Standard Komisioning PLTG
-
Upload
bimobrillianta -
Category
Documents
-
view
358 -
download
50
Embed Size (px)
Transcript of Standard Komisioning PLTG

( ,,..c \
STA]\ItrIAFIPERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
BPLN tg : ' l3B. l
Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN
No.: O88lDlRl84- tanggal 9 Juli 1984
$ffiK.Fq l$Tiqlit,,qffiq$ .$1F,, i{ c}
KCIMISiIGII \ I INGi PLTGI
D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A ] T D A l U E l U E R G I
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
JALAN TRUNOJOYO BLOK M U135 KEBAYORAN BARU JAKARTA

SPLN 58 : l9E4
KOMISIONING PLTG
Disuzun oleh:
I. KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG PEMBANGKITANdengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Unnumtistrik Negara No"r 030/DIR/S3 tanggal 5 April l9E3
2 KELOMPOK KERJA KOMISIONING PLTG denganSurat Keputrrsan Direktur Pusat le4yglidikan Ma-salatr Kelistrikan No.: 0l0lLilK/84 tanggal 23 PebruariI 984
Diterbitkan oleh:
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGIPERUSAHAAN UMUM LISTRIK T{EGARA
Jl. Trunojoyo Blok M Ul35 Kebayoran BaruJakarta
1984
- i -

SPLN 58 : t9E4
Susunan Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Pembangkitan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara
No.: 030/DIR/8: tanggal 5 April 1983
l. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat(ex-officio) *) :
2. (Ditetapkan kemudian)
3. lr. Soenarjo Sastrosewojo
4. (Ditetapkan kemudian)
5. Ir. Koesaeni Sastrodinoto6. Ir" M. SamNr Sasmitaatmadja7. k. tsambang Irawan Sapardi8. Ir. Ardi Yogi9 Ir. P. Sihombing10. Ir. SudjanadiI l. Ir. Zainall2.Ir. Sudadyo13. Iskandar Kasim, B.E.E.14. Ir. J. Soekarto15. Istigno, M.Sc.16. Ir. Bondantojo17.k.. Nabris Katib
l. Ir. Ardiyogi
2. lr. Mangapul Silalahi
3. lr. Firdaus Akmal
4. Bob Rakhman, B.E.E.
5. Ir. Sulaeman
Penyelidikan Masalah KelistrikanKetuamer.rngkap Anggota TetapSebagai Ketua Harianrnerangkap Anggota TetapSebagai Sekretarismer:rngkap Anggota Tetap.Sebagai Wakit Sekretarismerangkap Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota Tetap.
Susunan Anggota Kelompok Kerja Komisioning PLTG
Surat Keputusan Direktur Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
No.: 010/DIR/8+ tanggal 23 Pebruari 1984
KetuaLngrangkgp)el(retarrsmerangkapAnggota
Anggota
Anggota-
Anggota
Anggota
*) Ir. Mahmud Junus
- i i -

SPLN 58: 1984
Daftar Isi
Pasal Satu - Ruang Lingkup dan Tujuan
Ruang L ingkup . . i . . . . . . . o | . . . o o o i . . c . . . . . . . . r . .
Tu juan . . . . . . . . . . r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I
Pasal Dua - Ist i lah dan Definisi
Pengertian Unit PLTG
S i s t e m I r . . . o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o
S u b s i s t e r n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Perlengkapan Individu . . . . . . . . . . . . . . . o . . . . o . . . . . . . .
Komis ioning . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . +
KOOfd ina tO f pan - " i iI v l l 6 L , | j - t . . a . . a . a . a a a . a . a a a t a a a a . e a a a a .
Tahapan Kegiatan dalam Komisioning . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halaman
I
2
3
4
5
6
7
8
9
2
2
2
3
3
3
3
Pasal Tiga - Surat Perjanj ian
l0 Hal-hal yang Harus Disebutkan dalam surat perjanj ian. . . . . . . .antara Kontraktor dan PLN
Pasal Empat - Pelaksanaan Komisioning
l l Pelaksanaan Komisioning . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . . . .
Pasal Lima - Tugas dan Tanggungjawab
12 Tugas dan Tanggungjawab
G a m b a r l : B a g a n T a h a p a n K e g i a t a n K o m i s i o n i n g . . . . . . . . . , . . .
l 0
L2
- l u -

SPLN 58 : 1984
KOMISIOI.IING PLTG
Pasal Satu
Ruang Lingkup dan Tujuan
Ruang Lingkup
Pedoman ini dimaksudkan untuksanakan setiap kcmisioning unit
memberikan petunjuk cara-cara melak-
PLTG yang menggunakan bahan bakarminyak atau gas alam.
untuk komisioning ini digunakan standar-standar pengujian, yaitu:l ' l Untuk pengujian daya, ef isiensi dan unjuk-kerja/karakterist ik lainnya
dari Turbin Gas diberlakukan Standar ISO Z3l4 ( lgl3) seutuhnya.I '2 Untuk pengujian peralatan di luar Sub-ayat 1.1 diberlakukan standar
pengujian yang berlaku di lingkungan PLN arau srandar lainnya yangdisetujui oleh Koordinator penguji , pLN dan Kontraktor.
Pedoman ini berlaku juga bagi segala macam kontrak pekerjaan unit pLTGdan wajib di laksanakan dalam setiap komisioning PLTG yang baru maupunpada setiap pemeriksaaan periodik PLTG. Pedoman ini dibuat dan di lak-sanakan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman pLN dan merupakan ke-satuan dengan: -standar ISO 2314 (197 3), Gas Turbine_Acceptance Test,_yang telah diangkat seutuhnya menjadi standar pLN.
Didalam surat perjanjian antara kontraktor dan PLN ditegaskan persetujuankedua pihak atas standar ISO Z3I4 (197iD dan dapat disebutkanperubahan-perubahan atas ayat-ayat tertentu maupun pengecualian-pe-ngecualian yang disepakati kedua belah pihak.
Tujuan
Tujuannya ialah untuk memberikan pegangan yang lebih terarah dan kesera-gaman dalam melaksanakan komisioning unit PLTG baik dari segi manaje-men/koordinasi maupun teknis pelaksanaan.
t -

SPLN 58 : 1984
Pasal Dua
Istilair dan Definisi
Pengertian Unit PLTG
yang dimaksud dengan unit PLTG dalam pedoman ini ialah kesatuan me-
sin-mesin dan pertengkapannya yang tersusun dalam tata hubungan kerja,
membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung di dalam bahan
bakar minyak atau gas alam menjadi tenaga l istr ik, dengan menSgunakan
turbin gas sebagai penggerak utama.
Untuk pelaksanaan pedoman ini, unit pLTG dibagi atas t iga sistem y'aitu:
. Sistem Turbin Gas.
. Sistem Listr ik.
. Sistem Kontrol.
Sistem
4.1 Yang dimaksud dengan sistem turbin gas dalam pedoman ini ialah
kesatuan perlengkapan untuk mengubah energi termal men jadi energi
mekanisr yang terdir i dari satu atau beberapa kompresor aksial,
perlengkapan termal untuk memanaskan f luida kerja, satu atau be-
berapa turbin dan peralatan bantu.
q.Z yang dimaksud dengan sistern l istr ik dalam pedoman ini ialah kesatuan
perlengkapan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi elektr is
termasuk menyalurkan dan memakainya, yaitu yang terdir i dari perleng-
kapan pembangkit, perlengkapan huBung-bagi dan transformator.
4.3 yang dimaksud dengan sistem kontrol dalam pedoman ini ialah kesatuan
perlengkapan yang terdiri dari subsistem untuk mengatur, mengawasi,
membatasi dan menjaga agar setiap proses serta kerja peralatan dapat
berlangsung secara efisien dan aman.
Subsistem
yang dimaksud dengan subsistem dalam pedoman ini ialah kesatuan perleng-
kapan individu yang membentuk ikatan kerja tertentu dan mempunyai fungsi
tertentur yang merupakan bagian terpadu dari suatu sistem'
- 2 -

SPLN 58 : 1984
5 Ferlengkapan Individu
Yang cJimaksud dengan peeriengl<apan individu ialah setiap perlengkapan
yang dit inja,u secara sendir i , antara lain pompa, katup, transfonnratorr pernLj*
tus tenaga.
Komisioning
Yang dimaksr:d dengan kornisioning unit PLTG iaiah:
7. I Suatu rangkaian kegiatan yang terus menerus, d imula i se jak saat sc^
lesainya pemasangan sarnpai saat penerimaan (talcing-over cert i f icate)
a leh PLNo ataul
7.2 Suatu rangkaian kegiatan yang terus Inenerus, muiai seiak saal se-
lesainrla. pemeriksaan besar (rnajor inspection = maior overhaul) sarnpai
saa i unit ters' :but diterirna. untuk beroperasi kembali ;
) ,ang i ;erlrr juan menrbawa unit ciari- i kondisi non akti f ke kondisi akt i f dengan
r i re laksanal . ra, i l<egratan Denrer i l<saan, pengu j ian, pemiru l< ' i ian r :n j ' . rk- i<e i : ja
(cer lo i r : - . . r lce tcs: ) Dei '31: r ian, , " ln i i ter l - radao persyarata l i koni r ; i l<" keai -nanar t
Can i - r eanda ia : . r ' r J€ i3s l r r \ : 1 .
8 Koordinator Penguji
Seorang l(oordinat<ir penguji dipi l ih oleh cjan dari kedua pihak, yaitu I-)Lhi
dan Kontraktor, untuk rneng!,oordinasikan komisionirrg.
Tatrapan Kegiatan dalam Komisioning
Tahapan kegiatan komisioning di luklskan dalam Gambar l , yang berlaku
untuk jenis komisioning pada Sub ayat 7.
Pembagian tugas antara Kcntraktor, PLN dan Koordinator penguji sebagai
berikut:
a) Periode pemasangan
b) Periode pengujiansebelum jalan danPeriode pendahuluan
c) Periode Pengujiansiap-guna
d) Periode pelayanankom ersia[.
Tugas Kontraktor.
Tugas Koordinator penguii
Koordinator penguji melaksanakan penguiian r- ln-juk-kerja. Selanjutnya pengujian keandalan sarnps.idengan penerimaan di laksanal<an cleh Kontraktor"
Tugas PLN.
- 3 -

SPLN 58 | L984
Kegiatan yang dilaksanakan pada masing-masing periode beserta istilah dan
definisinya adalah sebagai berikut:
9.L Periode pemasangan
Kegiatan melaksanakan pemasangan bagian-bagian unit PLTD.
Berakhirnya periode pemasangan adaiah suatu keadaan yang menun*
jukkan bahwa bagian-bagian utama sesudah terpasang dan siap diuj i
sedemikian rupa, sehingga walaupun ada sebagian perlengkapan yang be-
lum terpasang t idak akan mengurangi keamanan dan keandalan operasi.
9.2 Periode pengujian sebelum jalan
Kegiatan yang di laksanakan atas kebenararr pemasangan peralatarn,
ke lengkapan pera latan berdasarkan spesi f ikas i l<ontrak, sesuai ketentuan
teknis yang umum (common pract ice) ser ta ke lengkapan pera latan untuk
pengujian, dengan tujuan r:ntul< meyakinkan bahwa peralatan siap untuk
diu j i .
- Fengujian individu adalah kegiatan pengujian peralatan secara indiviciu
yang dilaksanakan secara terpisah dari subsistem, meliputi kegiatan
pengujian, untuk membuktikan bahwa peralatan individu tersebut
berfungsi baik.
- Pengujian subsistem adalah kegiatan pengujian terhadap subsistem un-
tuk membuktikan bahwa subsistem secara terpadu dapat berfungsi
dengan baik.
- Pengujian sistem adalah, kegiatan pengujian terhadap suatu sistem
untuk membuktikan bahwa subsistem /peralatan secara terpadu dapat
berf ungsi dengan baik, sehingga memungkinkan untuk penyalaan awal
( init ial f i r ing).
9.3 Periode pengujian pendahuluan
- Penyalaan awal adalah saat penyalaan pertama pembakaran yang me-
nandakan unit mengalarni proses energi.
- Pengujian alat pengaman adalah pengujian peralatan pengarnan utama
sepert i pengujian putaran lebih (over-speed tr ip, f lame fai lure tr ip
bi la ada, low lubricating oi l pressure dan [ain-lain).
- Paralel adalah saat pertama generator dihubungkan dengan jaringan,
yang menandakan unit PLTG secara keseluruhan menghasi lkan energi
l istr ik.
- 4 -
I

SPLN 58 : 1984
Bila selama periode ini terjadi gejala t idak normal antara lain ge-taran, suhu, maka perlu di lakukan koreksi-koreksi sebelum dimulainyaperiode palayanan pengujian.
- Pengujian beban adalah pengujian unit pembangkit dengan caramembebani unit tersebut sesuai prosedur pengu j ian selama t 00 jam
terus menerus.
- Pengujian lepas beban adalah pengujian unit pembangkit dengan caramelepas pemutus tenaga sehingga menjadi tanpa beban tetapi denganputaran nominal.
9.4 Periode pengujian siap guna
- Pengujian siap-guna adaiah pemgujian yang menjadi dasar penerimaan,terdir i dari pengujian unjuk-kerja dan pengujian keandalan.
Sebelum pengu jian, Kontraktor diberi kesempatan untuk melakukanpembersihan peralatan, kal ibrasi, penggantian f i l ter-f i l ter cl l l . .
- Pengujian unjuk-kerja adalah pengujian yang di laksanakan segeramungkin setelah berakhirnya pengujian beban dan lepas beban untukmengetahui dan membul<tikan bahwa kapasitas, ef isiensi dan ka-rakteristik operasi unit/peralatan memenuhi sebagaimana tercantumdalam kontrak"
- Pengujian keandalan adalah pengujian unit pembangkit, dengan caramembebani unit tersebut sesuai kebutuhan selama 600 jam terus me-nerus tanpa pemutusan, kecuali yang diakibatkan oleh gangguan dariluar,
- Penerimaan adalah pengalihan tanggung jawab atas unit tersebut darikontraktor kepada pLN.
9.5 Periode pelayanan komersial
Pengoperasian unit PLTG untuk menyalurkan energi listrik kepada kon-sumen.
- 5 -

SPLN 58 | L984
Pasal Tiga
Surat Perjaniian
l0 Hal-hal yang Harus Disebutkan dalam Surat Perianjian antara Kontraktor
dan PLN
I Kedua pihak menegaskan persetujuan mereka atas ISO 2314 0973).
Z Kedua pihak lebih tanjut menegaskan persetujuan mereka perihal tersebut
d a l a m I S O 2 3 1 4 A y a t / S u b - a y a t 1 . 5 , 4 . 1 , 5 . 1 . 1 , 5 . I ' 2 , 5 , I . 3 , 5 ' 2 ' 3 , 6 ' 2 ' 2 ,
6 . 3 . 3 , 5 . 4 . 1 . 1 , 6 . 4 . 2 . I , 6 . 5 . 1 6 . 5 . 2 , 6 . 5 . 6 , 6 . 7 , r , 6 . 7 . 3 , 7 . 2 . 1 ' r , 7 ' 2 ' 3 ' 1 ,
7 . 2 " 3 . 3 , 7 , 2 . 4 , 8 . 3 . 3 , 8 . 3 . 4 , 8 . 6 . 4 . 2 . .
3 Kedua pihak menegaskan batas-batas kerja (operating l imit) yang dapat
disepakati berdasarkan spesif ikasi dari PLN dan spesif ikasi penawaran
dari Kontraktor.
4 Pengujian khusus yang diperlukan.
5 Prosedur pengujian dan pencatatan data.
6 Lokasi/tempat melaksanakan pengujian.
7 Organisasi dan personi l yang terl ibat dalam pengujian.
8 Saat dan jumlah pengambilan data.
9 Jumlah dan tempat instrumen yang perlu dicatat.
10 Pelaksanaan perhitungan dan laporan yang harus dibuat.
I I Persyaratan yang harus dipenuhi oleh instrumen/alat ukur yang digunakan
selama pengujian.
l2 Syarat-syarat dan kal ibrasi instrumen ukur.
l3 Laboratorium untuk analisa bahan bakar.
14 Perincian persyaratan dan metode yang digunakan untuk menjaga pem-
bebanan yang tetaP.
15 Lamanya unit beroperasi pada beban yang ditentukan sehingga ,datanya
dapat diambil dan selang waktu pengambilan data.
16 Nilai tera (sett ing) dari peralatan pengendali /pengaman.
17 Beban dan putaran yang di inginkan saat pengujian.
l8 Koreksi atau penyesuaian yang diperlukan apabila hasi l pengujian
menyimpang dari spesif ikasi.
19 Besarnya rugi daya dan simpangan frekuensi yang di izinkan selama penS-
u j ian.
- 6 -

SPLN 5E : l9t4
20 Deviasi data operasi yang di izinkan.
2I Pihak yang rnenanggung biaya dan menyediakan peralatan pengujian.
Pasal Empat
Pelaksanaan Kornisioning
I I Pelaksantlan Komisioning
Komisioning di laksanakan berdasarkan standar-standar pengujian yang ber-
laku di l ingkungan PLN (Setru, SLI, IEC, ISO, dsb.) dan standar-standar lain
yang diusulkan Koordinator penguji dan disetujui PLN dan Kontraktor.
I l . l Pemeriksaan pendahuluan
Sebelurn suatu alat/sistem siap untuk diuj i , maka terlebih dahulu di-
lakukan pemeriksaan/pengujian konstruksi oleh PLN, meliputi :
a) Konstruksi bangunan, meliputi antara lain:
l . Hasi l pengelasan.
2. Konstruksi.
3" Pekerjaan mekanis.
4. Peker jaan e lekt r is .
5. Kebersihan,
6" Kelurusan dan kelonggaran.
7. Kawat-mengawat.
8. Arah putar.
9. Kerja katup.
I 0. Pem ipaan.
b) Sistem dan subsistem.
l l ,2 Pokok-pokok pengujian (test i tems)
l l .2 . l Penguj ian ind iv idu
l . Generator .
2. Transformator .
3. Pemutus tenaga tegangan t inggi.
4. Penguatan.
5. Pemisah tegangan t inggi.
6. Kabel dan busduct tegangan menengah.
7. PHB tegangan menengah.
8. Motor tegangan menengah"
- 7 -

SPLN 58 | L984
9 .
1 0 .
l l .
12.
13.
1 4 .
Kabel tegangan menengah.
Motor tegangan rendah.
Meter-meter l is t r ik .
Rela i penguj ian karakter is t ik .
Baterai dan pengisi baterai.
Transformator tegangan
- Tahanan isolasi
- Pengukuran rasio.
Transformator arus
- Tahanan iso las i
- Pengukuran ras io
1 5 .
- Polar isasr .
15. Inver ter
- Pemeriksaan frekuensi
- Pemeriksaan bentuk gelombang.
L7, Kar tu pengenal e lekt ronik
- Pemeriksaan kartu secara individu.
18. Pengendali pneumatik dan transmiter (pengubah sinyal)
- Kal rbras i .
19. Manorneter dan peralatan
- Kal ibras i
- Pemeriksaan ketel i t ian.
20. Saklar tekanan, suhu dan
- Pemeriksaan ni lai tera
21. Pencatat otomat is
- Kal ibrasi
- Pemeriksaan mekanis.
22. Pipa/saluran udara dan gas
- Perneriksaan kebocoran.
23. Ptpa pengendali sistem pneumatik
- Pernbi lasan
- Pemeriksaan kebocoran.
24. Tangki
- Pemeriksaan kebocoran
- Kal ibras i .
penun juk
pem tas
dan ker ja .
- 8 -

SPLN 58 : l98tl
25. Katup pengaman
- Pemer iksaan n i la i tera.
| 1 .2.2 Penguj ian subsi .s tem
Pengujian dari subsistem dalam unit PLTG baik subsistem turbirr
Easr sistem i istr ik, maupun subsistem dari sistem kontrol pada
dasarnya dimaksudkan untuk menguji operasi secara terpadu dari
masing-masing peralatan individu yang membentuk subsistem ter-
sebut, serta subsistem lain yang terl ibat di dalamnya. Pada
urnumnya pengujian suatu subsistem dapat terdir i atas satu atau
lebih dari pokok-pokok pengujian yang berikut:
a) Pengujian beban dari pompa, berikut motor penggeral<nya yang
antara Iain meliputi pentanahan, pengukuran al iran, peng-
ukuran suhu bantalan dan rumah pompa, pengukuran vibrasi
dan kelonggarannya.
b) Pengujian kerja terhadap semua peralatan yang bersangkutan
dan beker ja secara terpadu dengan subsis tem tersebut .
c ) P e n g u j i a n u n j u k - k e r j a .
d) Penguj ian urutan ker ja dan s is tem pengunci .
e ) Pengu j ian s i s tem pro teks i moto r .
f ) Penguj ian a lat -a lat penunjuk e lekt r ik /pneumat ik meter-meter
pada s is tem kendal i .
g) Penguj ian s imulas i .
I I .2.3 Pengujian sistem
l . S is tem turb in gas
- Pengujian penyalaan
- Pengujian pentahapan kenaikan
- Penguj ian proteks i turb in.
2. Penguj ian unjuk-ker ja uni t PLTG
- Daya yang dihasi lkan
- Pemakaian kal ir spesif ikasi
- Ef is iens i termal .
putaran
mel iput i :
9 -

S,PLN 58 | 1984
Pasal Lima
Tugas dan Tanggungiawab
12 Tugas 'dan Tanggungjawab
Tugas utama dari pihak-pihak yang terribat daram komisioning PLTG adalah:
l2. l Koordinator Penguj i
l . M e l a k s a n a k a n k o o r d i n a s i k e r j a a n t a r a p i h a k . p i h a k y a n S t e r l i b a t
dalam kegiatan komisioning a8ar dapat berjalan sesuai dengan program
yang telah ditetaPkan.
l . Melaksanakan tugas kegiatan komis ioning berdasarka ' persetu juan
tersebut dalam AYat l0 '
3 . Ber tanggungjawab atas penguj ian selama komis ioning sampai dengan
penerimaan.
4. Mengevaluasi usulan ProSram komis ioning dar i masing-masing kon-
traktor serta menyusunnya dalam suatu pro8ram kornisioning PLTG
yang terPadu.
5. Mengevaluasi hasi l pemeriksaan awal untuk menentukan bahwa komi-
s ioning uni t sudah daPat d imula i '
6. Membuat perhitungan-perhitungan pengujian unjuk-kerja dari
peralatan dan unit PLTG'
7. Mengevaluasi hasi l pelaksanaan komisioning sebagai dasar peneri-
maan.
8. Membuat laPoran komisioning'
12.2 PLN
l. MenYediakan tenaga Pelaksana
2. MenYetujui (aPProve) usulan
Kotraktor.
3. Bersama Kontraktor melaksanakan komisioning unit '
12.3 Kontraktor
I . Menyiapkan usulan program kom isioning untuk masing-masing per-
alatan yang termasuk dalam ruan8 lingkup pekerjaannya untuk
diajukan kepada Koordinator penguji setelah disetuiui PLN'
komis ioning uni t .
program kom isioning Yang disusun
1 0 -

SPLN 5t : l9t4
2. Melaksanakan komisioning unit bersama PLN sesuai dengan program
yang telah disetujui Koordinator penguji.
Catatan: Sebenarnya Kontraktor terdiri dari Kontraktor pelaksanapembangunan dan Fabrikan. Dalam hal ini dianggap Kontrak-tor sekaligus mewakili Fabrikan.
Koordinator
Penguji
Kontraktor
il

SPLN 58 : 1984
boCcoo
Eo
Cd(0
00c,)
J
C(do.(d
(dP
C(0bo(t,c0
a a
a
li
-oU
"*
"""
.rs
\((,3 . F e- 2 q G
;f; ;"E- o Y o . H
E I g"frsH,E.E E EIHrrA€gEr€seeee
DOCcov,
EoV
- E r E t >- 1 2 -