Sesi 7 - Stabilitas Sistem Keuangan - Linda Maulidina Hakim- PRES

download Sesi 7 - Stabilitas Sistem Keuangan - Linda Maulidina Hakim- PRES

of 27

description

good

Transcript of Sesi 7 - Stabilitas Sistem Keuangan - Linda Maulidina Hakim- PRES

Slide 1

STABILITAS SISTEM KEUANGANApa ? Mengapa ? Bagaimana ?

Pusat Riset dan Edukasi Bank SentralBANK INDONESIA

Bandung , 28-29 Agustus 2013

1TRAINING FOR TRAINERS K E B A N K S E N T R A L A NDefinisi Stabilitas Sistem Keuangan (1)2Beberapa definisi Stabilitas Sistem KeuanganECB Financial stability is a condition in which the financial system comprising of financial intermediaries, markets and market infrastructures is capable of withstanding shocks, thereby reducing the likelihood of disruptions in the financial intermediation process which are severe enough to significantly impair the allocation of savings to profitable investment opportunities.

B o E Financial stability is a condition that efficient flow of funds within the economy and confidence in financial intermediaries maintained through: the role of Central Bank operations e.g : lender of last resort, the prudential regulation of financial institutions, role as resolution authority, and oversight and regulation of key payment, clearing and settlement infrastructure.

Bundesbank Financial stability broadly describes a steady state in which the financial system efficiently performs its key functions, such as allocating resources and spreading risk as well as settling payments, and is able to do so even in the event of shocks, stress situation and periods of profound structural change

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan (2)3 WORLD BANK - Stabilitas Sistem Keuangan There are numerous definitions of financial stability. Most of them have in common that financial stability is about the absence of system-wide episodes in which the financial system fails to function (crises). It is also about resilience of financial systems to stress.

A stable financial system is capable of efficiently allocating resources, assessing and managing financial risks, maintaining employment levels close to the economys natural rate, and eliminating relative price movements of real or financial assets that will affect monetary stability or employment levels. A financial system is in a range of stability when it dissipates financial imbalances that arise endogenously or as a result of significant adverse and unforeseen events. In stability, the system will absorb the shocks primarily via self-corrective mechanisms, preventing adverse events from having a disruptive effect on the real economy or on other financial systems. Financial stability is paramount for economic growth, as most transactions in the real economy are made through the financial system.

The true value of financial stability is best illustrated in its absence, in periods of financial instability. During these periods, banks are reluctant to finance profitable projects, asset prices deviate excessively from their intrinsic values, and payments may not arrive on time. Major instability can lead to bank runs, hyperinflation, or a stock market crash. It can severely shake confidence in the financial and economic system.

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan (3)4 I M F (Gary J Schinasi) - Stabilitas Sistem KeuanganBroadly, financial stability can be thought of in terms of the financial systems ability : to facilitate both an efficient allocation of economic resourcesboth spatially and especially intertemporallyand the effectiveness of other economic processes (such as wealth accumulation, economic growth, and ultimately social prosperity); to assess, price, allocate, and manage financial risks; and to maintain its ability to perform these key functionseven when affected by external shocks or by a build up of imbalancesprimarily through self-corrective mechanisms.

A financial system is in a range of stability whenever it is capable of facilitating (rather than impeding) the performance of an economy, and of dissipating financial imbalances that arise endogenously or as a result of significant adverse and unanticipated events.

Prinsip Dasar Stabilitas Sistem Keuangan5Prinsip Pertama Konsep Stabilitas Keuangan luas yaitu mencakup kelembagaan, pasar, infrastruktur dan peserta.

Prinsip Kedua Stabilitas Keuangan tidak hanya berimplikasi pada tersedianya likuiditas secara memadai, namun juga mencakup alokasi sumber dana dan risiko, mobilisasi simpanan, akumulasi aset, perkembangan dan pertumbuhan perekonomian. Dengan demikian, stabilitas keuangan juga berimplikasi pada lancar dan amannya sistem pembayaran.

Prinsip Ketiga Stabilitas Keuangan tidak hanya berhubungan dengan tidak terjadinya krisis keuangan, namun juga berhubungan dengan kemampuan suatu sistem keuangan untuk membatasi dan mengatasi ketidak seimbangan sebelum berlanjut menjadi ancaman terhadap stabilitas sistem keuangan.

Prinsip Keempat Stabilitas Keuangan dipelihara dengan memperhatikan konsekuensinya terhadap perekonomian secara riil.

Prinsip Kelima Stabilitas Keuangan merupakan kondisi yang berkesinambungan.Faktor Pendukung Stabilitas Sistem Keuangan 6BANK INDONESIA mendefinisikan Stabilitas Sistem Keuangan berdasarkan 4 faktor penting dari terbentuknya sistem keuangan yang stabil dan handalStabilitas Keuangan adalah ketahanan sistem keuangan terhadap shock perekonomian (baik bersumber dari endogeneus risk/risiko sektor keuangan maupun exogeneus risk/risiko sektor riil), sehingga fungsi sistem keuangan yang utama yaitu : intermediasi, sistem pembayaran dan management risiko tetap mampu berjalan secara efektif SISTEM KEUANGAN yang STABIL dan HANDAL

Mengapa Stabilitas Sistem Keuangan Penting ?7Stabilitas Sistem Keuangan melindungi perekonomian dari kemungkinan kembali terkena krisis keuangan melalui antisipasi dan mitigasi potensi risiko ke depan atau dalam hal krisis keuangan tidak dapat dihindari proses pemulihan akan berlangsung lebih cepatKestabilan moneter hanya bisa terealisasi melalui terpeliharanya stabilitas sistem keuangan dikarenakan sistem keuangan merupakan jalur terpenting dari transmisi kebijakan moneter;Perkembangan terkini memberikan indikasi semakin besarnya potensi sistem keuangan sebagai sumber tekanan terhadap perekonomian riil sektor keuangan yang berkembang lebih pesat dibandingkan dengan perkembangan sektor riil sebagai akibat dari pendalaman pasar, globalisasi pasar keuangan yang mendorong perkembangan transaksi keuangan secara cross-border dan pengembangan institusi keuangan dan infrastrukturnya yang berdampak meningkatnya kompleksitas sistem keuangan; danStabilitas Sistem Keuangan memberikan 3 manfaat utama yaitu : (1) Kepercayaan Deposan; (2) Efisiensi Intermediasi; dan (3) Efektifitas Alokasi Sumber Dana Stabilitas Moneter dan Stabilitas Sistem Keuangan8

Monetary Stability Stabilitas Harga Target Inflasi

Stabilitas Sistem Keuangan Stabilitas Lembaga Keuangan dan Pasar Keuangan Intermediasi Otoritas Stabilitas Sistem Keuangan9Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan merupakan kebijakan publik seluruh otoritas sistem keuangan bertanggung jawab atas pemeliharaan stabilitas sistem keuangan

Otoritas stabilitas sistem keuangan tdd : Otoritas sektor keuangan : pemerintah , bank sentral, lembaga penjamin simpanan, otoritas pengawas lembaga keuangan, otoritas pasar keuangan. Institusi keuangan : bank, asuransi, dana pensiun, lembaga keuangan lainnya, pasar keuanganMasyarakat pengguna jasa-jasa keuangan

Bank Sentral senantiasa bertanggung jawab untuk memelihara stabilitas sistem keuangan karena efektifitas kebijakan bank sentral (kebijakan moneter, kebijakan perbankan dan kebijakan sistem pembayaran) ditentukan oleh kondisi stabilitas sistem keuangan.

Peranan Bank Sentral Sebagai Otoritas Stabilitas Sistem Keuangan (1)10Bank of Canada Regulate credit and currency in the best interest of the economic life of the nation, to control and protect the external value of the national monetary unity and to mitigate by its influence fluctuations in the general level of production, trade , prices and employment so far as may be possible within the scope of monetary action, and generally to promote the economic and financial welfare of Canada.

Bank of England To maintain price stability and subject to that, to support the economic policy, including its goals for economic growth and employment. There is MoU between Bank of England (BoE) and the government that delineates BoE responsibility in the area of financial stability. It assigns the BoE responsibility in three broad areas including stability of monetary system; stability of financial system infrastructure particularly in the area of payment system; and monitoring the financial system as a whole.

Peranan Bank Sentral Sebagai Otoritas Stabilitas Sistem Keuangan (2)11Bank of Japan To issue bank notes and to carry out currency and monetary control as well as to ensure smooth settlement of funds among banks and other financial institutions, thereby contributing to the maintenance of an orderly financial system.

European Central Bank To maintain price stability, to support the general economies policies in the Community, and to promote the smooth operation of the payment systems. The ECB shall contribute to the smooth conduct of policies pursued by the competent authorities relating to the prudential supervision of credit institutions and the stability of the financial system.

Reserves Bank of New Zealand To formulate and implement monetary policy directed to the economic objective of achieving and maintaining stability in the general level of prices.

Pendekatan Makroprudensial dan Pendekatan Mikroprudensial12Resiliensi Sistem Keuangan dimonitor berdasarkan 2 pendekatan yaitu Makroprudensial (surveillance) dan Mikroprudensial (supervisory)MakroprudensialMikroprudensialSasaran AntaraMembatasi penyebaran tekanan terhadap sektor keuanganMembatasi tekanan terhadap suatu individu lembaga keuanganSasaran UtamaMengurangi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomiPerlindungan konsumenKorelasi dan Eksposur antara institusiPentingTidak relevanKalibrasi kontrol prudensialTop-DownBottom-UpModel RisikoEndogeneusExogeneusSumber : Claudio Borio (2003) Towards a Macroprudential Framework for Financial Supervision and Regulation Peranan BANK INDONESIA dalam Pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan13SASARANINSTRUMENSTRATEGIMenciptakan dan memelihara sistem keuangan yang stabil dan handalPengawasan Lembaga dan Pasar Keuangan RegulasiSistem PengawasanDisiplin PasarPenguatan Riset dan Surveillance Sistem KeuanganKoordinasi dan Kerjasama Antar OtoritasJARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN - JPSKSistem Deteksi Dini : indikator Makroprudensial dan Indikator Mikro PrudensialForum Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK)Program Penjaminan SimpananFasilitas Pencegahan dan Penanganan KrisisCrisis Management Protocol OTORITASO J KB IKEMENKEU,BI,OJK,LPSKEMENKEU,BI,OJK,LPSRegulasi, Sistem Pengawasan dan Disiplin Pasar (1)14Kebijakan Makro dan Transparansi DataInfra Struktur Institusi dan Pasar KeuanganPengawasan dan Pengaturan Lembaga KeuanganCode of Good Practice of Transparency in Monetary and Financial Policy;Code of Good Practice in Fiscal Transparency;Data Dissemination Standard

Principle of Corporate Governance;Core Principal for Systemically Important Payment System; Market Integrity;Insolvency;International Accounting Standard;International Standard on Auditing

Core Principles for Effective Banking Supervision;Principles of Securities Regulation;Core principles for Insurance Supervision

Aktivitas keuangan yang berlandaskan pada regulasi yang mengacu pada standar internasional dan konsisten dengan disiplin pasar 12 Key Standards of Financial SectorRegulasi, Sistem Pengawasan dan Disiplin Pasar (2)1512 Key Standards for Financial Sector adalah minimum requirement yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk bisa dinyatakan memiliki sistem keuangan yang stabil dan handal (sound financial system).

Financial Stability Board (FSB) adalah badan yang dibentuk bersama oleh IMF dan BCBS yang bertugas melakukan kajian dalam rangka memperkuat asesmen stabilitas sistem keuangan secara global.

FSB menetapkan 12 Key Standards for Financial Sector berdasarkan 5 kriteria sbb :Relevan dan sangat penting peranannya dalam rangka mewujudkan sistem keuangan yang stabil, robust dan berfungsi dengan baik.Universal yaitu mencakup area yang penting dan strategis di seluruh negara.Cukup fleksibel sehingga bisa diimplementasikan oleh seluruh negara.Memperoleh endorsemen dari lembaga internasional yang kompeten.Bisa dilakukan asesmen oleh otortitas di masing-masing negaraKebijakan Makro dan Transparansi Data16AreaStandardInstitusiTransparansi kebijakan moneter dan kebijakan keuanganCode of Good Practices on Transparency in Monetary and Financial PoliciesIMFTransparansi kebijakan fiskalCode of Good Practices on Fiscal Transparency

IMF

Diseminasi dataSpecial Data Dissemination Standard (SDDS) / General Data Dissemination SystemIMF

Area, Standar dan Institusi yg Berkompeten :Infrastruktur Institusi dan Pasar Keuangan 17AreaStandardInstitusiCrisis Resolution & Deposit InsuranceCore Principles for Effective Deposit Insurance SystemBCBS/IADIInsolvencyInsolvency and Creditor RightsWorld BankCorporate GovernancePrinciples of Corporate GovernanceOECDAccounting & AuditingInternational Financial Reporting Standards (IFRS) & International Standards on Auditing (IAS)IASBIAASBPayment, Clearing, SettlementPrinciples for Financial Market InfrastructuresCPSS/IOSCOMarket IntegrityFATF Recommendations on Combating Money Laundering and the Financing of Terrorism & ProliferationFATFArea, Standar dan Institusi yg Berkompeten :Pengawasan dan Pengaturan Lembaga Keuangan18AreaStandardInstitusiBanking SupervisionCore Principles for Effective Banking SupervisionBCBSSecurities RegulationObjectives and Principles of Securities RegulationIOSCOInsurance SupervisionInsurance Core PrinciplesIAISArea, Standar dan Institusi yg Berkompeten :Penguatan Riset dan Surveillance19Tujuan : identifikasi, evaluasi dan monitor risiko yang mengancam stabilitas sistem keuanganAktivitas Riset :Mengembangkan instrumen dalam rangka asesmen stabilitas sistem keuanganIdentifikasi permasalahan yang mengancam stabilitas sistem keuanganAktivitas Surveillance :Asesmen dan monitor permasalahan dan risiko yang mengancam stabilitas sistem keuanganMemberikan rekomendasi dan masukan dalam perumusan kebijakan dalam rangka pemeliharaan stabilitas sistem keuangan

Bank,Non Bank, Fin MarketPayment SystemGlobal MarketHousehold CorporateLiquidity RiskCredit RiskMarket RiskOperational RiskMonitorIdentificationMeasurementPrevention/Correction/ResolutionSurveillance FrameworkKoordinasi dan Kerja Sama Antar Otoritas (1)20Koordinasi dan Kerjasama antar otoritas melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FK SSK) UU No 21 tahun 2011 tentang OJK pasal 44Keanggotaan FK SSK : Menteri Keuangan sebagai Anggota merangkap KoordinatorGubernur BI sebagai AnggotaKetua Dewan Komisioner OJK sebagai AnggotaKetua Dewan Komisioner LPS sebagai AnggotaWewenang FKSSK :Memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis dalam rangka memelihara stabilitas Sistem Keuangan kepada Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, LPS berdasarkan evaluasi terhadap kondisi makro Sistem KeuanganMenetapkan bahwa kesulitan likuiditas dan/atau masalah solvabilitas lembaga keuangan adalah berdampak sistemik atau tidak berdampak sistemikMenetapkan kondisi krisis dan berakhirnya krisisMenetapkan kebijakan penanganan permasalahan lembaga keuangan yang dipandang perlu dalam rangka pencegahan dan penanganan krisisKoordinasi dan Kerja Sama Antar Otoritas (2)21Kewajiban FK SSK (Normal) :Melakukan pemantauan dan evaluasi stabilitas sistem keuangan.Melakukan rapat paling tidak 1 kali dalam 3 bulan.Membuat rekomendasi kepada setiap anggota untuk melakukan tindakan dan/atau membuat kebijakan dalam rangka memelihara stabilitas sistem keuangan.Melakukan pertukaran informasi. Kewajiban FK SSK (Potensi Krisis/Krisis) : Menetapkan kondisi potensi krisis/krisis dan memutuskan langkah-langkah pencegahan dan penanganan krisis.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan yang diperlukan dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis pada sistem keuangan sesuai dengan kewenangan instansi yang diwakili.Menetapkan keputusan yang mengikat LPS dalam rangka penyelesaian dan penanganan bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik.

Jaring Pengaman Sistem Keuangan22Jaring Pengaman Sistem Keuangan Bank Sentral memiliki fungsi strategis (lender of the last resort) dalam rangka Pencegahan Krisis (Crisis Prevention) dan Penanganan Krisis (Crisis Resolution) Sistem Pengawasan BankLender of the Last ResortPenjaminan SimpananCrisis Management PoliciesO J K B I L P SKEMENKEU,BI,OJK,LPS Sistem Keuangan yg Stabil dan HandalKerangka hukum yang solid yang mencakup penjabaran tugas dan tanggung jawab secara jelas serta mekanisme koordinasi yg efektifEvolusi Peranan Bank Indonesia 23Bank sentral berevolusi dari peran tradisional yang fokus pada kebijakan moneter menjadi fokus pada bauran kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial Integrasi Kebijakan Moneter - Makroprudensial Stabilitas MoneterKesehatan Lembaga KeuanganStabilitas Sistem KeuanganKebijakan Moneter Stabilitas HargaKebijakan Mikroprudensial Mgmt of Individual Risk Kebijakan Makroprudensial Mgmt of Systemic Risks Suku Bunga G W M Regulasi Permodalan dan Likuiditas CAR : Countercyclical Capital Buffer LDR : GWM LDR LTV : LTV KPR dan KKBKerangka Integrasi Kebijakan Moneter - MakroprudensialBANK INDONESIAOJKKebijakan Makroprudensial24Pembahasan tentang definisi Kebijakan Makroprudensial terus berlanjut, namun disimpulkan terdapatnya 3 karakteristik utama yang merupakan elemen dari kebijakan makro prudensial.

Kebijakan Makroprudensial ditujukan untuk membatasi systemic risk yaitu dalam rangka mengurangi penyebaran dampak risiko sistem keuangan yang berpotensi untuk berdampak negatif terhadap perekonomian.Kebijakan Makroprudensial mencakup keseluruhan sistem keuangan (termasuk interaksi antara sektor keuangan dengan sektor riil) dan berbeda dengan komponen individual yang memandang sistem keuangan sebagai given condition. Kebijakan Makroprudensial terutama menggunakan instrumen prudensial dengan target systemic risk atau menggunakan instrumen-instrumen lainnya yang memiliki target utama systemic risk.Instrumen Kebijakan Makroprudensial25Pada dasarnya instrumen kebijakan makroprudensial sangat luas, namun yang saat ini sudah banyak digunakan oleh otoritas di berbagai negara adalah instrumen mikroprudensial yang difokuskan pada target systemic riskBeberapa instrumen mikroprudensial yang sering dimanfaatkan sebagai instrumen makroprudensial adalah :Instrumen yang ditujukan untuk mengurangi tekanan stabilitas sistem keuangan yang bersumber dari ekspansi kredit/pembiayaan yang berlebihan dan/atau yang bersumber dari bubble harga aset (khususnya harga aset properti) : dynamic capital buffers, dynamic provisions, LTV and debt service-to-income (rasio DTI).Instrumen yang ditujukan untuk mengurangi tekanan amplifikasi systemic risk dikarenakan meningkatnya leverage : rasio permodalan, rasio likuiditas, bobot risiko dan BMPK.Instrumen untuk mitigasi kerentanan struktural pada sistem keuangan dan untuk membatasi dampak spillover dalam kondisi terdapatnya tekanan terhadap sistem keuangan : asuransi/penjaminan, monitor faktor-faktor risiko dan keterkaitannya, kebijakan resolusi Instrumen terutama ditetapkan untuk SIFIIndikator Kebijakan Makroprudensial26Indikator kebijakan makroprudensial mencakup indikator kebijakan mikroprudensial dan indikator makro ekonomiIndikator MikroprudensialIndikator Makro EkonomiCARPertumbuhan Ekonomi dan InflasiKualitas Aset : NPL, Konsentrasi Kredit, FX CreditsNeraca Pembayaran : CA deficit, Reserves, Utang LN, capital flowsDebitur Korporasi : DER, Profit Suku bunga dan Nilai Tukar : volatilitas nilai tukar, suku bunga domestic dan suku bunga LNManajemen : Pertumbuhan lembaga keuanganPotensi dampak penularan : korealsi antar pasar keuanganEarnings : ROA dan ROEFaktor Lainnya : Transaksi FiskalLikuiditas : LDR, LCR, NSFRSensitivitas thd risiko pasar : Suku bunga, Indeks Saham, Harga Obligasi, Nilai TukarIndikator Pasar Lainnya : Harga pasar dari instrumen keuangan, peringkat, harga aset sovereignTerima kasihApabila masih ada pertanyaan hubungi:

[email protected]