Selesaikan Masalah Perang Dagang Tak -...
-
Upload
trinhhuong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Selesaikan Masalah Perang Dagang Tak -...
26 Senin, 30 April 2018 N I A G A & J A S A
�STOK BULOG
Beras Impor Medium Digelontorkan
JAKARTA — Perum Bulog mulai menggelontorkan beras impor ke pasaran untuk stabilisasi harga pangan pokok itu seiring dengan masuknya sekitar 450.000 beras dari Thailand, Vietnam, India dan Pakistan.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Andriato Wahyu Adi mengatakan sebelum menggelontoran ke pasar, Bulog telah melakukan pengemasan ulang dalam ukuran bervariasi mulai 5 kilogram, 10 kilogram, 20 kilogram dan 25 kilogram. Ragam ukuran itu untuk memudahkan masyarakat membeli sesuai kebutuhan.
“Beras dikemas dengan merek sendiri, Beras Kita,” kata Andrianto, Minggu (29/4).
Gelontoran tersebut merupakan hasil penugasan dari rapat koordinasi terbatas yang telah dilewati oleh instansi terkait, termasuk Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Penyaluran beras ke pasaran
menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menekan fluktuasi harga beras medium ke batas harga eceran tertinggi (HET) yang diatur Kementerian Perdagangan melalui Permendag Nomor 57/ 2017 tentang Penetapan Harge Eceran Tertinggi yakni Rp9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa, Sumatra Selatan dan Bengkulu.
Sementara itu, beras impor yang telah masuk kini turut menambah stok beras di Gudang Bulog berjumlah 972.000 ton setelah ditambah dengan beras hasil serapan dari petani.
Hingga kini baru 450.000 ton beras masuk ke gudang Bulog, sedangkan sisa 50.000 ton beras dari Pakistan diperkirakan masuk pada Mei.
Pemerintah meminta pedagang pasar untuk menjual beras medium sesuai HET. Namun hingga kini IR 63 sesuai data Pasar Induk Beras Cipinang dijual Rp9.775 per kilogram. (Rayful Mudassir)
�PRODUK KERAJINAN TANGAN
Kriya Ramai PeminatJAKARTA — Kriya atau kerajinan
Indonesia diyakini memiliki prospek cerah dengan semakin tingginya minat dari pasar dunia.
Gusmardi Bustami, Wakil Ketua Umum 3 Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (Asephi), mengatakan produk kerajinan atau kriya dari Indonesia berpeluang besar memasuki pasar internasional.
Dia menambahkan peluang mema-suki pasar dunia juga terlihat dari nilai ekspor pada 2017 yang sudah melebihi US$1,1 miliar.
Untuk tahun ini, pihaknya optimistis ekspor untuk kerajinan akan meningkat. Pihakya juga menargetkan pasar potensial seperti Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, dan sebagian Afrika.
“Pada 2018 ini, Asephi berupaya mencari pasar baru dan promosikan [kerajinan] ini serta menargetkan ekspor mencapai US$1,2 miliar,” jelasnya, Minggu (29/4).
Ke depannya, Asephi berharap pelaku usaha di subsektor kerajinan akan semakin baik ke depannya terutama dari sisi entrepreneurship. Dia juga menekankan pentingnya dorongan dan
dukungan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah.
“Saya melihat masih besar kesem-patan meningkatkan ekspor untuk kerajinan yang penting bagaimana promosi agar dikenal orang, pemerin-tah harus membantu, tidak bisa dibiarkan,”
Sementara itu dari gelaran produk kerajinan di International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2018, data per 28 April 2018 tercatat jumlah transaksi ritel telah mencapai Rp110,96 miliar, jumlah kontrak dagang untuk ekspor sebesar US$10,62 juta, jumlah pengunjung 135.000 orang, jumlah pembeli (buyer) 716 dari 46 negara.
“Saya kira target yang coba kami buat sudah hampir mencapai, bisa melampaui, saya optimistis,” kata Gusmardi.
Adapun dalam gelaran Inacraft 2018 ini, penyelenggara menargetkan 200.000 jumlah pengunjung dengan transaksi ritel mencapai Rp149 miliar serta kontrak dagang sekitar US$12 juta selama penyelenggaraan.
Dia mengatakan dalam setiap penyelenggaraannya terjadi pening-katan target dan capaian sekitar 10%-15%. (Agne Yasa)
�RAKER IKATAN MOTOR POS INDONESIA
Bisnis/Rachman
Ketua Harian Ikatan Motor Pos Indonesia (IMPI) Adrian Kurniawan (dari kiri), Ketua Koordinator Wilayah VIII Bali Bagus Parwata, dan Sekretaris Umum Agus Suharyanto berbincang di sela-sela Rapat Kerja Nasional IMPI di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/4). Raker yang dihadiri korwil IMPI ini membahas sejumlah agenda, diantaranya akan menggelar Bandung Lautan Oranye pada Desember 2018.
�MENDEKATKAN ANAK-ANAK DENGAN ALAM
�HAMBATAN MINYAK SAWIT
Perang Dagang Tak Selesaikan Masalah“Negative campaign tidak perlu dihadapi dengan hantam
balik.”
Annisa [email protected]
Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk. Daud Dharsono di sela-sela The 6th International Conference
on Oil Palm and Environment (ICOPE) di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/4), ketika ditanya langkah apa yang harus dilakukan dalam menanggapi kampanye negatif dari Uni Eropa (UE) atas kelapa sawit.
Daud menilai yang harus dilakukan adalah balik mengampanyekan hal-hal positif dari komoditas tersebut. Contohnya, bahwa sawit adalah komoditas yang paling efi sien dan tudingan menyebabkan deforestasi tidaklah benar.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kerja sama antara pelaku industri dengan tim peneliti, lembaga riset, serta LSM konservasi lingkungan.
Kampanye negatif terhadap kelapa sawit memang terus berlangsung, terutama dari kawasan UE. Bahkan, Benua Biru sempat menyatakan akan melakukan pembatasan impor crude palm oil (CPO) dari Tanah Air.
UE merupakan salah satu pasar terbesar bagi minyak kelapa sawit Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), ekspor CPO ke UE tercatat sebesar 31,05 juta ton pada 2017 atau meningkat 23% dari realisasi tahun sebelumnya yang sebanyak 25,11 juta ton.
Pada 2017, porsi ekspor ke UE sebesar 16,18%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 17,78%.
Suara-suara senada juga datang dari AS. Tahun lalu, sempat ada tudingan antidumping dan subsidi terhadap pelaku industri biodiesel Indonesia dari Negeri Paman Sam.
Kelapa sawit dan produk turunannya sudah lama dipandang berdampak negatif terhadap lingkungan. Mulai dari deforestasi, mengancam habitat hewan di hutan, hingga kebakaran hutan yang menyebabkan polusi asap luar biasa.
Direktur Policy, Sustainability, and Transformation WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengakui ada berbagai persoalan terkait pengembangan kelapa sawit di Indonesia.
“Dari konteks teknologi dan inovasi bisa dipecahkan karena eksesnya kan dari ekspansinya. Kalau kita bisa tingkatkan produktivitas lewat intensifi kasi yang ramah lingkungan, misalnya menggunakan pupuk yang tidak dibuat dari bahan kimia, ini jadi salah satu poin penting,” paparnya.
Teknologi dan inovasi dipandang sebagai missing link untuk memastikan kelapa sawit adalah bagian dari komoditas yang berkelanjutan. Indonesia Sustainable Palm Oil System (ISPO) dan perbaikan tata kelola menjadi kunci lainnya.
Perang dagang diyakini tidak akan menyelesaikan perselisihan yang ada. Sebaliknya, pendekatan kolaboratif antara produsen dan pasar dipercaya efektif.
GUNAKAN ISPOMenteri Koordinator Bidang
Perekonomian Darmin Nasution menyebut ISPO adalah upaya Indonesia agar produk yang dihasilkan memenuhi standar internasional.
Per Desember 2017, jumlah sertifi kat ISPO yang sudah dikeluarkan adalah 346 buah. Jumlah ini terdiri dari 342 perusahaan, 3 koperasi plasma, dan 1 pekebun kecil independen.
Dia mengatakan, kelapa sawit merupakan jawaban Indonesia atas isu lingkungan yang banyak disuarakan karena efi sien dan sejalan dengan upaya keberlanjutan lingkungan.
Pada 2045, jumlah penduduk Indonesia diproyeksi mencapai 1 miliar jiwa. Populasi yang besar haruslah
diimbangi dengan naiknya produksi pangan.
Saat ini, sebut Darmin, luas lahan kebun sawit disebut sebesar 21,9 miliar hektare dengan total produksi 65 juta ton per tahun.
�KINERJA EKSPOR
Pasar Nontradisional Belum Tergarap Optimal
JAKARTA — Pemerintah diha-rapkan menggenjot ekpor ke pasar nontradisional yang dinilai belum tergarap secara optimal.
Mohammad Faisal, Direktur Center of Reform on Economics (Core) mengemukakan pening-katan pasar nontradisional diha-rapkan bisa mengimbangi impor non migas yang biasanya naik lebih cepat menjelang Ramadan dan Lebaran, dan potensi terte kan nya ekspor minyak sawit men tah atau crude palm oil (CPO).
Kontribusi ekspor CPO yang paling besar diantara produk dan komoditas ekspor Indonesia dalam 2 bulan pertama tahun ini sudah turun posisinya jadi nomor dua setelah batu bara. Sumbangan minyak sawit ke total ekspor pada Januari-Februari 2018 sebesar 9,7%, pada periode sama tahun lalu mampu mencapai 12,7%.
“[Pasar ekspor nontradisional] yang potensialnya cukup banyak adalah Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Asia Tengah, dan
Amerika latin,” kata Faisal kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dia mengemukakan sejumlah negara mitra nontradisional memiliki pasar yang lumayan besar, tapi pertumbuhan ekspor produk Indonesia ke sejumlah negara tersebut dinilai masih ter batas diantaranya ke Saudi Ara-bia, Bangladesh, Afrika selatan, Nigeri, Iran, Rumania, Hungaria, Ethiopia, kenya, Aljazair.
Kondisi pertumbuhan ekspor ke negara yang menjadi pasar nontradisional tersebut berbeda pertumbuhannya dengan negara utama, seperti negara di kawasan Asean, China, Amerika Serikat, jepang, Uni Etopa, India.
Faisal mengemukakan setidaknya ada tiga hal penyebab belum optimalnya garapan pasar nontradisional.
Pertama, karena negara nontra-disional umumnya tidak terlalu besar. Kedua, faktor kedekatan hubungan diplomatik. Ketiga, kemampuan pemerintah untuk mengeksplorasi potensi negara
nontradisional kurang maksimal.Sementara itu Bhima Yudhistira
Adhinegara, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai potensi ekspor pasar nontradisional sebenarnya trennya cukup positif dalam 2 tahun terakhir.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Ke-menterian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan Kemen dag terus meningkatkan garapan ekspor di pasar nontradisional.
“Potensi pasar nontradisional tetap kita garap dengan serius mengingat struktur ekspor Indonesia ke tujuan ekspor non-tra disional masih relatif terbatas sementara potensi pasarnya cukup menjanjikan,” kata Kasan kepada Bisnis, Minggu (29/4).
Adapun pasar nontradisional yang disasar adalah India, Pakistan, Bangladesh dan Sri Langka. Demikian pula potensi pasar di Afrika, Timur Tengah, Eurasia dan Amerika Latin. (Rayful
Mudassir/Linda T. Silitonga)
Direktur Produksi dan Supply Chain PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Verdi Budidarmo (ketiga kanan) bersama Manager Marketing Over The Counter (OTC) dan Herbal Bayu Sulendrotomo (kedua kanan), serta Kepala Cabang PT Kimia Farma Trading and Distribution Bandung Heru Supadmo (kanan) berbincang dengan sejumlah peserta Teman Main Salicyl Fresh di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/4).
CPO
Minyak kedelai
Minyakkanola
Minyak bunga matahari
Lainnya
33%
23%13%
8%
23%
Total
199,22juta ton
Pangsa Pasar Minyak Nabati
Luas Kebun Minyak Nabati
Produktivitas Minyak Nabati(ton/ha)
Kedelai
KanolaBunga matahari
Sawit
Lainnya
44%
13%9%
6%
28%Total
277,30juta ha
4,0
0,4 0,6 0,7
Minyaksawit
Minyakkedelai
Minyakbunga
matahari
Minyakrapeseed
Sumber: Oil World Statistic, 2017, Kemendag, diolah
BISNIS/RADITYO EKO
Bisnis/Rachman
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 72.089.694.230 39.555.781.224 Rekening bank dibatasi penggunaannya 852.588.062 3.671.945.839 Investasi neto sewa pembiayaan 656.801.257.412 777.344.398.425 Tagihan anjak piutang - Setelah dikurangi cadangan anjak piutang 118.257.673.069 120.594.584.821 Piutang lain-lain 16.226.878.060 4.846.160.678 Biaya dibayar dimuka 48.366.387 50.757.977 Perlengkapan kantor - - Aset Pajak Tangguhan 342.072.172 251.624.555
Jumlah Aktiva Lancar 864.618.529.392 946.315.253.519
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.7.652.248.998 tahun 2017 dan Rp.6.524.726.640 tahun 2016 4.285.894.254 4.672.573.892 Aset tidak lancar lainnya - - Jumlah Aktiva Tidak Lancar 4.285.894.254 4.672.573.892
JUMLAH AKTIVA 868.904.423.646 950.987.827.411
Saldo 1 Januari 2016 100.000.000.000 7.600.000.000 205.137.360.674 312.737.360.674Laba Bersih - - 27.274.412.850 27.274.412.850Saldo 31 Desember 2016 100.000.000.000 7.600.000.000 232.411.773.524 340.011.773.524Tambahan Modal Disetor - - - - Laba bersih - - 24.501.949.577 24.501.949.577Saldo 31 Desember 2017 100.000.000.000 7.600.000.000 256.913.723.101 364.513.723.101
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Hutang bank - jatuh tempo dalam waktu satu tahun 9.858.636.876 63.334.504.099 Hutang Pajak 217.588.178 3.913.081.268 Biaya yang masih harus dibayar 502.843.413 659.582.050 Uang muka pelanggan 73.568.846 231.415.217 Hutang pembiayaan konsumen 119.935.407 569.079.089 Hutang pihak berelasi 471.289.367.342 529.491.812.733 Hutang lain-lain 21.953.839.952 2.659.294.377
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 504.015.780.014 600.858.768.833
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang bank - setelah dikurangibagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 374.920.531 10.117.285.054
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 374.920.531 10.117.285.054
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp.1.000.000 per saham Modal dasar 100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 100.000 saham tahun 2017 dan 2016 100.000.000.000 100.000.000.000 Tambahan Modal Disetor 7.600.000.000 7.600.000.000 Saldo laba 256.913.723.101 232.411.773.524
Jumlah Ekuitas 364.513.723.101 340.011.773.524
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 868.904.423.646 950.987.827.411
Sewa guna usaha 67.169.310.560 97.916.122.920 Anjak piutang 10.014.993.768 5.877.301.260 Bunga dan jasa giro 1.847.676.178 3.499.670.758 Pendapatan lain-lain 15.897.257.634 20.660.378.963 Jumlah Pendapatan Usaha 94.929.238.140 127.953.473.901
BEBAN USAHA Beban bunga dan pembiayaan lainnya 30.719.496.710 64.282.514.233 Umum dan administrasi 10.682.454.252 10.809.202.702 Beban tenaga kerja 10.310.533.858 9.403.148.605 Kerugian (keuntungan) selisih kurs - bersih (36.288.796 ) 695.868.366 Penghapusan Piutang 10.152.184.406 6.501.746.330 Laba penjualan aset - - Jumlah Beban Usaha 61.828.380.430 91.692.480.236
LABA SEBELUM PAJAK 33.100.857.710 36.260.993.665
PAJAK PENGHASILAN Pajak kini (8.689.355.750 ) (9.065.145.750 )Pajak tangguhan 90.447.617 78.564.935 Jumlah (8.598.908.133 ) (8.986.580.815 )
LABA BERSIH 24.501.949.577 27.274.412.850
Catatan :
Informasi keuangan ini disusun berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh KantorAkuntan Publik Effendy & Rekan dengan pendapat wajar dengan pengecualian.
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)
Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Jumlah
AKTIVA 2017 2016 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2017 2016 PENDAPATAN USAHA 2017 2016
PT KARYA TECHNIK MULTIFINANCEKantor : Jl. Kali Besar Barat No. 37 Jakarta
Jakarta, 30 April 2018
Direksi