Seni Budaya I Z I

47
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MATA PELAJARAN UMUM HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

description

contoh pendampingan guru

Transcript of Seni Budaya I Z I

Page 1: Seni Budaya I Z I

PEMBELAJARANSENI BUDAYA

MATA PELAJARAN UMUM

HANDOUT PENDAMPINGANIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Page 2: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti

(KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk

Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL

yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas

atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi

Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan

pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk

menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik

melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat

kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta

perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau

struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta

didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk

mengukur perubahan perilaku seseorang baik selama proses

pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku

(behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.

B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar

ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik

selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2

Page 3: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal

klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan

pada Kurikulum 2013 digunakan taksonomi Bloom yang

disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan

perasaan dalam bersikap dan merasa.

Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas

intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.

Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan

manual atau motorik dalam bentuk melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama

dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan

rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap

dalam Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Krathwohl

dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima

(accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing),

menghayati (organizing/internalizing), mengamalkan

(characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan

taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson.

Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik

dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik

mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. Tahapan

perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand)

yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan

pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut

tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan

prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap

lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse) yang merupakan

penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana

bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama

lainnya dalam keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi

pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate),

merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria

dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3

Page 4: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen

secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau

mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur

baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi

Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing),

menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar

(associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).

2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata

pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran

kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan

Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan

kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian

yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4

Penilaian

PenilaianHASIL BELA-JAR

Penilain

PEMBE-LAJARAN

Materi P

embelajaran

KDKI+

RL

SKL

Page 5: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK

sebagai berikut.

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5

Page 6: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan

kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi

kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi

dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap

tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6

Page 7: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

pengetahuan peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari

memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis

(C4); untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).

Dimensi kedua adalah dimensi bentuk pengetahuan (knowledge);

untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai

metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau

pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa

berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,

dibaca, disentuh, atau diamati. Misalnya patung monumen

Dirgantara di Jakarta, lukisan sabung ayam karya Affandi,

pertunjukan tari Sardono W. Kusumo, pertunjukan musik angklung

mang Ujo, pentas teater dari teater Koma.

b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih

kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.

Contohnya jenis dan ciri lukisan realis, jenis tata teknik pentas

teater, jenis dan ciri musik klasik, jenis dan ciri tari kelompok, jenis

teater tradisi.

c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana

melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan,

algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian

masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda.

Misalnya membuat lukisan teknik cat air, memainkan alat musik

gitar, menarikan tarian klasik, menyusun skenario drama.

d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi

(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas

dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian

berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai

contoh pengetahuan mengritik karya seni seperti lukisan, patung,

musik, tari, dan teater. Mengkaji dan mengungkap makna dari

suatu karya seni. Merencanakan pementasan karya tari, musik,

dan teater; merencanakan pameran karya seni rupa.

7. Kompetensi Inti pada aspek keterampilan mengandung keterampilan

abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7

Page 8: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji,

mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada

kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan

konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada

kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi

dan mencipta.

8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah

tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta

didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)

memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan

keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

10.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi

pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4

berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan

peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik

dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang

diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus

memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik,

peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung

(indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial

yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

11. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi

pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut.

a. Melakukan linierisasi keterkaitan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;

b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku

teks sesuai KD dari KI-3;

c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai

rumusan KD dari KI-4;

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8

Page 9: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam

kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan

KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang relevan.

C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah

melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD.

Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan

gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contohnya

sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9

Page 10: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Tabel 3. Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD

Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti

Kelas XKompetensi

Dasar AnalisisDimensi Kualifikasi

KemampuanSikap Memiliki

perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

I.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.

KD-1Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan sudah terkait dengan tuntutan KI-1.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1

Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian

2.2

Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya

2.3

Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan

KD-2.1Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggungjawab, toleran, dan disiplin sudah terkait dengan penghayatan dan pengamalan KI-2KD-2.2Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai sudah terkait dengan penghayatan dan pengamalan KI-2KD-2.3Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli sudah terkait dengan penghayatan dan pengamalan KI-2

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10

Page 11: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti

Kelas XKompetensi

Dasar AnalisisDimensi Kualifikasi

Kemampuanpembuatnya.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab, serta dampak fenomena dan kejadian.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa.

3.2Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa.

3.3Memahami pameran karya seni rupa

3.4Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa.

KD-3.1Memahami bahan, dan media merupakan gradasi faktual, sedangkan memahami teknik dan proses merupakan gradasi prosedural, KD ini sudah terkait dengan KI-3KD-3.2Menerapkan jenis, simbol dan nilai merupakan gradasi konseptual dan prosedural, KD ini sudah terkait dengan KI-3KD-3.3Memahami pameran merupakan gradasi konseptual, KD ini sudah terkait dengan KI-3KD-3.4Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik merupakan gradasi faktual, konseptual, dan prosedural, KD ini sudah terkait dengan KI-3

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

4.1Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model

4.2Membuat karya seni rupa tiga dimensi

KD-4.1Membuat karya seni rupa dua dimensi merupakan gradasi mencipta. KD ini sudah terkait dengan menyaji dalam ranah konkritKD-4.2

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11

Page 12: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti

Kelas XKompetensi

Dasar AnalisisDimensi Kualifikasi

Kemampuanyang dipelajari di sekolah secara mandiri.

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

berdasarkan melihat model

4.3

Memamerkan hasil karya seni rupa

4.4Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil pengamatan.

Membuat karya seni rupa tiga dimensi merupakan gradasi mencipta. KD ini sudah terkait dengan menyaji dalam ranah konkritKD-4.3Memamerkan hasil karya seni rupa, merupakan gradasi menyaji dalam ranah konkrit. KD ini sudah terkait dengan menyaji dalam ranah konkrit.KD-4.4Membuat tulisan kritik karya seni rupa merupakan gradasi mencipta. KD ini sudah terkait dengan menyaji dalam ranah konkrit.

Keterangan:

1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari

Permendikbud nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum

SMK/MAK dan lampirannya.

3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil

belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan

melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian

kompetensi.

D. Latihan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12

Page 13: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas X, XI dan XII

sesuai contoh di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13

Page 14: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep

Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar

(KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di

antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan

Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata

pelajaran.

B. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3

dan KD dari KI-4 dan indikatorPencapaian Kompetensi (IPK). Guru Dapat

mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus

atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan

materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus

dan buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-

3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).

Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:

1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3)

dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau

diobservasi.

2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD

dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian

kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial

harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan

dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan

dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) yang sesuai dengan

KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai

dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.

4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan

gradasinya dan tuntutan KI.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14

Page 15: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif).

c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau

keterampilan konkret.

d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja

operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat

presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal

pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor

Dave atau Simpson.

e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD

minimal memiliki 2 (dua) indikator.

Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang

menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada

norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran ini

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami

seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta

berperan dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan,

baik dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global.

Pembelajaran seni di tingkat pendidikan dasar dan menengah bertujuan

mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik

dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan-

tujuan psikologis-edukatif untuk pengembangan kepribadian peserta

didik secara positif. Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak semata-

mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni

atau seniman namun lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku

kreatif, etis dan estetis.

Mata pelajaran Seni Budaya membahas materi pembelajaran sebagai

berikut.

1. Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (seni rupa dua dan tiga dimensi,

kritik seni rupa, dan pameran seni rupa);

2. Apresiasi dan kreasi karya seni musik (gubahan lagu dan musik, kritik

musik, dan pertunjukan musik);

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15

Page 16: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

3. Apresiasi dan kreasi karya seni tari (penciptaan tari, kritik tari, dan

pertunjukan tari), dan

4. Apresiasi dan kreasi seni teater (rancangan karya teater, kritik teater,

dan pertunjukan teater).

C. Contoh

Tabel 4. Penjabarabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.2Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung-jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian.

2.2Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya.

2.3Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

3.1Menganalisis bahan, media, teknik dan proses berkarya dalam seni rupa.

3.1.1

Menganalisis jenis bahan, media berkarya seni rupa.

Bahan, media, teknik, dan proses berkarya seni rupa

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16

Page 17: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1.2

Menganalisis teknik berkarya dalam seni rupa.

3.1.3

Menganalisis proses berkarya seni rupa

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1Membuat karya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi.

4.1.1

Menentukan ide pokok dalam berkarya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi.

4.1.2Mencoba alat dan bahan berkarya seni rupa dua dimensi

4.1.3

Menerapkan teknik dalam berkarya seni rupa dua dimensional hasil modifikasi.

4.1.4 Menyajikan hasil karya seni rupa dua dimensional hasil modifikasi.

Berkarya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi

Integrasi “muatan lokal” dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dimaknai

dengan materi Seni Budaya yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17

Page 18: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan dimaknai

dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi,

yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang dimungkinkan

diajarkan dalam program akutalisasi kegiatan ekstrakurikuler

kepramukaan.

Tabel 5. Pengintegrasian Materi Seni Budaya dalam Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Pramuka.

Kompetensi DasarIntegrasi “Muatan

Lokal” ke dalam Seni Budaya

Integrasi Ekstrakurikuler

Kepramukan dari materi Seni Budaya

3.1 Menganalisis bahan, media, teknik dan proses berkarya dalam seni rupa.

3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa.

Menganalisis bahan, teknik berkarya seni rupa dari daerah setempat.

Menerapkan jenis simbol dan nilai estetis dalam membuat karya seni rupa yang menjadi trend pasar.

Menganalisis bahan limbah untuk membuat tali atau membuat media dalam kegiatan pramuka.

Membuat rambu keselamatan berlalu lintas.

4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi.

4.2 Membuat karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan melihat model.

Membuat karya seni rupa yang menjadi trend pasar.

Membuat karya seni rupa tiga dimensi daerah setempat.

Membuat poster pelestarian lingkungan.

Melakukan kegiatan peduli keselamatan berlalu lintas dalam bentuk pembuatan simbol peringatan berlalu lintas.

D. Latihan

1. Buatlah analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian

Kompetensi seperti contoh di atas dari pasangan KD3 dan KD4.

2. Buatlah analisis integrasi materi KD dengan Muatan Lokal dan

Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti contoh di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18

Page 19: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang

berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun

sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

B. Deskripsi

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang

disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.

b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

peserta didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap

dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.

c. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam

pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4.

d. Perumusan tujuan

Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience),

perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree).

Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan

antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19

Page 20: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus

mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk.

Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi

keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk

yang dapat diamati dan atau diukur.

e. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan

pembelajaran saintifik dan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat

dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)

model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model

pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku

saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.

Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek

(Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui

Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua

model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi

pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan

untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya

mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal

jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus

menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada

pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil karya

(Problem Based Learning Dan Project Based Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau

penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, dan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20

Page 21: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning

dan Project Based Learning) dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya

berbentuk jasa atau produk;

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan meta kognitif;

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan

d. Pernataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan

penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah

kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan pencarian/penelitian).

1) Sintaks model Discovery Learning meliputi:

a) Pemberian rangsangan (Stimulation);

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

c) Pengumpulan data (Data Collection);

d) Pembuktian (Verification), dan

e) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:

a) Orientasi masalah;

b) Pengumpulan data dan verifikasi;

c) Pengumpulan data melalui eksperimen;

d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

e) Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil karya Problem Based Learning.

1) Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein

(dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

a) Mengidentifikasi masalah;

b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan

menseleksi informasi-informasi yang relevan;

c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian

alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan

pandang;

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21

Page 22: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

d) Melakukan tindakan strategis, dan

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari

solusi yang dilakukan.

2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting

(David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

a) Merumuskan uraian masalah;

b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;

c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

d) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Project Based Learning dengan sintaks:1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential

Question);

2) Mendesain perencanaan projek;

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the

Students and the Progress of the Project);

5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan

6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak semata-mata dimaksudkan

untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman

namun lebih menitikberatkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan

estetis.

Pendidikan Seni Budaya secara konseptual bersifat (1) multilingual,

yakni pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan

diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media, dengan

pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa gerak,

bahasa peran, dan kemungkinan berbagai perpaduan diantaranya.

Pendidikan seni bersifat (2) multidimensional, yakni pengembangan

beragam kompetensi peserta didik tentang konsep seni, termasuk

pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi

dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, dan

etika. Pendidikan seni bersifat (3) multikultural,

menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik

mengapresiasi beragam budaya nusantara dan manca negara. Hal ini

merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang

memungkinkan peserta didik hidup secara beradab dan toleran

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22

Page 23: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan masyarakat yang

pluralistik. Pendidikan seni berperan mengembangkan (4)

multikecerdasan, yakni peran seni membentuk pribadi yang harmonis

sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, termasuk

kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, verbal-

linguistik, musikal, matematik-logik, jasmani-kinestetis, dan lain

sebagainya.

Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi 4 (empat) aspek

seni sebagai berikut.

1. Seni Rupa

Apresiasi seni rupa, estetika seni rupa, pengetahuan bahan dan

alat seni rupa, teknik penciptaan seni rupa, pameran seni rupa,

evaluasi seni rupa, portofolio seni rupa. Pada Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) seni rupa berisi

kegiatan mengreasi karya seni rupa dua dan tiga dimensi.

2. Seni Musik

Apresiasi seni musik, estetika seni musik, pengetahuan bahan dan

alat seni musik, teknik penciptaan seni musik, pertunjukan seni

musik, evaluasi seni musik, portofolio seni musik. Pada Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) musik

menampilkan pergelaran karya musik.

3. Seni Tari

Apresiasi seni tari, estetika seni tari, pengetahuan bahan dan alat

seni tari, teknik penciptaan seni tari, pertunjukan seni tari,

evaluasi seni tari, portofolio seni tari. Pada Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) seni tari

melakukan dan mengreasikan karya tari.

4. Seni Teater

Apresiasi seni teater, estetika seni teater, pengetahuan bahan dan

alat seni teater, teknik penciptaan seni teater, pertunjukan seni

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23

Page 24: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

teater, evaluasi seni teater, portofolio seni teater. Pada Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) teater

menampilkan pementasan karya teater.

Mata pelajaran seni budaya dapat menjadi sarana konservasi dan

pengembangan budaya lokal, sehingga budaya tersebut terjaga

kelestarian dan peluang untuk pengembangannya tetap terbuka

melalui lembaga pendidikan.

Satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari

4 aspek dalam mata pelajaran Seni Budaya yang disediakan.

Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk

setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap

semesternya. Salah satu aspek mata pelajaran yang dipilih harus

sesuai dengan Program Keahlian yang diikutinya, dalam rangka

memperkaya dan meningkatkan kualitas kejuruan yang sesuai

dengan tuntutan lapangan kerja.

C. Contoh

Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model

pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat

menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum

dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau

pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan

sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan

sebagai berikut.

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai

dengan silabus dan buku teks siswa terkait.

2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan

rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.

3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan

langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih,

kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M)

sampai mencapai IPK.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24

Page 25: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan

(kegiatan guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada

format RPP.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25

Page 26: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Tabel 6. Rancangan pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing dan Pendekatan Saintifik

Kompetensi Dasar:

3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa.

4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model.

Indikator Pencapai

an Kompete

nsi

Sintaks Model

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengum-

pulkan Informasi

Menalar

Mengomu-

nikasikan

3.1.1Menganalisis jenis bahan, media berkarya seni rupa.3.1.2Menganalisis teknik berkarya dalam seni rupa.3.1.3Menganalisis proses berkarya seni rupa.

Orientasi masalah.

Guru menanyakan kepada siswa tentang bahan, media, dan teknik dalam berkarya seni rupaPeserta didik memperhatikan permasalahan yang dikemukakan guru terkait jenis, bahan, media dan teknik berkarya seni rupa.

Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman kelompok berkaitan dengan permasalah-an jenis bahan, media media berkarya seni rupa.

Pengumpulan data dan verifikasi.

Guru menugaskan siswa mencari berbagai sumber tentang bahan media.

Guru mendorong peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar.

Peserta didik secara individu mencermati sumber belajar yang ditemukan tentang bahan media berkarya.

Peserta didik secara berkelompok berdiskusi membahas permasalahan jenis bahan media yang

Peserta didik menggali informasi yang berkaitan dengan bahan media berkarya.Peserta

Peserta didik memberikan pendapat berkaitan bahan media berkarya.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26

Page 27: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Indikator Pencapai

an Kompete

nsi

Sintaks Model

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengum-

pulkan Informasi

Menalar

Mengomu-

nikasikandiketahui. didik

berdiskusi tentang jenis bahan media berkarya.

Peserta didik menilai jenis bahan media apakah telah mempu-nyai spesifikasi dan mutu yang tepat.

4.1.1Menentukan ide pokok dalam berkarya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi.4.1.2Mencoba alat dan bahan berkarya seni rupa dua dimensi4.1.3Menerapkan teknik dalam berkarya seni rupa dua dimensional hasil modifikasi.4.1.4Menyajikan hasil karya seni rupa dua dimensional hasil modifikasi.

Pengum-pulan data melalui eksperimen/ mencoba.

Guru menugaskan peserta didik membuat rencana karya seni rupa dua dan tiga dimensiGuru melakukan tutorial kelompok.

Peserta didik pada kelompok lain menanyakan berkaitan dengan presentasi kelompoknya

Peserta didik membuat rencana karya seni rupa dua dan tiga dimensi

Peserta didik memberi-kan tanggap-an terhadap pertanyaan yang muncul pada saat presen-tasi.Peserta didik memberi-kan masukan.Peserta didik menerima masukan.

Peserta didik memresentasikan hasil pekerjaan-nya pada kelompok lain.

Mengorganisasi dan

Guru menuga

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27

Page 28: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Indikator Pencapai

an Kompete

nsi

Sintaks Model

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengum-

pulkan Informasi

Menalar

Mengomu-

nikasikanmemformulasikan penjelasan.

skan siswa membuat karya seni rupa dua dan tiga dimensi.Peserta didik membuat karya seni rupa dua dan tiga dimensi.

Menganalisis proses inkuiri.

Guru menugaskan peserta didik untuk mengevaluasi hasil karya seni rupa dua dan tiga dimensi.

Peserta didik mengamati dan memberikan tanggap-an terhadap karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang dibuat.Peserta didik membuat simpulan hasil evaluasi karya seni rupa dua dan tiga

Peserta didik mengevaluasi karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang telah dibuat.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28

Page 29: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Indikator Pencapai

an Kompete

nsi

Sintaks Model

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengum-

pulkan Informasi

Menalar

Mengomu-

nikasikandimensi.

D. Latihan

Buatlah pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang

Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti

contoh di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29

Page 30: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi

muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.

Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan

kompeten bila hasil pengukuran kompetensi pengetahuan dan

keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan

untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga

digunakan penilaian otentik baik terhadap ranah sikap, ranah

pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik

menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang.

B. Deskripsi

Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian

proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap

spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan

keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas

perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia

nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran

dilakukan sebagai berikut.

1. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan

lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek

sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada

indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan

analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya

mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka

pengembangan nilai karakter bangsa.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30

Page 31: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran Seni

Budaya dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan

bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (spiritual dan

sosial). Guru Seni Budaya perlu memetakan sikap yang dikembangkan

pada setiap materi pembelajaran sesuai dengan relevansi dan

karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan

KI-3 dan KI-4.

Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

Observasi Daftar cekSkala penilaian sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diri Daftar cekSkala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester

Penilaian antar peserta didik

Daftar cekSkala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 5 peserta didik lainnya.

Jurnal Catatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

Berupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes

dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis

(uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes

lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas

yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat

laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan

melalui tes dan nontes dirancang melalui kisi-kisi soal mulai dari

menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator soal dan/atau

aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.

Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek

yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai

melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi,

dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format

penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.

3. Penilaian Ranah Keterampilan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31

Page 32: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan

keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada

keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta

dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan

alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan

fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,

dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan

diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam

kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau

tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.

4. Remedial dan Pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib

mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga

mencapai ketuntasan belajar.

Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang

memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata waktu yang telah

ditetapkan.

5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Laporan pencapaian kompetensi sikap

Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester

didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang

sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester.

b. Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan

Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir

semester merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal

(2,67).

c. Laporan pencapaian kompetensi keterampilan

Laporan pencapaian kompetensi keterampilan pada akhir

semester merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari

batas minimal (2,67).

C. Contoh

1. Penilaian Sikap

Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 32

Page 33: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

No Nama SiswaDisiplin Jujur

Tanggung Jawab Santun

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41.

2.

3.

Keterangan:4 = selalu terlihat3 = sering terlihat2 = jarang terlihat1 = belum terlihat

Indikator Penilaian Sikap

Disiplin

a. Tertib mengikuti instruksi

b. Mengerjakan tugas tepat waktu

c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta

d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujur

a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya

b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain

d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab

a Pelaksanaan tugas piket secara teratur

b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok

c Mengajukan usul pemecahan masalah

d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun

a. Berinteraksi dengan teman secara ramah

b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan

c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat

d. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperolel dari modus (skor yang sering muncul) dari

keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:

Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4

Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 33

Page 34: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2

Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 34

Page 35: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel 9. Kisi-Kisi dan Soal

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis

Soal Soal

3.1Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa.

3.1.1 Menjelaskan jenis bahan media berkarya seni rupa dua dimensi.

3.1.2 Menjelaskan sifat bahan media berkarya seni rupa dua dimensi.

3.1.3 Menjelaskan teknik berkarya seni rupa dua dimensi.

Siswa dapat menjelaskan secara tertulis jenis, sifat bahan dan teknik berkarya seni rupa dua dimensi.

Tes tertulis

1. Jelaskan jenis bahan berkarya seni rupa dua dimensi!

2. Jelaskan sifat tiga jenis bahan media berkarya untuk seni rupa dua dimensi!

3. Jelaskan teknik berkarya seni rupa dua dimensi!

Rubrik Indikator Penilaian Pengetahuan

a. Jenis bahan berkarya seni rupa dua dimensi4=Jika menjawab 3 jenis bahan dengan benar skor 4 3=Jika menjawab 2 jenis bahan dengan benar skor 3 2=Jika menjawab 1 jenis bahan dengan benar skor 21=Jika salah jawabannya skor1

b. Sifat tiga jenis bahan media berkarya untuk seni rupa dua dimensi4=Jika menjawab semua jenis dengan lengkap dan benar skor 4 3=Jika menjawab 3 jenis dengan benar tetapi kurang lengkap skor 3 2=Jika menjawab 3 jenis dengan benar skor 21=Jika menjawab 3 jenis dengan tidak benar skor1

c. Teknik berkarya seni rupa dua dimensi4=Jika menjawab 3 teknik dengan benar skor 4 3=Jika menjawab 2 teknik dengan benar skor 3 2=Jika menjawab 1 teknik dengan benar skor 21=Jika salah jawabannya skor1

Rumus Konversi Nilai

Jumlah skor yang diperolehNilai = X 4 = ________

Jumlah skor maksimal

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 35

Page 36: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

3. Penilaian Keterampilan

Tabel 10. Rubrik Membuat Karya Seni Rupa Dua Dimensi

No.

Nama Siswa/ Kelompok

Aspek yang dinilaiNilai Akhi

rKreativitas

bentukKomposisi Teknik

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Bobot 40 Bobot 30 Bobot 30

1. Dini V V V 3,70

2. Dana V V V 3,10

3. Dina V V V 2,00

Keterangan:

Indikator penilaian keterampilan

a. Kreativitas: ide, bentuk, komposisi dan penampilan akhir

4=Karya mengandung 4 aspek 3=Karya mengandung 3 aspek 2=Karya mengandung 2 aspek 1=Karya mengandung 1 aspek

b. Komposisi

4=Menerapkan prinsip komposisi secara seimbang dan harmonis3=Menerapkan prinsip komposisi secara seimbang2=Menerapkan prinsip komposisi secara kurang seimbang1=Menerapkan prinsip komposisi secara tidak seimbang dan tidak harmoni

c. Teknik

4=Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan sangat teliti dan cermat3=Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan cukup teliti dan cermat2=Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan kurang teliti dan cermat1=Tidak sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan asal-asalan

Rumus Konversi Nilai:

Jumlah skor yang diperolehNilai = X 4 = _________

Jumlah skor maksimal

Contoh Pengolahan Nilai

Nilai Akhir Dini = (4x40)+(3x30)+(4x30)= 3,70100

Nilai Akhir Dana = (4x40)+(3x30)+(3x30)= 3,10100

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 36

Page 37: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Nilai Akhir Dina = (2x40)+(2x30)+(2x30)= 2,00100

4. Contoh Laporan Pencapaian Kompetensi

a. Ranah Pengetahuan

Nama Peserta Didik : ...............................

NilaiCapaian

KompetensiNilai

Akhir**)

KD 3.1 3,30

KD 3.2 4,00

Rerata KD 3,65

Ulangan tengah semester 3,50

Ulangan akhir semester 2,90

Nilai Pengetahuan *)

Keterangan :

*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang

bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan

kompleksitasnya.

**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014

yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

b. Ranah Keterampilan

Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai CapaianNilai

Akhir**)

KD 4.1 3,30

AKD 4.2 4,00

Nilai Keterampilan *) 4,00

Keterangan :

*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian

tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.

**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014

yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

D. Latihan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 37

Page 38: Seni Budaya I Z I

Pembelajaran Seni Budaya

Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian

skala 4.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 38