Seminar Optimalisasi Layanan Rujukan di Abad 21...kerjasama Perpustakaan UB dengan PT. HM. Sampoerna...

2
Seminar Optimalisasi Layanan Rujukan di Abad 21 Dikirim oleh PrasetyaLIB pada 29 Januari 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 2844 Seminar nasional optimalisasi layanan referensi perpustakaan Pustakawan dituntut bisa mengimbangi alur informasi yang berubah setiap hari. Bahkan informasi di dunia maya berubah dalam hitungan detik. Terkait hal tersebut, perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan seminar nasional "Optimalisasi Layanan Rujukan (Referensi) di Abad 21". Kegiatan ini diselenggarakan di aula perpustakaan UB pada Rabu (28/1). Hadir sebagai pembicara dalam kesempatan tersebut adalah dosen Universitas Indonesia/Pustakawan senior yang ahli dalam penelusuran informasi Drs. Purwono, SS, M.Hum. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Agung Suprapto S.Sos, MA menyampaikan bahwa acara ini terselenggara atas kerjasama Perpustakaan UB dengan PT. HM. Sampoerna Foundation yang sudah terjalin sejak lama. Seminar ini diikuti 50 peserta meliputi pustakawan UB, pengelola ruang baca dan pustakawan dari universitas se-Jawa Timur. Agung juga menyampaikan, "salah satu fungsi perpustakaan yang harus selalu didorong pada era global adalah fungsi informasi". Untuk itu, menurutnya perpustakaan dituntut merevitalisasi diri agar menjadi alternatif rujukan sumber informasi yang berdampingan dengan informasi dunia maya. "Secara faktual, dunia maya mampu memberi beragam pilihan informasi dengan proses yang sangat mudah untuk mendapatkannya, namun dapat diperdebatkan validitasnya," kata Agung. Ia menambahkan, peluang perpustakaan untuk bersaing dengan dunia maya terletak pada validitas informasi yang disajikan. "Jika mampu menjadikan dunia maya sebagai sarana dan bukan sebuah ancaman, nicaya karya intelektual yang dimiliki dapat disebarluaskan secara luas dan menjadi rujukan bagi kepentingan eksplorasi ilmu pengetahuan," Agung menandaskan. Dalam paparannya, Purwono menyampaikan materi berdasar pengalamannya membantu para pengguna perpustakaan baik mahasiswa Universitas Indonesia maupun mahasiswa dari seluruh Indonesia yang membutuhkan sentuhan tangannya dalam mencarikan informasi di dunia maya. "Karena banyak trik dan cara mem-file informasi di computer, mencari jurnal dan e-book, serta informasi lain dari sejumlah ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini," kata dia. Sebelum acara ditutup secara resmi oleh Dra. Widia Permana S.Sos, MAB, diadakan diskusi dan tanya jawab sehingga suasana seminar jadi sangat menarik. [d_khoir/denok] Artikel terkait Rapat Kerja Perpustakaan UB 2019 Launching Sobat Pustaka UB dan UBT Sepakati Kerjasama Perpustakaan Workshop CNKI: Tak Perlu ke China untuk Menuntut Ilmu

Transcript of Seminar Optimalisasi Layanan Rujukan di Abad 21...kerjasama Perpustakaan UB dengan PT. HM. Sampoerna...

Page 1: Seminar Optimalisasi Layanan Rujukan di Abad 21...kerjasama Perpustakaan UB dengan PT. HM. Sampoerna Foundation yang sudah terjalin sejak lama. Seminar ini diikuti 50 peserta meliputi

Seminar Optimalisasi Layanan Rujukan di Abad 21

Dikirim oleh PrasetyaLIB pada 29 Januari 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 2844

Seminar nasional optimalisasi layanan referensi perpustakaan

Pustakawan dituntut bisa mengimbangi alur informasi yang berubah setiap hari. Bahkan informasi di dunia maya berubah dalam hitungan detik. Terkait hal tersebut, perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan seminar nasional "Optimalisasi Layanan Rujukan (Referensi) di Abad 21". Kegiatan ini diselenggarakan di aula perpustakaan UB pada Rabu (28/1). Hadir sebagai pembicara dalam kesempatan tersebut adalah dosen Universitas Indonesia/Pustakawan senior yang ahli dalam penelusuran informasi Drs. Purwono, SS, M.Hum.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Agung Suprapto S.Sos, MA menyampaikan bahwa acara ini terselenggara atas kerjasama Perpustakaan UB dengan PT. HM. Sampoerna Foundation yang sudah terjalin sejak lama. Seminar ini diikuti 50 peserta meliputi pustakawan UB, pengelola ruang baca dan pustakawan dari universitas se-Jawa Timur.

Agung juga menyampaikan, "salah satu fungsi perpustakaan yang harus selalu didorong pada era global adalah fungsi informasi". Untuk itu, menurutnya perpustakaan dituntut merevitalisasi diri agar menjadi alternatif rujukan sumber informasi yang berdampingan dengan informasi dunia maya. "Secara faktual, dunia maya mampu memberi beragam pilihan informasi dengan proses yang sangat mudah untuk mendapatkannya, namun dapat diperdebatkan validitasnya," kata Agung. Ia menambahkan, peluang perpustakaan untuk bersaing dengan dunia maya terletak pada validitas informasi yang disajikan. "Jika mampu menjadikan dunia maya sebagai sarana dan bukan sebuah ancaman, nicaya karya intelektual yang dimiliki dapat disebarluaskan secara luas dan menjadi rujukan bagi kepentingan eksplorasi ilmu pengetahuan," Agung menandaskan.

Dalam paparannya, Purwono menyampaikan materi berdasar pengalamannya membantu para pengguna perpustakaan  baik mahasiswa Universitas Indonesia maupun mahasiswa dari seluruh Indonesia yang membutuhkan sentuhan tangannya dalam mencarikan informasi di dunia maya. "Karena banyak trik dan cara mem-file informasi di computer, mencari jurnal dan e-book, serta  informasi lain dari sejumlah ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini," kata dia. Sebelum acara ditutup secara resmi oleh Dra. Widia Permana S.Sos, MAB, diadakan diskusi dan tanya jawab  sehingga suasana seminar jadi sangat menarik. [d_khoir/denok]

 Artikel terkait

Rapat Kerja Perpustakaan UB 2019Launching Sobat PustakaUB dan UBT Sepakati Kerjasama PerpustakaanWorkshop CNKI: Tak Perlu ke China untuk Menuntut Ilmu