Seni Budaya 12 PROTA Upload

12
Let’s Go to Smart Learning with Fokus! Diterbitkan oleh CV Sindunata Jl. Diponegoro No. 123 Kartasura, Sukoharjo 57166 Telp. (0271) 781797, 781853 Email: [email protected] Penulis : Tim Catha Edukatif Editor : Yen Nur Rahayu Setter : Hendra Prasetiyo Art Design : Teguh Pribadi Ilustrator : Andika, Margo WELCOME TO SMART LEARNING

description

FOKUS SEMESTER 1 2014/2015

Transcript of Seni Budaya 12 PROTA Upload

1Seni Budaya 12

Let’s Go to Smart Learning with Fokus!

Diterbitkan oleh CV SindunataJl. Diponegoro No. 123 Kartasura, Sukoharjo 57166

Telp. (0271) 781797, 781853Email: [email protected]

Penulis : Tim Catha EdukatifEditor : Yen Nur RahayuSetter : Hendra PrasetiyoArt Design : Teguh PribadiIlustrator : Andika, Margo

WELCOME TO SMART LEARNING

Seni Budaya 122

Pendalaman MateriPembelajaran berangkat dari kajian teori yang telah tersurat, dan realisasi dari proses pengalaman hidup. Materi mengemban fungsi sebagai pendulum pembelajaran menuju proses yang

Materi Fokus sarat dengan nilai-nilai edukatif, etika, dan kecakapan hidup.

1Metode dan Media PembelajaranMedia dan metode pembelajaran merupakan bagian dari rencana pembelajaran. Validitas dan akurasi keduanya, menjadi salah satu syarat menuju keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran dengan metode Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan pendekatan yang digunakan Buku Fokus agar pembelajaran lebih bermakna.

2

Tugas, Evaluasi, dan PenilaianPembelajaran berorientasi pada proses dan hasil. Keduanya terintegrasi dan terelaborasi melalui pengukuran kompetensi dan pengembangan perilaku. Standardisasi keberhasilan tidak hanya berupa skor, tetapi juga terciptanya kebiasaan. Kebiasaan harus dikreasi. Kebiasaan harus dilatih. Dari situlah keahlian bermula. Keahlian hanya dimiliki oleh mereka yang sering berlatih. Penilaian pembelajaran dalam Buku Fokus mencakup penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik.

3

Pembiasaan KarakterPembelajaran menjadi media untuk menggali keutamaan. Teori yang tersurat dan peristiwa yang terlihat, menjadi kaca benggala untuk menumbuhkan kebiasaan berbudaya luhur dalam interaksi, baik dengan sang Pencipta, sesama manusia, maupun jagat raya. Puncak perjalanan keutamaan manusia adalah kemampuan

CITRA MULIA SANG MAHA. Pembelajaran dalam Buku Fokus sarat dengan nilai-nilai Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia.

4

Wawasan SeniSeni budaya berasal dari kata seni dan budaya. Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan, dan dapat menggerakkan jiwa manusia. Budaya merupakan akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seni budaya merupakan hasil karya yang indah dari dan oleh akal pikiran. Kekayaan seni budaya merupakan warisan berharga yang menjadi satu kesatuan.

5

Let’s go to Smart Learning with Fokus! Buku Fokus menyajikan keunggulan materi dan strategi belajar baru yang akan mengantarkan peserta didik memasuki Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan!

The Power of Book

Private victories precede public victories.Kemenangan diri mendahului kemenangan publik.

3Seni Budaya 12

Table of ContentWelcome to Smart Learning ................................... 1The Power of Book .................................................. 2Table of Content ....................................................... 3

ASPEK 1: SENI RUPA .................................................. 5

Kegiatan Pembelajaran 1: Karya Seni Rupa Modern atau Kontemporer Mancanegara ................... 7

Kegiatan Pembelajaran 2: Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Murni dan Terapan dari Unsur Seni Rupa Nusantara .................. 12

ASPEK 2: SENI MUSIK ........................................... 22

Kegiatan Pembelajaran 1: Apresiasi Seni Musik Nusantara ........... 24

Kegiatan Pembelajaran 2: Mengaransir Karya Musik Nusantara ....... 27

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 ................... 35

ASPEK 3: SENI TARI ............................................... 38

Kegiatan Pembelajaran 1: Tari Kreasi Nonetnik Indonesia ............ 40

Kegiatan Pembelajaran 2: Sinopsis Tari Kreasi Nonetnik (Tunggal dan Kelompok) ....................... 44

ASPEK 4: SENI TEATER ......................................... 50

Kegiatan Pembelajaran 1: Teater Tradisional Mancanegara (Asia) ......................................................... 52

Kegiatan Pembelajaran 2: Merancang Teater Kreatif dari Teater Tradisional Mancanegara (Asia) ........... 57

I love my country Indonesia.Aku mencintai negaraku, Indonesia.

Seni Budaya 124

ULANGAN SEMESTER 1 ...................................... 64

ASPEK 5: SENI RUPA .............................................. 69

Kegiatan Pembelajaran 1: Konsep Seni Rupa Tradisional dan Modern atau Kontemporer Indonesia .... 71

Kegiatan Pembelajaran 2: Karya Seni Rupa Murni dan Terapan Nusantara ................................................. 77

ASPEK 6: SENI MUSIK ........................................... 88

Kegiatan Pembelajaran 1: Musik Tradisional Mancanegara ........... 90

Kegiatan Pembelajaran 2: Aransemen dan Pertunjukan Musik Mancanegara ............................................ 95

ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 ................... 104

ASPEK 7: SENI TARI ............................................... 107

Kegiatan Pembelajaran 1: Tari Tunggal dan Kelompok Mancanegara (Non Asia) ........................ 109

Kegiatan Pembelajaran 2: Sinopsis dan Pertunjukan Tari Tunggal dan Kelompok .......................................... 114 ASPEK 8: SENI TEATER ......................................... 121

Kegiatan Pembelajaran 1: Pertunjukan Teater Nontradisional Mancanegara ............................................ 123

Kegiatan Pembelajaran 2: Eksplorasi Teknik dan Pertunjukan Teater Kreatif ............................................ 129

UJIAN AKHIR SEKOLAH PAKET 1 ................... 136

UJIAN AKHIR SEKOLAH PAKET 2 ................... 140

DAFTAR PUSTAKA ............................................... 144

Pancasila is the way of life.Pancasila adalah pedoman hidup.

5Seni Budaya 12

Pendahuluan Apa yang dipelajari pada bab ini?

Pre-test

Pernahkah Anda menghadiri pameran lukisan? Apa sebenarnya tujuan diadakan pameran? Pameran merupakan suatu sarana untuk menampilkan karya seni kepada masyarakat umum. Seni rupa yang merupakan buah karya dipertontonkan agar dapat dinikmati keindahannya. Seni rupa kontemporer merupakan seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dahulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya

situasi waktu yang sedang dilalui.

• Apresiasi Karya Seni Rupa Modern atau Kontemporer Mancanegara

• Perkembangan Seni Rupa Modern atau Kontemporer Mancanegara

• Unsur Seni Rupa Nusantara• Merancang dan Membuat Karya

Seni Rupa Murni dan Terapan

Uji pengetahuan Anda dengan men-jawab dua pertanyaan berikut! Setelah selesai mengikuti pembelajaran pada bab ini, periksa kembali jawaban Anda. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut?

1. Sebutkan contoh seni rupa!

2. Apa keunikan dalam seni rupa?

Sumber: sahabatgallery.wordpress.com

1A S P E K

Indonesia is very rich country.Indonesia adalah negara yang sangat kaya.

Seni Budaya 126

Standar KompetensiIPS, Bahasa1. Mengapresiasi karya seni rupa.2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.IPA1. Mengapresiasi karya seni rupa.2. Membuat karya seni rupa.

Kompetensi Dasar

IPS, Bahasa1.1 Menjelaskan keunikan gagasan dan teknik dalam

karya seni rupa modern/kontemporer.1.2 Menjelaskan perkembangan seni rupa modern/

kontemporer Mancanegara.1.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan

gagasan dan teknik dalam karya seni rupa modern/kontemporer.

2.1 Merancang karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara.

2.2 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara.

IPA1.1 Menjelaskan keunikan gagasan dan teknik dalam

karya seni rupa modern/kontemporer.1.2 Menjelaskan perkembangan seni rupa modern/

kontemporer Mancanegara.1.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan

gagasan dan teknik dalam karya seni rupa modern/kontemporer.

2.1 Menggambar teknik/perspektif.2.2 Merancang karya seni rupa murni dan terapan

yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara.

2.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara.

Indikator Pencapaian dan Kompetensi• Menjelaskan apresiasi dan perkembangan karya seni

rupa modern atau kontemporer Mancanegara.• Menjelaskan pembuatan karya seni rupa murni dan

terapan dari unsur seni rupa Nusantara.

Alokasi Waktu : ... x 1 jam pelajaran

Komponen Silabus

Pengorganisasian Kelas

1. Guru membuka pelajaran dengan meminta peserta didik membaca doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dicapai peserta didik

setelah mengikuti pembelajaran. Peserta didik diharapkan mampu mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).

3. Guru memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang menarik disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Guru memberikan tugas yang melibatkan seluruh peserta didik. Tugas diberikan guna membantu peserta didik memahami konsep, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari. Kumpulan tugas peserta didik merupakan portofolio peserta didik.

5. Guru memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik. Guru juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan mengajak peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

6. Guru mampu mengembangkan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Metode PAIKEM yang disarankan adalah:- Think – Pair – Share- Guided Note Taking

7. Guru memilih media dan sumber pembelajaran. Media dan sumber belajar yang disarankan adalah:- Buku Teks Seni Budaya kelas 12- Alat Peraga- Slide PowerPoint

8. Guru mengajak peserta didik membiasakan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran ini, yaitu:- Menghargai prestasi - Toleransi- Kreatif - Disiplin- Kerja keras

9. Guru menyusun evaluasi diri atas pelaksanaan pembelajaran tiap kegiatan pembelajaran sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

10. Guru memberikan Remedial bagi peserta didik yang tidak memenuhi standar KKM dan memberikan pengayaan (Enrichment) kepada peserta didik yang memenuhi standar KKM.

11. Di akhir pembelajaran, Guru mengajak peserta didik menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa.

We have many thousand Islands.Kami memiliki ribuan pulau.

69Seni Budaya 12

Pendahuluan Apa yang dipelajari pada bab ini?

Pre-test

Apakah Anda hobi melukis? Tahukah Anda pelukis-pelukis besar Indonesia? Gambar di atas merupakan hasil karya Raden Saleh Syarif Bustaman yang berjudul “Penangkapan Diponegoro”. Berkat pengalamannya belajar menggambar dan melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman, dan Prancis, beliau dapat merintis kemunculan seni rupa modern di Indonesia. Corak lukisannya beraliran romantis dan naturalis. Aliran romantisnya menampilkan karya-karya yang bercerita dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Gaya naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret.

• Perkembangan Seni Rupa Tradisional Indonesia

• Perkembangan Seni Rupa Modern atau Kontemporer Indonesia

• Membuat Karya Seni Rupa Murni dan Terapan Nusantara

• Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

• Gambar Proyeksi Sentral

Uji pengetahuan Anda dengan men-jawab dua pertanyaan berikut! Setelah selesai mengikuti pembelajaran pada bab ini, periksa kembali jawaban Anda! Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut?

1. Apa pengertian seni rupa terapan?

2. Apa yang dimaksud pameran?

Sumber: artkimianto.blogspot.com

5A S P E K

The truth accomplishes the victories.Kebenaran menyelesaikan kemenangan.

Seni Budaya 1270

Standar KompetensiIPS, Bahasa 9. Mengapresiasi karya seni rupa.10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.IPA 9. Mengapresiasi karya seni rupa.10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.

Kompetensi DasarIPS, Bahasa9.1 Membandingkan seni rupa tradisional dengan seni

rupa modern/kontemporer.9.2 Menjelaskan perkembangan seni rupa modern/

kontemporer di Indonesia.9.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan

gagasan dan teknik dalam karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia.

10.1 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam corak dan teknik seni rupa.

10.2 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara.

10.3 Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran sekolah atau luar sekolah.

10.4 Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran sekolah atau luar sekolah.

IPA 9.1 Membandingkan corak seni rupa tradisional dengan

seni rupa modern/kontemporer. 9.2 Menjelaskan perkembangan seni rupa modern/

kontemporer di Indonesia. 9.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan

dan teknik dalam karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia dengan memerhatikan konteks kehidupan masyarakat.

10.1 Menggambar teknik/perspektif lanjutan.10.2 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang

dikembangkan dari beragam corak dan teknik seni rupa.10.3 Menyiapkan karya seni rupa yang telah diciptakan

untuk pameran di sekolah atau luar sekolah.10.4 Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk

pameran sekolah atau luar sekolah.Indikator Pencapaian dan Kompetensi• Menjelaskan konsep seni rupa tradisional dan modern

atau kontemporer Indonesia.• Menjelaskan karya seni rupa murni dan terapan.Alokasi Waktu : ... x 1 jam pelajaran

Komponen Silabus

Pengorganisasian Kelas

1. Guru membuka pelajaran dengan meminta peserta didik membaca doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dicapai peserta didik

setelah mengikuti pembelajaran. Peserta didik diharapkan mampu mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).

3. Guru memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang menarik disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Guru memberikan tugas yang melibatkan seluruh peserta didik. Tugas diberikan guna membantu peserta didik memahami konsep, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari. Kumpulan tugas peserta didik merupakan portofolio peserta didik.

5. Guru memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik. Guru juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan mengajak peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

6. Guru mampu mengembangkan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Metode PAIKEM yang disarankan adalah:- Bamboo Dancing- Snowball Drilling

7. Guru memilih media dan sumber pembelajaran. Media dan sumber belajar yang disarankan adalah:- Buku Teks Seni Budaya kelas 12- Alat Peraga- Slide PowerPoint

8. Guru mengajak peserta didik membiasakan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran ini, yaitu:- Kreatif - Toleransi- Kerja keras - Menghargai prestasi- Mandiri

9. Guru menyusun evaluasi diri atas pelaksanaan pembelajaran tiap kegiatan pembelajaran sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

10. Guru memberikan Remedial bagi peserta didik yang tidak memenuhi standar KKM dan memberikan pengayaan (Enrichment) kepada peserta didik yang memenuhi standar KKM.

11. Di akhir pembelajaran, Guru mengajak peserta didik menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa.

Make small effort repeatedly day in and day out.Buatlah usaha kecil berulang kali hari demi hari.

71Seni Budaya 12

Secara garis besar, seni rupa Indonesia meliputi seni rupa tradisional dan modern atau kontemporer. Seni rupa tradisional berakar pada budaya daerah asli yang perkembangannya dapat ditarik dari periode prasejarah hingga masuknya Islam ke Indonesia. Umumnya, seni tradisional lebih bersifat sebagai benda pakai, misalnya bermakna simbolis berkaitan dengan adat dan religi, sebagai hiasan, atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

1. Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua)Wujud dan ciri peninggalannya

berupa alat-alat batu yang dipecah secara kasar dan diduga digunakan sebagai alat pemotong, penumbuk, dan kapak. Pada zaman ini manusia hidup tidak menetap atau nomaden, sebagai pemburu dan pengumpul makanan, tinggal di dalam gua, menggunakan alat batu untuk keperluan sehari-hari, seperti alat pemotong dan alat pemecah. Mereka sudah menggunakan api dan memiliki sistem kepercayaan dengan berpusat kepada magik dan supranatural.

Sumber: smart-pustaka.blogspot.com

Peninggalan zaman paleolitikum

2. Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Wujud dan ciri peninggalannya

berupa benda-benda yang terbuat dari tulang, kerang, dan tanduk. Manusia zaman ini sudah mulai bercocok tanam dan memelihara ternak. Mereka hidup berkelompok, menggunakan panah untuk berburu dan membuat manik-manik serta gerabah. Pada masa ini, banyak ditemukan lukisan pada dinding gua-gua berupa bentuk tangan, kaki, binatang (kadal, kura-kura, burung, ikan), benda-benda langit (matahari, bulan) serta perahu. Menurut para ahli, hal ini memiliki hubungan dengan kepercayaan mereka.

3. Zaman Neolitikum (Zaman Batu Baru)Peninggalan pada zaman ini di

Indonesia diperkirakan banyak dipengaruhi oleh imigran dari Asia Tenggara, berupa pengetahuan tentang kelautan, pertanian, dan peternakan. Alat-alat yang digunakan sudah berupa gerabah, alat pembuat pakaian kulit kayu, tenun, serta telah mengenal teknik pembentukan kayu dan batu dalam bentuk mata panah, lumpang, dan beliung. Masyarakat pada masa ini juga telah mengenal teknik menghias dari kerang, gigi binatang, dan manik-manik.

Sumber: yogadesign.wordpress.com

Peninggalan zaman neolitikum

A Perkembangan Seni Rupa Tradisional Indonesia

Kegiatan Pembelajaran 1

Konsep Seni Rupa Tradisional dan Modern atau Kontemporer Indonesia

Di tengah kesulitan, terdapat kesempatan.

Seni Budaya 1272

4. Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar)Dolmen merupakan hasil kebudaya-

an megalitikum, di mana pada zaman megalitikum bangunannya selalu ber-dasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Dolmen ini merupakan sebuah media atau peralatan yang dipergunakan untuk mengadakan upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Dolmen.

5. Zaman PerungguPeninggalan-peninggalan dari zaman

ini berupa peralatan yang dibuat dari perunggu. Hiasannya berupa gambar-gambar tentang burung pada genderang, misalnya burung enggang. Penggambaran ini memiliki hubungan dengan kepercaya-an hidup setelah kematian dan kebangkitan. Burung merupakan simbol dunia atas. Kepercayaan ini masih hidup di Kalimantan dan Sumatra Utara. Peninggalan zaman perunggu lainnya yang menonjol adalah benda yang disebut nekara, diduga merupakan alat upacara. Nekara yang terbesar berada di Pura Penataran Sasih Pejeng, Bali.

6. Zaman Penyebaran Agama-Agama India (Hindu-Buddha)Benda-benda seni rupa pada

masa Hindu dan Buddha umumnya menggunakan bahan keras (batu dan logam). Peninggalan dari zaman ini, antara

lain prasasti-prasasti batu, bangunan suci keagamaan berupa candi, patung, senjata, dan alat-alat upacara. Candi yang paling terkenal adalah Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Pada kedua candi tersebut terdapat ribuan panel relief dengan tema religius, yaitu relief tentang kehidupan Sidharta Gautama pada dinding Candi Borobudur dan relief cerita Ramayana di Candi Prambanan.

7. Zaman Penyebaran Agama IslamPeninggalan kesenian zaman Islam

yang terkenal adalah masjid Kudus dan menaranya yang masih mengadopsi bentuk bangunan bergaya Hindu, yaitu beratap tumpang. Hal lain yang menonjol dalam seni Islam adalah stilasi bentuk tumbuh-tumbuhan, wayang, dan

dalam ajaran Islam tidak diperkenankan menggambarkan bentuk-bentuk manusia dan binatang. Bentuk-bentuk tersebut kemudian digayakan atau dibentuk dengan huruf-huruf Arab.

Seni rupa etnis Indonesia sangat luas, mengingat begitu banyaknya jumlah suku di Indonesia yang masing-masing memiliki keunikan karya seni rupa tersendiri. Akan tetapi, dari sekian banyak itu yang paling terkenal adalah unsur-unsur seni rupa dari Jawa dan Bali. Jawa identik dengan batik, wayang, dan keris. Adapun Bali sangat dekat dengan seni lukis dan patung yang memiliki ciri khusus.

1. Seni Rupa Etnis Jawa

a. BatikKata “batik” berasal dari gabungan

dua kata bahasa Jawa, yaitu “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu, batik bisa mengacu pada dua hal. Pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk

Make yourself so valuable in your works.Jadikan dirimu berharga dengan karya-karyamu.

73Seni Budaya 12

mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

b. WayangWayang dikenal sejak zaman

prasejarah, yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.

Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

c. Keris Keris adalah senjata tikam khas

Indonesia. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Keris merupakan karya budaya Indonesia yang telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO.

Keris memiliki berbagai macam bentuk, misalnya ada yang bilahnya berkelok-kelok (selalu berbilang ganjil)

dan ada pula yang berbilah lurus. Orang Jawa menganggap perbedaan bentuk ini memiliki efek esoteri yang berbeda.

2. Seni Rupa Etnis BaliSeni rupa berkembang intensif

setelah adanya hubungan antara kerajaan Bali dan Jawa. Seni ukir logam dan seni lukis berkembang pesat di Desa Kamasan, Klungkung. Tema-tema yang dilukiskan menyangkut ajaran-ajaran agama yang banyak diambil dari epos Mahabharata dan Ramayana, selain tema-tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang disebut reroncodan. Tema lain yang unik adalah seputar perbintangan, baik buruknya hari, perwatakan seseorang, dan makna gempa bumi.

Seni patung dan relief banyak digunakan dalam menghias pura. Patung dewa seperti zaman Hindu di Jawa sangat jarang ditemui. Tradisi seperti ini mencair ketika bangsa-bangsa Eropa masuk ke Bali. Seni dan budaya masyarakat Bali yang unik dan alamnya yang indah menarik perhatian banyak seniman Eropa untuk berkunjung, menetap, dan menikah dengan penduduk setempat.

Ida Bagus Made dan Anak Agung

Gede Sobrat mengembangkan teknik half tone, yang di Bali disebut teknik abur-aburan. Tema lukisan yang tadinya hanya menyangkut masalah keagamaan berubah menjadi tema kehidupan sehari-hari. Tahap-tahapnya, pertama, membuat sketsa (ngreka) di atas kanvas dengan pensil, lalu sket dipertebal dengan tinta menggunakan pena dari bambu, kegiatan ini disebut nyawi. Selanjutnya, menerapkan warna hitam yang mem-berikan tone gelap terang sehingga menimbulkan kesan volume pada objek benda dan ruang kedalaman pada ruang negatif. Tahap terakhir disebut nyenter,

Exercise your privilege to go the extra mile.Latihlah keistimewaanmu untuk pergi jauh.

Seni Budaya 1274

yaitu memberikan warna pada objek dan latar belakang, memperjelas tone gelap terang, dan memberikan penekanan pada bagian-bagian tertentu yang dianggap paling terang pada objek dengan warna putih (highlight).

Lukisan Ida Bagus Made, Seni Pertunjukan.

Ciri khas pada lukisan I Gusti Nyoman Lempad adalah tidak berwarna. Ia masih mempertahankan teknik melukis tradisional, sigar mangsi, yaitu gradasi warna hitam putih dan hanya mempertebal garis tepi objek yang dilukis. Tema yang diangkat seputar kehidupan sehari-hari. Adapun I Gusti Ketut Kobot masih melukiskan tema keagamaan,

tetapi dengan teknik abur-aburan. Ciri khasnya adalah sedikit warna dan tone hitam putih yang dominan. Teknik melukis ini disebut sebagai gaya Ubud.

Seni patung juga mengalami perkembangan, hanya saja yang mengembangkan tidak sebanyak dalam seni lukis. Tokoh pembaru seni patung angkatan Pitamaha yang terkemuka adalah Ida Bagus Nyana dan I Nyoman Cokot. Gaya mereka sangat berbeda walaupun sama-sama berangkat dari seni tradisi dan menggunakan bahan kayu. Ida Bagus Nyana mengembangkan seni patung tradisi dengan menstilasi, memanjangkan bentuk, dan tekstur permukaan patung sangat halus. Adapun I Nyoman Cokot memilih kayu-kayu dan akarnya yang telah keropos dimakan rayap, imajinasinya mengikuti image yang timbul dari sosok kayu yang dipahatnya. Ciri karya Cokot lebih bernapaskan seni patung primitif dan magis dengan tekstur permukaan kasar yang memberikan ekspresi sangat kuat.

B Perkembangan Seni Rupa Modern atau Kontemporer Indonesia

Seni rupa modern atau kontemporer Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda. Pada periode awalnya, per-kembangan seni rupa modern atau kontemporer Indonesia masih terbatas pada seni lukis.

1. Zaman Pengaruh Kebudayaan Eropa

Diperkenalkan teknik berkreasi seni rupa Barat oleh Raden Saleh Syarif Bustaman, merupakan awal periode seni rupa modern di Indonesia. Saat itu, gaya yang ditunjukkan cenderung bergaya atau bernilai romantisme (mendramatisir secara visual, melebihkan dari kenyataan sesungguhnya).

Sumber: pelukisbatam.wordpress.com

Berburu banteng karya Raden Saleh

Raden Saleh tidak menurunkan kemahirannya melukis ala Barat kepada masyarakat Indonesia pada waktu itu. Kemahiran ini baru muncul kembali di Indonesia ketika Abdulah Surio Subroto kembali ke Indonesia setelah belajar melukis di Akademi Seni Rupa Belanda. Ia menularkan kemampuannya kepada

Pernyataan berulang yang mengarah kepada keyakinan.