Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR...
Transcript of Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR...
Sesi 1
BPR Syariah, Fungsi Kontrol,
Manajemen Risiko
Habiburrochman
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Wakil Ketua Kompartemen Syariah IAI Jawa Timur
Partner Kantor Akuntan Publik Erfan & Rakhmawan
Hp/WA [email protected]
OUTLINE
BPeranan dan Fungsi Audit Di Perbankan
1. Peran dan Fungsi Internal Audit
2. Pengertian Audit Internal
3. Komponen Audit
4. Ringkasan Peran Internal Audit/SKAI
AOverview BPRS
1. Kinerja Keuangan BPRS
2. Sebaran BPRS
CManajemen Risiko dan Internal Control BPRS
1. Urgensi Manajemen Risiko dan Peran Internal Audit
2. Penyebab BPR/S CIU
3. Respon OJK thd Internal Control BPRS
4. Kebijakan OJK
5. Sekilas RBIA
6. Internal Audit Capability Model- Contoh di Sektor Pemerintahan
7. Identifikasi Risiko ,Analisis Risiko,Analisis Dampak dan Analisis
Kemungkinan
3
AOverview BPR/S
4
1 Sebaran BPR
DKI Jakarta(26/1)
Jawa Barat(277/28)
DIY (53/12)
Jatim(299/27)
Sumatera Utara (54/8)
SumateraBarat (89/7)
Jambi (19 ) Jawa Tengah
(253/26) Sulawesi Tenggara
(16)
Sulawesi Selatan (21/7)
Banten (63/8)
Bali (135/1)
Bengkulu (4/2 )
Gorontalo (4)
Kal-Bar(21 )
Kal-Sel (26/1)
Kal-Teng(5)
Kal-Tim (15/1)
Bangka Belitung
(4/1)
Kep. Riau (41/2)
Lampung (26/11) Maluku (2)
Maluku Utara (2)
NAD (5/10)
NTB (29/3 )
NTT (12)
Papua (7)
Papua Barat (3)
Riau (30/2)
Sul-Bar(1/1)
Sul-Teng (8)
Sul-Ut (18)
SumateraSelatan (24/1)
Provinsi dengan jumlah BPR
Provinsi (Jumlah BPR)
Data posisi Juni 2019,EDW BPR (diolah)
69,3%
30,7%
Jawa dan Bali
Luar Jawa dan Bali
Peta Sebaran Industri BPR
• Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102
BPR). Sementara itu, 30,7% sisanya atau sebanyak 495 BPR tersebar di luar Pulau Jawa dan Bali.
Pre
sen
tase
Se
ba
ran
BP
R
5
1 Sebaran BPR
Klasifikasi BPR berdasarkan Modal Inti (BPRKU)
Sumber: DPIP, Desember 2018 (diolah)
52 BPR(3,26%)
BPRKU 2Modal Inti
Rp15 M – Rp50 M
BPRKU 3Modal Inti > Rp50 M
BPRKU 1Modal Inti < Rp15 M
221 BPR(13,84%)
1324 BPR(82,91%)
• Berdasarkan klasifikasi modal intinya, BPR masih cenderung terkonsentrasi pada kelas BPRKU 1 (82,91%). Sementara BPR
dengan ukuran menengah hanya sebanyak 13,84% dan sisanya (3,26%) merupakan BPR besar.
• Pada klasifikasi BPRKU 1, sebagian besar memilikimodal inti < Rp 6M (776 BPR)
109
288
379
548
MI < 1 M 1M < MI < 3M 3M < MI <6M MI > 6M
7
2 Kinerja Industri BPR
Perkembangan Total Aset, Kredit dan DPK BPR
41,100
49,818
59,176
68,39174,807
81,68489,482
98,220
55,799
67,39777,376
89,878
101,713
113,501
125,945
135,693
38,209
44,87050,520
58,750
67,26675,725
84,86191,956
2011 2012
Sumber: OJK,,SPI, Des 2018 (diolah)
2013 2014 2015 2016 2017 Dec-18
Kredit Aset DPK
Sumber: SPI, Des 2018
Market Share BPR vs Bank Umum
1 % 1.60% 1.83%
98.33%
.67
98.40%
98.17%
Total Aset Dana Pihak Kredit yang
Ketiga Diberikan
BPR Bank Umum
6
2 Kinerja Industri BPR
PertumbuhanKredit
DEC’17DEC’18
89,48 T 98,22 T
9,77%(yoy)
Pertumbuhan DPK
84,86 T 91,95 T
8,36%(yoy)
CAR
1,74%(yoy)
NPL Gross
3,58%(yoy)
BOPO
0,30%(yoy)
ROA
-2,75%(yoy)
DEC’17 DEC’18 DEC’17 DEC’18
22,95% 23,35%
DEC’17 DEC’18
6,15% 6,37%
DEC’17 DEC’18
80,50% 80,74%
DEC’17
2,55%
DEC’18
2,48%
23%
12%
13%
52%
Mikro Kecil Menengah Selain MKM
Distribusi Kredit BPR Menurut Jenis Usaha
Sumber: SPI dan EDW BPR, Des 2018
INFOGRAFIS – Pertumbuhan Industri BPR - BPRS
8
8
BPeranan dan Fungsi Audit Di
Perbankan
9
Peran dan Fungsi IA
Audit Internal atau Internal Audit memiliki peranan penting dalam keberjalanan perusahaan. Pada era modern iniperkembangan Manajemen organisasi khususnya di perusahaan sangat memerlukan peran audit internal. Audit internal digunakan untuk mendukung keberjalanan manajemen perusahaan sebagai fungsi controlling yang menjamin perusahaan berjalan sesuai dengan perencanaan dan mengarah kepada tujuan.
Adapun tugas internal audit yang dilakukan auditor adalah melakukan audit internal perusahaan denganmenjamin sistem/manajemen yang ada di perusahaan supaya berjalan sesuai yang diinginkan. Selain itu denganadanya audit internal dapat menghindari adanya resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala denganmengembangkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan seharusnyamenyusun SOP audit internal serta melakukan pengendalian internal audit di dalam perusahaan dnegan tujuanpengembangan perusahaan.
Pengertian Audit Internal
Audit internal adalah kegiatan penjaminan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif dan dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi dengan meningkatkan kegiatan operasi organisasi dan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses pengelolaan (IIA )
Penjaminan & Konsultasi
• Auditor internal dituntuk untuk bisa memberikan assurance (penjaminan) dan saran perbaikan (konsultasi) dalam bentuk opini / pendapat.
• Auditor internal perlu memberitahu kepada manajemen apakah proses yang berjalan telah berlangsung dengan efektif, efisien dan ekonomis? Apakah resiko telah diidentifikasi dan dikelola dengan baik? Dan apakah peraturan dan kebijakan telah dipatuhi oleh segenap komponen organisasi
Independen & Obyektif
• Pihak yang melaksanakan audit internal seharusnya adalah pihak yang berada di luar hierarchy manajemen, idealnya langsung bertanggungjawab terhadap direktur, dan saluran khusus untuk melapor secara langsung ke komisaris.
• Obyektif adalah keteguhan pendapat yang didasarkan atas fakta-fakta yang bisa diverifikasi, tidak bias dan tidak hanya tergantung pada atasan
Organisasi
• Organisasi – adalah sekelompok orang yang mengelola suatu asset dan harus mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Salah satu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan asset adalah dengan menyusun laporan keuangan
• Manajemen : adalah sekelompok orang yang bertanggungjawab terhadap kegiatan operasi organisasi dan pelaporan pertanggungjawaban
SKEPTISME PROFESIONAL
• Skeptisme profesional adalah kemampuan melakukan evaluasi secara kritis atas bukti
untukdan
informasi yang diperoleh. Kemampuan semacam inisangat penting untuk keperluan asesmen risiko fraud.
• Dengan kemajuan TI, modus fraud bergeser dari polakonvensional ke dalam fraud melalui teknologiinformasi. Auditor perlu memiliki keterampilan praktisdi bidang TI, sebagai alat bantu untuk meningkatkanefektifitas dan efisiensinya dalam mendeteksi fraud,misalnya melalui CAATs (Computer Assisted AuditTechniques) – teknik audit berbantuan komputer.
23
KOMPONEN AUDIT
COMPETENT & INDEPENDENT AUDITOR
Data/Kondisi
Criteria
Kertas Kerja
BuktiJudgement
Opini
INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL
No Aspek Internal Audit Eksternal Audit
1 Konsumen Manager/Audit Commitee Stockholder
2 Fokus Bisiness Risk Financial Statement Risk
3 Orientasi Current and Future
Oriented
Historical to Current
4 Pengendali Langsung Tidak Langsung
5 Kecurangan Langsung Tidak Langsung
6 Kebebasan Objektivitas Berdasarkan Status
7 Kegiatan Proses sedang berjalan Accounting periode
FUNGSI & PERAN AUDIT INTERNAL
1. Telah terjadi pergeseran paradigma audit internal dari fungsi watchdog menjadi fungsi mitra strategis
2. Fungsi mitra strategis adalah bagaimana audit internal dapat membantu manajemen dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi / perusahaan dengan melakukan perbaikan proses, penguatan sistem pengendalian internal dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko
3. Salah satu pendekatan untuk menunjang tercapainya peran tersebut adalah dengan menjalankan Audit Internal Berbasis Resiko
PARADIGMA BARU !URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Fungsi/
Peran
• Watchdog
• Mengungkap temuan
• Menggangu obyek
• Reaktif
• Watchdog, Konsultan &
Katalisator
• Memecahkan masalah
• Proaktif
Sifat Audit/
Rekomandasi
• Post Audit
• Korektif
• Post Audit dan Pre Audit
• Korektif, Preferentif dan Prediktif
Pendekatan • Detektif (mendeteksi
masalah)
• Subyek – Obyek
• Menang - Kalah
• Prefentif (mencegah masalah)
• Subyek –Subyek
• Menang-Menang
Sikap • Seperti Polisi
• Kaku dan Pasif
• Sebagai mitra bisnis / customer
• Fleksibel dan Konstruktif
• Aktif dan Komunikatif
Ketaatan/
Kepatuhan
• Semua policy / kebijakan • Hanya policy yang relevan
PARADIGMA BARU !URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Organisasi • Pelengkap untuk
Memenuhi syarat
• Tools Mangement
• Pusat Keunggulan
Fokus • Kelemahan /
penyimpangan
• Penyelesaian yang
konstruktif
Komunikasi dengan
manajemen
• terbatas • Reguler
Audit • Financial / compliance
audit
• Financial, compliance,
operasional audit.
Ukuran Sukses • Jumlah Temuan • Jumlah Bantuan/Manfaat
• Pencapaian GCG
Jenjang karir/
Type Staf
• Sempit (hanya auditor)
• Setengah-setengah
• Berkembang luas (dapat
berkarir di bagian / fungsi
lain)22
• Tuntas/Paripurna
RINGKASAN PERAN SKAI
PERAN SKAI
Memberikan keyakinan pada desain dan efektivitas proses manajemen risiko;Memberikan keyakinan bahwa risiko dievaluasi dengan benar;Mengevaluasi proses manajemen risiko;Mengevaluasi pelaporan mengenai status dari risiko kunci dan pengendaliannya;Meninjau pengelolaan risiko kunci, termasuk efektivitas dari pengendalian dan respon lain terhadap risiko.
JASA ASSURANCE
PERAN SKAI
Memulai pembentukan Enterprise Risk Management (ERM) dalam organisasi;Mengembangkan strategi manajemen risiko dengan persetujuan dewan;Memfasilitasi identifikasi dan evaluasi risiko;Pelatihan manajemen tentang merespon risiko;Mengoordinasi laporan kegiatan ERM;Mengonsolidasi laporan mengenai risiko; Memelihara dan mengembangkan kerangka ERM
JASA CONSULTING
13
CManajemen Risiko dan Internal
Control BPR/S
Persentase BPR dan BPRS yang Tutup
Sumber : Data per November, LPS,OJK,
data di olah
No Nama Bank Dalam Likuidasi Wilayah Tanggal CIU Posisi
1 PT BPR Fajar Artha Makmur (DL) 0 Jawa Barat 11-Nov-19 Proses
Likuidasi
2 PT BPRS Hareukat (DL) 1 Banda Aceh 11-Oct-19 Proses
Likuidasi
3 PT BPR Calliste Bestari (DL) 0 Bali 13-Aug-19 Proses
Likuidasi
4 PT BPR Efita Dana Sejahtera (DL) 0 Jawa Barat 03-Jul-19 Proses
Likuidasi
5 PT BPR Legian (DL) 0 Bali 21-Jun-19 Proses
Likuidasi
6 PT BPRS Muamalat Yotefa (DL) 1 Papua 15-May-19 Proses
Likuidasi
7 PT BPR Pancadana (DL) 0 Jawa Timur 06-Feb-19 Proses
Likuidasi
8 PT BPRS Safir Bengkulu (DL) 1 Bengkulu 30-Jan-19 Proses
Likuidasi
9 PT BPRS Jabal Tsur (DL) 1 Jawa Timur 21-Jan-19 Proses
Likuidasi
BPR Konvensional 79 1764 4.48%
BPR Syariah 8 165 4.85%
87
Urgensi Manajemen Risiko dan Peran Internal Audit
Jumlah BPR/S Tutup setelah tahun 2009
Jumlah BPR/S Tutup tahun 2019
No. PerkembanganTahun
2014 2015Agustus
20161 BPRK CIU 6 3 72 BPRS CIU 0 1 1
TahunJumlah BPRK
Jumlah BPRS
Fraud Self Liquidation MisManagement
BPRK BPRS BPRK BPRS BPRK BPRS
2011 14 0 14 0 0 0 0 0
2012 3 1 1 0 2 0 0 1
2013 10 1 8 0 1 0 1 1
2014 6 0 5 0 0 0 1 0
2015 3 1 2 0 0 0 1 1
2016 7 1 5 1 0 0 2 0
Total 43 4 35 1 3 0 5 3
Persentase 100% 100% 81% 25% 7% 0% 12% 75%
Penyebab BPR CIU
16 BPR (89%)memiliki MI < Rp3M
Terjadi fraud (deposito fiktif, rekayasa kredit, penggelapan angsuran kredit, rekayasa pemberian kredit, penggelapan hasil penjualan AYDA)
Lemahnya internal control (tidak memiliki SPI)
Intervensi PSP
Penerapan tata kelola yang lemah
Fraud merupakan
faktor dominan
yang menyebabkan
BPR dilikuidasi
Cabut izin usaha terhadap
BPR yang bermasalah
merupakan upaya untuk
menciptakan industri
BPR yang sehat sehingga
dapat melayani
masyarakat dengan baik.
26
Respon OJK terhadap Kondisi Internal Kontrol BPR/S
2016 telah diterbitkan Surat EdaranOtoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor: 07/SEOJK.03/2016 tentangStandar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan RakyatDalam ketentuan tersebut diaturtentang posisi danpertanggungjawaban audit intern di BPR bahkan dalam Pasal 59 dinyatakan bahwa: jika BPR tidakmemenuhi aturan tersebut akandikenai sanksi. Artinya, aturantersebut harus dilakukan sesuaidengan SEOJK tersebut.
• Tahun 2019,OJK mengeluarkan
1. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 12/SEOJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 24/POJK.03/2018 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan
Peran AI ???
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 12/SEOJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
SK Direksi bank Indonesia No.26/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Prinsip Konvensional maupun syariah.
15
Arahan OJK- Strategi Penguatan BPR
1. Penguatan Kelembagaan
Merger & Konsolidasi
Kebijakan permodalan dalam pendirian BPR baru
Pemnuhan ketentuan kelembagaan dan
permodalan
2. Penguatan Tata Kelola & Prudensial
Implementasi penuh atas seluruh ketentuan tata
kelola, manajemen risiko dan prudensial
Penyusunan strategi anti fraud
3. Penguatan InfrastrukturProgram penguatan infrastruktur SDM BPR
SKKNI dan pemenuhan TI
Kerjasama BPR dengan LJK, provider TI, fintech, Apex BPR maupun LJK lainnya
Digitalisasi proses bisnis bagi BPR
Penerapan standar TI BPR
5. Penguatan Pengawasan• Pengawasan berbasis risiko• Penilaian tingkat kesehatan berbasis risiko
4. Penguatan Daya Saing
Pengembangan produk dan layanan
Peningkatan edukasi, literasi dan branding BPR
Mendorong kerjasama dengan lembaga lainnya
16
2 Kebijakan OJKKe b i j a k a n t e r k a i t BPR
Good Corporate Governance (GCG) BPR
2015
1.Kegiatan Usaha dan Wilayah Jaringan Kantor menurut ModalInti BPR
2.Transformasi LKM menjadi BPR/S
3.Transformasi BKD
4.Rencana Bisnis BPR/S
5.Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (new entry)
2016
1. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS
2. Pedoman APEX3. Branding Industri BPR
2017
1. KPMM dan Jumlah Modal Inti Minimum BPR
2. Manajemen Risiko BPR
Sertifikasi Kompetensi Kerja Pengurus BPR/S
Infrastruktur
2015
Kelembagaan
1. Panduan Kerjasama Perbankan Kredit UMKM2. Skema Kredit Sektor Produktif BPR
2018
Kualitas Aset Produktif Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPR
2018
1. Pelaporan BPR kepada OJK
2. SE OJK Manajemen Risiko BPR
2019
1. Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan BPR2. Kelembagaan BPR
2019
Prudensial
2015
Standar Penggunaan Teknologi Informasi BPR dan BPRS
2016
SEKILAS RISK BASED INTERNAL AUDITING
Risk Based Internal Auditing (RBIA) adalah metodologi yang mengaitkan antara kegiatan audit intern dengan kerangka manajemen risiko organisasi.
RBIA digunakan oleh unit audit intern untuk memberikan keyakinan (assurance) kepada manajemen bahwa manajemen risiko organisasi telah berjalan efektif.
Is the organisation ready?
Setiap tahapan RBIA akan mendorong tanggung jawab
manajemen dalam mengelola risiko.
Apabila kerangka manajemen risiko belum kuat atau bahkan
belum ada, maka organisasi belum siap menggunakan RBIA.
Ini berarti sistem pengendalian intern organisasi masih lemah.
Untuk itu unit audit intern harus mempromosikan praktik-
praktik manajemen risiko yang baik guna meningkatkan sistem
pengendalian intern.
Internal Audit Capability Model- Contoh di Sektor Pemerintahan
IACM LEVEL3
Key Process Area Adanya perencanaan audit berbasis risiko.
Terlaksananya penilaian risiko secara sistematis dan fokus pada
prioritas rencana kegiatan periodik AI atas gambaran risiko organisasi
secara keseluruhan.
Outputs Audit Universe termasuk identifikasi dan penanganan risiko.
Perencanaan audit berbasis risiko.
Identifikasi Risiko
Tujuannya adalah agar audit intern mendapatkan
pemahaman yang menyeluruh atas risiko yang dihadapi
organisasi.
Identifikasi risiko dan analisis risiko (risk scoring) sebaiknya
dilakukan pada tahapan yang berbeda.
Fokus pada kejadian-kejadian yang akan berdampak pada
tujuan organisasi.
Pendekatannya akan berbeda apabila organisasi telah
menerapkan manajemen risiko.
Sangat disarankan dilakukan melalui workshop bersama
dengan manajemen.
Analisis Risiko
Bertujuan untuk menentukan Level Risiko.
Level Risiko diukur berdasarkan Level
Kemungkinan terjadinya risiko dan Level Dampak
apabila risiko terjadi.
Perlu ditetapkan Kriteria Risiko yang terdiri dari:
a. Kriteria Kemungkinan terjadinya risiko,
b. Kriteria Dampak risiko dan
c. Level Risiko
Level Descriptor Example detail description
1 Insignificant No injuries. Minor delays. Little financial loss. $0 - $4,999*
2 MinorFirst aid required. Small spill/gas release easily contained within work area. Nil environmental impact. Financial loss $5,000 - $49,999*
3 ModerateMedical treatment required. Large spill/gas release contained on campus with help of emergency services. Nil environmental impact. Financial loss $50,000 - $99,999*
4 MajorExtensive or multiple injuries. Hospitalisation required. Permanent severe health effects. Spill/gas release spreads outside campus area. Minimal environmental impact. Financial loss $100,000 - $250,000*
5 CatastrophicDeath of one or more people. Toxic substance or toxic gas release spreads outside campus area. Release of genetically modified organism (s) (GMO). Major environmental impact. Financial loss greater than $250,000*
Level Dampak
ANALISIS DAMPAK
Level Descriptor Example detail description
5 Almost certain expected to occur in most circumstances
4 Likely probably occur in most circumstances
3 Possible occur at some time
2 Unlikely occur at some time
1 Rare occur only in exceptional circumstances
Level Kemungkinan
ANALISIS KEMUNGKINAN
THANK YOU