Senyawa Kompleks

14
Senyawa Koordinasi Seperti yang telah dijelaskan pada ikatan kovalen koordinasi NH 3 dan BF 3 bereaksi membentuk H 3 N.BF 3 . Secara umum senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi dianggap sebagai senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Lebih khusus lagi senyawa koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atau logam dengan ion nonlogam. Kini senyawa- senyawa koordinasi yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi lebih sering disebut sebagai senyawa kompleks. Beberapa jenis senyawa kompleks, yaitu: 1. Senyawa kompleks netral. Misalnya [Ni(CO) 4 ] 2. Senyawa kompleks ionik. Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion) misalnya [Ag(NH 3 ) 2 ]. Dalam senyawa kompleks ionik salah satu dari ion tersebut atau keduanya dapat merupakan ion kompleks. 3 jenis senyawa kompleks ionik yaitu: a. Senyawa kompleks ionik dengan kation sebagai ion kompleks. b. Senyawa kompleks ionik dengan anion sebagai ion kompleks. c. Senyawa kompleks ionik dengan kation dan anion sebagai ion kompleks. Berikut adalah beberapa senyawa kompleks ionik s.k.i kation sebagai ion kompleks s.k.i anion sebagai ion kompleks s.k.i kation dan anion sebagai ion kompleks [Ag(NH 3 ) 2 ]Cl [Co(NH 3 ) 6 ](NO 3 ) 3 K 3 [Fe(CN) 6 ] K 2 [PtCl 4 ] [Co(NH 3 ) 6 ] [Cr(Cn)] [Pt(NH 3 ) 4 ] [PtCl 4 ] Keterangan s.k.i : senyawa kompleks ionik Atom Pusat, Ligan dan Atom Donor Pada pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks ionik, atom logam dan ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan atom yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebit atomdonor. Atom donor dapat berupa suatu ion atau molekul netral. Ion atau molekul netral yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan.

description

Senyawa Kompleks

Transcript of Senyawa Kompleks

Page 1: Senyawa Kompleks

Senyawa Koordinasi

                       Seperti yang telah dijelaskan pada ikatan kovalen koordinasi NH3 dan BF3 bereaksi

membentuk H3N.BF3. Secara umum senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi

dianggap sebagai senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Lebih khusus lagi senyawa

koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan kovalen

koordinasi antara ion logam atau logam dengan ion nonlogam. Kini senyawa-senyawa koordinasi

yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi lebih sering disebut

sebagai senyawa kompleks.

Beberapa jenis senyawa kompleks, yaitu:

1. Senyawa kompleks netral. Misalnya [Ni(CO)4]

2. Senyawa kompleks ionik. Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion negatif

(anion) misalnya [Ag(NH3)2]. Dalam senyawa kompleks ionik salah satu dari ion tersebut atau

keduanya dapat merupakan ion kompleks. 3 jenis senyawa kompleks ionik yaitu:

a. Senyawa kompleks ionik dengan kation sebagai ion kompleks.

b. Senyawa kompleks ionik dengan anion sebagai ion kompleks.

c. Senyawa kompleks ionik dengan kation dan anion sebagai ion kompleks.

Berikut adalah beberapa senyawa kompleks ionik

s.k.i kation sebagai

ion kompleks

s.k.i anion sebagai ion

kompleks

s.k.i kation dan anion sebagai

ion kompleks

[Ag(NH3)2]Cl

[Co(NH3)6](NO3)3

K3[Fe(CN)6]

K2[PtCl4]

[Co(NH3)6] [Cr(Cn)]

[Pt(NH3)4] [PtCl4]

Keterangan s.k.i : senyawa kompleks ionik

Atom Pusat, Ligan dan Atom Donor

               Pada pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks ionik, atom logam

dan ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan atom yang mendonorkan elektronnya ke

atom pusat disebit atomdonor. Atom donor dapat berupa suatu ion atau molekul netral. Ion atau

molekul netral yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan pada atom pusat

disebut ligan.

Page 2: Senyawa Kompleks

             Pembentukan senyawa kompleks selalu ada molekul-molekul atau ion-ion yang

mendonorkan elektronnya pada atom logam atau ionlogam. Elektron yang didonorkan biasanya

berupa pasangan elektron (elektron pair) dari atom donor. Dari penjelasan-penjelasan

tersebut atom donor yang terdapat pada ligan diartikan sebagai:

1) Atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Misalnya NH3, H2O, CO, CN‾, NO2‾ dan Cl‾. Ligan-

ligan ini merupakan basa Lewis yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebasnya pada atom

pusat yang berlaku sebagai asam Lewis.

Gambar Struktur beberapa ligan yang memiliki pasangan elektron bebas

 

2) Atom yang memiliki elektron tak berpasangan. Misalnya C5H5 (siklopentadienil = Cp), C2H5 (alil)

dan NO (nitrosil).

Gambar Struktur ligan atom yang memiliki elektron tak berpasangan

 

3) Atom yang terikat melalui ikatan phi, π, (ikatan rangkap). Misalnya C2H2 (asetilena),

C2H4 (etilena) dan C6H6(benzena), struktur ketiga ligan berturut-turut dapat dilihat pada Gambar.

Ligan yang memiliki ikatan phi (π) dan elektron tidak berpasangan merupakan donor elektron

ganjil. Ligan alil mendonorkan 3 elektron.

 

             Berdasarkan muatannya ligan, ligan dibagi menjadi tiga golongan,

yaitu ligan netral, ligan bermuatan negatif dan ligan bermuatan positif. Pada umumnya

ligan yang terdapat pada senyawa kompleks adalah ligan netral dan ligan negatif.

Page 3: Senyawa Kompleks

Berdasarkan banyaknya atom donor yang dimiliki ligan, ligan dapat dikelompokan menjadi:

1) Ligan monodentat

Ligan yang memiliki satu atom donor, contohnya NH3, H2O, CO dan Cl‾. Ligan monodentat yang

atom donornya memiliki satu PEB biasanya hanya dapat membentuk sebuah ikatan kovalen

koordinasi.

2) Ligan bidentat

Ligan yang memiliki dua atom donor, contohnya misalnya ion oksalat (COO‾COO‾) dan 1,2-

diaminoetana (etilenadiamina) (NH2CH2CH2NH2).

Awalan mono, di dan tri menyatakan banyaknya atom donor yang terdapat pada ligan dan kata

dentat berasal dari bahasa Latin dentatus yang berarti gigi.

Tata Nama Senyawa Kompleks

            Tatanama senyawa kompleks terbagai menjadi dua jenis

yakni tatanama sistematik dan tatanamaumum.

Tata Nama Umum

              Tatanama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan tatanama

dengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang dimiliki senyawa

koordinasi.

Berikut adalah beberapa contoh senyawa koordinasi yang penamaannya didasarkan atas nama

penemunya:

Garam Vauquelin : [Pd(NH3)4] [PdCl4]

Garam Magnus : [Pt(NH3)4] [PtCl4]

Senyawa Gmelin : [Co(NH3)6]2(C2O4)3

Garam Zeise : K[PtCl3(C2H4)].H2O

 

Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang dimiliki adalah:

Biru prusia (prusian blue) : KFe[Fe(CN)6].H2O

Page 4: Senyawa Kompleks

Kompleks luteo (kuning) : [Co(NH3)5Cl]Cl2

Kompleks praseo (hijau) : [Co(NH3)4Cl2]

 

Alasan-alasan nama umum jarang digunakan atau tidak digunakan:

1) Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun disintesis oleh orang yang sama

2) Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama.

Tata Nama Sistematik

Tata nama sistematik dibagi menjadi dua cara yakni

1) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta nama atom pusat

beserta tingkat oksidasinya. Bilangan oksidasinya ditulis di dalam tanda kurung menggunakan

angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan disebut Angka Stock.

2) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom pusat serta muatan dari

kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat berupa tanda positif atau negatif yang

menunjukan muatan ion kompleks, angka Arab ini disebut angka Ewens-Bassett.

Tatanama Ligan

Tatanama Ligan netral

Tatanama ligan netral adalah seperti nama senyawanya kecuali untuk beberapa ligan seperti yang

tertera pada Tabel.

 

Ligan Nama senyawa Nama ligan

MeCN Asetonitril Asetonitril

en Etilenadiamina atau 1,2-

diaminoetana

Etilenadiamina

py Piridina Piridina

Page 5: Senyawa Kompleks

AsPh3 trifenillarsina trifenillarsina

phen 1,10-fenantrolina atau o-

fenantrolina

1,10-fenantrolina

Perkecualian    

H2O Air Aqua

NH3 Amonia Amina atau azana

H2S Hidrogen sulfida Sulfan

H2Te Hidrogen telurida Telan

CO Karbon monooksida Karbonil

CS Karbon monosulfida Tiokarbonil

NO Nitrogen monooksida Nitrosil

NO2 Nitrogen monooksida Nitril

NS Nitrogen monosulfida Tionitrosil

SO Nitrogen monoksida Sulfinil atau tionil

SO2 Belerang dioksida Sulfonil atau sulfulir

 

Tatanama Ligan bermuatan negatif

Ligan negatif dapat berupa:

· Ion sisa asam. Ion sisa asam namanya dapat berakhiran –da, -it atau –at, misalnya klorida (Cl‾),

nitrit (NO2‾) dan nitrat (NO3‾)

Page 6: Senyawa Kompleks

· Ion bukan sisa asam. Ion bukan sisa asam namanya biasanya berakhiran –da, misalnya nitrida

(N3‾) dan ozonida.

Jika berlaku sebagai ligan baik ion sisa asam maupun ion bukan sisa asam yang berakhiran –da,

diganti dengan akhiran –do, kecuali untuk beberapa ligan yang tertera pada Tabel.

 

Rumus kimia Nama ion Nama ligan

NH2 Amida Amido

NH2‾ Imida Imido

N3‾ Nitrida Nitrido

N3‾ Azida Azido

S2‾ Sulfida Sulfido

O3‾ Ozonida Ozonido

perkecualian    

F‾ Fluorida Fluoro

Cl‾ Klorida Kloro

Br‾ Bromida Bromo

I‾ Iodida Iodo

O2‾ Oksida Okso atau oksido

O22‾ Peroksida Perokso

Te2‾ Telurida Telurokso atau telurido

S2‾ Sulfida Tio, tiokso atau sulfido

Page 7: Senyawa Kompleks

H‾ Hidrida Hidro atau hidrido

SH‾ Hidrogen sulfida Merkapto atau sulfanido

RO‾ Alkoksida Alkoksi

C6H5O‾ Fenoksida Fenoksi

CN‾ Sianida Siano

 

Sedangkan untuk ion sisa asam yang berakhiran -it atau -at jika sebagai ligan akhirannya ditambah

dengan akhiran –o, seperti yang tertera pada Tabel.

 

Rumus kimia Nama ion Nama ligan

ONO‾ Nitrit Nitrito

NO2‾ Nitrit Nitro

ONO2‾ Nitrat Nitrato

OSO22‾ Sulfit Sulfito

OSO32‾ Sulfat Sulfato

OCN‾ Sianat Sianato

SCN‾ Tiosianat Tiosianato

CO32‾ Kabonat Karbonato

 

              Ligan bermuatan positif sangat jarang dijumpai pada senyawa kompleks oleh sebab itu

tidak dibahas pada bagian ini. Salah satu ligan yang bermuatan positif adalah H2N-CH2-NH3+.

Page 8: Senyawa Kompleks

              Dalam menulis ligan pada senyawa koordinasi biasanya atom donor selalu

ditulis didepan, kecuali H2O, H2S dan H2Te. Misalnya untuk ion nitrit (NO2‾), jika N

sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah NO2‾ sedangkan apabila O yang

bertindak sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah ONO‾.

Urutan Penyebutan Ligan

1.  Apabila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu ligan maka urutan penyebutan

ligan adalah secara alfabetis tanpa memperhatikan jumlah dan muatan ligan yang ada. Pada

aturan lama ligan yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan negatif secara alfabet

kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara alfabet pula.

2.  Urutan penyebutan ligan adalah urutan berdasarkan alfabet pada nama ligan yang telah di

Indonesiakan. Misalnya alfabet awal untuk Cl‾ adalah k meskipun dalam bahasa inggris

nama chloro dengan alfabet awal c. Sebagai contoh nama untuk senyawa kompleks [Co(en)2Cl2]+

adalah

Ion bis (etilenadiamina)diklorokobalt(III) (benar)

Diklorobis (etilenadiamina)kobalt(III) (salah)

3.  Jumlah ligan yang ada dapat dinayatakan dengan awalan di, tri. Tetra dan seterusnya. tetapi

apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada

ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan

seterusnya. misalnya di dalam suatu senyawa kompleks terdapat dua ligan PPh3 maka disebut

dengan bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).

4.  Ligan-ligan yang terdiri dari dua atom atau lebih ditulis dalam tanda kurung.

Tatanama Senyawa Kompleks Netral

1) Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata.

2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan

3) Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari atom pusatyang ditulis

dengan anggka Romawi. Dan bilangan oksidasi atom pusat yang harganya nol tidak perlu

dituliskan.

Contoh

[Co(NH3)3(NO2)3] : triaminatrinotrokobaltt(III)

[Ni(CO)4] : tetrakarbonilnikel

Page 9: Senyawa Kompleks

[Fe(CO)5] : pentakarbonilbesi

[Fe(CO)2(NO)2] : dikarbonildinitrosilbesi

[Co(CO)3(NO)] : trikarbonilnitrosilkobalt

Keterangan: triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan kompleks dengan biloks = 0, selain itu

merupakan kompleks dengan biloks 1.

Senyawa Kompleks Ionik

Senyawa kompleks ionik kation sebagai ion kopleks

penamaannya adalah sebagai berikut:

1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion

2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki

3) Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang ditulis dalam anggka

Romawi.

Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut:

1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion

2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki

3) Menulis atau menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan anggka Arab.

Contoh

Kompleks Spesi yang ada Nama

[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ dan 4NH3 ion tetraaminatembaga(II), atau Ion

tetraaminatembaga(2+)

[Co(NH3)4Cl2]+ Co3+, 4NH3, dan 2Cl‾ ion tetraaminadiklorokobalt(II) atau ion

tetraaminadiklorokobalt(1+)

[Pt(NH3)4]2+ Pt2+, dan 4NH3 ion tetraaminaplatina(II) atau

Page 10: Senyawa Kompleks

iontetraaminaplatina(2+)

[Ru(NH3)5(NO2)]+ Ru2+, 5NH3, dan NO2‾ ion pentaaminanitrorutenium(II) atau ion

pentaaminanitrorutenium(1+)

Senyawa kompleks ionik anion sebagai ion kompleks

Penamaannya adalah sebagai berikut

1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion

2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki

3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium

diganti –at kemudian diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi.

Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut

1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion

2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki

3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium

diganti –at kemudian diikuti muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.

Contoh

kompleks Spesi yang ada Nama

[PtCl4]2‾ Pt2+ dan 4Cl‾ Ion tetrakloroplatinat(I) atau ion tetrakloroplatinat(2-)

[Ni(CN)4]2‾ Ni2+ dan 4CN‾ Ion tetrasianonikelat(II) atau ion tetrasianonikelat(2-)

[Co(CN)6]3‾ Co3+ dan 6CN‾ Ion heksasianokobaltat(III) atau ion heksasianokobaltat(3-)

[CrF6]3‾ Cr3+ dan 6F‾ Ion heksafluorokromat(III) atau ion

heksasianofluorokromat(3-)

[MgBr4]2‾ Mg2+ dan 4Br‾ Ion tetrabromomagnesat(II) atau Ion

tetrabromomagnesat(2-)

Senyawa kompleks ionik kation dan anion sebagai ion kompleks

Page 11: Senyawa Kompleks

Penamaannya adalah menulis atau menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian

nama anion diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi atau menulis

atau menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti muatan ion

kompleks yang ditulis dengan angka Arab.

Contoh

K3[Fe(CN)6]3‾ : Kalium heksasianoferat(III) atau kalium heksasianoferat(3-)

K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(II) atau kalium heksasianoferat(4-)

[CoN3(NH3)5]SO4 : Pentaaminaazidokobalt(III) sulfat atau Pentaaminaazidokobalt(2+)

sulfat

[Cu(NH3)4]SO4 : Pentaaminatembaga(II) sulfat atau Pentaaminatembaga(2+) sulfat

[Cu(NH3)4] [PtCl4] : Tetraaminatembaga(II) tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina

tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-)

[Co(NH3)6]

[Cr(CN)6]

: Heksaaminakobalt(III) heksasianokromat(III) atau

heksasianokobalt(3+) heksasianokromat(3-)

Apakah senyawa kompleks hanya dapat dibuat dari unsur transisi?

                 Pada awal perkembangan senyawa-senyawa kompleks atau senyawa koordinasi

umumnya dibuat dari unsur-unsur transisi sebagai atom pusat. Disamping itu, senyawa yang

dibentuk dari logam transisi selalu memiliki bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi positif.

                Namun kini senyawa kompleks atau senyawa koordinasi atom pusatnya tidak harus dari

unsur transisi. logam alkali, alkali tanah dan logam utama lainnya dapat digunakan sebagai atom

pusat untuk mensintesis senyawa komplek atau senyawa koordinasi. Misalnya NaCl yang

dikonsumsi sehari-hari dalam kuah masakan merupakan suatu kompleks. NaCl di dalam air

membentuk ion heksaaquanatrium(I), [Na(H2O)8]+. Ion tetrakloroaluminat(III) [AlCl]‾, Be(NO3)2.4H2O

dan BeSO4.4H2O yang mengandung ion komplek tetraaquaberilium, [Be(H2O)4]2+, merupakan

beberapa senyawa kompleks yang dibentuk dari unsur-unsur bukan unsur transisi.

                   Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks, tidak hanya

dibuat dengan unsur transisi sebagai atom pusat, tetapi dapat pula dibuat dengan unsur-unsur lain

atau unsur-unsur logam golongan utama.

 

Page 12: Senyawa Kompleks

Apakah atom pusat suatu kompleks hanya memiliki bilangan oksidasi berharga positif?

              Awalnya senyawa kompleks yang berhasil disintesis selalu memiliki bilangan oksidasi

yang berharga positif. Berikut adalah beberapa contoh senyawa kompleks dengan bilangan

oksidasi ion pusat berharga positif

Ion kompleks Atom pusat b.o atom pusat

[Co(NH3)6]3+ Co3+ +3

[Co(CN)6]3‾ Co3+ +3

[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ +2

[Fe(CN)6]3‾ Fe3+ +3

[Pd(NH3)4]2+ Pd2+ +2

[PtCl4]2‾ Pt2+ +2

Keterangan: b.o = bilangan oksidasi

        

                   Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa atom pusat suatu kompleks

tidak harus memiliki bilangan oksidasi yang harganya positif. Atom pusat suatu

kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi nol dan negatif. Berikut adalah contoh

kompleks dengan bilangan oksidasi nol dan harga bilangan oksidasi negatif.

 

kompleks b.o atom pusat Kompleks b.o atom

pusat

[V(CO)6] 0 [V(CO)6] ‾ -1

[Cr(CO)6] 0 [Cr(CO)5]2‾ -2

[Fe(CO)5] 0 [Mn(CO)5] ‾ -1

[Co(Cp)2] 0 [Fe(CO)4]2‾ -2

Page 13: Senyawa Kompleks

[Ni(CO)4] 0 [Re(CO)4]3‾ -3

Keterangan: b.o = bilangan oksidasi

Catatan: CO adalah ligan karbonil, Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah ligan nitrosil. Ketiga

ligan tersebut merupakan ligan netral.

 

Bilangan Koordinasi

           Pada senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat disebut bilangan

koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi.

Bilangan koordinasi biasanya 2 x bilangan oksidasi. Oleh sebab itu untuk unsur-unsur yang

memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu akan memeiliki bilangan koordinasi lebih dari satu, hal ini

biasanya terjadi pada unsur-unsur transisi.

             Untuk senyawa kompleks dengan ligan monodentat, bilangan koordinasi atom pusat

adalah sama dengan jumlah ligan yang diikatnya. Bilangan koordinasi yang sering dijumpai pada

senyawa kompleks adalah 4 dan 6.