives.

Salaries and benefits of the Board of Directors refer to a

comprehensive, tiered, and periodic performance evaluation.

The process of determining the salaries and allowances of

the Board of Directors is as follows:

• The Board of Directors signs a management contract

that contains the Key Performance Indicators (KPIs) and

the targets to be achieved during his or her term of office,

prior to appointment as Company's Board of Directors.

• The Board of Directors develops Key Performance

Indicators (KPI) that contains the work plan, target to be

achieved within one year or quarterly that elaborates the

management contract.

• The Board of Directors reports on the achievement

realization of the Key Performance Indicators (KPI) targets

in the quarter and annual reports to the Supervisory

Board individually or collectively for evaluation.


• Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) Direksi

oleh Dewan Pengawas merupakan media penilaian

pertanggungjawaban Direksi di RPB.

• Dewan Pengawas melakukan review system remunerasi

Direksi sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham

untuk ditetapkan.

Remunerasi Dewan Pengawas dan Direksi

Rincian remunerasi yang diterima Dewan Pengawas dan

Direksi tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan

yang diterima oleh anggota Direksi, anggota Dewan

Pengawas dan pegawai pada bulan terakhir tahun pelaporan.

Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan

berikut:

• The Supervisory Board evaluates Key Performance

Indicators (KPI) of the Board of Directors and the result

serve as the media for the evaluation of the Board of

Directors' accountability in the GMS.

• The Supervisory Board reviews the remuneration system

of the Board of Directors before being submitted to the

Shareholders to be determined.

Remuneration of Supervisory Board and Board of Directors

Details of remuneration received by Supervisory Board and

Board of Directors in 2017 are as follows:

Highest and Lowest Salary Ratio

The comparable salary in the salary ratio is the remuneration

received by members of the Board of Directors, members

of the Supervisory Board and employees in the last month

of the reporting year. The ratio of the highest and lowest

salaries, in the following comparison scale:

Rincian Remunerasi Dewan Pengawas dan Direksi tahun 2017Remuneration Details of Supervisory Board and Board of Directors in 2017

No Nama Name

HonorariumHonorarium

Tunjangan TransportasiTransportation

Allowance

Penghasilan BulananMonthly Income

THRHoliday Allowance

Dewan Pengawas Supervisory Board

1 Bedjo Sujanto 27.900.000 5.580.000 33.480.000 27.900.000

2 Arief Munzaini 25.110.000 5.022.000 30.132.000 25.110.000

3 Encep Sudarwan 25.110.000 5.022.000 30.132.000 25.110.000

4 Hartanto 25.110.000 5.022.000 30.132.000 25.110.000

5 Riad Oscha Chalik 25.110.000 5.022.000 30.132.000 25.110.000

Total 128.340.000 25.668.000 154.008.000 128.340.000

No Nama Name

GajiSalary

TunjanganPerumahan

Housing Allowance

Penghasilan BulananMonthly Income

THRHoliday Allowance

Direksi Board of Directors

1 Djoko Saputro 62.000.000 22.500.000 84.500.000 62.000.000

2 Sumyana Sukandar 55.800.000 22.320.000 78.120.000 55.800.000

3 Harry M. Sungguh 55.800.000 22.320.000 78.120.000 55.800.000

Total 173.600.000 67.140.000 240.740.000 173.600.000

90






Paket Atau Kebijakan Remunerasi dan Jenis Fasilitas Lain bagi Dewan Pengawas dan Direksi

Dewan Pengawas dan Direksi mendapatkan sejumlah

remunerasi dan fasilitas sesuai persetujuan sebagai berikut:

Kebijakan Remunerasi Komite Audit

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-12/

MBU/2012 Tentang Organ Pendukung Dewan Pengawas

Badan Usaha Milik Negara Paragraf kelima tentang

penghasilan anggota komite audit pasal 16 bahwa

penghasilan komite audit sebagaimana dimaksud adalah

20% dari Gaji Direktur Utama Perusahaan yaitu sebesar

Rp12.400.000.

Packages or Remuneration Policy and Other Type of Facilities for Supervisory Board and Board of Directors

The Supervisory Board and Board of Directors receive

a number of remuneration and facilities as stated in the

contract, as followed:

Remuneration Policy of Audit Committee

Based on the Regulation of the Minister of SOE No. PER-

12/MBU/2012 concerning the Supporting Organs of the

Supervisory Board of State-Owned Enterprises, the

fifth paragraph concerning the salary of audit committee

members of Article 16 that the audit committee's salary is

20% of the President Director’s, that is Rp12. 400,000.

Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahHighest and Lowest Salary Ratio

1 Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah Highest and lowest employee salaries

1 : 5

2 Gaji anggota Direksi yang tertinggi dan terendah Highest and lowest salary of members of the Board of Directors

8 : 9

3 Gaji anggota Dewan Pengawas yang tertinggi dan terendah Highest and lowest salary of members of Dewan Pengawas

8 : 9

4 Gaji anggota Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi Highest salary of members of the Board of Directors and highest salary of the employees

2 : 5

Remunerasi dan Fasilitas Dewan Pengawas dan Direksi tahun 2017Remuneration and Facilities for Supervisory Board and Board of Directors

Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration Types and Other Facilities

Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Amount Received in 1 Year

Dewan Pengawas Supervisory Board Direksi Board of Directors

OrangPerson

Jutaan Rupiahmillion IDR

OrangPerson

Jutaan Rupiahmillion IDR

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, routine allowances, profits, and other facilities in not in kind from)

5 3.432.253.320 3 4.813.314.774


Praktik Usaha yang Ramah Lingkungan

PJT II menyadari bahwa memelihara alam beserta

ekosistem lingkungan dan keragaman hayati merupakan

hal penting bagi keberlangsungan lingkungan hidup saat

ini juga di masa yang akan datang. Oleh karenanya, PJT II

mewujudkan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan

cara menerapkan konsep kerja yang ramah lingkungan,

dan malakukan berbagai program pelestarian lingkungan,

di antaranya dengan melaksanakan Kegiatan Konservasi

dan Kualitas Air. Komitmen PJT II untuk melaksanakan

Sustainable Responsibility diwujudkan dengan menerapkan

Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu pada standar

nasional dan internasional. Pada standar nasional, PJT II

melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai

dengan ketentuan Rencana Pengelolaan/Pemantauan

Lingkungan Hidup (RKL/RPL) yang diterbitkan oleh

Kementerian Lingkungan Hidup. Pada standar internasional,

PJT II menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang

mengacu pada ISO 14001. Selain itu, PJT II juga membentuk

kebijakan management tentang pengelolaan lingkungan

hidup yang berkelanjutan. Tujuan dari kebijakan tersebut

adalah untuk mewujudkan PJT II menjadi perusahaan

yang ramah lingkungan yang secara tidak langsung akan

berdampak pada keberlanjutan bisnis Perusahaan. [G4-

DMA, G4-15]

Tanggungjawab Berkelanjutan Terhadap Lingkungan Hidup

Dalam rangka mewujudkan perusahaan yang ramah

lingkungan, PJT II terus berupaya untuk mengelola dan

meminimalisir dampak negatif lingkungan yang ditimbulkan

akibat dari aktivitas operasional Perusahaan. Upaya tersebut

diimplementasikan melalui program pengelolaan dan

pelestarian lingkungan, diantaranya konservasi dan kualitas

air, efisiensi energi, pengendalian emisi, pengelolaan limbah,

serta penghijauan. [G4-DMA]

Bahan Baku ProduksiPJT II sebagai perusahaan penyedia air, maka sumber daya

air menjadi bahan baku utama produksi. Pengelolaan sumber

daya air PJT II meliputi penyediaan air bersih, sebagai sumber

utama Pembangkit Tenaga Listrik yang dimanfaatkan oleh

PT PLN atau perusahaan lain sebagai bagian dari proses

produksi. [G4-EN1] [G4-EN3]

Environmentally Friendly Business Practices

PJT II realizes that preserving nature along with

environmental ecosystems and biodiversity is essential

for the sustainability of the environment today and in the

future. Therefore, PJT II realizes its responsibility for the

environment by applying the concept of environmentally

friendly practices, and conduct various environmental

conservation programs, such as by implementing Water

Conservation and Quality Activities. The commitment of

PJT II to implement Sustainable Responsibility is realized by

applying Environmental Management System which refers

to national and international standard. At national standards,

PJT II conducts environmental monitoring and management

in accordance with the provisions of the Environmental

Management/Monitoring Plan (RKL/RPL) issued by the

Ministry of Environment. At international standard, PJT II

applies Environmental Management System referring to ISO

14001. In addition, PJT II also establishes management policy

on sustainable environmental management. The purpose of

the policy is to realize PJT II to be an environmentally friendly

company that will indirectly impact on the sustainability of the

Company's business. [G4-DMA, G4-15]

Sustainable Responsibility To The Environment

In order to create an environmentally friendly Company, PJT

II continuously strives to manage and minimize the negative

environmental impact caused by the Company's operational

activities. These efforts are implemented through

environmental management and conservation programs,

including water conservation and quality, energy efficiency,

emissions control, waste management, and reforestation.

[G4-DMA]

Raw Materials for ProductionPJT II is a water supplier Company, thus, water resources

become the main raw material of production. The

management of water resources of PJT II includes the

provision of clean water as the main source of Power

Plant utilized by PT PLN or other companies as part of the

production process. [G4-EN1] [G4-EN3]

92






Penanganan Air Buangan Dalam proses produksi PJT II ada air buangan yang dihitung

dari penggunaan air baku berdasarkan flow meter dikurangi

jumlah air produksi. [G4-EN22]

Konservasi dan Kualitas Air [G4-DMA]

Sebagai perusahaan di bidang pengelolaan sumber daya

air, PJT II senantiasa bertanggung jawab terhadap kualitas

sumber daya air yang didasari oleh Peraturan Pemerintah No.

7 tahun 2010 Pasal 3 tentang PJT II yang mempunyai tugas

dan tanggung jawab dalam pengusahaan dan pengelolaan

sumber daya air wilayah sungai yang berada di wilayah

kerja Perusahaan, seperti sungai Cidanau,Ciliman, Ciujung,

Ciliwung, Cisadane dan Citarum.

Untuk menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung,

daya tampung dan fungsi sumber daya air itu sendiri, PJT

II senantiasa melakukan program konservasi dan kualitas

air melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber

daya air beserta ekosistemnya, serta mengelola kualitas air

atau pengendalian pencemaran dengan cara melakukan

Konservasi Lingkungan melalui Program Pembibitan dan

Penanaman Pohon. Kegiatan ini dilaksanakan pada seluruh

wilayah kerja PJT II, terutama di lokasi lahan kosong baik di

lahan status milik maupun kelola, terutama di lahan yang

kritis dan mempunyai tingkat erosi tinggi. Jenis pohon yang

ditanam bermacam-macam, baik berupa tanaman industri

seperti; jati, sengon, albasia, angsana, mahoni, langsia,

bintaro, formis, mindri, flamboyan, karet, ketapang, trembesi,

kedoya, dan lain sebagainya, maupun tanaman buah seperti;

mangga, sukun, jengkol, dan lain-lain.

Demi melindungi dan melestarikan sumber air beserta

lingkungan dan keberadaannya, PJT II melakukan

pemeliharaan kelangsungan fungsi dan resapan air dan

daerah tangkapan air, antara lain dengan melaksanakan

penanaman pohon baik di daerah hulu maupun hilir termasuk

rehabilitasi hutan dan lahan kritis dalam rangka menunjang

program pemerintah. Serta melakukan pengaturan

prasarana dan sarana sanitasi.

Sedangkan demi menjaga dan memulihkan kualitas air, PJT

II melakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian

pencemaran air termasuk pada sumber-sumber air,

dengan melakukan pemantauan kualitas air pada sumber

air, memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasaran

sumber air, dan mencegah masuknya pencemaran air pada

sumber air dan prasarana sumber air.

Waste Water Treatment In the production process of PJT II there is waste water

calculated from the use of raw water based on low meters

minus the amount of production water.[G4-EN22]

Water Conservation and Quality [G4-DMA]

As a Company in the field of water resources management,

PJT II is always responsible for the quality of water resources

based on Government Regulation no. 7 of 2010 Article 3 on

PJT II having duties and responsibilities in the operation and

management of water resources located in the Company's

working areas, such as Cidanau, Ciliman, Ciujung, Ciliwung,

Cisadane, and Citarum Rivers.

To maintain the sustainability of the carrying capacity,

capacity, and function of the water resources itself,

PJT II continuously conducts water conservation

and quality programs through the preservation

and conservation of water resources and

its ecosystems, and manages water quality or pollution

control by conducting environmental conservation

through Tree Nursery and Tree Planting Program. These

activities are carried out in all working areas of PJT II,

especially in vacant land locations on both owned and

managed land, especially in critical and high erosion lands.

Types of trees planted are vary, whether in the form of

industrial plants such as; teak, sengon, albasia, angsana,

mahogany, langsia, bintaro, formis, mindri, flamboyant,

rubber, ketapang, trembesi, kedoya, or fruit plants such as;

mango, breadfruit, jengkol, and others.

In order to protect and conserve the water source and its

environment and existence, PJT II maintains the function

continuity of water absorption and water catchment areas,

among others by conducting tree planting in both upstream

and downstream areas including forest and critical land

rehabilitation in order to support government programs. Also,

organizing sanitary facilities and infrastructure.

Meanwhile, in order to maintain and restore water quality,

PJT II conducts water quality management and water

pollution control including at water sources, by monitoring

water quality at water sources, improving water quality in

water sources, and water source infrastructure, as well as

preventing the entry of water pollution on water sources, and

water source infrastructure.


Pengendalian Emisi

PJT II mendukung program Pemerintah untuk mengurangi

emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari strategi mitigasi

perubahan iklim dan pemanasan global. Langkah-langkah

spesifik PJT II dalam membantu mengatasi isu perubahan

iklim dan pemanasan global ini adalah antara lain dengan

melakukan efisien energi dan program penghijauan. Pada

periode pelaporan, PJT II telah melakukan perhitungan

kuantitas emisi yang dihasilkan tersebut, dan hasilnya sangat

menggembirakan yakni telah terjadinya penurunan CO2 di

tahun 2017. [G4-EN15, G4-EN16, G4-EN17] [G4-EN19]

Efisiensi Energi

Penggunaan energi secara efisien dapat berkontribusi pada

pengurangan emisi dan menciptakan lingkungan yang lebih

ramah dan bersih, untuk itu sebagai salah satu implementasi

sistem manajemen lingkungan Perusahaan yang berkelanjutan,

PJT II senantiasa melaksanakan upaya penghematan atau

efisiensi penggunaan energi pada seluruh aktivitas operasional

Perusahaan. Inisiatif yang dilakukan Perusahaan dalam

melakukan efisiensi energi di antaranya :

Efisiensi Energi pada Pembangkit Di tahun 2017, PJT II senantiasa menggunakan energi

pembangkit sendiri pada proses produksi sebagai upaya

efisiensi energi. [G4-EN6]

Efisiensi Energi pada Bangunan Kantor Dalam menjalankan operasionalnya, seperti menghidupkan

peralatan elektronik, mendinginkan ruangan hingga

menghidupkan pompa pemadam kebakaran, PJT II

mendapatkan suplay listrik secara rutin dari PLN yang

merupakan pengguna energi air untuk pembangkit listrik.

Pengelolaan Limbah

Selain mengelola limbah cair, PJT II juga mengelola limbah padat.

Dan secara periodik PJT II melakukan pengukuran terhadap

limbah cair dan limbah padat di seluruh unit operasional

Perusahaan. Program reduce, reuse, recycle (3R), merupakan

kegiatan yang dilakukan dalam mengelola limbah padat sebagai

upaya melestarikan lingkungan. [G4-EN2]

Emissions Control

In addition to managing liquid waste, PJT II also manages

solid waste. And periodically PJT II takes measurements

of liquid waste and solid waste in all operational units of the

Company. The program reduce, reuse, recycle (3R), is an

activity undertaken in managing solid waste as an effort to

preserve the environment.[G4-EN15, G4-EN16, G4-EN17]

[G4-EN19]

Energy Efficiency

An efficient use of energy can contribute to emissions

reductions and create a cleaner environment, for that as

one of the implementation of the Company's sustainable

environmental management system, PJT II continues to

implement energy savings or efficiency efforts in all of its

operational activities. The initiatives undertaken by the

Company in conducting energy efficiency include:

Energy Efficiency at Power PlantIn 2017, PJT II always using its own generating energy in the

production process as an energy efficiency effort. [G4-EN6]

Energy Efficiency in Office BuildingsIn running its operations, such as turning on electronic

equipment, cooling the room, up to turn on the fire pump, PJT

II receives routine electricity supply from PLN which is the

user of water energy for power plant.

Waste Management

In addition to managing liquid waste, PJT II also manages

solid waste. And periodically PJT II takes measurements

of liquid waste and solid waste in all operational units of the

Company. The program reduce, reuse, recycle (3R), is an

activity undertaken in managing solid waste as an effort to

preserve the environment. [G4-EN2]

94






Konservasi Lingkungan Melalui Program Penghijauan

Upaya melestarikan lingkungan menjadi bagian dalam

kinerja PJT II, di antaranya dengan melakukan Konservasi

lingkungan. Kegiatan tersebut diimplemantasikan

melalui program penghijauan dengan cara pembibitan

dan penanaman pohon. Kegiatan yang berguna untuk

menurunkan emisi gas rumah kaca ini tentu saja berdampak

positif bagi kesehatan masyarakat.

Dalam program penghijauan yang dilakukan PJT II pada

tahun 2017, Perusahaan memanfaatkan lahan-lahan

kosong khususnya yang memiliki tingkat erosi tinggi yang

berada di sekitar Perusahaan, dengan cara pembibitan dan

penanaman pohon. Pohon yang ditanam adalah sejenis

pohon langka yang memiliki akar besar seperti jati, sengon,

albasia, angsana, mahoni, langsia, bintaro, formis, mindri,

flamboyan, karet, ketapang, trembesi, kedoya, dan lain-lain,

maupun tanaman buah seperti mangga, sukun, jengkol, dan

lain-lain. Sementara konservasi hewan yang dilakukan PJT

II di tahun 2017, adalah dengan melakukan tebar bibit ikan

nila, bawal, di waduk jatiluhur. [G4-DMA] [G4-EN11, G4-EN12,

G4-EN14]

Kepatuhan Terhadap Regulasi Lingkungan

Sama halnya pada tahun 2016, di tahun 2017 landasan

pelaksaan program pengelolaan dan pelestarian lingkungan,

PJT II juga mengacu pada sejumlah ketentuan dan

peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh

Pemerintah. Berkat kepatuhan PJT II dalam menjalankan

regulasi tersebut, sepanjang tahun 2017 tidak terdapat

pelaporan berupa keluhan dari masyarakat terkait isu

lingkungan, serta tidak adanya denda finansial yang

dikenakan karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan

peraturan perundangan di bidang lingkungan. [G4-EN34,

G4-EN29]

Total Investasi Lingkungan

Sebagai bentuk nyata dari komitmen PJT II terhadap

pengelolaan dan pelestarian lingkungan, pada tahun 2017

PJT II telah menggeluarkan dana untuk investasi lingkungan

sebesar Rp199.920.000 [G4-EN31]

Environmental Conservation through the Greening Program

The efforts to preserve the environment become part of

the performance of PJT II, among others by conducting

environmental conservation. The activity is implemented

through greening program by seeding and tree planting.

Useful activities to reduce greenhouse gas emissions are

certainly have a positive impact on public health.

In the reforestation program undertaken by PJT II in 2017,

the Company utilized vacant lands, especially those with

high erosion rates that are located around the Company,

by seeding and tree planting. They are the types of rare

trees with big roots such as teak, sengon, albasia, angsana,

mahogany, langsia, bintaro, formis, mindri, flamboyan, rubber,

ketapang, trembesi, kedoya, and also fruit plants like mango,

breadfruit, jengkol, and many others. While the conservation

of animals conducted by PJT II in 2017 was by stocking the

seeds of tilapia and pomfret fishes in Jatiluhur reservoir. [G4-

DMA] [G4-EN11, G4-EN12, G4-EN14]

Compliance to Environmental Regulations

Similarly in 2016, in 2017 the foundation of the implementation

of environmental management and conservation program by

PJT II also refers to a number of laws and regulations that

have been issued by the Government. Due to the compliance

of PJT II in carrying out the regulation, in 2017 there was

no reporting of complaints from the public regarding

environmental issues, and the absence of financial penalties

imposed due to violations of the provisions of environmental

laws and regulations. [G4-EN34, G4-EN29]

Total Environmental Investment

As a tangible form of PJT II's commitment to environmental

management and conservation, by 2017 PJT II has spent

Rp199.920.000 on environmental investment. [G4-EN31]


Pengembangan Sosial Kemasyarakatan

Tidak hanya mementingkan keuntungan bisnis semata,

sebagai perusahaan BUMN PJT II juga ikut berkontribusi

terhadap kesejahteraaan rakyat melalui pemberdayaan

masyarakat, khususnya yang berada di sekitar Perusahaan.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik

Negara No.PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015

tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

Badan Usaha Milik Negara, beserta peraturan perubahannya.

Kontribusi tersebut diimplementasikan melalui Program

Kemitraan, Program Bina Lingkungan, dan Bantuan Sosial

(CSR). Dalam melakukan ketiga bentuk kegiatan tersebut,

Perusahaan mengadakan koordinasi dengan Pemerintah

Daerah dalam rangka menemukan solusi kemitraan

yang terbaik antara BUMN dengan masyarakat. PJT II

mengupayakan agar implementasi ini dapat berlangsung

secara kontinyu tepat sasaran, dan berpedoman pada

prinsip kehati-hatian. Dalam kegiatan ini, PJT II mendorong

segenap masyarakat untuk turut terlibat secara proaktif

dan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, dengan mengindahkan hak-hak asasi manusia

dan keberagaman. Semua itu dilakukan untuk membina

kerjasama yang dibangun dari itikad baik, memberi dampak

positif, dan berkelanjutan. [G4-DMA, G4-SO1]

Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Masyarakat

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi

dan produksi sumber daya air, PJT II menyadari adanya

dampak yang ditimbulkan dari operasional Perusahaan, baik

itu dampak positif maupun negatif bagi masyarakat dan

lingkungan. Penyerapan tenaga kerja lokal masyarakat yang

berada di sekitar Perusahaan telah memberikan dampak

positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan

kemajuan ekonomi daerah. Hampir sebagian besar jumlah

tenaga kerja di PJT II bersumber dari masyarakat yang

berada di sekitar Perusahaan. [G4-HR8, G4-SO11]

Sementara itu, penggunaan lahan dan pembatasan akses

bagi masyarakat serta risiko pencemaran lingkungan

menjadi dampak negatif yang ditimbulkan pada operasional

Perusahaan. [G4-SO2]

Social Community Development

Not only concerned with business profits, as a State-Owned

Enterprise, PJT II also contribute to the welfare of the people

through community empowerment, especially those located

around the Company. This is in accordance with Regulation of

the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-09 / MBU

/ 07/2015 dated July 3, 2015 regarding Partnership Program

and Environmental Development Program of State-Owned

Enterprises, together with its amendments.

The contribution is implemented through Partnership

Program, Community Development Program, and Social

Assistance (CSR). In conducting the three forms of activities,

the Company coordinates with the Regional Government in

order to find the best partnership solution between the SOEs

and the community. PJT II strives for this implementation

to proceed continuously on target, and be guided by the

prudence principle. In this activity, PJT II encourages all

communities to participate proactively and provide services

that are in accordance with the needs of the community,

taking into account human rights and diversity. All that is

done to foster cooperation that built from good faith, positive

impact, and sustainable. [G4-DMA, G4-SO1]

Building a Harmonious Relationship with the Community

As a company engaged in the exploration and production

of water resources, PJT II is aware of the impacts of the

Company's operations, both positive and negative for

the society and the environment. The absorption of local

community workers around the Company has had a positive

impact on the improvement of the people's economy and

regional economic progress. Almost most of the workforce

in PJT II derives from the communities surrounding the

Company. [G4-HR8, G4-SO11]

Meanwhile, the utilization of land and access restrictions

for public and the risks of environmental pollution have a

negative impact on the Company's operations. [G4-SO2]

96






Namun demikian, PJT II senantiasa melakukan beberapa

upaya untuk mencegah dampak negatif tersebut, di

antaranya memperhitungkan dampak negatif melalui

mekanisme studi lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL),

penerapan Sistem Manajemen K3 serta melakukan risk

assessment/ hazard analysis sejak awal kegiatan operasi.

Upaya ini terbukti berhasil, sampai akhir periode pelaporan,

tidak terdapat insiden pengaduan atau keluhan dari

masyarakat sekitar terkait kegiatan operasional Perusahaan.

Pada prinsipnya, PJT II senantiasa menjalin hubungan yang

harmonis melalui kerjasama dan interaksi sosial dengan

masyarakat dan pemerintah setempat, dengan mematuhi

hukum, legalitas operasi, serta menghormati adat dan

budaya setempat. [G4-EC8] [G4-SO11]

Program Kemitraan [G4-SO1, G4-EC8]

Program Kemitraan PJT II dilaksanakan berdasarkan

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-

09/MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015, tentang Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik

Negara beserta peraturan perubahannya.

PJT II telah melakukan kemitraan terhadap usaha

kecil dan koperasi sejak tahun 1991 baik dalam bentuk

pinjaman maupun bantuan pembinaan yang bersifat hibah.

Penyaluran dana Program Kemitraan secara kumulatif

dari tahun 1992 s.d. tahun 2016 berupa pinjaman sebesar

Rp23.420.117.500,- kepada 2.325 Mitra Binaan (MB) dan

dana pembinaan kemitraan sebesar Rp2.040.212.440,-,

sedangkan realisasi penyaluran pinjaman selama tahun 2017

sebesar Rp1.718.000.000,- kepada 78 MB, sehingga jumlah

penyaluran pinjaman Program Kemitraan sampai dengan 31

Desember 2017 sebesar Rp25.138.117.500 kepada 2403 MB

dan dana pembinaan kemitraan sebesar Rp2.040.212.440,-.

Berikut Realisasi Pengelolaan dana Program Kemitraan (PK)

yang telah dilaksanakan oleh Perum Jasa Tirta II tahun 2017

dibandingkan dengan RKA 2017dan realisasi tahun 2016.

Nevertheless, PJT II has always made several efforts to

prevent these negative impacts, including taking into account

negative impacts through environmental study mechanisms

(AMDAL and UKL/UPL), implementation of OH&S, and

implementing risk assessment/hazard analysis since the

beginning of operations. These efforts proved successful,

until the end of the reporting period there were no grievance

incidents or complaints from surrounding communities

related to the Company's operational activities. In principle,

PJT II always maintains harmonious relationships through

cooperation and social interaction with local communities

and government, obeying the law, the legality of operations,

and respecting local customs and culture. [G4-EC8] [G4-

SO11]

Partnership Program [G4-SO1, G4-EC8]

The Partnership Program of PJT II is implemented pursuant

to Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises

No. PER-09/MBU/07/2015 on July 3, 2015, concerning

Partnership Program and Environmental Development

Program of State-Owned Enterprises along with its

amendment rules

PJT II has partnered with small businesses and cooperatives

since 1991 in the form of loans as well as coaching assistance.

Distribution of Partnership Program funds cumulatively

from 1992 to 2016 in the form of loans amounting to

Rp23.420.117.500,- to 2.325 Development Partners and

partnership development funds of Rp2.040.212.440,-, while

the realization of loan disbursement in 2017 amounted to

Rp1.718.000.000 to 78 Development Partners, resulting in

the amount of the Partnership Program loan disbursement

up to December 31, 2017 amounting to Rp25.138.117,500,- to

2.403 Development Partners and partnership development

funds of Rp2.040.212.440.

The following is the Realization of Partnership Program funds

Management implemented by Perum Jasa Tirta II in 2017

compared to RKA 2017, and the realization of 2016.


Realisasi Pengelolaan dana Program Kemitraan (PK) Perum Jasa Tirta IIRealization of Partnership Program Fund Management of Perum Jasa Tirta II

Keterangan Description

Realisai 2017Realization 2017

RKA 2017Work Plans and Budgets 2017

Realisasi 2016Realization 2016

%Realisasi tahun 2017% Realization 2017

RKA 2017Work Plans and Budgets 2017

Realisasi 2016Realization 2016

Saldo AwalOpening Balance

43.215.411 42.672.231 48.884.188 101,27% 88,40%

Penerimaan Revenue

Alokasi Bagian Laba dari BUMN PembinaAllocation of Share of Profit from Trustee SOEs

- - - - -

Pengembalian Pinjaman Mitra BinaanLoan Repayment from Development Partners

1.485.417.137 1.416.600.268 1.340.526.892 104,86% 110,81%

Pendapatan Jasa Administrasi PinjamanRevenue from Loan Administration Services

229.866.940 254.988.049 223.636.428 90,15% 102,79%

Pendapatan Jasa GiroRevenue from Current Account

5.417.751 3.304.800 5.222.166 163,94% 103,75%

Angsuran Belum TeridentifikasiUnidentified Installment

8.402.000 - - - -

Kelebihan Pembayaran AngsuranExcess Payment Installment

5.073.943 - 64.000 - 7928,04%

Lain-lain (Penggantian Pajak & Biaya Administrasi Bank)Others (Tax Replacement & Bank Administration Fee)

1.124.500 - 1.125.167 - 99,94%

Jumlah PenerimaanTotal Revenue

1.735.302.271 1.674.893.117 1.570.574.653 103,61% 110,49%

Jumlah dana yang tersediaAmount of funds available

1.778.517.682 1.717.565.348 1.619.458.841 103,55% 109,82%

Pengeluaran :Expenses:

Pinjaman pada Mitra BinaanLoans for Development Partners

1.778.517.682 1.717.565.348 1.668.818.412 103,55% 106,57%

Dana Pembinaan KemitraanPartnership Development Fund

1.718.000.000 1.717.565.348 1.570.000.000 100,03% 109,43%

Lain-lain : 1. Kelebihan Pembayaran Angsuran Others:1. Excess Payment Installment

- - - - -

2. Angsuran Teridentifikasi 2. Identified Installment

- - 4.495.000 - -

3. B. Pajak & Adm Bank3. Tax Expense & Bank Administration

1.587.548 - 1.748.430 - 90,80%

Jumlah Pengeluaran Total Expenses

1.719.587.548 1.717.565.348 1.576.243.430 100,12% 109,9%

Saldo Akhir Dana Closing Balance Funds

58.930.134 - 43.215.411 -

Dalam Rupiah PenuhIn Rupiah

98






Penyaluran Pinjaman Dana KemitraanDistribution of Partnership Fund Loans

Sektor Usaha Mitra BinaanSector Business Partnership

Realisasi Sampai dengan tahun 2016

Realization Up to 2016

Realisasi tahun 2017Realization 2017



Jumlah Unit Mitra Binaan

Number of Partner Units

JumlahTotal



JumlahTotal



JumlahTotal

Penyaluran Pinjaman Provinsi Jawa BaratDistribution of Loans of West Java Province

2.325 R23.420.117.500 78 1.718.000.000 2.403 25.138.117.500

Sektor Usaha IndustriIndustrial Business Sector

294 2.490.500.000 2 65.000.000 296 2.555.500.000

Sektor Usaha PerdaganganBusiness Trade Sector

865 9.557.000.000 44 1.103.000.000 909 10.660.000.000

Sektor Usaha PertanianAgricultural Sector

264 1.556.417.500 1 10.000.000,00 265 1.566.417.500

Sektor Usaha PeternakanLivestock Business Sector

60 586.500.000 5 110.000.000 65 696.500.000

Sektor Usaha PerkebunanPlantation Business Sector

15 222.500.000 - - 15 222.500.000

Sektor Usaha PerikananFishery Business Sector

378 3.760.500.000 15 235.000.000 393 3.995.500.000

Sektor Usaha JasaService Business Sector

218 2.508.700.000 9 150.000.000 227 2.658.700.000

Sektor Usaha LainnyaOther Business Sectors

230 2.730.500.000 2 45.000.000 232 2.775.500.000

Provinsi BantenBanten Province


1 7.500.000 - - 1


- 2.040.212..440 - - - 2.040.212..440

Jumlah | Total 2.352 25.460.329.940 78 1.718.000.000 2.403 27.178.329.940

Realisasi Penyaluran Pinjaman Dana Kemitraan sampai

dengan 31 Desember 2017 dan 2016 dapat dirinci dalam

tabel sebagai berikut :

The realization of Loan Disbursement of Partnership Fund

until December 31, 2017 and 2016 can be specified in the

following table:



Penyaluran Pinjaman Dana KemitraanDistribution of Partnership Fund Loans

Sektor Usaha Mitra BinaanSector Business Partnership



Realisasi tahun 2017Realization 2017





JumlahTotal



JumlahTotal



JumlahTotal

Penyaluran Pinjaman Provinsi Jawa BaratDistribution of Loans of West Java Province

2.325 R23.420.117.500 78 1.718.000.000 2.403 25.138.117.500

Sektor Usaha IndustriIndustrial Business Sector

294 2.490.500.000 2 65.000.000 296 2.555.500.000

Sektor Usaha PerdaganganBusiness Trade Sector

865 9.557.000.000 44 1.103.000.000 909 10.660.000.000

Sektor Usaha PertanianAgricultural Sector

264 1.556.417.500 1 10.000.000,00 265 1.566.417.500

Sektor Usaha PeternakanLivestock Business Sector

60 586.500.000 5 110.000.000 65 696.500.000

Sektor Usaha PerkebunanPlantation Business Sector

15 222.500.000 - - 15 222.500.000

Sektor Usaha PerikananFishery Business Sector

378 3.760.500.000 15 235.000.000 393 3.995.500.000

Sektor Usaha JasaService Business Sector

218 2.508.700.000 9 150.000.000 227 2.658.700.000


230 2.730.500.000 2 45.000.000 232 2.775.500.000

Provinsi BantenBanten Province


1 7.500.000 - - 1


- 2.040.212..440 - - - 2.040.212..440

Jumlah | Total 2.352 25.460.329.940 78 1.718.000.000 2.403 27.178.329.940

Program Bina Lingkungan [G4-SO1, G4-EC7, G4-EC8]

Tidak hanya menyalurkan dana Program Kemitraan, PJT

II juga menyaluran dana Program Bina Lingkungan melalui

gerakan BUMN Pembina, BUMN Hadir untuk Negeri

dan BUMN Peduli. Dan secara kumulatif Program Bina

Lingkungan dari tahun 2002 s.d tahun 2016 sebesar

Rp8.047.309.811,-, sedangkan mutasi penyaluran Bina

Lingkungan 1 Januari s.d. 31 Desember 2017 sebesar

Rp3.975.913.551,- sehingga penyaluran dana Program Bina

Lingkungan (BUMN Pembina dan BUMN Peduli) sampai

dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp12.023.223.362,-.

Realisasi Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2017 dapat

dirinci sebagai berikut :

Community Development Program [G4-SO1, G4-EC7, G4-EC8]

Not only channeling Partnership Program funds, PJT II

also channeled the Community Development Program

funds through the movement of BUMN Pembina (SOEs

Coach), BUMN Hadir untuk Negeri, and BUMN Peduli. And

in cumulative the Environmental Development Program

from 2002 up to 2016 amounting Rp8.047.309.811, while the

mutation of Social Development channeling from January

1 until December 31, 2017 amounting to Rp3.975.913.551 so

that the distribution of Environmental Development Program

(BUMN Pembina and BUMN Peduli) up to December 31, 2017

amounting to Rp12.023.223.362.

The realization of Environmental Development in 2017 can be

detailed as follows:

Program BUMNSOE's Program

Program BUMN Hadir Untuk NegeriSOEs Program Presents for the Nation

BiayaCost

Sumber Dana Saldo Awal Bina LingkunganCommunity Development’s Opening Balance Source of Funds

Bantuan Pendidikan dan/atau pelatihan dalam bentuk beasiswa perguruan tinggi negeri kepada 3 penerima bantuanEducation and/or training assistance in the form of a state university scholarship to 3 beneficiaries

24.960.000,-

Sumber Dana Pembiayaan BUMN PembinaFunding Source of SOEs Trustee

Bantuan Korban Bencana AlamNatural Disaster Relief

Bantuan Korban Meletusnya Gunung Sinabung Sumatera UtaraThe eruption of Mount Sinabung of North Sumatra victim relief

50.000.000,-

Bantuan Pendidikan dan/atau PelatihanEducation and/or Training Assistance

Beasiswa perguruan tinggi negeri kepada 3 penerima bantuanState university scholarship to 3 beneficiaries

17.565.000,-

Siswa Mengenal Nusantara BUMN Hadir Untuk NegeriStudents Know the Nation, SOEs Present for the Nation

50.000.000,-

Kegiatan Penyadaran Publik, Pelatihan dan pemberdayaan Kelompok dengan tema “Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air” dan Sarana Pendidikan Posyandu

Public Awareness Activity, Training and Empowerment Group with the theme “National Partnership Movement of Water Rescue” and Posyandu Education Facilities

25.000.000,-

Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana UmumDevelopment Assistance of Public Infrastructure and/or Facilities

Bantuan Taman Bacaan MasyarakatCommunity Reading Spot Aid

99.440.000,-

Jalan LingkunganCommunity Road

300.000.000,-


100






Program BUMNSOE's Program

Program BUMN Hadir Untuk NegeriSOEs Program Presents for the Nation

BiayaCost

Bantuan Sarana IbadahWorship Facilities Aid

Bantuan renovasi/pembangunan 18 sarana ibadahRenovation/development assistance of 18 worship facilities

383.000.000,-

Bantuan peralatan ibadahEquipment of worship assistance

17.000.000,-

Bantuan Peningkatan KesehatanHealth Improvement Assistance

Kegiatan Jalan Sehat BUMN HadirWalking for Health SOEs Present for the Nation

300.000.000,-

Bantuan Pelestarian AlamNature Conservation Assistance

Penanaman Pohon dan Penataan LingkunganTree Planting and Environment Arrangement

99.920.000,-

Penebaran Benih IkanSpreading Fish Seedling

100.000.000,-

Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka pengentasan KemiskinanSocial Assistance of Poverty Alleviation

Bantuan MCKBathroom Assistance

1.500.000.000,-

Elektrifikasi rumah tangga yang belum teraliri listrikElectrification of households that have not been powered by electricity

575.000.000,-

Pasar Murah dengan menjual 1.000 paket bahan pokok, per paket terdiri dari 10 kg Beras, 2 liter Minyak Goreng dan 2 Kg Gula Pasir dengan harga pokok Rp200.000 dijual Rp25.000/paket atau subsidi Rp175.000/paket dan hasil penjualan paket sembako disumbangkan ke Anak Yatim Piatu di sekitar wilayah kerja PJT II.

Cheap Market by selling 1.000 packages of staple goods, per package consisting of 10 kg Rice, 2 liters of Cooking Oil, and 2 Kg of Sugar with the price of Rp200.000, sold at Rp25.000/package or subsidized Rp175.000/package, and the proceeds are donated to Orphans around the working area of PJT II.

200.000.000,-

Bantuan perbaikan rumah tidak layak huniUninhabitable house assistance

250.000.000,-

Jumlah Penyaluran Bina Lingkungan dari Dana BUMN PembinaTotal Distribution of Community Development Fund of SOEs Trustee

3.966.925.000,-

Jumlah Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2017Total Distribution of Community Development 2017

3.991.885.000,-



Realisasi Penyaluran Bina Lingkungan sampai dengan 31

Desember 2017 dan 2016 dapat dirinci dalam tabel sebagai

berikut :

The realization of the Community Development fund

distribution until 31 December 2017 can be detailed in the

table as follows:

Realisasi Penyaluran Bina Lingkungan s/d 31 Desember 2017 dan 2016Realization of Environmental Development to December 31, 2017 and 2016

Jenis BantuanType of Help

Sampai dengan Tahun 2016Up to 2016

Penyaluran Tahun 2017Distribution in 2017

Sampai dengan Tahun 2017Up to 2017

Bantuan Korban Bencana AlamNatural Disaster Aid

361.753.560 50.000.000 411.753.560

Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan Education/training Aid

2.154.667.500 117.525.000 2.272.192.500

Bantuan Peningkatan Kesehatan Healthcare Aid

533.042.400 300.000.000 833.042.400

Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana UmumPublic Facilities Development Aid

1.496.996.000 399.440.000 1.896.436.000

Bantuan Sarana Ibadah Religious Assistance

1.083.182.000 400.000.000 1.483.182.000

Bantuan Pelestarian AlamEnvironmental Aid

454.014.000 199.920.000 653.934.000

Bantuan Sosial KemasyarakatanCommunity Development Assistance

1.304.496.800 2.525.000.000 3.829.496.800

Bantuan Pendidikan/Pelatihan MB PK Partnership Education/Training Assistance

58.462.750 - 58.462.750

Pengembalian BUMN Pembina LainSOE Provider Return

- (765.270) (765.270)

Sub Jumlah Sub Total

7.446.615.010 3.991.119.730 11.437.734.740

BL BUMN Peduli BUMN Peduli ComDev

801.486.975 - 801.486.975

Pegembalian BL BUMN PeduliBUMN Peduli ComDev Return

(200.792.174) (15.206.179) (215.998.353)

Realisasi BL BUMN PeduliRealization of BUMN Peduli ComDev

600.694.801 (15.206.179) 585.488.622

Akumulasi Penyaluran Program BLAccumulation of channeling ComDev Programs

8.047.309.811 3.975.913.551 12.023.223.362

102






Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi salah satu

fokus perhatian bagi Perusahaan. PJT II terus berupaya

agar setiap karyawan dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekitar yang

berada pada lingkungan operasional, agar dapat dihasilkan

produktivitas kerja yang baik dan sesuai dengan criteria

Perusahaan. Untuk itu, pengelolaan K3 PJT II difokuskan

mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui program pelatihan

dan sosialisasi K3, pelayanan K3, pencegahan penyakit

akibat kerja, serta syarat kesehatan kerja. Lebih dari itu, PJT

II juga selalu menanamkan budaya dan etos kerja aman,

selamat, sehat, dan ramah lingkungan sebagai pedoman

aktivitas dan kegiatan para karyawan. [G4-DMA]

Occupational Safety and Health

Occupational safety and health (OS&H) becomes one of the

focus of attention for the Company. PJT II continuously strives

for every employee to work healthily without endangering

oneself and the surrounding community in the operational

environment, so as to produce good work productivity

and in accordance with Company’s criteria. Hence, the

management of PJT II’s OS&H is focused on zero accident

rate. This commitment is realized through training programs

and socialization of OS&H, OS&H services, prevention of

occupational diseases, and occupational health requirement.

Moreover, PJT II also always instill a secure, safe, healthy, and

environmentally friendly culture and work ethic as guidance

of employees’ activities. [G4-DMA]

Kebijakan K3 [G4-DMA, G4-LA8, G4-HR1]

PJT II senantiasa mendukung Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) melalui kebijakan K3 yang telah tercantum

dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perusahaan, dengan

mengacu pada kebijakan Sistem Manajemen Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (SMK3) berdasarkan OHSAS

18001. Perjanjian Kerja Bersama berisikan tentang hak dan

kewajiban yang harus dipatuhi baik oleh Perusahaan maupun

para Pekerja, yang sangat berpengaruh pada Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3).

Untuk mencapai etos kerja yang sesuai dengan K3 PJT II

dengan konsisten mengawasi dan menjalankan Kebijakan

dan peraturan terkait K3 dan aspek HAM lainnya. Kebijakan

dan peraturan tidak hanya diberikan kepada seluruh

karyawan, namun juga diberikan kepada seluruh pemasok

atau mitra kerja Perusahaan. Oleh sebab itu, semua

kebijakan atau aturan terkait aspek HAM khususnya K3 telah

dicantumkan di setiap kerjasama dengan para pemasok.

OS&H Policy [G4-DMA, G4-LA8, G4-HR1]

PJT II continuously supports Occupational Safety and Health

(OS&H) through the OH&S policy stated in the Company's

Collective Work Agreement (PKB), with reference to the

policy of Occupational Safety and Health Management

System (SMK3) based on OHSAS 18001 Work Health and

Safety Management Policy. The Collective Work Agreement

contains the rights and obligations that both the Company

and the Workers must comply with, which is very influential

on Occupational Safety and Health (OS&H).

To achieve a work ethic in accordance with OS&H, PJT II

consistently supervise and implement OS&H related policies

and regulations and other aspects of human rights. Policies

and regulations are not only provided to all employees, but

also to all our suppliers or partners. Therefore, all policies or

rules related to human rights aspects, especially OH&S are

included in every cooperation with suppliers.

Realisasi Penyaluran Kesehatan dan Keselamatan KerjaRealization of Occupational Safety and Health

BPJS Ketenagakerjaan | BPJS Employment 226.889.314

BPJS Kesehatan | BPJS Health 111.438.021

Anggaran Untuk Olah Raga | Budget For Sports 160.000.000



Program Kerja Utama [G4-DMA, G4-LA7]

Sebagai upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja bagi karyawan maupun pihak lain yang beraktivitas

di lingkungan operasional Perusahaan, PJT II telah

menyelenggarakan program K3, yaitu:

• Pelaksanaan medical check up secara berkala kepada

setiap pegawai agar kondisi kesehatannya selalu

terpantau dengan baik. Pemeriksanaan tersebut

merupakan upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap

risiko kelelahan, stres, dan penyakit endemik akibat

pekerjaan, sehingga kinerja para pegawai dapat terus

optimal. Selama tahun 2017, tidak ada pegawai yang

sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit

tertentu dalam kegiatan kerja.

• Pelaksanaan edukasi terhadap penyakit serius kepada

para pegawai dan keluarga dalam program edukasi

kesehatan keluarga pegawai. Program ini bertujuan agar

pegawai memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam

mencegah penyakit, kecelakaan kerja dan ancaman

bahaya di lingkungan kerjanya.

• Implementasi tidak merokok di ruang kerja selama jam

kerja.

• Pelaksanaan kegiatan olahraga setiap hari Jum’at pagi.

• Pemasangan rambu-rambu K3 di tempat kerja.

• Pelaksanaan sosialisasi terkait keselamatan dan

kesehatan kerja dengan tema “Pegawai Sehat

Produktivitas Meningkat”, dengan menghadirkan Ditjen

Binawas Kementerian Tenaga Kerja RI.

• Pelatihan Auditor SMK3, untuk memberikan pemahaman

suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur

manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja.

• Dilaksanakannya simulasi kerja di ketinggian dan

penyelamatan kecelakaan kerja di air.

• Dilaksanakannya simulasi pemadaman kebakaran di

tempat kerja.

• Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan di setiap ruangan.

• Ketersediaan alat pelindung diri di lokasi kerja.

Main Work Program [G4-DMA, G4-LA7]

As an effort to ensure occupational safety and for employees

and other parties who are active in the Company's operational

environment, PJT II has conducted OS&H program, they are:

• Periodic medical check up for every employee so that

their health condition is always well monitored. The

examination is an early detection and prevention of the

risk of fatigue, stress, and work-related endemic disease,

so that the performance of employees can remains

optimal. In 2017, no employee is often exposed to or at

high risk of certain diseases in work activities.

• Implementation of education on serious illness to

employees and family in the program of healthcare

education to the employees and their families. . This

program aims for employees to have knowledge and

ability in preventing disease, accidents, and threats in

their work environment.

• Implementation of no smoking in the workplace during

working hours.

• Implementation of sports activity every Friday morning.

• Installation of OSH signs in the workplace.

• Socialization related to occupational safety and health

with the theme "Healthy Employee, Increase Productivity",

by presenting the Directorate General of Supervision

Ministry of Manpower of RI.

• Training of OS&H Auditor, to provide an understanding

of a work safety and health management system in

the workplace involving elements of management,

employees, conditions, and work environment.

• Implementation of work simulation at altitude and rescue

of work accident in water.

• Implementation of simulated fire fighting in the workplace.

• Provision of Light Fire Extinguishers in every room.

• The availability of personal protective equipment at the

work site.

104






Kinerja K3 2017

Di tahun 2017, pengelolaan K3 secara berkelanjutan yang

telah diterapkan oleh PJT II telah menghasilkan kinerja K3

yang baik dan optimal. Hal ini ditunjukkan sampai akhir tahun

2017, tidak terdapat insiden yang menyebabkan timbulnya

penyakit akibat kerja di seluruh unit kerja Perusahaan.

Sepanjang tahun 2017 kecelakaan kerja yang terjadi adalah

1 orang, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2015

dan 2016 sebanyak 5 orang. [G4-LA6]

Penanganan Pengamanan Kegiatan Operasional

PJT II terus melakukan jalinan kerjasama dan koordinasi

dengan pemilik wilayah kerja (Pelanggan) dan juga

masyarakat sekitar sebelum dilakukan kegiatan operasional.

Kerjasama yang sudah dilakukan sejak tahun 2015 hingga

di 2017 ini bertujuan untuk mengurangi dampak sosial yang

mungkin timbul pada saat pelaksanaan kegiatan operasional

di lokasi tersebut. Disamping itu, divisi security secara

internal juga bekerjasama dengan divisi Communication &

Relation dalam penerapan program CSR di seluruh kegiatan

operasional.

Tanggung Jawab Keselamatan Pekerja

PJT II memiliki tanggung jawab dalam menjalin keselamatan

pekerja sesuai yang dimandatkan oleh Undang-Undang No.

1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Hal ini sebagai

upaya untuk mengantisipasi dan meminimalisasi risiko

kerja. Sepanjang tahun 2017 kecelakaan kerja yang terjadi

adalah 1 orang, jumlah tersebut menurun dibandingkan

tahun 2015 dan 2016 sebanyak 5 orang. Perum Jasa Tirta II

juga memberikan pelatihan atau sertifikasi personil khusus

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengurangi

risiko kecelakaan kerja. Jumlah personil yang bersertifikasi

adalah Ahli K3 Umum sebanyak 5 orang, Ahli K3 Listrik

sebanyak 2 orang, dan Ahli K3 Konstruksi sebanyak 3 orang.

OS&H Performance of 2017

In 2017, the continuous OSH management that has been

implemented by PJT II has resulted in good and optimal

OSH performance. This is shown until the end of 2017, there

were no incidents causing occupational diseases in all of the

Company's work units. Throughout the year 2017, there were

only 1 accident occured, the number decreased compared to

2015 and 2016 for 5 people. [G4-LA6]

Security Handling of Operational Activities

PJT II continues to engage in cooperation and coordination

with the owner of the working area (Customers) and also

the surrounding community before the operational activities

performed. Cooperation that has been done since 2015 until

2017 aims to reduce the social impact that may arise during

the execution of operational activities in the location. In

addition, the internal security division is also working with the

Communication & Relation division in the implementation of

CSR programs throughout all operational activities.

Worker Safety Responsibility

PJT II has a responsibility in establishing the safety of

workers as mandated by Law no. 1 of 1970 on Occupational

Safety. This is an effort to anticipate and minimize work

risks. Throughout the year 2017, there were only 1 accident

occured, the number decreased compared to 2015 and

2016 as many as 5 people. Perum Jasa Tirta II also provides

training or certification of special personnelof Occupational

Safety and Health (OS&H) to reduce the risk of occupational

injury. The number of OS&H certified personnel are; General

OS&H Experts of 5 people, Electrical OS&H Experts of 2

people, and Construction OS&H Sxperts of 3 people.


Perlindungan Konsumen

Kepuasaan Pelanggan merupakan kunci utama bagi

pengembangan Perusahaan, terlebih di situasi bisnis yang

semakin penuh dengan persaingan. Oleh sebab itu, PJT II

selalu berupaya menjaga kepuasaan pelanggan dengan

menjual produk dan layanan berkualitas dan sesuai dengan

standar mutu yang telah ditetapkan. Bahkan menjamin

kepuasaan pelanggan, PJT II juga telah membuka layanan

keluhan pelanggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan

dengan solusi yang dapat meningkatkan kualitas dan layanan

di masa mendatang tanpa membeda-bedakan pelanggan.

[G4-DMA]

Menjalin Hubungan yang Harmonis dengan Pelanggan [G4-DMA]

Agar terus tercipta hubungan yang harmonis dan kesetiaan

pelanggan PJT II secara intensif terus menjalain komunikasi

dengan pelanggan, dan secara berkala menyelenggarakan

berbagai kegiatan di antaranya :

• Rapat Koordinasi minimal setiap 3 bulan sekali

• Gathering

• Konsultasi Publik

• Segera menindaklanjuti keluhan pelanggan

Realisasi Penanganan Keluhan Pelanggan

Sepanjang tahun 2017, PJT II telah menampung berbagai

keluhan terkait dengan kepuasaan pelanggan. Tercatat

di tahun 2017 terdapat keluhan pelanggan sebanyak 32

keluhan. Dari seluruh keluhan yang masuk sebanyak 31

keluhan telah diselesaikan dengan baik. [G4-PR5] [G4-PR8]

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Demi menjaga kepuasaan pelanggan, PJT II senantiasa

melakukan monitoring tingkat kepuasan pelanggan melalui

metode survey. Hasil survey tersebut digunakan Perusahaan

untuk penyusunan rencana dan strategi serta perbaikan

kinerja secara menyeluruh pada periode berikutnya.

Consumer Protection

Customer satisfaction is the key to the development of

the Company, especially in the increasingly competitive

business condition. Therefore, PJT II always strive to

maintain customer satisfaction by selling quality products

and services and in accordance with predetermined

quality standards. Even to ensure customer satisfaction,

PJT II has also opened customer service to accommodate

customer complaints and have it followed up with solutions

that can improve quality and services in the future without

discriminating customers. [G4-DMA]

Building a Harmonious Relationship With Customers [G4-DMA]

In order to keep harmonious relationship and customer

loyalty, PJT II intensively continues to communicate with

customers, and periodically organizes various activities

including:

• Coordination meeting at least every 3 months

• Gathering

• Public Consultation

• Immediately follow up on customer complaints

Realization of Customer Complaint Handling

Throughout the year 2017, PJT II has accommodated various

complaints related to customer satisfaction. There were 32

customer complaints recorded in 2017. Of all complaints

received, there were 31 that have been resolved properly.

[G4-PR5] [G4-PR8]

Level of Customer Satisfaction

In order to maintain customer satisfaction, PJT II constantly

monitors it through survey. The results of the survey are used

by the Company for the preparation of plans and strategies

and overall performance improvements in the next period

106






Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

Kesehatan dan keselamatan pelanggan juga menjadi fokus

perhatian dan tanggungjawab PJT II. Untuk itu, Perusahaan

secara ketat melakukan pengawasan terhadap mata rantai

produksi pada semua produknya. Proses pengawasan

dan penjaminan kualitas seluruh produk PJT II dilakukan

mulai tahap rancangan produk, pemeliharaan rutin, dan

pengembangan hingga penggunaan produk oleh pelanggan.

Proses-proses tersebut dilakukan dengan mengacu pada

standar yang berlaku dan dipastikan tidak akan berdampak

buruk bagi pengguna produk. [G4-PR1, G4-PR2]

Ensuring the Health and Safety of Customers

The health and safety of customers are also PJT II’s focus

of attention and responsibility. To that end, the Company

strictly supervises the production chain on all its products.

The process of supervision and quality assurance of all PJT

II products is started from the product design stage, routine

maintenance, and development until the use of the product

by customer. These processes are carried out in accordance

with the applicable standards and will certainly not adversely

affect the users of the product. [G4-PR1, G4-PR2]

Indeks Kepuasan Pelanggan2017 Customer Satisfaction Index

Bidang UsahaBusiness Fields

Indeks KepuasanSatisfaction Index

Indeks KetidakpuasanDissatisfaction Index

Indeks KeterikatanEngangement Index

Indeks LoyalitasLoyalty Index

Air BakuRaw Water

77,63% 1.32% 71,05% 57,11%

Air Bersih Clean Water

100,00% 0,00% 100,00% 85,00%

AMDKBottled Water

79,63% 1,85% 82,41% 83,52%

LaboratoriumLaboratories

80,00% 0,00% 80,00% 52,00%

ListrikElectric

80,00% 0,00% 70,00% 68,00%

PariwisataTourism

88,00% 2,00% 89,50% 71,20%

Sewa Lahan Land Lease

85,39% 4,49% 78,37% 72,81%

Perum Jasa Tirta II 82,20% 2,37% 79,82% 72,73%

[G4-PR5]


Indeks GRI G4 Core [G4-32]

Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM | GENERAL STANDARD DISCLOSURE

Strategi dan Analisis | Strategy and Analysis

G4-1 Laporan Dewan Pengawas dan Direksi | Report from the Supervisory Board and Directors 11

Profil Organisasi | Organization Profile

G4-3 Nama Organisasi | Organization Name 14

G4-4 Produk dan Jasa | Products and Services 14

G4-5 Lokasi Kantor Pusat Organisasi | Location of the Organization’s Headquarters 14

G4-6 Wilayah Operasi | Operations Area 16

G4-7 Kepemilikan dan Bentuk hukum | Ownership and Legal Form 14,27

G4-8 Pangsa Pasar | Market Share 28

G4-9 Skala Organisasi | Scale of the Organization 29

G4-10 Distribusi Karyawan | Employees Distribution 29

G4-11 Persentase Jumlah Karyawan yang tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Percentage of Total Employees Covered by Collective Bargaining Agreements

29

G4-12 Rantai Pasokan (Supply Chain) | Supply Chain 37

G4-13 Perubahan signifikan dalam periode pelaporan | Significant changes during Reporting Period 31,32

G4-14 Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan dan kehati-hatian | Precautionary and Prudence Approach and Principle

31,76

G4-15 Inisiatif internasional dalam bidang lingkungan dan sosial yang didukung atau diadopsi.International initiative in environmental and social subscribed and adopted

N/A

G4-16 Keanggotaan dalam asosiasi industri | Membership of Industry Association N/A

Aspek Penting dan Boundary | Material Aspect and Boundary

G4-17 Daftar Perusahaan Anak | List of Subsidiaries 27,37,38

G4-18 Proses Penetapan Konten dan Boundary | Process for Defining Content and Boundary 34,36,38

G4-19 Daftar Identifikasi Aspek Penting | List of Identified Material Aspect 36

G4-20 Daftar Boundary | List of Boundary 36,37

G4-21 Boundary di luar Perusahaan | Boundary outside the Organization 33,36

G4-22 Efek Penyajian ulang informasi tahun yang lalu | Effect of any restatements of information in previous reports

33

G4-23 Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary | Significant changes from previous scope and aspect boundaries

33

GRI G4 Core Index [G4-32]

108






Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

Pemangku Kepentingan | Stakeholders

G4-24 Daftar Pemangku kepentingan | List of Stakeholders 31,38

G4-25 Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan | Basis for Stakeholders Identification 38

G4-26 Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan | Approach to Stakeholders Engagement 31,38

G4-27 Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan | Topics discussed with Stakeholders N/A

Profil Laporan | Report Profile

G4-28 Periode Pelaporan | Reporting Period 33

G4-29 Penerbitan laporan tahun lalu | Publication of the Previous Report 32

G4-30 Siklus Pelaporan | Reporting Cycyle 32

G4-31 Kontak Personal | Contact Person 2,38

Indeks Konten GRI G4 | GRI G4 Content Index

G4-32 Opsi “Sesuai dengan”, Daftar Indeks dan Assurance | Option “In Accordance”, Index List and Assurance 33

Assurance | Assurance

G4-33 Assurance Eksternal | External Assurance N/A

Tata Kelola | Governance

G4-34 Struktur Tata Kelola | Governance Structure 43

Etika dan Integritas | Ethics and Integrity

G4-56 Nilai-nilai dan Etika Perusahaan | Corporate Values and Ethics 20,76

PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS | SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES

KATEGORI: EKONOMI | CATEGORY: ECONOMIC

Aspek: Kinerja Ekonomi | Aspect: Economic Performance

G4-DMA Pengungkapan Pendekatan Manajemen | Disclosures on Management Approach 39,41,42

G4-EC1 Nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan | Direct Economic Value Generated and Distributed 41,89

G4-EC3 Kecukupan Dana Pensiun Karyawan | Sufficiency of Employees’ Pension Fund N/A

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung | Aspect: Indirect Economic Impact


G4-EC7 Dampak pembangunan prasarana umum dan bantuan lainnya.Development and Impact of Infrastructure Investments and Services Supported

42,92,93,94

G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung | Significant Indirect Economic Impacts 39,41,42


Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

Pemangku Kepentingan | Stakeholders

G4-24 Daftar Pemangku kepentingan | List of Stakeholders 31,38

G4-25 Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan | Basis for Stakeholders Identification 38

G4-26 Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan | Approach to Stakeholders Engagement 31,38

G4-27 Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan | Topics discussed with Stakeholders N/A

Profil Laporan | Report Profile

G4-28 Periode Pelaporan | Reporting Period 33

G4-29 Penerbitan laporan tahun lalu | Publication of the Previous Report 32

G4-30 Siklus Pelaporan | Reporting Cycyle 32

G4-31 Kontak Personal | Contact Person 2,38

Indeks Konten GRI G4 | GRI G4 Content Index

G4-32 Opsi “Sesuai dengan”, Daftar Indeks dan Assurance | Option “In Accordance”, Index List and Assurance 33

Assurance | Assurance

G4-33 Assurance Eksternal | External Assurance N/A

Tata Kelola | Governance

G4-34 Struktur Tata Kelola | Governance Structure 43

Etika dan Integritas | Ethics and Integrity

G4-56 Nilai-nilai dan Etika Perusahaan | Corporate Values and Ethics 20,76

PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS | SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES

KATEGORI: EKONOMI | CATEGORY: ECONOMIC

Aspek: Kinerja Ekonomi | Aspect: Economic Performance


G4-EC1 Nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan | Direct Economic Value Generated and Distributed 41,89

G4-EC3 Kecukupan Dana Pensiun Karyawan | Sufficiency of Employees’ Pension Fund N/A

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung | Aspect: Indirect Economic Impact


G4-EC7 Dampak pembangunan prasarana umum dan bantuan lainnya.Development and Impact of Infrastructure Investments and Services Supported

42,92,93,94

G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung | Significant Indirect Economic Impacts 39,41,42

Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

KATEGORI: LINGKUNGAN | CAREGORY: ENVIRONMENTAL

Aspek: Bahan | Aspect: Material


G4-EN27 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang.Percentage of material used that is from recycle materials

89

Aspek: Energi | Aspect: Energy


G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi | Energy Consumption Reduction N/A

SUB-KATEGORI: PRAKTIK PERBURUHAN DAN KENYAMANAN BEKERJA.SUB-CATEGORY: LABOR PRACTICES AND DECENT WORK

Aspek: Pekerjaan | Aspect: Employment


G4-LA1 Perputaran Karyawan | Employee Turnover 29,118

G4-LA2 Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak | Benefits Provided to Full-Time Employees that are not Provided to Temporary Employees

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Aspect: Occupational Health and Safety


G4-LA8 Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) | Health and Safety Topics Covered in Formal Agreements with Trade Unions

N/A

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan | Aspect: Training and Education


G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan | Average Hours of Training Per Year Per Employee 121

G4-LA10 Program pelatihan bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun | Pre-retirement Training Program N/A

SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA | SUB-CATEGORY: HUMAN RIGHTS

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Aspect: Freedom of Association and Collective Bargaining


G4-HR4 Pelanggaran hak kebebasan berserikat dalam organisasi atau pemasok | Violation on Freedom of Assocation within Organization or Supplier

117

110






Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

SUB-KATEGORI: MASYARAKAT | SUB-CATEGORY: SOCIETY

Aspek: Masyarakat Setempat | Aspect: Local Communities


G4-SO1 Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat setempat, penilaian dampak, dan program pengem-bangan yang diterapkan | Percentage of Operations with Implemented Local Community Engagement, Impact Assessments, and Development Programs

92,93,94

Aspek: Anti-korupsi | Aspect: Anti-corruption


G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi | Communication and Training on Anti-Corruption Policies and Procedures

N/A

G4-SO5 Peristiwa korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil | Proved Cases of Corruption and Counter Measures

85

SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB PRODUK | SUB-CATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan | Aspect: Customer Health and Privacy


G4-PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan | Percentage of Categories of Products and Services that Bring Significant Impacts on Health and Safety

N/A

Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa | Aspect: Product and Service Labeling

G4-DMA Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach 39,41,42

G4-PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi | Types of Product and Service Information Required by the Organizational Procedures

N/A

Aspek: Privasi Pelanggan | Aspect: Customer Privacy


G4-PR8 Jumlah Keluhan Pelanggan | Total Customer Complaints 115

Indeks Index

Indikator Indicator

Halaman Description

SUB-KATEGORI: MASYARAKAT | SUB-CATEGORY: SOCIETY

Aspek: Masyarakat Setempat | Aspect: Local Communities


G4-SO1 Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat setempat, penilaian dampak, dan program pengem-bangan yang diterapkan | Percentage of Operations with Implemented Local Community Engagement, Impact Assessments, and Development Programs

92,93,94

Aspek: Anti-korupsi | Aspect: Anti-corruption


G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi | Communication and Training on Anti-Corruption Policies and Procedures

N/A

G4-SO5 Peristiwa korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil | Proved Cases of Corruption and Counter Measures

85

SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB PRODUK | SUB-CATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan | Aspect: Customer Health and Privacy


G4-PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan | Percentage of Categories of Products and Services that Bring Significant Impacts on Health and Safety

N/A

Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa | Aspect: Product and Service Labeling

G4-DMA Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach 39,41,42

G4-PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi | Types of Product and Service Information Required by the Organizational Procedures

N/A

Aspek: Privasi Pelanggan | Aspect: Customer Privacy


G4-PR8 Jumlah Keluhan Pelanggan | Total Customer Complaints 115

2017SUSTAINABILITY REPORT

LAPORAN KEBERLANJUTAN



JL. LURAH KAWI NO. 1 JATILUHUR, PURWAKARTA JAWA BARAT, INDONESIA - 41152

[email protected]


PERUM JASA TIRTA II

Setengah Abad - Jasa Tirta 2jasatirta2.co.id/file/file/1_Sustainability_Report...operasional...

Documents

Transcript of Setengah Abad - Jasa Tirta 2jasatirta2.co.id/file/file/1_Sustainability_Report...operasional...