Selanjutnya, Berdasrkan O€¦ · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM...
Transcript of Selanjutnya, Berdasrkan O€¦ · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM...
TUGAS INDIVIDUALPENGEMBANGAN MEDIA NON ELEKTRONIK BIDANG PRIBADI SOSIAL
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Instrumen dan Media Bimbingan dan KonselingDosen Pengampu:Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
Oleh:
Nama : Rahajeng Bellinda Nastiti
Nim : 17713251022
Kelas : B / Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan Bimbingan Dan Konseling yang diberikan Guru Bimbingan dan
Konseling kepada peserta didik dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik dalam bidang pribadi sosial, belajar dan karir peserta didik. Pemberian layanan
bimbingan atau layanan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik tentunya
harus dibutuhkan sebuah penilaian atau Students Need Assesment agar pemberian
layanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan guru Bimbingan dan konseling
dapat diberikan dengan tepat dan benar kepada peserta didik. Tentunya pemberian
layanan yang diberikan membutuhkan keahlian dari guru Bimbingan dan konseling serta
berbagai macam kreativitas dari guru Bimbingan dan konseling agar proses pemberian
layanan kepada siswa dapat tersampaikan dan terinternalisasi baik sifat layanan tersebut
preventive (pencegahan) atau kurative (penyembuhan) dalam rangka mengoptimalkan
perkembangan peserta didik menuju kepada perkembangan yang optimal.
Media didalam bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses
membantu guru Bimbingan dan Konseling agar layanan pemberian informasi bimbingan
bidang pribadi sosial, belajar dan karir dapat tersampaikan dan terinternalisasi dengan
baik. Media Bimbingan dan Konseling sangat membantu guru bimbingan dan konseling
dalam pemberian layanan karena guru BK idealnya membimbing sebanyak 150 orang
siswa sehingga kedudukan Media didalam bimbingan dan konseling baik media
elektronik atau media non elektronik sangat dibutuhkan oleh guru Bimbingan dan
konseling untuk memaksimalkan layanan bimbingan atau pemberian materi layanan.
Terdapat banyak materi-materi yang harus diinformasikan kepada Guru Bimbingan dan
Konseling setiap masing-masing bidangnya yakni pribadi sosial, belajar dan karir
sehingga dengan bantuan media didalam bimbingan dan konseling dapat menjadi
pendamping atau sebagai pengganti dari pemberian layanan bimbingan. Tujuan dari
informasi slah satunya adalah untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan
dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Media dalam bimbingan dan konseling dapat meningkatkan tingkat keefektifan
pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran peserta didik.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah klasifikasi media pembelajaran didalam pendidikan secara umum ?
2. Apakah media dalam Bimbingan dan Konseling?
3. Bagaiamana Karakteristik Pengembangan media dalam Bimbingan dan
Konseling?
4. Apa saja karakteristik media non elektronik dalam Bimbingan dan Konseling?
5. Bagaimana Prosedur Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling?
6. Bagaimana Langkah-langkah Perencanaan Media Bimbingan Dan Konseling?
7. Apakah yang dimaksud dan tujuan dari Layanan Informasi Bimbingan dan
Konseling?
8. Apa saja Karakteristik Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling?
9. Bagaimana Pengembangan Materi Layanan Bidang Pribadi Sosial dalam
Bimbingan dan Konseling?
10. Bagaimana Deskripsi Pengembangan Media Lefleat: Bidang Pribadi-Sosial ?
11. Bagaimana Karakteristik Media Leflet, Materi layanan, dan Karakteristik Sasaran
layanan didalam bimbingan dan konseling yang akan diberikan?
12. Bagaimana Deskripsi Materi layanan didalam media lefelat yang akan diberikan
kepada siswa?
C. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik media pembelajaran secara umum didalam pendidikan.
2. Mengetahui karakteristik media didalam bimbingan dan konseling.
3. Mengetahui klasifikasi media non elektronik didalam bimbingan dan konseling
4. Mengetahui langkah dalam perencanaan dan pembuatan media lefleat didalam
bimbingan dan konseling.
5. Mengetahui pembuatan konten materi yang akan disajikan didalam media lefleat
6. Mengetahui pengembangan media non elektronik yakni media lefelat dalam
bimbingan dan konseling bidang Pribadi sosial.
3
BAB IIPEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Menurut Rudi Susilana dkk (2009:6) media adalah berasal dari Bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti perantara sumber
peran (source) dengan penerima pesan (receiver), henich mencontohkan media seperti film,
televise, diagram, bahan tercetak (printed materials), computer, dan instruktur. Contoh media
tersebut bias dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam
(massage) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Santoso S. Hamijaya dalam Aryadi Warsito (2010:7) mengemukakan bahwa
media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide
atau gagasan itu sampai dipenerima. Pendapat Santoso tersebut menunjukan bahwa media
adalah segala bentuk perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan
kepada orang lain, sehingga ide tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima
pesan. Menurut Aryadi Warsito dkk (2010: 7) media merupakan perantara untuk
menyampaikan pesan dari komunikator atau pemberi pesan kepada komunikan atau penerima
pesan sehingga ide dari komikator dapat tersampaikan dengan baik.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Rudi Susilana dkk (2009:7) media pembelajaran selalu terdiri dari unsur-
unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware), dan unsur pesan yang
dibawanya (massage atau software). Perangkat lunak adalah informasi atau bahan ajar yang
akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau
4
peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut,contoh
Sederhananya yaitu, media lefleat yang tidak mengandung pesan belum bisa dikatakan media
bagi siswa hanya sebagai peralatan saja, agar dapat disebut media pembelajara didalam
pendidikan maka lefleat tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau yang akan
disampaikan. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan
bagi siswa untuk belajar lebih banyak, memahami apa yang dipelajari, dan meningkatkan
penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai dalam Aryadi Warsito(2010:11) mengemukakan manfaat media
dalam proses belajar mengajar yaitu:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar
2. Behan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru melainkan juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemontrasikan, dan memerankan apa yang diperoleh selama proses belajar.
Sedangkan menurut Encyclopedia of Education Research (Aryadi Warsito, 2010: 12)
merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, karena mengurangi kata-kata verbal.
2. Memperbesar perhatian siswa
3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, karena dapat membuat
belajar lebih mantap
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan di kalangan siswa
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu
6. Tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan bahasa.
5
d. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Rudi Susilana dkk (2009:10) fungsi media Pembelajaran adalah :
1. Media berfungsi sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih
efektif.
2. Media pembelajaran dalam pengggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.
3. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu
melihat kepada kompetensi dan bahan ajar .
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan ,dengan demikian tidak
dipergunakan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing
perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran berfungsi untuk mempercepat proses belajar maksudnya bahwa
dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah
dan cepat.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningatkan kualitas proses belajar mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas
pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
Sedangkan fungsi media pembelajaran menurut Aryadi Warsito dkk (2010:7) bahwa media
pembelajaran atau media pengajaran dapat meningkatkan motivasi, rangsangan, dan
mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan pendapat tentang fungsi media pembelajaran yang telah dipaparkan diatas
Sehingga fungsi media dalam bimbingan dan konseling yaitu sebagai penunjang kegiatan
layanan BK dalam bidang pribadi-sosial, belajar, karir terutama pemberian layanan informasi
BK yang dapat dipergunakan untuk memancing perhatian siswa dalam meningkatkan
rangsangan atau stimulus, motivasi, dan mempermudah informasi bagi siswa serta media juga
sebagai pendamping layanan BK.
e. Klasifikasi Media Pembelajaran (Media Non Elektronik)
Ada beberapa klasifikasi media pembelajaran. Menurut Rudi Susilana dkk (2009:14)
media pembelajaran di bagi menjadi beberapa klasifikasi diantaranya yaitu kelompok media
grafis, bahan cetak, dan gambar diam adalah :
1. Kelompok Media Grafis
6
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta
fakta sehingga menarik dan diingat siswa. Contoh media grafis antara lain :
a. Poster yaitu sajian kombinasi sajian visual yang jelas, menyolok, dan dengan maksud
menarik perhatian siswa.
b. Bulletin board adalah papan biasa yang berisi tentang gambar-gambar atau tulisan
biasanya akan ditempelkan dengan menggunakan lem.
Kelebihan dan kekurangnnya yaitu:
a. Kelemahan pada media grafis adalah membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatannya terutama dalam pembuatan media grafis yang komplek dan penyajian
pesan hanya berupa visual.
b. Sedangkan kelebihannya adalah dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman
siswa terhadap pesan yang disajikan, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih
menarik perhatian siswa dan pembuatan serta harganya murah.
2. Bahan Cetak
Bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing
atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Contoh media
cetak antara lain: Modul adalah suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan
tertentu dan di desain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembar kegiatan siswa, lebar kerjasiswa, kunci
lembar kerja, lembar tes dan kunci lembar tes.
Kekurangan dan kelebihannya yaitu:
a. Media dengan bahan cetak ini memiliki kelebihan diantaranya dapat menyajikan pesan
atau informasi dalam jumlah banyak. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa
sesuai kebutuhan minat, dan kecepatan masing-masing, dapat dipelajari kapan dan dimana
saja karena mudah dibawa, akan lebih menarik apapila dilengkapi dengan gambar dan
warna, perbaikan/revisi mudah dilakukan.
b. Kekurangan yang dimiliki media bahan cetak adalah proses pembuatannya membutuhkan
waktu yang cukup lama, membosankan dan mematikan minat siswa untuk membaca dan
jika bahan tidak baik maka akan cepat rusak dan sobek.
3. Media Gambar Diam
7
Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses
fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto. Kelebihan yang dimiliki adalah media ini lebih
kongkret, menujukan perbandingan yang tepat dari obyek yang sebenarnya, pembuatannya
mudah dan murah. Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah ukurannya yang terbatas,
kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar, dan dapat menimbulkan kesalahan
persepsi.
B. Media Bimbingan dan Konseling
a. Media Dalam Bimbingan dan Konseling
Penggunaan media yang baik dapat mempengaruhi layanan yang akan diberikan sehingga
layanan tersebut menjadi baik dan dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Dikatakan media
bimbingan dan konseling yang baik apabila materi yang disampaikan menarik sehingga
membuat siswa dapat menggali materi yang diberikan lebih jauh.Menurut Purwadi dalam
Aryadi Warsito, (2010:13) media bimbingan dan konseling dapat menarik perhatian apabila
ditata dengan memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan ranah sensorik, ranah
kesan, ranah persepsi, dan ranah sasaran. Dalam memilih media perlu memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Penggunaan harus relevan dan konsisten dengan tujuan
2. Media yang digunakan hendaknya cukup dikenal
3. Media yang digunakan sesuai dengan jenis layanan
4. Media dipilih secara objektif
5. Media dipilih dengan memperhitungkan lingkungan sekitar
b. Pengembangan Media Bimbingan Dan Konseling
Pengembangan media merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses
belajar-mengajar terutama dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling. Dengan
adanya pengembangan media seorang konselor dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan
siswa terkait dengan aktivitas layanan yang akan dilakukan. Menurut Aryadi Warsito (2010:
3) dalam praktik pengembangan media bimbingan dan konseling ada tiga tahapan yang harus
ada yaitu:
1. Tahap Analisis Kebutuhan Media Bimbingan dan Konseling
Tahap ini dimulai dengan analisis kebutuhan lingkungan dan melaksanakan kegiatan
survei ke lapangan yang terkait dengan penggunaan media bimbingan dan konseling yang
8
sudah pernah dilaksanakan dilapangan. Dalam analisis kebutuhan juga perlu adanya
identifikasi permasalahan siswa baik itu masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karir
untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang muncul.
2. Tahap Pengembangan Bahan Bimbingan dan Konseling
Tahap ini dimulai ketika tahap analisis kebutuhan telah dilaksanakan dan menghasilkan
temuan dilapangan. Dalam kegiatan analisis kebutuhan atau analisis kebutuhan masalah
tersebut didapati masalah yang muncul pada siswa kemudian dapat diidentifikasi masalah
tersebut kedalam permasalahan pribadi, sosial, belajar, maupun karir sehingga
berdasarkan data ini konselor dapat mulai mengembangkan bahan-bahan bimbingan
sebagai jawaban terhadap permasalahan siswa.
3. Tahap Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling
Tahap pengembangan media bimbingan dan konseling dapat dilakukan setelah
konselor mengembangkan bahan-bahan layanan bimbingan. Media ini mengacu pada
media bimbingan dan konseling yang paling diinginkan dan dibutuhkan oleh siswa
dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul.
c. Karakteristik Jenis-Jenis Media Non Elektronik Dalam Bimbingan Dan Konseling
Jenis-jenis media menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (Arsyad, 2002) antara lain:
1. Media berbasis manusia, seperti guru, instruktur, pemain peran
2. Media berbasis cetak, seperti brosur, leaflet, modul.
3. Media berbasis visual, seperti gambar, buku, grafis, poster.
4. Media berbasi audio visual, seperti video, film
5. Media berbasis komputer, seperti video interaktif, pengajaran dengan komputer
Berdasarkan penjelasan diatas, jenis-jenis media sangat beragam, namun media Non
Elektronik yang dapat digunakan didalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yaitu
diantaranya: Poster, Leaflet, Phamplet, Brosur, Modul dan Papan bimbingan. Media Non
Elektronik bisa digunakan bagi Guru Bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling yang sifatnya baik sebagai preventive (pencegahan) atau Kurative
(penyembuhan) serta media non elektronik didalam layanan bimbingan dan konseling dapat
sebagai dukungan dalam menyampaikan layanan bimbingan baik sebagai pendamping
9
layanan ataupun sebagai sebagai pengganti layanan bimbingan dan konseling di bidang
Pribadi sosial, karir,dan belajar . Berikut ini jenis-jenis media Non Elektronik yang dapat
digunakan didalam layanan bimbingan bagi Guru Bimbingan dan konseling diantaranya
dalah:
1. Lefleat
Dalam Muflihah dkk (35:2011) Lefleat adalah surat selebaran yang berupa siaran kilat resmi
tentang suatu perkembnagan atau hasil-hasil penyelidikan.
Hal-Hal yang perlu Diperhatikan Dalam Membuat Lefleat yakni:
1) Ketahuilah topik Lefleat yang akan dibuat.
Ketika membuat selebaran atau lefleat, guru BK perlu mengetahui tentang topic
lefleat yang akan dibuat berdasarkan Assessment yang telah dilakukan. Setelah itu
meneliti topic dan pikirkan tentang poin kunci terpenting yang harus dimiliki
pembaca yakni siswa untuk memahami pesan yang akan disampaikan guru BK.
Rencanakan selebaran dengan menyimpan draf kasar pada kertas yang dilipat akan
merangsang otak bergerak secara kreatif. Rancangan kasar dapat digunakan untuk
membantu mengerjakan tata letak dan pengorganisasian.
2) Pilih Judul
Ketika membangun selebaran, harus memiliki judul. Judul harus singkat dan
informatif, tetapi juga menarik perhatian pembaca dan mengundang pembaca untuk
membaca lebih lanjut. Jika Anda terjebak pada sebuah judul, cobalah menyelesaikan
selebaran dengan menambahkan judul terakhir.
3) Berikan Gambaran Umum.
Suatu ikhtisar atau pembukaan singkat tetapi jelas yang menyatakan tujuan dari
selebaran. Buat pengantar yang ringkas dan kreatif. Jika perlu, gunakan poin-poin
untuk menjaga tujuan dari terlalu banyak teks atau informasi yang akan diberikan.
4) Buat Teks Mudah Dibaca.
Ketika Membuat Selebaran teks akan dicetak sangat kecil dan padat. Hindari masalah
keterbacaan dengan menjaga teks pada ukuran minimal setidaknya 12 titik teks dalam
font yang jelas,. Hindari font yang aneh dan tidak jelas dan tetaplah pada paragraf
pendek dan sederhana, dengan banyak ruang di antaranya. Hindari penggunaan warna
yang berlebihan.
5) Keep it simple.
10
Selebaran harus diatur dan dijaga sederhana. hindari kalimat terlalu rumit. Untuk
menjaga agar kalimat tetap sederhana, cobalah membacakannya untuk dirisendiri.
6) Kelompokkan informasi Yang Relevan Bersamaan.
Saat merancang selebaran, jagalah informasi yang relevan mengalir dengan mantap
dan logis. Jika memungkinkan, hindari mengulangi informasi.
7) Mengkoreksi dan Edit.
Setelah semua informasi diketik, periksa kesalahan tata bahasa, ejaan dan
pemformatan atau meminta oranglain untuk mengoreksi.
2. Poster
Menurut Muflihah (2011: 35) poster merupakan media (plakat) untuk menyampaikan
informasi atau pemberitahuan/ pengumuman tentang suatu ide, gagasan, atau ide kegiatan
yang baru, yang diletakan di tempat-tempat baru umum atau tempat yang dapat dibaca oleh
umum. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis poster yakni:
1) Ditulis dengan huruf yang jelas dan menarik
2) Pilihan katanya menarik
3) Kalimatnya singkat dan padat
Menurut Usep (2016: 30) poster adalah media grafis yang merupakan perpaduan antara
gambar dengan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, dan ide-ide
lain. Gambar dan tulisan dalam poster berbentuk sederhana hanya memberikan tekanan pada
suatu ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan sepintas lalu.
3. Modul
Rahardi F (16:2006) Modul adalah standar atau satuan pengukur. Dalam konteks pendidikan,
modul paket program belajar mengajar, mulai dari perencanaan,pelaksanaan, sampai ke
evaluasi terhadap dampak hasil pelaksanaan.
4. Papan Bimbingan
Menurut Bimo Walgito (2004:183) penyelenggaraan Papan Bimbingan merupakan salah satu
aspek kegiatan untuk merealisasikan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan tujuan
dari layanan informasi bahwa tujuan layanan informasi adalah membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal
diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga
11
dan masyarakat (Prayitno, 1997:76), maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pembentukkan papan bimbingan adalah memberikan informasi yang jelas untuk membekali
individu (siswa) dalam hidupnya.
d. Prosedur Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling
e. Langkah-langkah Perencanaan Media Bimbingan Dan Konseling
langkah-langkah dalam perencanaan media sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
2. Perumusan tujuan bimbingan dan konseling
3. Perumusan butir-butir materi yang terperinci
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5. GBPM (Garis Besar Pengembangan)
6. Menuliskan naskah media
7. Merumuskan naskah media
8. Tes uji coba
9. Revisi
12
C. Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:259-260)layanan informasi adalah kegiatan
memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai
hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah
suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu
pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan
konseling.
Menurut Budi Purwoko (2008:52)penyajian informasi dalam rangka program
bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam mengenali lingkungannya, terutama tentang
kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk
masa kini maupun masa yang akan datang. Penyajian informasi itu dimaksudkan untuk
memberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia dapat menggunakan informasi itu baik
untuk mencegah atau mengatasi kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa
depan. Perencanaan kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam
pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga
SedangkanWinkel &Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan bahwa layanan
informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan
fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-
sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur
dan merencanakan kehidupannya sendiri. Program bimbingan yang tidak memberikan
layanan pemberian informasi akan menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh,
karena mereka membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat
mempengaruhi jalan hidupnya. Namun,mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa
ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan mana
yang tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak
berubah dan yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu.
13
Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membekali para siswa untuk
membagi dan memberikan berbagai macam pengetahuan sehingga siswa mampu mengambil
keputusan secara tepat dalam kehidupannya.
b. Karakteristik Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling
Informasi yang baik atau siap pakai mempengaruhi kualitas dari layanan topik atau materi
dari layanan bimbingan yang akan disampaikan dan diberikan oleh guru Bimbingan dan
Konseling bagi siswa . Menurut Nuraida Ida (30-31:2008) Berikut ini Karakteristik informasi
yang baik atau siap pakai adalah sebagai berikut :
1) Relevan. Informasi dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan keperluan atau
masalah yang dihadapi.
2) Akurat. Informasi yang akan diterima atau yang akan disampaikan harus benar,
merefleksikan realita/objektif,tepat dan tidak bias.
3) Tepat Waktu. Informasi harus bersedia pada saat dibutuhkan.
4) Lengkap dan Memadai. Informasi yang akan diterima atau yang akan disampaikan harus
lengkap dan memadai dalam kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan.
5) Up to Date. Informasi yang akan disampaikan harus disesuaikan dengan perubahan-
perubahan dan kemajuan pada penerima informasi.
6) Dapat Diandalkan. Informasi yang akan disampaikan dapat diandalkan dan
dipertanggungjawabkan kebeanaranya. Sebuah informasi sumber informasi dapat
diperoleh dengan cara yang tepat dan dipercaya.
7) Dapat Dimengerti. Informasi yang akan disampaikan dapat dipahami dengan baik
(Misalnya dalam bentuk angka, table, grafik, gambar) agar informasi yang disampaikan
dapat berguna dan informasi dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup untuk untuk
memahami informasi tersebut.
f. Tujuan Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling
Menurut Budi Purwoko (2008:52) karakteristik tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian
informasi adalah sebagai berikut:
14
1. Para siswa dapat mengorientasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama
untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan sekolah.
2. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
3. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh
informasi.
4. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam
lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuanya.
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:260-261) ada tiga alasan utama mengapa layanan
informasi perlu diselenggarakan.
1. Membekali individu dengan berbagai macam pengetahuan tentang lingkungan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
2. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “kemana dia ingin pergi”.
Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa
(informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis
berdasarkan atas informasi-informasi yang ada itu
D. Pengembangan Materi Layanan Bidang Pribadi Sosial
1. Pengertian Bidang Pribadi Sosial
Bidang materi layanan media Non Elektronik yang akan disampaikan pada makalah ini
adalah Layanan Bidang Pribadi sosial. Proses pemberian layanan terhadap peserta didik
didalam Bimbingan dan Konseling memiliki beberapa bidang yang dilaksanakan oleh
guru bimbingan dan konseling dalam mencapai tujuan-tujuan pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling disekolah. Menurut Yusuf (2009:51) “dilihat pada aspek potensi dan arah
perkembangan siswa, bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan dalam bidang
pribadi dan sosial :
a. Bimbingan dan Konseling (Pribadi)
Bimbingan dan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa
agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan
potensi dirinya, dan memecahkan-masalah yang dialaminya. Bimbingan dan konseling
pribadi merupakan layanan yang mengarahkan kepada pencapaian pribadi yang
15
mantap, dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permaslaahan yang dialami oleh siswa, serta bimbingan dan konseling pribadi
menyangkut pengembangan seperti: komitmen hidup beragama, pemahaman sifat dan
kemampuan diri, bakat dan minat, konsep diri, dan kemampuan mengatasi masalah-
masalah pribadi (stress, frustasi, dan konflik pribadi).
b. Bimbingan dan Konseling (Sosial)
Bimbingan bidang sosial dalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswi agar mampu
mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial atau hubungan insan
(human relationship) dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya.
Bimbingan sosial, menyangkut pengembangan seperti: pemahaman tentang keragaman
budaya atau adat istiadat, sikap-sikap sosial (sikap empati, alturuis, toleransi), dan
kemampuan berhubungan sosial secara positif dengan orang tua, guru, teman dan staf
sekolah.
E. Deskripsi Pengembangan Media Lefleat: Bidang Pribadi-Sosial
a. Median Non Elektronik : Lefleat
Media Non ELektronik Layanan yang akan diberikan dalam makalah ini adalah
menggunakan Media Lefleat. Media Lefleat diberikan yakni sebagai Pendamping
layanan dari bimbingan dan Konseling. Media Lefleat yang akan disampaikan akan
disajikan dengan tampilan menarik, Berwarna, Bahasa yang mudah dipahami, Bahasa
yang komunikatif, padat akan informasi dan akan disajikan dengan banyak gambar-
gambar animasi dan foto sehingga siswa tertarik untuk membaca lefleat ini, agar siswa
dapat dengan mudah memahami konten materi yang disampaikan dan menjadi
pengetahuan dalam rangka pemberian materi layanan bimbingan bagi siswa .
b. Materi Layanan bimbingan dan Konseling
Materi Layanan bimbingan dan Konseling yang akan diberikan adalah tentang Bullying.
Tentunya, Setelah guru Bimbingan dan Konseling melakukan Students Need Assessment
dapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah) atau
Berupa Instrumen-Instrumen artinya sebelum membuat media lefleat beserta konten
materi layanan dengan menggunakan beberapa media baik media Elektronik atau media
16
Non Elektronik guru Bimbingan dan konseling telah melakukan Students Need
Assessment sebelumnya sesuai dengan prosedur. Jadi, sebelum Guru Bimbingan dan
Konseling memutuskan memberikan sebuah Materi layanan yang akan disampaikan,
menggunakan media Non Elektronik berupa Leflat, Papan bimbingan, Modul, atau
Poster kepada siswanya sebelumnya telah dilakukan Penilaian masalah-masalah atau hal-
hal yang paling dibutuhan, dan paling sering muncul ketika Guru bimbingan dan
Konseling melakukan Students Need Assessment pada suatu sekolah tersebut. Sehingga
materi “Bullying” dalam pemberian layanan bimbingan yang diberikan pun berdsarkan
Students Need Assessment . Sifat Media yang digunakan pada makalah ini adalah sifat
materinya Preventive atau Pencegahan.
c. Tujuan Materi Yang Akan Disampaikan
Secara garis Besar Tujuan Materi yang akan disampaikan dalam Media Lefleat ini adalah
sebagai pendamping dari layanan Bimbingan dan Konseling dalam rangka
mengoptimalkan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling kepada anak-anak agar
mencegah masalah-masalah “Bullying” pada anak-anak di sekolah.
d. Karakteristik Materi yang Akan Disampaikan
Materi Lefelat yang akan disampaikan adalah secara umum berkaitan dengan Bullying,
Secara Khusus Materi lefelat yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksudkan dengan Bullying
2) Karakteristik atau Jenis Bullying saat ini apa saja
3) Secara Verbal apa yang harus dilakuakan jika mengalami Bullying
4) Apa yang harus dilakukan (Action) Jika mengalami Bullying
5) Apa saja Efek dari Bullying
6) Tindak Pidana Apa yang akan didapatkan Pelaku Bullying
e. Sasaran Yang Akan Diberikan Lefleat
Pada Lefleat ini sasaran Penerima informasi Bullying adalah siswa SMA kelas X . Pada
Siswa SMA adalah berada pada Usia 14 hingga 16 Tahun, Usia tersebut adalah berada
pada fase Remaja yakni Tahap Peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada usia remaja
adalah masa dimana siswa-siswa berada pada tahap rasa ingin tahu tinggi dan
mengeksplor dirinya Sehingga Guru Bimbingan dan Konseling merasa Jenis Media Non
Elektronik yang tepat yang akan diberikan dan disampaikan menggunakan media Lefleat.
17
Konten Lefleat, tampilan Lefleat dan materi pada Lefleat ini, disajikan dengan adanya
kesesuaian antara kebutuhan dengan usia siswa yakni fase dan usia remaja.
f. Karakteristik Sasaran :
a. Pengertian Remaja
Remaja merupakan peralihan dari masa anak- anak menuju dewasa. Santrock (26:2009)
mengatakan bahwa remaja (adolescence) diartikan sebaga masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-
emosional.
Dalam Mulyatinigsih Rudi, dkk (4:2004) Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke
dewasa. Peralihan tidak hanya dari faktor psikis, tetapi dari faktor fisik. Bahkan perubahan-
perubahan fisik yang yang terjadi itulah yang merupakan tanda-tanda primer dalam
pertumbuhan remaja.
b. Karakteristik perkembangan Remaja :
Tugas utama perkembangan remaja menurut Hurlock (Yusuf, 2009:21-23) sebagai berikut:
1) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan
teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok
4) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
5) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
6) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-
prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)
7) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan
8) Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan).
18
g. Berikut Ini Lefleat Yang akan diberikan kepada Siswa SMA Kelas X :
Keterangan : Halaman Depan
19
Keterangan : Halaman Belakang
20
F. Deskripsi Materi Media Lefleat Bimbingan Dan Konseling
a. Pengertian Bullying
Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education Bullying (3:2013)
adalah perilaku agresif yang biasanya berulang dari waktu ke waktu. Hal ini dimaksudkan
untuk menimbulkan bahaya, ketakutan atau kesusahan atau menciptakan lingkungan yang
negatif di sekolah untuk orang lain. Bullying terjadi dalam situasi di mana ada ketidak
seimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan.
Menurut Papler Debra dkk, (2014) Bullying didefinisikan sebagai "bentuk perilaku berulang,
persisten, dan agresif yang diarahkan pada individu yang dimaksudkan untuk menyebabkan
(atau yang seharusnya diketahui penyebabnya) ketakutan dan penderitaan dan / atau
membahayakan tubuh orang lain, perasaan, harga diri, atau reputasi. Bullying terjadi dalam
konteks di mana ada ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan bisa
berarti: satu siswa lebih tua, ras yang berbeda atau memiliki lebih banyak teman daripada
yang lain.
Selanjutnya menurut Papler Debra dkk, (2014) memperrtegas kembali, Bullying adalah
perilaku yang mencakup penggunaan fisik, verbal, elektronik, tertulis atau cara lain. Bullying
adalah perilaku agresif yang disengaja. Jika Perilaku agresif bersifat fisik, bisa termasuk
memukul, mendorong, menampar, dan tersandung Jika lisan, mungkin termasuk memanggil
nama, mengejek, menghina, mengancam, dan komentar seksis, rasis, homofobia, atau
transfobia. Jika agresi sosial atau relasional, tindakan ini lebih halus dan mungkin melibatkan
perilaku semacam itu sebagai gosip, mengabaikan, mengabaikan, menyebarkan rumor, tidak
termasuk orang lain dari kelompok, atau mempermalukan orang lain dengan gerak tubuh atau
grafiti. Agresi sosial mungkin juga terjadi melalui penggunaan teknologi (misalnya,
menyebarkan rumor, gambar, atau komentar menyakitkan melalui penggunaan e-mail,
telepon seluler, pesan teks, situs internet, jejaring sosial, atau teknologi lainnya).
b. Karakteristik Perilaku Bullying
21
Perilaku Bullying Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education
Bullying (2:2013) disebutkan Karakteristik sebagai berikut :
1. Bullying itu disengaja - ada niat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik dan /
atau psikologis orang lain.
2. Bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuatan, ada hubungan aktual atau yang
dirasakan tidak sama antara target dan inisiator yang mungkin didasarkan pada ukuran
fisik, usia, jenis kelamin, status sosial atau kemampuan dan akses digital.
3. Bullying memiliki unsur pengulangan - perilaku intimidasi biasanya tidak satu. Hal ini
diulang dari waktu ke waktu, dengan ancaman insiden lebih lanjut yang mengarahtakut
dan cemas Tindakan bullying berulang mungkin melibatkan tindakan tunggal dengan
target yang berbeda, serta banyak tindakan dengan target yang sama.
4. Bullying berbahaya - ada kerusakan fisik atau psikologis jangka pendek atau jangka
panjang terhadap target (misalnya, sebagai akibat dari pemaksaan atau intimidasi).
c. Jenis- Jenis Bullying
Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education Bullying (2:2013)
1) Physical : Memukul fisik, mendorong, merusak atau mencuri property
2) Verbal : Memanggil nama verbal, mengejek, atau membuat komentar seksis, rasis
3) Social : Tidak termasuk orang lain dari kelompok atau menyebarkan gosip atau rumor
tentang mereka
4) Written : Catatan tulisan tertulis atau tanda-tanda yang menyakitkan atau menghina
5) electronic : Elektronik (umumnya dikenal sebagai cyber-bullying) - menyebarkan rumor
dan komentar buruk melalui penggunaan e-mail, telepon seluler (mis., pesan teks) dan
situs media sosial.
d. Tanda-tanda Anak Diintimidasi (Mengalami Bullying)
Berikut adalah beberapa tanda untuk diperhatikan Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry
Of Education Bullying (5:2013):
1. Anak-anak yang diintimidasi (Bullying) mungkin tidak ingin pergi ke sekolah atau
mungkin menangis atau merasa sakit pada hari sekolah.
2. Anak mungkin tidak ingin ikut serta dalam kegiatan atau acara sosial dengan siswa lain.
3. Anak mungkin bertindak berbeda dari biasanya.
22
4. Anak mungkin tiba-tiba mulai kehilangan uang atau barang-barang pribadi, atau pulang
dengan pakaian robek atau barang rusak, dan memberikan penjelasan yang tidak masuk
akal.
5. Remaja yang diintimidasi atau dilecehkan mungkin juga mulai berbicara tentang putus
sekolah dan mulai melewatkan aktivitas yang melibatkan siswa lain.
e. Menghindari Perilaku Bullying
Berdasarkan Situs web resmi dari organisasi STOMP Out Bullying ™ adalah organisasi anti
Bullying dan cyberbullying nasional terkemuka untuk anak-anak dan remaja di A.S. Berikut
adalah beberapa penjelasan cara untuk menangani pengganggu tersebut:
1. Berjalanlah saat si pengganggu mendekati Anda yakni menjauhi dari “bullying power”
(menjauh dari kekuatan bullying) . Coba dan bayangkan Anda berjalan menjauh dari orang
asing .Bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Anda tidak peduli.
2. Berkonsentrasi pada pemikiran tentang sesuatu lain yang menyenangkan (mungkin
sebuah konser yang ingin Anda kunjungi, atau pakaian baru yang ingin Anda beli).
3. Saat si pengganggu mendekati Anda, berhitung sampai 100 dan terus berjalan (tetap
confidence : percaya diri). Mereka tidak akan pernah melihat betapa kesalnya Anda dan
tetap stay positive (tenang) .
4. Berteriak STOP dan pergi. Terus berjalan dan jangan berbalik apa pun yang mereka
katakan.
5. Ketika seorang pengganggu memanggil Anda sebuah nama atau mengatakan bahwa
sepatu Anda jelek - lihatlah di mata mereka dan tertawa histeris dan katakan, "Saya tahu
sepatu saya jelek." Terus tertawa histeris dan pergi tanpa ada pembicaraan tambahan (tidak
merespon kembali).
6. Bila pengganggu melecehkan Anda dan memanggil nama, lihat mata mereka, Tertawa dan
pergi tanpa ada percakapan tambahan.
23
Selanjutnya, Berdasrkan Organisasi STOMP Out Bullying ™ dijelaskan “Some great
comeback lines against bullies are” ( Beberapa garis penting menghadapi perilaku Bullying
yaitu):
1. Terserah!
2. Apakah Anda merasa lebih baik sekarang?
3. Jika Anda berbicara tentang saya di belakang punggung saya, jelas hidup saya jauh
lebih menarik daripada hidup Anda!
4. Ayo teruskan!
5. Anda akhirnya menemukan sesuatu yang lucu untuk dikatakan?
6. Saya tidak yakin mengapa Anda terus mengatakan hal ini tentang saya, tapi saya tidak
peduli.
7. Jadilah benar-benar keren dan hentikan ini!
8. Cukup!
9. Mengapa kamu berbicara dengan saya?
10. Baiklah, kita lanjut lagi. Ini membosankan. Beritahu saya saat Anda selesai.
11. Saya telah disebut lebih buruk dari yang lebih baik.
12. Wow, apakah kamu datang dengan itu saja?
13. Maafkan saya, tapi sepertinya Anda berpikir bahwa saya peduli.
24
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Aryadi Warsito 2010. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. 2010. Yogyakarta :
UNY Press.
A Guide for Parents Of Elementary and Secondary School Book. 2013. StudentsBullying We
Can All Help Stop It. Canada: Queen’s Printer for Ontario.
Bimo Walgito. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi.
Muflihah dkk. 2011. Pasti Lulus UASBN SD/MI. Jakarta: Media pusindo
Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius
Pepler Debra. & Craig, W. (2014) Bullying Prevention and Intervention in the School
Environment: Factsheets and Tools. Resource prepared for the Ontario Ministry of Education
Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press.
Rudi Susilana dkk. 2009. Media Pembelajaran hakikat, pengembanga, Pemanfaatan, dan
Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima
Rahardi F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel Feature dan Esai. Jakarta : Kawan
Pustaka
Rudi Mulyatiningsih dll .2004.Bimbingan Pribadi,Sosial,Belajar, dan
Karier.Grasindo:Jakarta.
Santrock, John W.(2009). Perkembangan Anak. Edisi 11. Jakarta. Erlangga
25
Syamsu Yusuf.(2009). Program Bimbingan dan Konseling disekolah. Bandung: Rizqi Press.
Usep Kustiawan. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang:
Gunung Samudera
Yusuf LN, syamsul 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogjakarta: Media Abadi
Journal :
Pepler, D., Craig, W., Connolly, J., Yuile, A., McMaster, L., & Jiang, D. 2006. Journal A
developmental perspective on bullying. Aggressive Behavior, 32, p. 376. Canada.
Website Journal Search :
https://www.maccura.ca/download%20docs/Papers%20for%20Site/Bullying/Pepler%20et
%20al.,%202006.pdf
Website Sourch by:
http://www.stompoutbullying.org/information-and-resources/about-bullying-and-
cyberbullying/are-you-being-bullied ( Date: On Sunday March, 18, 2018, Time: 16:02)
Bullying We Can All Help Stop It , 2013, Ontario. Website Search :
http://www.edu.gov.on.ca/eng/multi/english/BullyingEN.pdf
https://www.wikihow.com/Make-a-Leaflet
26