Lesson 3 Tata Nama Senyawa Kompleks

download Lesson 3 Tata Nama Senyawa Kompleks

of 38

Transcript of Lesson 3 Tata Nama Senyawa Kompleks

Lecture Presentation

Coordination ChemistryBy : Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc NIP. 19770723 200501 1 001

RUMUS KIMIA & TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS

TUJUAN PEMBELAJARANo

o

o

Menjelaskan aturan penulisan rumus senyawa kompleks Menuliskan rumus kimia senyawa kompleks Memberikan nama senyawa-senyawa kompleks sederhana

CURAH PENDAPATBagaimana penulisan rumus kimia dari : Karbondioksida Dinitrogenpentaoksida Barium sulfat Kalsium karbonat Nitrogen(IV)oksida

CURAH PENDAPATBagaimana penulisan rumus kimia dari : Diaminatetraisotiosianatokromat(III)

ATURAN TATA TULIS FORMULA (RUMUS KIMIA) SENYAWA KOMPLEKS

TATA TULIS RUMUS KIMIA SENYAWAKOMPLEKSRekomendasi IUPAC :

Urutan penulisan lambang atomAtom pusat ditulis paling depan, diikuti oleh ligan-ligan negatif yang disusun secara alfabetik dari simbol atom pertamanya, kemudian ligan-ligan netral yang juga disusun secara alfabetik dari simbol atom pertamanya. Urutan : atom pusat-ligan negatif-ligan netral

TATA TULIS RUMUS KIMIA SENYAWAKOMPLEKS

Pemakaian tanda kurungseluruh entitas kompleks, baik bermuatan atau netral ditulis dalam tanda kurung siku, [ ]. Formula ligan poliatomik maupun singkatan ligan ditulis dalam tanda kurung kecil ( ). Tidak ada spasi yang memisahkan antarligan dalam formula kompleks. [atom pusat(ligan negatif)(ligan netral)] Formula

TATA TULIS RUMUS KIMIA SENYAWAKOMPLEKS

Muatan ionik dan bilangan oksidasiformula entitas kompleks bermatan harus ditulis tanpa ion pasangannya. Muatan ion kompleks ditulis di luar kurung siku [ ] sebelah kanan sebagai supercript dengan tanda plus atau minus mengikuti nomor muatannya. Bilangan oksidasi atom pusat mungkin dituliskan dengan angka Romawi di sebelah kanan simbol atom sebagai supercript. Jika

CONTOH :

AgNCS ?Agung Nugroho Catur Saputro

ATURAN TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS

TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS Pada

awal perkembangannya, terutama sebelum tahun 1930, senyawa kompleks (koordinasi) penamaannya adalah didasarkan atas nama penemunya atau warna senyawanya.

Sejarah Penamaan Senyawa Koordinasi/kompleks

1. Berdasarkan Nama PenemunyaKompleksCr(SCN)3.NH4SCN.2NH3 PtCl2.2NH3 Co(NO2)3.KNO2.2NH3 PtCl2.KCl.C2H4

NamaGaram Reinecke Garam Magnus Garam Erdmann Garam Zeise

Rumus sekarangNH4[Cr(NH3)2(NCS)4] [Pt(NH3)4][PrCl4] K[Co(NH3)2(NO2)4] K[Pt(C2H4)Cl3]

2. Berdasarkan WarnanyaComplex CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3 CoCl3.4NH3 Color Yellow Purple Green Violet Early nameLuteo complex Purpureo complex Praseo complex Violeo complex

Formula[Co(NH3)6]Cl3[Co(NH3)5Cl]Cl2

Trans-[Co(NH3)4Cl2]Cl Cis-[Co(NH3)4Cl2]Cl

Sekarang, penamaannya senyawa kompleks tidak didasarkan atas nama penemu maupun warnanya.

Mengapa.?

Tata

nama senyawa kompleks sekarang berasal dari Inorganic Nomenclature Committee of International Union of Pure and Applaied Chemistry

Penamaan

senyawa kompleks melibatkan banyak aturan dimana semakin rumit senyawanya semakin banyak aturan yang harus diterapkan.

Bagaimana

aturan penamaan senyawa kompleks?

. Nama ligan Ligan netral Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3 : amina H2O : aqua CO : karbonil

NAMA SENYAWA Asetonitril etilenadiamina piridina 2,2-bipiridina 1,10-fenantrolina trifenilfosfina trifenilstibina trisikloheksilfosfina Amonia Hidrogen sulfida Hidrogen telurida Karbon monoksida Nitrogen monoksida

NAMA LIGAN Asetonitril etilenadiamina piridina 2,2-bipiridina 1,10-fenantrolina trifenilfosfina trifenilstibina trisikloheksilfosfina amina sulfan telan karbonil nitrosil

SINGKATAN ATAU RUMUS KIMIA MeCN en py bpy phen PPh3 SbPh3 Pcy3 NH3 H2S H2Te CO NO

Ligan

bermuatan negatif a. Anion yang namanya berakhiran dengan da, sebagai ligan akhiran da diganti dengan do, seperti contoh berikut :Rumus KimiaNH2NH2N3-

Nama Ionamida imida azida

Nama LiganAmido Imido azido

kecuali untuk ligan-ligan berikut :Rumus KimiaFClBrIO2H-

Nama IonFluorida klorida bromida Iodida oksida hidrida

Nama LiganFluoro Kloro Bromo Iodo Okso Hidro (hidrido)

b. Anion yang namanya berakhiran dengan it atau at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran o dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan

Rumus KimiaONONO2ONO2OSO2OSO32SCNNCSnitrit

Nama Ion

Nama LiganNitrito Nitro nitrato Sulfito Sulfato Tiosianato isotiosianato

Nitrit Nitrat Sulfit Sulfat Tiosianat Isotiosianat

2. Bila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan ligan yang ada.Pada aturan lama (sebelum tahun 1971) ligan negatif disebut lebih dahulu secara alfabetik kemudian diikuti dengan ligan yang netral yang disebut secara alfabetik pula.

ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra dan seterusnya. Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan, maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan seterusnya. Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis di dalam tanda kurung. Jumlah

3. Nama senyawa kompleks netral dinyatakan dengan satu kata, sedangkan nama senyawa kompleks ionik dinyatakan dengan dua kata dimana nama kation disebut lebih dahulu.

Pada a.

b.

senyawa kompleks ditunjukkan : Bilangan oksidasi dari ion pusat dengan angka romawi (angka Stock). Muatan dari ion kompleks dengan angka arab ditambah tanda (+) untuk ion positif dan tanda (-) untuk ion negatif (angka Ewens-Basset).

5. Nama ion atau senyawa kompleks yang berisomer ditambah dengan awalan yang menyatakan isomer yang ada seperti awalan cis-, trans-.

6. Kompleks anion, nama logamnya berakhiran at, sedangkan kompleks kation atau netral, nama logamnya tetap. kompleks anion : kromium kromat kobalt kobaltat kompleks kation dan netral : kromium kromium kobalt kobalt

KOMPLEKS NETRALCis-[Pt(NH3)2Cl2] : cis-diaminadikloroplatina(II) [BaI2(py)6] : diiodoheksapiridinabarium(II) [Ni(CO)4] : tetrakarbonilnikel [Co(NH3)3(NO2)3] : triaminatrinitrokobalt(III) [AgCl(PPh3)3] : klorotris(trifenilfosfina)perak(I)

Catatan : 1. Tata nama senyawa komppleks dimana logam yang ada tingkat oksidasinya ditunjukkan dengan angka Romawi dikenal sebagai tatanama sistematik. 2. Untuk senyawa kompleks netral sebaiknya penamaan dengan menggunakan angka Romawi dan tidak menggunakan angka Arab 3. Bilangan oksidasi nol dari atom pusat boleh tidak dituliskan, seperti biloks Ni dalam [Ni(CO)4].

KOMPLEKS IONIK K3[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(-III) ATAU Kalium heksasianoferat (3-) K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(II) ATAU Kalium heksasianoferat(4-) [V(CO)5]3- : Ion pentakarbonilvanadat(-III) ATAU : Ion pentakarbonilvanadat (3-) [Fe(CO)4]2- : Ion tetrakarbonilferat(-II) ATAU Ion tetrakarbonilferat(2-)

LKM 2.2Lembar Kegiatan Mahasiswa 2.2 secara berkelompok ! Jika telah selesai, segera beri tanda! Kerjakan

RANGKUMAN

Pada awal perkembangannya nama senyawa kompleks atau senyawa koordinasi didasarkan atas penemu atau warnanya. Sekarang didasarkan atas nama dan jumlah ligan serta nama logam beserta tingkat oksidasinya yang dituliskan dengan angka Romawi. Nama kompleks netral dan kompleks kation diakhiri dengan nama logam diikuti dengan tingkat oksidasi logam atau muatan dari kompleks. Nama anion diakhiri dengan akhiran at, diikuti dengan tingkat oksidasi atom pusat atau muatan kompleksnya.

SUPLEMEN SOAL[Cu(NH3)4][PtBr4] [Co(en)2Cl(NO2)]Cl Na3[Al(C2O4)3] [AgBr(AsPh3)3] [Fe(CO)4]2 [Ni(en)2][NiCl4]

SUPLEMEN SOALAmmoniumheksasianoferat(4-) Kalium pentakarbonilvanadat(3-) Pentaaminabromokobalt(III) sulfat Diakuadiaminadiklorokobalt(II) Heksanitritokobaltat(III) Tetraaminatembaga(II)heksasianoferat(II) Bis(etilenadiamina)nikel(II)tetrasianonikelat(II) pentakarbonilbesi

Diaminatriakuahidroksokrom(III) nitrat Tetrakis(pyridina)platina(II) tetraphenylborat Dibromotetrakarbonilbesi(II) Amonium diaminatetrakis(isotiosianato)kromat(III)