Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

20
SEORANG PASIEN DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE ON HEMODIALISIS Martha Samansa Momot PENDAHULUAN Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis (Wilson, 2005). Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the National Kidney Foundation (NKF) pada tahun 2009, mendefenisikan gagal ginjal kronis sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau lebih. Dimana yang mendasari etiologi yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa yang irreversibel dan hilangnya nephrons ke arah suatu kemunduran nilai dari GFR. Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk 1

description

laporan kasus ini menjelaskan tentang seorang pasien dengan gagal ginjal kronik dengan terapi hemodialisa sudah 2 tahun.

Transcript of Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Page 1: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

SEORANG PASIEN DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE ON

HEMODIALISIS

Martha Samansa Momot

PENDAHULUAN

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal

mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali

dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh menjaga keseimbangan

cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi

urin Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin

buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana

fungsinya Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu

gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis (Wilson 2005)

Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) of the

National Kidney Foundation (NKF) pada tahun 2009 mendefenisikan gagal ginjal

kronis sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60

mLmin173 m2 selama tiga bulan atau lebih Dimana yang mendasari etiologi

yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa yang irreversibel dan hilangnya

nephrons ke arah suatu kemunduran nilai dari GFR

Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari

fungsi ginjal Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik

(PGK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium V atau gagal ginjal kronik

(GGK) Tindakan HD saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat

namun masih banyak penderita mengalami masalah medis saat menjalani HD

Komplikasi yang sering terjadi pada penderita yang menjalani HD adalah

gangguan hemodinamik (Landry dan Oliver 2006) Tekanan darah umumnya

menurun dengan dilakukannya ultrafiltrasi (UF) atau penarikan cairan saat HD

Hipotensi intradialitik terjadi pada 20-30 penderita yang menjalani HD reguler

(Tatsuya et al 2004)

1

Kasus

Seorang perempuan NyWT umur 39 tahun suku Ambon pekerjaan Ibu rumah

tangga tinggal di Dok VIII atas kota jayapura Datang ke IRD RSUD Dok II Jayapura

tanggal 08-feb- 2014 dengan keluhan utama sesak nafas

Anamnesis

Pasien datang ke IGD RsDok II dengan keluhan sesak plusmn7 hari yang lalu

sesak yang di rasahkan pasien pada saat beraktivitas ( cth saat jalan saaat lagi makan

dll) pada saat itu akan sesak Pasien dengan mual-muntah (+) jika makan terlalu

berlebihan akan di muntahkan dan mulut serta perut terasa asam

Pasien juga mengeluh kadang merasa pusing (+) batuk (+)ada lender tapi sedikit

warna putih demam (+) hilang timbul Selain itu pasien juga mengatakan kalau dia

belum tidur sudah 4 hari belakangan ini dan sudah 2 hri juga tidak BAB BAK

(sedikit warna hitam )

Pemeriksaan Fisik

Pasien tampak lemah kesadaran kompos mentis tekanan darah 16090

mmHg nadi 90 xmenit teratur pengisian cukup pernafasan 28 xmenit temperatur

aksila 366 Cdeg Pada pemeriksaan kepala dan leher didapatkan pada mata adanya

anemia dan ikterus tidak ada

Pada pemeriksaaan dada simetris pada auskultasi didapatkan suara jantung S1 dan

S2 tunggal murmur tidak ada gallop tidak ada Pada pemeriksaan paru didapatkan

suara nafas vesikuler tidak didapatkan ronki whezzing dan suara tambahan Pada

pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus normal tidak tampak adanya kolateral

didapatkan nyeri tekan epigastrium hati dan limpa di bawah batas

normal Ekstremitas didapatkan akral hangat tidak didapatkan eritema palmaris dan

edema

2

Pemeriksaan Penunjang selama di RSU Dok II

Jenis pemeriksan

Tgl08-2-2014

Tgl 13022014

Tgl16022014

Tgl 18022014

Tgl19022014

Tgl20022014

Tgl 220220114

WBC 152 1825 174 1230 754 64NEUT 1284RBC 301 283HBG 84 84 59 68 69 84HCT 249 244 211 219 239PLT 352 235 254 256 227

FOSFAT 74KREATININ 111 83 60 66

UREUM 413 261 121 141ALBUMIN 44 30 34

SGOT 24SGPT 13

NATRIUM 116 137KALIUM 266 27

KALSIUM 075 96

PH URINE 60

BJ URINE 1020

PROTEIN URIN

+3

UROBILIN Normal

CHLORIDA 78

PH DARAH 73

Hari pertama MRS di RSU Dok II Jayapura (08-feb-2014)

Haemoglobin 84 gdL leukosit 152mm3 trombosit 352mm3serum

kreatinin 111 mgdL Urobilin normal kalium 266 mmolL natrium 116 mmolL

kalsium 075 mgdL klorida 78 mmolL Ph darah 73 Urinalisis Bj 1020 pH

60 leukosit (-) nitrit (-) protein (+3) glukosa (-) keton (-) bilirubin (-) sedimen

eritrosit (-) sedimen leukosit (-) epitel 0-2LPK bakteri (-) Hapusan darah tepi

tidak ditemukan parasit malaria

Diagnosa saat masuk di IRD CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi IVFD Nacl 1000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg pantoprasole 1x 40mg

Pasien direncanakan pemeriksaaan DL UL KL

3

Perjalanan Penyakit

Pada hari pertama perawatan (10-feb-2014) pasien mengeluh sesak

nafassusah tidur mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK warna seperti teh

tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit

temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Pasien direncanakan untuk pemasangan CDL oleh dokter ahli anastesi

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pada hari kedua perawatan (11-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas +

susah mual nafsu makan kurang BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080

mmHg nadi 96 xmenit teratur pernafasan 28 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Jawaban konsul anastesi persiapkan pasien NyWL unttuk pemasangan CDL Yang

disiapkan 1 Informed consent amp 2 alat-alat pemasangan CDL

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pasien direncanakan untuk HD

Pada hari ketiga perawatan (12-feb-2014) pasien mengeluh susah tidur +

sesak (-) belum BAB GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 84 xmenit teratur

pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 371degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

4

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon

50mg dalam Nacl pyggi bag Pasien direncanakan HD hari ini

Pada hari keempat perawatan (13-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas

susah tidur panas masih naik turun mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK

warna seperti teh tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan

32 xmenit temperatur aksila 356degC post HD tadi malam jam 2000wit

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus(kalau perlu)

Meylon 50mg dalam Nacl pyggi bag 9 (distopkan ) ditambahkan Ondancentron 2x1

amp (iv)

Pasien direncanakan pemeriksaan DL Ureum kreatinin ulang post HD pasien juga

direncanakan untuk pemasangan Av-shut(konsul dokter ahli bedah)

Pada hari kelima perawatan (14-feb-2014) pasien mengeluh mual dan

pusing BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 92 xmenit

teratur pernafasan 28xmenit temperatur aksila 37degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD pertama Haemoglobin 84 gdLleukosit 1825mm3

retikulosi 283mgdltrombosit 235mm3 HCT 244mgdl Neut 1284mgdl

serum kreatinin 83 mgdL Ureum 216 mgdl albumin 44 gdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

dinaikan menjadi Nacl 2000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron

2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg ditambahkan Hemapo 1x3000iu cefixime

2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Jawaban konsul dari dokter ahli bedah akan dipasangkan cimino pada pasien

NyWL

Pasien direncanakan untuk pemeriksaan PTTAPT

5

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 2: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Kasus

Seorang perempuan NyWT umur 39 tahun suku Ambon pekerjaan Ibu rumah

tangga tinggal di Dok VIII atas kota jayapura Datang ke IRD RSUD Dok II Jayapura

tanggal 08-feb- 2014 dengan keluhan utama sesak nafas

Anamnesis

Pasien datang ke IGD RsDok II dengan keluhan sesak plusmn7 hari yang lalu

sesak yang di rasahkan pasien pada saat beraktivitas ( cth saat jalan saaat lagi makan

dll) pada saat itu akan sesak Pasien dengan mual-muntah (+) jika makan terlalu

berlebihan akan di muntahkan dan mulut serta perut terasa asam

Pasien juga mengeluh kadang merasa pusing (+) batuk (+)ada lender tapi sedikit

warna putih demam (+) hilang timbul Selain itu pasien juga mengatakan kalau dia

belum tidur sudah 4 hari belakangan ini dan sudah 2 hri juga tidak BAB BAK

(sedikit warna hitam )

Pemeriksaan Fisik

Pasien tampak lemah kesadaran kompos mentis tekanan darah 16090

mmHg nadi 90 xmenit teratur pengisian cukup pernafasan 28 xmenit temperatur

aksila 366 Cdeg Pada pemeriksaan kepala dan leher didapatkan pada mata adanya

anemia dan ikterus tidak ada

Pada pemeriksaaan dada simetris pada auskultasi didapatkan suara jantung S1 dan

S2 tunggal murmur tidak ada gallop tidak ada Pada pemeriksaan paru didapatkan

suara nafas vesikuler tidak didapatkan ronki whezzing dan suara tambahan Pada

pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus normal tidak tampak adanya kolateral

didapatkan nyeri tekan epigastrium hati dan limpa di bawah batas

normal Ekstremitas didapatkan akral hangat tidak didapatkan eritema palmaris dan

edema

2

Pemeriksaan Penunjang selama di RSU Dok II

Jenis pemeriksan

Tgl08-2-2014

Tgl 13022014

Tgl16022014

Tgl 18022014

Tgl19022014

Tgl20022014

Tgl 220220114

WBC 152 1825 174 1230 754 64NEUT 1284RBC 301 283HBG 84 84 59 68 69 84HCT 249 244 211 219 239PLT 352 235 254 256 227

FOSFAT 74KREATININ 111 83 60 66

UREUM 413 261 121 141ALBUMIN 44 30 34

SGOT 24SGPT 13

NATRIUM 116 137KALIUM 266 27

KALSIUM 075 96

PH URINE 60

BJ URINE 1020

PROTEIN URIN

+3

UROBILIN Normal

CHLORIDA 78

PH DARAH 73

Hari pertama MRS di RSU Dok II Jayapura (08-feb-2014)

Haemoglobin 84 gdL leukosit 152mm3 trombosit 352mm3serum

kreatinin 111 mgdL Urobilin normal kalium 266 mmolL natrium 116 mmolL

kalsium 075 mgdL klorida 78 mmolL Ph darah 73 Urinalisis Bj 1020 pH

60 leukosit (-) nitrit (-) protein (+3) glukosa (-) keton (-) bilirubin (-) sedimen

eritrosit (-) sedimen leukosit (-) epitel 0-2LPK bakteri (-) Hapusan darah tepi

tidak ditemukan parasit malaria

Diagnosa saat masuk di IRD CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi IVFD Nacl 1000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg pantoprasole 1x 40mg

Pasien direncanakan pemeriksaaan DL UL KL

3

Perjalanan Penyakit

Pada hari pertama perawatan (10-feb-2014) pasien mengeluh sesak

nafassusah tidur mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK warna seperti teh

tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit

temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Pasien direncanakan untuk pemasangan CDL oleh dokter ahli anastesi

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pada hari kedua perawatan (11-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas +

susah mual nafsu makan kurang BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080

mmHg nadi 96 xmenit teratur pernafasan 28 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Jawaban konsul anastesi persiapkan pasien NyWL unttuk pemasangan CDL Yang

disiapkan 1 Informed consent amp 2 alat-alat pemasangan CDL

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pasien direncanakan untuk HD

Pada hari ketiga perawatan (12-feb-2014) pasien mengeluh susah tidur +

sesak (-) belum BAB GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 84 xmenit teratur

pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 371degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

4

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon

50mg dalam Nacl pyggi bag Pasien direncanakan HD hari ini

Pada hari keempat perawatan (13-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas

susah tidur panas masih naik turun mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK

warna seperti teh tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan

32 xmenit temperatur aksila 356degC post HD tadi malam jam 2000wit

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus(kalau perlu)

Meylon 50mg dalam Nacl pyggi bag 9 (distopkan ) ditambahkan Ondancentron 2x1

amp (iv)

Pasien direncanakan pemeriksaan DL Ureum kreatinin ulang post HD pasien juga

direncanakan untuk pemasangan Av-shut(konsul dokter ahli bedah)

Pada hari kelima perawatan (14-feb-2014) pasien mengeluh mual dan

pusing BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 92 xmenit

teratur pernafasan 28xmenit temperatur aksila 37degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD pertama Haemoglobin 84 gdLleukosit 1825mm3

retikulosi 283mgdltrombosit 235mm3 HCT 244mgdl Neut 1284mgdl

serum kreatinin 83 mgdL Ureum 216 mgdl albumin 44 gdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

dinaikan menjadi Nacl 2000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron

2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg ditambahkan Hemapo 1x3000iu cefixime

2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Jawaban konsul dari dokter ahli bedah akan dipasangkan cimino pada pasien

NyWL

Pasien direncanakan untuk pemeriksaan PTTAPT

5

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 3: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Pemeriksaan Penunjang selama di RSU Dok II

Jenis pemeriksan

Tgl08-2-2014

Tgl 13022014

Tgl16022014

Tgl 18022014

Tgl19022014

Tgl20022014

Tgl 220220114

WBC 152 1825 174 1230 754 64NEUT 1284RBC 301 283HBG 84 84 59 68 69 84HCT 249 244 211 219 239PLT 352 235 254 256 227

FOSFAT 74KREATININ 111 83 60 66

UREUM 413 261 121 141ALBUMIN 44 30 34

SGOT 24SGPT 13

NATRIUM 116 137KALIUM 266 27

KALSIUM 075 96

PH URINE 60

BJ URINE 1020

PROTEIN URIN

+3

UROBILIN Normal

CHLORIDA 78

PH DARAH 73

Hari pertama MRS di RSU Dok II Jayapura (08-feb-2014)

Haemoglobin 84 gdL leukosit 152mm3 trombosit 352mm3serum

kreatinin 111 mgdL Urobilin normal kalium 266 mmolL natrium 116 mmolL

kalsium 075 mgdL klorida 78 mmolL Ph darah 73 Urinalisis Bj 1020 pH

60 leukosit (-) nitrit (-) protein (+3) glukosa (-) keton (-) bilirubin (-) sedimen

eritrosit (-) sedimen leukosit (-) epitel 0-2LPK bakteri (-) Hapusan darah tepi

tidak ditemukan parasit malaria

Diagnosa saat masuk di IRD CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi IVFD Nacl 1000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg pantoprasole 1x 40mg

Pasien direncanakan pemeriksaaan DL UL KL

3

Perjalanan Penyakit

Pada hari pertama perawatan (10-feb-2014) pasien mengeluh sesak

nafassusah tidur mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK warna seperti teh

tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit

temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Pasien direncanakan untuk pemasangan CDL oleh dokter ahli anastesi

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pada hari kedua perawatan (11-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas +

susah mual nafsu makan kurang BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080

mmHg nadi 96 xmenit teratur pernafasan 28 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Jawaban konsul anastesi persiapkan pasien NyWL unttuk pemasangan CDL Yang

disiapkan 1 Informed consent amp 2 alat-alat pemasangan CDL

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pasien direncanakan untuk HD

Pada hari ketiga perawatan (12-feb-2014) pasien mengeluh susah tidur +

sesak (-) belum BAB GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 84 xmenit teratur

pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 371degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

4

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon

50mg dalam Nacl pyggi bag Pasien direncanakan HD hari ini

Pada hari keempat perawatan (13-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas

susah tidur panas masih naik turun mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK

warna seperti teh tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan

32 xmenit temperatur aksila 356degC post HD tadi malam jam 2000wit

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus(kalau perlu)

Meylon 50mg dalam Nacl pyggi bag 9 (distopkan ) ditambahkan Ondancentron 2x1

amp (iv)

Pasien direncanakan pemeriksaan DL Ureum kreatinin ulang post HD pasien juga

direncanakan untuk pemasangan Av-shut(konsul dokter ahli bedah)

Pada hari kelima perawatan (14-feb-2014) pasien mengeluh mual dan

pusing BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 92 xmenit

teratur pernafasan 28xmenit temperatur aksila 37degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD pertama Haemoglobin 84 gdLleukosit 1825mm3

retikulosi 283mgdltrombosit 235mm3 HCT 244mgdl Neut 1284mgdl

serum kreatinin 83 mgdL Ureum 216 mgdl albumin 44 gdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

dinaikan menjadi Nacl 2000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron

2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg ditambahkan Hemapo 1x3000iu cefixime

2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Jawaban konsul dari dokter ahli bedah akan dipasangkan cimino pada pasien

NyWL

Pasien direncanakan untuk pemeriksaan PTTAPT

5

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 4: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Perjalanan Penyakit

Pada hari pertama perawatan (10-feb-2014) pasien mengeluh sesak

nafassusah tidur mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK warna seperti teh

tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit

temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Pasien direncanakan untuk pemasangan CDL oleh dokter ahli anastesi

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pada hari kedua perawatan (11-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas +

susah mual nafsu makan kurang BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080

mmHg nadi 96 xmenit teratur pernafasan 28 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Jawaban konsul anastesi persiapkan pasien NyWL unttuk pemasangan CDL Yang

disiapkan 1 Informed consent amp 2 alat-alat pemasangan CDL

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon 50mg

dalam Nacl pyggi bag

Pasien direncanakan untuk HD

Pada hari ketiga perawatan (12-feb-2014) pasien mengeluh susah tidur +

sesak (-) belum BAB GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 84 xmenit teratur

pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 371degC

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

4

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon

50mg dalam Nacl pyggi bag Pasien direncanakan HD hari ini

Pada hari keempat perawatan (13-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas

susah tidur panas masih naik turun mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK

warna seperti teh tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan

32 xmenit temperatur aksila 356degC post HD tadi malam jam 2000wit

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus(kalau perlu)

Meylon 50mg dalam Nacl pyggi bag 9 (distopkan ) ditambahkan Ondancentron 2x1

amp (iv)

Pasien direncanakan pemeriksaan DL Ureum kreatinin ulang post HD pasien juga

direncanakan untuk pemasangan Av-shut(konsul dokter ahli bedah)

Pada hari kelima perawatan (14-feb-2014) pasien mengeluh mual dan

pusing BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 92 xmenit

teratur pernafasan 28xmenit temperatur aksila 37degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD pertama Haemoglobin 84 gdLleukosit 1825mm3

retikulosi 283mgdltrombosit 235mm3 HCT 244mgdl Neut 1284mgdl

serum kreatinin 83 mgdL Ureum 216 mgdl albumin 44 gdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

dinaikan menjadi Nacl 2000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron

2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg ditambahkan Hemapo 1x3000iu cefixime

2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Jawaban konsul dari dokter ahli bedah akan dipasangkan cimino pada pasien

NyWL

Pasien direncanakan untuk pemeriksaan PTTAPT

5

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 5: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus Meylon

50mg dalam Nacl pyggi bag Pasien direncanakan HD hari ini

Pada hari keempat perawatan (13-feb-2014) pasien mengeluh sesak nafas

susah tidur panas masih naik turun mual kadang muntah nafsu makan kurang BAK

warna seperti teh tua GCS 456 TD 14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan

32 xmenit temperatur aksila 356degC post HD tadi malam jam 2000wit

Diagnosa CKD On HD ndash insomnia ec

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg Pantoprasole 1x 40mg Dulcolax supp 2 lewat anus(kalau perlu)

Meylon 50mg dalam Nacl pyggi bag 9 (distopkan ) ditambahkan Ondancentron 2x1

amp (iv)

Pasien direncanakan pemeriksaan DL Ureum kreatinin ulang post HD pasien juga

direncanakan untuk pemasangan Av-shut(konsul dokter ahli bedah)

Pada hari kelima perawatan (14-feb-2014) pasien mengeluh mual dan

pusing BAK warna seperti teh tua GCS 456 TD 12080 mmHg nadi 92 xmenit

teratur pernafasan 28xmenit temperatur aksila 37degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD pertama Haemoglobin 84 gdLleukosit 1825mm3

retikulosi 283mgdltrombosit 235mm3 HCT 244mgdl Neut 1284mgdl

serum kreatinin 83 mgdL Ureum 216 mgdl albumin 44 gdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1000cc 24 jam

dinaikan menjadi Nacl 2000cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron

2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg ditambahkan Hemapo 1x3000iu cefixime

2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Jawaban konsul dari dokter ahli bedah akan dipasangkan cimino pada pasien

NyWL

Pasien direncanakan untuk pemeriksaan PTTAPT

5

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 6: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Pada hari keenam perawatan (15-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam

Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x40mg (iv)

Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x

IIcth (po)

Pada hari ketujuh perawatan (16-feb-2014) pasien mengeluh kalau jalan

masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 24 jam Ranitidin 2x50mg (iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x

40mg (iv) Hemapo 1x3000iu cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po) neciblock

syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan cek HBureumkreatininalbumin post HD ke -2

Pada hari kedelapan perawatan (17-feb-2014) pasien mengeluh kalau

jalan masih pusing BAB (-) BAK warna keruh GCS 456 TD 11090 mmHg nadi 88

xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post HD ke 2 Haemoglobin 59 gdL leukosit 174mm3 serum

kreatini 60 mgdL Ureum 121 albumin 30

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 24 jam Ranitidin

2x50mg(iv) ondancentron 2x1amp (iv) Pantoprasole 1x 40mg (iv)Hemapo

1x3000iu (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po)Pct 1x1 tab (po)

6

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 7: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk Transfusi PRC karena HGB 59 gdL Dan cek Hb ulang

post transfusi

Pada hari kesembilan perawatan (18-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

BAB (+) BAK (+) warna keruh makan (+) minum (+) GCS 456 TD 10070 mmHg

nadi 88 xmenit teratur pernafasan 20xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD + DNU + low intake

Hasil laboratorium post transfusi PRC Haemoglobin 68 gdLleukosit 1230mm3

retikulosit 234 mgdl trombosit 254mm3 HCT 211mgdl

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 2000cc 24 jam Nacl

1500cc 8jam Ranitidin 2x50mg (iv)(distopkan)ondancentron 2x1amp (iv)

(distopkan) Pantoprasole 1x 40mg (iv) (distopkan) cefixime 2x200mg tab (po) hr

5Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari kesepuluh perawatan (19-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pasien direncanakan untuk transfuse PRC dan pasien juga direncakaan untuk

pemeriksaan lab ureum kreatinin natriumfosfat

Pada hari kesebelas perawatan (20-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

14080 mmHg nadi 100 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila

356degC

Diagnosa CKD On HD

Hasil laboratorium ulang serum kreatinin 66 mgdL Ureum1416 mgdl albumin

7

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 8: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

34 gdlSGOT 24 SGPT 13 Natrium 137 kalium 27 kalsium 96 fosfat 79

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

Pada hari keduabelas perawatan (21-feb-2014) pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

10070 mmHg nadi 80 xmenit teratur pernafasan 32 xmenit temperatur aksila 36degC

Diagnosa CKD On HD

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc 8jam cefixime

2x200mg tab (po) hr 6 (distopkan) Pct 1x1 tab (po) neciblock syr 4 x IIcth (po)

(distopkan)

Pasien direncanakan untuk balance cairan tamping urine dan transfuse PRC kenudian

cek HB post transfuse

Pada hari ketigabelas perawatan (22-feb-2014)pasien tidak ada keluhan

mual-muntah berkurang nyeri perut berkurang pusing juga berkurang GCS 456 TD

11060 mmHg nadi 72xmenit teratur pernafasan 20 xmenit temperatur aksila 356degC

Diagnosa CKD On HD

Balance cairan = Input-Otput = (2600-2450 = + 150)

Input

- cairan 1500cc

- minum 1000cc

- makan 100

Output

- Urin 2000cc

- Iwl 450

Terapi Diet Lunak TKTP maintenance cairan IVFD Nacl 1500cc8jam Pct

3x500mg tab (po)

8

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 9: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

PEMBAHASAN

Definisi Gagal Ginjal Kronis

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Initiative (KDOQI) Guidelines update tahun 2002 disebutkan bahwa definisi

PGK adalah

1 Kerusakan ginjal gt 3 bulan berupa kelainan struktur ginjal dapat disertai atau

tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dapat ditandai dengan

kelainan patologi adanya pertanda kerusakan ginjal dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urin atau kelainan Radiologi

2 LFG lt 60 mlmenit173 m2 selama gt 3 bulan dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal

B KlasifikasiStaging PGK

Stage LFG (mLmenit173m2) Keterangan

1 gt 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

meningkat

2 60-89 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan dari

LFG

3 30-59 Kerusakan ginjal disertai penurunan sedang dari

LFG

4 15-29 Kerusakan ginjal disertai penurunan berat dari LFG

5 lt 15 (atau dialisis) Gagal Ginjal

Pedoman KDOQI yang baru merekomendasikan untuk menghitung LFG

dengan persamaan yaitu dengan rumus Cockcroft-Gault

CrCl (wanita) = CrCl (pria) X

085 Keterangan CrCl = Creatinine Clearance

9

CrCl (pria) =(140-umur) X BB (Kg)

serum creatinin X 72

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 10: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

Manifestasi klinis Penyakit Ginjal kronis

1 Gambaran klinis

a Sesuai penyakit yang mendasari 1048774 DM infeksi traktus urinarius hipertensi

hiperurikemi Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

b Sindrom uremia ( lemah letargi anoreksia mual muntah nokturia

kelebihan

volume cairan neuropati perifer pruritus uremic frost perikarditis kejang

sampai koma

c Gejala komplikasi ( hipertensi anemia osteodistorfi renal payah jantung

asidosis

metabolik gangguan keseimbangan elektrolit (sodium kalium khlorida))

2 Gambaran Laboratorium

a Sesuai penyakit yang mendasari

b Penurunan fungsi ginjal 1048774Peningkatan kadar ureum kreatinin serum

penurunan LFG

c Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb peningkatan kadar asam urat

hiperhipokalemia hiponatremia hiperhipokloremia

hiperfosfatemiahipokalsemia asidosis metabolic

d Kelainan urinalisis ( proteinuria hematuria leukosuria cast isostenuria )

Pada pasien ini didiagnosa Cronic kidney diases (penyakit ginjal kronis)

Berdasarkan Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Serta Pemeriksaan Penunjang

seperti Pemeriksaan Laboratorium Dari anamnesa pada pasien ini didapatkan

gejala-gejala umum pada pasien CKD seperti lemas udemapucatsesak nafasmual

muntah nyeri uluhati anuriadan anemia Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala

khas seperti anemis Dan hipertensi Anemis terjadi karena berkurangnya produksi

eritropoetin pada ginjal sehingga rangsangan pada eritopoesis pada sumsum tulang

berkurang Hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana

10

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 11: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

uremia tosksik Hipertensi dapat terjadi akibat penimbunan cairan dan garam atau

peningkatan akibat system renin-angiotensin-aldosteron

Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput semi permiabel

Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah Proses ini disebut

dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat bahan melalui membran semi

permiabel Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi sebagai terapi pengganti

untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah

manusia seperti air natrium kalium hidrogen urea kreatinin asam urat dan zat-zat

lain melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada

ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultra filtrasi (Brunner amp

Suddarth 2001)

Tujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik

dari dalam darah pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan umatera Utara

dan kemudian dikembalikan ketubuh pasien Ada tiga prinsip yang mendasari kerja

hemodialisa yaitu difusi osmosis dan ultrafiltrasi

Indikasi dan Komplikasi Terapi Hemodialisa pada umumnya terapi hemodialisa pada

gagal ginjal kronis adalah laju filtrasi glomerulus ( LFG ) sudah kurang dari 5

mLmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari

hal tersebut dibawah

a Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata

b K serum gt 6 mEqL

c Ureum darah gt 200 mgDl

d pH darah lt 71

e Anuria berkepanjangan ( gt 5 hari )

f Fluid overloaded (Shardjono dkk 2001)

walaupun hemodialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang

rusak tetapi hemodialisa juga dapat menyebabkan komplikasi umum berupa

hipertensi (20-30 dari dialisis) kram otot (5-20 dari dialisis) mual dan muntah

11

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 12: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

(5-15 dari dialisis) sakit kepala (5 dari dialisis) nyeri dada (2-5 dialisis) sakit

tulang belakang

Pada pasien ini didiagnosa Chronic kidney disease (penyakit ginjal kronis)

On Hemodialis Berdasarkan keadaan umum pasien dan Pemeriksaan penunjang

Laboratorium didapatkan Ureum darah gt200mgdlK serum gt6 mEgL

KESIMPULAN

Seorang perempuan NyWT usia 39 tahun suku ambon pekerjaan ibu rumah

tangga tinggal di dok VIII atas datang ke IRD RSUD dok 2 jayapura tanggal 08-

februari-2014 dengan keluhan utama sesak

Berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penderita di

diagnosa Chronic Kidney Disease On Hemodialisis pada pasien ini diberikan

terapi non farmakologis dan farmakologi

12

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13

Page 13: Seorang Pasien Dengan Chronic Kidney Disease on Hemodialisis

DAFTAR PUSTAKA

1 Suhardjono Pendekatan Klinis Penderita Dengan Penyakit Ginjal Dalam

Slamet Suyono Editor Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi 3 Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia 2004 427

2 Susalit Endang Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam The 3rd Jakarta Nephrology and Hypertension Course Jakarta Mei

2003 1-8

3 Yogiantoro M Introduction Of Chronic Kidney Disease Conservative

Management Of Chronic Kidney Disease Dalam Soebagijo Adi Herry

Purbayu Editor Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XX

Ilmu Penyakit Dalam Bagian Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr Soetomo

Surabaya Surabaya November 2005 19-24

4

13