SELULITIS
-
Upload
kania-adhytia -
Category
Documents
-
view
26 -
download
1
Transcript of SELULITIS
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Dwi Pangga Satya 06 Mandiri 4, Rajabasa
Pekerjaan : -
Status : Menikah
ANAMNESIS
Autoanamnesa dan Alloanamnesa pada hari Rabu tanggal 21 Januari 2015
di RS Pertamina Bintang Amin
Keluhan utama:
Timbul kemerahan pada betis kanan disertai rasa panas
Keluhan tambahan: Demam, bengkak , dan nyeri pada betis kanan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 hari SMRS os mengeluh timbul kemerahan pada betis, os juga mengeluh demam
naik turun, kadang menggigil, nafsu makan menurun dan lemas
1 hari SMRS kemerahan pada betis kanan terasa panas dan nyeri
HMRS os datang ke igd RSPBA dengan keluhan kemerahan pada betis kanan
semakin meluas kearah samping, betis masih terasa panas dan nyeri. betis juga
bengkak sehingga sulit untuk berjalan.
MR : 031095
PENGOBATAN YANG DI DAPAT
Belum mendapat pengobatan
Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi
Gagal jantung
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Cukup
Tanda vital
Tekanan darah : 160/80 MmHg BB : 79 Kg
Nadi : 88 x/menit TB : 160 cm
RR : 22 x/menit
Suhu : 37,3 ºc
Thorak : Simetris, tidak ada retraksi
Jantung : Murmur (+), gallop (-)
Paru-paru : Vesikular (+), ronki (-), wheezing (-)
Abdomen : Datar, hepar dan limpa tidak teraba, bising usus (+) normal
KGB : Tidak ada pembesaran
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : Regio cruris dextra
Efloresensi
Tampak makula eritematous diatas permukaan kulit, berukuran plakat, regional, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, teraba hangat dan nyeri tekan
DD :
Selulitis
Erisipelas
Pemeriksaan penunjang :
Uji Biakan dan resistensi (tidak dilakukan)
TES MANIPULASI
Tes Diaskopi pada regio cruris dextra
Hasil : bercak merah memudar pada saat penekanan Eritem
LABORATORIUM
Hb : 11,2 gr%
Leukosit : 16.000 ul (Leukositosis)
Hitung jenis Leukosit
Basofil : 0 %
Eosinofil : 0 %
Batang : 1 %
Segmen : 50 %
Limfosit : 40 %
Monosit : 9 %
Trombosit : 180.000 ul
DIAGNOSIS KERJA
Selulitis
RESUME
2 hari SMRS os mengeluh timbul kemerahan pada betis kanan, demam naik turun, kadang menggigil, dan nafsu makan menurun, 1 hari SMRS kemerahan pada betis kanan terasa panas dan nyeri HMRS os datang ke igd RSPBA dengan keluhan kemerahan pada betis kanan semakin meluas kearah samping, betis masih terasa panas dan nyeri, betis juga bengkak sehingga sulit untuk berjalan. Riwayat hipertensi dan gagal jantung, riwayat kencing manis disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 160/80 mmHg, pada jantung terdengar murmur,
Pada tes diaskopi hasil bercak merah memudar saat ditekan, hasil laboratorium ditemukan leukositosis
DIAGNOSIS BANDING
Selulitis Erisipelas
DIAGNOSIS KERJA
Selulitis
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Istirahat diatas tempat tidur (tirah baring)
Pada Regio yang bengkak kompres dengan air biasa
Medikamentosa
Topikal :
Salep Fuson 3-4 kali sehari selama 7 hari
Sistemik :
Antibiotik : Cefoperazone 2x1 gr
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungctionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Hari/tanggal Keluhan/vital sign Pemeriksaan fisik TerapiRabu 21 Januari 2015
Demam sudah tidak ada, betis kanan kemerahan dan terasa panas, selain itu bengkak dan nyeriTD : 160/80 mmHgNadi : 88x/menitRR : 22x/menitSuhu : 37,3ºC
Inspeksi : pada regio cruris dextra tampak makula eritematous diatas permukaan kulit, berukuran plakat, regional, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema Palpasi : pada regio cruris dextra teraba hangat dan nyeri tekan
Topikal :Salep Fuson 3-4 kali sehari selama 7 hari
Sistemik :Antibiotik : Cefoperazone 2x1 gr
Kamis 22 Januari 2015
betis kanan masih kemerahan, panas berkurang jika dioles salep, nyeri masih terasa, bengkak
Inspeksi : pada regio cruris dextra tampak makula eritematous diatas permukaan kulit, berukuran
Topikal :Salep Fuson 3-4 kali sehari selama 7 hariSistemik :Antibiotik :
terasa berkurang TD : 150/80 mmHgNadi : 80x/menit RR : 24x/menit Suhu : 37,1ºC
plakat, regional, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema Palpasi : pada regio cruris dextra teraba hangat dan nyeri tekan
Cefoperazone 2x1 gr
BLPLKontrol ke poli
ANALISIS KASUS
Pada pasien ini 2 hari SMRS mengeluh timbul kemerahan pada betis, os juga
mengeluh demam naik turun, kadang menggigil, nafsu makan menurun dan lemas. Ini
sesuai teori dimana terdapat gejala prodormal yaitu demam, malaise. 1 hari SMRS
kemerahan pada betis kanan terasa panas dan nyeri, HMRS os datang ke igd RSPBA dengan
keluhan kemerahan pada betis kanan semakin meluas kearah samping, betis masih terasa
panas dan nyeri. betis juga bengkak sehingga sulit untuk berjalan. Menurut teori perjalanan
penyait dari selulitis ini adalah berawal dari lesi makula eritematosa yang terasa panas yang
meluas kesamping dan kebawah yag didahului dengan gejala prodormal.
Adapun efloresensi pada kasus ini ialah tampak makula eritematosa diatas permukaan
kulit, berukuran plakat, regional, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, teraba hangat
dan nyeri tekan. Ini sesuai teori dimana efloresensi dari selulitis ialah makula eritematosa
atau kehitaman yang menonjol diatas permukaan kulit ukurannya besar dan mencapai plakat,
diatasnya terdapat fistel-fistel yang mengeluarkan sekret mukopurulen, hanya saja pada kasus
ini tidak ditemukan fistel.
Tes manipulasi yaitu tes diaskopi dilakukan hanya untuk membedakan eritema dan
purpura, dan pada pemeriksaan laboratorium pada kasus ini terdapat leukositosis yang mana
sesuai teori.
Pengobatan yang diberikan pada kasus ini berupa topikal yaitu salep fuson dan
antibiotik Cefoperazone 3x1 gram, ini sesuai teori dimana penyebab dari selulitis adalah
Streptococcus B Hemoliticus dan Staphylococcus sehingga diberi antibiotik diantaranya
Penisilin dosis tinggi 1,2-2,4 juta unit sela,a 14-21 hari atau antibiotik berspektrum luas
seperti golongan sefalosporin. Pada kasus ini digunakan golongan sefalosporin yaitu
cefoperazone.
Diagnosis banding dari selulitis yaitu erisipelas. Diagnosis dari kasus ini adalah
selulitis, adapun yang membedakan antara keduanya yaitu:
ERISIPELAS SELULITIS
Gejala prodormal
Demam, malaise, nyeri sendi Demam, malaise, nyeri sendi
Daerah Predileksi
Ekstremitas atas, bawah, wajah, badan,
genitalia
Ekstremitas atas, bawah, wajah, badan,
genitalia
Makula Eritematosa
Eritema terang seperti buah cherry (red
cherry)
Eritema cerah
Tepi
Batas tegas Batas tidak tegas
Penonjolan
Ada penonjolan Tidak terlalu menonjol
Vesikel atau bula
Biasanya disertai dengan vesikel dan bula Biasanya disertai dengan vesikel dan bula
Edema
Edema Edema
Hangat
Hangat Tidak terlalu hangat
Fluktuasi
(-) Fluktuasi
Maka dapat disimpulkan bahwa pada kasus ini diagnosisnya adalah selulitis karena
didahului gejala prodormal seperti demam dan malaise kemudian terdapat di regio cruris
dextra (ekstremitas bawah) tampak makula eritematosa yang cerah, batas tidak tegas, tidak
terlalu menonjol, edema, dan terdapat fluktuasi hanya pada kasus ini tidak ditemukan vesikel
dan bula.