Sesi 14 Merger Dan Akuisisi
Transcript of Sesi 14 Merger Dan Akuisisi
SESI 14MERGER DAN AKUISISI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui bentuk-bentuk akuisisi
2. Memahami alasan dilakukan merger dan akuisisi
Tujuan Instruksional Khusus Menjelaskan bentuk-bentuk akuisisi dan berbagai alasan melakukan merger dan akuisisi.
Sub Pokok Bahasan Taker over, Merger, Akuisisi dan alasan melakukannya
Estimasi Waktu 150 menit
Daftar Bacaan Brealey, Myers & Marcus, Block & Hirt
Takeover merupakan istilah yang lebih umum yang mengacu pada transfer
kendali suatu perusahaan dari satu kelompok investor ke kelompok investor
lain. Pengambilalihan bisa dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: (1) akuisisi,
(2) kontes proksi, dan (3) going private.
Bentuk-bentuk Akuisisi: (1)Merger dan akuisisi, (2) Akuisisi saham, dan (3) Akuisisi aset
122
Merger dan Akuisisi: Beberapa Istilah
Merger:
Satu perusahaan diabsorpsi oleh perusahaan lain. Pengakuisisi
mempertahankan nama dan identitasnya, dan mengambil alih aset dan
kewajiban perusahaan yang diakuisis.
Akuisisi:
Mirip dengan merger, kecuali perusahaan baru akan terbentuk. Pengakuisisi
dan yang diakuisisi ‘hilang’ dan menjadi perusahaan baru.
Akuisisi Saham:
membeli saham dengan hak voting (voting stock) dengan kas, saham, atau
sekuritas lainnya.
Private Offer: Tidak langsung ke pemegang saham, misal ke manajemen
Tender Offer: Penawaran publik untuk membeli saham dari perusahaan target
Akuisisi Aset:
membeli semua aset perusahaan yang diakuisisi. Persetujuan formal dari
pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan. Pendekatan ini
menghindari problem pemegang saham minoritas seperti pada situasi akuisisi
saham.
Merger dan akuisis bisa menjadi alat realokasi sumber daya dan untuk
menjalankan strategi perusahaan
Analisis Keputusan Merger dan Akuisisi:
Misalkan perusahaan X ingin membeli perusahaan Y. Dari sudut pandang X,
keputusan pembelian Y bisa dilihat sebagai keputusan penganggaran modal
biasa. Keputusan tersebut layak dilakukan jika NPV (Net Present Value) dari
keputusan tersebut adalah positif. Sebaliknya, jika NPV dari keputusan tersebut
negatif.
Membeli perusahaan lain tidak sama dengan membeli pabrik atau peralatan
tertentu. Beberapa hal yang membedakan pembelian perusahaan dari
pembelian pabrik, seperti masalah akuntansi, pajak, hukum, dan masalah
menggabungkan dua unit yang bisa berbeda satu sama lain. Sukses tidaknya
suatu proyek pembelian perusahaan akan tergantung banyak hal, yang lebih
kompleks dibandingkan dengan sukses tidaknya keputusan investasi biasa.
123
Analisis merger dan akuisisi bisa dimulai dengan mengidentifikasi PV manfaat
dan PV biaya. Manfaat diperoleh dari sinergi atau penghematan lainnya, yang
muncul dari penggabungan dua unit usaha tersebut
Istilah sinergi sering dilambangkan sebagai 1 + 1 = 3, bukannya 2. Tambahan
satu diperoleh dari sinergi yang dihasilkan. Misalkan nilai X dan nilai Y adalah
PVX dan PVY, nilai gabungan X dan Y diberi simbol PVXY. Manfaat akan
diperoleh jika PVXY > ( PVX + PVY).
Manfaat = PVXY – (PVX + PVY)
Jika manfaat bernilai positif, maka merger secara ekonomis bisa dilakukan.
Biaya muncul dari upaya memperoleh Y. Misalkan Y dibeli dengan
menggunakan kas. Biaya bisa dihitung sebagai berikut ini
Biaya = Kas – PVX
NPV dari merger tersebut dengan demikian bisa dihitung sebagai:
NPV = Manfaat – Biaya = [ PVXY – (PVX + PVY) ] – [ Kas – PVX ]
Jika NPV adalah positif, maka merger tersebut layak dilakukan. Perhatikan
bahwa sudut pandang tersebut adalah perusahaan X. Dengan demikian
manfaat dan biaya yang dihitung adalah yang akan diperoleh/ditanggung oleh
perusahaan X. Dalam merger dan akuisisi, manfaat akan dibagi untuk X dan Y
Implementasi dan Manajemen Merger dan Akuisisi
Merger dan Akuisisi yang baik harus sesuai dengan kerangka proses
perencanaan strategis perusahaan/organisasi. Merger dan akuisisi bisa dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu perusahaan.
Dalam kerangka proses strategi, dan kaitannya antara strategi dan struktur,
langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merger dan akuisisi yang baik
124
adalah sebagai berikut ini. Langkah-langkah tersebut bisa dikelompokan
kedalam strategi, transaksi, dan implementasi.
1.Proses strategis untuk pertumbuhan nilai
2.Analisis karakteristik industri
3.Sistem organisasi perusahaan
4.Strategi berganda untuk pertumbuhan nilai
5.Proses pencarian
6.Melihat potensi ekonomis melalui sinergi
7.Meliat potensi ekonomis melalui restrukturisasi
8.Due diligence – hukum dan bisnis
9.Faktor budaya
10.Penilaian
11.Negosiasi
12.Struktur deal
13.Impelementasi
14.Review dan proses baru lagi.
Langkah-langkah tersebut merupakan langkah yang sifatnya interaktif satu
sama lainnya (berkaitan).
Proses strategis mempunyai karakteristik berikut ini:
1) Melakukan analisis lingkungan meliputi analisis teknologi baru, industri baru,
pesaing baru atau bentuk persaingan baru, (2) Kemampuan, misi, dan
interaksinya dengan lingkungan, dilihat dari sudut pandang perusahaan, (3)
Tujuan perusahaan, (4) Penekanan pada proses, kebutuhan akan koordinasi
dan konsistensi, (5) Pengakuan akan kebutuhan untuk bisa beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan, dan (6) Integrasi perencanaan kedalam
sistem kompensasi. Proses strategi bisa dipandang sebagai mengerjakan
sesuatu agar gap strategis bisa dihilangkan (antara kebutuhan di masa
mendatang dengan yang ada sekarang ini). Alternatif lain untuk melihat proses
strategi adalah upaya agar aliansi perusahaan dengan lingkungannya dan
konstituennya semakin efektif
125
Perusahaan perlu mencari beberapa alternatif untuk pertumbuhan nilai seperti
pertumbuhan internal maupun eksternal. Pertumbuhan eksternal bisa dicapai
melalui merger dan akuisisi
Merger dan Akuisisi yang Baik dan yang Tidak Baik
Alasan yang Masuk Akal (Benar)
Skala Ekonomi
Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih besar, lebih baik”. Contoh, jika kita memesan barang dalam jumlah besar, kita akan memperoleh potongan kuantitas, atau harga yang lebih rendah. Jika kita ingin menyewa tenaga profesional, maka volume penjualan perusahaan harus cukup besar untuk bisa memanfaatkan tenaga profesional tersebut. Meskipun skala ekonomi bisa menjadi alasan merger, tetapi skala ekonomi bisa dicapai tidak harus melalui merger. Bahkan dalam beberapa situasi, cara terbaik untuk mencapai skala ekonomi jutsru bukan melalui merger. Dalam merger, jika penggabungan (pengintegrasian) tidak bisa dilakukan dengan baik, maka unit usaha yang bergabung tersebut barangkali akan berjalan sendiri, dan tidak bisa memanfaatkan skala ekonomi
Pengendalian Beberapa perusahaan melakukan merger untuk memperoleh pengendalian yang lebih baik terhadap jalur produksi/distribusi. Merger vertikal dilakukan biasanya dengan tujuan semacam itu
Pajak Merger bisa dilakukan dengan tujuan memanfaatkan penghematan pajak. Misalkan perusahaan yang membeli atau yang dibeli mengalami akumuluasi kerugian yang cukup besar. Akumulasi kerugian tersebut, jika tidak dimanfaatkan tidak bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Merger juga memunculkan potensi restrukturisasi aset dengan, misal, menghapus aset tertentu (write off). Penghapusan bisa dilakukan dengan menambah depresiasi
Menggabungkan Sumber Daya Perusahaan bisa membeli perusahaan lain yang mempunyai sumber daya yang bisa komplemen (melengkapi) sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan pembeli. Sebagai contoh, Microsoft membeli software yang bisa melakukan pengecekan grammar bahasa Inggris (apakah bahasa Inggris yang ditulis sudah baik atau belum, apakah kata-katanya sudah benar apa belum).
Menghilangkan Ketidakefisienan
126
Jika manajer tidak kompeten menjalankan perusahaannya, perusahaan menjadi tidak efisien. Merger atau akuisisi menjadi alternatif untuk menghilangkan manajer yang tidak kompeten.
Memaksa Pendistribusian Kas Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara untuk memaksa manajer membayar kas ke pemegang saham atau investors lainnya (misal pemegang hutang).
Alasan yang Tidak Masuk Akal
DiversifikasiDiversifikasi bisa mengurangi risiko. Tetapi dari sisi investor, diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak bernilai karena investor bisa melakukannya secara langsung (level personal) dengan relatif mudah. Sebagai contoh, dengan menggabungkan sekitar 15-20 saham bisa diperoleh portofolio yang bisa menghapus sebagian besar risiko.Meningkatkan Pertumbuhan Petumbuhan akan memperbesar perusahaan. Tetapi tanpa peningkatan efisiensi atau sinergi, maka tidak ada pengaruh positif terhadap pemegang saham.
Meningkatkan EPSTujuan meningkatkan EPS juga merupakan tujuan yang tidak masuk akal, karena peningkatan EPS belum tentu memberikan nilai tambah terhadap pemegang saham. Peningkatan EPS tanpa melalui peningkatan efisiensi/sinergi hanya akan menciptakan perangkap bagi perusahaan, karena untuk meningkatkan EPS, maka hanya bisa dilakukan melalui mergerAlasan Lainnya yang Tidak Nampak Salah satu motif adalah keinginan manajer untuk mempertahankan sumber daya perusahaan. Caranya adalah dengan membeli perusahaan lain, yang berarti kas tidak jatuh ke tangan pihak lain. Tentu saja merger dan akuisisi dengan motif semacam itu bukanlah merger yang baik bagi pemegang saham. Perusahaan yang suka melakukan merger semacam itu pada akhirnya menjadi target akuisisi oleh perusahaan lain.
Dengan demikian merger dan akuisisi bisa dipandang sebagai pemecahan terhadap agency problem of free cash flow di satu sisi. Di sisi lain, agency problem of free cash flow bisa menyebabkan merger dan akuisisi yang tidak sehat
Siapa Untung, Siapa Rugi dari Merjer dan Akuisisi? Studi untuk melihatnya bisa menggunakan dua kerangka yaitu kerangka ex-ante (masa depan) dan ex-post (masa lalu).
127
DISKUSI KELAS1. Jelaskan perbedaan antara merger dan akuisisi SOAL TEORI
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinergi dalam merger
3. Jelaskan secara argumentative beberapa alasan yang rasional dari melakukan merger
.
128