Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

6
A. SEL EPITEL PADA PERMUKAAN PIPI BAGIAN DALAM Sel adalah unit struktural dan fungsional dari setiap organisme. Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah mereka hidup menyendiri atau berkelompok. Organisme-organisme beragam dari yang hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan. 220 jenis sel dan jaringan membentuk tubuh manusia. Sel juga dapat diklasifikasikan menurut struktur dalamnya : 1. Sel-sel prokariotik memiliki struktur sederhana. Mereka dapat ditemukan hanya pada organisme uniseluler dan sel-sel koloni. Dalam sistem tiga domain dari klasifikasi ilmiah, sel-sel prokariotik diletakkan pada domain Archaea dan Eubacteria. 2. Sel-sel eukariotik memiliki organel-organel sendiri pada membrannya. Organisme-organisme eukarotik bersel tunggal

Transcript of Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

Page 1: Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

A. SEL EPITEL PADA PERMUKAAN PIPI BAGIAN DALAM

Sel adalah unit struktural dan fungsional dari setiap organisme. Teori tentang sel yang

pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun

atas satu atau lebih sel.  Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya.  Seluruh fungsi vital bagi

organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang

dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi

berikutnya.

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah

mereka hidup menyendiri atau berkelompok.  Organisme-organisme beragam dari yang

hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan

mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan

hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi

masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan.  220 jenis

sel dan jaringan membentuk tubuh manusia.

Sel juga dapat diklasifikasikan menurut struktur dalamnya :

1.      Sel-sel prokariotik memiliki struktur sederhana.  Mereka dapat ditemukan hanya pada

organisme uniseluler dan sel-sel koloni.  Dalam sistem tiga domain dari klasifikasi ilmiah,

sel-sel prokariotik diletakkan pada domain Archaea dan Eubacteria.

2.      Sel-sel eukariotik memiliki organel-organel sendiri pada membrannya.  Organisme-

organisme eukarotik bersel tunggal sangat bervariasi, namun banyak pula bentuk-bentuk

koloni dan multiselular (kingdom multiseluler, misalnya Animalia, Plantae dan Fungi,

semuanya adalah eukarotik). (Hikmatul Iman-ITB,2005).

Karakteristik dari sel adalah sebgai berikut :

1. Sel sangat kompleks namun teratur

2.  Sel memiliki program genetik dan memiliki cara untuk menggunakannya

3. Sel mampu memperbanyak diri

4. Sel membutuhkan, memperoleh dan menggunakan energi

5. Sel melaksanakan berbagai reaksi kimiawi

6. Sel terlibat dalam berbagai aktivitas mekanis

7. Sel mampu mengatur diri

8. Sel mampu merespon terhadap rangsang. (Diah,2011)

Page 2: Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

            Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang

terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh tight

junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau

cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran

basal (Campbell, 2004).

Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling

dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan

granulosum dan lapisan corneum. Stratum basalis terdiri dari selapis sel berbentuk kubus

yang berbatasan dengan  lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara kontinyu

bermitosis dan anak selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial. Stratum spinosum

terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan mempunyai karakteristik sel yang

mulai matang. Stratum granulosum terdiri dari beberapa lapis sel yang lebih gepeng dan lebih

matang dari stratum spinosum dan mengandung banyak granula keratohyalin yang

merupakan bakal sel keratin. Stratum corneum terdiri dari selapis atau berlapis-lapis sel

(tergantung regio) berbentuk pipih yang tidak berstruktur dan tidak mempunyai inti sel.

Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu mukosa pengunyahan, mukosa

penutup dan mukosa khusus. Mukosa pengunyahan terdapat di regio rongga mulut yang

menerima tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum. Jaringan epitelnya parakeratinised

(mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya da yang masih memiliki inti sel yang

tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada dasar mulut, permukaan inferior lidah,

permukaan dalam bibir dan pipi, palatum molle dan mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe

epitelnya nonkeratinised (tidak memiliki lapisan keratin). Mukosa khusus terdapat pada

dorsum lidah, tipe epitelnya ortokeratinised (memiliki lapisan keratin yang tebal yang terdiri

dari sel-sel yang sudah tidak berinti) (Puspitawati, 2003). Perbandingan antara sel basal-

parabasal, sel intermediet, dan sel superfisial disebut indeks maturasi. Pada kondisi normal,

jumlah sel pada lapisan superfisial sesuai dengan jumlah sel pada lapisan sel basal (Naib,

1970).

Pembahasan

            Sel ini biasanya berdiameter sekitar 10μ - 50μ (micrometer). Nucleus biasanya

terdapat ditengah sel dan berbebtuk bulat dan oval. Setiap sel mempunyai 1 inti.

Pada percobaan ini praktikan mengamati sel mukosa mulut sebagai sel hewan. pada sel

mukosa mulut prktikan dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi

inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan

tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk

Page 3: Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

melindungi organel-organel yang berada di dalamnya. Sel didalam tubuh manusia, terdiri dari

membran plasma , sitoplasma , organel , dan nukleus.

Berdasarkan hasil pengamatan bagian yang sangat terlihat jelas adalah inti sel. Karena

penyerapan warnanya lebih pekat. Kendala yang dialami pada percobaan kali ini adalah

sulitnya mendapat sayatan yang tipis dan adanya gelembung udara sehingga mempersulit

pengamatan. Gelembung udara dapat terjadi karena kurangnya ketelitian saat menutup kaca

preparat. Terdapat juga preparat sel yang tidak terlihat jelas, ini dikarenakan mungkin karena

adanya jamur pada lensa mikroskop atau tingkat pengaturan kefokusannya kurang.

Kesimpulan

1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti  biologis.

2. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.

3. Yang dapat dilihat jelas dari struktur sel adalah inti sel (nuleus), sitoplasma, dan dinding sel.

4.  Sel hewan mempunyai membran sel, tidak memiliki butir-butir plastida dan mempnyai

vakuola yang berukuran kecil, serta mempunyai bentuk yang tidak tetap.

5. Tusuk gigi sangat diperlukan dalam mengamati objek yaitu untuk menghindari gelembung

udara pada proses pengamatan

Daftar Pustaka

            

Campbell Neil, et al. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lesson C, et al. 1990. Mempersiapkan Jaringan dalam Buku Ajar Histologi. Edisi V. Jakarta.

EGC. Hal 7-8.

Pratiwi,Srimaryati,Rikini,Suharno & S Bambang.2007.Biologi SMA Jilid 2 untuk kelas

XI .Jakarta:Erlangga

Puspitawati Ria. 2003. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan Lunak Mulut. Jurnal

Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 10 (Edisi Khusus) : 462-467.

Rossa Yunilda.2010.Penuntun Pratikum Biologi.Palembang: STIKes Siti khadijah Palembang

GAMBAR

Yah tampaknya itu adalah sesuatu. Prof Sandu Pitaru dan mahasiswa pascasarjana nya telah

mempelajari mukosa mulut, sumber untuk janin-seperti sel induk. Mereka berhasil dipanen sel-sel

dari mukosa oral untuk mengubahnya menjadi sel induk mampu menghasilkan neuron tulang, tulang

Page 4: Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam

rawan, otot atau bahkan. Sel-sel ini berperilaku seperti sel-sel janin dan tampaknya tidak

menghasilkan tumor agresif. Mampu untuk menanamkan mereka bisa menyiratkan terapi baru

untuk neurodegenerative, jantung, atau penyakit autoimun. (Gafni et al. 2011)