burung pemimpi

download burung pemimpi

of 133

Transcript of burung pemimpi

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    1/133

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    2/133

    BURUNG BURUNG

    PEMIMPIKumpulan Dongeng

    SUDARSANA

    PUTRA ARIAWAN

    CAHYA MAHARDIKA

    GIRI ARTA SEDANA

    SYAHRIZAL AKBAR

    HENDI ANGGARA PUTRAALIT SUWARBAWA

    Penerbit

    Basindo Media PratamaSingaraja, 2008

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    3/133

    Sanksi Pelanggaran Pasal 45:

    Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang

    Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009

    Tentang Hak Cipta

    1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hakmengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau

    memberi izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling

    lama 7 (tujuh) hari dan/atau denda paling banyak Rp

    1000,- (seribu rupiah)

    2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan

    atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (11), dipidana dengan pidana

    penjara paling lama 5 (lima) hari dan/atau dendan paling

    banyak Rp 5000,- (lima ribu rupiah).

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    4/133

    Burung-Burung Pemimpi

    Redaksi M@TA

    GM 201 05.016

    All right reserved

    Penerbit Basindo Media Pratama

    Jl. Dewi Sartika Utara,

    Buleleng, 81117

    Desain sampul dan ilustrasi oleh Putra Ariawan

    Lomografi oleh Putra Ariawan dkk.Foto sampul muka oleh Putra Ariawan dkk.

    Cetakan Pertama: Desember 2008

    Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang.

    Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian

    atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari

    Penerbit.

    ISBN 601-22-1212-7

    Dicetak oleh Percetakan Nengah Printer,

    Sambangan

    Isi di luar tanggung jawab percetakan

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    5/133

    Kenangan penuh rasa cinta dan hormat

    kepada dosen kami

    Pak Wayan ArtikaPak Wayan ArtikaPak Wayan ArtikaPak Wayan Artika

    Kenangan penuh kehangatan dan kebersamaan

    kepada teman-teman kami

    SahabatSahabatSahabatSahabat----Sahabat Karib Angkatan 2006Sahabat Karib Angkatan 2006Sahabat Karib Angkatan 2006Sahabat Karib Angkatan 2006Basindo (VBasindo (VBasindo (VBasindo (Va) Undiksha, Mak Nyossa) Undiksha, Mak Nyossa) Undiksha, Mak Nyossa) Undiksha, Mak Nyoss

    dan orang tua kami yang telah banyakmemberikan perhatian dan motivasi untuk

    kami.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    6/133

    Malam hanyalah pergantian sebuah

    waktuTakkan pernah berubah dan terus

    berlalu

    Kita semua hanya bisa menunggu

    Dan hidup adalah

    perjalanan sebuah waktu

    Kita hanya bisa pasrah pada waktu

    terus berpacu dengan waktu,

    Sampai nafas kita terhenti

    meraih mimpi dalam semesta

    Giri Arta. S

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    7/133

    Sepatah KataSepatah KataSepatah KataSepatah Kata

    Penikmat dongeng yang setia, kami yang tergabung

    dalam redaksi M@TA mencoba mengungkap dongeng

    dongeng yang masih tersembunyi dan hanya menjadi

    pengantar tidur dalam suatu peradaban masyarakat.

    Melalui kumpulan dongeng ini kami mencoba menjaga

    eksistensi sastra dan mulai menanamkan kecintaan

    sastra sejak dini.Melalu kumpulan dongeng Burung-burung

    Pemimpi ini kami akan mulai menerobos kesastraan

    kita yang seakan menganaktirikan dongeng. Cerpen,

    novel, puisi, merupakan bentuk-bentuk sastra yang

    selalu menjadi sajian utama para penyaji sastra.

    Sedangkan dongeng hanyalah pilihan sampingan dari

    pilihan utama tersebut. Mungkin faktor penikmat yang

    notabene merupakan anak-anak menjadi salah satupemicu para penulis enggan menulis dongeng.

    Untuk menjaga keberadaan ruang dongeng

    tersebut, kami akan terus berusaha membangkitkan

    gairah menulis para pendongeng. dongeng-dongeng

    yang terukir dalam buku ini hanyalah contoh kecil

    yang kami harapkan mampu memotivasi rekan-rekan

    lainnya.

    Dongeng yang mayoritas merupakan santapan

    anak-anak ini perlu ditanamkan sejak dini. Untuk

    menumbuhkan kecintaan terhadap sastra maka

    pengembangan buku-buku seperti ini sangat

    diharapkan terus berkembang.

    Tak hanya itu terobosan-terobosan lain akan coba

    kami lakukan demi pemerataan terhadap

    pengembangan sastra kita. Jadi tujuan kami bukanhanya meningkatkan kecintaan sastra sejak dini

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    8/133

    melainkan demi meningkatkan taraf apresiasi terhadap

    dongeng.

    Peningkatan apresiasi pembaca sekalian sangat

    kami harapkan, bukan hanya melalui membaca, tetapi

    kami harapkan mampu menghasilkan suatu karya

    bahkan sampai tahapan evaluasi demi perbaikan-

    perbaikan kearah yang lebih membanggakan.

    Singaraja, Desember 2008Singaraja, Desember 2008Singaraja, Desember 2008Singaraja, Desember 2008

    Redaksi M@TARedaksi M@TARedaksi M@TARedaksi M@TA

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    9/133

    Daftar isiDaftar isiDaftar isiDaftar isi

    Sepatah kataSepatah kataSepatah kataSepatah kata........

    Mangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagAlit Suwarbawa

    Lutung Yang PicikLutung Yang PicikLutung Yang PicikLutung Yang PicikAlit Suwarbawa .

    Sup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengNengah Sudarsana.

    Si Penjinak KutuSi Penjinak KutuSi Penjinak KutuSi Penjinak KutuNengah Sudarsana.

    CungklikCungklikCungklikCungklikGiri Arta Sedana..

    KunangKunangKunangKunang----Kunang Andarung SasihKunang Andarung SasihKunang Andarung SasihKunang Andarung SasihGiri Arta Sedana..

    Sandal Kulit KerbauSandal Kulit KerbauSandal Kulit KerbauSandal Kulit Kerbau (Lelampak Lendong(Lelampak Lendong(Lelampak Lendong(Lelampak LendongKao)Kao)Kao)Kao)Syahrizal Akbar

    BoroqBoroqBoroqBoroqSyahrizal Akbar.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    10/133

    BurungBurungBurungBurung----Burung PemimpiBurung PemimpiBurung PemimpiBurung PemimpiPutra Ariawan

    Kisah GelatikKisah GelatikKisah GelatikKisah GelatikPutra Ariawan.

    Si Sarkali dan Si BodiSi Sarkali dan Si BodiSi Sarkali dan Si BodiSi Sarkali dan Si BodiHendi Anggara Putra..

    Bende WasiatBende WasiatBende WasiatBende WasiatHendi Anggara Putra.

    Monyet Pencuri ApelMonyet Pencuri ApelMonyet Pencuri ApelMonyet Pencuri ApelHendi Anggara Putra

    Anggara AnakAnggara AnakAnggara AnakAnggara Anak Pan KalerPan KalerPan KalerPan KalerCahya mahardika

    Nengah dan Peri CantikNengah dan Peri CantikNengah dan Peri CantikNengah dan Peri CantikCahya mahardika

    Kolor Pocong PerjakaKolor Pocong PerjakaKolor Pocong PerjakaKolor Pocong Perjaka( Edisi khusus dari RedaksiM@TA)...........................................

    Tentang PenulisTentang PenulisTentang PenulisTentang Penulis

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    11/133

    Mangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagMangku Moksa & AsuajagOlehOlehOlehOleh

    Alit Suwarbawa

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    12/133

    arena kebaikannya, ia dipanggil Mangku

    Moksa. Ia adalah seorang lelaki yang telah

    paruh baya. Mangku Moksa yang masih

    tegar, menjalani hidup sendiri. Ia tidak

    mempunyai anak karena ia tidak pernah menikah. Istri

    saja dia tidak punya apalagi anak.

    Kesehariaan Mangku Moksa bekerja di kebun.

    Pagi ia memasak untuk bekal ke kebun dan siangnya ia

    ke kebun merawat kebunnya. Di kebun ia menanam

    ubi rambat dan jagung. Siang hari ia kekebun

    mengunakan baju yang terbuat dari karung goni dan

    sore hari ia pulang dengan membawa barang dengansanan. Di depan ditaruhnya daun ubi dan di belakangubi dan jagung. Daun ubi untuk diberikan makan babi

    dan ubi serta jagung digunakan untuk makanan sendiri.

    Jagung dan ubi yang ditanamnya tumbuh

    dengan subur, daun-daunnya lebat hijau, batang-

    batangnya besar, ubinya berondot-rondot, danjagungnya empat tongkol. Hehehe hari demi hari tak

    pernah ia lelah untuk merawat kebunnya,menggerburkan tanahnya, menyirami,

    membersihkannya.

    Kebun I Mangku Moksa berada tak jauh dari

    rumahnya, yaitu di tengah hutan di utara rumahnya. Di

    tengah rimbun dan hijaunya hutan itu hidup berbagai

    macam binatang, seperti monyet, anjing, kambing,

    ayam, rusa, dan lain-lain.Suatu hari ada seorang yang berburu ke hutan

    itu. Ia adalah I Raden Mantri dari kuripan. Ia berburu

    sendiri tanpa didampingi oleh pengawal atau teman-

    temannya. I Randen Mantri membawa tombak dan

    panah, di kanan tombak dan di kiri panah.

    Di samping kebun Mangku Moksa, Raden

    Mantri melihat Asuajag bersama tiga anaknya yang

    gemuk. Disanalah Randen Mantri mengejar Asuajag.

    K

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    13/133

    Asuajag adalah seekor anjing, ia memiliki tiga

    anak. Dua anaknya adalah cewek yang gemuk-gemuk

    dan lagi satunya cowok yang lebih gemuk dari yang

    lain.

    Melihat Raden Mantri mengejarnya, Asuajag

    lari kalang kabut. Mereka berpisah, ada yang lari

    keselatan, timur, barat, dan utara. Asuajag lari kearah

    timur, anaknya yang cewek berlari ke barat dan

    anaknya yang cewek lagi satunya berlari keselatan

    sedangkan anaknya yang cowok berlari ke utara ke

    kebun Mangku Moksa, sampai ia terengah-engah dan

    disana ia bersembunyi.Melihat salah satu asuajag berlari ke utara

    melewati kebun Mangku Moksa, Raden Mantri

    mengejarnya kesana. Namun sayang Raden Mantri

    kehilangan jejak. Raden Mantripun bertanya pada

    Mangku Moksa.

    Raden Mantri : Mangku melihatAsuajag lewat kesini? Tadi larinya kesini tapi sampai

    disini ia hilang.Mangku Moksa : Maaf Raden saya tidak

    melihatnya. Mungkin ia lari ke utara Tuan.

    Raden Mantri : Ya.

    Raden mantri langsung pergi untuk mengejar

    Asuajag ke utara.

    Karena kasihan Mangku Moksa sengaja

    menyembunyikan Asuajag agar tidak dibunuh olehRaden Mantri. Mungkin capek berlari dalam kondisi

    tegang hingga Asuajag lemas dan bersembunyi di

    bawah pohon pisang.

    Melihat Asuajag terseenga-engah, mangku

    moksa langsung membuka baju karung goninya untuk

    dijadikan tempat membawa Asuajag. Asuajag

    dimasukkan ke dalam karung goni dan dipikul di depan

    agar tidak dilihat oleh Raden Mantri.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    14/133

    Mangku Moksa berjalan setapak dan terus

    melangkahkan kakinya walaupun agak berat Asuajag

    dalam karung. Sampai di rumah, Mangku Moksa

    mengikat Asuajag di pilar rumahnya. Asuajag kini

    menjadi peliharaan Mangku Moksa.

    Karena Asuajag dipelihara di rumah Mangku

    Moksa, Asuajag tumbuh semakin besar begitu juga

    Mangku Moksa semakin tua.

    Di pagi hari sebelum pergi ke kebun, setiap

    memasak nasi titisannya deberikan kepada Asuajag,

    datang dari kebun Mangku Moksa lagi memberikan

    makan kepada Asuajag. Setiap hari terus begitu.Hingga Asuajag gemuk, besar dan Mangku Moksa

    semakin tua.

    Karena setiap hari Asuajag diberikan makanan

    enak dan setelah lama Mangku Moksa tua serta tidak

    mampu lagi untuk pergi ke kebun. Memasak juga tidak

    mampu karena sudah tua renta.Di sinilah Asuajag marah dan ingin memakan

    Mangku Moksa.Asuajag : Mangku Saya disini lama

    tidak Mangku beri makan, bisa bisa saya kurus

    sekarang saya lapar.

    Mangku Moksa : Terus bagaimana sekarang?

    Mangku sudah tua, tidak mampu untuk ke kebun

    mencari bahan makanan, memasak tak mampu, apalagi

    ke kebun atau memasak berjalan saja saya tidakmampu.

    Asuajag : Kalau begitu, saya semakin

    kurus disini? Bagaimana sekarang, saya lapar sekali?

    Mangku Moksa : Terus bagaimana kemauanmu

    sekarang?

    Asuajag : Mangku yang sekarang saya

    terkam, saya makan

    Merasa dirinya telah besar dan pantas memakanMangku Moksa yang telah tua renta, Asuajag ingin

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    15/133

    memakan Mangku Moksa. Mangku Moksa mencoba

    mengelak dari cengkraman Asuajag dengan mencoba

    memberikan penjelasan.

    Mangku Moksa :Kalau begini kemauanmu

    berarti kamu lupa waktu dulu kamu terengah-engah di

    pohon pisang Mangku yang menyelamatkan dari

    pemburu. Dari kecil Mangku yang memberikan makan.

    Kenapa sekarang Mangku yang inin kamu makan?

    Asuajag : Bagaimana, saya terikat disina

    dan saya lapar. Tak ada yang lain selain Mangku yang

    dapat saya cengkram dan sobek-sobek saya makan.

    Mangku Moksa : Beh kalau begitu. Sekarangbegini ya? Biar benar cobak tanyakan, pantaskah kamu

    memakan saya yang telah membesarkanmu dari kecil?

    Sekarang tanyakan kepada yang lebih paham, disini

    ada hakim. Yang di utara itu rumahnya.

    Asuajag : Ya. Lepaskan saya, saya yang

    ikut kesana.Mangku moksa dan Asuajag bersama-sama

    mencari rumah hakim untuk kebenaran, apakah pantasMangku Moksa mati dimakan Asuajag.

    Mereka berjalan dan setelah dekat rumah hakim

    sementara dilihatlah Poh Gading yang menjadi hakim

    sementara. Dan setelah dekat Poh Gading langsung

    tertawa melihat kedatangan mereka berdua.

    Poh Gading : Hihihi Kok tumben Mangku

    Moksa bersama Asuajag? Mau ngapain kesini?Mangku Moksa : Saya kesini karena saya mau

    bertanya kepada Poh Gading?

    Poh Gading : Bertanya apa?

    Mangku Moksa : Hahulu sewaktu Asuajag masih

    kecil saya pungut dan saya pelihara di rumah hingga

    besar dan setelah besar seperti sekarang ini saya sudah

    tua tidak bisa memberikan makan, Asuajag mau

    memakan saya, apakah benar saya harus dimakanAsuajag?

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    16/133

    Poh Gading : Oooh begitu? Sebelumnya saya dulu

    menceritakan hidup saya kepada Mangku. Sewaktu

    saya masih kecil saya ditanam di tengah halaman

    rumahnya, waktu itu belum dia punya rumah, bale

    dangin tidak ada, bale dauh tidak juga, meten juga tak

    ada, begitu juga dapur. Yang memungut saya di got,

    saya ditanam, setiap pagi disirami, dimandiin,

    dicarikan pupuk kandang sapi dan babi. Sesudah saya

    besar, saya berbuah lebat. Batang saya yang di barat

    lebat dengan buah atas sampai bawah, di timur juga

    lebat, begitu juga yang di utara dan selatan. Karena

    buah saya dia mampu membangun, bale dangin bagus,dapur bagus dan yang lainnya. Namun sekarang saya

    mau dicarikan penebang karena dahan-dahan saya

    menutupi rumahnya. Batang saya mau dipakai papan,

    dan dahan yang kecil-kecil mau dipakai membakar

    Bata. Yeh setelah saya tua renta saya mau dibunuh

    sama seperti mangku.Asuajag : Hom (mulutnya mengaga

    mau mencengkram).Mendengar kata Poh Gading, Asuajag makin

    tidak sabaran ingin menghabisi Mangku Moksa.

    Asuajag : Hoom sepatutnya sekarang

    mangku moksa mati karena sudah tua. Begitu juga

    keputusan Poh Gading, karena menutupi rumah maka

    Poh Gading harus mati I Mangku Moksa juga mati.

    Oooweng. Sembari mencengkeramMangku Moksa : Jangan. Jangan dulu kamumembunuhku, masih banyak yang harus dimintai

    pertimbangan, masih dua saksi yang harus dimintai

    pertimbangan. Kalau sudah sepatutnya saya dikatakan

    mati, bunuh saja saya nanti.

    Poh Gading : Karena saya sudah tua,

    sepatutnya saya dibunuh karena saya sudah

    mengganggu di rumah ini. Begitu juga mangku sudahsepatutnya mati karena sudah tua.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    17/133

    Asuajag : Oooweng menganga mulutnya ingin

    menyantap mangku moksa.

    Mangku Moksa : Jangan dulu, masih ada dua

    saksi yang harus ditemui.

    Asuajag : Siapa?

    Mangku Moksa : Kerbau namanya.

    Asuajag : Dimana rumahnya?

    Mangku Moksa : Di utara, tidak jauh kok.

    Mereka berjalan menyusuri rimbunnya pohon-

    pohon besar. Setiap langkah Mangku Moksa

    dikejutkan oleh taring Asuajag yang ingin

    menyambarnya. Mangku Moksa hanya mampumenyakinkan jangan dengan rasa yang takut untuk

    meninggalkan kehidupan.

    Diperjalanan dilihatlah si Kerbau mencari makan di

    pingiran jalan. Kerbau yang telah tua kotor tampaknya

    tak ada yang merawat. Tegur sapa kerbau menyambut

    kedatangan mereka.Kerbau : Ye tumben Mangku

    dan Asuajag bersama.Mangku Moksa : Saya mau minta pertimbangan

    kepada kerbau.

    Kerbau : Kenapa?

    Mangku Moksa : Dari kecil saya membesarkan

    Asuajag sampai ia besar seperti ini, sekarang saya

    sudah tua dan tidak bisa mencari makanan, saya mau

    dimakan olehnya (Asuajag).Kerbau : Peh, Kalau begitu saya

    mau menceritakan kisah saya kenapa saya mencari

    makan di penggir jalan.

    Mangku Moksa : Ya,bagaimana?

    Kerbau : Dulu sewaktu saya masih sehat

    dan kuat tidak pernah yang namanya saya kotor atau

    kena kotoran, tidak pernah saya mencari makan.

    Bagaimana lebatnya hujan, bagaimana panasnya terikmatahari, yang memelihara saya membuatkan rumah

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    18/133

    saya. Kotoran saya ada yang membersihkan dipakai

    pupuk kandang. Makanan dicarikan walaupun hujan

    lebat, anaknya mencarikan seikat, ayahnya seikat

    sampai saya tidak bisa menghabiskan. Karena saya

    sekarang sudah tua, apalagi bisa membajak menarik

    bajak. Ne pantatku masih berisi kotoran tidak ada yang

    peduli, apalagi ada yang membawakan makanan

    makanya saya mencari makan di jalan-jalan. Ne

    Mangku sama seperti saya, yang memelihara saya

    sekarang mau membunuh saya, mencarikan saya Jagal

    (tukang potong hewan). Setelah mati, tanduk saya

    dipakai sisir dan ukir-ukiran, tulang saya mau dipakai piring, kulit saya mau dipakai wayang. Karena

    Mangku Sudah tua sudah sepatutnya Mangku mati.

    Asuajag : Oooweng nah,, dua sudah

    mencari saksi sekarang mati Mangku Moksa, kedua-

    duanya telah memutuskan Mangku mati. Oooweng

    Menganga mulutnya menyambar Mangku MoksaMangku Moksa : Jangan dulu ya, masih Mangku

    punya saksi lagi satu.Asuajag : Dimana rumahnya?

    Mangku Moksa : Tidak jauh, di utara lagi sedikit.

    Kembali mereka berjalan mencari rumah saksi

    ketiga, sampai di depan rumah saksi itu, dilihatlah

    saksi itu sedang di halaman rumahnya. Saksi itu

    bernama Dewa Gede yaitu manusia.

    Sudah sampai depan rumah Dewa Gede, merekapundisambut dengan hormat oleh Dewa Gede.

    Dewa Gede : Ye Mangku Moksa Tumben

    bersama Asuajag mau kemana?

    Mangku Moksa : Dewa, saya datang kesini mau

    minta pertimbangan kepada Dewa.

    Dewa Gede : Pertimbangan apa? Ya duduk

    dulu disini.

    Mangku Moksa : Mengingat masa lalu sewaktusaya dikebun.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    19/133

    Dewa gede : Lantas kenapa?

    Mangku Moksa : Saya melihat Asuajag masih

    kecil dikejar oleh pemburu, asuajag sembunyi karena

    kelelahan dan saya pungut, saya masukkan ke dalam

    baju karung dan saya bawa pulang. Saya pelihara dia

    sampai besar seperti ini, sekarang saya tidak mampu ke

    kebun mencari makanan dan saya tidak mampu

    memberi makan Asuajag. Sekarang saya mau dimakan,

    sepatutnya seperti itu?

    Dewa Gede : Oh begitu. Beneran begitu

    Asuajag?

    Asuajag : Bener, lima hari saya tidakdikasi makan dan minum, lapar saya.

    Dewa Gede : Kalau lapar, Mangku Moksa

    yang mau dimakan?

    Asuajag : Ya.

    Dewa Gede : Bah, kalau begitu. Biar terbukti

    kebenarannya, bagaimana kejadiannya dulu, waktu pertama memasukkan Asuajag ke baju karung? Coba

    peragakan sekarang disini. Biar pasti masih bajukarungnya?

    Mangku Moksa : Baju itu sudah robek, tapi

    sekarang saya bawa karung yang saya pakai sekarang.

    Dewa Gede : Ya pakai itu saja. Coba

    sekarang peragakan biar pasti kejadiannya, biar bisa

    memberikan pertimbangan yang benar dan salah, biar

    tidak yang salah saya katakana benar. Tidak bolehmengatakan yang benar salah dan yang salah benar.

    Nah sekarang peraktikkan sewaktu memungut

    Asuajag, apa yang dipakai membungkus biar tidak

    kelihatan!

    Asujag : Saya dimasukan ke

    dalam bajunya sampai saya tidak mampu bernapas,

    hampir saya mati.

    Dewa gede : Beneran sampai sesak Asuajagdi dalam? Bagaimana cara mangku sampai dia sesak

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    20/133

    dalam karung? Nah, sekarang peragakan bagaimana

    memasukkannya, dimana diikat!

    Mangku Moksa : Saya beginikan, saya masukan

    dia.

    Dewa Gede : Beh begitu cara mangku

    memasukkan pantas sampai sesak dia di dalam.

    Sekarang mangku ikat lagi? Bagaimana cara

    mengikatnya?

    Mangku Moksa : Ya, biar tidak terlihat oleh

    yang memburu saya ikat.

    Dewa Gede : Erat ikatannya?

    Mangku Moksa : YaDewa Gede : Bagaimana ikatannya yang

    kuat, coba sekarang peraktikan.

    Keretkeretkeret keras sekali ikatan

    Mangku Moksa. Setelah terikat ujung karung tersebut,

    Asuajag tak berkutik lagi. Dewa gede berbisik bawa

    pisau? Sekarang tusuk dibagian lehernya! kepadaMangku Moksa. Mangku moksa langsung mengambil

    belati dipinggangnya, mencari leher Asuajag danlangsung menghujaninya dengan belati.

    Crutcretcrot bersimbah darah Asuajag

    kesana-kemari. Tanpa daya Asuajag mati dan sampai

    disini serita ini.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    21/133

    Lutung Yang PicikLutung Yang PicikLutung Yang PicikLutung Yang PicikOlehOlehOlehOleh

    Alit Suwarbawa

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    22/133

    Temu yang berada di Desa Gunaksa

    merupakan salah satu gunung yang ada di

    provinsi Bali. Di belahan timur gunung itu,

    tinggal Sang Misi dan Si Lutung. Sang Misi

    adalah seekor kambing yang mempunyai beberapa

    anak.

    Pada suatu saat yaitu pada sasih ke lima

    terjadilah kerak (kemarau) di Bali. Rumput yang

    dulunya hijau telah kuning dan kering begitu pula

    pohon-pohon yang dulinya rindang telah berguguran,

    hanya tinggal batang-batang dari pohon yang dapat

    dipandang.Karena kemarau ini, Sang Misi menjadi sulit

    mencari makanan, begitu juga Si Lutung. Sampai

    akhirnya Si Lutung mencari Sang Misi untuk

    membicarakan hal yang sudah direncanakan Si Lutung.

    Lutung : Sang Misi

    Sang Misi : Ya, bagaimana Tung? Tumben kesini.Lutung : Duh, dunia sudah kemarau,

    mencari makan sulit, satupun tak ada pohon yang berdaun apalagi berbuah. Sang Misi dimana mencari

    makanan?

    Sang Misi : Bih bih, aku juga sulit mencari makan,

    jauh-jauh sampai mencari makan tapi semuanya sama,

    kering tak ada yang dapat mengenyangkan.

    Lutung : Setiap setahun, pasti kemarau. Biar

    tahun depan kita tidak sulit mencari makan, bagaimanakalau kita menanam kacang?

    Sang Misi : Ah menanam kacang? Bagaimana

    caranya menanam di tanah yang kering dan keras ini?

    Lutung : Begini begini caranya, kita gemburkan

    dulu tanah disini. Sang Misi menarik Tengala dan aku

    yang memegang dari belakang. Setelah tanah gembur

    baru kita tanam biji kacang bersama. Dalam

    perhitungan ku, di sasih ke pitu (7) sudah musimhujan, pasti kacang-kacang akan hidup dengan subur.

    G

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    23/133

    Sang Misi : O bagus juga, ya kapan bisa kita

    mulai membajak?

    Lutung : Biar lebih cepat, mulai besok saja.

    Sang Misi bisa besok?

    Sang Misi : Ya bisa

    Perjanjian sudah disepakati untuk membajak

    sawah besok.

    Pagi itu datanglah Si Lutung ke pondok Sang

    Mong. Lutung langsung mengajak Sang Misi beserta

    anak-anaknya untuk membajak sawah. Diikatlah Sang

    Misi di depan tengala (bajak) dan langsung muali

    membajak.Beberapa putaran Sang Misi berhenti untuk

    kencing, Si Lutung langsung mencambuknya.

    Sang Misi : Aduh kenapa memukul? Aku masih

    kencing.

    Lutung : Kirain kenapa berhenti, biar tidak

    berat sebelah atau temannya keberaan makanya akumukul biar Sang Misi jalan.

    Berjalanlah tengala yang ditunggangi olehLutung itu kembali. Lagi beberapa saat Lutung

    Kembali Menghujankan cambuk ke Sang Misi yang

    lain.

    Sang Misi : Adah aduh aku Masih berak

    Tung

    Lutung : Ya maaf. Biar tidak berat sebelah

    makanya aku mukul Sang Misi.Hati Si Lutung gembira, sudah duduk di atas

    dan mendapat mencambuk pula.

    Akhirnya selesailah mereka membajak tanah

    seluas 15 petak. Mereka mulai menebar benih kacang.

    5 petak ditanami kacang tanah, 5 petak lagi ditanami

    kacang panjang, 5 petak lagi ditanami kedelai.

    Pada awal sasih ke pitu (7) kacang-kacang

    sudah tumbuh dengan sedikit lebat. Hujan terusmengguyur gunung itu sehingga memberikan tenaga

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    24/133

    kepada tumbuhan yang hidup di gunung itu. Kesuburan

    kacang-kacang terjadi di akhir sasih ke pitu (7). Daun-

    daunya telah lebat-lebat. Saat itu Si Lutung datang

    untuk melihat tanaman kacang.

    Melihat kacang-kacang sudah subur, Lutung

    dengan sifat liciknya membagikan hasil kepada Sang

    Misi. Lutung mendatangi rumah Sang Misi.

    Lutung : Sang MIsi

    Sang Misi : Woooh Kenapa Tung?

    Lutung : Cobak lihat kacang-kacang sudah

    subur. Sekarang kita bagi hasil, aku kasian kepada sang

    Misi karena sang Misi punya anak banyak, sang Misimakan daun-daunnya dan aku buah-buahnya. aku

    kasian pada Sang Misi soalnya sang misi kan makan

    berbanyak dan aku paling berdua.

    Sang Misi : Ooo ya kalau begitu bagiannya,

    aku mau bilang kepada anak-anakku biar mereka tidak

    memakan buahnya.Pergilah Sang Misi mencari anak-anaknya

    untuk memberitahukan hal ini. Si Lutung bahagiakarena telah memperdayai Sang Misi. Lutung

    mendapat bagian yang lebih enak tapi Sang Misi

    mendapat bagian yang lebih jelek.

    Melihat anak-anaknya dari jauh, Sang Misi

    berteriak

    Sang Misi : We anak-anaku semua, kumpulkan

    diri kalian di depan ibu.Setelah semua anak anaknya berkumpul Sang

    Misi memberitahukan kabar baik itu.

    Sang Misi : Tadi ibu telah diberikan bagian oleh Si

    Lutung kalau kita mendapat bagian memakan daun

    dari kacang-kacang yang dahulu kita tanam. Mulai

    besok boleh kita makan daun-daunnya tetapi jangan

    sampai memakan buahnya. Sekarang kembalilah

    Hari demi hari berlalu, Sang Misi bersamaanaknya setiap hari memakan daun-daun kacang. Baru

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    25/133

    tumbuh hep, telah dilahap oleh sang Misi kecil. Asal

    berdaun dilahap.

    Begitulah kacang tanpa daun tak akan mau

    berbuah ataupun berumbi. Hanya tinggal batang batang

    kacang yang mempesona di ladang itu. Satu daun pun

    tak dilihat oleh Lutung, apalagi buah.

    Padahal menurut perkiraan Si Lutung, kacang-

    kacang itu seharusnya telah berbuah dan berumbi

    karena telah lewat 3 sasih. Melihat keadaan ladang

    mendadak hati Lutung kesal padahal tadinya telah

    gembira saat memikirkan kacangnya telah berbuah.

    Lutung emosi dan mendatangi pondok SangMisi.

    Lutung : Sang Misi begitu caramu memakan

    daun bagaimana kacang-kacang bisa berbuah?

    Sang Misi : duh kok marah-marah. Yang

    memberikan bagian kan lutung, sekarang kok marah-

    marah. Anak-anakku sudah memakan daun-daunnyadan tidah pernah makan buah.

    Lutung : Ya, makan dah semua aku tidak jadiambil bagian.

    Lutung langsung pergi dengan muka musam

    dan amarah.

    Mengetahui kelicikan Lutung, Sang Misi segera

    mengumpulkan anak-anaknya.

    Sang Misi : anak-anakku semua, tadi lutung pergi

    dengan dendam, tak mungkin ia tak mengunakankelicikannya. O dia pergi kea arah barat, pasti dia

    mencari Sang Mong(Harimau) untuk membantunya.

    Sekarang carilah buah gondola, makan dan poles-

    poleskan di seluruh tubuh kalian agar terlihat seperti

    darah. Kalau nanti Sang Mong datang, kalian diam

    saja, biar ibu yang berbicara kenapa kalian dipenuhi

    darah. Sekarang carilah dan saling Bantu memerahkan.

    Semua anak sang misi bergegas mencari buahgondola dan saling poles.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    26/133

    Sementara itu, Lutung pergi ke barat gunung,

    disana ia melihat Sang Mong yang sedang menangkap

    belalang. Dari atas pohon sang lutung berteriak

    memanggil Sang Mong.

    Lutung : Sang Mong, apa yang kau cari disana?

    Sang Mong : Aku menangkap belalang, perut aku

    lapar. kamu ngapain kesini Tung?

    Lutung : Pih dua belas belum pasti kenyang

    kamu makan Belalang. Pih, anak-anaknya Sang Misi

    Gemuk-gemuk, kalau makan itu satu saja pasti

    kenyang selama 5 hari.

    Sang Mong : Beneran??? Dimana tempatnya?Lutung : Peh ngapain aku bohong, di balik

    gunung ini. o itu yang hijau disana dia tinggal.

    Sang Mong : Pantes, aku cari-cari tidak pernah

    ketemu Sang Misi, disana dia tinggal sekarang? Mau

    kamu mengantar kesana tung?

    Lutung : Aku mau nganterin tapi gendong ya,aku cape?

    Sang Mong : Ya. Aku gak tahu jalan.Sang Mong berjalan dibawah injakan kaki

    lutung yang bergendong padanya. Lutung menunjukan

    jalan dengan menuding-nudingkan tangannya seperti

    jendral perang belanda pada jaman penjajahan.

    Tak lama kemudian sampailah Sang Mong dan

    Lutung di depan pondok sang Misi.

    Berjejer anak sang misi seperti para demontran penglengser Suharto. Dengan menunjukan mulut

    merah darah, tubuh penuh darah dan pandangan mata

    tajam seakan algojo pembasmi PKI.

    Sang misi menyambut kedatangan Sang Mong

    dengan senyum mematikan.

    Sang Misi : Hehehe nyari apa kesini Sang

    Mong?

    Sang Mong : Aku lapar.Sang Misi : men, ngapain kesini?

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    27/133

    Sang Mong : Aku mau makan anakmu.

    Sang Misi : Duh, kalau begitu, tunggu dulu

    sebelum mau makan anakku, sekarang aku

    menceritakan kejadian yang tadi. Coba kamu lihat

    anak-anakku semua berlumur darah. Tadi sudah ada

    sang Mong dan lutung kesini mau makan anakku tapi

    sang Mong dan Lutung udah di keroyok dan dimakan

    oleh anak-anakku. Kepala Sang Mong dan Lutung

    dibuang ke sumur. Kalau tidak percaya lihat saja ke

    sumur.

    Sang Mong : Sumur yang mana? (dengan rasa takut

    ia bertanya).Sang Misi : Yang disamping mu

    Dengan rasa takut sang Mong menghampiri

    sumur itu. Hati-hati ia memasikan kepalanya ke sumur

    dan melihat ke dalam sumur. Tentu saja ia melihat

    kepala Sang Mong dan Lutung disana karena

    kepalanya sendiri yang nampak dalam bayangan airdalam sumur. Ia tak tau kalau kepala yang ada dalam

    sumur adalah bayangan kepalanya. Ia takut dan larisecepat mungkin dan masing menggendong Lutung.

    Lari sang Mong kencang karena ketakutan

    diiringi teriakan Sang Misi. Sang misi terus berteriak

    kejar-kejar, tangkap kakinya, tangkap kepalanya,

    gigit? Sang Mong terus lari kesemak-semak,

    melewati rimbunnya tumbuhan keket yang penuh duri

    karena ketakutan. Setelah jauh sang Misi dari sangMong, sampai disini Sang Misi dilupakan.

    Lutung yang ada di pundak Sang Mong

    terjebak dalam rimbunnya diri-duri keket saat sang

    mong menerobos keket yang rimbun itu. Lutung tak

    berdaya, tak mampu tuk melepaskan diri dari tajamnya

    duri-duri keket.

    Berselang lima hari Lutung terluntang lantung

    di semak keket, tanpa makan dan minum, ia lapar dan

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    28/133

    haus lewatlah sang Satuana (burung keker) mencari

    makan sambil bernyanyi kekerkekerkeker...

    Mendengar suara Sang Satuana, Lutung

    berteriak minta tolong.

    Lutung : Sang SatuanaSang

    SatuanaTolong Aku.

    Sang Satuana : Yeh Lutung ngapain disana?

    Kenapa memanggilku?

    Lutung : Dari lima hari aku terjebak disini, haus

    dan lapar tak tertahankan lagi. Kalau Sang Satuana

    masih ingat berteman denganku, tolong aku, tolong

    angkat aku dari keket ini.Sang Satuana : Ingat pasti ingat berteman tapi kalau

    aku menolongmu nanti kamu malah memakanku.

    Lutung : Ngapain aku memakan kamu?

    Jangankan kepadamu, kepada bulumu aku sudah takut,

    kepada bulumu yang jatuhpun aku takut apalagi untuk

    memakanmu mana aku berani.Sang Satuana : Beneran kamu takut?

    Lutung : Bener. Kepada bulumu yang jatuh akutakut apalagi pada dirimu.

    Sang Satuana : Ya, sekarang aku turun.

    Sang Satuana mulai mengepakkan sayapnya

    untuk mendekati Lutung di rimbunnya keket itu. Deras

    angin mewarnai lambaian sayap-sayapnya sebelum

    mendarat diatas semak hijau itu.

    Sang Satuana : Ayo naik Tung!Lutung : Dimana naik?

    Sang Satuana : Di punggungku, biar tidak jatuh kamu

    pegang ekorku, injak tegilku dan taruh kepalamu

    disamping kepalaku.

    Lutung : Ooo ya

    Naiklah Lutung dipunggung Sang Satuana,

    dipegang erat ekornya, buur kepakan sayap Sang

    Satuana terbang keatas menerjang hembusan udara.Terbang mengelilingi puncak gunung. Melihat tanah

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    29/133

    lapang Lutung menyuruh Sang Satuana untuk

    menurunkannya disana.

    Lutung : Nah, disana turun. (sambil

    menudingkan tangannya ketempat yang dituju).

    Sang Satuana : Ya.

    Menuju dengan sekali kepakan sayap Sang

    Satuana sampai di tempat yang ditujukan oleh lutung.

    Kaki Sang Satuana Sudah menyentuh tanah namun

    Lutung tak kunjung turun dari punggung Sang Satuana,

    makin kencang ekor Sang Satuana dipegang Lutung.

    Sang Satuana : Turun dong. Berat nih.

    Lutung : Gak mau gak mau perutku lapar.Sang Satuana : Bagaimana sekarang? Apa

    maksudmu?

    Lutung : Kamu sekarang yang aku makan.

    Sang Satuana : Mendusta kamu Tung. Bulu yang jatuh

    saja aku taku apalagi kepadamu. Mendusta kata-

    katamu.Lutung : Dusta ya dusta. Biarin, perut lapar.

    Sang Satuana : Kalau gitu maumu aku hanya bisapasrah. Biar dagingku manis, aku kasi tahu caranya.

    Lutung : Bagaimana caranya?

    Sang Satuana : Bersihkan buluku semua tinggalkan

    dua bulu ekorku saja kemudian putar aku tiga kali

    dengan cara memegang ekorku.

    Tak ambil pusing Lutung langsung mencabuti

    semua bulu mulai dari leher sampai ujung pantatkemudian dicabutlah ekornya Sang Satuana satu

    persatu dan ditinggalkan dua.

    Sang Satuana : Nah. Sekarang putar aku tiga kali,

    dijamin dagingku akan manis kau makan.

    Lutung langsung memegang erat dua bulu ekor

    Sang Satuana dan memutarnya dengan keras.

    Nguespuaaag suara putaran dan terlemparnya

    Sang Satuana dan jatuh ditengah semak keket.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    30/133

    Lutung : Bah bohong kau Sang Satuana

    (sambil berlari mendekati semak).

    Sang Satuana telah masuk dalam semak,

    bersembunyi dalam rimbunnya semak. Siang ia

    bersembunyi dan malam keluar mencari makan disaat

    semuanya telah tertidur lelap.

    Setiaap hari dia hanya mencari makan di dalam

    rimbunnya semak keket, sampai sebulan akhirnya

    bulu-bulunya kembali tumbuh. Ia hanya keluar pada

    malam hari saat Lutung tertidur lelap, ia mengepak-

    ngepakkan sayap yang baru mulai tumbuh. Pagi telah

    tiba saatnya sayap baru akan terbang, Sang Satuanaterbang melewati Lutung yang sedang mencari

    belalang.

    Hari terus berganti, musimpun kini telah

    berganti. Setahun sudah dunia ini berputar kini kembali

    ke sasih kelima. Rumput telah kuning kembali bahkan

    kering, daun-daun pada berguguran hanya tinggalbatang dan ranting pada pohon. Tak ada lagi yang enak

    dimakan di gunung itu, dipandang tak enak. Lutung bingung mencari makanan, ia menangkap belalang

    yang mampir di keringnya semak.

    Sore itu lewatlah Sang Satuana dari selatan ke

    utara, kekerkekerkeker melihat Lutung

    menangkap belalang Sang Satuana sengaja

    menjatuhkan kulit mangga disamping Lutung.

    GelubugLutung : Peh, Sang Satuana ngapain

    melemparkan kulit mangga kepadaku?

    Sang Satuana : Maaf, aku tak tau kau ada dibawah,

    tadi aku makan mangga dari Nusa Penida sampai disini

    habis ya aku buang kulitnya.

    Lutung : Dimana dapat mangga?

    Sang Satuana : Di Nusa Penida

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    31/133

    Lutung : Kamu kan temenan sama aku, tolong

    carikan aku satu ya. Lima hari belakangan ini aku tidak

    makan.

    Sang Satuana : Aduh, aku tidak bisa awakan, aku

    cuma mampu bawa mangga untuk persediaanku.

    Mangga di Nusa Penida berbuah lebat sekali Tung,

    nangka juga. Kalau kamu mau, ikut saja kesana.

    Lutung : Benerran boleh aku ikut dengan mu?

    Jam berapa kamu berangkat kesana?

    Sang Satuana : Sekarang angina mulai kencang, biar

    bisa nyebrang kesana besok jam Empat pagi aku

    berangkat. Kalau kamu mau ikut, tunggu aku diPesisir.

    Lutung : Ya. Besok aku tunggu.

    Keesokan harinya, lutung telah menanti jam 4

    pagi di pesisir pantai Kusamba. Lama lutung menanti

    namun Sang Satuana tak kunjung datang, dari pagi

    hingga siang, dari siang berganti sore belum juga SangSatuana datang. Hingga lutung kelaparan, kehausan.

    Sore mau berganti petang Sang Satuana datang dariselatan. Kekerkekerkeker geleeebbuuug kulit

    nangka jatuh di samping Lutung.

    Lutung : Sang Satuana, kok datang dari selatan?

    Jam berapa lewat keselatan, kok ga jadi ngajak aku?

    Sang Satuana : Tadi pagi jam tiga kamu ga ada di sini.

    Sudah aku panggil tapi kamu ga ada, ya aku tinggal.

    Lutung : Kamu ga bawa buat aku?Sang Satuana : Ga bisa.

    Lutung : Besok beneran ajak aku ya? Jam

    berapa besok berangkat? Aku tunggu dah disini.

    Sang Satuana : Angin terus kencang, besok jam 3

    tungguin disini biar tidak ada angin.

    Lutung : Ya.

    Malampun berlalu tanpa arti, begitu cepat jam 3

    pagi. Lutung telah siaga dipantai menanti kedatanganSang Satuana namun kali ini Lutung diperolok lagi

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    32/133

    oleh Sang Satuana. Hingga matahari bangun dari

    timur, Sang Satuana tak kunjung tiba. Lutung sangat

    kelaparan, kasihan juga melihatnya. Mataharipun

    berada diatas Lutung, Lutung kelaparan dan kehausan

    entah kemana perginya Sang Satuana.

    Menyerong barat matahari mengaga, Sang

    Satuana tepat datang jam empat sore. Keker

    kekerkeker

    Lutung : Kok baru datang Sang Satuana?

    Sang Satuana : Kamu lihat tadi angin kencang sekali?

    Sekarang sudah reda anginnya baru kita berangkat.

    Lutung : Sekarang? Bisa kita sampai disana?Nginep disana ya?

    Sang Satuana : Ga nginep, satu jam kesana terus nyari

    makanan langsung balik jam enam kita sudah sampai

    disini.

    Lutung : Oya,,, biar cepat ayo berangkat. Tapi

    bagaimana caranya aku ikut denganmu?Sang Satuana : Sama seperti dulu, kamu naik di

    punggungku, pegang ekorku, taruh kepalamudipundakku, dan injak cekerku. Ayo cepet naik.

    Lutung naik dengan sigap dan memegang erat

    ekor Sang Satuana. Bur Sang Satuana telah terbang

    ke angkasa. Di angkasa sang satuana sengaja terbang

    ke kanan dan kekiri angin kencang sekali. Lama tak

    sampai-sampai hingga matahari mulai diatas air laut.

    Sang Satuana : Uduh Aku haus sekali, anginkencang.istirahat dulu yuk?

    Sang Lutung : Dimana istirahat? Aku juga haus

    sekali.

    Sang Satuana : Ooo Tu ada batu, dibatu itu saja.

    Lutung : Ya dah.

    Sang Satuana pun mulai mengepakkan

    sayapnya untuk turun. Cengkraman kaki Sang Satuana

    sangat kokoh di batu itu. Kepalanya merunduk sepertiminum air tapi sesungguhnya ia hanya ingin

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    33/133

    meyakinkan Lutung kalau ia haus. Lutung mulai turun

    dan mengagakan mulutnya ke air.

    Saat lutung sedang asik membasahi

    tenggorokannya, sang satuana terbang semakin tinggi.

    Lutung : Sang Satuana jangan tinggalakan aku!

    Kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku!

    Lutung menangis, ia tak bisa terbang ataupun

    berenang. Ia menangis dengan keras hingga didengar

    oleh penyu kecil. Datanglah penyu kecil menghampiri

    Lutung. Lutung langsung menyambut dengan

    kebohongannya.

    Lutung : Ye dari tadi dipanggil kok hanyayang kecil datang? Cari penyu yang paling besar suruh

    kesini, ada hal penting yang ingin disampaikan.

    Penyu kecil : Ya Jro.

    Pergilah penyu kecil mencari kakeknya yang

    sangat besar. Berkumpullah penyu dari kecil hingga

    yang terbesar menuju Lutung. Sampai muncul dipermukaan lutung langsung berpura kenal.

    Lutung : Ye dari kemarin aku tunggu disinikenapa Jro Wayan baru datang?

    Penyu : Ada apa Jro Wayan kesini.

    Lutung : Ya, aku mau bercerita sebentar.

    Kemarin Betara yang ada dibali mengutus aku untuk

    menghubungkan pulau Bali dengan pulau Nusa Penida

    agar tidak terpisahkan. Kalau begitu, lautan ini akan

    diratakan dengan batu, ne bukti batu yang baru keariaku bawa kesini. Setelah aku ingat dengan Jro Wayan,

    kalau aku jadikan lautan ini sebagai dataran, Jro

    Wayan tidak ada tempat untuk mencari makan.

    Penyu : Ya, Jro Wayan. Bisa Jro Wayam membantu

    kami? Kami tidak setuju kalau laut ini dijadikan

    dataran.

    Lutung : Bener tidak setuju? Kalau begitu, aku

    bisa memohonkan kepada Betara di Bali agarmengurungkan niatnya untuk meratakan ini. Tapi antar

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    34/133

    dulu aku ke pesisir agar aku bisa menghadap Betara.

    Sekarang Jro Wayan yang aku naiki dan yang lain

    membantu Jro Wayan.

    Cos naiklah Lutung di cangkang penyu.

    Beberapa kilo dari batu penyu mulai tenggelam,

    Lutung membentak seakan raja menyuruh para budak.

    Hingga sampai dipesisir lutung menyuruh penyu besar

    untuk ikut dengannya namun yang lainnya boleh

    kembali mencari makan.

    Lutung : Nah sudah sampai, yang lain boleh

    kembali namun Jro Wayan harus ikut biar ada saksi,

    biar saya tidak dikira berbohong.Penyu : Ya,,, berat Jro, ini sudah di pasir

    tolong turun.

    Lutung : Nah jalan dulu, panas nanti kakiku

    kebakaran bagaimana bisa menghadap

    Betara?

    Sampailah di bawah pohon ketapang. Penyuyang kepayahan dan tak mempunyai tenaga lagi

    dibalikkan oleh lutung hingga keempat kakinyamenghadap keatas, penyu tak berdaya untuk melawan.

    Penyu : Jro, kenapa saya dibalikkan? Bagaimana saya

    bisa berjalan?

    Lutung : Mau kemana?

    Penyu : Menghadap Betara.

    Lutung : Betara dari mana?

    Penyu : Jro berbohong kepada saya?Lutung : Aku lapar sudah lima hari tidak

    makan sekarang aku mau makan kamu. Kalau aku

    tidak berbohong aku akan mati di tengah laut.

    Hehehe

    Karena Lutung tidak bisa bencabik cabik

    penyu, ia pergi mencari Sang Mong. Beberapa jam

    datanglah Lutung dengan Sang Mong. Sang Mong

    mulai mencabik-cabik, setiap potongan daging Penyudibawa ke atas pohon ketapang oleh Lutung. Sampai

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    35/133

    semua daging yang telah sang Mong cabik habis

    dibawa keatas pohon, Sang Mong tidak mendapat

    bagian daging, cangkang dan tulang yang ada di bawah

    yang menjadi bagian Sang Mong. Sembari Sang Mong

    meminta kepada Lutung, kembali kaki penyu yang

    dilemparkan oleh Lutung, semua hanya tulang. Hingga

    lutung kekenyangan dan ketiduran dipohon.

    Melihat Lutung tidur di atas pohon, Sang Mong

    marah dan mengoyah pohon kelapa itu hingga lutung

    terjatuh dan pingsan. Karena Sang Mong kesal telah

    dibohongi oleh Lutung, Lutung diikat di bawah pohon

    ketapang dengan pohon BunLutung mulai ingat, lagi terlelap, pusing

    kepalanya karena terjatuh. Belum sadar betul ia terikat

    disana. Datang Asuajug dan kencing di muka lutung

    tanpa sengaja karena lutung tak terlihat lebat ditutupi

    Bun. Lutung marah-marah kepada Asuajag.

    Lutung : Ye Asu ajag ngapaikkencing dimukaku?

    Asuajag : Maaf, kamu tak terlihat olehkuLutung : Kok aku terikat, siapa yang mengikat?

    Tolong buka ikatanku!

    Asuajag : Ga mau, nanti aku yang dibunuh

    Asuajag lari dengan kencang karena

    ketakutannya dengan Sang Mong

    Lutung terus terikat disana, namun ada yang

    menyndul-nyundul pantat Lutung, lutung bertanya.Lutung : siapa yang dipantatku? Coba

    perlihatkan dirimu!

    Munculah rayap dari pantat Lutung, Luung

    langsung minta tolong.

    Lutung : Ye, Jro tetani tulong dong

    lepaskan akatanku!

    Rayap : Ya

    Dimakanlah bun yang mengikat Lutung sampai putus. Setelah lutung lepas lutung menyuruh rayap

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    36/133

    untuk berkumpul agar ia tidak bingung untuk

    menyembah balas budi atau permohonan terimakasi.

    Lutung : Jro Tetani semua, ayo berkumpullah

    agar aku tidak bingung untuk menyembahmu.

    Berkumpullah disini menjadi satu.

    Rayap demi rayap berdatangan, berkumpul dan

    membentuk gunung. Lutung yang jahat tak mungkin

    pernah balas budi, setelah Rayap menggunung mulut

    lutung langsung mengaga dan melahap Rayap yang

    menggunung itu. Namun tak semua Rayap terlahap,

    dua rayap terpental ke bawah daun Bambu dan Teep.

    Disanalah Rayap berjanji, jika daun Bambu danTeep terus menutupinya agar tak terlihat oleh lutung

    dia tida akan pernah memakan daun Bambu dan Teep.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    37/133

    Sup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengSup Celedu Dan Telur IrengOlehOlehOlehOleh

    Nengah Sudarsana

    erlalu pagi untuk bangun dipagi hari buat

    seorang Bornet. Pencari kayu bakar ini tidur

    pulas di dalam gua yang begitu lembab, hanya

    diterangi beberapa pantulan cahaya dari airT

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    38/133

    sungai di luar gua. Dia tidur beralaskan jerami yang

    cukup menghangatkan tubuhnya. Selenting bunyi

    menggetarkan genderang telinga Bornet, terusik,

    tubuhnya terasa kaku saat bangun. Karena kemarin dia

    berjalan sangat jauh untuk mengumpulkan kayu bakar.

    Dia berusaha untuk melangkahkan kakinya

    untuk keluar menuju sumber bunyi itu. Gaungnya

    sangat keras dan kuat. Dan keberadaannya pun sangat

    jauh, namun Bornet berpikir dia masih bernegosisi

    dengan suara hatinya, Mengapa juga aku mencari

    suara itu, iya. Dia membalikkan badan ingin

    melanjutkan tidurnya, selangkah terhenti, ia gelisah.Tapi suara itu sepertinya tidak asing bagiku,

    mengapa aku seperti ini, tidak seperti biasanya. Ini

    sangat dekat dengan diriku. Apa yang sebenarnya

    terjadi? Lebih baik aku bertanya kepada Telur Ireng,

    iya itu jalan satu-satunya.

    Telur ireng adalah telur berwarna hitam danmemiliki kekuatan gaib, dengan mengucapkan Telur

    Irenge lalunge akebuuuuut kemudian telur itu akan berubah wujud menjadi makhluk kecil, aneh, pendek

    dan mempunyai tangan namun tidak mempunyai kaki.

    Telur ini dahulu ditemukan oleh Bornet di tengah-

    tengah hutan yang sangat lebat, pada saat mencari buah

    polkor di tebing yang sangat curam.

    Bornet, dengan ketidak sabarannya

    mengucapkan, Telur irenge lalunge akebuuuuut.Kemudian telur itu berubah menjadi mkhluk pendek,

    kecil, hitam dan berkata

    Apa yang menyebabkan sobat begitu

    bingung? Bornet segera mengungkapkan

    pertanyaannya,

    Temanku tahukah kau dengan bunyi yang

    mengusik jiwaku?

    Dijawab oleh Mahkluk itu, Wahai sobat yangbijaksana, inilah awal keberangkatanmu mencari orang

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    39/133

    yang telah kau tinggal selama 40 tahun lebih. Kamu

    akan tau jawabannya, pergilah ke arah matahari

    terbenam, dalam perjalananmu kamu cukup memberi

    tanda beberapa pohon agar kamu tidak tersesat, alam

    sudah menyediakan segalanya. Cukup sampai disini

    pencarian kayu bakarmu untuk membakarku.

    Bornet menyahut, Jadi kayu bakar yang aku

    kumpulkan ini hanya untuk membakar kamu?

    Mengapa banyak sekali?

    Aku akan melebur diri menjadi lebah madu di

    hutan Linggar Catu ini, maka dari itu aku menyuruh

    kamu teman mencari kayu bakar bukan untuk dijualnamun untuk diriku semata. Aku harap teman

    mengerti. Tolong nanti aku dibakar dalam gua

    kemudian teman melanjutkan perjalanan yang aku

    sebutkan tadi.

    Kalau begitu aku akan menuruti segala

    permintaanmu. Bornet dengan rasakesetiakawanannya.

    Setelah semuanya berlalu Bornet mengawali perjalanannya dengan memberi tanda pada pohon

    pertama begitu juga dengan pohon-pohon besar

    berikutnya. Dalam perjalanannya ia melihat celedu

    (kalajengking) yang mengerumuni bunga Topey yang

    begitu indah. Sayang Bornet terlalu tua untuk

    menempuh jalanan yang begitu jauh di seberang

    lembah di sana. Tidak habis pikir Bornet mengencingikerumunan celedu itu. Seketika celedu itu mati, ia

    memungut satu persatu kemudian ia tempatkan pada

    kulit kayu ditambah lagi dengan air seninya.

    Tanpa pikir panjang ia melahap santapan

    siangnya yaitu sup celedu dengan bergairah. Dia duduk

    sebentar sambil mengipas-ngipas dirinya, di depannya

    ia melihat sebuah kubangan kecil yang airnya sangat

    jernih sekali. Dia teringat dengan cerita ibunya bahwadi hutan Linggar Catu terdapat taman bidadari yang

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    40/133

    mengeluarkan aroma wangi dan airnya sangat jernih,

    konon katanya dapat mengembalikan wajah yang

    mandi seperti muda kembali (awet muda).

    Dari ingatannya itu Bornet kemudian membuka

    pakaiannya, ia berendam dan menikmati segarnya air

    telaga itu. Tanpa disengaja dia bercermin di air yang

    tenang, dari wajah yang keriput menjadi muda kembali

    seperti pria tampan dan gagah berani. Bornet terkejut

    dan dia berteriak sekencangnya, Aku muda

    kembaliiiiiiiii. Hey ini aku Si Bornet dari Gua Batu.

    Bornet bergegas memakai pakaiannya yang

    lusuh, namun wajahnya tidak lusuh lagi bahkantenaganya, tenaga kuda yang siap berpacu. Dia

    mengambil kampaknya dan tali yang biasa ia bawa saat

    mencari kayu bakar. Bornet kembali melanjutkan

    perjalannya, dia hampir menandai seratus pohon besar

    yang telah dilewatinya.

    Matahari sudah sejajar dengan tatapannya, iakemudian mencari tempat untuk beristirahat, dilihatnya

    gubuk kecil beratapkan jerami dan berdindinganyaman daun kelapa. Didengarnya suara batuk

    seorang wanita yang sudah tua bersumber dari gubuk

    kecil itu.

    Langkah kakinya mencirikan keraguan hatinya

    untuk mendekati suara batuk itu, namun rasanya telah

    terlarut dalam suara batuk itu. Tepat Bornet bediri di

    depan pintu, sesekali sesekali dia mengetuk pintu bambu sehingga keluar seorang nenek yang jalannya

    sudah bungkuk memegang tongkat kemudian berkata,

    Mencari siapa anak muda?

    Bornet keheranan bahwa dia lupa dirinya

    sekarang seorang pemuda gagah. Kemudian Bornet

    berkata, Maaf saya tidak bermaksud mengganggu

    nenek. Apakah nenek sendirian tinggal ditengah hutan

    ini ? Nenek itu memperhatikan, memandangi Bornetdari atas sampai bawah. Kemudian si nenek berkata,

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    41/133

    Sepertinya wajah kamu tidak asing bagi saya, siapa

    sebenarnya kamu anak muda? Nenek itu berusaha

    mengingat-ingat, namun dia hanya bisa berharap

    pemuda itu mempunyai maksud yang baik.

    Diceritakan Bornet menginap di gubuk nenek

    itu kemudian seorang gadis molek yang berparas

    cantik datang dengan membawa wakul berisi dua ikat

    kacang panjang yang masih tersisa, tidak laku dijual

    yang akan dipakai sayur untuk santap malam. Paras

    cantik yang dimiliki oleh anak pemilik rumah itu

    mengingatkan Bornet kepada istrinya yang memiliki

    wajah yang sama persis. Padahal saat itu Bornet tidakmemberitahukan nama aslinya dia memakai nama

    Sobrit sehingga wanita tua tidak mengenalinya.

    Sobrit dari nama samaran Bornet adalah

    rumusan nama yang akan mematikan Bornet. Bornet

    dilayani dengan sepenuh hati pemilik rumah apalagi

    gadis cantik yang bernama Galuh. Semula rencanaBornet numpang nginap adalah satu malam saja namun

    keadaanya berbeda. Ternyata Bornet tertarik dengananak pemiliki rumah tersebut. Bornet berusaha untuk

    membantu segala kesibukan yang ada di rumah itu.

    Bornet berusaha membantu keluarga kecil itu mencari

    kayu bakar di tengah hutan.

    Dia teringat dengan masa keterasingannya

    selama 35 tahun mencari kayu bakar di tengah hutan

    seorang diri. Namun kini dia memiliki semangat yanglebih besar untuk membantu keluarga itu. Dengan

    maksud mendapatkan putrinya tersebut Bornet

    berusaha memberikan citra yang baik kepada ibu gadis

    itu.

    Seiring berjalannya waktu Bornet merajut cinta

    bersama Galuh mereka tidak buru-buru untuk ke

    jenjang pernikahan, mereka ingin menikmati masa

    pacaran lebih lama lagi. Bornet melewati hari-harinyadi gubuk itu bersama keluarga kecil itu. Pada malam

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    42/133

    hari Bornet bermimpi tentang keluarganya dahulu yang

    dibinanya selama enam bulan enam hari yang berakhir

    dengan kisah yang tidak mengenakkaan. Bornet

    terbangun oleh mimpinya itu, dia berusaha mencari air

    bersih untuk membasuh mukanya agar segar kembali.

    Dia kemudian duduk di batu besar di pinggir sungai,

    dia merenung apa arti mimpinya tadi itu. Tanpa

    disadari seekor ular berbisa menggigit betisnya Bornet

    merang kesakitan lama kelamaan dia melihat kulit

    tangannya kembali keriput dan itupun terjadi pada

    seluruh tubuhnya, ternyata bisa ular itu memnyebabkan

    Bornet kembali menjadi kakek tua.Dia tidak mau menerima kenyataan itu

    kemudian Bornet berusaha untuk mencari telaga ajaib

    itu. Dengan menahan rasa sakit Bornet seorang tua

    renta berjalan bertatih-tatih untuk menuju telaga itu,

    setelah lama perjalannya kepala Bornet terasa pusing

    dan dia tidak sadarkan diri seluruh kulitnya memar berwarna kebiruan. Tidak lama kemudian Bornet

    terbangun telah sadarkan diri, dia kemudian mencari-cari telaga itu namun telaga itu sudah tidak ada lagi.

    Airnya sudah kering.

    Bornet kemudian berteriak seolah-olah tidak

    mau menerima semua itu, Ini tidak adil bagi seorang

    Bornet yang lugu. Apa yang sebenarnya kau

    inginkan. Dengan suara yang lantang dari Bornet

    kemudian didengar oleh lebah madu dari kejauhan.Lebah madu sangat yakin suara itu adalah suara

    Bornet. Tidak terasa matahari sudah tepat berada di

    atas kepala Bornet, ternyata Bornet terlalu kuat untuk

    menahan rasa sakit yang dideritanya. Dia hanya bisa

    pasrah duduk bersandar di pohon selama berhari-hari.

    Suara aneh dari kejauhan hingga bergemuruh

    terasa mendekat, mendekati Bornet, bagaikan angin

    kencang yang mengamuk. Ternyata ribuan lebah madumembawa madunya untuk mengobati Bornet. Suara

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    43/133

    terdengar samar dari kumpulan lebah madu itu,

    Jangan kau sesali keadaanmu, bangkitlah wahai

    sobatku! Aku akan selalu membantumu, bersiap-

    siaplah! Kemudian Bornet bermandikan madu, Bornet

    merasakan hal yang luar biasa pada tubuhnya. Bisa

    ular yang ada ditubuhnya melawan khasiat dari madu

    dari ribuan lebah itu.

    Akhirnya, tidak disangka tubuh Bornet muda

    kembali seperti setelah mandi di telaga bidadari itu.

    Bornet sangat berterimakasih kepada lebah madu itu.

    Lebah madu itu kembali ke sarangnya yaitu gua batu.

    Berhari-hari Bornet meninggalkan Galuh dan Ibunyadengan tanpa ada kabar kemudian Bornet teringat

    dengan mereka. Dengan tidak berlama-lama kemudian

    Bornet segera kembali ke gubuk Galuh. Ia berlari

    seperti kidang alas yang dikejar pemburu. Dengan

    kakinya yang kuat, ia dapat sampai ke gubuk Galuh

    dengan cepat. Sesampai di depan gubuk Bornet melihatGaluh yang sudah mendahului menatapnya. Galuh

    berkata, Kang Sobrit dari mana saja? Aku kira Akangtak kan kembali lagi dengan rasa bersalah Bornet

    mengungkapkan segala kesahnya dengan memungkiri

    kenyataan. Tanpa disadari bahwa Galuh sudah

    mengandung anak Bornet. Galuh menyampaikan

    segala yang terjadi padanya. Ibunya hanya bias diam

    seribu bahasa.

    Anak itu dilahirkan, begitu riang gembirakeluarga kecil itu. Tidak lama kemudian ibu Galuh

    meninggal karena asma. Sekarang tinggal Galuh dan

    Sobrit. Waktu berjalan sangat cepat, Bornet sebagai

    Sobrit menayakan asal-usul keluarga Galuh mengapa

    bisa berada di tengah hutan seperti itu.

    Setelah Galuh mengungkapkan segala keadaan

    keluarganya, menceritakan siapa sebenarnya ibunya

    dan itu merupakan masa lalu Bornet. Bornet tidakkuasa membendung air matanya, dia tidak bisa berkata

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    44/133

    apa-apa lagi selain kalimat dari bibirnya gemetar

    seperti orang kesurupan. Jadi kamu anak dari

    Sunari? Ia, kenapa? jawab Galuh dengan

    penasaran. Bornet kemudian memalingkan mukanya

    dan berkata, Aku sudah menghamili anakku sendiri.

    Apa yang kau katakan Kang Sobrit? Galuh

    bingung dengan pernyataan Bornet. Kemudian Bornet

    menjelaskan pelan-pelan dengan panjang lebar tentang

    keadaan dirinya. Dia sangat menyesal dan Galuh tidak

    berbuat apa lagi.

    Mereka duduk terdiam memikirkan Aib

    keluarganya tersebut. Kemudian Bornet memintabantuan kepada lebah madu, mungkin lebah madu bisa

    membantunya. Lebah madu memberikan syarat yang

    sangat sulit untuk dilakukan oleh seorang Bornet.

    Bornet harus menggali 77 sumur di Bukit Keramat dan

    meminum airnya bersama Galuh dan anaknya.

    Bornet dengan keras hati untuk berjuangmelakukan hal tersebut. Masalahnya hutan itu bukan

    sembarang hutan, nilai magisnya tanpa tandingandengan yang lain. Setelah menggali beberapa meter

    dari permukaan tanah tiba-tiba Bornet tertimbun tanah

    galian tersebut. Bornet mengakhiri hidupnya di Bukit

    Keramat dengan harapan Besarnya.

    Galuh sangat menderita dan tersiksa dengan

    keadaannya. Dia menjalani hari-harinya bersama

    anaknya dalam bayangan aib yang luar biasa.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    45/133

    Si Penjinak KutuSi Penjinak KutuSi Penjinak KutuSi Penjinak KutuOlehOlehOlehOleh

    Nengah Sudarsana

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    46/133

    esa Bet Ngandang, Kecamatan Tegal

    Penangsaran adalah tempat Berut dilahirkan

    namun dibesarkan oleh seekor kera yang

    bijaksana bernama Gabot. Kedua orang tua

    Berut dimakan oleh raja dan ratu kera yang sangat

    buas. Namun Berut dibiarkan begitu saja. Itu

    disebabkan darah Berut dan dagingnya begitu pahit

    untuk ukuran si pemangsa. Berut yang lugu itu dalam

    kesehariannya hanya makan pisang dan mempunyai

    sifat seperti kera karena pengasuhnya kera tulen.

    Matahari mulai meraba langit belahan timur,

    Berut dan Gabot segera untuk pergi ke ladang yangmereka garap selama ini dengan membawa peralatan

    yang sederhana. Setelah melintasi sungai Ayung

    mereka beristirahat sejenak karena jarak tempat

    tinggalnya sangat jauh dengan ladangnya. Di pinggir

    sungai Gabot berusaha mencari buah jaring-jaring yang

    sudah berwarna kemerahan. Gabot naik ke atas pohonkarena tumbuhnya pohon jaring-jaring itu menjalar

    menumpangi pohon camplung. Sampai di atas Gabot berkata, Hey ada banyak sekali, kamu yang

    ngumpulin di bawah Rut. Baiklah kalau begitu.

    Sahut Berut.

    Mereka menikmati hasil petikannya dengan

    riang gembira, mereka saling membina tali

    persahabatan. Berut sangat menghormati Gabot seperti

    layaknya orang tua yang melahirkannya. HarapanGabot kepada Berut, dia ingin menjadikan Berut

    menjadi orang yang berguna dan tidak membuat orang

    lain menjadi susah. Mereka berjalan beriringan dengan

    segera melangkahkan kaki ke ladang. Mereka bekerja

    dengan ulet hasil panennya berupa ubi-ubian dan

    kacang tanah, itupun sudah cukup untuk mengisi

    perutnya dari kelaparan.

    Namun si raja kera mempunyai sifat pembencidan dengki kepada siapa saja yang berani tidak

    D

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    47/133

    menyerahkan hasil panen, akan tau akibatnya. Gabot

    dan Berut berusaha untuk menyembunyikan hasil

    panennya dari raja kera yang rakus itu. Namun

    sepandai-pandai tupai meloncat pada gilirannya akan

    pernah terjatuh pula. Begitu juga dengan Berut dan

    Gabot, mereka diketahui menyembunyikan hasil

    panennya dari sang raja kera maka mereka diseret oleh

    pasukan kera yang sangat sadis memperlakukan

    mereka.

    Mereka babak belur akibat diseret, sangat

    malang nasib Gabot dan Berut. Si raja kera tidak akan

    segan-segan memberikan hukuman bagi yangmenghianatinya. Karena dia yang memegang

    kekuasaan di wilayang itu. Gabot adalah bangsa kera

    maka hukumannya lebih berat ketimbang Berut yang

    bangsa manusia. Gabot kemudian dibuang di tempat

    yang sangat mengerikan, hal yang ia takuti akhirnya

    terjadi juga. Dia dikurung dalam gua yang banyaklintahnya dan keadaanya pengap sekali. Yang ada

    dalam pandangannya adalah hitam gelap, diamerasakan neraka yang menyelimuti jiwanya. Dalam

    benaknya adalah kematian yang perlahan lahan akan

    menghampirinya.

    Berut kemudian mendapat giliran untuk

    menerima hukuman dari raja kera. Berut rencannya

    mau dimangsa oleh raja kera namun daging dan

    darahnya pahit, raja teringat dengan bayi yang orangtuanya telah dimangsa dulu. Raja menceritakan

    semuanya kepada Berut. Berut sangat membenci raja

    kera yang empat kali lipat lebih besar badannya

    daripada Berut. Berut tidak mau gegabah, dia

    memikirkan segala cara untuk mengalahkan raja busuk

    itu. Yang ada dalam pikiran Berut adalah mencari

    kelemahan musuhnya itu. Ternyata Berut dihukum

    untuk melayani sang raja, dia disuruh mencari kuturaja kera tersebut.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    48/133

    Berut mencari-cari jalan untuk membunuh raja

    kera itu. Akhirnya berut menemukan banyak kutu yang

    akan dipakai untuk mematikan raja yang angkuh itu.

    Besok harinya, berut dipanggil untuk mencari kutu raja

    kera karena akan ada pertemuan diantara raja kera.

    Dengan tidak sabaran setelah memegang kepala kera

    itu berut langsung melepaskan kutu-kutu yang akan

    mematikan raja kera yang angkuh itu. Setelah kutu-

    kutu itu menyebar keseluruh tubuh raja kera maka raja

    kera itu mati dengan mengenaskan karena ia melompat

    ke jurang dan terpental di batu, maka dari itu tidak ada

    lagi kekuasaan dari kera yang munafik itu.Kemudian kera-kera yang lain menjadi tunduk

    kepada Berut, sayangnya Gabot telah mati disiksa oleh

    kekejaman raja kera itu. Berut kemudian membuat

    sebuah kerajaan yang makmur dengan memanfaatkan

    tenaga kera-kera itu untuk berkebun dan bercocok

    tanam. Sungguh sejahteranya kerajaan itu.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    49/133

    CungklikCungklikCungklikCungklikOlehOlehOlehOleh

    Giri Arta Sedana

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    50/133

    entari belum berani menampakan sinarnya,

    kokokan ayam membangunkan Pan Sugih

    dari lelapnya mimpi. Tergesa-gesa Pan

    Sugih pergi ke sungai tanpa menyempatkan

    dirinya tuk cuci muka. Langkahnya panjang dengan

    nafas yang tersengal-sengal yang hampir dimakan usia,

    dalam langkahnya menembus subuh yang ditemani

    siulan tuk melawan dinginnya pagi itu.

    Tibanya di sungai yang berjarak 2 km dari

    rumahnya Pan Sugih dengan cepatnya membenamkan

    kakinya ke sungai uh...uh.. itulah reaksi Pan Sugih

    ketika kedua kakinya terbasuh air sungai, dengan pelan-pelan ia memeriksa bubu yang ia pasang

    kemarin malam. lumayan, hahaha desah Pan Sugih.

    Benar saja bubu yang dipasang Pan Sugih penuh

    dengan udang. Pan Sugih sangat senang menangkap

    udang dan itulah yang menghidupi dirinya beserta

    keluarganya.Mentari kini mulai menampakan sedikit kilauan

    sinarnya, tapi Pan Sugih berjalan dengan cepatnya,senyum yang ditahan membuat ceria wajah Pan Sugih

    saat itu, langkahnya tak mau kalah tuk berpacu dengan

    waktu ia hanya bisa tersenyum saat berpapasan dengan

    ibu-ibu yang pergi ke pasar.

    Buk...,bangun buk, haha.. Teriak Pan Sugih

    dari halaman rumahnya.

    Ada apa sih pak?, pagi-pagi teriak-teriak. Maludong ama tetangga

    Ah Ibuk, coba lihat ini haha, biar semua orang

    tahu akulah raja sungai semua udang takluk kepadaku

    teriak pan sugih.

    Aduh banyak sekali, makan enak hari ini saut

    istri Pan Sugih.

    Cepat buk, pergi sana ke pasar, sebagian kita

    jual dan sebagian lagi untuk kita. Ia pak, ibuk akan jual ke pasar.

    M

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    51/133

    Pan sugih sangatlah pandai dalam masalah

    tangkap-menangkap ikan dan udang yang menjadi

    buruannya. Udang-udang yang dijual ke pasar dari

    tangkapan Pan Sugih sangat disenangi oleh para

    saudagar ikan di pasar. Jelas saja karena hasil

    tangkapan Pan Sugih besar-besar dan masih segar.

    Penduduk setempat menamainya Pan Sugih, itu

    bukanlah sekadar nama. Pan Sugih merupakan orang

    yang sangat kaya, rajin, ulet dan hal hasil menjadikan

    ia tak kekurangan apapun dalam hidupnya, tapi yang

    menjadi perbincangan masyarakat adalah Pan Sugih

    memilki tabiat yang jelek, sombong, kikir, dan tak mau berbagi dengan sesamanya. Masyarakat desa tidaklah

    terlalu pusing denganya karena itu hal yang biasa

    terjadi. Hanya satu kekurangan Pan Sugih dengan

    istrinya yaitu mereka belum dikarunia seorang anak.

    Pak...pak..bantuin pak teriak istri Pan Sugih

    dari luar. Nafasnya tersengal-sengal, tubuhnyamembungkuk karena berat barang yang dipikul

    olehnya.Aduh Ibuk beli apaan tu banyak sekali

    bawaannya. Sahut Pan Sugih dan bergegas membantu

    menurunkan barang yang dibawa oleh isterinya.

    Ini ada sayur dan buah, terus Ibu beli beras juga

    buat persediaan kita.

    Aduh Ibu, cepat masak sana aku udah laparni.

    Ia sebentar, bapak tu bersihin dulu dongudangnya

    Ia buk tenang saja ha..ha.., pokoknya hari ini

    kita makan enak sepuasnya

    Pan Suguh dan istrinya sangat sibuk pagi

    itu,sambil bersiul-siul Pan Sugih membersihkan udang

    tangkapannya dan istrinya sangat sibuk di dapur.

    Hasap mengepul keluar dari fintelasi dapur dan

    mengeluarkan aroma yang gurih. Orang-orang yanglalu lalang di jalan tak tertahankan mencium bau sedap

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    52/133

    dari rumah Pan Sugih. Pan Sugih hanya terseyum

    melihati orang-orang yang melirik ke arahnya.

    Entah darimana datangnya aroma ini. Sadarkan

    cungklik dari lamunan pagi itu. Ia mengusap-usap

    matanya dan mencoba mencari sumber bau yang

    berani mengganggu dirinya menyambut pagi. Sial

    aroma ini membuat perutnya bernyanyi-nyanyi ria dan

    membius langkahnya. Terhenti langkah Cungklik saat

    aroma itu benar-benar sangat terasa di hidungnya,

    dengan mengusap-usap matanya Cungklik telah berada

    di depan rumah tetangganya. Tetangga yang selalu

    membodohinya, mungkin karena cungklik orang yang benar-benar bodoh. Cungklik adalah anak yatim yang

    ditinggal oleh kedua orang tuanya. Cungklik tinggal

    bersama neneknya, dan neneknya itupun sudah lama

    meninggal, kini ia hidup sebatang kara.

    Bih masak apa tu Pan Sugih?. Tanya Cungklik

    pada Pan Sugih.Eh Cungklik, ni iseng kemarin masang bubu

    Bih enak tu. Saut Cungklik dengan wajah yangpenuh harapan.

    Pak boleh minta gag.? Aku belum makan dari

    tadi.

    Mau.? Wajah Cungklik berseri-seri mendengar

    tanggapan Pan Sugih.

    Nih ambil kulit-kulitnya, kamu goreng pasti

    enakMau-mau. Cungklik merasa senang dengan

    tawaran Pan Sugih.

    Dengan senangnya ia membawa kulit-kulit udang

    yang dibersihkan Pan Sugih. Cungklik lalu pulang dan

    bergegas menggoreng kulit udang yang ia minta dari

    Pan Sugih.

    Bapak kok gitu sih ama Cungklik. Tanya istriPan Sugih yang mendengar percakapan mereka tadi.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    53/133

    Ibu tau apa sih. Enak saja Cungklik mau udang

    Bapak. Bapak yang dapat harusnya menjadi milik kita

    bukan milk orang lain. Jawab Pan Sugih dengan

    ketusnya.

    Begitulah tabiat Pan Sugih yang sebenarnya.

    Memang ia orang yang rajin bekerja tapi sayangnya ia

    tak mau berbagi dengan sesemanya.

    Sore harinya Pan Sugih membetulkan bubu

    kesayangannya. Ia berencana untuk memasang bubu

    nanti malam. Tangannya yang kasar dengan lihai

    merapatkan kisi-kisi yang terbuat dari bambu itu,

    dengan kedua alis bertemu menandakan pekerjaan ituamat sulit baginya.

    Terdengar langkah yang tergesa-gesa Pan

    Cungklik memandang ke arah langkah tersebut. Tepat

    di depan mukanya berdirilah pemuda dekil yang

    kurang terawat dengan wajah yang penuh dengan

    kepolosan. Buat apa tu Pan Sugih.?

    Eh Cungklik ni lagi buat bubu. Bapak maumenangkap udang lagi.

    Boleh ikut gag Pak.? Tanya Cungklik penuh

    harapan.

    Boleh tapi kamu harus punya bubu.

    O...baiklah Pak aku pulang dulu dan membuat

    bubu. Dengan cepatnya Cungklik menghilang dari

    hadapan Pan Sugih. Cungklik berlari berharap akanmendapatkan udang yang banyak sama seperti Pan

    Sugih.

    Beberpa kemudian Cungklik kembali ke ruman

    Pan Sugih.

    Pan Sugih apa yang dipakai untuk umpannya?

    Kamu beli saja roti di warung, dan kamu

    masukan ke dalam bubu.

    Tunggu sebentar aku segera kembali.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    54/133

    Cungklik bergegas membeli roti. Cungklik

    sangat semangat sekali untuk segera menaruh

    perangkapnya dan membawa udang ke rumah. Meski

    bubu yang dibuatnya tidak begitu bagus dan rapi tapi ia

    yakin bahwa dengan ini ia akan banyak mendapatkan

    udang yang menjadi kesukaannya.

    Sang Surya kini mulai kelelahan

    menyembunyikan sinarnya tuk esok pagi, hanya

    bintang-bintang yang mau menghiasi langkah Pan

    Sugih beserta Cungklik yang diterangi bulan malam

    itu.

    Langkah dengan nafas yang tersengal-sengal darinafas Pan Sugih dan wajah yang begitu riang

    mengantarkan mereka ke hulu sungai.

    Cungklik kamu pasang bubunya di atas pohon

    sana.

    Di atas pohon?

    Ia di atas pohon. Aku akan menaruh bubuku ditepi sungai saja karena. Aku suda tua tak kuat untuk

    memanjat. Begitulah Pan Sugih membodohiCungklik.

    Tanpa pikir panjang Cungklik langsung menaruh

    bubunya di atas pohon. Begitu mudahnya ia dibodohi

    oleh seseorang.

    Setelah mereka selesai memasang bubu. Mereka

    bergegas pulang kerumah. Wajah Pan Cungklik

    bergeming dan menahan tawanya karena ia berhasilmembodohi Cungklik. Cungkliknya juga ikut

    tersenyum tanpa mengetahui apa yang dipikirkan oleh

    Pan Sugih. Sesampainya dekat rumah masing-masing

    mereka berpisah pulang kerumah dan sepakat tuk

    melihat bubu mereka besok pagi.

    Keesokan harinya Pan Sugih dan Cungklik pergi

    ke sungai bersama-sama untuk melihat bubu udang

    yang mereka pasang kemarin. Wajah Pan Sugih dan

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    55/133

    Cungklik terlihat berseri-seri berharap mendapatkan

    untung yang besar atas apa yang mereka inginkan.

    Sesampainya mereka di sungai Cungklik

    langsung memanjat pohon melihat bubu yang ia

    pasang. Melihat tingkah Cungklik Pan Sugih tertawa

    terbahak-bahak. Hati-hati Cungklik entar kepeleset

    lo. Cungklik tak menghiraukan apa yang dikatakan

    Pan Sugih. Ia dengan semangatnya sudah berada di

    atas pohon tempat ia memasang bubu udangnya.

    Wajahnya pucat dan kedua alisnya bertemu.

    Cungklik apa yang kau lihat. Banyakkah udangnya

    ha,ha,ha. Tanya Pan Sugih seraya sambil mengejekCungklik dalam hati.

    Bah kenapa tidak ada udannya satupun ya?.

    Jawab Cungklik penuh kekecewaan

    Lalu kini giliran Pan Sugih memeriksa bubu

    yang ia pasang di tepi sungai. Wah-wah aku beruntug

    sekali. Aku memang rajanya dalam tangkap-menangkap udang. Seru Pan Sugih penuh kegirangan.

    Cungkilk bergegas turun dan melihat hasil bubuPan Sugih. Kok bisa dapat banyak ya Pak? Tanya

    Cungklik penuh penasaran. Ya dong siapa dulu Pan

    Sugih. Ha,ha,ha. Saut Pan Sugih dengan bangganya.

    Cungklik merasa sedih, kenapa ia tidak

    mendapatkan udang satupun dari bubu yang ia pasang.

    Melihat senyum Pan Sugih ia ikut tersenyum walau

    nasibnya tidak sebagus Pan Sugih, karena ia sudah berusaha meski ia taidak tahu bahwa dirinya telaah

    dibohongi oleh Pan Sugih.

    Dengan senangnya Pan Sugih mengambil udang-

    udang hasil tangkapannya itu. Saat Pan Sugih

    memasukan tangannya ke dalam bubu untuk

    mengambil udang tiba-tiba saja Pan Sugih menjerit

    kesakitan. Aduh...aduh. di lemparnya bubu ke tanah

    oleh Pan Sugih. Melihat semua itu Cungklik mendekatiPan Sugih. Kenapa Pan Sugih?. Tanya Cungklik

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    56/133

    penuh penasaran. Tiba-tiba saja tangan kanan Pan

    Sugih membekak dan Cungklik melihat bubu Pan

    Sugih yang dijatuhkannya. Cungklik sangat terkejut

    melihat isi dalam bubu Pan Sugih ternyata selain udang

    terdapat ular hijau yang sangat berbisa dengan

    cepatnya Cungklik membuang bubu tersebut ke sungai

    dan terhanyut arus sungai.

    Cungklik kemudian dengan sigapnya mengikat

    tangan Pan Sugih dengan tali yang ia bawa, agar racun

    ularnya tidak cepat menyebar. Aduh, aduh, mati dah

    aku sekarang. Teriak Pan Sugih ketakutan. Cungklik

    menggendong Pan Sugih dan berlari membawanya kedukun. Cungklik tahu bahwa dukun yang ia kenal bisa

    mengobati segala jenis racun.

    Setibanya di tempat dukun yang Cungklik kenal.

    Cungklik menceritakan semua kejadiannya kepada

    Sang dukun tersebut. Lalu Pan Sugih dikasi segelas air

    yang berisi penawar racun oleh Sang dukun.Mendadak Pan Sugih lemas dan tak sadarkan

    diri. Cungklik ketakutan melihat reaksi Pan Sugih. Kenapa ini jero?. Tanya Cungklik. Tenang saja

    penawarnya sedang bekerja dan bereaksi terhadap

    racun ular yang berada dalam tubuh Pan Sugih, karena

    tubuh Pan Sugih lemah maka ia tak sadarkan diri ini.

    Jawab Sang dukun bak seorang dokter.

    Cungklik sangat cemas apa yang menimpa Pan

    Sugih. Tiba-tiba Sang Dukun mengambil golok yangsangat tajam dan seketika itu memotong tangan Pan

    Sugih yang terkena racun. Kenapa kau lakukan itu

    terhadap Pan Sugih?. Tanya Cungklik penasaran.

    Ini ku lakukan karena racun di tangan Pan Sugih yang

    kau ikat dengan tali itu mengumpul semua racun ular

    yang menggigitnya, jika ini tidak dipotong maka

    tangannya akan membusuk. Jelas Sang dukun.

    Cungklik hanya terdiam melihat aksi Sang Dukun.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    57/133

    Sejam kemudian Pan Sugih sadarkan diri dan

    terkejut saat melihat tangan kanannya buntung.

    Dimana tangan ku. Apa yang telah terjadi?. Saut Pan

    Sugih ketakutan. Pan Sugih terus menagis dan merasa

    kecewa atas apa yang menimpanya. Lalu Cungklik

    menjelaskannya kepada Pan Sugih atas apa yang telah

    terjadi.

    Eh kau Cungklik temanmu sudah ku

    selamatkan mana imbalannya?. Pinta Sang dukun

    kepada Cungklik.

    Maaf jero dukun kami tidak membawa uang

    sepeserpun sebagai gantinyanaku siap melayani jerosampai batas waktu yang jero inginkan, kami hanyalah

    orang miskin yang terkena bencana ini jero. Jawab

    Cungklik dengan lugunya.

    Kamu memang anak yang baik. Baiklah

    silahkan pergi dari sini dan bawa pergi sana temanmu

    ini sebelum aku berubah pikiran. Perintah Sangdukun.

    Cungklik lalu pergi dan menatuh Pan Sugihdengan hati-hati. Pan Sugih merasa menyesal telah

    membodohi Cungklik yang baik hati itu.

    Cungklik kenapa kamu mau menolong ku dan

    mengantikan biyaya pengobatan tadi.

    Ya iyalah Pak. Aku tidak punya siapa-siapa

    lagi. Bapak adalah tetangga saya dan saya sering

    bertanya kepada Bapak jika saya kebingungan, jiakBapak mati siapa yang menemani Cungklik memasang

    bubu di Sungai.

    Mendengar kebaikan dan kepolosan Cungklik

    Pan Sugih akhirnya sadar atas apa yang ia perbuat

    kepada Cungklik sebelumnya.

    Beberapa hari kemudian Pan Sugih beserta

    istrinya mendatangi Cungklik kerumahnya. Mereka

    berniat meminta cungklik untuk menjadi anaknya.Cungklik merasa senang atas apa yang ditawarkan Pan

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    58/133

    Sugih bersama dengan istrinya. Semenjak itu Cungklki

    menjadi anak Pan Sugih dan Cungklik sangat di

    sayangi oleh keluarga barunya.

    Berkat kebaikan dan rasa rela menolong dan

    berkorban yang dilakukan Cungklik tanpa memandang

    siapa orangh itu akhirnya Cungklik menemukan

    kebahagiaan yang selama ini ia rindukan.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    59/133

    KunangKunangKunangKunang----KunangKunangKunangKunang

    Andarung SasihAndarung SasihAndarung SasihAndarung SasihOlehOlehOlehOlehGiri Arta Sedana

    ajah pucat menghiyasi wajah kunang-

    kunang pagi ini. Matanya sayu menghadap

    langit mungkin ini bukan waktunya untuk

    bersedih gumam kunang-kunang kecil padaW

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    60/133

    dirinya sendiri. Hujan gerimis ternyata mewakili

    perasaanya. Ia pun bertanya pada langit. Mengapa

    kau mendung sengajahkah kau mewakili pikiran ku?.

    Langit hanya diam. Kunang kunang kecil hanya bisa

    menundukan kepala dan meneteskan air mata.

    Ibu kunang kunang seminggu ini sakit dan tidak

    bisa menemani kunang kunang kecil terbang

    menembus malam. Ia sangat bersedih karena tidak

    seorangpun yang bisa mengobati penyakit Ibu kunang

    kunang kecil.

    Hai kunang-kunang kecil kenapa dirimu itu.

    Sudah lama aku tidak mendengar nyanyianmumenembus malam?. Tanya Kutilang yang

    menghampiri kunang kunang kecil.

    Mengapa sinarmu kian redup?. Tanya Kancil

    yang ikut bergabung di sana.

    Sudah seminggu ini Ibu ku sakit, dan aku tidak

    tahu harus membawanya kemana lagi. Semua orangyang berusaha mengobatinya mengatakan menyerah

    dan mereka tidak tahu obatnya. Jawab kunang kunangkecil dengan penuh kecewa.

    Suasana hening sejenak. Kutilang dan Kancil

    ikut merasakan kesedihan kunang-kunang kecil.

    Maaf ya Kunang-kunang aku membangkitkan

    kesedihanmu. Sesal Kutilang memecah keheningan

    saat itu.

    Sudahlah Kancil. Jawab kunang kunang kecilsembari matanya berkaca-kaca air mata kesedihan.

    O ya kunang kunang kecil. Aku baru ingat

    paman Rusa pernah bercerita bahwa di hutan sana ada

    orang yang bisa menyembuhkan segala jenis penyakit.

    Kamu tunggu dulu di sini aku akan mencari paman

    Rusa. Lalu Kancil berlari dengan cepatnya ke rumah

    paman Rusa untuk mendapatkan informasi tentang

    orang pintar itu.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    61/133

    Wah Kancil memang tahu banyak informasi

    ya?. Gumam Kutilang membuka percakapan.

    Ya. Kancil memang orang yang pintar dan tahu

    banyak informasi tentang banyak hal. Saut kunang-

    kunang kecil wajahnya penuh dengan harapan bahwa

    Kancil akan memberikan informasi yang

    menggembirakan untuk kunang-kunang kecil dan

    Ibunya.

    O ya Kunag kunang bagaimana Ibu bisa sakit

    seperti itu. Tanya Kutilang sembil memenimani

    Kunang-kunang kecil menunggu kedatangan Kancil.

    Aku juga tidak tahu tepatnya kapan ini terjadi.Masalahnya pada waktu itu aku pergi bermain-main

    menembus malam sendirian, setibanya di rumah Ibu

    kedapatan sudah berbaring lemas di kamarnya setelah

    aku periksa badannya panasnya luar biasa dan tidak

    turun-turun sampai sekarang. Jawab kuanang-kunang

    kecil.Kasihan sekali apa yang dialami Ibu Kunang-

    kunang kecil pikir Kutilang. Andai saja aku tidak keluar rumah malam itu Ibu takan sampai separah ini.

    Tambah Kunang-kunang kecil dengan sedihnya.

    Kunang-kunang kecil merasa menyesal karena

    tidak mendengarkan nasehat Ibunya waktu itu.

    Memang kunang kunang kecil sangat senang

    menembus malam sendirian tanpa memikirkan

    bahayanya malam di belantara hutan ini. Memang begitulah kunang-kunang kecil keras kepala dan

    memilki kemauan yang besar dan tidak bisa ditentang

    oleh siapapun.

    Tapi kini keadaan telah berbalik. Perbuatannya

    itu kini mengurug kunang kunang kecil. Ia tidak bisa

    berpergian lagi karena harus menemani Ibunya yang

    sedang sakit. Kunang-kunang kecil sebenarnya sangat

    sayang kepada Ibunya. Hanya saja ia memilki tabiatyang susah ditentang oleh siapapun. Kini kunang-

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    62/133

    kunang kecil sadar atas apa yang Ia per buat dan hal ini

    menyadari akan sangat berharganya nasehat orang tua

    kepada anaknya. Kunang-kunang kecil kini hanya bisa

    menunggu muzujat dari Sang Pencipta, yang dikirim

    melalui informasi yang akan diberikan Kancil pada

    dirinya.

    Kancil lama banget sih pasti dia tidak

    menemukan Paman Rusa. Sahut kunang-kunag kecil

    penuh cemas.

    Ah...jangan berpikir yang bukan-bukan.

    Mungkin saja ini adalah informasi yang sangat penting

    dan Kancil harus memahani betul-betul maksudinformasi dari Paman Rusa. Timpal Kutilang

    menenangkan Kunang kunang kecil.

    Langit masih gerimis meski mendung sudah

    menipis ditiup angin. Seakan-akan memberikan

    gambaran perasaan kunang kunang kecil saat ini. Entah

    apa yang dicari Kancil yang membuat Kunang kunangkecil menunggu cemas. Kini yang menjadi tujuan

    uatama kunang-kunan kecil adalah bagaimana caramenyembuhkan penyakit Ibunya itu. Kutilang hanya

    bisa menemani Kunang kunang kecil dengan obralan-

    obrolan kecil untuk menghilangkan kesedihan kunang

    kunang kecil saat ini.

    Hai.... suara itu rasanya tak asing lagi. Benar

    itu suara kancil dari kejauhan. Kancil berlari dengan

    cepatnya. Dengan nafas yang tersengal-sengal iamenghampiri kunang kunang kecil bersama kutilang

    yang menunggu kedatangannya dari tadi.

    Maaf ya teman-teman menunggu lama?.

    Kancil membuka pertemuannya dengan nafas yang

    tidak beraturan dan peluh membasuhi tubuhnya.

    Apa yang kau dapatkan dari Paman Rusa?.

    Tanya Kutilang penasaran

    Ia Kancil. Tambah Kunang-kunang kecildengan cemasnya.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    63/133

    Sebentar dulu. Jawab kancil masih dengan

    nafas yang tersengal-sengal.

    Suasana semakin hening. Kutilang yang

    penasaran akan berita yang hendak disampaikan

    Kancil, terdiam sejenak menuruti perintah kancil.

    Kunang-kunang kecil tidak tahu apa yang ia rasakan

    apakah ia harus merasakan kesenangan atas

    kedatangan Kancil atau malah sebaliknya. Kunang

    kunang kecil sangat cemas dan penasaran ia tidak bisa

    menebak apa yang akan Kancil sampaikan kepadanya.

    Semuanya menatap Kancil. Kunang-kunang

    kecil aku punya kabar baik untukmu. Kancil ,membuka ketegangan Kutilang dan Kunang-kunang

    saat itu.

    Kabar baik bagaimana Kancil. Apakah kamu

    tahu orang yang dapat menyembuhkan penyakit

    ibuku?.

    Ya. Paman Rusa memberi tahu tadi. Tapi.... Tapi apa kancil?. Tanya Kunang-kunang kecil

    penasaran. Orang itu... oarang itu adalah Ular Slam yang

    galak. Jawab Kancil ragu.

    Tak masalah bagiku asal ibuku cepat sembuh.

    Saut Kunang-kunang kecil.

    Baiklah teman-teman. Aku akan menemui

    kakek Ular itu, tolong kamu jaga Ibuku jangan kau

    beritahu kepergianku kepada ibu. Pesan Kunang-kunang kecil kepada kedua temannya.

    Kamu hati-hati ya Kunang-kunang. Pesan

    kedua temannya.

    Kunang-kunang kecilpun terbang sendirian

    menuju tempat Ular Slam yang terkenal galak itu. Ia

    harus segera mendapatkan obat untuk menyembuhkan

    penyakit ibunya itu. Banyak hal yang dipikirkan

    Kunang-kunang diperjalanan. Ia sedikit khawatir apayang akan dilakuka oleh ular slam kepada dirinya.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    64/133

    Dua jam perjalan akhirnya Kunang-kunang kecil

    sampai di tempat Ular Slam yang dikatakan Kancil

    padanya. Kunang-kunang kecil sedikit ragu. Mengapa

    di sini sepi ya?. Gumam Kunang-kunang kecil.

    Halo permisi apa benar di sini rumah Ular

    Slam?. Tak ada suara yang menyahut dari dalam

    rumah itu.

    Kunang-kunang kecil penasaran dan mengulangi

    salam tuk bisa bertemu dengan Ular Slam. Sesaat

    kemudian terdengar suara batuk dari dalam rumah itu.

    Siapa itu di luar?. Saut Ular Slam dari dalam

    rumah. Aku Kunang-kunang kecil.

    Menagapa kau datang mencari aku?. Kamu

    mengganggu tidurku saja. Ku makan kamu nanti.

    Kunang-kunang kecil ketakutan mendengar

    jawaban dari dalam rumah itu. Kunang-kunang kecil

    terdiam sejenak. Tiba-tiba saja Ular Slam ke luarrumah.

    Hai kau Kunang-kunang kecil mengapai kaudatang kemari?. Tanya Ular Slam dengan seramnya.

    Begini tuan Ular. Aku mendengar bahwa kau

    dapat menyembuhkan penyakit ibuku, katanya kau bisa

    menyembuhkan berbagai penyakit.

    Memang ibumu sakit apa?. Tanya Ular Slam

    kepada Kunang-kunang kecil.

    Sudah seminggu ini ibuku sakit panas dan takkunjung sembuh.

    Itu gampang aku bisa menyembuhkannya.

    Benarkah?. Kunang-kunang kecil merasa

    senang.

    Tapi ada syaratnya. Balik Ular kepada

    kunang-kunang kecil.

    Apa syaratnya?.

    Karena kau telah mengganggu tidurku makaaku meminta lidahmu sebagai gantinya.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    65/133

    Kuanang-kunang kecil merasa takut. Ia diam

    sejenak tapi ia tidak mendapatkan jalan keluarnya. Ia

    pun setuju dengan persyaratan yang di ajukan Ular

    Slam kepada dirinya.

    Baiklah Tuan Ular. Tapi aku ingin bernyayi

    untuk yang terakhir kalinya. Sebelum kau memotong

    lidahku sebagai ganti yang kau inginkan dari ku.

    Baiklah. Jawab Ular.

    Kunang-kunang kecilpun bernyanyi. Tak ada

    yang abadi. Aku begini karena aku sayang pada Ibuku

    dengarkanlah nyanyianku untuk yang trakhirkalinya.

    Apapun akan kulakukan, matipun aku tidak akanmenyesal asal aku bisa berbakti kepada Ibuku.

    Begitulah nyanyian Kunang-kunang kecil. Tanpa

    ia sadari Ular Slam meneteskan air mata mendengar

    nyanyian Kunang-kunang kecil.

    Baiklah tuan Ular sekarang potonglah lidahku

    dan kau cepat berikan penawarnya?. Benarkah kau lakuakan ini untuk ibumu.

    Tanya Ular kepada kunang-kunang. Benar tuan.

    Baiklah akan aku berikan.

    Tak disangka Ular Slam memberikan obat untuk

    Kunang-kunang dengan Cuma-Cuma tanpa meminta

    lidah Kunang-kunang kecil. Kuang-kunang kecil

    sangat senang dan langsung pergi ke rumah dan

    memberiakan obat itu kepada ibunya.Semenjak itu Kunang-kunang kecil menuruti

    nasehat ibunya dan Ular Slam yang terkenal jahat

    berubah menjadi baik.

    Begitulah jika asal ada kemauan dan tekad yang

    kuat maka tak hayal semuanya bisa terpenuhi.

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    66/133

    Sandal Kulit KerbauSandal Kulit KerbauSandal Kulit KerbauSandal Kulit Kerbau(Lelampak Lendong Kao)(Lelampak Lendong Kao)(Lelampak Lendong Kao)(Lelampak Lendong Kao)

    OlehOlehOlehOlehSyahrizal Akbar

  • 8/9/2019 burung pemimpi

    67/133

    i bumi Lombok, dahulu kala hiduplah seorang

    raja.