Seminar antikorupsi
description
Transcript of Seminar antikorupsi
SEMINAR ANTIKORUPSIH. MUZAKAR HARUN, SH.
Daftar Riwayat HidupNama : H. MUZAKAR HARUN, SH.Pangkat (terakhir) : Pembina Utama Madya (Gol. IV / d)
Pekerjaan : 1. Staf Ahli Sekjen DPR-RI Bidang Pengawasan Legislasi dan Pengaduan Masyarakat. Jl. Gatot Subroto Jakarta 10270 2. Pengacara/Konsultan Hukum Kantor Advokat & Pengacara ZES & Partners 3. Ex. Sekretaris merangkap Anggota Steering Committee Team Persiapan Pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (tahun 1999 s.d. 2001)
Tempat, tanggal lahir : Padang, 1 Agustus 1943Jenis Kelamin : Laki-lakiStatus : KawinAgama : IslamAlamat Kantor : Jl. H. Juanda III No. 31 N Jakar
Telepon (021) 3455377 – 3455378Alamat rumah : Komp. BPKP No. C-7
Jl. H. Abdul Gani Ciputat Jakarta 15412 Telepon (021) 7403877, 7322703
PENDIDIKANFakultas Hukum UGM Yogyakarta berijazah Februari tahun 1968Pendidikan dan Latihan Dalam dan Luar Negeri Bidang Keuangan Investigatif
Audit/Manajemen AuditPendidikan Swinburne University of Technology Melbourne Australia Bidang
Manajemen /Investigasi Audit
PENDIDIKAN SINGKAT1. Pendidikan/Penataran Bendaharawan, tahun 19702. Penataran Pengawasan Keuangan Negara, tahun 1974 di Jakarta3. Penataran tenaga Pemeriksa Keuangan (paralel) tahun 1974 di Jakarta
SEMINAR-SEMINAR4. Dialog Hukum Ekonomi Indonesia-Belanda, tahun 19945. Moderator lokakarya Pembentukan Badan Anti Korupsi tahun 2000 di
Palembang6. Seminar Money laundring, Departemen Kehakiman dan HAM, tahun 2000
PENUGASAN DAN TANDA JASA7. Ketua Sub Team Penyusun Juknis Kepres Departemen Keuangan8. Tanda Jasa XX tahun RI, tahun 1996
Pengantar
Pengantar
Kata korupsi berasal dari bahasa latin CORRUPTIO atau KORUPTUS
Coruptio berasal dari kata corumpereCorruption - InggrisCorrupt - PerancisCorruptie - Belanda
Pengantar
Secara harfiah berarti, “Kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian”
Korupsi di Indonesia
Korupsi di Indonesia
Orde lama (sebelum 1966)
Orde baru (1966-1998)
Orde reformasi (1998-sekarang)
Korupsi di Indonesia
Korupsi sudah bukan kejahatan biasa Korupsi melanggar hak social dan hak
ekonomi Penegakan hukum korupsi mengalami
berbagai hambatan
Kontroversi Pemberantasan Korupsi:
Yudicial review undang-undang KPK di Mahkamah Konstitusi.
Proses seleksi pimpinan KPK. Adanya ancaman bom di gedung KPK
Februari 2008 dan Juni 2009 Ide pembubaran KPK oleh Komisi III DPR-
RI tahun 2009 Usaha revisi UU tentang KPK Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Chandra
Hamzah dan Bibit Samad Riyanto.
Korupsi dengan Motif Tertentu
• Korupsi mantan Dirut PLN
• Korupsi mantan pejabat PT. Telkom
• Korupsi biaya perjalanan dinas luar
negeri dan visa luar negeri Departemen
Luar Negeri.
• Pencopotan/sanksi kepada 138 hakim
oleh Mahkamah Agung
Alasan Pemerintah dan DPR Melakukan Perubahan
Agar tidak terjadi tumpang tindih
kewenangan (bidang penyidikan dan
penuntutan)
Supaya KPK fokus pada perkara korupsi
besar
Tugas KPK (pasal 6 UU no 30 tahun 2002)
Koordinasi
Penyelidikan, penyidikan, penuntutan
Supervisi
Pencegahan
Monitoring
Pasal 11 UU no 30 tahun 2002
• Apabila korupsi melibatkan aparat
penegak hukum dan penyelenggara
Negara
• Korupsi yang mendapat perhatian yang
meresahkan masyarakat
• Menyangkut kerugian Negara 1 milyar
rupiah atau lebih
Prinsip-prinsip Penanggulangan Pemberantasan Korupsi
Korupsi adalah Extraordinary Crime.
Center For International Crime Prevention (CICP), suatu bagian (organ) PBB yang yang berkedudukan di Wina, mendefinisikan Korupsi sebagai ‘missuse of (public) power for private gain.
Bentuk-Bentuk Korupsi
Suap/bribery.
Penggelapan
(embezzlement)
Penipuan (fraud)
Pemerasan dalam
jabatan (extortion)
Bentuk-Bentuk KorupsiPenyalahgunaan wewenang (abuse of discretion)
Pemanfaatan kedudukan (exploiting a conflict interest atau insider trading)
Nepotisme
Penegakan Hukum di Indonesia
Diskriminatif dari segi sosial dan latar belakang ekonomi dan politik
Kolaborasi sektor publik dan sektor swasta. Merupakan korupsi yang sulit penanganannnya,
oleh karena itu: hukum korupsi harus ditegakkan tanpa tebang
pilih hukuman yang berat, dengan denda dan ganti
kerugian sesuai dengan yang dikorup segera dihukum sehinga berlaku adagium
Kesimpulan
Kesimpulan
Pemberantasan korupsi harus dilakukan oleh figure yang jujur, berani, dan bertanggung jawab
Pemberantasan korupsi dilakukan dengan penegakkan hukum/pemberantasan korupsi-korupsi yang keras dengan kerjasama dan partisipasi masyarakat.
Diperlukan pimpinan Negara yang mempunyai keinginan, tekad yang tegas untuk memberantas korupsi