Download - Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Transcript
Page 1: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 1

TINJAUAN KUAT DUKUNG DAN TEKANAN

PENGEMBANGAN TANAH BAYAT KLATEN

(Studi Kasus Kerusakan Jalan)

Agus Susanto1,Qunik Wiqoyah2, Etik Yulia Kristanti 3 dan Niken Mehikawati 4

1,2,3,4 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani

Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417, email :

[email protected]

ABSTRAK

Dalam dunia konstruksi tanah memiliki peran yang sangat penting, selain dapat digunakan sebagai bahan

konstruksi, tanah juga sebagai dasar berdirinya suatu bangunan. Namun sering kali suatu konstruksi

mengalami kerusakan karena permasalahan yang terjadi pada tanah. Sebagaimana yang terjadi pada

konstruksi jalan di daerah Bayat, Klaten yang sering mengalami retak-retak, amblas dan bergelombang.

Disinyalir rendahnya kuat dukung dan pengembangan tanah merupakan penyebab kerusakan konstruksi

jalan tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tanah setempat terkait

dengan fungsinya sebagai subgrade jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi

mengenai karakteristik fisis, kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah Bayat, Klaten. Metode

penelitian berupa rangkaian pengujian di laboraturium yang meliputi : uji specific grafity, analisa

saringan, uji hydrometer, uji Atterberg limits, uji kepadatan (standard Proctor), uji California

BearingRatio (CBR) dan uji tekanan pengembangan dengan mengacu pada standar ASTM. Uji CBR dan

uji tekanan pengembangan dilakukan terhadap tanah dengan variasi tingkat kepadatan maksimum

(γdmax), 90% γdmax sisi kering, 95% γdmax sisi kering, 90% γdmax sisi basah dan 95% γdmax sisi basah. Hasil

uji karakteristik fisis tanah didapatkan nilai Gs = 2,625, LL = 77,25%, PL = 50%, SL = 16,026%, PI =

27,25% dengan distribusi butiran : kerikil = 0%, pasir = 26,67%, lempung = 73,33%. Berdasarkan

klasifikasi USCS tanah Bayat termasuk jenis tanah lanau-lempung dengan simbol MH atau OH dan

berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk kelompok A-7-5 (25). Hasil uji standard Proctor didapatkan

nilai kadar air optimum 37% dengan berat isi kering sebesar 1,141 gram/cm3. Nilai CBR soaked

maup un CBR unsoaked dipengaruhi oleh tingkat kepadatan. Semakin mendekati kepadatan

maksimum, nilai CBR-nya semakin besar. Pada tanah dengan tingkat kepadatan maksimum nilai CBR

unsoaked 2,2775 % dan nilai CBR soaked 1,2725 %, Semakin tinggi tingkat kepadatan, nilai tekanan

pengembangannya semakin kecil. Tekanan pengembangan hasil pengujian antara 0,0600 - 0,1125

kg/cm2 atau 6 - 11,25 kPa.. Berdasarkan nilai CBR-nya tanah Bayat termasuk kategori poor yaitu tanah

yang tidak memenuhi syarat apabila digunakan sebagai subgrade. Kategori poor sebagai subgrade dapat

dikatakan tidak mampu mendukung beban konstruksi jalan sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan

konstruksi jalan. Tekanan pengembangan tanah masih tergolong rendah sehingga tidak membahayakan

bagi konstruksi jalan di atasnya.

Kata kunci: kuat dukung, subgrade, tekanan pengembangan

Page 2: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 2

THE PROBABILITY DESIGN OF PILE FOUNDATION

(DESIGN PONDASI TIANG DENGAN PRINSIP

PROBABILITAS)

Anto Budi Listyawan 1

1Lecturer, Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

email: [email protected]

ABSTRACT Probabilistic design began more realistic solution compare to the conventional deterministic design as it

can describe and accommodate of soil variability. Although the old approach is widely used, it is

confirmed, that almost all natural soils are spatially variable in their properties and rarely homogenous.

This paper focuses on the analysis and design of pile foundation on the project of SMK Muhammadiyah

Sukoharjo based on the probabilistic theory. The research begins with a certain preliminery analysis to

prepare the probabilistic analysis of Pile Foundation design by characterizing the tip resistance on 3 CPTs

data taken from the site. It involves an extensive analysis to perform the best-fit distribution of pointwise

variability of tip resistance using computer program written in MATLAB. The next step is deriving the

point statistics (i.e. mean, standard deviation, and coefficient of variation) across the site. Finally, a

certain monte carlo analysis using CRYSTAL BALL computer program is carried out to design the pile

foundation by inputting all data taken from MATLAB analysis. The pile is installed in 10m depth with

the thickness of cap and the diameters of pile are 0.4m and 0.3m respectively. The pile experiences a 140

tones vertical load.The results show that, there is no objection to the hypothesis of normality in the chi-

square analysis, although the best fit distribution for each profile or 6 profiles which collected at once are

varying (i.e.normal, log-normal, gamma). Compare to the deterministic analysis, the probabilistic design

needs more pile to resist the vertical load in a safety factor of 2.5 and confident limit 95%. Furthermore,

the higher variation of CPT data the larger number of pile is desired.

Keywords: CPT, probabilistic, deterministic, pile, MATLAB, CRYSTAL BALL

Page 3: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 3

PENGARUH UKURAN, KEDALAMAN DAN SPASI

PERKUATAN GEOTEKSTIL

TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI TELAPAK

DIATAS TANAH LEMPUNG DENGAN KONSISTENSI

MEDIUM

Arief Alihudien1 ,Kuswardani2 dan Nanang Saiful Rizal 3

1Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-

336728, email: [email protected] 1Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-

336728, email: [email protected] 3Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember, Kampus UM Jember, Telp 0331-

336728, email: [email protected]

ABSTRAK

Geotektile adalah salah satu bahan yang digunakan untuk perbaikan tanah. Penggunanaan geotektile

sebagai bahan perbaikan pada tanah lempung dibawah pondasi dangkal masih belum banyak dipakai, hal

ini karena seberapa besar pengarunya masih belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pengaruh dari kedalam pemasangan geotektile terhadap dasar pondasi, jarak

antara geotektile, serta lebar geotektile terhadap dimensi pondasi. Metode penelitian menggunakan

metode ekperimen di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan geotektile sebagai

bahan perkuatan tanah dibawah pondasi dapat meningkatkan daya dukungnya. Pengaruh Ukuran, Spasi,

dan Kedalaman Geotektil terhadap dimensi dipelajari nilai BCR nya. Untuk pengaruh rasio kedalaman

Geotektile dan Lebar Pondasi (d/B), dimana semakin besar d/B maka BCR menurun. Pengaruh Lebar

geotektil terhadap lebar pondasi adalah semakin besar nilai l/B maka BCR tidak selalu naik karena

sampai pada nilai tertentu akan menurun. Pengaruh spasi geotektil terhadap lebar pondasi adalah

semakin besar nilai z/B maka BCR akan mengalami kenaikan.

Kata kunci: Geotektile, Pondasi Dangkal, Lempung Medium

PENGARUH VARIASI PANJANG DAN LOKASI

PENEMPATAN PERKUATAN TIANG MINI BAMBU

KOMPOSIT PADA PEMODELAN STABILITAS LERENG

As’ad Munawir1,Sri Murni Dewi1, Agoes Soehardjono,MD1 dan Yulvi Zaika1

1Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang, Jl. MT Haryono 167 Malang 65145

Indonesia, e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Fenomena kelongsoran masih menjadi isu yang berkelanjutan terjadi pada berbagai kasus

kelongsoran khususnya kelongsoran pada lereng. Untuk mencegah terjadinya bahaya kelongsoran dan

memperoleh solusi yang aman, maka perlu diadakan investigasi yang cermat terhadap kondisi kestabilan

lereng dari suatu jenis tanah. Penggunaan tiang untuk menstabilisasi kelongsoran aktif, dan sebagai

tindakan pencegahan pada lereng yang tidak stabil, menjadi salah satu teknik perkuatan lereng inovatif

yang penting dalam beberapa tahun belakangan ini. Maka perlu untuk dilakukan sebuah penelitian lebih

mendalam terkait perilaku tiang dalam metode perkuatan tanah tersebut. Sehingga dapat diketahui

Page 4: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 4

bagaimana pengaruh daya dukung sebelum dan setelah dipasang tiang, dapat diketahui hubungan antara

tiang dengan beban runtuh maksimum yang dapat ditahan, dapat mengetahui nilai dari angka keamanan

lereng yang diperkuat dengan tiang, dapat diketahui lokasi optimum dalam penempatan lokasi tiang serta

dapat diketahui reaksi dan gaya-gaya yang terjadi pada tiang. Dalam penelitian ini digunakan pasir

bergradasi halus dan tiang mini bambu komposit dengan variasi parameter diameter tiang, panjang tiang,

jarak antar tiang dan lokasi tiang. Penelitian dilakukan di dalam bak uji berukuran ukuran panjang 1,50 m,

lebar 1,0 m dan tinggi 1,0 m. Pembebanan dilakukan dengan menambahkan beban secara bertahap hingga

mencapai beban runtuh pada pemodelan lereng. Beban dimodelkan sebagai strip footing yang

menyalurkan beban dari load cell. Masalah yang terjadi di laboratorium dianalisis dengan menggunakan

Finite Element Method, dengan mengubah bentuk pemodelan lereng 3D menjadi pemodelan 2D.

Penggunaan tiang mini bertulangan bambu/bambu komposit dipilih karena dari tinjauan aspek rekayasa

pelaksanaan jauh lebih mudah, teknologi tepat guna, dan sebagai inovasi baru pemanfaatan bambu

sebagai penulangan perkuatan tiang, sebagai nilai tambah pemanfaatan bahan lokal tulangan bambu

sebagai pengganti tulangan baja. Tiang yang digunakan pada stabilisasi lereng akan menerima beban gaya

lateral tanah yang diakibatkan oleh perpindahan horizontal tanah di sekitarnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perkuatan pada lereng yang tidak stabil akan meningkatkan daya dukung dan angka

keamanan terhadap kegagalan geser serta panjang tiang dan penempatan lokasi tiang memberikan

pengaruh dibandingkan lereng tanpa menggunakan tiang. Setelah menggunakan tiang didapatkan terjadi

peningkatan daya dukung tanah terbukti dengan meningkatnya beban runtuh maksimum yang dapat

ditahan lereng.

Kata-kata kunci: Perkuatan lereng, tiang mini bambu komposit, stabilitas lereng, bearing capacity

improvement, safety factor.

ELUCIDATING THE INITIATION OF MUDFLOW AT

KARANGANYAR

Shannon Hsien Heng Lee1 and Budijanto Widjaja2

1Professor, Department of Construction Engineering, National Taiwan University of Science and

Technology, Email: [email protected] 2PhD Candidate, Department of Construction Engineering, National Taiwan University of Science and

Technology, Email: [email protected]

ABSTRACT Mudflow is defined as mass movement with high water content and rapid velocity. A mathematical

model using the combination of Terzaghi’s trap door and the Bingham model was developed in the

current study to understand the parameters of this natural disaster. The laboratory test called “flow box”

was subsequently conducted based on the newly developed mathematical model. The flow box provided

rheology parameters, such as yield stress (i.e., cohesion) and viscosity. Viscosity is an important factor

that governs the movement of mudflow. One of the merits of the flow box is that it distinguishes

viscosity in a large amount of water content around the liquid limit. This advantage can be used to

simulate mudflow in a numerical model using the Flo2d software program. The Karanganyar mudflow

that occurred on December 26, 2007 buried some villagers and village buildings. To understand the

parameters that triggered the said disaster, undisturbed samples collected from the area were tested using

the flow box test. Results showed that the viscosity in plastic and viscous liquid states ranged from

0.03 Pa·s to 40 Pa·s. In the Flo2d simulation, the movement could be considered as mudflow based on

the velocity criterion when the water content is equal to or higher than one. However, the movement

could be classified as landslide when the soil is in the plastic state. In summary, the initiation of mudflow

can be described in a quantitative way using the mudflow at Karanganyar and the flow box test.

Keywords: mudflow, flow box, viscosity, viscous liquid state

Page 5: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 5

PENGARUH PEMILIHAN PEMODELAN TANAH PADA

ANALISIS RESPONS DINAMIK TANAH

Halida Yunita1, Masyhur Irsyam2, Hendriyawan3, dan Dedi Apriadi4

1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh, email:

[email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10 Bandung,

email: [email protected] 3Dosen Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10

Bandung, email: [email protected] 4Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Jl. Ganesha No.10 Bandung,

email: [email protected]

ABSTRAK Analisis respons dinamik tanah merupakan tahapan utama yang dilakukan dalam studi interaksi tanah-

bangunan akibat gempa. Analisis respons dinamik tanah digunakan dalam memprediksi gerakan

permukaan tanah untuk mengembangkan rencana spektrum respons gempa serta digunakan untuk

mengevaluasi tegangan dan regangan dinamik tanah. Para ahli geoteknik dan geologi kegempaan telah

lama mempelajari dan menghasilkan beberapa pendekatan numerik untuk memodelkan perilaku tanah

akibat beban gempa dalam analisis respons dinamik tanah. Artikel ini akan membandingkan penggunaan

pemodelan tanah linier ekivalen dan pemodelan tanah non-linier dalam analisis respons dinamik tanah.

Analisis dilakukan pada jenis tanah homogen dengan menggunakan program komputer EERA dan

NERA. Pengaruh penggunaan masing-masing model tanah akan diperlihatkan dalam bentuk kurva

kedalaman - percepatan maksimum dan kurva tegangan-regangan. Hasil perbandingan memperlihatkan

model linier ekivalen menghasilkan nilai percepatan maksimum dan tegangan geser yang overestimate

dibandingkan dengan model tanah non linier.

Kata kunci: pemodelan tanah, model tanah linier ekivalen, model tanah non-linier, respons dinamik tanah

EFFECT OF THE ROOTS DENSITIES ON THE SHEAR

STRENGTH OF ROOT-REINFORCED SOIL

Agus Setyo Muntohar

Department of Civil Engineering, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

Tel. +62-274-387656. Email: [email protected]

ABSTRACT

Vegetation on slope was introduced as an alternative technique to prevent the slope failures. Many factors

may affect the increases in the shear strength of the root-reinforced soil. This research was undertaken to

investigate the effects of the shear strength of soil with the variations of root densities. In this research, a

series of laboratory tests was conducted on undisturbed and disturbed samples of soil reinforced with

Imperata Cylindrica. The root area ratio (RAR) was estimated from 0.07% to 1.18%. The main laboratory

test conducted was direct shear test. The specimen size was in square size of 50 mm by 50 mm and 25

mm of thickness. The relationship between root densities and shear strength of soil was developed. The

experimental results revealed that the vegetation roots improved significantly the soil shear strength. The

maximum shear strength of the soil increased linearly with the increases in fiber content of the roots. The

maximum shear strength was depending on the applied normal stress. A higher normal stress, higher

maximum shear strength was obtained. Thus, fibrous root vegetation was playing a significant role in

stabilizing the slope.

Keywords: root reinforcement, root density, shear strength.

Page 6: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 6

KERUNTUHAN TANAH DAN TURAP KOLAM LONCAT

INDAH

Musta’in Arif 1),Trihanyndio Rendy S.1) , Herman Wahyudi 1)

1) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

ABSTRAK

Telah terjadi keruntuhan tanah galian, minipiles, dan turap (termasuk skoor baja WF 250 penopang

turap) disuatu lokasi kolam loncat indah Gedung Olah Raga. Keruntuhan dan kerusakan ini relatif parah,

sehingga dipandang perlu untuk dilakukan kajian ilmiah atau penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui

penyebab dari keruntuhan tersebut. Hasil kontrol ulang disain stabilitas galian dan analisa diharapkan

dapat menyimpulkan struktur-struktur mana saja yang masih dapat dipertahankan dan yang harus

dibongkar karena rusak, termasuk solusi perbaikannya.

Kata kunci : Keruntuhan, Stabilitas galian, turap

PENGARUH LAMA PERAWATAN TERHADAP NILAI

CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI

DENGAN KAPUR DAN FLY ASH

Qunik Wiqoyah1) , Yuanita Koestina2)

1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl.Ahmad Yani, Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta

2) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl.Ahmad Yani, Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta

E-mail: [email protected]

ABSTRAKS

Tanah Tanon Sragen adalah tanah lempung dengan plastisitas tinggi dan mempunyai kuat

dukung rendah, karena sangat sensitif terhadap perubahan kadar air. Hasil penelitian pendahuluan yang

dilakukan (Wiqoyah, 2003) menunjukkan bahwa tanah Tanon mempunyai nilai indeks plastisitas : 49,44

%, nilai CBR soaked : 0,6 %, nilai swelling potential : 14,90 %, niali aktivits tanah 2,61 dan berdasarkan

hasil uji defraksi sinar x kandungan mineral montmorillonite cukup dominan. Oleh karena itu, perlu

dilakukan perbaikan tanah tersebut agar dapat mendukung struktur yang dibangun di atasnya. Perbaikan

yang dilakukan pada penelitian ini adalah mencampur tanah lempung dengan kapur dan fly ash, dengan

persentase masing-masing 2%, 4% dan 6% terhadap berat sampel tanah. Jenis pengujian yang dilakukan

meliputi : uji sifat fisis dan mekanis tanah. Uji sifat fisis meliputi : uji kadar air, specific gravity, uji

Atterberg limits, dan uji analisa ukuran butiran tanah, sedangkan uji sifat mekanis yang dilakukan adalah

uji standard Proctor dan uji CBR dengan perendaman 4 hari dan perawatan : 3 hari, 7 hari, 14 hari dan

28 hari. Penambahan kapur dan fly ash, dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah antara lain

terjadi penurunan plastisitas tanah dan terjadi peningkatan nilai CBR. Nilai CBR maksimum terjadi pada

perawatan 28 hari dengan persentase kapur 6% dan fly ash 6% sebesar 35,55%. Pemakaian campuran

kapur, dan fly ash serta lama perawatan memberikan konstribusi yang baik terhadap kuat dukung tanah

lempung Tanon ini.

Key words : tanah lempung, fly ash, kapur, lama perawatan

Page 7: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 7

PARAMETER TANAH YANG DAPAT DIGUNAKAN

UNTUK MEMPREDIKSI KEMUNGKINAN TERJADI

LIKUIFAKSI PADA SAAT GEMPA

Ruwaida Zayadi1 dan Hatta Putra2

1Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta Telp 021-5663232, email:

[email protected] 2Mahasiswa Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta Telp 021-5663232,

email: [email protected]

ABSTRAK

Pada saat gempa besar terjadi banyak bangunan yang rusak berat bahkan runtuh. Pengamatan di lapangan

menemukan 2 (dua) penyebab keruntuhan yang dapat diakibatkan: (1) kesalahan disain dan detail pada

struktur atas yang terindikasi dengan banyaknya keruntuhan akibat tulangan yang didesain tidak cukup;

(2) bangunan yang telah didisain secara benar bahkan lebih dari cukup ternyata mendadak runtuh akibat

hilangnya daya dukung fondasi. Walaupun telah didisain secara sangat baik menggunakan fondasi tiang

pancang yang berdiri di atas tanah keras namun beberapa bangunan fasilitas umum tetap saja runtuh.

Kegagalan pada fondasi ini diakibat hilangnya daya dukung tanah yang disebabkan terjadinya likuifaksi

yaitu perilaku tanah yang mengalami perubahan tiba-tiba yang menyebabkan peningkatan tekanan air pori

dan penurunan kekuatan geser (shear strength).

Tulisan ini menjabarkan hasil penelitian terhadap parameter-parameter tanah yang sangat menentukan

kemungkinan terjadinya likuifaksi, sehingga dapat diantisipasi cara perbaikan tanah untuk menghindari

bahaya likuifaksi pada saat gempa terjadi.

Kata kunci : fondasi, daya dukung tanah, likuifaksi

PEMETAAN JENIS TANAH DAN NILAI TAHANAN

UJUNG KONUS (CN-KG/CM2) DI AREA KAMPUS

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA (ITS)

Sudjanarko Sudirham1, Yudhi Lastiasih2

1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp

031-5928603, email: - 2Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5928601, email:

[email protected]

ABSTRAK Pembangunan infrastruktur seringkali membutuhkan data tanah awal untuk perencanaanya sehingga dapat

diestimasi dari segi metode pelaksanaannya maupun segi biayanya sehingga memperoleh kepastian

bahwa desain dari perencanaan infrastruktur tersebut aman dan efisien. Untuk itu perlu dilakukan

pengujian tanah baik itu tes lapangan seperti uji sondir atau boring maupun uji laboratorium.. Pengujian

ini sangat berkaitan dengan perencanaan infrastruktur sebagai landasan dari pengambilan parameter untuk

mendesain kekuatannya maupun efisien atau tidaknya desain yang sudah dilakukan.

Penelitian kali ini mencoba memetakan jenis tanah serta nilai tahanan ujung conus di area kampus ITS

dengan menggunakan data-data sondir yang telah dilakukan di area kampus ITS. Data-data tersebut

Page 8: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 8

dikelompokkan dalam area daerahnya masing-masing kemudian dilakukan estimasi jenis tanah dan

konsitensinya kemudian dilakukan pemetaan untuk mengetahui profil tanah di wilayah kampus ITS.

Adapun tujuan dari pemetaan ini diharapkan dapat menjadi dasar acuan perencanaan awal infrastruktur

yang akan dikembangkan oleh ITS. Sehingga dengan hasil dari penelitian ini maka dapat ditentukan akan

menggunakan pondasi tipe apa,seberapa dalam dan metode perbaikan tanah seperti apa yang dapat

dilakukan di daerah atau lokasi yang akan dibangun tersebut. Mengingat bahwa sifat tanah yang bersifat

random maka untuk perencanaan yang lebih detail diharapkan untuk melakukan pengujian tanah kembali

Kata kunci: sondir,tahanan ujung konus,jenis tanah.

PENGARUH STABILISASI ASPAL EMULSI

PADA TANAH LUNAK SEBAGAI LAPISAN TANAH

DASAR (SUBGRADE) TERHADAP KEKUATAN

Syahril

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesa No.10 Bandung

Telp: (022)2502350, Fax: (022) 2502350

[email protected]

Bambang Sugeng Subagio

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesa No.10 Bandung

Telp: (022) 2502350, Fax: (022) 2502350

[email protected]

Ilyas Suratman

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesa No.10 Bandung

Telp: (022)2502350, Fax: (022) 2502350

[email protected]

Siegfried

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Jalan dan Jembatan

Departemen Pekerjaan Umum

Jl. A.H. Nasution No. 264 Bandung

Telp: (022) 7802251, Fax: (022) 7802726

[email protected]

ABSTRACT

In a road pavement construction, subgrade is an important part which serves as the foundation and must

have the ability to bear the traffic load applying on the surface of the pavement. If the strength and

bearing capacity of subgrade is poor or less than a permissible limit, it has to be improved. The

improvement of the strength and bearing capacity of the soft soil can be done by using one of many

methods, that is a stabilization process. This study examined changes in the carrying capacity of soft soil

after stabilization process using asphalt emulsion. The stabilization process will investigate on the

physical and mechanical of soil properties, that is the soil characteristics and strength by adding various

percentage of the asphalt emulsion. The results of this research indicate that the stabilization process

using ashalt emulsion can lower the plasticity index and increase the strength of the soil.

Key words : subgrade, stabilization, asphalt emulsion, strength.

Page 9: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 9

Penggunaan Cairan RSS-2000 sebagai Material

Stabilisasi Tanah dan Lapis Pondasi Jalan

Herman Wahyudi1, Trihanyndio Rendy S. 2 , Musta’in Arif 3

1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Perhubungan dan Bahan Jalan, FTSP, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601, email :

[email protected] 2 , 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601, email :

[email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Saat ini terdapat bahan stabilisasi kimia yang berbentuk cairan bernama RSS-2000, yang

umumnya digunakan sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan daya dukung tanah atau lapis pondasi

perkerasan. Metode stabilisasi ini berasal dan telah dikembangkan di Singapura dengan hasil yang

memuaskan. Untuk mengetahui pengaruh bahan stabilisasi tersebut pada jenis-jenis tanah di Indonesia

maka perlu dilakukan suatu kajian / penelitian di laboratorium maupun di lapangan, sehingga diketahui

perilaku mekanisnya.

Jenis tanah yang divariasikan dalam penelitian ini adalah tanah non-ekspansif dan ekspansif.

Tanah non-ekspansif yang dilakukan dalam tes adalah berupa komposisi tanah lempung murni, tanah

lempung berpasir, tanah pasir berlempung dan tanah sangat dominan pasir. Untuk tanah ekspansif, variasi

jenis tanahnya didasarkan atas nilai Indeks Plastisitasnya. Seluruh jenis tanah ini nantinya akan di-

stabilisasi dengan menggunakan cairan RSS-2000 untuk diuji kepadatannya dengan Modified Proctor dan

CBR.

Kesimpulan akhir yang didapat dalam penelitian ini adalah penggunaan cairan RSS-2000 efektif

digunakan untuk berbagai komposisi Sand ( S ) dan Clay ( C ), namun paling maksimum apabila

digunakan pada tanah dengan komposisi Sand 95 % dan Clay 5 %. Nilai d max yang dapat dicapai 1,83

t/m3 dan CBR (Top & Bottom) maksimum dapat mencapai 38%. Apabila dilakukan waktu tunggu benda

uji (curing time) selama 7 (tujuh) hari, terjadi kenaikan nilai kepadatan tanah dalam % CBR yang

signifikan. Untuk komposisi 95% Sand : 5% Clay, terjadi kenaikan nilai CBR rata-rata sebesar 7,8 %,

yaitu dari semula 35% (Top) dan 38% (Bottom), menjadi 41,78% (Top) dan 46,86% (Bottom).

Kata kunci : stabilisasi kimia, RSS-2000, lapis pondasi jalan, tanah non-ekspansif, tanah ekspansif

Page 10: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 10

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT

GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PENAMBANGAN

KAPUR TERBUKA

Yerry Kahaditu F1 , Ria A A Soemitro2, Trihanyndio Rendy S3,

dan Moesdarjono S4

1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,

Telp. 08563320192 email : [email protected] 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,

Telp. 031-5928601, email : [email protected] 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,

Telp. 031-5928601, email : [email protected] 4 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,

Telp. 031-5928601, email : [email protected]

ABSTRAK

Masalah kestabilan lereng pada suatu tambang terbuka merupakan masalah yang sangat penting

karena menyangkut masalah keselamatan manusia, peralatan penambangan, dan infrastruktur lainnya

yang berada disekitar lereng galian. Dalam penambangan terbuka, desain lereng dan kestabilannya telah

dilakukan berdasarkan evaluasi karakteristik dan tipe batuan, struktur geologi dan kondisi air tanah bawah

permukaan.

Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh getaran dinamis tersebut dengan kestabilan lereng

serta kekuatan dan stabilitas jangka panjang material pembentuk lereng maka perlu dilakukan suatu

penelitian mengenai hal tersebut. Lokasi penelitian akan dilakukan di lokasi penambangan batu kapur di

Kab. Madura, Kab. Gresik dan Kab. Jember, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini dikarenakan telah banyak

dilakukan penambangan kapur dengan metode penambangan terbuka. Penelitian akan meliputi uji

karakteristik fisis dan mekanis batuan (pengujian unconfined compression test), dengan melakukan

pengambilan sampel batuan setiap kedalaman pada lereng galian pertambangan

Hasil karakteristik fisis dan mekanis batuan ini akan digunakan untuk analisa kestabilan galian

(perhitungan angka keamanan) dan dengan berbagai variasi getaran dinamis (beban dinamis kendaraan

dan beban dinamis gempa) dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Plaxis.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa apabila dilihat dari segi kepadatan batuan, untuk

batuan lokasi Jember lebih padat daripada batuan di lokasi yang lain dan dari segi kemampuan menyerap

air, batuan Jember lebih jenuh air daripada batuan Madura dan Gresik, dikarenakan volume pori pada

batuan Jember lebih kecil daripada lokasi lainnya. Sementara dari hasil perhitungan stabilitas galian

akibat beban dinamis kendaraan di atas lokasi pertambangan, untuk lokasi Gresik, kondisi aman dicapai

apabila pertambangan setinggi H 10 m, maksimal sudut galian adalah 80°, apabila pertambangan setinggi

H 20 m, maksimal sudut galian adalah 30°. Untuk lokasi Madura, kondisi aman dicapai apabila

pertambangan setinggi H 10 m, maksimal sudut galian adalah 90°, apabila pertambangan setinggi H 20

m, maksimal sudut galian adalah 30° dan apabila pertambangan setinggi H 30 m, maksimal sudut galian

adalah 30°. Untuk lokasi Jember, kondisi aman dicapai apabila pertambangan setinggi H 10 m, maksimal

sudut galian adalah 90°, apabila pertambangan setinggi H 20 m, maksimal sudut galian adalah 70°,

apabila pertambangan setinggi H 30 m, maksimal sudut galian adalah 60°, apabila pertambangan setinggi

H 40 m, maksimal sudut galian adalah 50°, apabila pertambangan setinggi H 50 m, maksimal sudut galian

adalah 40°.

Dari hasil pemodelan numerik stabilitas galian akibat kombinasi beban dinamis kendaraan dan

beban dinamis gempa dengan menggunakan program bantu Plaxis dapat disimpulkan bahwa akan terjadi

keruntuhan galian pertambangan (untuk H = 10 m dan α = 90°) pada saat terjadi gempa di seluruh lokasi

pertambangan Kab. Gresik, Kab. Madura dan Kab. Jember.

Kata kunci: Kestabilan lereng, Pertambangan terbuka, Kab. Madura, Kab. Gresik, Kab. Jember

Page 11: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 11

KESALAHAN DALAM PENGUKURAN TOTAL SUCTION

Yulian Firmana Arifin1

1Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani km.35,5 Banjarbaru

70714, Telp 0511-4773868, email: [email protected]

ABSTRAK Paper ini membahas mengenai kesalahan yang terjadi pada pengukuran total suction. Biasanya kesalahan

pengukuran total suction dijelaskan sebagai kesalahan manusia yang sulit diukur, padahal kesalahan yang

mungkin terjadi akibat ketidakakuratan alat dan juga perbedaan temperatur. 4 metode pengukuran yaitu

chilled-mirror hygrometer, filter paper, dan 2 capacitance relative humidity sensor digunakan dalam studi

ini. Material yang diukur adalah bentonit dan campuran bentonit-pasir. Hasilnya memperlihatkan bahwa

kesalahan pengukuran suction disebabkan oleh perbedaan temperatur pada saat pengukuran dan

ketidakakuratan alat. Kesalahan dominan disebabkan oleh ketidakakuratan alat jika perubahan temperatur

dapat dikontrol seminimal mungkin.

Kata kunci: temperatur, ketidakakuratan alat, chilled-mirror hygrometer, filter paper,

capacitance relative humidity, total suction.

PERBANDINGAN ANTARA PERKERASAN KAKU

DENGAN KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA

(STUDI KASUS : JALAN TOL WARU-JUANDA

SURABAYA)

Sudjanarko Sudirham 1

Suwarno 2

1Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,

2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Kepala Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, FTSP, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5928601,

Email : [email protected]

ABSTRAK Ketika menghadapi kasus tanah lunak, biasanya metode perencanaan pada konstruksi perkerasan jalan

raya menggunakan beberapa cara diantaranya menggunakan metode perkerasan kaku (rigid pavement),

slab on pile, raft pile, dan juga PVD (Prefabricated Vertical Drain) yang dikombinasikan dengan

pembebanan bertahap yakni preloading. Keempat cara diatas memerlukan biaya yang cukup besar,

sehingga perlu dikembangkan metode lain yang dapat mengurangi biaya konstruksi tersebut.

Makalah ini membandingkan pemakaian KSLL (konstruksi sarang laba-laba) pada konstruksi jalan raya

(mengetahui kelayakan metode konstruksi sarang laba-laba pada konstruksi jalan raya), khususnya pada

jalan tol Waru – Juanda dan juga untuk mengetahui perbedaan kebutuhan tulangan konstruksi sarang

laba-laba dengan metode konstruksi yang sering digunakan yakni perkerasan kaku JRCP (Jointed

Reinforced Concrete Pavement). Didalam mendesign konstruksi perkerasan kaku maupun sarang laba-

laba ini yang perlu diperhatikan adalah kondisi tanah dasar (sub grade). Dimana tanah dasar pada kasus

tanah lunak mempunyai nilai CBR yang kecil. Dengan program bantu SAP 2000, tanah dasar tersebut

digunakan sebagai perletakan daripada konstruksi sarang laba-laba yang diasumsikan sebagai spring, dari

hasil SAP 2000 akan diketahui gaya-gaya dalam yang bekerja pada pelat lantai kendaraan maupun rib-rib

daripada konstruksi sarang laba-laba tersebut. Gaya-gaya dalam tersebut digunakan untuk mengetahui

kebutuhan penulangan yang dibutuhkan oleh konstruksi sarang laba-laba. Kemudian biaya daripada

Page 12: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 12

kedua metode tersebut akan dihitung berdasarkan kebutuhan penulangan, volume beton, perancah, dan

bekisting, lalu dibandingkan metode mana yang mempunyai biaya lebih ekonomis dan efektif. Dari

perbandingan biaya tersebut,metode perkerasan kaku JRCP lebih ekonomis dan efektif daripada metode

konstruksi sarang laba-laba yang mempunyai selisih biaya hingga 58.6%.

Kata kunci : Pondasi, Sarang laba-laba, Perkerasan Kaku, Jalan tol, Perbandingan Biaya.

STABILISASI TANAH GAMBUT BERSERAT YANG

MENGALAMI PENURUNAN KADAR AIR DENGAN ABU

SEKAM PADI DAN KAPUR

Mila K. Wardani 1 dan Noor E. Mochtar2

1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 08123056226,

email:[email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, email:

[email protected]

ABSTRAK Penggunaan kapur sebagai bahan stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukungnya adalah hal yang

biasa dilakukan untuk tanah lempung. Hanya saja hal ini tidak umum diaplikasikan pada tanah gambut

karena gambut tidak mengandung silica. Untuk itu telah digunakan campuran 70% abu sekam padi dan

30% kapur sebagai bahan stabilisasi; hasil yang memuaskan dicapai pada prosentase bahan stabilisasi

sebesar 10%. Hanya saja studi tersebut belum memasukkan faktor perubahan lahan yang terjadi di

lapangan seperti pengeringan lahan. Oleh karena itu perlu distudi apakah 10% bahan stabilisasi tersebut

masih dapat memberikan hasil yang maksimum terhadap peningkatan sifat fisik tanah gambut yang

distabilisasi.

Dalam penelitian ini, tanah gambut berserat yang distudi berasal dari desa Bereng Bekel, Palangkaraya,

Kalimantan Tengah. Kadar air awal tanah gambut dibuat pada kondisi 60% dari kondisi kadar air inisial

(649.78%). Setiap sampel dicampur dengan bahan stabilisasi sebesar 5%, 10%, dan 15% terhadap berat

basah tanah dan kemudian diperam selama 10, 20, dan 30 hari. Sifat fisik tanah ditentukan dari hasil uji

laboratorium.

Hasil studi menunjukkan bahwa prosentase bahan stabilisasi optimal yang perlu dicampurkan kedalam

tanah gambut berserat yang telah mengalami penurunan kadar air menjadi 60% dari kondisi kadar air

inisial agar diperoleh peningkatan sifat fisik yang maksimal adalah sebesar 15%.

Kata kunci: Tanah gambut berserat, stabilisasi, abu sekam padi, kapur

Page 13: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 13

PERUBAHAN PERILAKU TANAH LEMPUNG LEMBEK

YANG DISTABILISASI DENGAN

KAPUR CaCO3 EX PT PETROKIMIA GRESIK

Iswinarti1, Noor Endah Mochtar2, Sudjanarko3, Trihanyndio Rendy4

1Mahasiswa Program S2 Geoteknik, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya , Jombang, Telp 031-8280009, email: [email protected] 2Profesor Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094,

email: [email protected]

3Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, 4Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094,

email:[email protected]

ABSTRAK

Masalah yang selalu dijumpai dilapangan apabila harus membangun konstruksi sipil diatas tanah

lempung lembek adalah daya dukung yang rendah dan kemampumampatan yang tinggi. Untuk itu perlu

dilakukan perbaikan tanah dimana salah satu metode yang umum digunakan adalah metode stabilisasi.

Dalam makalah ini, bahan stabilisasi yang digunakan adalah kapur kalsium karbonat (CaCO3) yang

merupakan produk samping dari PT Petrokimia Gresik. Tanah yang distabilisasi adalah tanah lempung

lembek Sukolilo. Prosentase kapur CaCO3 untuk stabilisasi dibuat bervariasi dimana tanah dengan

campuran bahan stabilisasi tersebut diperam dalam waktu yang berbeda untuk melihat pengaruh umur

stabilisasi terhadap perubahan perilaku tanah yang distabilisasi. Kapur CaCO3 yang distudi mengandung

kalsium (Ca) dan kalsium karbonat (CaCO3) masing-masing sebesar 27,64 % dan 69,10%. Kandungan

logam beratnya sangat kecil dan jauh dibawah ambang batas yang diperbolehkan sehingga kapur tersebut

aman untuk digunakan sebagai bahan stabilisasi. Tanah lempung lembek Sukolilo dapat dikelompokkan

sebagai tanah dengan swelling potensial sangat tinggi. Sifat phisik dan sifat teknis tanah lempung lembek

meningkat dengan meningkatnya prosentase bahan stabilisasi yang dicampurkan; peningkatan maksimum

terjadi saat bahan stabilisasi yang dicampurkan mencapai 50%. Sampai dengan umur stabilisasi

mencapai 30 hari, sifat fisik tanah mengalami penurunan; setelah itu meningkat kembali dengan

bertambahnya umur stabilisasi. Sedang sifat teknis tanah lempung lembek yang ditabilisasi terus

meningkat dengan bertambahnya umur stabilisasi.

Kata kunci : Tanah lempung lembek, stabilisasi, kapur CaCO3

TEST KONSOLIDASI METODA CONSTANT RATE OF

STRAIN (CRS) UNTUK TANAH LEMPUNG DENGAN

KONSISTENSI BERVARIASI

Machfud Ridwan1)

Noor Endah Mochtar2)

1) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

2) Profesor Bidang Geoteknik Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS Surabaya

ABSTRAK

Dengan menggunakan test konsolidasi metode constant rate of strain (CRS), parameter

konsolidasi Cc dan Cv tanah lempung dapat ditentukan dengan cepat. Hanya saja, besarnya strain rate

yang dipilih saat pelaksanaan test dan konsistensi tanah lempung yang ditest sangat berpengaruh terhadap

Page 14: Semnas Teknik Sipil VIII-2012 Bidang Geoteknik Abstrak

Seminar Nasional VIII - 2012 Teknik Sipil ITS Surabaya

Pembangunan Berkelanjutan Transportasi dan Infrastruktur

Kumpulan Abstrak Bidang Geoteknik - 14

parameter konsolidasi yang diperoleh. Oleh sebab itu perlu dipelajari pengaruh konsistensi tanah lempung

terhadap besarnya strain rate yang harus dipakai pada test konsolidasi metoda CRS. Untuk tujuan tersebut

dilakukan eksperimen skala laboratorium terhadap tanah lempung yang memiliki harga konsistensi yang

berbeda. Kecepatan regangan (strain rate) yang dipilih untuk test konsolidasi metoda CRS juga

bervariasi. Parameter konsolidasi Cv dan Cc yang ditentukan dari hasil test konsolidasi metode CRS

kemudian dibandingkan dengan parameter yang diperoleh dari hasil test konsolidasi metode

konvensional. Pada strain rate yang sama, ternyata harga Cc yang ditentukan dari test konsolidasi

metode CRS bertambah besar dengan semakin meningkatnya konsistensi tanah, tetapi harga Cv semakin

mengecil. Parameter konsolidasi Cc dan Cv yang ditentukan dari hasil test konsolidasi metode CRS yang

dilakukan dengan strain rate yang rendah memberikan hasil yang paling mendekati dengan parameter

yang ditentukan dari test konsolidasi metode konvensional.

Kata kunci: Konsolidasi metoda CRS, strain rate, indek kompressi, dan koefisien konsolidasi.