PERMASALAHAN  KLAIM  PADA  PROYEK  PLN    

JAKARTA,  6  NOVEMBER  2014  

SEMINAR  KONSTRUKSI  INDONESIA  2014  

DAFTAR ISI

1. PROYEK KONSTRUKSI PLN

2. PROJECT DELIVERY SYSTEM PLN

4. METODA PENYELESAIAN KLAIM

3. JENIS KLAIM PROYEK PEMBANGKIT

PROYEK KONSTRUKSI PLN q  PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

a. Pembangkit Thermal

b. Pembangkit Energi Baru Terbarukan

q  PEMBANGUNAN TRANSMISI

(500kV, 275 kV, 150 kV, 70 kV)

q  PEMBANGUNAN SARANA KETENAGALISTRIKAN LAINNYA (Switchyard, Gardu Induk, Distribution Line 20 kV, Gedung Kontrol, dll)

PLTG  (Pusat  Listrk  Tenaga  Gas)   PLTU  (Pusat  Listrik  Tenaga  Uap)  

PLTGU  (Pusat  Listrik  Tenaga  Gas  Uap)   PLTD  (Pusat  Listrik  Tenaga  Diesel)  

PLTA  (Pusat  Listrik  Tenaga  Air)   PLTP  (Pusat  Listrik  Tenaga  Panas  Bumi)  

PLTB  (Pusat  Listrik  Tenaga  Bayu)   PLTS    (Pusat  Listrik  Tenaga  Surya)  

PROJECT DELIVERY SYSTEM PLN

TYPE   DBB   DB   EPC   BOT  /  LEASING  

PLTG   X   X  

PLTU   X   X   X  

PLTGU   X   X  

PLTD   X   X  

PLTA   X  

PLTP   X   X  

PLTB   X   X   X  

Note: DBB (Design-Bid-Build), DB (Design-Build), EPC (Engineering Procurement Construction), BOT (Build-Operate-Transfer)

tahun   2004   2005   2006   2007   2008   2009   2010   2011   2012  

MW   21470   22515   24846   25223   25593   25636   26547   29285   32951  

DBB/DB   EPC  

Inisiasi   perencanaan   pengadaan   Eksekusi   penyelesaian  

1.  Tanah  belum  semuanya  dapat  dibebaskan  2.  Proses  perijinan  relaPf  lama  3.  Keterlambatan  pendanaan  (delay  payment)  4.  Kondisi  Aktual  Pdak  sesuai  Dokumen  Tender  5.  Perubahan  Regulasi  6.  Eskalasi  Harga  

Pembangunan  Proyek  Pembangkit  sesuai  Tahapan  Best  PracPce  

Tahapan  Pembangunan  Dilakukan  Secara  Pararel  

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

PROJECT DELIVERY SYSTEM PLN

1. Kontrak   EPC   namun   spesifikasi   teknis   yang  tertuang   dalam   dokumen   tender   relaPf   terlalu  detail  

2. Harga   Kontrak   “Fixed   Lump   sum   Price”   dengan  kondisi   kedalam   piling   ‘X’   meter,   dan   aktual  kedalaman   dari   piling   akan   diperhitungkan  dengan   menggunakan   harga   satuan   yang  tertuang  dalam  schedule  1.8  

3. Kontraktor   ‘harus’   dengan   usahanya   sendiri  memahami   seluruh   kondisi   yang   dapat  mempengaruhi  pelaksanaan  pekerjaan    

EPC “Lump Sum” PLN PROJECT DELIVERY SYSTEM PLN

PROJECT  

BIAYA  

MUTU  

WAKTU  

SCOPE  

RESOURCES  

RISIKO  

PROJECT CONSTRAIN

PROJECT DELIVERY SYSTEM PLN

JENIS KLAIM PROYEK PEMBANGKIT q  Klaim yang disebabkan perubahan volume/ lingkup/

spesifikasi/ waktu pelaksanaan/ harga (Claims for Variations),

q  Klaim meminta perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan

(Claims for Extensions of Time),

q  Klaim akibat penundaan penyelesaian pekerjaan (Claims for

Additional Payment Due to Prolongation),

q  Klaim yang disebabkan percepatan atau gangguan

(Acceleration and Disruption Claims), dan

q  Klaim yang dimungkinkan oleh ketentuan/ regulasi (Claims for

Damages Under Law).

METODA PENYELESAIAN KLAIM Penyelesaian klaim di PLN terbagi menjadi dua cara: §  Case by case settlement,

Penyelesaian klaim dilakukan untuk setiap klaim yang muncul dengan

teknik evaluasi: duty – breach – cause – effect - damage

§  Rolled-up case settlement,

Penyelesaian klaim dilakukan secara total dikarenakan ‘kegagalan’

kontraktor untuk menunjukkan detail informasi/ data terkait dengan klaim

yang disampaikan. Kerugian dihitung dengan membandingkan actual cost

of performance dengan bidding estimates.

Hasil klarifikasi, evaluasi dan negosiasi klaim yang dilakukan oleh Tim/ Pejabat

yang ditunjuk diverifikasi BPKP sebagai bagian aplikasi good corporate

governance untuk aspek akuntabilitas.

PENGELOLAAN  KONFLIK  YANG  EFEKTIF:  

Sumber:  K&L  Gates,  2012  

METODA PENYELESAIAN KLAIM

Upaya pencegahan klaim pada fase konstruksi

q  Manage proactively — “anticipate”

q  Maintain a “team” environment from groundbreaking to ribbon cutting

q  Use alternative means to resolve issues

v  Partnering “a process that enables project team members to work together, as partners, and establish good communication, develop common goals, reduce conflict, and solve problems in ways that deliver mutual benefits”    

v  Dispute resolution board

v  Mediation

q  Communicate, communicate, communicate

METODA PENYELESAIAN KLAIM

TERIMAKASIH