sel CTL

11
7/21/2019 sel CTL http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 1/11 REFERAT IMUNOLOGI TUMOR CTL-CD8+ ILMU PENYAKIT DALAM RSUD KOTA SEMARANG 2015

description

Imunologi: sel CTL

Transcript of sel CTL

Page 1: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 1/11

REFERAT

IMUNOLOGI TUMOR 

CTL-CD8+

ILMU PENYAKIT DALAM

RSUD KOTA SEMARANG

2015

Page 2: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 2/11

Pendah!an

Telah diketahui bahwa proliferasi dan maturasi atau diferensiasi sel normal

diatur secara ketat oleh sejumlah proto-onkogen yang merangsang pertumbuhan dan

 berbagai anti-onkogen atau gen supresor tumor yang menghambat pertumbuhan.

Aktivasi proto-onkogen secara berlebihan dapat terjadi melalui perubahan struktur 

gen, translokasi kromosom, peningkatan ekspresi gen atau mutasi pada elemen-

elemen yang mengontrol ekspresi gen bersangkutan. Mutasi demikian sering tampak 

 pada sel-sel yang berproliferasi secara aktif. Proliferasi berlebihan dapat dicegah oleh

gen supresor yang menghambat pertumbuhan, namun inaktivasi danatau mutasi gen

supresor menyebabkan hilangnya fungsi supresi pertumbuhan. Amplifikasi onkogen

danatau inaktivasi gen supresor yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan sel

mengakibatkan hilangnya kontrol pertumbuhan dengan risiko terjadinya transformasi

ganas. Perubahan genetik ini menghasilkan populasi sel dengan sifat-sifat

 pertumbuhan tidak terkendali, yang merupakan ciri-ciri sel kanker dan memiliki

kemampuan menginvasi jaringan normal di sekitarnya serta kemampuan

 bermetastasis dan tumbuh di tempat yang letaknya jauh dari jaringan asal.!

"i samping mengekspresikan molekul-molekul yang menentukan sifat ganas,

sel-sel kanker juga menunjukkan disregulasi gen yang produknya tidak secara

langsung berhubungan dengan sifat pertumbuhan dan sifat invasif sel. "isregulasi

genetik itu di antaranya menyebabkan perubahan ekspresi berbagai molekul

 permukaan, gangguan transkripsi dan translasi berbagai molekul protein intraseluler 

Page 3: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 3/11

maupun berbagai substansi yang disekresikan, sehingga sel atau jaringan tumor yang

 pada dasarnya berasal dari jaringan sendiri, menjadi asing atau imunogenik. #leh

karena itu, sebenarnya sistem imun yang normal harus mampu mengenali sel-sel

abnormal tersebut dan memusnahkannya. $ungsi sistem imun adalah fungsi protektif 

dengan mengenal dan menghancurkan sel-sel abnormal itu sebelum berkembang

menjadi tumor atau membunuhnya jika tumor tumbuh. Peran sistem imun ini

disebut immune surveillance. %eberapa bukti yang mendukung bahwa ada peran

sistem imun dalam melawan tumor ganas diperoleh dari beberapa penelitian,

diantaranya yang mendukung teori itu adalah& '!( banyak tumor mengandung

infiltrasi sel-sel mononuklear yang terdiri dari sel T, sel )*, dan makrofag+ '( tumor 

dapat mengalami regresi secara spontan+ '( tumor lebih sering berkembang pada

individu dengan imunodefisiensi atau bila fungsi sistem imun tidak efektif, bahkan

imunosupresi seringkali mendahului pertumbuhan tumor+ '( di lain pihak, tumor 

seringkali menyebabkan imunosupresi pada penderita. 

/alaupun diyakini bahwa sistem imun dapat memberikan respon terhadap

 pertumbuhan tumor ganas, pada kenyataannya banyak tumor ganas yang tetap bisa

tumbuh karena immune surveillance  terhadap tumor ganas ini relatif tidak efektif.

Pengetahuan tentang peran sistem imun spesifik maupun non spesifik dalam

mencegah pertumbuhan tumor spontan dan bagaimana memodulasinya diduga akan

memegang peranan penting di kemudian hari dalam

meningkatkan surveillance terhadap tumor, menginduksi resistensi terhadap sisa sel

Page 4: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 4/11

ganas dan kekambuhan tumor, menghambat perkembangan tumor selanjutnya, dan

dalam menentukan jenis pengobatan.!

Se! T S"#$#$%&"% 

0el T sitotoksik '1T2( merupakan sel T yang menghancurkan sel pejamu yang

memiliki antigen asing, misalnya sel tubuh yang dimasuki oleh virus, sel tumor, dan

sel cangkokan. 0el T naif tidak dapat membunuh sel sasaran dan karenanya juga

disebut prekursor untuk menunjukkan fungsinya yang imatur. 3anya setelah 1T2p

diaktifkan, akan berkembang menjadi 1T2 yang berfungsi dengan aktivitas

sitotoksik. Ambang untuk aktivasi 1T2 dari 1T2p adalah tinggi disbanding sel T

efektor lain dan memerlukan sedikitnya tiga sinyal berurutan yaitu&

• 0inyal antigen spesifik oleh kompleks T14 setelah kompleks peptide M31-5

 pada apc dikenal

• Transmisi sinyal kostimulator oleh interaksi 1"6-%7 1T2p dan apc

• 0inyal yang diinduksi oleh interaksi antara 52- afinitas tinggi dengan 52-4 

yang menghasilkan proliferasi dan diferensiasi 1T2p yang diaktifkan antigen

menjadi 1T2 efektor.

$ungsi utama sel 1"68 adalah menyingkirkan sel terinfeksi virus,

menghancurkan sel ganas, dan sel yang menimbulkan penolakan pada transplantasi.

"alam keadaan tertentu, 1T2Tc ini dapat juga menghancurkan sel yang terinfeksi

Page 5: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 5/11

Page 6: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 6/11

mengenal dan menyingkirkan hampir setiap sel tubuh yang menunjukkan antigen

spesifik yang dikenal oleh 1T2 dalam konteks dengan molekul M31-!.

Peptida dari produk gen yang termutasi atau terekspresi abnormal akan

dihancurkan oleh proteasom menjadi potongan peptida, dan dengan molekul major 

histocompatibility comple> 'M31( kelas 5, potongan protein disajikan untuk sel

limfosit T 1"68 '1T2(.

Ga'(a) 1* Ind%&" )e&$n &e! T #e)hada #'$)* 

0el limfosit T 1"68 '1T2( merespon tumor dengan induksi cross-priming. 0el tumor atau antigen

tumor diolah dan dipresentasikan kepada sel T oleh profesional AP1 'misal sel dendritik(. Pada

 beberapa kasus, kostimulator %7 diekspresikan oleh AP1 sehingga menyediakan sinyal kedua untuk 

diferensiasi sel T 1"68. AP1 juga menstimulasi sel T helper 1"8 yang memberikan sinyal kedua

Page 7: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 7/11

untuk perkembangan sel T. 1T2 yang telah berdiferensiasi akan membunuh sel tumor tidak 

memerlukan lagi kostimulator atau sel Th.

Me%an"&'e E,e%#$) CTL Me'(nh Se!

$ase efektor respons 1T2 melibatkan urutan kejadian yang diatur dan dimulai

dengan ikatan sel sasaran dengan sel yang menyerang. <ambaran mikroskop elektron

menunjukkan 1T2 mengandung granul yang telah dapat diisolasi dan berperan dalam

kerusakan sel sasaran. Analisa granul menunjukkan adanya protein yang dapat

membuat lubang 'perforin( dan beberapa serin protease yang disebut gran9im 'atau

fragmentin(. 1T2p tidak mengandung granul dan perforin. Pada aktivasi timbul

granul sitoplasma dan perforin. Perforin dan gran9im dilepas dari granul pada

eksositosis ke ruangan di tempat kontak kedua sel. 2ubang yang dibentuk perforin

 pada sel sasaran memberikan jalan untuk gran9im dari vesikel masuk ke dalam

sitoplasma sel sasaran.

?ksperimen menunjukkan bahwa dua mekanisme terjadi pada inisiasi

apoptosis sel sasaran oleh 1T2 yaitu penghantaran protein sitotoksik 'perforin dan

gran9im( yang dilepas 1T2 dan masuk sel sasaran dan interaksi antara $as2 pada

1T2 dan $as4 pada permukaan sel sasaran. $as merupakan anggota famili dari T)$-

4 yang dapat mengirimkan sinyal mati bila diikat oleh ligannya '$as2, anggota famili

T)$(. $as2 ditemukan pada membran 1T2 dan interaksi $as pada sel sasaran dan

$as2 memicu terjadinya apoptosis.

Page 8: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 8/11

Ga'(a) * Fa&e-,a&e e'&nahan &e! &a&a)an $!eh CTL*

T14 pada 1T2 berinteraksi dengan antigen yang diproses melalui M31-5 pada sel sasaran sesuai,

menimbulkan pembentukan konjugat 1T2-sel sasaran. <ranul dalam 1T2 mengatur tempatnya

sedemikian rupa sehingga berada pada sisi kontak dengan sel sasaran dan isi granul kemudian

dikeluarkan melalui eksositosis. 0etelah konjugat berdisosiasi, 1T2 didaur ulang dan sel sasaran mati

melalui apoptosis.

1T2 mengenal peptida mikroba dalam sel terinfeksi dan sel tumor melalui

kompleks dengan M31-!. Molekul adhesi seperti integrin, menstabilkan ikatan 1T2

dengan sel tersebut. 1T2 diaktifkan dan melepas 'eksositosis( isi granul dan

menimbulkan lethal hit sel sasaran. 5si granul berupa perforin membentuk lubang-

lubang kecil di membran sel sasaran dan gran9im dari 1T2 masuk ke sel sasaran.

Page 9: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 9/11

1T2 juga melepas T)$ yang menekan sintesis protein. Aktivasi 1T2 akan

meningkatkan ekspresi $as2 pada permukaan sel terinfeksi 'virus( dan sel tumor.

Protein $as pada membran 1"681T2Tc bereaksi dengan $as2 pada membran sel

sasaran yang menginisiasi apoptosis.

Ga'(a)* Ind%&" a$#$&"& &e T.*

0el Tc yang diaktifkan mengekspresikan molekul yang disebbut perforin dan membuat lubang-lubang

di permukaan sel. ?n9im yang disebut gran9im selanjutnya dimasukkan ke sel sasaran dan selanjutnya

mengaktifkan kaspase. 0el Tc yang diaktifkan juga mengekspresikan molekul yang disebut $as2 yang

mengikat $as di permukaan sel sasaran. $as memiliki domain mati sitoplasma yang mengaktifkan

kaspase.

Page 10: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 10/11

Ga'(a) /* Me%an"&'e e,e%#$) CD8+CTLT. 'e'(nh &e! &a&a)an*

1T2 mengenal sel sasaran yang mengekspresikan antigen dan diaktifkan yang akhirnya melepas isi

granul dari 1T2 yang mengirimkan lethal hit ke sel sasaran. 1T2 dapat melepaskan sel sasarannya dan

membunuh sel sasaran lain, sementara sel sasaran pertama mati.

Page 11: sel CTL

7/21/2019 sel CTL

http://slidepdf.com/reader/full/sel-ctl 11/11

DAFTAR PUSTAKA

!. 1ampoli M, $errone 0, @ea A3, 4odrigues P1, #choa A1. Mechanism of tumor 

evasion in& *hleif 0. ed. Tumor immunology and cancer vaccines. )ew ork&

*luwer Academic Publishers& ::;+ =!-76.. *resno 0%. 5munologi tumor dalam& 5lmu onkologi dasar. %alai penerbit $*B5.

Cakarta. :!:& !=!-!7D. %aratawidjaja *<, 4engganis 5. 5munologi "asar, 6th  ed. Cakarta+ %P $*B5&

::D+ !;-=, ;6-=.. $inn #C. 1ancer 5mmunology. ) ?ngl C Med, ::6+ ;6&7:E;.