Geoteknik - 0 - Interpretasi Peta Geologi,Foto Udara Dan Citra Landsat Ke Arti Geoteknik
Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak
Click here to load reader
-
Upload
dimas-w-l-pamungkas -
Category
Documents
-
view
430 -
download
19
description
Transcript of Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 1
TINJAUAN KUAT DUKUNG DAN TEKANAN
PENGEMBANGAN TANAH BAYAT KLATEN
(Studi Kasus Kerusakan Jalan)
Agus Susanto1,Qunik Wiqoyah2, Etik Yulia Kristanti 3 dan Niken Mehikawati 4
1,2,3,4 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani
Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417, email :
ABSTRAK
Dalam dunia konstruksi tanah memiliki peran yang sangat penting, selain dapat digunakan sebagai bahan
konstruksi, tanah juga sebagai dasar berdirinya suatu bangunan. Namun sering kali suatu konstruksi
mengalami kerusakan karena permasalahan yang terjadi pada tanah. Sebagaimana yang terjadi pada
konstruksi jalan di daerah Bayat, Klaten yang sering mengalami retak-retak, amblas dan bergelombang.
Disinyalir rendahnya kuat dukung dan pengembangan tanah merupakan penyebab kerusakan konstruksi
jalan tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tanah setempat terkait
dengan fungsinya sebagai subgrade jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai karakteristik fisis, kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah Bayat, Klaten. Metode
penelitian berupa rangkaian pengujian di laboraturium yang meliputi : uji specific grafity, analisa
saringan, uji hydrometer, uji Atterberg limits, uji kepadatan (standard Proctor), uji California
BearingRatio (CBR) dan uji tekanan pengembangan dengan mengacu pada standar ASTM. Uji CBR dan
uji tekanan pengembangan dilakukan terhadap tanah dengan variasi tingkat kepadatan maksimum
(γdmax), 90% γdmax sisi kering, 95% γdmax sisi kering, 90% γdmax sisi basah dan 95% γdmax sisi basah. Hasil
uji karakteristik fisis tanah didapatkan nilai Gs = 2,625, LL = 77,25%, PL = 50%, SL = 16,026%, PI =
27,25% dengan distribusi butiran : kerikil = 0%, pasir = 26,67%, lempung = 73,33%. Berdasarkan
klasifikasi USCS tanah Bayat termasuk jenis tanah lanau-lempung dengan simbol MH atau OH dan
berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk kelompok A-7-5 (25). Hasil uji standard Proctor didapatkan
nilai kadar air optimum 37% dengan berat isi kering sebesar 1,141 gram/cm3. Nilai CBR soaked
maup un CBR unsoaked dipengaruhi oleh tingkat kepadatan. Semakin mendekati kepadatan
maksimum, nilai CBR-nya semakin besar. Pada tanah dengan tingkat kepadatan maksimum nilai CBR
unsoaked 2,2775 % dan nilai CBR soaked 1,2725 %, Semakin tinggi tingkat kepadatan, nilai tekanan
pengembangannya semakin kecil. Tekanan pengembangan hasil pengujian antara 0,0600 - 0,1125
kg/cm2 atau 6 - 11,25 kPa.. Berdasarkan nilai CBR-nya tanah Bayat termasuk kategori poor yaitu tanah
yang tidak memenuhi syarat apabila digunakan sebagai subgrade. Kategori poor sebagai subgrade dapat
dikatakan tidak mampu mendukung beban konstruksi jalan sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan
konstruksi jalan. Tekanan pengembangan tanah masih tergolong rendah sehingga tidak membahayakan
bagi konstruksi jalan di atasnya.
Kata kunci: kuat dukung, subgrade, tekanan pengembangan
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 2
THE PROBABILITY DESIGN OF PILE FOUNDATION
(DESIGN PONDASI TIANG DENGAN PRINSIP
PROBABILITAS)
Anto Budi Listyawan 1
1Lecturer, Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
email: [email protected]
ABSTRACT Probabilistic design began more realistic solution compare to the conventional deterministic design as it
can describe and accommodate of soil variability. Although the old approach is widely used, it is
confirmed, that almost all natural soils are spatially variable in their properties and rarely homogenous.
This paper focuses on the analysis and design of pile foundation on the project of SMK Muhammadiyah
Sukoharjo based on the probabilistic theory. The research begins with a certain preliminery analysis to
prepare the probabilistic analysis of Pile Foundation design by characterizing the tip resistance on 3 CPTs
data taken from the site. It involves an extensive analysis to perform the best-fit distribution of pointwise
variability of tip resistance using computer program written in MATLAB. The next step is deriving the
point statistics (i.e. mean, standard deviation, and coefficient of variation) across the site. Finally, a
certain monte carlo analysis using CRYSTAL BALL computer program is carried out to design the pile
foundation by inputting all data taken from MATLAB analysis. The pile is installed in 10m depth with
the thickness of cap and the diameters of pile are 0.4m and 0.3m respectively. The pile experiences a 140
tones vertical load.The results show that, there is no objection to the hypothesis of normality in the chi-
square analysis, although the best fit distribution for each profile or 6 profiles which collected at once are
varying (i.e.normal, log-normal, gamma). Compare to the deterministic analysis, the probabilistic design
needs more pile to resist the vertical load in a safety factor of 2.5 and confident limit 95%. Furthermore,
the higher variation of CPT data the larger number of pile is desired.
Keywords: CPT, probabilistic, deterministic, pile, MATLAB, CRYSTAL BALL
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 3
PENGARUH UKURAN, KEDALAMAN DAN SPASI
PERKUATAN GEOTEKSTIL
TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI TELAPAK
DIATAS TANAH LEMPUNG DENGAN KONSISTENSI
MEDIUM
Arief Alihudien1 ,Kuswardani2 dan Nanang Saiful Rizal 3
1Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-
336728, email: [email protected] 1Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-
336728, email: [email protected] 3Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-
336728, email: [email protected]
ABSTRAK
Geotektile adalah salah satu bahan yang digunakan untuk perbaikan tanah. Penggunanaan geotektile
sebagai bahan perbaikan pada tanah lempung dibawah pondasi dangkal masih belum banyak dipakai, hal
ini karena seberapa besar pengarunya masih belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh dari kedalam pemasangan geotektile terhadap dasar pondasi, jarak
antara geotektile, serta lebar geotektile terhadap dimensi pondasi. Metode penelitian menggunakan
metode ekperimen di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan geotektile sebagai
bahan perkuatan tanah dibawah pondasi dapat meningkatkan daya dukungnya. Pengaruh Ukuran, Spasi,
dan Kedalaman Geotektil terhadap dimensi dipelajari nilai BCR nya. Untuk pengaruh rasio kedalaman
Geotektile dan Lebar Pondasi (d/B), dimana semakin besar d/B maka BCR menurun. Pengaruh Lebar
geotektil terhadap lebar pondasi adalah semakin besar nilai l/B maka BCR tidak selalu naik karena
sampai pada nilai tertentu akan menurun. Pengaruh spasi geotektil terhadap lebar pondasi adalah
semakin besar nilai z/B maka BCR akan mengalami kenaikan.
Kata kunci: Geotektile, Pondasi Dangkal, Lempung Medium
PENGARUH VARIASI PANJANG DAN LOKASI
PENEMPATAN PERKUATAN TIANG MINI BAMBU
KOMPOSIT PADA PEMODELAN STABILITAS LERENG
As’ad Munawir1,Sri Murni Dewi1, Agoes Soehardjono,MD1 dan Yulvi Zaika1
1Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang, Jl. MT Haryono 167 Malang 65145
Indonesia, e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Fenomena kelongsoran masih menjadi isu yang berkelanjutan terjadi pada berbagai kasus
kelongsoran khususnya kelongsoran pada lereng. Untuk mencegah terjadinya bahaya kelongsoran dan
memperoleh solusi yang aman, maka perlu diadakan investigasi yang cermat terhadap kondisi kestabilan
lereng dari suatu jenis tanah. Penggunaan tiang untuk menstabilisasi kelongsoran aktif, dan sebagai
tindakan pencegahan pada lereng yang tidak stabil, menjadi salah satu teknik perkuatan lereng inovatif
yang penting dalam beberapa tahun belakangan ini. Maka perlu untuk dilakukan sebuah penelitian lebih
mendalam terkait perilaku tiang dalam metode perkuatan tanah tersebut. Sehingga dapat diketahui
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 4
bagaimana pengaruh daya dukung sebelum dan setelah dipasang tiang, dapat diketahui hubungan antara
tiang dengan beban runtuh maksimum yang dapat ditahan, dapat mengetahui nilai dari angka keamanan
lereng yang diperkuat dengan tiang, dapat diketahui lokasi optimum dalam penempatan lokasi tiang serta
dapat diketahui reaksi dan gaya-gaya yang terjadi pada tiang. Dalam penelitian ini digunakan pasir
bergradasi halus dan tiang mini bambu komposit dengan variasi parameter diameter tiang, panjang tiang,
jarak antar tiang dan lokasi tiang. Penelitian dilakukan di dalam bak uji berukuran ukuran panjang 1,50 m,
lebar 1,0 m dan tinggi 1,0 m. Pembebanan dilakukan dengan menambahkan beban secara bertahap hingga
mencapai beban runtuh pada pemodelan lereng. Beban dimodelkan sebagai strip footing yang
menyalurkan beban dari load cell. Masalah yang terjadi di laboratorium dianalisis dengan menggunakan
Finite Element Method, dengan mengubah bentuk pemodelan lereng 3D menjadi pemodelan 2D.
Penggunaan tiang mini bertulangan bambu/bambu komposit dipilih karena dari tinjauan aspek rekayasa
pelaksanaan jauh lebih mudah, teknologi tepat guna, dan sebagai inovasi baru pemanfaatan bambu
sebagai penulangan perkuatan tiang, sebagai nilai tambah pemanfaatan bahan lokal tulangan bambu
sebagai pengganti tulangan baja. Tiang yang digunakan pada stabilisasi lereng akan menerima beban gaya
lateral tanah yang diakibatkan oleh perpindahan horizontal tanah di sekitarnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perkuatan pada lereng yang tidak stabil akan meningkatkan daya dukung dan angka
keamanan terhadap kegagalan geser serta panjang tiang dan penempatan lokasi tiang memberikan
pengaruh dibandingkan lereng tanpa menggunakan tiang. Setelah menggunakan tiang didapatkan terjadi
peningkatan daya dukung tanah terbukti dengan meningkatnya beban runtuh maksimum yang dapat
ditahan lereng.
Kata-kata kunci: Perkuatan lereng, tiang mini bambu komposit, stabilitas lereng, bearing capacity
improvement, safety factor.
ELUCIDATING THE INITIATION OF MUDFLOW AT
KARANGANYAR
Shannon Hsien Heng Lee1 and Budijanto Widjaja2
1Professor, Department of Construction Engineering, National Taiwan University of Science and
Technology, Email: [email protected] 2PhD Candidate, Department of Construction Engineering, National Taiwan University of Science and
Technology, Email: [email protected]
ABSTRACT Mudflow is defined as mass movement with high water content and rapid velocity. A mathematical
model using the combination of Terzaghi’s trap door and the Bingham model was developed in the
current study to understand the parameters of this natural disaster. The laboratory test called “flow box”
was subsequently conducted based on the newly developed mathematical model. The flow box provided
rheology parameters, such as yield stress (i.e., cohesion) and viscosity. Viscosity is an important factor
that governs the movement of mudflow. One of the merits of the flow box is that it distinguishes
viscosity in a large amount of water content around the liquid limit. This advantage can be used to
simulate mudflow in a numerical model using the Flo2d software program. The Karanganyar mudflow
that occurred on December 26, 2007 buried some villagers and village buildings. To understand the
parameters that triggered the said disaster, undisturbed samples collected from the area were tested using
the flow box test. Results showed that the viscosity in plastic and viscous liquid states ranged from
0.03 Pa·s to 40 Pa·s. In the Flo2d simulation, the movement could be considered as mudflow based on
the velocity criterion when the water content is equal to or higher than one. However, the movement
could be classified as landslide when the soil is in the plastic state. In summary, the initiation of mudflow
can be described in a quantitative way using the mudflow at Karanganyar and the flow box test.
Keywords: mudflow, flow box, viscosity, viscous liquid state
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 5
PENGARUH PEMILIHAN PEMODELAN TANAH PADA
ANALISIS RESPONS DINAMIK TANAH
Halida Yunita1, Masyhur Irsyam2, Hendriyawan3, dan Dedi Apriadi4
1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh, email:
[email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10 Bandung,
email: [email protected] 3Dosen Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10
Bandung, email: [email protected] 4Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10 Bandung,
email: [email protected]
ABSTRAK Analisis respons dinamik tanah merupakan tahapan utama yang dilakukan dalam studi interaksi tanah-
bangunan akibat gempa. Analisis respons dinamik tanah digunakan dalam memprediksi gerakan
permukaan tanah untuk mengembangkan rencana spektrum respons gempa serta digunakan untuk
mengevaluasi tegangan dan regangan dinamik tanah. Para ahli geoteknik dan geologi kegempaan telah
lama mempelajari dan menghasilkan beberapa pendekatan numerik untuk memodelkan perilaku tanah
akibat beban gempa dalam analisis respons dinamik tanah. Artikel ini akan membandingkan penggunaan
pemodelan tanah linier ekivalen dan pemodelan tanah non-linier dalam analisis respons dinamik tanah.
Analisis dilakukan pada jenis tanah homogen dengan menggunakan program komputer EERA dan
NERA. Pengaruh penggunaan masing-masing model tanah akan diperlihatkan dalam bentuk kurva
kedalaman - percepatan maksimum dan kurva tegangan-regangan. Hasil perbandingan memperlihatkan
model linier ekivalen menghasilkan nilai percepatan maksimum dan tegangan geser yang overestimate
dibandingkan dengan model tanah non linier.
Kata kunci: pemodelan tanah, model tanah linier ekivalen, model tanah non-linier, respons dinamik tanah
EFFECT OF THE ROOTS DENSITIES ON THE SHEAR
STRENGTH OF ROOT-REINFORCED SOIL
Agus Setyo Muntohar
Department of Civil Engineering, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Tel. +62-274-387656. Email: [email protected]
ABSTRACT
Vegetation on slope was introduced as an alternative technique to prevent the slope failures. Many factors
may affect the increases in the shear strength of the root-reinforced soil. This research was undertaken to
investigate the effects of the shear strength of soil with the variations of root densities. In this research, a
series of laboratory tests was conducted on undisturbed and disturbed samples of soil reinforced with
Imperata Cylindrica. The root area ratio (RAR) was estimated from 0.07% to 1.18%. The main laboratory
test conducted was direct shear test. The specimen size was in square size of 50 mm by 50 mm and 25
mm of thickness. The relationship between root densities and shear strength of soil was developed. The
experimental results revealed that the vegetation roots improved significantly the soil shear strength. The
maximum shear strength of the soil increased linearly with the increases in fiber content of the roots. The
maximum shear strength was depending on the applied normal stress. A higher normal stress, higher
maximum shear strength was obtained. Thus, fibrous root vegetation was playing a significant role in
stabilizing the slope.
Keywords: root reinforcement, root density, shear strength.
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 6
KERUNTUHAN TANAH DAN TURAP KOLAM LONCAT
INDAH
Musta’in Arif 1),Trihanyndio Rendy S.1) , Herman Wahyudi 1)
1) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya.
ABSTRAK
Telah terjadi keruntuhan tanah galian, minipiles, dan turap (termasuk skoor baja WF 250 penopang
turap) disuatu lokasi kolam loncat indah Gedung Olah Raga. Keruntuhan dan kerusakan ini relatif parah,
sehingga dipandang perlu untuk dilakukan kajian ilmiah atau penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui
penyebab dari keruntuhan tersebut. Hasil kontrol ulang disain stabilitas galian dan analisa diharapkan
dapat menyimpulkan struktur-struktur mana saja yang masih dapat dipertahankan dan yang harus
dibongkar karena rusak, termasuk solusi perbaikannya.
Kata kunci : Keruntuhan, Stabilitas galian, turap
PENGARUH LAMA PERAWATAN TERHADAP NILAI
CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI
DENGAN KAPUR DAN FLY ASH
Qunik Wiqoyah1) , Yuanita Koestina2)
1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl.Ahmad Yani, Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta
2) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl.Ahmad Yani, Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAKS
Tanah Tanon Sragen adalah tanah lempung dengan plastisitas tinggi dan mempunyai kuat
dukung rendah, karena sangat sensitif terhadap perubahan kadar air. Hasil penelitian pendahuluan yang
dilakukan (Wiqoyah, 2003) menunjukkan bahwa tanah Tanon mempunyai nilai indeks plastisitas : 49,44
%, nilai CBR soaked : 0,6 %, nilai swelling potential : 14,90 %, niali aktivits tanah 2,61 dan berdasarkan
hasil uji defraksi sinar x kandungan mineral montmorillonite cukup dominan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perbaikan tanah tersebut agar dapat mendukung struktur yang dibangun di atasnya. Perbaikan
yang dilakukan pada penelitian ini adalah mencampur tanah lempung dengan kapur dan fly ash, dengan
persentase masing-masing 2%, 4% dan 6% terhadap berat sampel tanah. Jenis pengujian yang dilakukan
meliputi : uji sifat fisis dan mekanis tanah. Uji sifat fisis meliputi : uji kadar air, specific gravity, uji
Atterberg limits, dan uji analisa ukuran butiran tanah, sedangkan uji sifat mekanis yang dilakukan adalah
uji standard Proctor dan uji CBR dengan perendaman 4 hari dan perawatan : 3 hari, 7 hari, 14 hari dan
28 hari. Penambahan kapur dan fly ash, dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah antara lain
terjadi penurunan plastisitas tanah dan terjadi peningkatan nilai CBR. Nilai CBR maksimum terjadi pada
perawatan 28 hari dengan persentase kapur 6% dan fly ash 6% sebesar 35,55%. Pemakaian campuran
kapur, dan fly ash serta lama perawatan memberikan konstribusi yang baik terhadap kuat dukung tanah
lempung Tanon ini.
Key words : tanah lempung, fly ash, kapur, lama perawatan
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 7
PARAMETER TANAH YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MEMPREDIKSI KEMUNGKINAN TERJADI
LIKUIFAKSI PADA SAAT GEMPA
Ruwaida Zayadi1 dan Hatta Putra2
1Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta Telp 021-5663232, email:
[email protected] 2Mahasiswa Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta Telp 021-5663232,
email: [email protected]
ABSTRAK
Pada saat gempa besar terjadi banyak bangunan yang rusak berat bahkan runtuh. Pengamatan di lapangan
menemukan 2 (dua) penyebab keruntuhan yang dapat diakibatkan: (1) kesalahan disain dan detail pada
struktur atas yang terindikasi dengan banyaknya keruntuhan akibat tulangan yang didesain tidak cukup;
(2) bangunan yang telah didisain secara benar bahkan lebih dari cukup ternyata mendadak runtuh akibat
hilangnya daya dukung fondasi. Walaupun telah didisain secara sangat baik menggunakan fondasi tiang
pancang yang berdiri di atas tanah keras namun beberapa bangunan fasilitas umum tetap saja runtuh.
Kegagalan pada fondasi ini diakibat hilangnya daya dukung tanah yang disebabkan terjadinya likuifaksi
yaitu perilaku tanah yang mengalami perubahan tiba-tiba yang menyebabkan peningkatan tekanan air pori
dan penurunan kekuatan geser (shear strength).
Tulisan ini menjabarkan hasil penelitian terhadap parameter-parameter tanah yang sangat menentukan
kemungkinan terjadinya likuifaksi, sehingga dapat diantisipasi cara perbaikan tanah untuk menghindari
bahaya likuifaksi pada saat gempa terjadi.
Kata kunci : fondasi, daya dukung tanah, likuifaksi
PEMETAAN JENIS TANAH DAN NILAI TAHANAN
UJUNG KONUS (CN-KG/CM2) DI AREA KAMPUS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA (ITS)
Sudjanarko Sudirham1, Yudhi Lastiasih2
1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp
031-5928603, email: - 2Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5928601, email:
ABSTRAK Pembangunan infrastruktur seringkali membutuhkan data tanah awal untuk perencanaanya sehingga dapat
diestimasi dari segi metode pelaksanaannya maupun segi biayanya sehingga memperoleh kepastian
bahwa desain dari perencanaan infrastruktur tersebut aman dan efisien. Untuk itu perlu dilakukan
pengujian tanah baik itu tes lapangan seperti uji sondir atau boring maupun uji laboratorium.. Pengujian
ini sangat berkaitan dengan perencanaan infrastruktur sebagai landasan dari pengambilan parameter untuk
mendesain kekuatannya maupun efisien atau tidaknya desain yang sudah dilakukan.
Penelitian kali ini mencoba memetakan jenis tanah serta nilai tahanan ujung conus di area kampus ITS
dengan menggunakan data-data sondir yang telah dilakukan di area kampus ITS. Data-data tersebut
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 8
dikelompokkan dalam area daerahnya masing-masing kemudian dilakukan estimasi jenis tanah dan
konsitensinya kemudian dilakukan pemetaan untuk mengetahui profil tanah di wilayah kampus ITS.
Adapun tujuan dari pemetaan ini diharapkan dapat menjadi dasar acuan perencanaan awal infrastruktur
yang akan dikembangkan oleh ITS. Sehingga dengan hasil dari penelitian ini maka dapat ditentukan akan
menggunakan pondasi tipe apa,seberapa dalam dan metode perbaikan tanah seperti apa yang dapat
dilakukan di daerah atau lokasi yang akan dibangun tersebut. Mengingat bahwa sifat tanah yang bersifat
random maka untuk perencanaan yang lebih detail diharapkan untuk melakukan pengujian tanah kembali
Kata kunci: sondir,tahanan ujung konus,jenis tanah.
PENGARUH STABILISASI ASPAL EMULSI
PADA TANAH LUNAK SEBAGAI LAPISAN TANAH
DASAR (SUBGRADE) TERHADAP KEKUATAN
Syahril
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa No.10 Bandung
Telp: (022)2502350, Fax: (022) 2502350
Bambang Sugeng Subagio
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa No.10 Bandung
Telp: (022) 2502350, Fax: (022) 2502350
Ilyas Suratman
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa No.10 Bandung
Telp: (022)2502350, Fax: (022) 2502350
Siegfried
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Jalan dan Jembatan
Departemen Pekerjaan Umum
Jl. A.H. Nasution No. 264 Bandung
Telp: (022) 7802251, Fax: (022) 7802726
ABSTRACT
In a road pavement construction, subgrade is an important part which serves as the foundation and must
have the ability to bear the traffic load applying on the surface of the pavement. If the strength and
bearing capacity of subgrade is poor or less than a permissible limit, it has to be improved. The
improvement of the strength and bearing capacity of the soft soil can be done by using one of many
methods, that is a stabilization process. This study examined changes in the carrying capacity of soft soil
after stabilization process using asphalt emulsion. The stabilization process will investigate on the
physical and mechanical of soil properties, that is the soil characteristics and strength by adding various
percentage of the asphalt emulsion. The results of this research indicate that the stabilization process
using ashalt emulsion can lower the plasticity index and increase the strength of the soil.
Key words : subgrade, stabilization, asphalt emulsion, strength.
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 9
Penggunaan Cairan RSS-2000 sebagai Material
Stabilisasi Tanah dan Lapis Pondasi Jalan
Herman Wahyudi1, Trihanyndio Rendy S. 2 , Musta’in Arif 3
1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Perhubungan dan Bahan Jalan, FTSP, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601, email :
[email protected] 2 , 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601, email :
[email protected]; [email protected]
ABSTRAK
Saat ini terdapat bahan stabilisasi kimia yang berbentuk cairan bernama RSS-2000, yang
umumnya digunakan sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan daya dukung tanah atau lapis pondasi
perkerasan. Metode stabilisasi ini berasal dan telah dikembangkan di Singapura dengan hasil yang
memuaskan. Untuk mengetahui pengaruh bahan stabilisasi tersebut pada jenis-jenis tanah di Indonesia
maka perlu dilakukan suatu kajian / penelitian di laboratorium maupun di lapangan, sehingga diketahui
perilaku mekanisnya.
Jenis tanah yang divariasikan dalam penelitian ini adalah tanah non-ekspansif dan ekspansif.
Tanah non-ekspansif yang dilakukan dalam tes adalah berupa komposisi tanah lempung murni, tanah
lempung berpasir, tanah pasir berlempung dan tanah sangat dominan pasir. Untuk tanah ekspansif, variasi
jenis tanahnya didasarkan atas nilai Indeks Plastisitasnya. Seluruh jenis tanah ini nantinya akan di-
stabilisasi dengan menggunakan cairan RSS-2000 untuk diuji kepadatannya dengan Modified Proctor dan
CBR.
Kesimpulan akhir yang didapat dalam penelitian ini adalah penggunaan cairan RSS-2000 efektif
digunakan untuk berbagai komposisi Sand ( S ) dan Clay ( C ), namun paling maksimum apabila
digunakan pada tanah dengan komposisi Sand 95 % dan Clay 5 %. Nilai d max yang dapat dicapai 1,83
t/m3 dan CBR (Top & Bottom) maksimum dapat mencapai 38%. Apabila dilakukan waktu tunggu benda
uji (curing time) selama 7 (tujuh) hari, terjadi kenaikan nilai kepadatan tanah dalam % CBR yang
signifikan. Untuk komposisi 95% Sand : 5% Clay, terjadi kenaikan nilai CBR rata-rata sebesar 7,8 %,
yaitu dari semula 35% (Top) dan 38% (Bottom), menjadi 41,78% (Top) dan 46,86% (Bottom).
Kata kunci : stabilisasi kimia, RSS-2000, lapis pondasi jalan, tanah non-ekspansif, tanah ekspansif
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 10
ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT
GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PENAMBANGAN
KAPUR TERBUKA
Yerry Kahaditu F1 , Ria A A Soemitro2, Trihanyndio Rendy S3,
dan Moesdarjono S4
1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp. 08563320192 email : [email protected] 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp. 031-5928601, email : [email protected] 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp. 031-5928601, email : [email protected] 4 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp. 031-5928601, email : [email protected]
ABSTRAK
Masalah kestabilan lereng pada suatu tambang terbuka merupakan masalah yang sangat penting
karena menyangkut masalah keselamatan manusia, peralatan penambangan, dan infrastruktur lainnya
yang berada disekitar lereng galian. Dalam penambangan terbuka, desain lereng dan kestabilannya telah
dilakukan berdasarkan evaluasi karakteristik dan tipe batuan, struktur geologi dan kondisi air tanah bawah
permukaan.
Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh getaran dinamis tersebut dengan kestabilan lereng
serta kekuatan dan stabilitas jangka panjang material pembentuk lereng maka perlu dilakukan suatu
penelitian mengenai hal tersebut. Lokasi penelitian akan dilakukan di lokasi penambangan batu kapur di
Kab. Madura, Kab. Gresik dan Kab. Jember, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini dikarenakan telah banyak
dilakukan penambangan kapur dengan metode penambangan terbuka. Penelitian akan meliputi uji
karakteristik fisis dan mekanis batuan (pengujian unconfined compression test), dengan melakukan
pengambilan sampel batuan setiap kedalaman pada lereng galian pertambangan
Hasil karakteristik fisis dan mekanis batuan ini akan digunakan untuk analisa kestabilan galian
(perhitungan angka keamanan) dan dengan berbagai variasi getaran dinamis (beban dinamis kendaraan
dan beban dinamis gempa) dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Plaxis.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa apabila dilihat dari segi kepadatan batuan, untuk
batuan lokasi Jember lebih padat daripada batuan di lokasi yang lain dan dari segi kemampuan menyerap
air, batuan Jember lebih jenuh air daripada batuan Madura dan Gresik, dikarenakan volume pori pada
batuan Jember lebih kecil daripada lokasi lainnya. Sementara dari hasil perhitungan stabilitas galian
akibat beban dinamis kendaraan di atas lokasi pertambangan, untuk lokasi Gresik, kondisi aman dicapai
apabila pertambangan setinggi H 10 m, maksimal sudut galian adalah 80°, apabila pertambangan setinggi
H 20 m, maksimal sudut galian adalah 30°. Untuk lokasi Madura, kondisi aman dicapai apabila
pertambangan setinggi H 10 m, maksimal sudut galian adalah 90°, apabila pertambangan setinggi H 20
m, maksimal sudut galian adalah 30° dan apabila pertambangan setinggi H 30 m, maksimal sudut galian
adalah 30°. Untuk lokasi Jember, kondisi aman dicapai apabila pertambangan setinggi H 10 m, maksimal
sudut galian adalah 90°, apabila pertambangan setinggi H 20 m, maksimal sudut galian adalah 70°,
apabila pertambangan setinggi H 30 m, maksimal sudut galian adalah 60°, apabila pertambangan setinggi
H 40 m, maksimal sudut galian adalah 50°, apabila pertambangan setinggi H 50 m, maksimal sudut galian
adalah 40°.
Dari hasil pemodelan numerik stabilitas galian akibat kombinasi beban dinamis kendaraan dan
beban dinamis gempa dengan menggunakan program bantu Plaxis dapat disimpulkan bahwa akan terjadi
keruntuhan galian pertambangan (untuk H = 10 m dan α = 90°) pada saat terjadi gempa di seluruh lokasi
pertambangan Kab. Gresik, Kab. Madura dan Kab. Jember.
Kata kunci: Kestabilan lereng, Pertambangan terbuka, Kab. Madura, Kab. Gresik, Kab. Jember
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 11
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN TOTAL SUCTION
Yulian Firmana Arifin1
1Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani km.35,5 Banjarbaru
70714, Telp 0511-4773868, email: [email protected]
ABSTRAK Paper ini membahas mengenai kesalahan yang terjadi pada pengukuran total suction. Biasanya kesalahan
pengukuran total suction dijelaskan sebagai kesalahan manusia yang sulit diukur, padahal kesalahan yang
mungkin terjadi akibat ketidakakuratan alat dan juga perbedaan temperatur. 4 metode pengukuran yaitu
chilled-mirror hygrometer, filter paper, dan 2 capacitance relative humidity sensor digunakan dalam studi
ini. Material yang diukur adalah bentonit dan campuran bentonit-pasir. Hasilnya memperlihatkan bahwa
kesalahan pengukuran suction disebabkan oleh perbedaan temperatur pada saat pengukuran dan
ketidakakuratan alat. Kesalahan dominan disebabkan oleh ketidakakuratan alat jika perubahan temperatur
dapat dikontrol seminimal mungkin.
Kata kunci: temperatur, ketidakakuratan alat, chilled-mirror hygrometer, filter paper,
capacitance relative humidity, total suction.
PERBANDINGAN ANTARA PERKERASAN KAKU
DENGAN KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA
(STUDI KASUS : JALAN TOL WARU-JUANDA
SURABAYA)
Sudjanarko Sudirham 1
Suwarno 2
1Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Kepala Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601,
Email : [email protected]
ABSTRAK Ketika menghadapi kasus tanah lunak, biasanya metode perencanaan pada konstruksi perkerasan jalan
raya menggunakan beberapa cara diantaranya menggunakan metode perkerasan kaku (rigid pavement),
slab on pile, raft pile, dan juga PVD (Prefabricated Vertical Drain) yang dikombinasikan dengan
pembebanan bertahap yakni preloading. Keempat cara diatas memerlukan biaya yang cukup besar,
sehingga perlu dikembangkan metode lain yang dapat mengurangi biaya konstruksi tersebut.
Makalah ini membandingkan pemakaian KSLL (konstruksi sarang laba-laba) pada konstruksi jalan raya
(mengetahui kelayakan metode konstruksi sarang laba-laba pada konstruksi jalan raya), khususnya pada
jalan tol Waru – Juanda dan juga untuk mengetahui perbedaan kebutuhan tulangan konstruksi sarang
laba-laba dengan metode konstruksi yang sering digunakan yakni perkerasan kaku JRCP (Jointed
Reinforced Concrete Pavement). Didalam mendesign konstruksi perkerasan kaku maupun sarang laba-
laba ini yang perlu diperhatikan adalah kondisi tanah dasar (sub grade). Dimana tanah dasar pada kasus
tanah lunak mempunyai nilai CBR yang kecil. Dengan program bantu SAP 2000, tanah dasar tersebut
digunakan sebagai perletakan daripada konstruksi sarang laba-laba yang diasumsikan sebagai spring, dari
hasil SAP 2000 akan diketahui gaya-gaya dalam yang bekerja pada pelat lantai kendaraan maupun rib-rib
daripada konstruksi sarang laba-laba tersebut. Gaya-gaya dalam tersebut digunakan untuk mengetahui
kebutuhan penulangan yang dibutuhkan oleh konstruksi sarang laba-laba. Kemudian biaya daripada
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 12
kedua metode tersebut akan dihitung berdasarkan kebutuhan penulangan, volume beton, perancah, dan
bekisting, lalu dibandingkan metode mana yang mempunyai biaya lebih ekonomis dan efektif. Dari
perbandingan biaya tersebut,metode perkerasan kaku JRCP lebih ekonomis dan efektif daripada metode
konstruksi sarang laba-laba yang mempunyai selisih biaya hingga 58.6%.
Kata kunci : Pondasi, Sarang laba-laba, Perkerasan Kaku, Jalan tol, Perbandingan Biaya.
STABILISASI TANAH GAMBUT BERSERAT YANG
MENGALAMI PENURUNAN KADAR AIR DENGAN ABU
SEKAM PADI DAN KAPUR
Mila K. Wardani 1 dan Noor E. Mochtar2
1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 08123056226,
email:[email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, email:
ABSTRAK Penggunaan kapur sebagai bahan stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukungnya adalah hal yang
biasa dilakukan untuk tanah lempung. Hanya saja hal ini tidak umum diaplikasikan pada tanah gambut
karena gambut tidak mengandung silica. Untuk itu telah digunakan campuran 70% abu sekam padi dan
30% kapur sebagai bahan stabilisasi; hasil yang memuaskan dicapai pada prosentase bahan stabilisasi
sebesar 10%. Hanya saja studi tersebut belum memasukkan faktor perubahan lahan yang terjadi di
lapangan seperti pengeringan lahan. Oleh karena itu perlu distudi apakah 10% bahan stabilisasi tersebut
masih dapat memberikan hasil yang maksimum terhadap peningkatan sifat fisik tanah gambut yang
distabilisasi.
Dalam penelitian ini, tanah gambut berserat yang distudi berasal dari desa Bereng Bekel, Palangkaraya,
Kalimantan Tengah. Kadar air awal tanah gambut dibuat pada kondisi 60% dari kondisi kadar air inisial
(649.78%). Setiap sampel dicampur dengan bahan stabilisasi sebesar 5%, 10%, dan 15% terhadap berat
basah tanah dan kemudian diperam selama 10, 20, dan 30 hari. Sifat fisik tanah ditentukan dari hasil uji
laboratorium.
Hasil studi menunjukkan bahwa prosentase bahan stabilisasi optimal yang perlu dicampurkan kedalam
tanah gambut berserat yang telah mengalami penurunan kadar air menjadi 60% dari kondisi kadar air
inisial agar diperoleh peningkatan sifat fisik yang maksimal adalah sebesar 15%.
Kata kunci: Tanah gambut berserat, stabilisasi, abu sekam padi, kapur
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 13
PERUBAHAN PERILAKU TANAH LEMPUNG LEMBEK
YANG DISTABILISASI DENGAN
KAPUR CaCO3 EX PT PETROKIMIA GRESIK
Iswinarti1, Noor Endah Mochtar2, Sudjanarko3, Trihanyndio Rendy4
1Mahasiswa Program S2 Geoteknik, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya , Jombang, Telp 031-8280009, email: [email protected] 2Profesor Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094,
email: [email protected]
3Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, 4Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094,
email:[email protected]
ABSTRAK
Masalah yang selalu dijumpai dilapangan apabila harus membangun konstruksi sipil diatas tanah
lempung lembek adalah daya dukung yang rendah dan kemampumampatan yang tinggi. Untuk itu perlu
dilakukan perbaikan tanah dimana salah satu metode yang umum digunakan adalah metode stabilisasi.
Dalam makalah ini, bahan stabilisasi yang digunakan adalah kapur kalsium karbonat (CaCO3) yang
merupakan produk samping dari PT Petrokimia Gresik. Tanah yang distabilisasi adalah tanah lempung
lembek Sukolilo. Prosentase kapur CaCO3 untuk stabilisasi dibuat bervariasi dimana tanah dengan
campuran bahan stabilisasi tersebut diperam dalam waktu yang berbeda untuk melihat pengaruh umur
stabilisasi terhadap perubahan perilaku tanah yang distabilisasi. Kapur CaCO3 yang distudi mengandung
kalsium (Ca) dan kalsium karbonat (CaCO3) masing-masing sebesar 27,64 % dan 69,10%. Kandungan
logam beratnya sangat kecil dan jauh dibawah ambang batas yang diperbolehkan sehingga kapur tersebut
aman untuk digunakan sebagai bahan stabilisasi. Tanah lempung lembek Sukolilo dapat dikelompokkan
sebagai tanah dengan swelling potensial sangat tinggi. Sifat phisik dan sifat teknis tanah lempung lembek
meningkat dengan meningkatnya prosentase bahan stabilisasi yang dicampurkan; peningkatan maksimum
terjadi saat bahan stabilisasi yang dicampurkan mencapai 50%. Sampai dengan umur stabilisasi
mencapai 30 hari, sifat fisik tanah mengalami penurunan; setelah itu meningkat kembali dengan
bertambahnya umur stabilisasi. Sedang sifat teknis tanah lempung lembek yang ditabilisasi terus
meningkat dengan bertambahnya umur stabilisasi.
Kata kunci : Tanah lempung lembek, stabilisasi, kapur CaCO3
TEST KONSOLIDASI METODA CONSTANT RATE OF
STRAIN (CRS) UNTUK TANAH LEMPUNG DENGAN
KONSISTENSI BERVARIASI
Machfud Ridwan1)
Noor Endah Mochtar2)
1) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
2) Profesor Bidang Geoteknik Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS Surabaya
ABSTRAK
Dengan menggunakan test konsolidasi metode constant rate of strain (CRS), parameter
konsolidasi Cc dan Cv tanah lempung dapat ditentukan dengan cepat. Hanya saja, besarnya strain rate
yang dipilih saat pelaksanaan test dan konsistensi tanah lempung yang ditest sangat berpengaruh terhadap
Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya
Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur
Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 14
parameter konsolidasi yang diperoleh. Oleh sebab itu perlu dipelajari pengaruh konsistensi tanah lempung
terhadap besarnya strain rate yang harus dipakai pada test konsolidasi metoda CRS. Untuk tujuan tersebut
dilakukan eksperimen skala laboratorium terhadap tanah lempung yang memiliki harga konsistensi yang
berbeda. Kecepatan regangan (strain rate) yang dipilih untuk test konsolidasi metoda CRS juga
bervariasi. Parameter konsolidasi Cv dan Cc yang ditentukan dari hasil test konsolidasi metode CRS
kemudian dibandingkan dengan parameter yang diperoleh dari hasil test konsolidasi metode
konvensional. Pada strain rate yang sama, ternyata harga Cc yang ditentukan dari test konsolidasi
metode CRS bertambah besar dengan semakin meningkatnya konsistensi tanah, tetapi harga Cv semakin
mengecil. Parameter konsolidasi Cc dan Cv yang ditentukan dari hasil test konsolidasi metode CRS yang
dilakukan dengan strain rate yang rendah memberikan hasil yang paling mendekati dengan parameter
yang ditentukan dari test konsolidasi metode konvensional.
Kata kunci: Konsolidasi metoda CRS, strain rate, indek kompressi, dan koefisien konsolidasi.