SERIKAT PEKERJA

23
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Serikat Pekerja PGRI ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Acep M.Pd, selaku Dosen mata kuliah SPJD yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah serikat pekerja PGRI. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang i

description

SERIKAT PEKERJA

Transcript of SERIKAT PEKERJA

Page 1: SERIKAT PEKERJA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Serikat Pekerja PGRI ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Acep M.Pd, selaku

Dosen mata kuliah SPJD yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah serikat pekerja PGRI. Kami

juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan

datang.

Jakarta, 11 April 2016

Kelompok 5

i

Page 2: SERIKAT PEKERJA

DAFTAR ISIKata Pengantar .................................................................................................i

Daftar Isi ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................2

D. Sistematika Penulisan ..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3

A. PGRI sebagai Serikat Pekerja ..............................................................3

B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja Indonesia .............................5

C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya ...........................................6

D. Serikat Pekerja Harus Kuat ..................................................................6

E. Program Pendidikan .............................................................................9

F. Dana .....................................................................................................10

G. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja ........................................10

BAB III PENUTUP .........................................................................................12

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

B. Saran ....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................13

ii

Page 3: SERIKAT PEKERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru dan tenaga kependidikan lainnya adalah tenaga kerja. Mereka diangkat,

dibayar, dibina dan dipensiun atau diberhentikan oleh majikan dalam hal ini

pemerintah (bagi guru negeri, kontrak, atau guru bantu) dan badan penyelenggara

pendidikan (biasanya berbentuk yayasan bagi guru dan tenaga kependidikan

swasta) berdasarkan aturan.

Penetapan guru sebagai tenaga kerja (tenaga kerja profesional), bukan sesuatu

yang mengada-ada. Hal itu sesuai dengan status guru dan karakteristik pekerja

yang telah ditetapkan oleh organisasi perburuhan dunia. Di banyak negara,

penetapan guru sebagai tenaga kerja sudah sangat biasa dan berjalan dengan baik,

termasuk di negara maju.

Sebagai pekerja, karena berbagai keterbatasannya guru biasanya lemah.

Majikan, dalam hal ini pemerintah atau badan penyelenggara pendidikan,

kuat.Pihak yang lemah, sering mendapat perlakuan yang kurang atau tidak adil

dan sewenang-wenang. Sebaliknya, majikan yang kuat sering bertindak

sewenang-wenang, kurang memperhatikan hak-hak pekerja, lebih mementingkan

keuntungan atau mempertimbangkan keterbatasan dirinya.

Para guru dan tenaga kependidikan yang lemah itu seharusnya bersatu,

berserikat, dan berhimpun bersama dalam sebuah wadah organisasi sehingga

menjadi kuat, yaitu serikat pekerja. Serikat pekerja adalah organisasi demokratis

yang permanen dan berkesinambungan, didirikan secara sukarela oleh para

pekerja, terdiri dari para pekerja dan untuk kepentingan para pekerja, dalam upaya

melindungi mereka dalam pekerjaannya, untuk meningkatkan kondisi kerja lewat

prosedur-prosedur collective bargaining, untuk meningkatkan taraf hidup mereka,

untuk menjaga hak-hak azasi mereka, dan untuk menyediakan sebuah sarana yang

efektif dalam menyuarakan pandangan / pendapat/ aspirasi kaum pekerja dalam

problema-problema sosial politik.

1

Page 4: SERIKAT PEKERJA

Tujuan serikat pekerja ialah terbinanya pekerja menjadi pekerja yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT, profesional, dihargai harkat dan martabatnya,

memiliki daya tawar yang tinggi, terlindung hak-hak kepentingannya secara adil,

terpenuhi kesejahteraannya serta tumbuhnya rasa persaudaraan yang tinggi

diantara pekerja. Dasar-dasar hukum Serikat Pekerja ialah :

1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 104

ayat 1

2. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Pasal 5 ayat 1

3. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja beserta

penjelasannya

B. Rumusan Masalah

1. PGRI sebagai Serikat Pekerja

2. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja Indonesia

3. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya

4. Serikat Pekerja Harus Kuat

5. Program Pendidikan

6. Dana

7. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

C. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Dapat memahami mengenai sejarah Serikat Pekerja PGRI 2. Dapat memahami mengenai tujuan dan harapan dari Serikat

Pekaerja PGRI 3. Dapat memahami perjuangan Serikat Pekerja PGRI

D. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun makalah ini menggunakan sistematika sebagai berikut

a. BAB I Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan masalah umum , maksud dan tujuan penulisan makalah dan sistematika penulisan

b. BAB II Pembahasan, dalam bab ini diuraikan mengenai PGRI sebagai serikat pekerja dan Perjuangan , Kondisi Serikat Pekerja Indonesia, Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

2

Page 5: SERIKAT PEKERJA

c. BAB III Penutup, dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dan simpulan dari makalah serta saran dan sumber yang digunakan dalam penyusunan

BAB II

Pembahasan

A. PGRI sebagai Serikat Pekerja

Pengertian serikat pekerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 adalah organisasi yang

dibentuk dari dan untuk pekerja yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokrasi

dan bertanggung jawab untuk memperjuangkan dan melindungi dan

meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya supaya harmonis dalam

kehidupannya. Namun  ada anggapan bahwa profesi guru dan dosen merupakan

panggilan jiwa dan semua itu adalah pengabdian sebagai pahlawan tanpa tanda

jasa.

Tetapi pada zaman sekarang bahwa menjadi seorang guru atau dosen adalah

seorang pekerja. Jadi organisasinya harus menyesuaikan diri dengan organisasi

pekerja menjadi trade unions (teachers union).

Sebagai organisasi pekerja, PGRI adalah wadah perjuangan untuk mewujudkan

hak-hak azasi guru sebagai pekerja. Karena guru merupakan bagian dari

masyarakat pekerja, maka hak dasar guru tak dapat dilepaskan dari hak dasar

kaum pekerja pada umumnya.Hal itu termuat pada tujuh Fundamental Human

Rights Convention of the ILO. Ketujuh Konvensi ILO itu adalah :

1. No. 29 Tahun 1930 tentang Kerja paksa

2. No. 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Hak Membentuk

Organisasi

3. No. 98 tahun 1949 tentang Hak berorganisasi dan berunding bersama

4. No. 100 tentang Kesamaan renumerasi bagi pekerja laki-laki dan

perempuan untuk pekerjaan yang sama nilainya

5. No. 105 tahun 1957 tentang Penghapusan kerja paksa

6. No. 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi pada pekerjaan dan jabatan

berdasarkan ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik,

kebangsaan, dan suku

7. Tentang Pekerja anak

3

Page 6: SERIKAT PEKERJA

8. Hak asasi guru, secara khusus, juga termuat dalam Recommendation

Concerning The Status of Teachers yang diterima dan disahkan secara

aklamasi oleh Special Intergovernmental Conference of The Status of

Teachers pada tanggal 5 Oktober 1966 di Paris. Status guru secara moral,

normatif, dan praktis menjabarkan betapa pentingnya kedudukan guru

dan hak-hak guru sebagai profesi dan tenaga kerja.

Kongres ke-XIII tahun 1973 telah memutuskan bahwa PGRI hanya

merupakan suatu organisasi profesi yang lengkap dengan kode etik yang

dicetuskan pada konggres PGRI tersebut dan harus dijalankan. Pada

waktu itu Ketua Umum PGRI (Alm. M.E Subiadinata). Walaupun PGRI

organisasi profesi namun Pengurus Besar PGRI bekerja sama dengan

WCOTP  dan IFFTU menyelenggarakan latihan kepemimpinan

(Leadership Training). Pada tahun 1990 sudah terdaftar di Depnaker

sebagai organisasi serikat pekerja dengan SK Menaker No.

197/Men/1990, tanggal 5 April 1990.

Pada kongres PGRI XVIII telah diputuskan bahwa salah satu jati diri

PGRI adalah organisasi “Ketenagakerjaan”.Titik berat perjuangan

serikat pekerja adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan anggota

bersama keluarganya. Oleh karena itu demonstrasi yang dilancarkan oleh

para anggota PGRI pada tahun 2000 di Jakarta dalam rangka menuntut

peningkatan tunjangan dan gaji guru, mendapat sambutan yang

menggembirakan dan guru-guru diseluruh pelosok tanah air.

Masalah serikat pekerja (Trade Unions) adalah hal yang baru dipelajari

bagi PGRI karena belum begitu banyak yang mengerti atau memahami

tentang masalah yang ada pada serikat pekerja. Maka, untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengadakan sosialisasi

mengenai serikat pekerja kepada seluruh anggota serikata pekerja itu,

yaitu dengan cara diadakan seminar dan latihan kepimpinanan

(Leadership Training) bagi para pengurus dan anggota PGRI yang

diselenggarakan oleh Pengurus Besar PGRI yang bekerjasama dengan EI

Brussel, Belgia  dan beberapa mitra  guru yang ada di luar negeri yang

akan berlangsung selama 10 tahun.

4

Page 7: SERIKAT PEKERJA

B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja Indonesia

Perjuangan Serikat pekerja adalah sesungguhnya untuk memperjuangkan hak-

hak pekerja,sedangkan hak pekerja merupakan bagian dari hak azazi Manusia.

Serikat pekerja mengusahakan mengatur hubungan  hubungan pekerja dengan

majikannya dalam rangka memperjuangkan peningkatan kesejahteraan pekerja

(anggota) dan keluarganya. Untuk menyempurnakan mekanisme dan tata cara

perjuangan serikat pekerja, maka para pakar terus melalukan penelitian yaitu

dengan banyak mendirikan lembaga atau jurusan pada perguruan tinggi untuk

meneliti dan memberikan kuliah tentang seluk beluk serikat pekerja.

Gerakan Serikat Pekerja adalah manifestasi dari bentuk solidaritas yang

memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, demokrasi, martabat dan hak-hak

manusia. Setelah proklamasi kemerdekaan RI gerakan buruh (pekerja) muncul

bersamaan dengan munculnya partai-partai politik di Indonesia, maka gerakan

buruh mengutamakan perjuangannya dibidang politik. Hampir semua

organisasi buruh berafilasi dengan partai politik tertentu. Organisasi buruh

waktu itu bersatu karena didorong oleh perjuangan untuk mencapai

kemerdekaan.

Kemudian timbul pandangan perlunya penyederhanaan organisasi buruh,

sehingga dicetuskan “Deklarasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia” pada

tahun 2003. Ketika itu berhasil didirikan Federasi Buruh Seluruh Indonesia

(FBSI) sebagai peleburan dari 25 organisasi buruh di Indonesia. FBSI berhasil

melepaskan diri dari ikatan organisasi politik. FBSI pada saat itu berhasil

membenahi Hubungan Industrial Pancasila (HIP).

Pada kondisi sejak 1990 belum memungkinkan PGRI berjuang sesuai dengan

serikat Pekerja. Pada era reformasi sekitar tahun 1999, dewasa ini PGRI dapat

berjuang  sesuai dengan dasar, pola dan mekanisme Serikat Pekerja. Di mana

demokrasi telah berjalan dan semua orang bebas mengeluarkan pendapat.

Maka Serikat Pekerja dalam memperjuangkan hak-hak anggota memerlukan

media komunikasi agar aktivitasnya diketahui dan mendapat dukungan dari

5

Page 8: SERIKAT PEKERJA

orang dan lembaga lain. Dukungan ini sangat diperlukan karena perjuangan

serikat pekerja akan efektif bila mendapat dukungan solidaritas dari orang

banyak.

C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya

Tantangan dan tekanan Serikat Pekerja adalah berupaya meningkatkan

kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Kemudian disusun strategi, taktik,

dan metode, pada masa itu gaji guru tidak ada ketentuan khusus dan jauh

berbeda dengan perjanjian kerjasama (collective bargaining) antara

pemerintah dan persatuan guru. Perundingan ini diakhiri dengan

penandatanganan “kontrak”. Bila pemerintah melanggar ketentuan yang

tercantum dalam kontrak,maka pengurus PGRI mengingatkan, bila peringatan

itu tidak ditanggapi maka persatuan guru bisa mengadakan demontrasi, bila

tidak ada jalan lain langkah terakhir yaitu pemogokan. Bila terjadi pemogokan

kemungkinannya:

1. Ada guru yang tidak mau ikut mogok kerja

2. Pemerintah menghentikan pembayaran gaji guru yang tidak ikut mogok,

sehingga organisasi guru yang membayar gaji guru yang melakukan

pemogokan

3. Pemerintah menangkap beberapa pengurus yang dicurigai

Maka dapat dilihat untuk mencapai tujuan yang dicapai, Serikat Pekerja

pasti menemui tantangan yang menghadang. Trade union sering

mengadakan pertemuan seperti WCOTP, IFFTU, EI banyak utusan

persatuan guru yang meminta bantuan keluar negeri dalam upaya

melawan dan menuntut pemerintah.

Yang perlu kita lakukan dalam ikut memperjuangkan tujuan Serikat

Pekerja yaitu meningkatkan pengabdian, rasa solidaritas, persatuan dan

tanggung jawab. Oleh karena itu, menjadi pengurus Serikat Pekerja harus

benar-benar kader organisasi yang handal.

6

Page 9: SERIKAT PEKERJA

D. Serikat Pekerja Harus Kuat

Melihat tantangan yang dihadapi Serikat pekerja maka kita harus

mengupayakan bagaimana cara dan dengan cara apa organisasi kita menjadi

lebih kuat. Ada pepatah “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”. Maka jika

kita ingin kuat maka kita mencari harus teman sebanyak mungkin. PGRI pun

harus bekerja sama dengan pihak yang terkait seperti DPR, orang tua murid,

Dewan pendidikan dan Komite Pendidikan.Agar lebih mudah

memperjuangkan hak-hak anggota PGRI termasuk upaya memperjuangkan

kesejahteraan anggotanya.

Sejak tahun 2000 PGRI telah menjadi salah satu anggota Kongres Serikat

Pekerja Indonesia (KSPI). KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja

Indonesia dan pada saat ini KSPI merupakan gabungan dari 11 Federasi

Serikar Pekerja Indonesia yang beranggotakan 400 Organisasi/ Serikat

Pekerja. Dalam hal ini KSPI berharap akan membantu perjuangan PGRI

dalam upaya mensejahterakan anggota keluarganya. Dengan masuknya PGRI

menjadi salah satu anggota KSPI maka akan menjadi lebih kuat.

Kesejahteraan guru itu dapat berwujud kesejahteraan materi maupun non

materi yang ditopang 5 pilar yaitu:

1. Imbal jasa

2. Rasa aman

3. Kondisi kerja

4. Hubungan antar pribadi

5. Kepastian karier

Salah satu bentuk kekuatan serikat pekerja ialah Perhatian FES yang saling

bersilangan terhadap demokrasi yang menghidupkan keinginan akan

keadilan sosial menuju kepada penekanan khusus atas serikat pekerja yang

kuat dan bertanggung jawab.

Mewakili Pergerakan Serikat Pekerja Jerman di luar negeri, FES bertujuan

memperkuat Serikat Pekerja Indonesia untuk menyuarakan kepentingan

anggota mereka di dalam dan luar negeri. Hanya melalui serikat pekerja

yang kuatlah, keuntungan yang layak dapat dicapai oleh pemberi kerja dan

7

Page 10: SERIKAT PEKERJA

pekerja. Oleh karena itu, serikat pekerja harus memiliki dasar organisasi

yang kuat dan perspektif yang strategis untuk mengubah hubungan

industrial menjadi hubungan yang layak dan menguntungkan bagi pihak

pemberi kerja dan pekerja. Terlepas dari kinerja spesifik sektor dari serikat

pekerja, mereka juga memiliki peran penting dalam proses pembuatan

kebijakan nasional dan internasional. FES berupaya untuk memfasilitasi

proses konsolidasi politik pergerakan Serikat Pekerja Indonesia, yang

menghasilkan kebijakan bersama serikat pekerja Indonesia. Hal ini juga

dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai mitra dalam dialog sosial

bipartit dan tripartit untuk berkontribusi terhadap kemitraan sosial yang

konstruktif.

Untuk memperkuat posisinya, Serikat Pekerja dapat meminta bantuan

kepada induk organisasinya di luar negeri. Misalnya minta bantuan kepada

EI. Pada saat ini ada 3 jenis organisasi guru internasional yaitu:

a. Education Internasional yang berinduk pada ICFTU

b. World Confederation of Teacher (WCT) yang bertindak pada World

Confederation of Labour

c. FISE (komunis) yang berinduk pada Persatuan Buruh Komunis

Internasional

Hal-hal yang menyebabkan PGRI kelihatan kuat:

1) Memiliki anggota yang cukup kuat

2) Telah berpengalaman dalam perjuangan menghadapi berbagai

permasalahan

3) Mempunyai hunbungan erat dengan banyak organisasi guru di luar

negeri

4) Anggota Education International

Adapun kelemahannya:

a) Cukup banyak organisasi yang lain sehingga bisa merupakan

ancaman bagi PGRI

8

Page 11: SERIKAT PEKERJA

b) Iuran kecil dan tidak semua anggota membayarnya

c) Pada umumnya kesejahteraan anggota PGRI sangat

memprihatinkan

E. Program Pendidikan

Sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan PGRI wajib

memperjuangkan kesejahteraan anggotanya juga mutu profesi guru khususnya

dan pendidikan pada umumnya.

Untuk menunjang kinerjanya, PGRI memilih sejumlah anak lembaga yang

yaitu:

1. YPLP (Lembaga Pembina Lembaga Pendidikan)

2. LKBH (Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum)

3. BPGGI (Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia)

4. PT. Harapan Masa

5. Induk Koperasi PGRI

6. Majalah Suara Guru

Pada era reformasi seperti sekarang, kita menyaksikan penyusunan

berbagai kebijakan serta kritikan-kritikan terhadap kebijakan dan peraturan

perundang-undangan berbasis kondisi local. Terhadap semua itu,

seharusnya PGRI turut menyumbangkan ide dengan menawarkan

alternatif pemikiran yang baru. Serikat Pekerja harus memperjuangkannya

kepada pemerintah. Itulah sebabnya YPLP-PGRI telah membentuk

“Gugus Pemikir”.

Tugas dari gugus pemikir adalah mengupayakan peningkatan mutu

lembaga pendidikan PGRI serta menyusun konsep dibidang pendidikan

yang nantinya akan disampaikan oleh PGRI kepada pemerintah.

Gugus pemikir telah mencapai hasil diantaranya:

a. Universitas PGRI Yogyakarta telah berhasil membuat susunan

Rancangan Penyempurnaan Sistem Pendidikan di Indonesia.

9

Page 12: SERIKAT PEKERJA

b. Bersama Universitas PGRI Adibuana Surabaya dan IKIP PGRI

Semarang juga telah menghasilkan susunan rancangan RUU

Perlindungan Guru.

F. Dana

Suatu organisasi tidak akan menjadi kuat bila tidak ditopang oleh dana yang

memadai. Sehubungan dengan usaha pencarian dana tersebut sebaiknya

diperhatikan saran-saran sebagai berikut:

1. PGRI berupaya agar semua iuran anggota dapat masuk

2. Upaya pemasukan iuran anggota dengan check off system

3. PGRI sebaik mungkin mencari dana lain dari luar iuran anggota

4. Pengurus harus lincah dan tanggap dalam rangka mencari dana bagi

organisasi

5. Para anggota harus terus disadarkan akan tanggung jawab dalam

penyetoran iuran anggota

6. Peranan bendahara sangat penting dalam upaya menerima, menyimpan,

membayar serta bertanggung jawab

7. Meningkatkan koperasi guru

8. Mendirikan perusahaan dan sebagainya

G. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

Seluk beluk Serikat Pekerja merupakan sesuatu yang penting. Oleh sebab itu

penting pula diadakannya sosialisasi kepada seluruh anggota PGRI yang

tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sosialisasi tentang serikat pekerja dapat

dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

1. Dilakukan pada tiap pertemuan PGRI, misalnya pada setiap konferensi,

seminar dan pelatihan PGRI

2. Memanfaatkan majalah PGRI yaitu majalah Suara Guru

3. Menerbitkan bulletin khusus PGRI yang memuat berbagai aspek serikat

kerja

10

Page 13: SERIKAT PEKERJA

Pola dan mekanisme pelaksanaan serikat pekerja sudah universal misalnya

pelaksanaan perjanjian kerjasama dan aksi demontrasi tahun 2000,

merupakan pelaksanaan Serikat Pekerja dalam rangka mensukseskan

perjuangan meningkatkan kesejahteraan guru dan peningkatan anggaran

pendidikan.

Serikat pekerja juga adalah organisasi yang komplek, dengan segala aturan

dan struktur yang mereka miliki. Pemimpin/ Pengurus yang mereka pilih

bisa dengan silih berganti tetapi nilai organisasi tetap sama. Tetapi perlu

diingat peran pemimpin mengubah organisasi, ini adalah suatu fakta yang

benar. Karena bagaimanapun juga karekteristik paternalistik juga dianut

dalam pola kepimpinan ditempat kita. Anggota berubah karena memiliki

pemimpin yang kuat. Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari

oleh dan untuk pekerja serta dibiayai oleh mereka sendiri. Serikat pekerja

adalah organisasi representasi, organisasi yang mewakili. Artinya, anggota

mengambil peranan penting dalam organisasi dan pergerakkan organisasi

serikat pekerja. Dukungan yang mereka berikan adalah dalam bentuk

partisipasi dan kontribusi yang aktif dan luas.

11

Page 14: SERIKAT PEKERJA

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam uraian diatas dikemukakan bahwa PGRI berusaha memperjuangkan

kesejahteraan, membela serta melindungi hak dan kepentingan anggotanya

dengan menerapkan tata cara Serikat Pekerja, namun hal tersebut tidak mudah

dilalui PGRI. PGRI harus berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan

organisasi ini demi mewujudkan organisasi yang berwibawa, independen,

disegani dan akan lebih mudah dalam memperjuangkan program-program

yang direncanakan.

Namun perjuangan berdasarkan tata cara Serikat Pekerja memang penuh

resiko, oleh sebab itu PGRI harus senantiasa berhati-hati dalam penerapannya.

Pelaksanaan Serikat Pekerja herus disesuaikan dengan kondisi yang ada,

melalui tahapan-tahapan, juga disesuaikan dengan kemampuan organisasi di

daerah masing-masing.

B. Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini, penyusun berharap agar pembaca dapat:

1. Mengerti dan memahami awal terbentuknya PGRI sebagai Serikat Pekerja

2. Mengingat perjuangan PGRI dalam memperjuangkan ksesjahteraan

anggotanya

3. Memotivasi diri untuk lebih menghargai PGRI sebagai organisasi

independen yang berwibawa

4. Berusaha untuk terus meningkatkan mutu profesi guru demi kecerdasan

bangsa

12

Page 15: SERIKAT PEKERJA

5. Meneladani semangat perjuangan PGRI dalam mempertahankan

organisasi

DAFTAR PUSTAKA1. Balitbang Dikbud (1997). Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman.

Jakarta: depdikbud

2. Beeby,C.E.(1981).pendidikan di Indonesia: Penilaian dan Pedoman

Perencanaan. Jakarta :LP3ES

3. BP3K (1975) pendidikan di Indonesia, 1900-1974. Jakarta: BP3K Depdikbud

4. Depdikbud (1996) Lima puluh tahun Pendidikan Indonesia. Jakarta:

Depdikbud

5. Depdikbud (1994) Pembangunan pendidikan dan kebudayaan menjelang era

tinggal landas. Jakarta: Depdikbud

6. Depdikbus (1990) Lima Repelita Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat

Perbukuan Depdikbud

7. Depdikbud (1962). Pancawarsa 5 Maret 1957 s.d 5Maret 1962. Jakarta:

Jawatan Pendidikan Umum Depdikbud

8. Ditjen Dikdasmen (1997). Tumbuh Kembang Pendidikan Dasar dan

Menengah 1940-1996. Jakarta: ditjen Dikdasmen Depdiknas

9. Ditjen Dikdasmen (1990). Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah

1945-1989. Jakarta: Ditjen Dikdasmen

10. PGRI (1998a) Reformasi pendidikan dan PGRI dalam memasuki Era baru

abad XXI. Risalah keputusan kongres PGRIIXVIII di Lembang, Bandung.

Jakarta: PB PGRI

11. PGRI (1998b). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Besar PGRI Masa

Bakti XVIII (1994-1998). Jakarta: PB PGRI

12. PGRI (1998c). Suara Guru No. 1/1998.

13. PGRI (1995). Suara Guru No.11/1995.

13

Page 16: SERIKAT PEKERJA

14. PGRI (1994) Memantapkan Tekad, Wawasan dan Kemampuan Profesi Guru

menyukseskan Pelita VI dan PJP II. Jakarta: PB PGRI

15. Poerbakawatja.S.(1970) Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka. Jakarta:

Gunung Agung

16. Supriadi,D (1998) Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita

Karya Nusa

17. Syamsuddin.H.,Sastradinata,K.&Hasan,S.H.(1993) Sejarah Pendidikan

Indonesia Zaman Kemerdekaan (1945-1966). Jakarta: Direktorat Sejarah dan

Nilai Tradisional.

18. http://mulaihitungmundur.blogspot.com/2011/04/merancang-pendidkan-di-

serikat-pekerja.html

14