Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

29
Pemodelan CTL (Contextual Teaching And Learning) By : Hanny Kruisdiarti (0913022048) Pramita Sylvia Dewi (0913022056)

Transcript of Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Page 1: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Pemodelan CTL (Contextual Teaching And Learning)

By : Hanny Kruisdiarti (0913022048)

Pramita Sylvia Dewi (0913022056)

Page 2: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.

Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”nya.

Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang

Latar Belakang

Page 3: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Pengertian CTL

CTL adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, dan negoisasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa sehingga akan terasa manfaat dari materi yang disajikan .

Page 4: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Mengapa CTL?

1. Interaksi belajar2. Motivasi3. Pemahaman4. Hubungan bahan pelajaran dengan dunia

nyata5. Sesuai dengan situasi/kondisi/konteks6. Berpikir kritis

Page 5: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

5

CTL

PenilaianOtentik

Kontruktivis

Bertanya

Inkuiri

KomunitasBelajar

Pemodelan

Refleksi

Page 6: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

6

1. Konstruktivisme (Costructivism)

Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada pengalaman sebelumnya.

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman bermakna.

PEMBELAJARAN: Siswa Praktik, Berlatih Secara Fisik, Menulis Karangan, Mendemosntrasikan, Membuat Ide, dll

Page 7: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

7

SIKLUS: Observasi, Bertanya, Mengajukan Hipotesis, Pengumpulan Data, dan Penyimpulan

2. INQUIRY (Menemukan)

Langkah2: Merumuskan Masalah; Observasi; Menganalisis dan Menyajikan hasil dlm Tulisan, Gambar,

laporan dll; Mengomunikasikan atau presentasi pada pembaca, teman,

guru, audien, dll

PEMBELAJARAN: Membuat Bagan Silsilah Keluarga, Menemukan Perilaku sesuai Norma, dll

Page 8: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

8

3. Bertanya (Questioning)

mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri. (apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan, di mana, dst)

PEMBELAJARAN: Bertanya anatar guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa, siswa-narasumber, dll

Page 9: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

9

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.

Bekerjasama dengan orang lain

Berkelompok Berdiskusi

PEMBELAJARAN: Pembentukan Kelompok Kecil/Besar, Mendatangkan Pakar, Bekerja dgn Kls Sederajat/ Kls diatasnya, Bekerja dgn Masy, dll

Page 10: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

10

5. Pemodelan (Modelling)

Model, contoh, prototipe, acuan, rumus Mendemonstrasikan, mencontohkan, menunjukkan,

melihat langsung, dll

PEMBELAJARAN: Mencontohkan Berenang Gaya Kupu2, Mendatangkan Pakar di Kelas, Menunjukkan Peta Jadi sbg Contoh, Mendemonstrasikan Penggunaan Termometer, dll

• MODEL LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG

• MODEL TERBAIK

• MODEL CETAK ATAU TERTULIS

• MODEL SESAMA ATAU ORANG LAIN

Page 11: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

11

Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa. Dilakukan terintegrasi dengan PBM

Penilaian produk atau kinerja.

6. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.

PEMBELAJARAN: Menilai Presentasi, Demontrasi, Karya, Laporan, jurnal, PR, Hasil Tes, karya tulis,dll

Page 12: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

12

7. Refleksi (Reflection)

Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari.

Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas, dan pengalaman.

Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru

PEMBELAJARAN: Menuliskan dalam Jurnal, Kesan, Pesan, Memajang Hasil Karya/ Seni.

Page 13: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

13

CONTOH PEMBELAJARAN CTL: TUJUAN: Menemukan, menganalisis, mengamati,

menggambarkan, menyajikan secara visual, dan menyajikan dihadapan orang banyak Ikan dan Perilakunya

• Kelas dibagi lima kelompok• Masing-masing kelompok menghadap meja yang di

atasnya tersedia 1 toples berisi air dan ikan, penggaris, termometer, dan kertas manila masing-masing satu buah. Juga satu lembar kertas kwarto

• Selama empat puluh menit, siswa mengamati ikan dalam toples.

• Siswa diminta mengamati ikan itu, mencatat semua yang mereka amati: ukuran, warna, kira-kira beratnya dll dan perilakunya.

Page 14: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

14

• Siswa menyajikan hasil pengamatan di kertas karton. Kreatifitas dalam menyajikan ide hasil pengamatan sangat dihargai: boleh dengan gambar, bagan atau verbal. Juga apakah siswa mampu membedakan antara data kuantitatif dan data kualitatif yang mereka temukan.

• Diwakili salah satu anggota, setiap kelompok menyajikan hasilnya.

• Sharing dalam kelas mengenai apa-apa yang bisa diamati.

• Berikan “bonus” untuk penampil terbaik! (gambar bintang, permen, bolpen dsb).

Page 15: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Setelah melakukan eksperimen di atas kamu akan menyadari bahwa indra peraba dan perasaanmu saja tidak cukup untuk menentukan ukuran panas dan dinginnya suatu benda. Pengukuran panas yang kamu lakukan tidak selalu sama dengan ukuran panas menurut orang lain.

Suhu Dan Pengukurannya

Page 16: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SUHU DAN PENGUKURANNYA

Suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Sifat termometrik adalah sifat yang diukur untuk menyatakan suhu.

Page 17: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Alat Pengukur Suhu

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan.

Page 18: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Kenapa air tidak dijadikan pengisi termometer?

• Membasahi dinding, sehingga menyulitkan dalam membaca tinggi air dalam pipa kapiler.

• Air tidak berwarna• Jangkauan suhunya sangat kecil (0C – 100C)• Perubahan volume yang sangat kecil ketika

suhunya dinaikkan.• Hasil pengukuran yang didapat kurang teliti

karena air bukan penghantar panas yang baik

Page 19: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :1. Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.2. Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.3. Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.4. Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40 0C dan mendidih pada suhu 360 0C.5. Volume air raksa berubah secara teratur.

Termometer Air Raksa

Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:•Air raksa harganya mahal.•Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.•Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.

Page 20: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

Termometer Alkohol

Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer :1. Alkohol harganya murah.2. Alkohol lebih teliti, sebab untuk

kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.

3. Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –130 0C.

Kerugian menggunakan alkohol sebagai

pengisi termometer, antara lain :

•Membasahi dinding kaca.

•Titik didihnya rendah (78 0C).

•Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu

memberi pewarna dahulu agar dapat

dilihat.

Page 21: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SKALA TERMOMETER

• Titik Tetap Bawah – es (membeku/mencair)• Titik Tetap Atas – air yang mendidih• Kemudian Rentang jarak antara Titik Tetap

atas dan titik tetap atas dibagi rata untuk menetapkan skala

Page 22: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SKALA TERMOMETER CELCIUS

• Dibuat oleh andreas celcius – swedia• Titik tetap bawahnya menggunakan es yang

sedang mencair/air yang sedang membeku yang nilai 0

• Titik tetap atasnya dengan air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal 1 atm yang bernilai 100

Page 23: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SKALA TERMOMETER REANMUR

• Dibuat oleh reanmur – perancis• Titik tetap bawahnya menggunakan es yang

mencair yang nilai 0R• Titik tetap atasnya dengan air yang sedang

mendidih pada tekanan udara normal 1 atm yang bernilai 80R

Page 24: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SKALA TERMOMETER FAHRENHEIT

• Dibuat oleh daniel gabriel fahrenheit – jerman

• Titik tetap bawahnya menggunakan es yang mencair yang nilai 0F

• Titik tetap atasnya dengan air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal 1 atm yang bernilai 212F

Page 25: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

SKALA TERMOMETER KELVIN

• Dibuat oleh Kelvin – inggris• Jika Titik tetap bawahnya menggunakan es

yang mencair yang nilai 273K, karena KELVIN menyatakan titik 0K dengan menggunakan suhu nol mutlak dimana gerak partikel berhenti pada suhu -273C

• Titik tetap atasnya dengan air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal 1 atm yang bernilai 373K

Page 26: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

HUBUNGAN ANTARACelcius, Reanmur, Fahrenheit, Kelvin

Nama Skala

Titik Tetap Atas

Titik Tetap Bawah

Skala Perbandingan

RC F K

100

0 0 32

0

80 212

100

273

373

80 180 100

Page 27: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

HUBUNGAN ANTARACelcius, Reanmur, Fahrenheit

Nama Skala

Titik Tetap Atas

Titik Tetap Bawah

Konversi Skala Perbandingan

RC F

100

0 0 - 32

0

80 212

C R F -32

Skala Perbandingan 100 80 180

100 80 180

: :

: :

5 4 9: :C R F -32: :

Page 28: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

HUBUNGAN ANTARACelcius, Reanmur, Fahrenheit

Didasari perbandingan diatas maka didapatkan rumus konversi sebagai berikut:

5 4 9: :C R F -32: :

Page 29: Pemodelan CTL "Suhu dan Pengukurannya"

HUBUNGAN ANTARACelcius dan Kelvin

Nama Skala

Titik Tetap Atas

Titik Tetap Bawah

C

100

0

K

273

373

Skala Perbandingan 100 100

Konversi Skala Perbandingan

C K

100 100

:

:

C 273C K

K 273K C

+ke ke

-