Seminar&Workshop EKG Umum
description
Transcript of Seminar&Workshop EKG Umum
Diselenggarakan oleh :
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia cabang DKI Jakarta Bekerjasama dengan PLUS MANAGEMENT (Official Partner PDUI DKI Jakarta)
Proposal
Sabtu - Minggu, 30 April – 1 Mei 2011
Seminar & Workshop
Deteksi Dini dan Early Treatment Penyakit Jantung Koroner Bersama EKG Pada
Praktek Dokter Umum
Dokter Umum yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera
PENGURUS CABANG DKI JAKARTA PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA
Korespondensi :d/a Sekretariat IDI Wilayah DKI Jakarta Jl. Deli No.4 Tanjung Priuk Lt.3 Blok C. Medical Chek-Up Tlp.(021) 95412158/46774836 Fax: 4352401/4367957
Website:www.pduijakarta.com/Email: [email protected]
PROPOSAL KEGIATAN WORKSHOP
Deteksi Dini dan Early Treatment Penyakit Jantung Koroner Bersama EKG
Pada Praktek Dokter Umum
I. Latar Belakang
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu organ jantung dan sistem
pembuluh darah, seperti otot (miokarditis, kardiomiopati, gagal jantung) , klep atau katub (
penyakit jantung rematik, klep bocor atau klep menyempit) , syaraf atau gangguan irama
jantung, selaput jantung (perikarditis), pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner),
kelainan jantung bawaan (VSD, ASD (sekat bocor)). Penyakit jantung koroner merupakan yang
paling sering di derita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat
menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh darah koroner yang
tersumbat atau menyempit berat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung,
sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan nutrien. Proses ini dapat mengakibatkan
komplikasi yang fatal.
Memasuki usia 40 tahunan bagi pria, mulai perlu mewaspadai adanya resiko terhadap
penyakit jantung koroner. Saat ini mulai didapatkan penderita laki laki mulai banyak mengalami
serangan jantung di usia 30 tahunan. Bagi wanita, memasuki usia 50 tahunan menjelang atau
setelah menopause mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung koroner. Riwayat
penyakit jantung dalam keluarga atau secara genetik atau keturunan yaitu mempunyai orang
tua yang menderita penyakit jantung koroner pada usia yang lebih dini. Kebanyakan penderita
diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya kadar gula darah, namun karena kondisi
komplikasi jantung. Resiko penyakit jantung yang lain yaitu merokok , tekanan darah tinggi
(hipertensi), hiperkolesterolemia, kegemukan (obesitas sentral / perut buncit adalah bentuk dari
kegemukan), gaya hidup buruk, stress.
Penyakit Jantung & Pembuluh Darah merupakan penyebab kematian tertinggi didunia
maupun di Indonesia. Data dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 1.5 juta orang pertahun
didunia meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia belum ada
angka yang tepat, tetapi data dari RS.Pusat Jantung & Pembuluh Darah Nasional “Harapan
Kita” rata- rata hampir sekitar 15-20 pasien dirawat tiap harinya dan sekitar 350-400 yang
berobat kepoliklinik. Pasien yang dilakukan pemeriksaan kateterisasi sekitar 25-30 pasien
perhari, operasi bypass koroner rata-rata 4 perhari, operasi katup jantung 2 perhari, kelainan
bawaan pada bayi/anak 2-4 perhari nya.
Pengobatan terhadap penyakit jantung tentu saja tidaklah murah, bisa
menghabiskan biaya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah. Serangan jantung adalah
puncak bencana dari proses yang berlangsung kronis atau lama. Tanda-tanda peringatan
dini tidak mudah untuk dilihat jika hanya berdasarkan pemeriksaan sederhana. Biasanya,
setelah menilai faktor resiko dan mengenali gejala-gejala yang dirasakan, maka akan
dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang seperti EKG dan pemeriksaan enzim jantung
untuk mengetahui adanya kelainan pada jantung.
Dalam era globalisasi dimana arus informasi dan pengetahuan mengalir dengan
deras diharapkan seorang dokter memiliki kompetensi minimal yang diharapkan mampu
mengembangkan profesionalisme dokter. Sebagai seorang praktisi medis, terutama dokter
dimana dalam menangani pasien-pasien dengan keluhan yang mengarah pada penyakit
jantung dibutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam interpretasi elektrokardiografi
sebagai salah satu pemeriksaan penunjang. EKG (elektrokardiogram atau elektrokardiograf)
merupakan salah satu penunjang diagnostik yang penting dalam dunia kedokteran. EKG
mampu merekam aktivitas gelombang listik jantung dari beberapa sudut pandang yang
terjadi akibat perbedaan potensial listrik dalam sel jantung. EKG dalam penerapannya dalam
dunia medis memiliki manfaat yang tinggi dan tidak mahal. EKG dapat memberikan data
yang membantu dalam diagnosis keluhan nyeri dada, pembesaran jantung, mengenali
aritmia, gangguan konduksi, mendeteksi infark miokard dan beberapa gangguan elektrolit.
Manfaat EKG yang cukup banyak tentunya tidak mengesampingkan perannya
sebagai alat penunjang dignostik, sehingga mengenali keadaan pasien dengan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang benar tentu tidak dapat diabaikan. Karena EKG dapat
membantu dalam penegakan diagnosa, maka dokter umum perlu memahami dan mengerti
dalam pembacaan EKG. Oleh karena, penyakit jantung merupakan penyakit yang
mematikan dan berbiaya sangat tinggi, maka optimalisasi peran dokter umum melalui
peningkatan kompetensi dan skill dirasakan sangat penting. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Jakarta akan mengadakan
kegiatan Workshop “Deteksi Dini dan Early Treatment Penyakit Jantung Koroner Bersama
EKG Pada Praktek Dokter Umum”, yang akan berlangsung selama 2 (dua) hari secara
intensif.
II. Tujuan Kegiatan
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dokter umum dalam deteksi dini dan early treatment pada penyakit jantung koroner serta
pelaksanaan EKG dalam praktek dokter umum. Melalui peningkatan kompetensi pada
dokter umum maka diharapkan angka kematian akibat penyakit jantung koroner dapat
berkurang.
III. Metode 1) Ceramah, metode ini dilakukan dengan memberikan materi dari beberapa
narasumber.
2) Diskusi, metode ini dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam.
3) Pre dan Post Test, metode ini dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan
pelatihan
4) Workshop :
a. Peserta seminar akan dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang
b. Lima kelompok pertama akan mengikuti workshop sedangkan lima
kelompok berikutnya akan mengikuti ceramah. Setelah itu kegiatan akan
saling bertukar.
c. Workshop terdiri dari 5 meja, masing-masing meja akan terdapat 1 alat
EKG
IV. Hasil yang diharapkan
Tersedianya 100 dokter umum yang memiliki peningkatan pengetahuan dan
keterampilan terhadap deteksi dini dan early treatment penyakit jantung koroner
bersama EKG.
V. Narasumber dan Instruktur Narasumber Narasumber terdiri dari 5 orang tim dokter jantung RS. Harapan Kita Jakarta
Instruktur Instruktur terdiri dari 5 orang yang berasal dari tim dokter jantung RS.Harapan Kita
Jakarta
VI. Materi
Materi I Mengenal Anatomi, Elektrofisiologi Dan Sistem Konduksi Jantung
Materi II Deteksi Dini Pada Penyakit Jantung Koroner
Materi III Manajemen Sindrom Koroner Akut Pada Praktek Doker Umum
Materi IV Dasar-Dasar Interpretasi EKG
Materi V Kelainan Pada EKG
Materi VI Abnormalitas Pada Gelombang ST/QRS
Materi VII Latihan Pemasangan Alat EKG
Materi VIII Latihan Pembacaan EKG
VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Sabtu - Minggu
Tanggal : 30 April - 1 Mei 2011
Tempat : Gedung Prodia Kramat, Jakarta Pusat
VIII. Pelaksana Kegiatan Pelaksana kegiatan adalah Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Jakarta
bekerjasama dengan PlusMa selaku official partner kegiatan PDUI Jakarta
IX. Penutup
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit mematikan yang dapat dikurangi
angka kematiannya. Ini tidak dapat dilakukan hanya dengan pemeriksaan sederhana
namun dengan memanfaatkan teknologi pemeriksaan EKG yang memerlukan
pengetahuan dan skill khusus. Dengan adanya workshop ini, maka diharapkan
dokter umum memiliki peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang kuat untuk
melakukan deteksi dini dan early treatment pada penderita penyakit jantung koroner
sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat dikurangi.