Semangat

2
SEMANGAT !!! Dialah Allah yang tidak akan tercapai oleh penglihatan mata, tetapi terlihat oleh mata hati yang penuh dengan hakikat keimanan. Dia dekat dari segalanya tanpa sentuhan, jauh tanpa jarak; berbicara tanpa harus berpikir sebelumnya, berkehendak tanpa harus berencana, berbuat tanpa memerlukan tangan; lembut tapi tidak tersembunyi, besar tapi tidak terjamah; melihat tetapi tidak bersifat inderawi; maha penyayang tapi tidak bersifat lunak. Wajah-wajah merunduk ke hadapan-Nya, bersimbah penuh khusyu', dan bergetar jiwa menuju cinta-Nya, yakin diri di dalam satu tujuan mengharap ridha-Nya. Sahabat, Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan. Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Maka berbahagialah ketikakita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadap sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang. Sahabat, tahukah sesuatu yang paling banyak menyita pikiran, waktu dan tenaga; yang mengurangi akal, merusak ibadah ? Itulah perasaan cemas. Cemas terhadap sesuatu yang belum terjadi, yang berkaitan dengan urusan dunia. Padahal sudah jelas perbuatan cemas - apalagi berlarut-larut - itu tidak akan membuahkan penyelesaian apapun, selain hati semakin sengsara dan bertambah nelangsa. Padahal hidup ini teramat singkat. Kapan kita akan merasakan kebahagiaan apabila dari hari ke hari yang terkumpul adalah kecemasan yang berujung pada kegelisahan dan hilangnya perasaan nikmat yang ada pada kita. Memang, cemas berpangkal pada belum mantapnya keyakinan bahwa segala kejadian yang menimpa mutlak datangnya dari Allah. "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS At Taghaabun [64] : 11) Jelaslah bahwa sesungguhnya setiap kejadian yang kita alami semuanya tidak akan lepas dari ketentuan dan izin Allah sehingga tiada kecemasan dan kegelisahan saat sesuatu menimpa kita. Akan tetapi, kebanyakan hati kita amat sibuk dan pikiran mencemaskan perbuatan-perbuatan makhluk, atau sebaliknya amat mengharapkan datang nya bantuan makhluk. Padahal sudah jelas, tidak ada satu pun yang dapat menimpakan mudlarat ataupun mendatangkan manfaat selain dengan izin Allah. apa perlunya kita memperpanjang pikiran, mencemaskan dan mencurahkan harapan kepada makhluk, sedangkan mereka pun sama sekali tidak dapat menolak kemudlaratan yang ditimpakan Allah bagi diri mereka sendiri. Cukuplah kepada Allah kembalinya segala tumpuan

Transcript of Semangat

SEMANGAT !!!

Dialah Allah yang tidak akan tercapai oleh penglihatan mata, tetapi terlihat oleh mata hati yang penuh dengan hakikat keimanan. Dia dekat dari segalanya tanpa sentuhan, jauh tanpa jarak; berbicara tanpa harus berpikir sebelumnya, berkehendak tanpa harus berencana, berbuat tanpa memerlukan tangan; lembut tapi tidak tersembunyi, besar tapi tidak terjamah; melihat tetapi tidak bersifat inderawi; maha penyayang tapi tidak bersifat lunak. Wajah-wajah merunduk ke hadapan-Nya, bersimbah penuh khusyu', dan bergetar jiwa menuju cinta-Nya, yakin diri di dalam satu tujuan mengharap ridha-Nya.Sahabat, Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri.Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan.Ada kalanya kita melakukan kesalahan.Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan.Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan.Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan.Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam.Maka berbahagialah ketikakita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadap sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapisegala permasalahan dengan tenang.

Sahabat, tahukah sesuatu yang paling banyak menyita pikiran, waktu dan tenaga; yang mengurangi akal, merusak ibadah ? Itulah perasaan cemas. Cemas terhadap sesuatu yang belum terjadi, yang berkaitan dengan urusan dunia. Padahal sudah jelas perbuatan cemas - apalagi berlarut-larut - itu tidak akan membuahkan penyelesaian apapun, selain hati semakin sengsara dan bertambah nelangsa. Padahal hidup ini teramat singkat. Kapan kita akan merasakan kebahagiaan apabila dari hari ke hari yang terkumpul adalah kecemasan yang berujung pada kegelisahan dan hilangnya perasaan nikmat yang ada pada kita. Memang, cemas berpangkal pada belum mantapnya keyakinan bahwa segala kejadian yang menimpa mutlak datangnya dari Allah.

"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS At Taghaabun [64] : 11)

Jelaslah bahwa sesungguhnya setiap kejadian yang kita alami semuanya tidak akan lepas dari ketentuan dan izin Allah sehingga tiada kecemasan dan kegelisahan saat sesuatu menimpa kita.

Akan tetapi, kebanyakan hati kita amat sibuk dan pikiran mencemaskan perbuatan-perbuatan makhluk, atau sebaliknya amat mengharapkan datang nya bantuan makhluk. Padahal sudah jelas, tidak ada satu pun yang dapat menimpakan mudlarat ataupun mendatangkan manfaat selain dengan izin Allah.apa perlunya kita memperpanjang pikiran, mencemaskan dan mencurahkan harapan kepada makhluk, sedangkan mereka pun sama sekali tidak dapat menolak kemudlaratan yang ditimpakan Allah bagi diri mereka sendiri. Cukuplah kepada Allah kembalinya segala tumpuan

SEMANGAT !!!

hati, harapan dan segala urusan karena Dia-lah penguasa segala-galanya, penentu segala kejadian. Tiada sesuatu pun dapat bergerak tanpa ijin-Nya, apapun jua tiada daya dan upaya tanpa kekuatan daripada-Nya. Barang siapa yakin bahwa Allah-lah yang akan menolong dan menjaminnya dalam setiap permasalahan hidup, niscaya Allah pun benar-benar akan menjaminnya, karena Dia sesuai dengan prasangkaan hamba-Nya.Allah SWT Berfirman :"........Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah [2] : 216)

Oleh karena itu, sekiranya datang musibah yang mencemaskan, segeralah kuasai diri dengan sebaik-baiknya. Jangan menyiksa diri dengan pikiran yang diada-adakan atau dipersulit, sehingga semakin menyiksa. Karena, memang begitulah manusia, gemar menganiaya diri dengan menenggelamkan ingatan dan lamunan yang tiada bermanfaat serta merusak diri sendiri.

Segeralah kembali kepada Allah. Yakinilah kesempurnaan pertimbangan dan kasih sayang-Nya dan segera bulatkan hati kita bahwa hanya Allah lah satu-datunya pembela. Dia-lah pemberi jalan keluar yang paling sempurna. Dia tidak mungkin lalai dan lupa terhadap keadaan kita. Dan Dia tidak akan memungkiri janji-Nya bagi orang-orang yang sungguh sungguh yakin bahwa pertolongan hanya datang dari-Nya.Kebahagiaan dunia bukan datang dari dunianya, melainkan dari sikap kita yang benar terhadap segala kejadian. Sekiranya sikap kita sesuai dengan keinginan Allah, apapun yang terjadi maka pasti akan menguntungkan bagi dunia dan akhirat kita. Sebaliknya, bila kita menghadapinya dengan tidak sesuai aturan yang diberikan-Nya, maka dunia ini akan memperbudak dan menyengsarakan kehidupan kita.

Ingatlah firman Allah,

"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yangdemikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS Al Baqarah [2] : 45 - 46)

Mulailah dengan memperbaiki kwalitas Shalat kita, sebagai langkah awal untuk memulai perubahan-perubahan positif. Agar Fikiran kita senantiasa tenang dan damai dan dapat menjalani setiap detik hidup ini dengan lebih banyak merasakan kebahagiaan. sedangkan Dzikrullah (Mengingat Allah) yang paling utama adalah Mendirikan Shalat

Allah SWT Berfirman :(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Al-Ard ayat 28)Sahabat Semuanya,Hati boleh resah, Hati Boleh gelisah, Tapi kita tidak boleh larut, Saatnya bangkit dari keterpurukan, saatnya hari ini ketika anda selesai membaca tulisan ini, jangan pernah mundur lagi , karena sekali anda mundur anda membutuhkan 100 langkah lagi untuk ada di posisi ini.Ayo SEMANGAT!!!!!!!!! (HEHEHE nyemangati diri sendiri juga..........)