Seminar III(Kelompok8)

29
Seminar III Mental Emosional KELOMPOK 8 November 2014

description

me

Transcript of Seminar III(Kelompok8)

  • Seminar III Mental EmosionalKELOMPOK 8 November 2014

  • Anggota Kelompok 8

  • Skenario kasusSeorang laki-laki 21 tahun dibawa ke IGD RS Trisakti setelah menampilkan prilaku yang bizar dan membahayakan orang lain. Setahun yang lalu ia sering mengalami gejala waham yang aneh dan halusinasi dengar. Dalam halusinasi tersebut terdapat suara-suara yang mengomentari perilaku dirinya serta kadang-kadang memerintah pasien untuk melakukan tindakan jahat.Akibat gejala-gejala tersebut ia mengalami isolasi secara social dan disfungsi dalam pekerjaan. Pasien menyangkal menggunakan obat-obat narkotika serta ada masalah pada kesehatan.Pada status mental menunjukkan beberapa abnormalitas yaitu gangguan dalam cara berpakaian, kebersihan diri, serta perilaku yang paranoid. Afeknya mendatar, proses pikirnya sering longgar, serta terdapat waham bizar dan halusinasi dengar.

  • TerminologiWaham bizzare Isi pikiran / keyakinan yang patologis, yang tidak masuk akaltidak dapat dikoreksi.Halusinasi auditorik Persepsi yang salah tentang bunyi, biasanya suara orang.Isolasi sosial keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan samasekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.Asosiasi longgar gangguan arus pikir dari satu objek ke objek lainnya dan tidak mengalami hubungan .Paranoid gangguan kepribadian yang ditandai oleh ketidakpercayaan dan kecurigaan yang berlebihan (sifat curiga yang menonjol )Afek mendatar suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul, dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi.

  • Interpretasi MasalahPerilaku bizarGangguan wahamHalusinasi auditorikIsolasi sosial dan disfungsi pekerjaanAfek mendatar, perilaku paranoidGangguan cara berpakaian, kebersihan diri

  • Analisis MasalahPenampilan berantakan/tidak rapiGangguan Alam PerasaanMood dysthymAfek datarGangguan PersepsiHalusinasi auditorik : 2nd dan 3rd orderGangguan Alam PikirBentuk pikir tergangguArus pikir cepat?Proses Pikir asosiasi longgar Isi Pikir waham kejar, bizarFungsi Intelektual tilikan 1

  • Gangguan psikotikGangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu dalam menilai realita / reality testing ability

    Ditandai dengan : Waham, halusinasi, bicara kacau, emosi yang labil dan ekstrim

    Klasifikasi gangguan psikotik:Non-fungsional: F0 dan F1Fungsional: F2 dan F3

  • Pemeriksaan Status MentalPenampilanPriaCara berpakaian kotor / tidak rapiDandanan dan rambut kotor / tidak rapiKesadaran baikPerasaanMood: dystimia paranoidAfek: datarGangguan persepsiDesepsi sensorik halusinasi auditorik 2nd & 3rd order

  • Status mental (lanjutan)PikiranBentuk : terganggu pikiran bizzare (tidak logis)Isi pikirKuantitas: banyak paranoidKualitas: waham bizzare curiga, kejarProses pikir : gangguan asosiasi longgarFungsi intelektualKewaspadaan meningkat paranoidDaya nilai realita buruk gejala psikosisPerbuatanBizarreMembahayakan orang lain bertujuanDisadari

  • Diagnosis Multiaksial(HIPOTESIS)Aksis IF20.0 Skizofrenia ParanoidAksis IITidak adaAksis IIITidak adaAksis IVMasalah pekerjaanAksis VGAF: 20-11

  • Skizofrenia

  • DefinisiSkizofrenia berasal dari dua kata skizo yang berarti retak atau pecah (split) dan frenia yang berarti jiwa. Skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality) [YOSEP, 2010]

    Gangguan psikotik kronis atau kambuh ditandai dengan terdapatnya perpecahan (schism) antara pikiran, emosi, dan perilaku yang terkena.Perpecaha pada pasien digambarkan dengan gejala fundamental/primer spesifik yaitu gangguan pikiran yang ditandai dengan gangguan asosiasi.Gejala fundamental lainnya adalah gangguan afektif, autism, dan ambivalensiGejala sekundernya adalah waham dan halusinasi [KAPLAN & SADOCK, 2004]

    Gangguan yang terjadi dalam durasi paling sedikit selama 6 bulan, dengan 1 bulan fase aktif gejala (atau lebih) yang diikuti munculnya delusi, halusinasi, pembicaraan yang tidak terorganisir, dan adanya perilaku yang katatonik serta adanya gejala negatif [APA, 2000]

  • EpidemiologiPrevalensi penderita skizofrenia di dunia sekitar 0,2%-1,5% dan prevalensi penderita skizofrenia di Indonesia adalah 0,3 sampai 1% (Widodo, 2006; Durand et all., 2007)Data WHO menunjukan : Dunia= 450 juta jiwa, Indonesia= 26 juta jiwa (Hawari, 2012)Pada laki laki biasanya gangguan ini mulai pada usia lebih muda yaitu 15-25 tahun, sedangkan pada perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun (Sadock et all., 2003)Skizofrenia akan diderita seumur hidup oleh 1,3% penderita (Kaplan et al., 2010)Kekambuhan sizofrenia terjadi pada 40% penderita (Nantingkaseh, 2007)

  • EtiologiGenetikNeurobiologiNeurotransmitterNeuropatologiPsikoneuroimunologiPsikoneuroendokrinologiFaktor biologi = Hipotesis DopamineFaktor psikososial

  • Fase skizofreniaFase Prodromal timbul gejala-gejala non spesifik yang lamanya bisa mingguan sampai 1 tahun sebelum onset psikotik menjadi jelasHendaya fungsi pekerjaanFungsi sosialFungsi penggunaan waktu luangFungsi perawatan diri

  • Fase (lanjutan)Fase aktif gejala positif / psikotik menjadi jelasTingkah laku katatonikInkoherensiWahamHalusinasi disertai gangguan afek

  • Fase (lanjutan)Fase residual mirip fase prodromal tetapi gejala positif / psikotik nya sudah berkurangPenderita skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa: Gangguan berbicara spontanMengurutkan peristiwaKewaspadaanEksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial)

  • Kriteria Diagnosis UmumA)Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang dan bergema dalam kepalanyaThought insertion : isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannyaThought broadcasting : isi pikiranya tersiar ke luar sehingga orang lain atau umum menetahui nyaB)Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luarDelusion of influence : waham tentang dirinya di pengaruhi oleh sesuatu kekuatan tertentu dari luarDelusion of passivity : waham tentang dirinya tak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luarDelusion preception : pengalaman inderawi yang tak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat

  • C) Halusinasi auditorik : suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasienJenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuhD) Waham waham yang menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat di anggap tak wajar dan sesuatu yang mustahil

  • Kriteria Diagnostik DSM IV TRSubtipe Skizofrenia ParanoidPreokupasi terhadap satu atau lebih waham / halusinasi auditorik yg sering.Tidak ada hal berikut yg prominen : bicara, perilaku kacau, afek datar

  • Manifestasi KlinikGejala PositifGejala Negatif

  • Manifestasi Klinik (lanjutan)Sebagaimana yang dapat kita lihat dari pasien pada kasus ini, telah ditemukannya gejala dari skizofrenia, yaitu:Perilaku anehWaham bizarHalusinasi auditorikIsolasi sosial dan disfungsi pekerjaanPerilaku paranoidAfek datarAsosiasi longgar

  • PenatalaksanaanHospitalizationTujuan diagnosisStabilisasi pengobatanKeamanan pasien dan orang lain Psikofarmaka Dopamine Receptor AntagonistsKlopromazine, haloperidolSerotonin-Dopamine AntagonistsKlozapin, risperidon

  • Penatalaksanaan (lanjutan)Terapi Fisik ECT (Electric Convulsion Therapy)Skizoprenia gagal dengan pengobatanSkizofrenia katatonikPsychososial TherapiesSocial Skills TrainingGroup TherapyCognitive Behavioral TherapyIndividual Psychotherapy

  • PrognosisSecara umum prognosis skizofrenia tergantung pada:Usia pertama kali timbul ( onset): makin muda makin buruk.Mula timbulnya akut atau kronik: bila akut lebih baik.Tipe skizofrenia: episode skizofrenia akut dan katatonik lebih baik.Cepat, tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat.Ada atau tidaknya faktor pencetusnya: jika ada lebih baik.Ada atau tidaknya faktor keturunan: jika ada lebih jelek.Kepribadian prepsikotik: jika skizoid, skizotim atau introvert lebih jelek.Keadaan sosial ekonomi: bila rendah lebih jelek.Sudah menikah atau belum

  • Prognosis (lanjutan)Prognosis pada pasien ini buruk. Hal ini karena onset terjadinya di usia muda(21 tahun), timbulnya kronis sudah 1 tahun, tidak cepat ditangani, tidak ada faktor pencetus

    Ad vitam : Dubia ad bonamAd functionam: Dubia ad malamAd sanationam: malam

  • TERIMA KASIH