Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang MPK Abstrak
-
Upload
dimas-w-l-pamungkas -
Category
Documents
-
view
224 -
download
4
description
Transcript of Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang MPK Abstrak
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 1
ALOKASI KONTINGENSI:
CONDITIONAL VARIANCE-BASED APPROACH
Andreas Wibowo 1
1Ahli Peneliti Utama bidang Manajemen Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Panyawungan
Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung, Telp 022-7798393, E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Kenaikan biaya konstruksi dari ekspektasi merupakan salah satu risiko yang melekat dalam setiap proyek
konstruksi. Oleh karena itu perlu dialokasikan jumlah tertentu dalam estimasi sebagai provisi untuk
risiko tersebut yang dikenal sebagai kontingensi. Definisi standar tentang kontingensi tidak tersedia, dan
demikian halnya dengan metoda estimasi dan alokasinya untuk setiap item biaya yang ditinjau. Tulisan
ini menyajikan suatu metoda perhitungan alokasi kontingensi secara probabilistik berdasarkan konsep
conditional variance-based analysis (CVBA). Alokasi ditentukan berdasarkan sensitivitas suatu item
pekerjaan yang diukur melalui Spearman Rank Correlation terhadap biaya total kondisional berada di
atas ekspektasi biaya. Isu tentang tingkat keyakinan (confidence level) kontingensi tetap dipertahankan
dalam model ini. Untuk merepresentasikan ketidakpastian biaya digunakan distribusi beta sementara
untuk perhitungannya digunakan Simulasi Monte Carlo. Untuk memperlihatkan aplikasi model yang
ditawarkan disajikan sebuah contoh numerik sederhana. Perbedaan hasil perhitungan dengan pendekatan
alokasi kontingensi tradisional berdasarkan bobot item pekerjaan dan variance-based analysis juga
didiskusikan dalam tulisan ini.
Kata kunci: risiko, kontingensi, alokasi, conditional variance, Spearman rank correlation, Monte Carlo
ANALISIS RISIKO WASTE PADA PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA JEMBER
Anita Trisiana1, I Putu Artama Wiguna2 dan Farida Rahmawati³
i, Mahasiswa S2 Manajemen Proyek Konstruksi, Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp 0331-334287, email: [email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 081332800768,
email: [email protected]
³ Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp 0811372679, email: farida @grad.its.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waste yang terjadi menggunakan survei kuesioner dan
wawancara, mengetahui tingkat risiko waste menggunakan analisis probabilitas dan dampak. Data
diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara pada proyek konstruksi gedung di kota Jember
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2008-2010) dari sudut pandang manajer proyek dan pelaksana. Data
yang terkumpul akan dianalisa menggunakan probability impact grid sehingga mendapatkan nilai risiko.
Hasil analisa Probability Impact Grid terhadap waste yang terjadi, terdapat empat risiko waste tertinggi
yaitu: perbaikan pekerjaan finishing, penundaan jadwal, tukang lambat/tidak efektif, dan kesalahan
pekerja.
Kata kunci: risiko, waste, konstruksi gedung, probability impact grid
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 2
PENGARUH GAYA NEGOSIASI
TERHADAP HASIL NEGOSIASI
PADA INDUSTRI KONSTRUKSI DI INDONESIA
(STUDI KASUS PADA DEVELOPER SWASTA DI KOTA
SURABAYA)
Cahyono Bintang Nurcahyo 1, Christiono Utomo2, Hanifah Nebrian Sukma3
1,2,3 Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
(FTSP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp 031-5939925, email: [email protected]
ABSTRAK
Kegiatan rutin di dunia konstruksi diwarnai dengan kolaborasi, konflik, dan negosiasi. Negosiasi perlu
ditempatkan sebagai upaya pertama dalam penyelesaian sengketa. Latar belakang teknis dan organisasi
yang berbeda-beda, menyebabkan perbedaan pendapat diantara para ahli pada kesuksesan kerja sama
dalam industri konstruksi di Indonesia. Berbagai gaya negosiasi dalam konstruksi perlu dipelajari dan
diteliti, karena akan menjadi akar dari kolaborasi yang sukses.
Penelitian ini membahas hubungan antara gaya negosiasi dengan hasil negosiasi dari beberapa macam
karaktek negosiator di dunia konstruksi, menggunakan metode survei. Responden yang dipilih adalah
developer swasta antara lain Facility Manager, Project Manager, dan Design Manager. Dalam survei,
digunakan metode sampling berupa simple random sampling. Seluruh sampel memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan analisa regresi berganda.
Selanjutnya didapatkan nilai dan persamaan sehingga dapat diketahui gaya dan hasil negosiasi yang
paling dominan. Ada tujuh hasil hubungan antara gaya dan hasil negosiasi. Gaya negosiasi yang paling
dominan pada developer swasta di kota Surabaya adalah Collaborating, sedangkan hasil negosiasi yang
paling dominan adalah Relationship Maintained. Dengan adanya nilai angka pada persamaan-persamaan
tersebut dapat disimpulkan gaya negosiasi apa yang membawa pengaruh positif dan negatif pada hasil
negosiasi.
Kata kunci: developer swasta, gaya negosiasi, hasil negosiasi, konflik, konstruksi.
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF BENTUK
INVESTASI ALAT BERAT
DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BANGKA
Dwi Yogo Bhekti1 dan Retno Indryani2
1Mahasiswa Program Pasca Sarjana Teknik Sipil, ITS Bidang Keahlian Manajemen Aset,
e-mail : [email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proyek di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka diperlukan alat berat
yang cukup dan kondisi alat berat yang baik. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka mempunyai 2
unit motor grader yang sudah habis umur ekonomisnya sehingga diperlukan penambahan, penggantian
dengan unit baru atau memperbaiki unit yang lama. Untuk memenuhi kebutuhan alat berat ada beberapa
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 3
alternatif bentuk investasi yang mungkin dilakukan yaitu membeli baru, beli bekas, dan overhaul
peralatan lama. Membeli baru membutuhkan dana yang besar. Kebutuhan dana tersebut dapat diatasi
dengan modal pinjaman atau juga melalui leasing. Membeli bekas tidak membutuhkan dana investasi
yang besar, namun umur ekonomisnya berkurang. Overhaul peralatan lama membutuhkan dana yang
lebih sedikit, namun proses overhaul harus sering dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran alternatif bentuk investasi yang paling
menguntungkan ditinjau dari aspek finansial. Analisa dilakukan terhadap investasi alat berat motor grader
milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka. Alternatif bentuk investasi yang akan dianalisis adalah
memberi baru tunai dengan modal sendiri maupun dari modal pinjaman, membeli baru dengan leasing,
membeli bekas tunai, dan overhaul peralatan lama. Penentuan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan
nilai Net Present Value (NPV) tertinggi. Berdasarkan hasil analisis finansial bentuk investasi overhaul
alat lama mempunyai NPV yang terbaik
Kata kunci : investasi, motor grader, net present value.
KAJIAN IMPLEMENTASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA
KONTRAKTOR YANG BERSERTIFIKAT ISO 9001:2008 (Sebuah Studi Kasus Pada Kontraktor PT. XYZ di Jawa Tengah)
Hermawan1 , Betty Susanti1 , Mona F.1
1Mahasiswa Program Studi DoktorTeknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL),
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung Email: [email protected];
[email protected]; [email protected]
ABSTRAK
Globalisasi membawa dampak yang luar biasa kepada tuntutan customer terhadap produk dan layanan
yang diberikan oleh penyedia jasa dan barang. Oleh karena tuntutan yang besar dari customer ini
mempengaruhi proses kegiatan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa dan barang. Penyedia jasa dan
barang termasuk di dalamnya adalah industri dan jasa kontruksi yang harus memberikan layanan kepada
pemilik proyek yang berkedudukan sebagai customer. Customer memberikan ekspetasi yang bukan
hanya mampu sama dengan standar tetapi juga melampaui standar yang diberikan, sehingga customer
akan merasa puas terhadap produk atau jasa yang diterima. Salah satu strategi yang digunakan oleh para
pelaku bisnis konstuksi adalah mengimplementasikan Total Quality Management (TQM). Sebelum
sampai pada tahap penerapan TQM ini, pelaku bisnis konstruksi juga berupaya menerapkan sistem
manajemen mutu yang merupakan penerapan sebagian dari kunci elemen utama TQM. Indikator dari
penerapan sistem manajemen mutu pada industri dan jasa konstruksi adalah tersertifikasinya organisasi
mereka dengan ISO 9001:2008 atau seri ISO yang lain seperti ISO 14001 atau ISO 18001. Metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan menggunakan statistic deskriptif dan interview
terstruktur. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian bahwa penerapan total quality management
merupakan salah satu langkah strategis untuk menjadi sebuah organisasi yang mampu bersaing dalam
skala nasional ataupun internasional sebagai dampak dari globalisasi, total quality management bukan
berfokus pada produk tetapi pada proses untuk menjadi excellence yang melibatkan semua komponen
yang ada pada organisasi dan penerapan sistem manajemen mutu yang disyaratkan pada ISO 9001:2008
merupakan subset total quality management sebagai bagian dari upaya untuk menjalankan total quality
management.
Kata kunci: total quality management, ISO 9001:2008
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 4
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TENAGA KERJA
PADA PROYEK KONSTRUKSI
Maksum Tanubrata1,
Saron Kurniawati Yefta2 , Firnandus Hadinata Halim3
1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Bandung
Telp 022-2012186 e-mail: [email protected] 2 Dosen Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Bandung
Telp 022-2012186 email: 3 Jurusan Dobel Degree Teknik Sipil-Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha
Bandung
Telp 022-2012186 e-mail:[email protected]
ABSTRAK
Dalam suatu proyek konstruksi pasti dibutuhkan sumber daya manusia untuk merancang dan
membangun proyek tersebut hingga terwujud. Agar proyek yang dikerjakan itu dapat berjalan dengan
lancar, diperlukan pengelolaan yang baik terutama dalam hal pengupahan. Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk memberikan suatu model aplikasi yang dapat mempermudah dalam mengelola tenaga kerja
terutama dalam hal pengupahan yang digunakan pada sebuah proyek konstruksi.
Di dalam pengelolaan tenaga kerja ini berisi mengenai pengelolaan tenaga kerja dengan dua tipe
pengerjaan, yaitu: harian dan borongan. Dalam tipe harian, pekerja akan diabsen setiap harinya dan di
setiap akhir minggu akan dibayar upah sesuai absensi yang dicatat. Sedangkan pada tipe borongan pekerja
akan dibayar sesuai dengan volume pekerjaan yang dikerjakan. Aplikasi yang dibuat ini menggunakan
bahasa pemrograman Java dengan database MySQL. Sumber data yang diperoleh dari literatur dan
pengujian aplikasi menggunakan metode Black Box Testing.
Dengan adanya sistem informasi pengelolaan tenaga kerja, diharapkan proses pengupahan yang
ada pada proyek konstruksi dapat terkontrol dan dapat dievaluasi jika terjadi suatu praktek kecurangan
pekerja di lapangan secara nyata.
Kata kunci: tenaga kerja, proyek, aplikasi, harian, borongan
ABSTRACT
In a construction project definitely the human resources needed to design and build the project to
be realized. In order for the undertaken project can run smoothly, it needs good management, especially
in remuneration. The purpose of this report is to provide an application model that can facilitate in
managing the labor, especially in remuneration that is used on a construction project .
In this labor management contains about labor management with two types of processing, namely:
daily and wholesale. In daily type, the labors would roll call every day and every weekend they will be
paid according to their recorded absence. While the type of wholesale, the labors will be paid according to
the volume of work being done. This applications created using Java programming language with
MySQL database. The data source obtained from literature and testing applications using questionnaires.
With this labor management information system, is expected to the process of the existing
remuneration on construction projects can be controlled and it can be evaluated if there is a practice of
cheating labors in real situation.
Keywords: labors, projects, applications, daily, wholesale
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 5
PERBANDINGAN PENETAPAN HARGA SEWA
RUSUNAWA GUNUNGSARI SURABAYA
(dengan dan tanpa subsidi)
Retno Indryani dan Farida Rahmawati
Lab Manajemen Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil ITS
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Rusunawa Gunungsari didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dengan
sasaran masyarakat di sekitar stren kali Surabaya dalam rangka mengurangi jumlah bangunan liar di
daerah tersebut. Pembangunan rusunawa membutuhkan biaya investasi dan pengelolaan yang sangat
besar dimana harga sewa yang dibebankan kepada penghuni diharapkan dapat menutup biaya pengelolaan
rusunawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa harga sewa minimum Rusunawa Gunungsari
dengan memperhitungkan biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan. Metode yang digunakan
untuk mendapatkan harga sewa unit rusun minimum per bulan adalah metode titik impas atau BEP (break
even point) berdasarkan perhitungan biaya tetap dan biaya variabel. Tingkat okupansi yang digunakan,
ditetapkan berdasar perbandingan jumlah sasaran penghuni yaitu warga stren kali di Surabaya terhadap
ketersediaan unit rusun di Rusunawa Gunungsari. Hasil akhir penelitian ini adalah harga sewa unit rusun
per bulan jika ada subsidi dari Pemprov Jatim untuk biaya investasi dan pengelolaan, harga sewa tanpa
ada subsidi serta perbandingan dengan harga sewa yang telah ditetapkan saat ini.
Kata Kunci : Rusunawa, Harga Sewa, Titik Impas.
PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR TENAGA KERJA
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
INTERNATIONAL JOINT OPERATION PADA PROYEK
INFRASTRUKTUR
Shirly Susanne Lumeno1, Rizal Zainnudin Tamin2, Puti Farida Marzuki3 dan
Indryati Sunaryo4
1 Mahasiswa Program Doktor, Program Studi Teknik Sipil, FTSL,ITB, Jl. Ganesa No.10 Bandung 40132,
email : [email protected] 2 Dosen KK-Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Program Studi Teknik Sipli dan Lingkungan, FTSL,
ITB, Jl. Ganesa No.10 Bandung 40132, email : [email protected] 3 Dosen KK-Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan, FTSL,
ITB, Jl. Ganesa No.10 Bandung 40132, email :[email protected] 4 Dosen KK-Manajemen Industri, Program Studi Teknologi Industri, FTI, ITB, Jl. Ganesa No.10
Bandung 40132, email : [email protected]
ABSTRAK
Komunikasi antara tenaga kerja pada proyek internasional joint operation berpengaruh cukup besar
terhadap kinerja perusahaan karena tenaga kerja domestik dan asing dengan latar belakang budaya,
bahasa berbeda harus bekerja sama dalam satu proyek untuk mencapai tujuan perusahaan. Paper ini akan
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 6
membahas seberapa besar pengaruh komunikasi antar tenaga kerja tersebut terhadap kinerja perusahan
joint operation dengan mengambil studi kasus pada proyek infrastruktur yang dilakukan oleh dua
perusahaan yang tergabung dalam international joint operation. Data yang diperoleh dengan melakukan
survei melalui kuesioner yang dibagikan kepada Project Manager sampai pada level supervisor. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan komunikasi antara individu dari negara yang berbeda berpengaruh
sangat besar terhadap kinerja perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah perbedaan bahasa dari SDM
domestik dan asing mengakibatkan penerimaan ataupun pemberian informasi pekerjaan sering salah
pemahaman sehingga berdampak pada kinerja pekerjaan yang kurang baik.
Kata kunci: international joint operation (IJO), proyek, komunikasi, kinerja perusahaan.
PEMODELAN ESTIMASI PRODUKTIVITAS TUKANG
BESI PADA PERUMAHAN DI KOTA MALANG
Ripkianto1 dan Lila Ayu Ratna Winanda2
1Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Nasional Malang, Kampus ITN Malang,
Telp 0431-561431 Ex. 230 , email: [email protected] 2Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP, ITS, Intitut Teknologi Nasional Malang, Kampus ITN Malang,
Telp 0431-561431 Ex. 230, email: [email protected]
ABSTRAK
Pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas dari peran tenaga kerja yang terlibat didalamnya.
Perencanaan tenaga kerja yang matang akan memberikan konstribusi pada penyelesaian akhir pproyek.
Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi peranan tenaga kerja sangat penting karena berpengaruh
secara langsung pada biaya waktu dan mutu pekerjaan. Mengingat masalah tenaga kerja dalam suatu
proyek konstruksi mempunyai porsi biaya yang besar antara 25% - 30 % dari keseluruhan biaya proyek
maka pengkajian masalah tenaga kerja harus menjadi perhatian tersendiri dalam perencanaan proyek.
Pengkajian mengenai pekerja konstruksi selalu terkait dengan produktivitas dan sering ditemui hasil
produktivitas yang berbeda dalam pelaksanaan karena sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa
penelitian terdahulu mengidentifikasi adanya faktor internal dan eksternal yang turut mempengaruhi
besarnya tingkat produktivitas. Adanya perbedaan ini akan coba dikaji dengan membuat pola kecerdasan
buatan.
Pada penelitian ini akan dikaji berdasarkan faktor eksternal yaitu cuaca, hubungan antar pekerja
dan manajerial untuk tukang besi yang bekerja di sejumlah perumahan di Kota Malang sebagai database
pembuatan pola. Dengan bantuan bahasa pemrograman Matlab dan konsep kecerdasan buatan (Jaringan
Syaraf Tiruan) maka dibentuk pola produktivitas pekerja khususnya tukang besi berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan bantuan software dan dilakukan pengujian pada
salah satu contoh pekerja, dapat diperoleh bahwa hasil pendekatan model memberikan nilai perbedaan
produktivitas dengan selisih hasil dibawah 10% sehingga pendekatan model dianggap memberikan hasil
yang cukup signifikan dan dapat digunakan untuk melakukan estimasi produktivitas tukang besi.
Kata Kunci : produktivitas, tukang besi, faktor eksternal, jaringan syaraf tiruan
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 7
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RESIKO
MENGGUNAKAN
INTEGRATED FTA-FMEA
Tri Joko Wahyu Adi
Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK
Pada umumnya proses identifikasi dan analisis resiko dilakukan secara terpisah; walaupun pada
kenyataannya, sumber (source), kejadian (event) dan dampak (effect) resiko merupakan satu proses yang
tak terpisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan proses identifikasi dan analisis resiko
pada proyek konstruksi dengan menggabungkan Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect
Analysis (FMEA). Pada model yang diusulkan, FMEA digunakan untuk mengidentifikasi resiko (failure
mode) dari suatu proses dan juga mendeteksi efek dari failure mode tersebut pada proses lain; sedangkan
FTA, selain digunakan untuk mengidentifikasi sumber resiko juga digunakan untuk mengkuantifikasi
probabilitas kejadian resiko. Output dari model ini selanjutnya digunakan untuk merancang mitigasi
resiko yang lebih efektif, karena proses mitigasi bisa dilakukan dari dua sisi yaitu dengan mencegah
sumber resiko (basic event) dan minimasi efek dari resiko (failure effect) yang terjadi. Untuk
memvalidasi model yang diusulkan, salah satu tahap konstruksi jembatan Suramadu (pengangkatan
girder) digunakan sebagai contoh studi kasus. Hasilnya menunjukan bahwa model ini dapat digunakan
sebagai alat yang efektif untuk mengintegrasikan proses identifikasi dan analisis resiko proyek.
Kata kunci: Identifikasi dan Analisis resiko, FTA, FMEA
Optimasi Lokasi Untuk Group Tower Crane
Pada Proyek Apartemen Guna Wangsa Surabaya
Sofyan Rahman *)Trijoko Wahyu Adi **)Yusroniya Eka Putri **)
*) Mahasiswa S1 Teknik Sipil FTSP ITS
**) Dosen Teknik Sipil FTSP ITS
ABSTRAK
Proyek Apartemen Guna Wangsa Surabaya menggunakan Tower Crane sebagai alat berat yang
digunakan untuk mengangkut alat kontruksi dan material konstruksi. Material konstruksi yang diangkut
meliputi besi tulangan dan batu bata ringan sedangkan alat konstruksi berupa scaffolding dan bekesting.
Proyek Apartemen Guna Wangsa Surabaya memiliki aktivitas pengangkutan yang banyak dan area
proyek yang luas sehingga satu buah Tower Crane tidak cukup untuk memenuhi seluruh aktivitas
pengangkutan, maka digunakan lebih dari satu Tower Crane. Mengingat Tower Crane yang digunakan
lebih dari satu buah maka penempatan Tower Crane harus ditempatkan pada titik yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui titik lokasi group Tower Crane yang memiliki
konflik indek dan keseimbangan beban kerja antar Tower Crane paling kecil dan menghitung selisih
waktu yang diperlukan Tower Crane untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengangkutan per lantai.
Untuk memperoleh titik optimal Tower Crane ada 3 skenario yang harus dilakukan yaitu Skenario 1
(kondisi asli di lapangan sesuai dengan data denah titik Supply dan radius Tower Crane 60 m), Skenario
2 (kondisi titik Supply yang telah di modifikasi penempatan dan jumlahnya sehingga pada setiap blok
memiliki 4 buah titik Supply yaitu Supply scaffolding, besi, bekesting, bata ringan dan radius Tower
Crane yang digunakan sama seperti data yang ada di lapangan yaitu 60 m) dan Skenario 3 (kondisi titik
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 8
Supply yang telah dimodifikasi seperti skenario 2 tetapi radius Tower Crane yang digunakan diperkecil
sampai mencapai radius yang optimal).
Skenario 2 yang paling optimal apabila dibandingkan dengan skenario 1 dan 3 karena skenario 2
memiliki konflik indeks dan keseimbangan beban kerja yang paling kecil diantara skenario lainya.
Skenario 2 (modifikasi penempatan dan jumlah titik Supply dan radius Tower Crane 60 m) titik optimal
group Tower Crane berada pada koordinat TC1 (79 ; 35) dan TC 2 (55 ; 111) dengan nilai konflik indek
(NC) sebesar 0 persilangan dan keseimbangan beban kerja antar Tower Crane (σ) 100,026 menit.
Kata kunci : Keseimbangan Beban Kerja (σ), Konflik Indek (NC), Optimasi Lokasi,
Supply, Tower Crane.
ANALISIS RISIKO KONTRAKTOR TERHADAP
SUBKONTRAKTOR PADA HUBUNGAN RANTAI PASOK
PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA
I Putu Artama Wiguna1, M. Arif Rohman1 dan Hendro Sutowijoyo2,
1 Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5939925,
e-mail: [email protected]
2 Alumni Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
ABSTRAK
Pada industri jasa konstruksi, tantangan yang dihadapi saat ini semakin kompleks. Hal tersebut terlihat
pada persaingan antar perusahaan penyedia jasa konstruksi yang semakin ketat. Sebagai upaya untuk
meningkatkan kinerja proyek, salah satu strategi yang dapat digunakan menerapan metode rantai pasok
yang dapat mencari solusi dari persoalan-persoalan yang terkait dengan penghantaran produk dari
penyedia jasa ke pengguna akhir (end user). Selain itu, rantai pasok juga telah menjadi komponen utama
dari strategi kompetitif untuk meningkatkan produktifitas dan profitabilitas organisasi karena dapat
mengintegrasikan supplier sampai dengan costumer dengan tujuan untuk memperbaiki daya respon dan
fleksibilitas organisasi. Namun penerapan rantai pasok dalam proyek konstruksi, bukan berarti tanpa
menimbulkan risiko baru. Pengelolaan risiko yang dilakukan dengan terstruktur dan menyeluruh dapat
berkontribusi terhadap perbaikan kinerja organisasi, sekaligus dapat menambah keuntungan dengan
mengurangi kejadian risiko yang tidak diharapkan dalam aktifitas organisasi bersangkutan. Melalui
penggabungan rantai pasok dan manajemen risiko, diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan
yang terjadi terkait penghantaran produk ke pengguna akhir sehingga dapat dihasilkan suatu produk
konstruksi yang murah, berkualitas, dan tepat waktu. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat memberikan gambaran lebih dalam mengenai praktik rantai pasok khususnya terkait
risiko yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persepsi risiko menggunakan
Probability Impact Analysis serta mendapatkan faktor risiko paling dominan menggunakan analisis faktor.
Penelitian dilakukan dalam bentuk survei persepsi risiko responden terhadap para pelaku dalam rantai
pasok proyek konstruksi gedung yaitu kontraktor dan subkontraktor, di Surabaya. Hasil analisis risiko
terbesar pada kontraktor terhadap subkontraktor adalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan
perubahan desain. Dari hasil analisis faktor didapatkan bahwa faktor sanksi, kejujuran dan kemampuan
menjadi faktor dominan.
Kata kunci : Supply Chain Management, Analisis Risiko, Analisis Faktor, kontraktor, gedung.
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Manajemen Proyek Konstruksi - 9
ANALISIS DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK
PEMBANGUNAN
GALANGAN KAPAL KABUPATEN LAMONGAN
M. Arif Rohman1, Cahyono Bintang2 dan Rizalatul Isnaini3
1,2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
email: [email protected] dan [email protected]. 2Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis risiko yang signifikan pada pelaksanaan Proyek
Galangan Kapal, serta mengetahui alternatif respon terhadap risiko signifikan tersebut. Sudut pandang
risiko yang diteliti ini adalah dari sisi kontraktor. Penelitian ini menggunakan Konsep Manajemen
Risiko. Tahapan penelitian ini dimulai dengan identifikasi jenis risiko melalui studi literatur, dilanjutkan
dengan survey pendahuluan, dan survey utama. Survey pendahuluan terhadap dimaksudkan untuk
melakukan verifikasi terhadap variabel yang didapatkan dari studi literatur. Hasil analisis dari survey
pendahuluan tersebut selanjutnya Analisis risiko dilakukan dengan cara memperkirakan kemungkinan
risiko yang terbesar yang akan terjadi dan dampak yang dihasilkan terhadap biaya dan juga waktu.
Langkah terakhir menetapkan respon risiko pada Proyek Pembangunan Galangan Kapal. Seluruh survey
dilakukan dengan Metode Wawancara (face to face interview). Responden yang terlibat dalam penelitian
ini adalah personel kontraktor yang meliputi Manajer Proyek, Kepala Sie Teknik, Kepala Sie Komersial,
Kepala Sie Keuangan dan Sumberdaya Manusia serta Supervisor. Berdasarkan hasil analisis diketahui
bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu ada dua macam, yaitu kerusakan peralatan kerja
dan kesalahan estimasi waktu. Jenis respon yang dilakukan untuk kerusakan peralatan kerja adalah
dengan cara mengontrol servis secara berkala serta kalibrasi terhadap peralatan yang telah jatuh tempo
masa validasinya. Sedangkan respon terhadap risiko kesalahan estimasi waktu dilakukan dengan
menggunakan analisis secara lebih cermat terhadap data historis sebelumnya dan melakukan pengecekan
ulang terhadap pekerjaan. Sedangkan variabel risiko yang signifikan terhadap biaya ada tiga macam,
yaitu perubahan harga material, kerusakan peralatan kerja, dan kesalahan estimasi waktu. Adapun jenis
respon terhadap ketiga jenis risiko tersebut secara berurutan adalah menggunakan cadangan biaya yang
memang diperuntukkan untuk kejadian yang tak terduga, perawatan peralatan secara berkala serta
menggunakan analisis data historis sebelumnya.
Kata Kunci : Analisis risiko, Pembangunan galangan kapal, wilayah Pantura Lamongan,
Respon risiko.