Seri Sains - Burung

56
1 Bahan Pengayaan Seri Ilmu Pengetahuan Alam Haikal Anugrah F. BURUNG

Transcript of Seri Sains - Burung

Page 1: Seri Sains - Burung

1

Bahan Pengayaan Seri Ilmu Pengetahuan Alam

Haikal Anugrah F.

BURUNG

Page 2: Seri Sains - Burung

2

KATA PENGANTAR

Ruang lingkup ilmu pengetahuan alam demikian luas dan sangat

kompleks. Bidang kajian biologi saja sudah mencakup berbagai bidang

hayati yang ada di permukaan bumi ini. Apa lagi jika kita menengok ke

benua-benua lain serta zaman dahulu. Kita perlu membuka berbagai

sumber informasi jika hendak mengetahui berbagai aspek kehidupan di

muka bumi ini.

Atas dasar itu, penulisan buku ringkas yang sedianya merupakan

tulisan berseri mengenai flora dan fauna yang ada di permukaan bumi ini,

diharapkan akan dapat menjadi bahan informasi bagi para siswa,

khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Informasi yang disajikan

pada buku ini disusun secara kelompok, keluarga, atau jenis hayati,

sehingga para siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas.

Harapan yang diusung dari buku ini semoga para siswa memiliki

wawasan yang cukup setelah membaca buku ini. Di samping itu,

semoga isi buku ini dapat menjadi pemicu semangat untuk menggali

informasi lain yang lebih kaya dan mendalam. Semoga.

Bandung, April 2008

Penulis

Page 3: Seri Sains - Burung

3

DAFTAR ISI 1. Burung dan Nenek Moyangnya 2. Burung Penerbang Tangguh 3. Bagaimana Burung Terbang? 4. Bagaimana Burung Makan dan Minum? 5. Hewan yang Rajin Membersihkan Diri 6. Perilaku Sosial Burung 7. Perkembangbiakan Burung Daftar Pustaka

Page 4: Seri Sains - Burung

4

Burung dan Nenek Moyangnya

Tuhan telah menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan sangat

sempurna sesuai dengan lingkungannya. Di antara semua hewan,

ternyata hanya ada tiga jenis hewan yang benar-benar bisa terbang

mengarungi angkasa. Ketiga hewan tersebut adalah burung, kelelawar,

dan serangga. Burung adalah salah satu penerbang tangguh yang

sanggup mengarungi angkasa membelah benua.

Menurut para ahli, di dunia ini terdapat lebih dari 8.500 spesies

atau macam burung yang tersebar di lima benua besar dunia. Mereka

hidup di hutan-hutan tropis, di sepanjang pantai, di padang pasir, di

kebun-kebun, hutan kayu, di kota-kota besar, bahkan juga di daerah

kutub yang selalu bersalju. Beberapa burung memiliki bentuk yang

sangat besar dan mengagumkan seperti burung rajawali dan ruwak-

ruwak, beberapa lainnya hanya sebesar tikus kecil saja seperti burung

pipit dan burung gereja. Di antara burung-burung tersebut ada yang

memiliki warna beraneka sehingga indah dipandang mata, ada pula

yang hitam kelam mengerikan, dan ada pula yang berwarna coklat dan

kusam membosankan. Ekor burung merak sangat terkenal indah dan

mengagumkan laksana pelangi di pagi hari. Burung cenderawasih dari

Papua juga terkenal berbulu indah dan berekor sangat mengagumkan.

Beberapa burung ada yang senang hidup menyendiri, ada pula

yang hidup berkeluarga, dan yang lainnya bahkan ada yang hidup

bergerombol dalam jumlah besar. Makanan mereka pun bermacam-

macam pula. Ada burung pemakan serangga, ada burung pemakan

daging hewan lain, dan ada pula burung-burung pemakan tumbuh-

tumbuhan dan biji-bijian.

Sampai saat ini, dunia ilmu pengetahuan mempercayai bahwa

nenek moyang burung adalah Archaeopteryx. Makhluk ini adalah

Page 5: Seri Sains - Burung

5

setengah burung dan setengah reptilia, tubuhnya berbulu, ekornya

panjang, sudu dan kakinya bersisik, sebagaimana terlihat pada gambar

di bawah ini.

Archaeopteryx dipercayai hidup pada 150 juta tahun yang lalu.

Penetapan masa hidupnya ini didasarkan kepada fosil yang ditemukan

oleh para ahli. Sejak masa itulah konon burung berkembang biak dan

mengalami perubahan secara perlahan menjadi ribuan spesies. Masing-

masing spesies telah menyesuaikan diri secara khusus dengan

lingkungan tempat tinggalnya, apakah di kota-kota besar, di pegunungan,

hutan belukar, atau padang pasir yang gersang terpanggang sinar

matahari sepanjang masa.

Page 6: Seri Sains - Burung

6

Para ahli evolusi mengatakan bahwa Archaeopteryx merupakan

makhluk transisi atau peralihan dari reptil menuju burung. Teori tersebut

menyatakan bahwa sejenis dinosaurus berukuran kecil yang disebut

Velociraptor atau Dromeosaurus berevolusi dengan mendapatkan sayap

dan kemudian mulai terbang. Archæopteryx diasumsikan sebagai

makhluk transisi dari dinosaurus, nenek moyangnya, dan kemudian

terbang untuk pertama kalinya.

Akan tetapi, bernarkah demikian? Ternyata tidaklah demikian

halnya. Tidak ada satu pembuktian pun yang dapat mengungkapkan

secara ilmiah perubahan suatu makhluk menjadi makhluk lain yang

berbeda. Pada prinsipnya, reptil sangat berbeda dari burung dalam

berbagai hal. Konstruksi tulang dan organ-organ yang dimiliki reptil tidak

mendukung makhluk tersebut untuk dapat terbang.

Anatomi burung sangat berbeda dengan reptil, yang dianggap sebagai nenek moyangnya. Cara paru-paru burung berfungsi sekali berbeda dengan paru-paru binatang darat. Binatang darat menghirup dan mengembuskan napas melalui

saluran udara yang sama. Pada burung, udara memasuki paru-paru melalui bagian depan, dan keluar dari paru-paru melalui bagian belakang. "Desain" khas ini secara khusus dibuat untuk burung, yang membutuhkan oksigen dalam jumlah besar pada

saat terbang. Struktur seperti ini mustahil hasil evolusi dari paru-paru reptil.

Penelitian terakhir pada fosil Archæopteryx menunjukkan bahwa

makhluk ini sama sekali bukan bentuk transisi, melainkan spesies

burung dengan beberapa karakteristik yang berbeda dari burung masa

kini. Hal ini semakin diperkuat dengan penemuan fosil Archæopteryx

ketujuh pada tahun 1992 yang menimbulkan kegemparan luar biasa di

Page 7: Seri Sains - Burung

7

kalangan evolusionis. Pada fosil Archæopteryx tersebut, tulang dada

yang sejak lama dianggap hilang oleh evolusionis ternyata benar-benar

ada. Fosil temuan terakhir itu disimpulkan bahwa makhluk ini memiliki otot-otot kuat untuk terbang. Penemuan ini menggugurkan pernyataan

bahwa Archæopteryx adalah makhluk setengah burung yang tidak dapat

terbang dengan baik.

Di sisi lain, struktur bulu burung tersebut menjadi salah satu bukti

terpenting yang menegaskan bahwa Archæopteryx benar-benar burung

yang dapat terbang. Struktur bulu Archæopteryx yang asimetris tidak

berbeda dari burung modern, menunjukkan bahwa binatang ini dapat

terbang dengan sempurna. Seorang ahli paleontologi terkenal, Carl O.

Dunbar menyatakan, "Karena bulunya, Archæopteryx dipastikan

termasuk kelas burung.”

Fakta lain yang terungkap dari struktur bulu Archæopteryx adalah

bahwa hewan ini berdarah panas. Sebagaimana telah diketahui, reptil

dan dinosaurus adalah binatang berdarah dingin yang dipengaruhi oleh

suhu lingkungan, dan tidak dapat mengendalikan sendiri suhu tubuh

mereka. Fungsi terpenting bulu burung adalah untuk mempertahankan

suhu tubuh. Fakta bahwa Archæopteryx memiliki bulu menunjukkan

bahwa makhluk ini benar-benar seekor burung berdarah panas yang

perlu mempertahankan suhu tubuh, sementara dinosaurus tidaklah

demikian.

Di samping itu, satu ciri lain yang merupakan dinding pemisah

antara burung dan reptil adalah bulu burung yang benar-benar khas.

Tubuh reptil dipenuhi sisik, sedangkan tubuh burung tertutup bulu.

Karena evolusionis menganggap reptil sebagai nenek moyang burung,

mereka tidak dapat membuktikan bahwa bulu burung adalah hasil

evolusi dari sisik reptil karena tidak ada kemiripan antara sisik dan bulu.

Page 8: Seri Sains - Burung

8

Para evolusionis bahkan membuat imajinasi lain tentang

bagaimana seekor reptil tiba-tiba berubah menjadi burung dengan

mengemukakan sebuah ilustrasi. Evolusionis mengatakan bahwa

sejumlah dinosaurus yang mengepakkan kaki depan untuk berburu lalat

telah "mendapatkan sayap dan terbang”.

Imajinasi kaum evolusionis tentang seekor dinosaurus yang sedang memburu seekor lalat tiba-tiba berubah menjadi burung.

1. Bulu menunjukkan bahwa binatang ini berdarah panas dan bisa terbang.

2. Bagian dalam tulang yang kosong seperti tulang burung modern

3. Gigi pada rahangnya bukan bukti hubungan kekerabatan dengan reptil. Di masa lampau, terdapat banyak spesies burung "bergigi".

4. Sejumlah burung masa kini juga memiliki "cakar" pada sayapnya.

5. Pada specimen Archæopteryx ketujuh yang baru ditemukan, terdapat sternum (bagian tulang dada), yang menunjukkan bahwa burung ini memiliki otot terbang yang kuat seperti burung modern yang dapat terbang.

Page 9: Seri Sains - Burung

9

Burung, Penerbang Tangguh

Di antara tiga jenis hewan yang dapat terbang, burung memiliki

ketangguhan yang lebih baik daripada kelelawar dan serangga dalam

hal terbang. Seekor burung dapat terbang dalam ketinggian tertentu

serta jarak yang sangat jauh. Tubuh burung memiliki kekuatan dan

keringanan yang sangat luar biasa. Keduanya merupakan prasyarat bagi

burung untuk dapat terbang.

Rentangan sayap seekor Rajawali memungkinkan burung ini untuk terbang melayang-layang dan melakukan gerakan-gerakan yang indah.

Kerangka tubuh burung sangat kokoh tetapi ringan. Tulang-tulang

besar yang ada pada tubuhnya biasanya berongga sehingga burung

dapat terbang tanpa memikul beban tulang yang berat. Pada tulang-

tulang tersebut terdapat jaringan penopang serta otot-otot terbang yang

Page 10: Seri Sains - Burung

10

kokoh, yang dapat menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Untuk

dapat terbang sayap burung harus sempurna, tetapi tidak dapat

digunakan untuk memegang. Dengan demikian, burung harus

menyesuaikan kakinya dan paruhnya untuk memegang sesuatu.

Kaki burung disesuaikan dengan cara hidupnya. Burung pelatuk

yang mempunyai dua jari mengarah ke depan dan dua lagi ke belakang

akan membantunya untuk memanjat dan mencengkeram permukaan

kulit pohon. Burung elang dan rajawali mempunyai cakar seperti kaitan

Bentuk kaki dan cakar Burung Pelatuk

Bentuk kaki dan cakar Burung Elang yang kokoh untuk mencengkeram

Bentuk kaki dan cakar Burung Layang-layang yang panjang

Bentuk kaki dan cakar Burung Belibis yang dapat digunakan untuk berenang

Bentuk kaki Itik yang berselaput karena digunakan untuk mengayuh dalam air

Bentuk kaki dan cakar Burung Unta yang tebal dan kokoh untuk berlari

Bentuk kaki dan cakar Burung Pipit yang digunakan untuk bertengger

Page 11: Seri Sains - Burung

11

untuk memegang dan merobek mangsanya. Burung layang-layang

hanya mempergunakan kakinya untuk melekat pada sesuatu. Kaki

belibis dan itik berselaput karena digunakan untuk mendayung di dalam

air ketika berenang. Sementara burung unta memiliki kaki yang kuat dan

tebal untuk dapat digunakan berlari. Burung-burung yang suka

bertengger pada ranting pohon mempunyai tiga kaki mengarah ke depan

dan satu ke belakang sehingga mereka dapat berpegangan dengan

aman.

Kerangka burung yang ringan dan halus telah dirancang sedemikian rupa untuk dapat terbang. Rangka yang ringan dan otot-otot sayap yang kokoh menopang

tubuh burung menjadi mesin terbang yang paling efisien.

Bulu adalah yang terpenting dari segi keindahan yang menarik

dari seekor burung. Ungkapan "ringan seperti bulu" menggambarkan

kesempurnaan bentuk yang canggih dari sehelai bulu. Bulu terbuat dari

semacam zat protein yang disebut keratin. Keratin merupakan bahan

Page 12: Seri Sains - Burung

12

yang keras dan berdaya tahan yang terbentuk dari sel-sel tua yang

berpindah dari sumber-sumber zat gizi dan oksigen pada lapisan kulit

yang lebih dalam dan mati untuk memberi jalan bagi sel-sel baru.

Rancangan pada bulu burung begitu rumit sehingga proses

evolusi benar-benar tak mampu menerangkannya. Ilmuwan Alan

Feduccia mengatakan bahwa bulu "memiliki kerumitan bentuk yang

ajaib" yang "memungkinkan perbaikan aerodininamik secara mekanik"

yang tak pernah dapat dicapai melalui cara lain manapun. Feduccia juga

mengakui bahwa "bulu merupakan penyesuaian yang hampir sempurna

untuk terbang" karena bulu itu ringan, kuat, berbentuk pola yang

memperlancar aliran udara, dan memiliki bentuk kawat berduri dan

pengait yang sangat rumit.

Kita menemukan rancangan yang

luar biasa jika bulu burung diamati di

bawah mikroskop. Sebagaimana kita

ketahui, terdapat ruas yang terbentang di

bagian tengah bulu. Ratusan duri kecil

tumbuh di tiap sisi ruas tersebut. Duri-duri

dengan berbagai kelembutan dan ukuran

memberikan bentuk aerodinamik pada

burung. Terlebih lagi, setiap duri memiliki

ribuan helai yang lebih kecil yang

menempel padanya dan disebut barbula (kawat-kawat halus), yang

tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Barbula ini terkunci bersama

dengan alat seperti pengait (hamuli). Barbula tersebut terikat satu

dengan lainnya seperti risleting dengan bantuan pengait-pengait ini.

Sebagai contoh, satu helai bulu bangau memiliki sekitar 650 duri pada

tiap sisi ruas bagian tengah. Sekitar 600 barbula bercabang di tiap duri.

Setiap barbula terikat menjadi satu dengan 390 pengait. Pengait saling

mengunci seperti gigi-gigi di kedua sisi risleting. Barbula-barbula ini

Page 13: Seri Sains - Burung

13

saling mengunci begitu erat sehingga bahkan tiupan asap pada bulu

tersebut tidak akan dapat menembusnya. Jika pengait-pengait tersebut

terpisah karena suatu hal, burung dapat dengan mudah memperbaiki

bulunya menjadi bentuk semula dengan mengocoknya sendiri atau

dengan meluruskan bulu-bulunya dengan paruhnya.

Untuk bertahan hidup, burung harus menjaga bulunya tetap

bersih, rapi, dan selalu siap untuk terbang. Mereka menggunakan

kelenjar minyak yang berada di pangkal ekornya untuk perawatan bulu-

bulu mereka. Mereka membersihkan dan menggosok bulunya dengan

menggunakan minyak ini, yang juga memberikan kemampuan tahan air

ketika mereka berenang, menyelam, atau berjalan dan terbang dalam

hujan. Di samping itu, pada cuaca dingin bulu-bulu tersebut mencegah

suhu tubuh burung merosot. Bulu-bulu tersebut dirapatkan erat ke tubuh

dalam cuaca panas agar tetap dingin.

Page 14: Seri Sains - Burung

14

Gerakan bersambung ini menggambarkan berbagai tahapan dalam cara terbang burung gereja: lepas landas, penerbangan singkat dan mendarat

Bulu memiliki kegunaan berbeda tergantung pada tempatnya di

tubuh. Bulu di badan seekor burung memiliki sifat-sifat yang berbeda

dengan yang ada di sayap atau ekor. Bulu-bulu ekor yang penuh

ditumbuhi bulu berguna untuk mengendalikan dan mengerem. Di lain

pihak, bulu sayap memiliki bentuk berbeda yang memungkinkan daerah

permukaannya mengembang ketika mengepak untuk memperbesar

gaya angkat. Ketika sayap mengepak ke bawah, bulu-bulu makin

merapat, yang mencegah aliran udara lewat. Ketika sayap berada dalam

gerakan ke atas, bulu-bulunya terbuka, memberi jalan pada aliran udara.

Burung menggugurkan bulunya selama waktu-waktu tertentu untuk

menjaga kemampuan terbangnya. Bulu yang tua atau rusak akan

langsung diperbaharui.

Page 15: Seri Sains - Burung

15

Tiga macam bentuk bulu sayap burung dari ribuan jenis burung yang menakjubkan. Bulu-bulu pada kepala, tubuh dan sayap melindungi burung dari kelembaban dan dingin. Bulu-bulu juga membantu burung membubung di udara. Bulu-bulu pada bagian sisi menutup kulit yang lunak sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.

Penelitian lebih dekat terhadap burung mengungkapkan bahwa

mereka dirancang khusus untuk terbang. Tubuhnya telah diciptakan

dengan kantung udara dan tulang berongga untuk mengurangi massa

tubuh dan berat keseluruhan. Sifat cairan kotoran mereka memastikan

agar kelebihan air dalam tubuhnya dibuang. Bulu-bulu mereka berbobot

sangat ringan bila dibandingkan dengan volumenya.

Bagian pertama yang dapat menarik perhatian kita adalah

kerangka tubuhnya. Kekuatan kerangka seekor burung lebih dari layak,

meskipun tulangnya memiliki rongga. Sebagai contoh, seekor burung

kutilang berparuh besar dan berleher pendek (Coccothraustes

coccothraustes) sepanjang 7 inci (18 cm) melakukan tekanan sekitar 151

lbs (68,5 kg) untuk memecahkan suatu biji zaitun. Karena lebih "teratur"

dibandingkan hewan menyusui, tulang bahu, panggul, dan dada pada

Page 16: Seri Sains - Burung

16

burung bergabung bersama. Rancangan ini memperbaiki kekuatan

bentuk burung. Sifat lain dari kerangka burung, sebagaimana telah

disebutkan, adalah lebih ringan daripada rangka hewan menyusui.

Sebagai contoh, kerangka seekor merpati beratnya hanya 4,4% dari

keseluruhan berat tubuhnya. Tulang burung friget hanya seberat 118 gr,

yang lebih ringan dibandingkan berat keseluruhan bulunya.

Tulang burung sangat ringan namun kuat, terutama karena berongga. Ada udara dalam rongga tempat balok-balok penopang memperkuat tulang tersebut. Tulang-

tulang berongga ini menjadi ilham utama dalam rancangan sayap pesawat modern.

Hal kedua yang menarik perhatian dari burung adalah sistem

keseimbangannya yang sempurna. Allah telah menciptakan burung

tanpa cela sebagaimana Dia lakukan pada ciptaan-Nya yang lain.

Kenyataan ini terwujud dalam setiap perincian. Badan burung telah

diciptakan dengan suatu rancangan khusus yang menghilangkan segala

ketidakseimbangan yang mungkin terjadi selama penerbangan. Kepala

seekor burung sengaja diciptakan ringan sehingga hewan tersebut tidak

condong ke depan ketika terbang: rata-rata, bobot kepala seekor burung

Page 17: Seri Sains - Burung

17

adalah sekitar 1% dari berat tubuhnya. Bentuk bulu-bulunya yang

aerodinamik merupakan sifat lain dari sistem keseimbangan pada

burung. Bulu, terutama yang berada pada sayap dan ekor, memberi

sistem keseimbangan yang sangat tepat guna bagi burung. Sifat ini

menjamin agar seekor elang mempertahankan keseimbangan mutlak

ketika menukik menuju mangsanya dalam kecepatan 240 mil per jam

(384 kilometer/jam).

Berkaitan dengan sistem keseimbangan burung adalah indera

penglihatan. Indera penglihatan dan keseimbangan merupakan hal yang

sangat penting. Tanpa indera tersebut, burung tidak mungkin dapat

terbang lurus, menukik, atau membelok dengan sangat cepat. Indera

keseimbangan itu terdapat dalam rongga telinga dan dihubungkan

dengan bagian otak yang disebut otak kecil. Pada burung, otak kecil itu

berukuran besar karena sangat penting bagi keperluan terbang.

Kebanyakan burung memiliki indera penglihatan yang tajam.

Penglihatan yang tajam ini digunakan untuk mendapatkan makanan dan

menemukan musuhnya maupun untuk terbang. Pada kebanyakan

burung, matanya terdapat pada bagian sisi kepalanya sehingga

karenanya burung dapat melihat keadaan di sekelilingnya.

Kemampuan penglihatan burung dalam berburu pada siang hari jauh lebih unggul dibanding manusia. Kita bisa melihat seekor tikus di kejauhan dalam bentuk benda samar tak jelas, sedangkan seekor elang dapat melihat binatang yang sama pada

jarak yang sama namun dengan perincian yang lebih tinggi.

Page 18: Seri Sains - Burung

18

Indera yang paling canggih pada burung adalah penglihatan dan

pendengaran. Burung yang biasanya berburu pada siang hari

mempunyai kemampuan melihat yang lebih baik. Pendengaran burung

yang mencari mangsa di malam hari lebih hebat dibandingkan

kemampuannya yang lain. Beberapa burung yang berburu dengan

menyelam, seperti heron dan kormoran, dilengkapi dengan bentuk mata

yang memungkinkan mereka melihat dengan tepat dan baik di dalam air.

Kornea mata mereka lebih datar, yang memberi pembiasan dan

penglihatan lebih baik. Mata dari sebagian besar burung terletak di

kedua sisi kepalanya. Oleh karena itu, mereka mempunyai sudut

penglihatan yang luas. Mata di bagian depan pada burung liar yang

berburu di malam hari merupakan rancangan lain yang sempurna karena

burung ini lebih membutuhkan penglihatan menyatu dibandingkan sudut

penglihatan yang luas, dan penglihatan menyatu (daerah tempat kedua

mata bisa melihat suatu benda) mempunyai sudut pandang yang sempit

namun perincian dan fokus yang lebih baik dibandingkan pandangan

manusia. Burung-burung mempunyai indera menarik lainnya pula, yang

memungkinkan mereka tidak hanya mengindera getaran di udara namun

juga menentukan arah perjalanan mereka dengan mengikuti medan

magnet bumi.

Page 19: Seri Sains - Burung

19

Mata seekor burung hantu terletak di bagian depan kepalanya. Rancangan ini

memberi burung pandangan "menyatu" yang hebat. Namun, ini juga menimbulkan wilayah tak terlihat yang luas. Akan tetapi, wilayah tak terlihat ini tidak merugikan bagi burung ini karena ia dapat memutar kepalanya 270 derajat dan melihat ke

belakang dengan mudah.

Terbang memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah

burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang

terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai

dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu

makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50°F

(10°C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108°F (42°C) serta

suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4°F (43,5°C)

menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu

tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat,

Page 20: Seri Sains - Burung

20

justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan

meningkatkan penggunaan energi dan kekuatannya.

Karena kebutuhan mereka akan energi sangat banyak, burung

juga mempunyai tubuh yang mencerna makanan yang mereka makan

dalam cara yang optimal. Sistem pencernaan burung memungkinkan

mereka memanfaatkan dengan cara terbaik makanan yang mereka

makan. Misalnya, seekor bayi bangau menggunakan 2,2 lbs (1 kg) dari

massa tubuhnya untuk setiap 6,6 lbs (3 kg) makanan. Pada hewan

menyusui dengan pilihan makanan yang serupa, perbandingan ini

adalah sekitar 2,2 lbs (1 kg) hingga 22 lbs (10 kg). Sistem peredaran

burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi

mereka. Jika jantung manusia berdetak 78 kali per menit, jumlah

detakan jantung untuk burung gereja adalah 460 kali perdetik dan 615

kali perdetik untuk burung murai. Begitu pula, peredaran darah pada

burung pun sangat cepat. Oksigen yang memasok seluruh sistem yang

bekerja cepat ini disediakan oleh paru-paru unggas khusus.

Burung juga menggunakan energinya dengan sangat efisien.

Mereka memperlihatkan efisiensi yang tinggi secara meyakinkan dalam

pemanfaatan energi dibandingkan hewan menyusui. Contohnya, burung

layang-layang yang berpindah tempat membakar 4 kilokalori per mil (2,5

kilokalori per kilometer), sedangkan hewan menyusui kecil akan

membakar 41 kilokalori.

Semua kenyataan ini membawa kita kepada satu kesimpulan:

teramat mustahil untuk menjelaskan asal burung melalui perkembangan

secara kebetulan atau teori evolusi. Ribuan jenis burung berbeda telah

diciptakan dengan seluruh sifat jasmani mereka saat ini dalam "sekejap."

Dengan kata lain, Allah-lah yang telah menciptakan mereka satu demi

satu.

Page 21: Seri Sains - Burung

21

Bagaimana Burung Terbang?

Manusia pernah mencoba untuk dapat terbang dan meniru sayap

burung yang dilekatkan pada kedua belah tangannya. Akan tetapi, usaha

ini tidak pernah membuahkan hasil karena manusia tidak memiliki

kekuatan dan keringanan tubuh yang dibutuhkan untuk dapat

mengangkat tubuhnya ke udara. Dengan kata lain, manusia secara

individu tidak mungkin dapat terbang sebagaimana burung.

Burung pada umumnya terbang dengan mengepak-ngepakkan

sayaknya ke atas dan ke bawah. Ada pula yang hanya meluncur di

udara dengan merentangkan sayapnya. Beberapa di antaranya mampu

mengambang pada suatu tempat di udara. Dari semua keadaan tersebut,

ada satu hal yang pasti, yakni bahwa semua burung telah diciptakan

dilengkapi dengan cara terbang yang memanfaatkan angin.

Karena terbang membutuhkan energi yang besar, burung telah

diciptakan dengan otot dada yang kuat, jantung yang besar dan

kerangka yang ringan. Bukti kehebatan penciptaan pada burung tidak

berhenti pada tubuhnya saja. Banyak burung yang diilhami untuk

menggunakan cara tertentu yang menurunkan energi yang diperlukan.

Burung alap-alap dalah burung liar yang terkenal di Eropa, Asia

dan Afrika. Ia memiliki suatu kemampuan khusus: ia bisa menjaga posisi

kepalanya dalam kedudukan diam sempurna di udara dengan

menghadapi angin. Meskipun tubuhnya mungkin bergoyang dalam angin,

kepalanya tetap saja tidak bergerak sedikit pun, yang meningkatkan

keunggulan penglihatannya meskipun dipengaruhi semua gerakan.

Giroskop, yang digunakan untuk menjaga kemantapan letak

persenjataan pada kapal perang di lautan, bekerja dengan cara yang

mirip. Itulah mengapa para ilmuwan biasanya menjuluki kepala burung

tersebut "kepala yang distabilkan oleh giroskop."

Page 22: Seri Sains - Burung

22

Teknik Pengaturan Waktu

Burung mengatur jadwal perburuannya untuk efisiensi optimal.

Burung alap-alap suka memangsa tikus. Tikus biasanya berada di

bawah dan permukaan tanah setiap 2 jam untuk makan. Waktu makan

burung alap-alap bersamaan dengan tikus. Mereka berburu di siang hari

namun baru memakan buruannya di malam hari. Oleh karena itu, di

siang hari, burung alap-alap terbang dengan perut yang kosong dan

berat tubuh yang ringan. Cara ini menghemat tenaga yang dibutuhkan.

Setelah dihitung, burung ini menghemat 7% tenaga dengan cara ini.

Membubung dalam Angin

Burung makin mengurangi energi yang digunakannya dengan

memanfaatkan angin. Mereka membubung dengan meningkatkan aliran

udara pada sayap-sayap mereka dan mereka bisa tetap "tertahan"

dalam aliran udara yang cukup kuat. Udara yang berhembus ke atas

merupakan nilai tambah bagi mereka.

Karena kelengkungan sayap, tekanan udara pada permukaan bagian atas lebih lemah daripada bagian bawah, yang berakibat mengangkat burung ke udara (gambar kiri). Jika sayap dilengkungkan, aliran udara berikutnya pada

bagian atas meningkatkan tekanan yang menghasilkan gaya ke bawah. Dengan cara ini burung diam di udara (gambar kanan). Garis pada sayap

yang terentang menggambarkan lengkungan sayap (gambar tengah)

Memanfaatkan aliran udara untuk menghemat energi terbang

disebut "membubung." Burung alap-alap adalah salah satu burung

dengan kemampuan ini. Kemampuan membubung merupakan suatu

bukti kehebatan burung di udara.

Page 23: Seri Sains - Burung

23

Membubung memiliki dua keuntungan utama. Pertama,

membubung menghemat energi yang dibutuhkan di udara ketika

mencari makanan atau ketika mempertahankan tempat buruan. Kedua,

membubung memungkinkan burung untuk secara meyakinkan

meningkatkan jarak tempuh penerbangannya. Seekor burung camar

dapat menghemat hingga 70% tenaganya ketika membubung.

Tenaga dari Aliran Udara

Burung memanfaatkan aliran udara dengan cara-cara berbeda:

Seekor alap-alap meluncur menuruni sisi bukit atau seekor camar laut

menukik sepanjang karang di pesisir memanfaatkan arus udara, dan ini

disebut "membubung di kecuraman."

Ketika angin yang kuat melewati puncak bukit, angin itu

membentuk gelombang udara yang tak bergerak. Burung-burung pun

bisa membubung di atas gelombang ini. Burung gannet (marga Morus)

dan banyak burung laut lainnya menggunakan udara tak bergerak ini

yang tercipta melalui pulau-pulau. Kadang-kadang mereka mengguna-

kan aliran yang ditimbulkan oleh halangan yang lebih kecil seperti kapal-

kapal, yang di atasnya burung-burung camar membubung tinggi.

Terbang membubung miring tergantung pada gerakan udara yang naik ke puncak bukit

Page 24: Seri Sains - Burung

24

Gelombang udara umumnya menghasilkan arus yang memiliki

daya angkat untuk burung. Gelombang udara merupakan pertemuan

antara massa udara yang berbeda suhu atau kepadatan.

Membubungnya burung di tempat pertemuan ini disebut "meluncur

dalam hembusan." Gelombang udara ini, yang terbentuk khususnya di

pesisir oleh arus udara yang datang dari laut, telah ditemukan dengan

menggunakan radar, melalui pengamatan atas burung laut dalam

kelompok yang meluncur di dalamnya. Dua jenis cara membubung lain

yang diketahui adalah membubung dengan pengaruh panas (thermal

soaring) dan membubung terus bergerak (dynamic soaring).

Terbang membubung dengan menggunakan panas udara, dalam gerak berbentuk cincin pusaran udara terjadi di bawah dasar

gumpalan awan menggunung yang besar

Thermal soaring merupakan suatu gejala yang diamati khususnya

pada daerah pedalaman hangat di bumi. Begitu matahari

menghangatkan daratan, daratan pun segera menghangatkan udara di

atasnya. Begitu udara makin menghangat, udara pun makin ringan dan

mulai naik. Kejadian ini dapat juga diamati pada badai debu atau jenis

badai angin lainnya.

Page 25: Seri Sains - Burung

25

Terbang membubung ke atas karena aliran udara panas hanya mungkin pada wilayah hangat (kiri). Terbang membubung dengan hembusan angin dimungkinkan

ketika dua hembusan angin bertemu (kanan).

Cara Membubung Burung Nazar

Burung nazar menggunakan

cara khusus untuk memindai bumi di

bawahnya dari ketinggian yang tepat

yang menyusuri gumpalan udara

hangat yang meningkat, yang disebut

arus panas (thermal). Mereka dapat

terus-menerus memanfaatkan arus

panas yang berbeda-beda untuk terus membubung di atas wilayah yang

sangat luas dalam waktu yang sangat lama.

Di kala fajar, gelombang udara mulai naik. Pertama-tama, burung

nazar yang lebih kecil lepas landas, menyusuri aliran udara yang lebih

lemah. Ketika aliran udara menguat, burung yang lebih besar pun lepas

landas. Burung hampir mengambang di atas aliran yang naik ini. Udara

naik yang tercepat terletak di tengah-tengah arus tersebut. Mereka

terbang dalam lingkaran rapat untuk menyeimbangkan gerak ke atas

Page 26: Seri Sains - Burung

26

dengan gaya tarik bumi. Ketika mereka ingin naik, mereka merapat ke

pusat aliran tersebut.

Burung pemburu lainnya juga memanfaatkan arus panas ini.

Burung bangau memanfaatkan arus udara hangat, terutama ketika

berpindah tempat. Bangau putih tinggal di Eropa tengah dan berpindah

ke Afrika selama musim dingin dengan mengarungi perjalanan sekitar

4350 mil (7000 km). Jika mereka ingin terbang sendiri-sendiri dengan

mengepakkan sayapnya, mereka akan butuh istirahat paling tidak empat

kali. Namun, bangau putih mampu menuntaskan penerbangannya dalam

tiga minggu dengan memanfaatkan arus udara hangat hingga 6-7 jam

per hari, yang dialihkan menjadi penghematan energi yang besar.

Karena perairan menghangat lebih lambat daripada daratan, arus

udara hangat tidak terbentuk di atas lautan, itulah mengapa burung-

burung yang berpindah dengan menempuh jarak yang jauh tidak memilih

jalur di atas air. Bangau dan burung liar lainnya yang berpindah dari

Eropa ke Afrika memilih melalui dataran Balkan dan Bosforus, atau

melalui Semenanjung Iberia di atas Gibraltar.

Elang laut, gannet,

camar dan burung laut lainnya

menggunakan arus udara

yang dihasilkan oleh

gelombang tinggi. Burung-

burung tersebut mengambil

keuntungan dari gerak naik

udara yang diarahkan ke atas

ujung-ujung gelombang.

Ketika membubung di atas

aliran udara ini, elang laut sering berputar dan mengarah menuju angin

dan dengan cepat naik lebih tinggi. Setelah naik sekitar 10-15 meter ke

dalam udara, ia mengubah arah kembali dan melanjutkan membubung.

Page 27: Seri Sains - Burung

27

Burung ini memperoleh energi dari perubahan arah angin. Aliran udara

kehilangan kecepatan ketika menyentuh permukaan laut. Itulah

mengapa elang laut menemukan arus yang lebih kuat di ketinggian yang

lebih tinggi. Setelah mencapai kecepatan yang tepat, ia kembali

meluncur mendekati permukaan laut. Banyak burung lainnya seperti

burung penyisir laut (dari marga Puffinus) menggunakan teknik serupa

ketika membubung di atas laut.

Nazar dapat mencapai makanannya lebih cepat daripada saingannya, anjing liar karena keterampilan terbangnya. Dalam gambar di atas, nazar griffin yang sedang memburu suatu bangkai menarik perhatian nazar bermuka keriput dan anjing liar.

Namun, bahkan anjing liar yang kecepatan tertingginya sudah 40 kilometer per jam tak cukup untuk mencapai bangkai pada waktunya. Anjing liar dapat mencapai

bangkai sejauh 3,5 kilometer dalam 4,25 menit sedangkan nazar bermuka keriput mencapai bangkai dalam tiga menit pada kecepatan 70 kilometer per jam.

Elang laut dengan bentangan sayap 3 meter adalah salah satu burung terbesar di dunia. Tubuh sebesar itu memerlukan banyak energi untuk terbang. Namun, elang

Page 28: Seri Sains - Burung

28

laut dapat terbang jarak jauh tanpa mengepakkan sayapnya dengan menggunakan cara membubung sambil terus bergerak. Cara ini menghemat begitu banyak energi

dari makhluk ini.

Angsa liar terbang naik hingga 8 kilometer. Namun, sekitar 5 kilometer, tingkat kerapatan atmosfer 65% lebih rendah dibandingkan di atas permukaan laut.

Seekor burung yang terbang pada ketinggian ini harus mengepakkan sayapnya lebih cepat lagi, yang akan memerlukan jauh lebih banyak oksigen. Sebaliknya bagi hewan menyusui, paru-paru makhluk ini telah diciptakan untuk digunakan

paling baik pada pasokan oksigen yang tipis di ketinggian ini.

Burung peluncur kekurangan minyak yang melindungi bulunya dari air. Oleh sebab itu, ia tidak menyelam untuk mendapatkan mangsanya. Paruh rendahnya lebih

panjang dan peka untuk menyentuh. Sayapnya berbentuk sedemikian sehingga ia bisa terbang sangat dekat dengan permukaan air dalam waktu yang lama tanpa

mengepakkan sayapnya. Ia memasukkan paruhnya yang rendah ke dalam air dan terbang sambil menggunakan cara ini. Ia menangkap mangsa apa pun yang

dihantam paruh rendahnya.

Page 29: Seri Sains - Burung

29

Rangka burung dirancang untuk memungkinkannya terbang,

berjalan, bahkan berenang dengan efektif dalam cara yang paling cepat

dan paling efisien.

Seluruh burung yang terbang dilengkapi dengan tulang dada yang

sangat kuat (sternum) yang memiliki lempengan datar yang lebar, yang

disebut lunas, sebagai sambungan otot-otot terbang. Otot-otot yang

membungkus tulang ini mendukung penerbangan.

Bagian rangka yang yang disebut lempeng dada terdiri dari

penyokong tulang sayap yang kokoh, dan meliputi tulang dada dan

tulang garpu yang khas pada burung. Tulang yang menopang sayap ini

sangat kuat dan bergabung bersama. Bulu ujung sayap menempel ke

tulang-tulang "tangan" gabungan ini. Korset panggul menyambung

bagian bawah maupun belakang untuk memungkinkan otot-otot kaki

bekerja lebih tepat.

Burung-burung yang Tak Bisa Terbang Di antara sekian banyaknya spesies burung, ternyata ada beberapa spesies burung yang sama sekali tidak dapat terbang. Ada dugaan bahwa mereka dulu memiliki kemampuan terbang sebagaimana lazimnya burung. Akan tetapi, karena di daerah yang mereka datangi mereka tidak memiliki saingan dalam berburu makanan, mereka tiak perlu lagi terbang dalam mencarinya. Lambat laun sayapnya menjadi lemah dan berangsur-angsur mengecil. Meskipun dugaan ini tampak logis, perlu dikaji lebih lanjut kebenarannya.

Burung unta, burung emu, dan rhea hidup di padang rumput. Mereka tidak dapat terbang untuk mencari makan atau menyelamatkan diri dari musuh-musuhnya. Tetapi, mereka semuanya burung besar dan dapat berlari dengan sangat cepat. Burung unta merupakan burung terbesar. Tingginya dapat mencapai 2,4 meter.

Kiwi, kasuari, pinguin, dan ayam adalah jenis burung yang juga tidak dapat terbang.

Page 30: Seri Sains - Burung

30

Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa

mengorbankan kekuatan.

Gerakan terbang burung hantu dalam satu gerak membumbung.

Page 31: Seri Sains - Burung

31

Bagaimana Burung Makan dan Minum?

Burung makan dan minum bergantung kepada habitat atau

lingkungan tempat tinggal mereka. Burung-burung yang hidup dan

tinggal di sekitar rawa atau pantai tentu memiliki kebiasaan makan dan

minum dengan burung-burung yang ada di hutan-hutan atau kota-kota

besar. Karena kebiasaan makanan ini pula terdapat sejumlah ciri pada

burung untuk membedakannya antara yang satu dan yang lainnya.

Sebagian burung memakan bahan tumbuh-tumbuhan seperti biji-

bijian, nektar, atau buah-buahan. Beberapa spesies lainnya justru

memakan daging, dan sebagian lainnya memakan jenis binatang lain

seperti serangga, ikan, reptil, atau hewan mamalia kecil. Tempat tinggal

masing-masing jenis burung ini biasanya telah menyediakan cukup

sumber makanan bagi mereka.

Burung-burung kecil berbulu indah ini adalah pemakan biji-bijian

Page 32: Seri Sains - Burung

32

Setiap spesies telah dirancang sesuai untuk lingkungannya agar

dapat memperoleh jenis makanannya masing-masing. Bentuk tubuh,

cara menggunakan sayap dan kaki, bentuk paruh atau sudu, seluruhnya

memiliki fungsi masing-masing yang dapat menjadi ciri mereka. Burung-

burung pemakan biji-bijian pada umumnya berbadan kecil. Ukuran dan

bentuk paruh sangat ditentukan oleh macam biji apa yang mereka

makan.

Burung Rajawali memiliki paruh melengkung untuk merobek mangsanya, burung Pelikan memiliki kantung di bawah paruhnya untuk menyimpan ikan, burung

Merganser dada merah pemakan ikan memiliki paruh bergerigi untuk memegang mangsanya yang licin, dan burung pelatuk memiliki paruh seperti pahat untuk

melubangi pohon untuk mencari serangga.

Burung Curlew menggunakan paruhnya yang panjang melengkung untuk mencari makanan dalam lumpur, burung Kardinal mempunyai paruh yang kokoh kuat untuk

memecahkan biji-biji yang keras, burung Julang dapat mendorongkan paruhnya yang besar menembus daun-daunan yang lebat untuk memetik buah, dan burung

Raja Udang menyambar ikan dari dalam air dengan paruhnya.

Burung Pergam tinggal pada pohon-pohonan dan mempunyai

paruh yang besar lagi kuat sehingga memudahkannya untuk

memecahkan biji-biji yang besar dan keras. Burung pipit memiliki paruh

kecil karena makanan burung ini berupa rumput dan padi. Burung

Kakaktua dapat memegang makanannya dengan kaki dan dibawa ke

Page 33: Seri Sains - Burung

33

paruhnya. Beberapa jenis burung yang kecil memakan nektar tumbuh-

tumbuhan. Burung madu terbang di depan bunga, menjulurkan paruhnya

yang kecil panjang ke dalam bunga untuk mengambil nektar atau sari

bunga.

Burung Madu terbang menggelepar-gelepar di depan bunga sepatu, menghisap nektar dengan paruhnya yang panjang dan ramping.

Banyak burung yang menyukai serangga. Mereka memiliki

berbagai cara untuk mencari dan menangkap mangsanya. Burung Cucur

Page 34: Seri Sains - Burung

34

dan Walet menyambar mangsanya di udara. Kedua jenis burung ini

membiarkan paruhnya yang pendek selalu terbuka pada saat terbang

agar siap mencaplok serangga mangsanya yang sedang terbang.

Burung pelatuk mencari serangga dengan cara mematuk dan melubangi

pohon dengan paruhnya yang tajam seperti pahat. Kemudian lidahnya

yang memiliki perekat dijulurkan ke dalam lubang dan merekat serangga

yang ada di dalamnya.

Burung pemangsa berburu hewan lain sebagai makanan. Pada

umumnya mereka membunuh mangsanya dengan cakarnya yang tajam,

kemudian merobek-robeknya dengan paruh yang melengkung tajam.

Rajawali menyambar mangsanya dan dibawanya terbang ke angkasa,

kemudian merobek-robeknya. Burung Ruwak-ruwak bangkai memakan

bangkai hewan yang telah lama mati.

Burung pemakan ikan memiliki cara bermacam-macam pula

dalam menangkap mangsanya. Burung Elang laut menyambar dan

mencengkeram ikan dengan cakarnya. Pelikan memiliki paruh besar

seperti kantong yang digunakannya seperti singkup. Beberapa burung

mencari ikan dengan cara berjalan di perairan dangkal, dan sebagian

lainnya dengan cara menyelam ke dalam air.

Untuk minum, beberapa cara

dilakukan oleh burung. Ada burung yang

menangkap tetesan air hujan ketika

terbang. Akan tetapi, kebanyakan burung

mencelupkan paruhnya ke dalam air,

kemudian mendongkakkan kepalanya

sehingga air itu masuk melalui

kerongkongannya. Pinguin sering

memakan salju sebagai pengganti

minumnya.

Page 35: Seri Sains - Burung

35

Hewan yang Rajin Membersihkan Diri

Burung dikenal sebagai hewan yang selalu menjaga dan

melestarikan budaya bersih diri. Hampir semua burung banyak

menghabiskan waktu untuk membersihkan bulu-bulunya dengan cermat

dan hati-hati. Kegiatan membersihkan diri ini merupakan sebuah

keharusan bagi burung. Selain untuk selalu memberikan kehangatan

pada tubuh, pemeliharaan bulu-bulu agar selalu dalam kondisi sempurna

juga agar selalu memiliki gaya angkat yang diperlukan pada saat terbang.

Bulu-bulu yang kotor dan tidak rapi akan mengganggu penerbangan

burung. Burung juga harus selalu membersihkan diri agar tetap sehat

dan menyngkirkan kutu serta parasit lainnya yang tinggal pada tubuh

burung serta menghisap darahnya.

Sepasang burung gereja ini menggunakan genangan air pada sebongkah batu untuk mandi-mandi dan membersihkan diri.

Untuk bertahan hidup, burung harus menjaga bulunya tetap

bersih, rapi, dan selalu siap untuk terbang. Mereka menggunakan

Page 36: Seri Sains - Burung

36

kelenjar minyak yang berada di pangkal ekornya untuk perawatan bulu-

bulu mereka. Mereka membersihkan dan menggosok bulunya dengan

menggunakan minyak ini, yang juga memberikan kemampuan tahan air

ketika mereka berenang, menyelam, atau berjalan dan terbang dalam

hujan.

Angsa, serta beberapa burung sejenisnya, menggunakan sudunya untuk

menyeliksik dengan jalan mengusap-usapkannya ke buku-buku di sekitar tubuhnya.

Bulu-bulu kepala dipeliharan dengan jalan menggosok-gosokkan

kepala ke tubuh yang sudah diminyaki, atau dengan cara menggaruk-

garuknya dengan cakar. Sementara itu, beberapa jenis burung yang

hidup berkelompok seperti burung pipit dan pinguin, saling menyeliksik di

antara sesamanya. Selain saling membantu membersihkan diri, cara

seperti ini juga dilakukan untuk memelihara kerukunan di dalam keluarga

atau kelompok burung tersebut.

Page 37: Seri Sains - Burung

37

Sekelompok burung pipit sedang menjaga kerukunan hidup dengan kelompoknya dengan cara saling menyeliksik sesamanya.

Burung-burung mandi secara

teratur. Kegiatan mandi ini seringkali

dilakukan sebelum menyeliksik. Burung-

burung darat berkecimpung dalam

kubangan air. Sedangkan burung-burung

air langsung terjun ke dalam air sungai

atau danau. Beberapa jenis burung

hanya mandi dengan air hujan atau

rumput basah. Burung-burung di hutan

tropis pada umumnya menyeka tubuh

mereka dengan daun-daun basah pada

pagi hari atau seusai hujan.

Sekelompok burung gereja sedang mandi di tepi sungai yang

mengalir

Page 38: Seri Sains - Burung

38

Perilaku Sosial Burung

Setiap burung memiliki perilaku sosial sendiri-sendiri. Burung

elang lebih sering terlihat melayang-layang dan berputar-putar

menyendiri di udara dengan angkuhnya. Seperti kebanyakan burung

pemangsa lainnya, burung elang hidup menyendiri kecuali ketika sedang

berkembang biak. Mengapa burung pemangsa selelu menyendiri? Pada

saat sedang berburu mangsa, burung pemangsa perlu melakukannya

secara diam-diam. Setiap burung pemangsa selalu memerlukan lebih

banyak makanan. Selain burung pemangsa, ada pula jenis burung

penyendiri lainnya yang sengaja menghindari berkelompok agar dapat

menghindari perhatian burung-burung pemangsa.

Banyak burung hidup dalam bentuk kelompok, bahkan ada yang

dalam bentuk kelompok sangat besar. Burung-burung tersebut akan

merasa aman jika berada dalam kelompoknya. Mereka dapat

mengejutkan musuhnya dengan jelan mengerumuninya dan membuat

suara gaduh. Di daerah beriklim dingin, kelompok pinguin serta jenis

Page 39: Seri Sains - Burung

39

burung lainnya terbiasa berdesak-desakan untuk menghangatkan badan

mereka.

Hidup dalam kelompok tentu harus memiliki aturan dan tata tertib.

Jika tidak demikian, akan terjadi perkelahian yang tidak ada hentinya.

Dalam budaya hewan mana pun, setiap hewan terkuat akan menjadi

pemimpin bagi kelompoknya. Hal yang sama juga terjadi pada

komunitas burung. Setiap burung mengetahui kedudukannya masing-

masing dalam kelompoknya. Burung yang terkuat memiliki kedudukan

yang paling tinggi. Pada komunitas burung tercipta budaya tertib patuk

dengan cara melakukan patukan-patukan. Burung yang berkedudukan

tertinggi dapat memberikan patukan-patukan kepada semua burung

yang ada di dalam komunitasnya. Patukan-patukan ini sesungguhnya

lebih menyerupai gertakan daripada perkelahian yang sesungguhnya.

Burung terkuat kedua dapat melakukan patukan kepada semua burung

kecuali kepada burung pemimpinnya. Demikian seterusnya secara

berurutan. Aturan seperti ini dapat memelihara kedamaian dalam

kelompok. Pada saat burung-burung ini tertidur secara kelompok,

biasanya ada sekelompok kecil burung lain yang melakukan ’patroli’

sambil mencari makanan dan membuat sarang.

Page 40: Seri Sains - Burung

40

Burung Pelikan menangkap ikan secara ’beregu’. Anggota

kelompok mereka menggiring ikan dengan cara membuat barisan ke

tempat yang dangkal agar lebih mudah ditangkap. Burung Anis memiliki

kebiasaan makan dan bersarang bersama dalam suatu daerah

kekuasaan mereka. Daerah teritorial Anis ini dapat mencapai tiga

sampai empat hektar. Jika ada spesies burung lain yang memasuki

wilayahnya, kelompok burung Anis ini akan bersama-sama

mempertahankan wilayahnya. Burung Manyar jantan serta beberapa

spesies manyar lainnya bekerja sama membangun atap daun-daunan

yang menutupi sebagian dari sebuah pohon. Kemudian masing-masing

anggota kelompok itu membuat sarang di bawah atap tersebut.

Meskipun sebuah kelompok burung berjumlah sangat besar dan

erat dalam bekerja sama, semua burung ternyata memelihara jarak

tertentu di antara sesamanya. Seperti halnya manusia, burung-burung

juga tidak suka berdesak-desakan. Burung Flamingo selalu menjaga

jarak antara sesamanya supaya memiliki ruang untuk mencari makanan

tanpa harus berebutan dengan sesamanya.

Page 41: Seri Sains - Burung

41

Kelompok besar burung selalu terbentuk di daerah yang di

dalamnya terdapat banyak makanan serta merupakan tempat untuk

berkembang biak. Kebanyakan burung laut setiap tahun kembali ke

tempat berkembang biak yang sama. Jumlah mereka sering mencapai

ribuan sampai puluhan ribu. Sekitar sepuluh juta burung Cormoran

berkelompok di pantai Peru karena keadaan makanan dan tempat

bersarang memungkinkan. Mereka juga kemudian berkembang biak di

tempat itu. Pada musim tertentu, setelah mereka membesarkan anak-

anaknya, mereka biasanya terbang melintasi benua untuk bermigrasi.

Terbang bagi burung memerlukan banyak energi. Karenanya, jika

mereka terbang jauh, mereka berusaha menghemat tenaganya agar

sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Contoh penting tentang

pengehematan energi ini bisa diamati dalam terbangnya burung. Burung

yang berpindah-pindah harus menyimpan energi yang cukup untuk

membawanya melalui perjalanannya. Di sisi lain, kebutuhan lain selama

penerbangan adalah berbobot seringan mungkin. Apa pun hasilnya,

kelebihan beban harus dihindari. Sementara itu, bahan bakar juga harus

sehemat mungkin. Dengan kata lain, jika berat bahan bakar harus

sekecil mungkin, hasil tenaga darinya justru harus sebesar mungkin.

Semua permasalahan ini telah teratasi pada burung.

Langkah pertama adalah menentukan kecepatan terbang yang

optimal. Agar seekor burung ingin terbang sangat lambat, maka

sejumlah besar energi harus dikeluarkan agar tetap berada di udara.

Agar seekor burung bisa terbang sangat cepat, maka bahan bakar akan

digunakan untuk mengatasi halangan udara. Oleh karena itu, jelaslah

bahwa kecepatan terbaik harus dipertahankan untuk menggunakan

jumlah bahan bakar sekecil mungkin. Tergantung pada bentuk rangka

dan sayap yang polanya memperlancar aliran udara, kecepatan terbaik

tersebut berbeda pada setiap jenis burung.

Page 42: Seri Sains - Burung

42

Burung Plover emas Pasifik, yakni sejenis belibis (Pluvialis

dominica fulva) ini berpindah dari Alaska ke Hawaii untuk menghabiskan

musim dinginnya di sana. Tidak ada pulau dalam perjalanannya. Oleh

karena itu, mustahil beristirahat. Penerbangannya adalah sejauh 2.500

mil (4.000 km) dari awal hingga akhir dan ini secara kasarnya berarti

250.000 kepakan sayap tanpa henti. Perjalanan ini menghabiskan lebih

dari 88 jam. Berat tubuh burung pada awal perjalanan adalah 7 ons

(200g), dan 2,5 ons (70 gr) dari berat tersebut merupakan lemak yang

akan digunakan sebagai bahan bakar. Akan tetapi, apabila kita

memperhitungkan jumlah energi yang dibutuhkan burung untuk terbang

selama 1 jam, diketahui bahwa burung tersebut membutuhkan 3 ons (82

gr) bahan bakar untuk penerbangan ini. Berarti terdapat kekurangan 0,4

ons (12 gr) bahan bakar, dan burung akan kehabisan energi ratusan mil

sebelum mencapai Hawaii. Meskipun demikian, burung Plover emas ini

tidak gagal mencapai Hawaii setiap tahunnya. Ada rahasia apa pada

makhluk ini?

Pencipta burung ini, Allah, mengilhami mereka dengan cara untuk

dapat terbang secara mudah dan efisien. Burung ini tidak terbang secara

sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok. Mereka mengikuti aturan

tertentu dan membuat bentuk barisan "V" di udara. Bentuk barisan ini

mengurangi hambatan udara yang mereka hadapi. Bentuk terbang ini

begitu efisien sehingga mereka menghemat sekitar 23% dari energi

mereka. Itulah mengapa mereka masih memiliki lemak seberat 0.2 ons

(6-7 kg) ketika mendarat. Kelebihan lemak tersebut bukan karena

adanya salah perhitungan, melainkan merupakan suatu bantalan yang

akan digunakan jika menghadapi aliran udara yang berlawanan.

Keadaan yang luar bisa ini menimbulkan pertanyaan berikut ini

dalam pikiran kita. Bagaimana sang burung mengetahui banyaknya

lemak yang dibutuhkannya? Bagaimana sang burung mengatur untuk

mendapatkan jumlah lemak tersebut sebelum terbang? Bagaimana ia

Page 43: Seri Sains - Burung

43

dapat menghitung jarak dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan?

Bagaimana caranya ia mengetahui bahwa suasana Hawaii lebih baik

daripada Alaska?

Burung lebih senang bepergian dalam kelompok untuk perjalanan jauh. Bentuk barisan "V" dari kelompok ini memungkinkan setiap burung menghemat tenaga

sekitar 23%.

Gambar sebelah kiri memperlihatkan ada tiga bentuk cara terbang (dari atas ke bawah): terbang berantai, terbang dalam baris berbentuk "V" dan terbang dalam kelompok. Sedangkan gambar sebelah kanan memperlihatkan cara

terbang burung membentuk formasi tertentu untuk menghemat energi mereka.

Page 44: Seri Sains - Burung

44

Selain cara terbang berkelompok yang luar biasa tersebut, burung

melakukan komunikasi pula di antara sesamanya. Ada beberapa tujuan

mengapa burung berkomunikasi. Pertama, mereka berkomunikasi untuk

mempertahankan wilayah kekuasaannya dari jenis burung lain.

Kekuasaan ini akan sangat menyangkut sumber makanan dan tempat

tinggal mereka untuk berkembang biak. Kedua, mereka berkomunikasi

untuk saling mengingatkan tentang adanya bahaya yang mengancam

mereka. Ketiga, burung berkomunikasi untuk menarik pasangannya.

Komunikasi burung ini dilakukan dengan dua cara, yakni dengan

suaranya dan dengan gerakan-gerakan yang dilakukannya. Komunikasi

dengan suara pun ada dua macam pula, yakni ada yang dilakukan

dengan panggilan dan ada melalui nyanyian. Bentuk panggilan biasanya

dengan bunyi-bunyi pendek yang mengandung banyak makna.

Panggilan pendek ini dapat bermakna panggilan untuk berkumpul,

mengingatkan adanya bahaya, atau sekedar memelihara hubungan

antarburung dalam komunitasnya.

Nyanyian biasanya lebih

panjang dan lebih merdu daripada

panggilan. Nyanyian ini dilakukan

berulang-ulang sampai ratusan

atau ribuan kali setiap harinya.

Burung Cucak Rawa bernyanyi

sambil bertengger pada ranting

pohon di antara daun-daunan.

Burung ini hidup menyendiri.

Warna bulunya dapat

menyembunyikannya di antara

pohon-pohonan dan merupakan

penyamaran dari pandangan musuh-musuhnya. Karena penyamarannya

itu mereka dapat bernyanyi keras tanpa merasa takut. Burung Beo

Page 45: Seri Sains - Burung

45

menyanyi sangat merdu ketika ia memanggil lawan jenisnya. Burung

Kutilang pun menyanyi pula berulang-ulang untuk memanggil-manggil

lawan jenisnya atau memperingatkan kelompoknya.

Bunyi ketukan pada pohon yang

dilakukan burung Pelatuk menjadi tanda

untuk memanggil pasangannya serta

memperingatkan burung lain agar tidak

melanggar wilayah kekuasaannya. Burung

Tilil mengeluarkan suara yang mendesing

untuk menarik betinanya dengan jalan ketika

menukik di udara dengan mengembangkan

bulu-buku ekornya.

Beberapa burung secara alami

meniru bunyi yang dibuat oleh spesies

lainnya. Misalnya, hanya dalam waktu

sekitar 1 jam seekor burung Ecek-ecek

(Mockingbird) sudah dapat meniru bunyi-

bunyi dari 55 spesies lainnya. Burung Kakatua abu-abu dari Afrika

bahkan sangat pandai meniru suara manusia.

Selain dengan bunyi-bunyian, burung juga berkomunikasi dengan

gerak tubuh, tarian, dan mimiknya. Komunikasi dengan gerak ini pada

umumnya dilakukan untuk menarik perhatian pasangannya dan

mengancam saingannya dalam hal berebut pasangan. Komunikasi gerak

ini dapat pula menyampaikan pesan lain. Seekor burung camar yang

sedang mencari makanan akan terbang membuat gambaran angka

delapan kertika hendak makan. Burung camar lain dalam kelompoknya

akan segera mengenali cara terbang tersebut sebagai ”undangan

perjamuan” sehingga mereka segera datang menghampirinya. Anak

burung akan membuka mulutnya lebar-lebar jika ia merasa lapar.

Page 46: Seri Sains - Burung

46

Perkembangbiakan Burung

Semua orang tahu bahwa burung berkembang biak dengan cara

bertelur. Akan tetapi proses perkembangbiakan burung ternyata memiliki

cara tersendiri sejak mereka saling meminang, masa perkawinan,

pembuatan sarang, hingga pemeliharaan sang induk terhadap anak-

anaknya.

Perkawinan dalam komunitas burung pada umumnya hanya

terjadi sekali dalam setahun. Desakan untuk berkembang biak ini

biasanya terjadi dalam waktu yang sama dalam satu komunitas burung

sehingga setiap burung memiliki kemungkinan besar untuk memiliki

pasangannya masing-masing. Kebanyakan burung setiap tahun bertelur

dan menetaskan anaknya di tempat yang sama. Bahkan, burung-burung

yang bermigrasi pun akan kembali ke tempatnya semula untuk bertelur

dan beranak. Bergerombolnya burung dalam satu daerah yang sama

setiap tahun akan memberikan peluang bagi setiap burung

memnemukan pasangannya.

Kebanyakan burung mencari pasangan baru setiap tahunnya.

Mereka kemudian membangun sarang, bertelur dan menetaskannya,

merawat anak, kemudian berpisah menempuh jalannya masing-masing.

Hanya sedikit spesies saja yang kembali ke tempat dan pasangan yang

sama setiap tahunnya, seperti burung elang dan rajawali.

Setiap awal musim perkembangbiakan, setiap burung jantan

menentukan haknya atas suatu daerah. Dengan cara seperti itu ia dapat

memperoleh jaminan bagi ketersediaan makanan yang cukup untuk

dirinya dan keluarganya yang akan datang. Daerah kekuasaannya ini

biasanya akan ditinggalkan ketika anak-anaknya telah dewasa dan hidup

mandiri.

Page 47: Seri Sains - Burung

47

Pada daerah kekuasaannya itulah burung-burung mulai

membangun sarangnya. Cara dan tempat membangun sarang ini

bermacam-macam bagi setiap burung. Ada burung yang membuat

sarang pada sela-sela ranting pohon, di dalam gua, di bawah pohon,

dalam semak belukar, atau bahkan di atas tumpukan jerami.

Bahan yang digunakan untuk mebangun sarang pun bermacam-

macam pula. Kebanyakan burung membangun sarang dari rumput-

rumput kering dan jerami. Burung rajawali membangun sarangnya dari

ranting-ranting dan dahan yang disusunnya sendiri dalam waktu yang

cukup lama. Burung Kapinis membangun dan merekat sarangnya

dengan lumpur. Pinguin Adelie menyusun batu-batu bertumpuk-tumpuk

sebagai sarangnya.

Burung selalu mengerami telurnya supaya tetap hangat. Burung Bertong mengubur

telurnya dengan pasir dan daun-daun busuk. Burung jantan mengatur suhu

sarangnya dengan membalik-balikkan daun-daun itu. Anak-anaknya yang menetas

kemudian keluar sendiri dan segera dapat terbang dalam tempo sehari setela ia

keluar dari telurnya.

Page 48: Seri Sains - Burung

48

Itik Grebe membangun sarangnya pada tumbuh-tumbuhan terapung. Sewaktu ia mencari makan, itik ini membungkus telurnya dengan daun-daunan supaya tetap

hangat dan tersembunyi dari hewan pemangsa telur.

Burung Madu menganyam sarangnya persis seperti bakul pada sebatang ranting dengan

kokoh.

Page 49: Seri Sains - Burung

49

Burung manyar hidup dalam koloni. Koloni ini membangun atap daun-daunan di atas bagian pohon, kemudian setiap pasangan membuat sarang masing-masing di bawah atap tersebut. Manyar membuat sarang yang rumit dengan lubang masuk seperti corong

Burung Murai juga membuat sarang pada pohon-pohon rindang agar tersembunyi. Sarang yang dibuatnya berbentuk seperti cawan.

Page 50: Seri Sains - Burung

50

Burung Hantu tidak membuat sarang, mereka bertelur pada sarang burung lain dan kemudian meninggalkannya. Burung yang mengerami telur burung Hantu adalah jenis burung lain. Induk barunya ini kemudian mengerami telur mereka dan membesarkan pendatang muda tersebut. Untuk merebut sarang, tidak jarang burung hantu itu menjatuhkan telur atau anak burung lain dari sarangnya.

Burung daun membuat sarang di antara daun-daun. Ia menggunakan paruhnya untuk menjahit daun-daun

dengan serat tumbuhan, kemudian membuat sarang di dalamnya.

Burung kecil berekor panjang ini membuat sarang seperti kubah dan menggantungkannya pada sebatang ranting yang kuat.

Page 51: Seri Sains - Burung

51

Beberapa jenis burung sama sekali tidak pernah membuat sarang.

Pinguin menaruh telurnya di antara kedua kakinya dan membungkusnya

dengan lipatan kulit halus untuk melindunginya dari es yang dingin.

Rancangan Kokoh pada Telur

Penciptaan burung yang menakjubkan tidak berakhir pada sayap,

bulu, atau keahlian menjelajahnya. Sifat rancangan yang luar biasa

lainnya pada makhluk ini ada pada telurnya.

Meski biasa kelihatannya bagi kita, telur ayam ternyata memiliki

sekitar lima belas ribu pori-pori yang menyerupai lubang-lubang kecil

seperti pada bola golf. Bentuk berpori-pori pada telur yang lebih kecil ini

hanya bisa diamati di bawah mikroskop. Struktur berpori ini memberi

telur kelenturan tambahan dan meningkatan ketahanannya terhadap

benturan.

Telur merupakan pembungkus ajaib. Ia memasok semua zat gizi

dan air yang dibutuhkan janin yang tumbuh di dalamnya. Kuning telur

menyimpan protein, lemak, vitamin dan mineral, sedangkan putih telur

berguna sebagai penyimpan cairan.

Anak ayam yang tengah tumbuh perlu menghirup oksigen dan

melepaskan karbon dioksida. Ia juga membutuhkan sumber panas,

Burung Kepondang membuat sarang berbentuk kantong di antara cabang-cabang pohon agar tidak mudah jatuh.

Page 52: Seri Sains - Burung

52

kalsium untuk perkembangan tulangnya, perlindungan cairannya,

perlindungan terhadap bakteri dan guncangan pada tubuhnya.

Cangkang telur menyediakan semuanya untuk anak ayam, yang

bernapas melalui kantung

selaput yang tumbuh pada

sang janin. Pembuluh darah

dalam kantung ini membawa

oksigen untuk janin ayam

dan mengeluarkan karbon

dioksida.

Cangkang telur itu ajaibnya,

begitu tipis dan kuat, dan

dapat menghantarkan panas

induk yang mengeraminya.

Umumnya burung bertelur

beberapa butir, tetapi banyak

burung besar yang hanya

bertelur satu butir saja. Yang aneh adalah burung unta yang memiliki

telur terbesar di dunia, ternyata dapat bertelur sampai 12 butir,

sedangkan burung madu yang bentuk telurnya terkecil, bertelur hanya

dua butir saja.

Setelah bertelur, tugas seekor induk burung adalah menjaga agar

telur tetap hangat. Embrio yang sehat hanya akan tumbuh di dalam telur

yang selalu hangat dan aman. Agar telur tersebut tetap hangat, biasanya

induk burung menduduki telur-telurnya. Kegiatan seperti ini dinamai

mengerami. Burung jantan dan betina kadang-kadang bergantian

mengerami telur-telurnya. Akan tetapi, sering terjadi hanya betinanya

saja yang duduk mengerami sementara burung jantan terbang mencari

makanan.

Page 53: Seri Sains - Burung

53

Telur ayam pada sarangnya. Seperti pada unggas peliharaan lainnya, telur ayam sering ditinggal induknya.

Telur burung Elang

Telur burung Puyuh

Telur burung Emu

Telur burung Plover Emas

Telur burung Gagak

Telur burung Gelepuk Guira

Telur burung Kiwi

Telur burung Murai Amerika

Telur burung Belibis

Page 54: Seri Sains - Burung

54

Pada saat menetas, anak-anak burung memecahkan cangkang

telur dengan paruhnya. Induk burung biasanya membuang sisa-sisa

cangkan telur itu jauh-jauh sampai tidak bersisa, sehingga tidak ada

tanda-tanda yang dapat ditemukan oleh musuh-musuhnya.

Setelah telur menetas, induk burung memiliki kesibukan yang

sangat tinggi dari pagi hingga petang. Ia harus mundar-mandi terbang

menempuh jarak yang sangat jauh untuk mencari makanan bagi anak-

anaknya yang hampir tidak pernah mengatupkan paruhnya. Anak burung

ini makan setiap hari sebanyak setengah kali berat tubuhnya. Semua

anak burung makan melalui paruh induknya.

Kebanyakan burung melindungi anak-anaknya terhadap

musuhnya, di samping memberi mereka makan. Banyak anak burung

yang tidak berdaya sama sekali sewaktu ditetaskan. Bulunya belum

tumbuh dan matanya masih meram. Yang lainnya, seperti anak itik dan

ayam, dapat berjalan tetapi masih memerlukan perlindungan.

Anak burung tidak pernah mengatupkan paruhnya untuk meminta makan kepada induknya yang dengan sabar meladeninya.

Page 55: Seri Sains - Burung

55

Akhirnya, pada burung telah tertulis betapa besarnya kekuasaan Allah

sebagai Sang Maha Pencipta. Kekuasaan Dzat Maha Pencipta ini akan

terus dapat kita lihat dan kita saksikan pada berbagai kehidupan serta

alam semesta ini. Sebagaimana Dia telah berfirman: ”Dan apakah

mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembang-

kan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang

menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya

Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (Surat Al-Mulk: 19).

Allah telah menciptakan semua makhluk hidup dengan kerumitan

yang tak tersederhanakan, melalui ini kekuatan dan pengetahuan-Nya

yang tak terbatas ditunjukkan kepada orang yang menelitinya.

Penciptaan Allah yang sempurna digambarkan sebagai berikut:

”Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang

Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik,

Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat Al-Hasyr: 24)

Burung hantu bertelur pada sarang burung lain. Setelah bertelur, burung

hantu begitu saja meninggalkan sarangnya. Induk baru bagi telur

burung hantu tersebut secara naluriah mengerami dan menetaskan

telurnya. Dengan sabar pula induk baru ini membesarkan anak burung hantu hingga dewasa dan mandiri.

Page 56: Seri Sains - Burung

56

DAFTAR PUSTAKA

Ardley, Neil. 1985. Birds, London: Grisewood & Dempsey Ltd.

Bill Schmoker. 2006. Bird Pictures Thumbnail. dari http://www.schmoker.org/BirdPics/Index.html

Choo Tse Chien. 2007. Bird Photography & Gallery. http://www.pbase.com/tsechien/gallery01.htm

Feduccia, Alan. 1996. The Origin and Evolution of Birds, New Haven, CT: Yale University Press

Harun Yahya. 2004. Keajaiban Desain di Alam. Buku II dari situs http://www.harunyahya.com/indo/m_buku.htm

Harun Yahya. 2004. Keruntuhan Teori Evolusi. Buku VII dari situs http://www.harunyahya.com/indo/m_buku.htm