Seperti Yang Telah Kita Ketahui Pemerintah Telah Mengeluarkan Paket
-
Upload
afrizal-wildan -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Seperti Yang Telah Kita Ketahui Pemerintah Telah Mengeluarkan Paket
-
8/17/2019 Seperti Yang Telah Kita Ketahui Pemerintah Telah Mengeluarkan Paket
1/3
1. Seperti yang telah kita ketahui pemerintah telah mengeluarkan paket-
paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi
global yang mulai berdampak pada perekonomian Indonesia, kebijakan ini
akan disesuaikan dengan kondisi perekonomian global dan Indonesia
khususnya, sejauh ini telah dikeluarkan sepuluh paket kebijakan ekonomi
paket kebijakan ekonomi. Paket kebijakan pertama dilakukan pemerintah
dengan cara mendorong daya saing industry nasional melalui deregulasi,
debirokratisasi, serta penegakan hokum dan kepastian usaha, dalam poin
ini terdapat 98 aturan yang dirombak guna menghilangkan duplikasi,
memperkuat koherensi dan konsistensi serta memangkas peraturan yang
menghambat daya saing industri nasional, deregulasi tersebut telah mulai
dilaksanakan pada bulan September tahun 21!, dengan deregulasi ini
maka diharapkan dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan
kepercayaan in"estor terhadap perekonomian Indonesia, kemudian
dengan adanya deregulasi ini juga diharapkan dapat memulihkan dan
meningkatkan kegiatan industry, menghilangkan gap daya saing industridengan cara menurunkan harga gas,##$ untuk nelayan dan percepatan
i%in in"estasi, sehingga para in"estor tidak lagi berhadapan dengan
regulasi dan birokrasi peri%inan yang rumit dan memakan banyak &aktu,
hal ini akan meningkatkan ketertarikan in"estor untuk berin"estasi di
Indonesia, kemudian poin yang kedua dalam paket kebijakan ekonomi
'P()* jilid satu ini adalah mempercepat proyek strategis nasional dengan
menghilangkan berbagai hambatan seperti perijinan, selama ini
tertundanya proyek strategis nasional mayoritas dikarenakan oleh
peri%inan dari lembaga terkait, tata ruang dan penyediaan tanah,
pengadaan barang dan jasa pemerintah , dan kurangnya jaminan daripemerintah pusat atas proyek yang sedang dikerjakan, oleh karena itu
pemerintah perlu mengeluarkan regulasi baru guna mempertegas dan
memberi pengarahan terhadap kepala daerah agar mendukung
percepatan proyek strategis nasional. Poin yang ketiga adalah
meningkatkan in"estasi di sector property dengan mengeluarkan
kebijakan yang mnedorong pembangunan perumahan, khususnya bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah, disamping membuka peluang
in"estasi yang lebih besar di sektor properti, hal ini bertujuan untuk
mengatasi lesunya iklim in"estasi di sector properti. Setelah P() pertama
pemerintah kemudian mengeluarkan P() ke dua yang berisi poin-poinsebagai berikut. Pertama adalah penyederhanaan i%in in"estasi di
ka&asan industry yang mulanya membutuhkan &aktu yang cukup lama
menjadi hanya + jam saja, tahapan peri%inan in"estasi di ( dan
(ehutanan yang mulanya terdiri dari 1 tahap menjadi / tahap saja,
sehingga peri%inan yang memakan &aktu 2- tahun dapat dipangkas
menjadi 12-1! hari kerja, pengurusan 0a llo&ance dan 0a oliday
maksimal hanya membutuhkan &aktu 2! hari, penerbitan PP /9 21!
yang berisi aturan impor alat transportasi bebas PP3, dan terakhir insenti4
pengurangan pajak bunga deposito. 5alaupun pemerintah sudah
mengeluarkan 2 P() tetapi hal ini dirasa belum cukup untuk mengatasiperlambatan ekonomi yang terjadi oleh karena itu pemerintah
-
8/17/2019 Seperti Yang Telah Kita Ketahui Pemerintah Telah Mengeluarkan Paket
2/3
mengeluarkan P() ke tiga pada bulan oktober yang berisi poin-poin
tentang penurunan harga ##6, listrik dan gas, perluasan penerima (7,
dan penyederhanaan i%in pertanahan untuk kegiatan penanaman modal,
dilihat dari poin-poin yang tertuang dalam P() ke + ini dapat kita lihat
bah&a 4ocus utama dalam kebijakan ini adalah memperbaiki dan
mempermudah iklim usaha. (emudian masih di bulan oktober pemerintah
kembali mengeluarkan P() jilid ke atau yang disebut juga P() oktober II,
dalam P() kali ini pemerintah ber4okus kepada dua topic penting dalam
mendorong penguatan ekonomi di masyarakat. ocus pertama adalah
terkait dengan kebijakan pengupahan yang adil, sederhana , dan
terproyeksi, dan yang kedua adalah kebijakan pemberian (redit 7saha
akyat '(7* yang lebih murah dan luas, tujuan dari 4ocus pertama yang
berisi tentang penetapan upah minimum pro"insi adalah guna membuka
lapangan kerja seluas-luasnya dan meningkatkan kesejahteraan buruh,
sehingga 4ormula kenaikan upah buruh menjadi lebih jelas, hal ini dapat
memberi kepastian kepada pelaku usaha dan calon in"estor untuk dapatmemperhitungkan dan memproyeksi kegiatan usaha mereka, selain itu hal
ini diharapkan dapat sedikit meredam demo buruh yang setiap tahun
terjadi, sehingga iklim usaha dapat tetap kondusi4. Sedangkan pada 4ocus
kedua tidak terlalu jauh berbeda dengan P() ke + tentang pemberian (7
yang lebih mudah, murah dan luas. P() yang kelima masih dikeluarkan
pada bulan oktober yang berisi tiga kebijakan yaitu re"aluasi asset,
menghilangkan pajak berganda dana in"estasi real estate, properti dan
in4rastrukur, deregulasi di bidang perbankan syariah. 0idak lama sejak
dikeluarkannya P() ke ! muncul P() ke /, yang isinya ada tiga, yang
pertama upaya menggerakkan perekonomian di &ilayah pinggiran melaluipengembangan ka&asan ekonomi khusus '()(*, kedua penyediaan air
untuk masyarakat secara berkelanjutan dan berkeadilan, ketiga proses
cepat peri%inan impor bahan baku obat, dalam P() ke / ini sepertinya
pemerintah ber4okus kepada perbaikan perekonomian pada ka&asan ()(
hal ini tampak dari kemudahan dan 4asilitas seperti ta holiday yang
berlaku di ka&asan ()(, hal ini secara langsung dapat menarik minat
in"estor menanamkan modalnya di ka&asan ()(. P() yang ke :
sepertinya pemerintah sadar industry yang dapat menyerap tenaga kerja
paling banyak dan tidak memerlukan pendidikan tinggi adalah industry
padat karya, seperti yang kita ketahui bah&a pesentase angkatan kerja diIndonesia dengan ija%ah S; hingga S6 disbanding diploma keatas adalah
/< banding < sehingga hal yang di4okuskan dalam P() ke : adalah
membantu dan memberikan kemudahan bagi pelaku industry padat karya,
adapun poin-poin yang terkandung dalam P() ke : ini adalah pertama
insenti4 pajak untuk industry padat karya, kedua kemudahan bagi industry
dengan karya&an banyak, ketiga percepatan penerbitan serti=kat tanah.
P() ke 8 pun berisi tiga poin utama yang pertama adalah standarisasi
penggunaan peta dengan skala 1>!. hal ini untuk mengurangi
terjadinya tumpang tindih peman4aatan ruang dan penggunaan lahan,
yang kedua pembangunan kilang minyak, hal ini harus dilakukanmengingat selama 21 tahun terakhir Indonesia tidak pernah membangun
-
8/17/2019 Seperti Yang Telah Kita Ketahui Pemerintah Telah Mengeluarkan Paket
3/3
kilang minyak baru, pembangunan kilang minyak baru ini juga diikuti
dengan proyeksi peningkatan produksi minyak yang a&alnya 8!2 ribu
barel perhari pada 21! menjadi 1,9 juta barel per hari pada 22! hal ini
dimaksudkan agar ketahanan energy Indonesia meningkat dan tidak lagi
mengimpor minyak untuk menutupi kekurangan konsumsi minyak
nasional sehingga cost yang timbul dapat ditekan. Poin yang ketiga terkait
dengan industry penerbangan dimana pemerintah memutuskan untuk
memberikan insenti4 bea masuk suku cadang dan komponen
perbaikan?pemeliharaan pesa&at terbang dan mendorong produksi suku
cadang dalam negeri. P() ke 9