Semanggi Gunung

8
Semanggi Gunung Nama lain: Pegagan embun, antanan beurit, antanan lembut (Sunda); Andem, katepa'n, rendeng, semanggi (jawa), Salatun; Take cena (Madura), tikim, patikim; Tian hu sui (China); Semanggi gunung, yang memiliki nama latin Hydrocotyle sibthorpioides, merupakan salah satu jenis pegagan/antanan. Tanaman ini tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembap, terbuka maupun teduh di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain. Batangnya lunak dan berongga, sedangkan daunnya tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat dengan pinggir terbagi menjadi 5 - 7 lekukan dangkal, dan berwarna hijau. Bunganya berbentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, dan berwarna kuning. Tumbuhan ini memiliki efek rasa manis sedikit pedas dan sejuk. Efek farmakologisnya ialah dapat menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti-inflammasi), peluruh air seni, anti biotika, penurun panas, menetralisir racun (detoxificans), dan peluruh dahak (ekspektoran). Secara kimiawi, semanggi gunung mengandung minyak menguap, coumarin, dan hyperin. Penyakit yang dapat diobati antara lain Sakit kuning (Hepatitis), Batu empedu, Batu ginjal dan infeksi

description

semanggi

Transcript of Semanggi Gunung

Page 1: Semanggi Gunung

Semanggi Gunung

Nama lain:

Pegagan embun, antanan beurit, antanan lembut (Sunda); Andem, katepa'n,

rendeng, semanggi (jawa), Salatun; Take cena (Madura), tikim, patikim; Tian

hu sui (China); Semanggi gunung, yang memiliki nama latin Hydrocotyle

sibthorpioides, merupakan salah satu jenis pegagan/antanan. Tanaman ini

tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembap, terbuka maupun teduh di

pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain. Batangnya

lunak dan berongga, sedangkan daunnya tunggal berseling, bertangkai panjang,

bentuk bulat dengan pinggir terbagi menjadi 5 - 7 lekukan dangkal, dan

berwarna hijau. Bunganya berbentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, dan

berwarna kuning. Tumbuhan ini memiliki efek rasa manis sedikit pedas dan

sejuk. Efek farmakologisnya ialah dapat menghilangkan bengkak (anti

swelling), anti radang (anti-inflammasi), peluruh air seni, anti biotika, penurun

panas, menetralisir racun (detoxificans), dan peluruh dahak (ekspektoran).

Secara kimiawi, semanggi gunung mengandung minyak menguap, coumarin,

dan hyperin. Penyakit yang dapat diobati antara lain Sakit kuning (Hepatitis),

Batu empedu, Batu ginjal dan infeksi saluran kencing, Batuk dan sesak nafas,

Sariawan, Radang tenggorokan, Amandel, dan Infeksi telinga tengah.

Pemanfaatan: Seluruh tanaman, segar atau kering. Khasiat: 1. Sakit kuning

(Icteric infectious hepatitis). 2. Pengecilan hati dengan busung (Liver cirrhosis

dan ascites), batu empedu. 3. Batu dan infeksi saluran kencing. 4. Batuk dan

sesak nafas. 5. Sariawan, radang tenggorokan, infeksi amandel. 6. Infeksi

telinga tengah. Pemakaian secara umum: 10-60 gram, direbus, minum.

Pemakaian luar: Bisul, gumpalan darah (haematoma), koreng di kepala:

Lumatkan tumbuhan segar, dibubuhkan ke tempat yang sakit. Cara pemakaian

secara spesifik: 1. Sesak napas (asma): 10 - 15 gr herba segar direbus, minum

atau ditumbuk, peras minum airnya. 2. Batu saluran kencing: 30-60 gr herba

Page 2: Semanggi Gunung

segar direbus, minum. 3. Kencing kurang lancar: 30 gr herba segar direbus,

kemudian ditambah 30 gr gula pasir, minum. 4. Radang tenggorokan: 30 - 60

gr herba segar direbus, tambah garam sedikit, minum; atau ditumbuk, peras,

minum airnya.5. Sakit kuning: 30 - 60 gr ditambah air dan arak ketan sama

banyak secukupnya, ditim, 2x /hari, selama 3 - 5 hari. 6. Amandel: dipakai

sebagai obat kumur. Semanggi Gunung (Oxalis corniculata L. ) Nama ilmiah :

Oxalis corniculata L. Nama umum : Schavenclever. Nama local: Cacalincingan.

Klasifikasi Kingdom: Plantae. Divisi : Spermatophyta. Subdivisi:

Angiospermae. Kelas : Monocotyledonae. Bangsa : Poales. Famili :

Oxalidaceae. Marga : Oxalis. Spesies : Oxalis corniculata Deskripsi. Akar :

memiliki akar tunggang. Batang : batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4

cm. Daun : tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi

pelepah dan anak daun berbentuk jantung. Bunga : dalam payung tunggal di

ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang

3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima

lainnya, tangkai putik berambut. Buah : tangkai buah bengkok, buah tegak

berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah

membujur, elastis membuka menutup ruang. Habitat : tempat tumbuhnya

tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan

setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl.

Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji.

Pengendalian : secara kimiawi dengan cara pemberian herbisida. trifuralin

dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapat dalam jumlah banyak maka

yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan

daramut setelah fangasi terhadap media tumbuh. OXALIS CORNICULATA

LINN. Botanl Sinonim Klasifikasi Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku •

Marga Jenis Nama umum/dagang Narna daerah Sumatera, Jawa, Maluku.

Deskripsi Habitus Batang, Daun, Bunga, Buah, Biji, Akar Oxalis javanica Bl.

Sperm atophyta Angiosperrnae Dicotyledonae Geraniales Oxaiidaceae Oxalis

Page 3: Semanggi Gunung

Oxalis corniculata Linn. Semanggi Daun asam kecil (Aceh) Semanggi

(Palembang) Calingcing (Sunda) Semanggi gunung (Jawa) Cem- bicenan

(Madura) Mala-mala (Ternate)

Semak, semusim, tinggi 10-40 cm. Lunak, bulat, pendek, berumbi. Majemuk, bertangkai panjang, anak daun bentuk jantung, panjang 2-3 cmjebar 1-2 cm, permukaan halus, pertulangan menyirtp, hijau. Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, benang sari terletak didepan daun mahkota, putik satu, tang- kai putik berambut, putih, mahkota terdiri dari dua sampai delapan, panjang ± 7,5 mm, kuning. Kotak, panjang + 2 cm, masih muda hijau setelah tua coklat. Kecil, hitam. Tunggang, pulih kekuningan. Khasiat Daun Oxalis corniculata berkhasiat sebagai obat demam, obat sariawan, obat radang tenggorokan, obat bisul, obat batuk dan penawar racun. Untuk obat demam dipakai ± 10 gram daun segar Oxalis corniculata, di- cuci ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 gelas air matang kemudian diperas dan disaring, Hasil saringan diminum sehari dua kali 1/4 gelas siang dan sore. Kandungan klmia Daun Oxalis corniculata mengandung saponin, ilavonoida dan politenol. Semanggi Gunung (Hydrocotyle sibthorpioides Lam.). Sinonim := H.rotundifolia, Roxb. = H.formosana Masamune.Familia : Umbelliferae (Apiaceac). Uraian :Tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembab, terbuka maupun teduh di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain sampai setinggi kira-kira 2.500 m dari permukaan laut. Batang lunak, berongga, panjang 45 cm atau lebih, daun tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat atau reniform dengan pinggir terbagi menjadi 5 - 7 lekukan dangkal, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, warna kuning.. Nama Lokal :Pegagan embun, antanan beurit, a. lembut (Sunda).; Andem, katepa'n, rendeng, semanggi (jawa), Salatun; Take cena (Madura), tikim, patikim; Tian hu sui (China).;Penyakit Yang Dapat Diobati :Sakit kuning (Hepatitis), Batu empedu, Batu dan infeksi s. kencing; Batuk dan sesak nafas, Sariawan, Radang tenggorokan; Amandel, Infeksi telinga tengah; Pemanfaatan.BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar atau kering. KEGUNAAN: 1. Sakit kuning (Icteric infectious hepatitis). 2. Pengecilan hati dengan busung (Liver cirrhosis dan ascites), batu empedu. 3. Batu dan infeksi saluran kencing.4. Batuk dan sesak nafas.5. Sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel. 6. Infeksi telinga tengah.PEMAKAIAN: 10 - 60 gram, direbus, minum. PEMAKAIAN LUAR: Bisul, gumpalan darah (haematoma), koreng di kepala: Lumatkan tumbuhan segar, dibubuhkan ke tempat yang sakit. CARA PEMAKAIAN: 1. Sesak napas (ashma):10 - 15 gr herba segar direbus, minum atau ditumbuk, peras minum airnya. 2. Batu saluran kencing: 30 - 60 gr herba segar direbus, minum. 3. Kencing kurang lancar: 30 gr herba segar direbus, kemudian ditambah 30 gr gula pasir, minum. 4. Radang tenggorok: 30 - 60 gr herba segar direbus, tambah garam sedikit, minum; atau ditumbuk, peras, minum airnya. 5. Sakit kuning: 30

Page 4: Semanggi Gunung

- 60 gr ditambah air dan arak ketan sama banyak secukupnya, ditim, 2x /hari, selama 3 - 5 hari. 6. Amandel: dipakai sebagai obat kumur ADVERSE EFFECT (KHASIAT YANG MENYIMPANG): Walaupun sangat jarang, kadangkadang dapat terjadi LEUCOPENIA (penurunan jumlah sel darah putih), selama pemakaian obat ini, yang segera normal kembali setelah obat dihentikan. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis sedikit pedas, sejuk. Menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti-inflammasi), peluruh air seni, anti biotika, penurun panas, menetralisir racun (detoxificans), peluruh dahak (ekspektoran). KANDUNGAN KIMIA: Mengandung minyak menguap, coumarin, hyperin. Ada yang bilang bahwa Shamrock itu adalah semanggi gunung, banyak istilah juga yang keliru (teman-teman dan adik tingkat saya di Biologi banyak juga yang keliru loh). Sebagai dasar teori, semanggi adalah tumbuhan dari jenis paku-pakuan (pteridophyta) yang jelasnya tidak punya bunga. Semanggi atau Clover memiliki empat daun, sedangkan shamrock berdaun tiga. Kita dengan mudah menemukan semanggi di kawasan persawahan karena semanggi itu tanaman ‘antara’, yaitu perbatasan daratan dan air tawar. Sedangkan Shamrock hidup di daratan sebagai tanaman merambat di permukaan tanah (tanaman lantai hutan). Shamrock juga merupakan simbol dari negara Irlandia. Shamrock sendiri berasal dari bahasa Irlandiaseamróg yang punya arti “clover” (makanya sebenarnya di kartu poker yang biasa kita mainkan juga sebenarnya shamrock, bukan semanggi, tapi kita panggilnya kartu keriting).Tanaman yang biasa melambangkan Shamrock ini biasanya adalah Medicago lupulina, Trifolium pratense, and Oxalis. Semanggi gunung (Hydrocotyle sibthorpioides) adalah tumbuhan berkhasiat obat terna merayap dengan batang lunak yang tumbuh subur di tempat lembab, terbuka maupun teduh, di pinggir jalan, selokan, lapangan rumput hingga pada 2.500 mdpl. Ciri-ciri dari tumbuhan semangi gunung yaitu : tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembab, terbuka maupun teduh di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain sampai setinggi kira-kira 2.500 m dari permukaan laut. Batang lunak, berongga, panjang 45 cm atau lebih, daun tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat atau reniform dengan pinggir terbagi menjadi 5 - 7 lekukan dangkal, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, warna kuning. Nama Lokal : Pegagan embun, antanan beurit, a. lembut (Sunda).; Andem, katepa'n, rendeng, semanggi (jawa), Salatun; Take cena (Madura), tikim, patikim; Tian hu sui (China).; Semanggi gunung adalah

tumbuhan merayap yang panjangnya 5-35 cm.[3] Tumbuhan ini termasuk tumbuhan tahunan dan bisa

juga termasuk tumbuhan hijau abadi.[4] Batangnya lunak dan bercabang banyak. Daunnya majemuk

menjari tiga dengan anak daun yang berbentuk bulat,[3] bertangkai panjang, dan berwarna hijau

muda.[1] Walau demikian, ada juga semanggi gunung yang berforma lain, yakni dengan daun yang

merah.[5] Bunga keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, berbentuk seperti payung, dan berwarna

kuning. Buahnya berupa buah kotak, lonjong, tegak, dan bagian ujung berbentukparuh. Jika sudah

masak, buahnya berwarna coklat-merah, dan akan pecah apabila disentuh.[1] Bijinya rata dan

melintang berusuk.[4]

Page 5: Semanggi Gunung

Penyebaran dan habitat[sunting sumber]

Tumbuhan ini dapat hidup di perkotaan,[3] dan biasa hidup di tepi jalan, padang rumput,[5] dan kebun.

Tumbuhan ini menyukai tempat yang agak lembab, baik di tempat terbuka maupun agak terlindung.

Di Jawa, semanggi gunung tumbuh dari pantai sampai pegunungan hingga pada ketinggian

3000 mdpl.[1] Semanggi gunung aslinya berasal dari Eropa [6]  dan kini dapat ditemui di seluruh dunia.[7] Sementara di Himalaya, tumbuhan ini dapat hidup pada ketinggian 8000 mdpl.[8]

Kemampuan dan manfaat[sunting sumber]

Untuk pemakaian luar, semanggi gunung/calincing ini dikenal bisa mengatasi ketombe, biang

keringat,[3] eksim, bisul, luka terbentur/trauma,[9] digigitserangga, dan luka bakar,[1] dan kutil.[9] Rebusan semanggi gunung dapat juga dijadikan obat kumur dan mengobati batuk, dan ekstrak

tumbuhan ini dapat digunakan untuk diuretik (peluruh air seni) dan obat mata.[3] Seluruh bagian dari

tumbuhan semanggi gunung dapat dijadikan obat.[1][4] Saringan tumbuhan ini dapat dijadikan

obat demam.[2]

Semanggi gunung diketahui dapat mencegah 14 bakteri pada manusia dan 3 pathovar bakteri

Xanthomonas yang menyerang tumbuhan.[10] Hal ini dibuktikan dengan aktivitas antibakteri yang

signifikan terhadap fitopatogenik dan bakteri patogen manusia. Semanggi gunung dianggap cukup

signifikan kalau dibandingkan dengan streptomycin dan bakteri yang menyerang tumbuhan

dibandingkan dengan K-cycline dan Bact-805.[11] Selain itu juga, semanggi gunung efektif mencegah

perkembangan tumor dalam asites dan model tumor solid.[12] Tumbuhan ini juga dapat dijadikan

antinematoda, dibuktikan dengan aktivitas semanggi gunung yang menyebabkan Meloidogyne

incognita yang menyebabkan nematoda tersebut menjadi tidak bergerak.[13]

Dalam pengobataan Ayurveda, semanggi gunung dapat menyembuhkan penyakit hati dan penyakit

kuning. Di Nepal, tumbuhan ini dijadikan obat untuk mengatasi sakit perut. Sari tumbuhan dapat juga

mengobati insomnia sebelum tidur, adapun kalau dicampurkan dengan susu barulah manjur

mengobati sakit kuning.[9] Selain itu juga, ekstrak encer tumbuhan ini menunjukkan potensi antijamur

31 % melawan A. niger dan 10,7 % melawan P. theae.[14]

Ekstrak semanggi gunung juga dikenal dapat melawan dua protozoa Entamoeba

histolytica dan Giardia lamblia yang menyebabkan disentri pada manusia. Ekstrak encer tumbuhan ini

juga dapat meningkatkan enzim antioksidan katalase dan dismutasi superoksida dalam melawan

radikal bebas DPPH, superoksida dan asam nitrat.[4]

Tumbuhan ini mengandung 2'-O-(beta-D-glucopyranosyl)-isovitexin, asam askorbat, karoten, asam

tartrat, asam sitrat, asam malik, isoorietin, isovitexin, dan swertsin.[4] Selain itu, semanggi gunung

mengandung saponin, flavonoid, polifenol, tanin, dan asam oksalat.[1] Asam oksalat yang terkandung

pada semanggi gunung akan beracun apabila dikonsumsi dalam dosis besar, karena bersifat racun

dan menimbulkan batu ginjal[1] dan keracunan.[4] Namun demikian, zatasam oksalat yang terkandung

pada semanggi gunung ini dapat dijadikan insektisida terhadap ulat. Maka dari itu, pada tahun 80-an,

tengah diujicobakan penggunaan fitoterapi yang aman dari tumbuhan ini