Seminar Laporan Puskesmas 2011

59
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut telah diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama. Pada saat ini hampir diseluruh pelosok tanah air telah didirikan Puskesmas. Dimana untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya ,Puskesmas telah diperkuat dengan adanya Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Disamping itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, Puskesmas telah dilengkapi dengan fasilitas rawat inap. Puskesmas harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit,serta memulihkan kesehatan baik kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan 1

description

UNIV MUHAMMADIYAH

Transcript of Seminar Laporan Puskesmas 2011

Page 1: Seminar Laporan Puskesmas 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

 Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah

meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan tersebut telah diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara

menyeluruh, berjenjang, dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas sebagai

penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama.

Pada saat ini hampir diseluruh pelosok tanah air telah didirikan Puskesmas.

Dimana untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya ,Puskesmas telah diperkuat

dengan adanya Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Disamping itu untuk

daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, Puskesmas telah dilengkapi dengan

fasilitas rawat inap.

Puskesmas harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan mengobati penyakit,serta memulihkan kesehatan baik kesehatan

perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah

kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan tehnologi kesehatan yang

sesuai.

Mengingat pentingnya peran Puskesmas,maka Keperawatan yang merupakan

pelayanan profesional dan merupakan bagian internal dari pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada klien secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat

maupun sakit seorang perawat dituntut untuk mengetahui konsep dan sistem pelayanan di

puskesmas.

B. Tujuan

1

Page 2: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Tujuan dari praktek keperawatan komunitas di Puskesmas adalah agar mahasiswa

mampu melakukan perawatan pada individu, keluarga dan masyarakat,baik sehat maupun

sakit. Untuk itu mahasiswa perlu mengetahui tentang pelayanan kesehatan di masyarakat,

salah satunya adalah kegiatan praktek di puskesmas yang meliputi upaya pokok dan

upaya pengembangan peleyanan Puskesmas.

BAB II

2

Page 3: Seminar Laporan Puskesmas 2011

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI PUSKESMAS

1. Puskesmas adalah ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan pertama di masyarakat

yang diperkenalkan mulai tahun 1968. Sejak berdirinya puskesmas banyak bentuk

pemberdayaan masyarakat yang telah diselenggarakan antara lain karang balita (gizi),

Pos KB Desa (KB), Pos Imunisasi (Imunisasi), Daerah Kerja Intensif Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat (Penyuluhan) (Fallen, 2010)

2. Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada

di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan

kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah

ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak

mencakup aspek pembiayaan (www.kebijakankesehatan.com.).

3. Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2007)

B. SEJARAH PUSKESMAS

Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan

masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika

dilangsungkan RAPAT KERJA NASIONAL ( RAKERNAS ) di Jakarta. Waktu itu

dibicarakan upaya mengorganisasi sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena

pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan,

dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan

sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui RAKERNAS tersebut timbul

3

Page 4: Seminar Laporan Puskesmas 2011

gagasan untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam suatu

organisasi yang dipercaya dan diberi nama PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

( Puskesmas ) dan puskesmas waktu itu dibedakan menjadi 4 macam :

1. Puskesmas tingkat Desa

2. Puskesmas tingkat Kecamatan

3. Puskesmas tingkat Kawedanan

4. Puskesmas tingkat Kabupaten

Pada rakernas ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori

1. Puskesmas tipe A dipimpin oleh dokter secara penuh

2. Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak secara penuh

3. Puskesmas tipe C dipimpin oles paramedik

Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan RAKERNAS dirasakan pembagian

puskesmas didasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai karena puskasmas tipe B dan tipe

C tidak dipimpin dokter secara penuh atau sama sekali tidsk ada tenaga dokternya,

sehingga Dirasakan sulit untuk mengembangkannya . Sehingga mulai tahun 1970

ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan dengan

jumlah penduduk 30 000 sampai 50 000 jiwa orang penduduk. Konsep wilayah kerja

puskasmas ini dipertahankan sampai akhir Pelita tahap II tahun 1979. dan ini lebih

dikenal dengan nama konsep wilayah

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan dikeluarkannya

INPRES kesehatan No 5 Th 1974, Nomor 7 tahun 1975 dan nomor 4 tahun 1976 dan

berhasil mendirikan dan menenpatkan tenaga dokter diseluruh pelososk tanah air maka

sejak Pelita III maka konsep wilayah diperkecil yang mencakup suatu wuilayah yang

mempunyai jumlah penduduk 30 000 jiwa saja.

4

Page 5: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas di daerah-daerah

tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumalah penduduk 30 000 jiwa. Dan untuk

mengkoordinasi kegiatan –kegiatan yang berada di suatu kecanatan maka salah satu

puskesmas tersebut di tunjuk sebagai penanggungjawab dan disebut dengan nama

puskesmas tingkat kecamatan atau yang disebut juga puskesmas pembina. Dan

puskesmas – puskesmas yang ada di tingkat kelurahan atau desa disebut puskesmas

kelurahan atau yang lebih dikenal dengan puskesmas pembantu. Dan sejak saat itu

puskesmas dibagi dalam dua kategori seperti apa yang kita kenal sekarang, yaitu :

1. Puskesmas kecamatan (puskesmas pembina)

2. Puskesmas kelurahan / desa (puskesmas pembantu)

C. FUNGSI PUSKESMAS

Ada 3 fungsi pokok Puskesmas , yaitu:

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah

kerjanya

4. Pelayanan Kesehatan Perorangan

5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Proses dalam melaksanakan fungsinya , dilakukan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

5

Page 6: Seminar Laporan Puskesmas 2011

3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut

tidak menimbulkan ketergantungan

4. Memberi pelayanan kesehatan langsung masyarakat

5. Bekerja sama dengan sektor – sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan

program puskesmas.

D. KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

Kegiatan – kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas

sejak berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 uasaha pokok kesehatan, 12 usaha

pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha

pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan

yang ada dari tiao – tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau

anggaran yang tersedia.

Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok

kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itupun sangat tergantung kepada faktor

tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan managemen

dari tiap – tiap puskesmas.

20 pokok kegiatan puskesmas itu adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak

2. Upaya keluarga berencana

3. Upaya peningkatan gizi

4. Upaya kesehatan lingkungan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan

6

Page 7: Seminar Laporan Puskesmas 2011

7. Upaya penyuluhan kesehatan

8. Upaya kesehatan sekolah

9. Upaya kesehatan olah raga

10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

11. Upaya kesehatan kerja

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut

13. Upaya kesehatan jiwa

14. Upaya kesehatan mata

15. Upaya laboratorium sederhana

16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan

17. Upaya kesehatan usia lanjut

18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

19. Upaya kesehatan remaja

20. Dana sehat

Pelaksanaan kegiatan pokokdiarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat

terkecil. Oleh karena itu kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan

keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Kegiatan – kegiatan

yang dilaksanakan oleh petugas dari kegiatan pokok di atas adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak

a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui , serta bayi,

anak balita dan anak prasekolah

7

Page 8: Seminar Laporan Puskesmas 2011

b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena

kekurangan protein dan kalori dan lain – lain kekurangan, serta bila ada

pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya

d. Immunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3X, polio

3X, dan campak 1X pada bayi

e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan

program KIA

f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian

khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak

berkali – kali dan golongan ibu beresiko tinggi

g. Pengobatan bagi ibu, bayi , anak balita anak prasekolah untuk macam –

macam penyakit ringan

h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan

pemeliharaan, memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan

untuk mengadakan pemntauan pada mereka yang lalai mengunjungi

puskesmas dan meminta agar mereka datang ke puskesmas lagi

i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak – kanak dan para dukun bayi

2. Upaya keluarga berencana

a. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang

mengunjungi KIA

b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan

bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana

c. Mengadakan pembicaraan – pembicaraan tentang keluarga berencana kapan

saja ada kesempatan, baik di puskesmas maupun sewaktu mengadakan

kunjungan rumah

8

Page 9: Seminar Laporan Puskesmas 2011

d. Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil. Kondom dan cara – cara lain

dengan memberi sarannya.

e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana penceahan

kehamilan.

3. Upaya perbaikan gizi

a. Mengenali penderita – penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka

b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program

perbaikan gizi

c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara perseorangan

kepada mereka yang membutuhkan , terutama dalam rangka program KIA

d. Melaksanakan program – program :

1) Program perbaikan gizi keluarga (suatu program menyeluruh yang

mencakup perkembngan masyrakat) melalui kelompok – kelompok

penimbangan pos pelayanan terpadu

2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori

yang cukup kepada anak – anak bawah 5 tahun dan kepada ibu yang

menyusui

3) Memberikan vitamin A kepada anak – anak dibawah umur 5 tahun

4. Upaya kesehatan lingkungan

Keiatan – kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas

adalah :

a. Penyehatan air bersih

b. Penyehatan pembuangan kotoran

c. Penyehatan lingkungan perumahan

9

Page 10: Seminar Laporan Puskesmas 2011

d. Penyehatan air buangan atau limbah

e. Pengawasan sanitasi tempat umum

f. Penyehatan makanan dan minuman

g. Pelaksanaan peraturan perundangan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

b. Melaporkan kasus penyakit menular

c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang

masuk, untuk menemukan kasus – kasus baru dan untuk mengetahui sumber

penularan

d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

e. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

f. Pemberian imunisasi

g. Pemberantasan vektor

h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

6. Upaya pengobatan

a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui :

1) Mendapatkan riwayat penyakit

2) Mengadakan pemeriksaan fisik

3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium

4) Membuat diagnosa

b. Melaksanakan tindakan pengobatan

10

Page 11: Seminar Laporan Puskesmas 2011

c. Malakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat

berupa:

1) Rujukan diagnostik

2) Rujukan pengobatan atau rehabilitasi

3) Rujukan lain

7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari tiap – tiap program puskesmas

b. Ditingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri , tetapi ditingkat

kabupaten diadakan tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan

8. Upaya kesehatan sekolah

a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi

berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan

b. Membina kebersihan perseorangan pserta didik

c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam

pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil

d. Jaringan kesehatan peserta didik

e. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun

f. Imunisasi peserta didik

g. Pengawasan terhadap keadaan air

h. Pengobatan ringan pertolongan pertama

i. Rujukan medik

j. Penanganan kasus anemia gizi

11

Page 12: Seminar Laporan Puskesmas 2011

k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah

l. Pencatatan dan pelaporan

9. Riwayat kesehatan olahraga

a. Pemeriksaan kesehatan berkala

b. Penentuan takaran latihan

c. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi

d. Pengobatan akibat cedera latihan

e. Pengawasan selama pemusatan latihan

10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan

berbagai tingkat umur kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis dan jenis

kelamin

b. Asuhan perawtan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dalam

masyarakat (keluarga binaan)

c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak

balita, usia lanjut dan sebagainya.

d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat

11. Upaya peningkatan kesehatan kerja

a. Identifkasi masalah, meliputi :

1) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja

2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke puskesmas

3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja

12

Page 13: Seminar Laporan Puskesmas 2011

b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi

pekerja, lingkungan kerja dan kegiatan peningkatan kesejahteraan

c. Kegiatan penceahan kecelakaan akibat kerja, meliputi :

1) Penyuluhan kesehatan

2) Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara

alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja

3) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja

4) Pemakaian alat pelindung

d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja

e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit

f. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut

a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya

pemeliharaan dalam wadah program UKGM

b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi :

1) Anak sekolah

2) Kelompok ibu hamil, menyusui dan anak pra sekolah

c. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi :

1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk

2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih

mampu

3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok

13

Page 14: Seminar Laporan Puskesmas 2011

4) Memelihara kebersihan (higiene klinik)

5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan

d. Pencatatan dan pelaporan

13. Upaya kesehatan jiwa

a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas

b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa

c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat

d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan

peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan jiwa

e. Pencatatan dan pelaporan

14. Upaya kesehatan mata

a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan

keiatan pokok lainnya

b. Upaya kesehatan mata :

1) Anamnesa

2) Pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata,

tes saluran air mata, tes lapanan pandang, fundoskopi dan pemeriksaan

laboratorium

3) Pengobatan dan pemberian kacamata

4) Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah

sakit

5) Perawatan post operasi katarak dan glukoma akut

6) Merujuk kasus yang tak dapat diatasi

14

Page 15: Seminar Laporan Puskesmas 2011

7) Pemberian protesa mata

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan serta

menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata

mereka

d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat

e. Pencatatan dan pelaporan

15. Laboratorium kesehatan

a. Di ruangan laboratorium :

1) Penerimaan pasien

2) Pengambilan spesimen

3) Penanganan spesimen

4) Pelaksanaan pemeriksaan

5) Penanganan sisa spesimen

6) Pencatatan hasil pemeriksaan

7) Pengecekan hasil pemeriksaan

8) Penyampaian hasil pemeriksaan

b. Terhadap spesimen yang akan dirujuk :

1) Pengambilan spesimen

2) Penanganan spesimen

3) Pengemasan spesimen

4) Pengiriman spesimen

5) Pengambilan hasil pemeriksaan

15

Page 16: Seminar Laporan Puskesmas 2011

6) Pencatatan hasil pemeriksaan

7) Penyampaian hasil pemeriksaan

c. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi :

1) Persiapan pasien

2) Pengambilan spesimen

3) Menyerahkan spesimen untuk diperiksa

d. Di luar gedung, meliputi :

1) Melakukan tes skrening Hb

2) Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium

puskesmas

3) Memberikan penyuluhan

4) Pencatatan dan pelaporan

16. Upaya pencatatan dan pelaporan

a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)

b. Pencatatan dan pelaporan mencakup :

1) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

2) Data ketenangan di puskesmas

3) Data sarana yang dimiliki puskesmas

4) Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di

luar gedung puskesmas

c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan

16

Page 17: Seminar Laporan Puskesmas 2011

17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui :

a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas

sektoral dan berbagai organisasi kesehatan yang dilaksanakan melalui dialog,

seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi

dengan memanfaatkan media massa dan sistem informasi kesehatan

b. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi atau sarasehan

kepemimpinan di bidang kesehatan

c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah

kesehatan, dengan menggali dan menggerakkan sumber daya yang

dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan :

1) Pendekatan kepada tokoh masyarakat

2) Survei mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya

3) Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana

pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader

yang telah dilatih

e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat

18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan

tradisional

b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional

E. WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan diwilayah

kerjanya walaupun wilayah kerjanya itu mempunyai lokasi yang berkilo-kilo meter dari

17

Page 18: Seminar Laporan Puskesmas 2011

puskesmas. Dengan azas inilah puskesmas dituntut untuk mengutamakan pencegahan

penyakit . Dengan demikian puskesmas dituntut secara aktif terjun kemasyarakat dan

bukan puskesmas menunggu kunjungan masyarakat saja. Wilayah kerja puskesmas bisa

didasarkan area kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas wilayah, keadaan goegrafi

dan keadaan infra struktur lainnya yang bisa untuk pertimbangan untuk pembagian

wilayah kerja puskesmas.

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga

pembagiaan wilayah puskesmas ditetapkan oleh BUPATI KEPALA DAERAH,

mendengar saran teknis dari Kantor Wilayah Deprtemen Kesehatan Profinsi.

Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa hanya satu kelurahan, sedangkan

puskesmas di ibu kota kecamatan bisa sebagai tempat pelayanan rujukan dari puskesmas

kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi Sasaran penduduk setiap wilayah

puskesmas rata-rata 30 000 jiwa. Luas wilayah yang masih dianggap efektif mempunyai

ratio 5km sedangkan luas wilayah yang dipandang optomal mempunyai ratio / jari

wilayah 3 km.

F. KEDUDUKAN PUSKESMAS

Kedudukan dalam bidang administrasi

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung

jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II.

Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem kesehatan

Nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.

Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana

pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya

kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

18

Page 19: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah

kerjanya.

Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit

Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan

strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter,

praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan

puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah

sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan

berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan

pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis

dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

G. SATUAN PENUNJANG

Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan serta

kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas , tidak semua penduduk dapat

dengan mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan

puskesmas lebih merata dan meluas , perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu,

penempatan bidan di desa – desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada dan

puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola

posyandu dan dasa wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan. Demi

pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu

ditunjang dengan unit pelayana kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas

pembantu dan puskesmas keliling.

19

Page 20: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Puskesmas pembantu

Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan

berfungsi menunjang dan membantu melksanakan keiatan – kegiatan yang dilakukan

puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

Dalam Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2

sampai 3 desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali).

Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain perkataan

satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di dalam wilayah

kerjanya.

Puskesmas keliling

Puskesmas keliling merupakan unit pelayan kesehatan keliling yang dilengkapi

dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,

peralatan komunikasi serta jumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas

keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan keiatan – kegiatan puskesmas

dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan –

kegiatan puskesmas keliling adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak

terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1

minggu

2. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa

3. Dapat diperunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi

kasus gawat darurat

4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual

Bidan yang bertugas di desa

Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan ditempatkan

seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung

20

Page 21: Seminar Laporan Puskesmas 2011

kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah suatu desa dengan jumlah

penduduk rata – rata 3000 orang. Dengan tugas utamanya adalah membina peran serta

masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pembinaan posyandu dan pembinaan

pimpinan kelompok persepuluhan, selain memberikan pelayanan langsung di posyandu

dan pertolongan persalinan di rumah – rumah. Disamping itu juga menerima rujukan

masalah kesehatan anggota keluarga persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya

atau ditunjuk lebih lanjut ke puskesmas atau ke fsilitas yang lebih mampu dan terjangkau

secara rasional.

H. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

Susunan organisasi puskesmas

1. Unsur pimpinan : Kepala puskesmas

2. Unsur pembantu pimpinan : Urusan tata usaha

3. Unsur pelaksana

1. Kepala puskesmas

Mempunyai tugas memimpin , mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan

puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

2. Kepala urusan tata usaha

Mempunyai tugas dibidang kepegawaian , keuangan, perlengkapan dan surat

menyurat serta pencatatan dan pelaporan.

3. Unit I

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesjahteraan ibu dan anak , keluarga

berencana dan perbaikan gizi.

21

Page 22: Seminar Laporan Puskesmas 2011

4. Unit II

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit, khususnya imunisasi , kesehatan lingkungan dan laboratorium

sederhana.

5. Unit III

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut , kesehatan

tenaga kerja dan manula.

6. Unit IV

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,

kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan kesehatan

khusus lainnya.

7. Unit V

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya

kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja

dan dana sehat.

8. Unit VI

Mempunyai tugas dalam melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan

rawat inap

9. Unit VII

Melaksanakan tugas kefarmasian

Tata kerja

Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi,

integrasi dan sinkronasi baik dalam lingkungan puskesmas maupun dalam satuan

organisasi diluar puskesmas sesuai dengan tugasnya masing – masing antara lain:

22

Page 23: Seminar Laporan Puskesmas 2011

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor

kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan.

Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan

pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya

masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula

kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,

dengan demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggungjawab kepada

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada

puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga

masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan

rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina

upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis,

pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan

kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah

sakit (kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan

penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat,

balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan

indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai

23

Page 24: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut

diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas

sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor

terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di

tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan

subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan

Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti

tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, orgasnisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha.

BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan

kesehatan.

Badan Penyantun Puskesmas (BPP)

Pengertian:

Suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh masyarakat peduli kesehatan yang

berperan sebagai mitra kerja puskesmas dalam menyelenggarakan upaya pembangunan

kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

Fungsi:

1. Melayani pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan

kesehatan oleh puskesmas (to serve)

2. Memperjuangkan kepentingan kesehatan dan keberhasilan pembangunan

kesehatan oleh puskesmas (to advocate)

24

Page 25: Seminar Laporan Puskesmas 2011

3. Melaksanakan tinjauan kritis dan memberikan masukan tentang kinerja

puskesmas (to watch)

I. LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

1) Definisi

Adalah upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan

upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap – tiap

upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih

dalam pelaksanaan kegiatannya.

2) Tujuan

Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuean tenaga puskesmas bekerja sama dalam tim dan

membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Tujuan khusus

1. Terlaksananya penggelangan kerjasama tim lintas program dalam rangka

pengembangan menejemen sederhana, terutama dalam pembagian tugas dan

pembuatan rencana kerja harian

2. Terlaksananya penggalangan kerjasama kerjasama lintas sektoral dalam

pembinanaan peran serta masyarakat

3. Terlaksananya rapat kerja bulanan puskesmas sebagai tindak lanjut penggalangan

kerjasama tim puskesmas

4. Terlaksananya rapat kerja tribulanan lintas sektoral sebagai tindak lanjut

penggalangan kerjasama lintas sektoral

3) Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan lokakarya mini puskesmas adalah:

1. Menggalang kerjasama tim dari masing – masing anggota

2. Meningkatkan kebanggaan dan semangat membela keberhasilan tim

25

Page 26: Seminar Laporan Puskesmas 2011

4) Komponen

1. Penggalangan kerjasama dalam tim puskesmas

2. Penggalangan kerjasama lintas sektoral

3. Rapat kerja bulanan puskesmas

4. Rapat kerja triwulan lintas sektoral

J. SUPERVISI

1) Definisi

Adalah upaya pengarahan dengan cara mendengarkan alasan dan keluhan tentang

masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta sara –saran dalam

mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna

dan hasil guna serta kemampuan pelaksanaan dalam melaksanakan upaya kesehatan

puskesmas.

2) Tujuan

Tujuan umum

Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna dan berdaya guna.

Tujuan khusus

1. Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan pedoman

pelaksanaan

2. Kekeliruan dan penyimpangan dalam pelaksanaan dapat diluruskan kembali

3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

4. Meningkatnya hasil pencapaian pelayanan kesehatan

Ruang Lingkup

26

Page 27: Seminar Laporan Puskesmas 2011

1. Mencakup bimbingan di tingkat puskesmas oleh Kepala Puskesmas kepada para

pelaksana kegiatan di wilayah kerjanya. Bimbimngan mencakup:

a. Masukan (input)

Sarana dan prasarana

Anggaran

Ketenangan

Perlengakapan administrasi

b. Proses

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman kerja

c. Keluaran (output)

Hasil kegiatan yang berupa cakupan pelayanan.

2. Supervisi dilaksanakan terhasap tenaga teknis dan tenaga masyarakat, dalam bentuk:

a. Pertemuan di dalam puskesmas.

Pembimbingan yang dilakukan menyangkut kegiatan teknis maupun administrasi

dan penambahan pengetahuan.

b. Kunjungan lapangan yang dilakukan terhadap:

Petugas kesehatan termasuk bidan desa

Kader kesehatan

Sarana pelayanan (puskesmas pembantu, posyandu)

c. Pelaksanaan pembimbingan

Dokter puskesmas

Staf puskesmas

27

Page 28: Seminar Laporan Puskesmas 2011

d. Sasaran pembinaan

Staf puskesmas sebagai pelaksana kegiatan lapangan

Tenaga sukarela (kader, dasa wisma)

e. Waktu pelaksanaan

Terhadap staf pelaksana puskesmas dilaksanakan minimal satu bulan sekali,

atau sewktu – waktu bila ada masalah

Tenaga desa (kader kesehatan, dasa wisma) minimal sebulan sekali, atau

sesuai dengan kesepakatan bersama

Bimbingan terhadap posyandu minimal 3 bulan sekali

Melalui laporan tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan dari pelaksana. Paling

lambat 1 minggu setelah kegiatan

Format bimbingan yang digunakan sesuai dengan pedoman yang ada yang

telah diterbitkan Departemen Kesehatan

Pengolahan, Analisa, dan pemanfaatan

1. Dilaksanakan pada setiap jenjang administrasi

2. Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan

3. Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasionalisasi dan

early warning system

4. Pada Dati TK II digunakan untuk pemantauan, pengendalian, dan pengambilan tindak

koreksi yang diperlukan

5. Dati TK I digunakan untuk perencanaan program dan pemberian bantuan yang

diperlukan

6. Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada tingkat nasional

28

Page 29: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Kegiatan – Kegiatan yang Dilakukan

1. Mengkompilasi data dari puskesmas

2. Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan

3. Menyusun kartu indek penyakit

4. Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan

5. Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan

6. Melakukan berbagai perhitungan – perhitungan data

7. Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perncanaan di masa

mendatang

8. Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan.

K. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

1) Definisi

Adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas,

meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang

dicapai oleh puskesmas.

2) Tujuan

Tujuan umum

Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan

teratur untuk pengelolaan kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat

administrasi.

29

Page 30: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Tujuan khusus

1. Tersedianya data yang meliputi keadaan keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan

pokok puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur.

2. Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang administrasi, sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

3. Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan

program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat administrasi.

3) Ruang Lingkup

1. SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas

keliling

2. Pencatatan dan pelaporan mencakup:

a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

b. Data ketenangan di puskesmas

c. Data sarana yang memiliki puskesmas

d. Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok ) baik di dalam gedung maupun di

luar gedung

3. Pelaoran dilakukan secara periodik ( bulanan, tribulanan, semester dan tahunan )

4) Pelaksanaan

1. Pencatatan dengan menggunakan format

a. Family folder

b. Buku register

Rawat jalan dan rawat inap

30

Page 31: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Penimbangan

Kohort ibu

Kohort anak

Persalinan

Laboratorium

Pengamatan penyakit menular

Iminisasi

c. Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)

d. Kartu perusahaan

e. Kartu murid

f. Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas) untuk mempermudah pembuatan

laporan

2. Pelaporan

Jenis dan periode laporan:

a. Bulanan

Data kesakitan

Data kematian

Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB,dsb.)

Data managemen obat

b. Triwulan

Data kegiatan puskesmas

31

Page 32: Seminar Laporan Puskesmas 2011

c. Tahunan

Umum dan fasilitas

Sarana

Tenaga

Alur Pengiriman

1. Aluran pengiriman sampai saat ini:

a. Dikirim ke DinasKesehatan TK II, diteruskan ke Dinas Kesehatan TK I, kemudian

diteruskan ke Departemen Kesehatan (c.q. Bagian Informasi Dirjen Pembinaan Kesehatan

Masyarakat)

b. Umpan balik di kirim ke kanwil depkes provinsi

2. Alur pengiriman jangka panjang

Mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departemen Kesehatan menerima laporan dari

Kanwil Depkes Provinsi.

Pengolahan, Analisa, dan pemanfaatan

1. Dilaksanakan pada setiap jenjang administrasi

2. Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan

3. Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasionalisasi dan

early warning system

4. Pada Dati TK II digunakan untuk pemantauan, pengendalian, dan pengambilan tindak

koreksi yang diperlukan

5. Dati TK I digunakan untuk perencanaan program dan pemberian bantuan yang

diperlukan

32

Page 33: Seminar Laporan Puskesmas 2011

6. Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada tingkat nasional

Kegiatan – Kegiatan yang Dilakukan

1. Mengkompilasi data dari puskesmas

2. Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan

3. Menyusun kartu indek penyakit

4. Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan

5. Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan

6. Melakuakn berbagai perhitungan – perhitungan dengan menggunakan data denominator

7. Melakuakn analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perncanaan di masa

mendatang

8. Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan

Pemanfaatan Data SP2TP

1. Untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam rangka

pembinaan, perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan.

2. Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas, melalui:

a. Perencanaan (perencanaan mikro)

b. Penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini puskesmas)

c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian (stratifikasi)

33

Page 34: Seminar Laporan Puskesmas 2011

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Data umum

1. Profil Puskesmas

1.1 Visi Puskesmas

“Puskesmas dengan pelayanan prima dan professional untuk mencapai wilayah

Dupak Sehat”

1.2 Misi Puskesmas

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkualitas berdasarkan harapan dan

kebutuhan masyarakat

2. Melaksanakan upaya kesehatan dan program kesehatan secara professional dan

integrated

3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja

puskesmas

4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan

1.3 Moto Puskesmas

“Pelayananku Sepenuh Hati”

1.4 Budaya Kerja

1. Pelayanan manusiawi dan sepenuh hati

a. Pelayanan dengan tidak membedakan ras, suku, agama dan golongan

b. Melayani dengan ikhlas

2. Profesional

Melayani sesuai peran dan fungsi serta kompetensi

34

Page 35: Seminar Laporan Puskesmas 2011

3. Kebersamaan

Bekerjasama, rasa memiliki, saling menghargai dan menghormati

4. Komunikatif

a. Selalu memberikan penjelasan kepada pasien tentang maksud tindakan

b. Memberikan penyuluhan kesehatan

5. Terampil

Melayani dengan cekatan

6. Efektif dan efisien

Pelayanan dengan tepat dan cepat

7. Ramah

a. Melayani dengan senyum, salam, sapa dan empati

b. Tutur kata sopan dan santun

8. Sabar

Memberikan pelayanan yang tidak berubah disegala kondisi

9. Disiplin

a. Mentaati segala peraturan / tata tertib yang berlaku

b. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan

10. Bersih dan Sehat

a. Penampilan diri harus selalu bersih dan rapi

b. Penataan lingkungan kerja selalu bersih, rapi, nyaman dan sehat

2. Identitas Puskesmas

a. Nama : Dupak

b. Nomer Kode Puskesmas : 0502

c. Alamat : Jl. Dupak Bangunrejo Gg Poliklinik no.6

Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan

Surabaya

d. Kode Pos : 60179

e. Nomer Telepon : ( 031 ) 3531009

35

Page 36: Seminar Laporan Puskesmas 2011

f. Faximili : ( 031 ) 3531009

g. Pimpinan : dr. Nurul Lailah

h. Tahun Berdiri : 1959 gedung lama, rehab total tahun 2008

i. Tipe Puskesmas : Rawat Inap

j. Jenis Puskesmas : Puskesmas Perkotaan

k. Luas Puskesmas : 1.072.50 m²

l. Luas Bangunan : 1.150 m²

3. Data Geografis

a. Batas wilayah kerja Puskesmas Dupak

Sebelah Utara : Kelurahan Perak Barat

Sebelah Selatan : Kelurahan Tembok Dukuh

Sebelah Timur : Kelurahan Jepara

Sebelah Barat : Kelurahan Genting

b. Posisi geografis Puskesmas Dupak

Dekat dengan pasar ± 2 meter, berada di tengah-tengah pemukiman yang padat

penduduk dengan status ekonomi menengah ke bawah. Akses transportasi ke

Puskesmas mudah. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Dupak berupa

daratan

c. Luas wilayah kerja Puskesmas Dupak

Luas : ± 365,1 Ha

Terdiri dari 2 kelurahan dan 14 RW yaitu :

a. Kelurahan Dupak dengan 5 RW dan 75 RT

b. Kelurahan Morokrembangan dengan 9 RW dan 96 RT

4. Jenis pelayanan

a. Poli umum

b. Poli gigi

c. Poli KIA/KB

36

Page 37: Seminar Laporan Puskesmas 2011

d. Laboratorium

e. Apotek

f. Poli gizi

g. Rawat inap

h. UGD

i. Pustu (puskemas pembantu)

j. Pusling (puskesmas keliling)

k. Pelayanan dokter spesial

l. Pelayanan dokter obgyn

m. Penyuluhan kenakalan remaja, NAPZA, dan HIV/AIDS

B. Hasil Kegiatan

1. Tempat pendaftaran ( loket)

Pasien datang ke Puskesmas Dupak ingin periksa kesehatannya maupun control

penyakit yang di derita seperti DM, Hipertensi, Asam Urat, periksa kandungn dan lain

lain pertama yang dituju adalah bagian loket atau pendaftaran. Di loket pendaftaran

pasien mengambil nomor urut antrian kemudian dipanggil satu persatu oleh petugas loket

setelah pasien di panggil pasien mengutarakan tujuan datang di Puskesmas Dupak agar

mendapat pelayanan yang diinginkan oleh pasien. Sedangkan kegiatan yang dilakukan

oleh Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya di Bagian loket

adalah sebagi berikut :

Penerimaan pasien baru

memasukkan data pasien ke computer

mencari status pasien sesuai nomer register

Mengembalikan status pasien sesuai nomer register

Memprioritaskan masalah yang pertama ditangani

37

Page 38: Seminar Laporan Puskesmas 2011

2. Rawat Jalan

Rawat Jalan adalah salah satu layanan yang ada di Puskesmas Dupak, Rawat

Jalan di Puskesmas Dupak melayani pasien yang sudah daftar pada loket pendaftaran.

Pasien yang datang di layanan Rawat Jalan pertama akan di periksa tanda-tanda vital dan

dianamnesa dan dilanjutkan ke Dokter jaga kemudian diberikan terapi obat maupun

tindakan keppada pasien. Sedangkan yang dilakukan Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan

Kampus Sutopo Surabaya di Bagian Rawat Jalan adalah sebagi berikut :

Anamnesa pasien

Pengukuran tanda – tanda vital

Menyerahkan resep ke pasien Membuat surat rujukan

Rawat luka

Injeksi IM pada pasien TB paru

Memberikan penyuluhan tentang “DIABETES MELITUS” dan “DIARE”

Rawat luka colostomy

Memberi obat sublingual pada pasien hipertensi (obat ISDN dan Acetosol)

Memberikan oralit pada anak

Angkat jahitan tangan

Pemeriksaan pasien DHF

3. Apotik

Apotik merupakan tempat penyimpanan dan temat pengambilan obat, setelah

pasien mendapat resep dari dokter rawat jalan maupun rawat inap pasien dapat menebus

obat yang dimaksud oleh Dokter, disana pasien mengumulkan resep sesuai urutan dan

menunggu obat. Sedangkan yang dilakukan Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kampus

Sutopo Surabaya di Bagian Apotik adalah sebagi berikut :

38

Page 39: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Membantu meracik obat

Membungkus obat

Memberi etiket pada obat

Memberikan penjelasan aturan minum obat sesuai dengan prinsip pemberian obat

5T

4. Pustu

Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan

berfungsi menunjang dan membantu melksanakan keiatan – kegiatan yang dilakukan

puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Puskesmas Pembantu terletak

Di wilayah kali anak tepatnya di jalan Tambak Asri Gang 13. Puskesmas pembantu

mempunyai jadwal tersendiri di setiap harinya adaapun jadwal yang mampu mahasiswa

ikuti adalah :

a) Hari senin : Jadwal pelayanan KB

Sedangkan yang dilakukan Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kampus Sutopo

Surabaya adalah sebagi berikut :

Menjelaskan pengertian tentang KB yang akan dipilih pasien

Memberikan pelayanan KB seperti : KB suntik, KB Pil, dll

Di Ruang Periksa, melakukan anamnesa, observasi TTV melakukan

tindakan Operasi Kecil.

b) Hari selasa : Jadwal pelayanan imunisasi

Yang dilakukan Mahasiswa Prodi DIII keperawatan Kampus Sutopo Surabaya

adalah :

Memberikan penjelasan tentang pengertian imunisasi yang akan dituju

pasien.

39

Page 40: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Membantu memberikan imunisasi seperti : imunsasi BCG, hepatitis,

campak, polio, DPT

c) Hari rabu : Jadwal pelayanan umum

yang dilakukan Mahasiswa Prodi Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya adalah:

Di KIA melakukan TB, BB, Observasi TTV, Leopold pada Ibu Hamil.

Di Ruang Periksa, melakukan anamnesa, observasi TTV melakukan

tindakan Operasi minor.

d) Hari kamis : Jadwal pelayanan hamil

Di KIA, melakukan anamnesa pada ibu hamil, mengukur Leopold,

Observasi TTV, Mengukur LILA bumil

Di Ruang Periksa,melakukan anamnesa, observasi TTV melakukan tindakan

Operasi minor.

Melakukan pemeriksaan swab pada PSK

5. Pusling (Puskesmas Keliling)

a) Hari Senin : Pelayanan Umum

Anamnesa Pasien

Pengukuran tanda – tanda vital

Memberikan obat sesuai dengan keluhan pasien

b) Hari Selasa : Posyandu Balita di Jl. Sedayu

Mengukur BB, TB Balita

Menganamnesa Keluhan Ibu dan Anak

Memberikan Makanan Pendamping pada balita

Memberikan obat sesuai dengan keluhan pasien

40

Page 41: Seminar Laporan Puskesmas 2011

c) Hari Rabu : Posyandu Balita di Asrama Brimob

Mengukur BB, TB Balita

Menganamnesa Keluhan Ibu dan Anak

Memberikan Makanan Pendamping pada balita

Memberikan obat sesuai dengan keluhan pasien

d) Hari Kamis : Posyandu Lansia

Mengukur BB, TB lansia

Menganamnesa dan obsevasi TTV

Memberikan Penyuluhan tentang Asam Urat (Gout Arthritis, Diabetes

Melitus ).

Memberikan obat sesuai dengan keluhan pasien

6. UGD

Pasien yang datang ke UGD adalah pasien baru yang mengalami gangguan

kesehatan atau pun kecelakaan yang perlu mendapat penanganan yang darurat, bila

pasien yang datang mengalami luka ringan atau sakit ringan hanya disarankan untuk

rawat jalan, apabila pasien yang datang memerlukan penanganan yang lebih lama maka

disarankan kepada pasien untuk rawat inap sedangkan pasien yang mengalami penyakit

atau kecelakaan yang lebih serius (gawat) pasien akan diarahkan atau dirujuk ke rumah

sakit yang mempunyai fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Sedangkan yang dilakukan

Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya di Bagian UGD adalah

sebagi berikut :

Menerima pasien baru

Melakukan pertolongan pertama pada pasien baru datang

41

Page 42: Seminar Laporan Puskesmas 2011

Merujuk Pasien bila keadaan pasien tidak dapat di tangani oleh pihak

puskesmas.

Pasang infuse

Heating

Injeksi obat streptomicyn pada penderita TB( IM)

Melakukan rawat luka pasien Kecelakaan

Melakukan Angkat jahitan

Melakukan cross insisi

Mengoplos obat

7. KIA/ KB

Memeriksa ibu hamil meliputi :

Pemeriksaan leopold

Pemerksaan DJJ

Menentukan HPHT dan perkiraan bayi lahir

Menimbang BB balita dan BB ibu hamil

Pemberian imunisasi

Pemasangan KB susuk ( implan )

Melepas KB susuk

Melakukan papsmear

Melakukan VT

Membantu menolong persalinan

42

Page 43: Seminar Laporan Puskesmas 2011

8. LABORATORIUM

Pengambilan darah

Melihat bakteri di mikroskop

Pemeriksaan urine untuk mengetahui hasil tes kehamilan.

Pemeriksaan GDA

Pemeriksaan kolesterol

43

Page 44: Seminar Laporan Puskesmas 2011

DAFTAR PUSTAKA

Msen Yermia. 2003. Faktor- Faktor Kepuasan Kerja Dokter Puskesmas di Kota Jayapura.

Semarang

Fallen. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika

Effendy, N. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2008/09/definisi-puskesmas.html

Pedoman Pendataan Puskesmas: [email protected]

44