Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI · 2020. 2. 27. · Laporan Kinerja (LKj)...
Transcript of Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI · 2020. 2. 27. · Laporan Kinerja (LKj)...
1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
BAB I PENDAHULUAN A. UMUM
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan disusun untuk melaksanakan
ketentuan pasal 30 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam sistem ini, tahapan
perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu: (1) penyusunan
rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4)
evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan ini merupakan satu kesatuan
fungsi manajemen yang saling terkait dan saling melengkapi. Setiap pelaksanaan
rencana tidak akan berjalan lancar jika tidak didasarkan kepada perencanaan yang
baik. Sejalan dengan itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
alokasi sumber daya, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan program pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan.
Pemantauan dan pengawasan merupakan salah satu upaya pengendalian
pelaksanaan rencana. Pengendalian dilakukan dengan maksud untuk dapat
menjamin bahwa pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, sedangkan kegiatan pengawasan dimaksudkan untuk
mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan seperti
perkembangan realisasi penyerapan dana dan realisasi target keluaran (output),
mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan atau akan
timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Dari hasil pemantauan dan pengawasan tersebut, dilakukan tahap evaluasi dengan
maksud untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak dan keberlanjutan dari
suatu program. Selain itu, tahap evaluasi juga dilakukan untuk dapat mengetahui
dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan
pelaksanaan rencana pembangunan di masa yang akan datang. Fokus utama
evaluasi diarahkan kepada keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact)
2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
dari pelaksanaan rencana pembangunan. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dalam
3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Evaluasi pada tahap perencanaan, yaitu evaluasi dilakukan sebelum ditetapkan
rencana pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala
prioritas dan berbagai alternatif serta kemungkinan cara mencapai tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya.
2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan, yaitu evaluasi dilakukan pada saat
pelaksanaan rencana pembangunan untuk menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan atau progress report realisasi dibandingkan dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya. Evaluasi inilah yang dilakukan setiap triwulan.
3. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan
setelah pelaksanaan rencana berakhir yang diarahkan untuk melihat apakah
pencapaian program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin
dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil
yang dibandingkan masukan), efektifitas (hasil dan dampak terhadap sasaran)
atau pun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
B. ORGANISASI SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 Tanggal 29
September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
organisasi Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari 4 (empat) Bagian (Bagian
TUKUMPEG, Bagian PI, Bagian Keuangan dan BMN, Bagian APTLH) dan 8
(delapan) Sub Bagian (Subbagian Kepegawaian dan Organisasi, Subbagian TU dan
Hukum, Subbagian Program dan Anggaran, Subbagian Evaluasi, Informasi dan
Humas, Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi, Subbagian Pengelolaan BMN
dan RT, Subbagian APTLHP I dan Subbagian APTLHP II) Penjabaran Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat Jenderal dapat dilihat sebagai berikut:
3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Struktur Organisasi Sekretariat Inspektorat Jenderal
Wahono, ST, MM
Kabag. Keuangan dan BMN
Mungki Sasmito Saputro, SE
Kasubag. Perbendaharaan dan
Verivikasi
Aas Masriah, S.Sos, MM
Kasubag Pengelolaan BMN
dan Rumah Tangga
Kelompok Jabatan
Fungsional
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI
drg. Diah Nurisanti Imron, MARS
Kasubag. Kepegawaian dan
Organisasi
Hidayanti, S.Sos, MM
Kasubag Tata Usaha dan Hukum
Dede Mulyadi, SKM, M.Kes
Kabag. TU, Hukum dan Kepegawaian
4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis
dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal. Pada
tahun 2019 Sekretariat Inspektorat Jenderal menerima alokasi anggaran sebesar
Rp58.821.012.000,- namun terdapat revisi pagu anggaran pada Bulan Oktober tahun
2019, sehingga Sekretariat Inspektorat Jenderal anggarannya menjadi
Rp66.851.778.000,- yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I. Keluaran dari kegiatan-kegiatan
tersebut berupa dokumen dengan alokasi anggaran sebesar Rp13.110.600.000,-
2. Layanan Internal (Overhead) Inspektorat Jenderal. Keluaran yang dihasilkan
berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.680.864.000,-
3. Layanan Pemantauan dan Evaluasi. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp5.520.770.000,-
4. Layanan Perkantoran. Keluaran yang dihasilkan berupa layanan per 12 bulan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp66.851.778.000,-.
OUTPUTVOLUME/T
AHUN
PAGU AWAL
ANGGARAN TA
2019
REVISI PAGU
ANGGARAN TA
2019Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I
Base Line
[2057.950]
1 10.645.557.000 13.110.600.000
Layanan Internal
(Overhead)
Base Line
[2057.951]
1 1.680.864.000 1.680.864.000
Layanan Pemantauan
dan Evaluasi (2057.952)1 6.097.570.000 5.520.770.000
Layanan Perkantoran
Base Line
[2057.994]
1 40.397.021.000 46.539.544.000
Jumlah 4 58.821.012.000 66.851.778.000
Target Fisik dan Pagu Anggaran Tahun 2017 Sekretariat Inspektorat
Catatan :
Terdapat revisi anggaran pada Bulan Oktober Tahun 2019 dari Rp58.821.012.000,-
menjadi Rp66.851.778.000,-. Terdiri dari :
- Belanja Pegawai sebesar Rp 6.142.523.000,-
5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
- Belanja Barang yang bersumber dari dana Insentif sebesar Rp1.888.243.000,-
Revisi anggaran dilakukan untuk mengoptimalkan realisasi anggaran tahun 2019.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian Kinerja digunakan
sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Perjanjian Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal Tahun 2019 merupakan kinerja
tahun keempat dari Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 sebagai sasaran
pendukung program Inspektorat Jenderal, yang didukung dengan anggaran sebesar
Rp66.851.778.000,-.
PROGRAM INDIKATOR TARGET 2019 ANGGARAN
Persentase Satker Kantor Pusat
(KP) dan Kantor Daerah (KD)
yang Menerapkan Program
Pencegahan Korupsi
100% 2.361.390.000
Jumlah Unit Utama yang
Dilakukan Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Area
Perubahan Penguatan
Pengawasan Reformasi Birokrasi
8 638.640.000
Jumlah Satker yang Dilakukan
Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
/Konsolidasi/Edukasi
Pengawasan
12 277.560.000
Persentase Realisasi Anggaran 94% 60.692.368.000
Jumlah Hasil Analisis dan
Pemutakhiran Data Pelaporan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan40 2.881.820.000
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program
Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan
Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud diatas berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja tersebut, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai
dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang
telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan
rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran
tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran
kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator sehingga
dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan/program/kegiatan di masa yang akan
datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna
dan berdaya guna.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-
pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan dan sasaran dengan menggunakan strategi yang telah
ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) dan dituangkan dalam
Penetapan Kinerja yang disusun setiap awal tahun berjalan.
Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pengungkapan
informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahan paradigma penganggaran
pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasi secara jelas keluaran (output)
dari setiap kinerja dan hasil (outcome) dari setiap program.
Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi
bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana
disebutkan diatas setidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing-
masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan
organisasi.
7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor: HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yang telah direvisi dengan
Kepmenkes Nomor: HK.01.07/MENKES/422/2017, Inspektorat Jenderal
melaksanakan 1 (satu) program dari 9 (sembilan) program yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu program
“Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan”.
Dalam mencapai indikator utama tersebut di atas, didukung oleh beberapa kinerja
kegiatan dengan menghasilkan output, salah satunya adalah Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) Sekretariat Inspektorat Jenderal yaitu “ Persentase Satker Kantor
Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD) yang Menerapkan Program Pencegahan
Korupsi, Jumlah Unit Utama yang Dilakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Area Perubahan Penguatan Pengawasan Reformasi Birokrasi, Jumlah Satker yang
Dilakukan Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi/Konsolidasi/Edukasi Pengawasan, dan
Jumlah Hasil Analisis dan Pemutakhiran Data Pelaporan Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan”
Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan sebesar 100,00% dari target yang ditetapkan pada tahun
2019.
Evaluasi dan analisa capaian kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian
Kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan, diuraikan berdasarkan sebagai
berikut:
1. Capaian Realisasi Terhadap Target:
Dilihat dari capaian indikator, untuk tahun 2019 Sekretariat Inspektorat Jenderal
dapat melaksanakan tugas-tugas/kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan:
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program
peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Kementerian Kesehatan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur capaian output tersebut, yaitu:
8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
PROGRAM INDIKATOR TARGET 2019 REALISASI
Persentase Satker Kantor Pusat
(KP) dan Kantor Daerah (KD)
yang Menerapkan Program
Pencegahan Korupsi
100% 100%
Jumlah Unit Utama yang
Dilakukan Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Area
Perubahan Penguatan
Pengawasan Reformasi Birokrasi
8 8
Jumlah Satker yang Dilakukan
Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
/Konsolidasi/Edukasi
Pengawasan
12 12
Persentase Realisasi Anggaran 94% 98,82%
Jumlah Hasil Analisis dan
Pemutakhiran Data Pelaporan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan40 40
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program
Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan
Kondisi yang dicapai:
1. Capaian Indikator Persentase Satker Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah
(KD) yang Menerapkan Program Pencegahan Korupsi:
Cara hitung disesuaikan dengan persentase realisasi aksi PPK:
2015 : 43 satker;
2016 : 45 satker;
2017 : 43 satker:
2019 : 41 satker;
TW IV 2019 : 42 satker
Realisasi = Jumlah aksi PPK s/d TW IV 2019
Seluruh satker Kemenkes
= (43+45+43+41+42) X 100%
214
= 100,00%
2. Capaian Indikator Jumlah Unit Utama yang Dilakukan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Area Perubahan Penguatan Pengawasan Reformasi Birokrasi
pada tahun 2019 sebesar 8 dokumen/laporan dari 8 dokumen/laporan yang
ditetapkan (100,00%);
3. Capaian IndIkator Jumlah Satker yang Dilakukan Pembinaan/ Konsultasi/
Koordinasi/ Konsolidasi/ Edukasi Pengawasan sebanyak 12 dokumen/laporan
dari 12 dokumen/laporan yang ditetapkan (100,00%);
9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
4. Capaian Indikator Persentase Realisasi Anggaran sebesar 98,20%. Cara
hitung alokasi anggaran Inspektorat Jenderal tahun 2019 sebesar
Rp118.172.589.000,- penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan IV tahun
2019 sebesar Rp114.605.392.878,- (96,98%);
5. Jumlah Hasil Analisis dan Pemutakhiran Data Pelaporan Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan pada tahun 2019 sebesar 40 dokumen/laporan dari 40
dokumen/laporan yang ditetapkan (100%).
2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dan Tahun 2018 yang
Menerapkan Program Pencegahan Korupsi:
Target Realisasi Target Realisasi
Persentase Satker Kantor Pusat (KP) dan
Kantor Daerah (KD) yang Menerapkan
Program Pencegahan Korupsi
100 100% 80 80.37
Jumlah Unit Utama yang Dilakukan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Area
Perubahan Penguatan Pengawasan
Reformasi Birokrasi
8 8 8 8
Jumlah Satker yang Dilakukan
Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi/Konsolidasi
/Edukasi Pengawasan
12 12 12 15
Persentase Realisasi Anggaran 94 98.20 92 96.43
Jumlah Hasil Analisis dan Pemutakhiran Data
Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 40 40 34 44
20182019
Realisasi IKK
Sekretariat
Inspektorat
Jenderal
Indikator
Jika melihat dari tabel diatas realisasi IKK Sekretariat Inspektorat mengalami
kenaikan pada semua indikator kegiatan, yaitu : persentase satuan kerja yang
telah menerapkan Program Pencegahan Korupsi sebesar 100% telah terpenuhi
sebesar 100%, Jumlah Unit Utama yang Dilakukan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Area Perubahan Penguatan Pengawasan Reformasi Birokrasi
sebesar 8 layanan telah terpenuhi sebesar 8 layanan, Jumlah Satker yang
Dilakukan Pembinaan/ Konsultasi/ Koordinasi/ Konsolidasi/ Edukasi Pengawasan
sebesar 12 layanan telah terpenuhi sebesar 12 layanan, Persentase Realisasi
Anggaran dari target 94% telah terpenuhi sebesar 98.20%, Jumlah Hasil Analisis
dan Pemutakhiran Data Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebesar 40
10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
layanan telah terpenuhi sebesar 40 layanan.Dengan demikian IKK Sekretariat
Inspektorat Jenderal pada tahun 2019 telah terpenuhi.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah:
Apabila capaian kinerja Program Pencegahan Korupsi Sekretariat Inspektorat
Jenderal diperbandingkan dengan target capaian kinerja jangka menengah maka
dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Grafik Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Tahun 2019 dengan Target Jangka Menengah 2015 - 2019
Capaian kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal sebesar 100% pada tahun 2019
telah mencapai target kinerja yang direncanakan pada tahun tersebut yakni
sebesar 100%.
4. Keberhasilan Pencapaian Target:
Keberhasilan pencapaian target sasaran Sekretariat Inspektorat Jenderal
dikarenakan telah dilaksanakannya pembinaan secara berkesinambungan
terhadap satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan diantaranya melalui
berbagai kegiatan sebagai berikut:
a. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja
Dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja di setiap satuan kerja,
Sekertariat Inspektorat Jenderal mewakili Itjen melaksanakan Evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh tim APIP. Evaluasi ini
11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
dilakukan sebelum Kementerian PAN dan RB melakukan evaluasi SAKIP
Kementerian Kesehatan. Selain itu, dilaksanakan pula reviu LAKIP.
b. Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Penganggaran
Dalam rangka meningkatkan penyusunan perencanaan dan penganggaran
Kementerian Kesehatan, Inspektorat JenderaL melaksanakan kegiatan reviu
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) di masing-masing
unit utama atau satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Kegiatan
ini dilakukan sebelum dilakukan penelaahan oleh Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan.
c. Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
Salah satu tugas Inspektorat Jenderal adalah memastikan bahwa satuan kerja
telah menindaklanjuti rekomendasi atau saran hasil audit internal maupun
eksternal. Oleh karena itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
mempunyai peran yang sangat penting dalam memantau percepatan tindak
lanjut, sehingga tindak lanjut dapat terlaksana tepat waktu sesuai ketentuan.
Percepatan tindak lanjut dilakukan melalui pemantauan dan pemutakhiran
data, serta dilakukan bimbingan teknis dalam rangka memberikan masukan
kepada satuan kerja untuk penyelesaian tindak lanjut hasil audit yang
dilakukan secara berkala.
d. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Untuk mencapai tujuan tata kelola yang baik, Sekretariat Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik,
diantaranya:
1) Keterbukaan (Transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan
informasi material dan relevan mengenai organisasi.
2) Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan organisasi
terlaksana secara efektif.
3) Responsibilitas (Responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
organisasi terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip
organisasi yang sehat.
12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
4) Independensi (Independency), yaitu organisasi dikelola secara
professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
prinsip organisasi.
5) Prediktabilitas (Predictability), yaitu implementasi yang konsisten dari
kebijakan pendukung, peraturan dan regulasi.
6) Dinamis (Dynamism), yaitu inovasi atau perubahan positif dalam tata
kelola yang dapat meningkatkan efisiensi kinerja Inspektorat Jenderal.
e. Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi diantaranya
melalui :
1) Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
2) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan
Kementerian Kesehatan melalui pendampingan penilaian risiko dalam
rangka penerapan SPIP di seluruh satuan kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
3) Pemantapan Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) melalui
pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan diseminasi pencegahan korupsi di
satuan kerja.
4) Mendorong pengendalian gratifikasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14
Tahun 2014 tentang Pengendalian Gratifikasi dan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor: HK.02.02/MENKES/306/2014 tentang Petunjuk
Teknis Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
5) Mengoptimalkan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi
aparatur wajib lapor di lingkungan Kementerian Kesehatan.
6) Meningkatkan Pencegahan Benturan Kepentingan.
5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya:
Realisasi capaian Indikator Kinerja Kegiatan Sekretariat Inspektorat Jenderal
tahun 2019 adalah sebesar 100% dari target 100%. Alokasi dan target anggaran
untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp66.851.778.000,-.
Dengan terget fisik sebanyak 324 dokumen/laporan. Namun pada Oktober 2019
terdapat perubahan anggaran dari Rp58.821.012.000,- menjadi
Rp66.851.778.000,-. Penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember tahun
13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
2019 sebesar Rp65.878.756.645,-. (98,54%), sedangkan realisasi fisik sebanyak
324 laporan (100%).
Jika melihat capaian kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal Tahun 2019 sebesar
100% dan penyerapan anggaran sebesar 98,20% dengan realisasi fisik sebesar
100% maka telah terjadi efisiensi penggunaan sumber daya di lingkungan
Sekretariat Inspektorat Jenderal. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan beberapa
kegiatan pembinaan dan pendampingan terkait aksi pencegahan dan
pemberantasan korupsi dalam satu penugasan kepada satu Tim.
6. Kinerja Inisiatif Pemberantasan Korupsi:
Selama Tahun 2019 terdapat beberapa Kegiatan Inisiatif Pemberantasan Korupsi
untuk mendukung Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal antara lain:
a. Mendorong terbitnya Permenkes No 24 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penanganan Konflik Kepentingan di Lingkungan Kementerian Kesehatan dan
Permenkes No 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
b. Diseminasi Petunjuk Pelaksanaan Joint Audit Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2019 dan 2019 kerja sama antara Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan dengan Badan Pengawas Keuangan
Pemerintah (BPKP). Diseminasi ini bertujuan untuk: (a) mendapatkan
informasi terkait kebijakan DAK fisik bidang kesehatan dan program strategis
yang didukung oleh dana tersebut; (b) memberikan persamaan persepsi
auditor dalam melaksanakan audit; dan (c) memberikan informasi terkait
dengan prosedur audit dan kertas kerja audit yang akan digunakan dalam
pelaksanaan audit termasuk penyusunan laporan hasil audit dan kompilasi
laporan audit tingkat nasional. Hasil yang akan dicapai dalam pelaksanaan
audit DAK yaitu: a) Penguatan SPIP pengelolaan DAK Fisik dan peningkatan
kapabilitas APIP daerah; b) Melaksanakan Manajemen risiko pada
pengelolaan DAK Fisik dan Risk Based Audit Planning pada pengawasan
kegiatan DAK Fisik; serta c) Melaksanakan koordinasi dan sinergi antar APIP
dalam melakukan pengawasan DAK Fisik sejak perencanaan sampai dengan
pelaporan;
c. Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
HK.03.01/MENKES/066/I/2010 sebagaimana telah diperbaharui dengan
Permenkes No. 35 Tahun 2017 tentang Wajib Lapor Harta Kekayaan bagi
Pejabat di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan mendorong pelaporan LHKPN tersebut kepada
seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2019 dari jumlah wajib lapor Penyelenggara Negara
sebanyak 3.385 orang, yang telah menyampaikan LHKPN adalah sebanyak
3.385 orang (100%);
d. Pelaporan Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Kesehatan
melalui Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian Kesehatan. Pada tahun
2019 terdapat 153 laporan gratifikasi yang diterima oleh UPG Kementerian
Kesehatan yang dikelola oleh Inspektorat Jenderal. Dari 153 barang gratifikasi
yang telah dilaporkan tersebut telah mendapatkan status dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu: 10 menjadi Milik Negara, 1 dikelola
Instansi, 1 dimanfaatkan oleh pelaporan, 38 diserahkan ke pihak yang
membutuhkan, 26 dikelola untuk kepentingan Instansi, 1 tidak diketahui, dan
76 masih dalam proses;
e. Pengelolaan sponsorship yang melapor baik secara mandiri maupun melalui
instansi dalam memberi dan menerima sponsorship selama tahun 2019,
terdapat 598 penerima Institusi, 12 penerima praktik perorangan, dan 18.957
perusahaan pemberi;
f. Workshop Satuan Kepatuhan Internal (SKI) yang bertujuan mempersiapkan
terbentuknya SKI yang bertugas memastikan terlaksananya tata kelola
organisasi yang akuntabel, pengendalian intern, dan manajemen risiko pada
Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan;
g. Kerjasama Pengawasan dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) lain
Kerjasama pengawasan dilakukan dengan aparat pengawasan lain yaitu
Inspektorat Jenderal Kementerian/Lembaga, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) maupun Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.
7. Kegiatan Penunjang Keberhasilan:
Beberapa kegiatan penunjang untuk mendukung pencapaian sasaran ini
dilakukan upaya antara lain:
15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
a. Kegiatan Penguatan Kapasitas APIP antara lain:
Partisipasi Itjen Kemenkes Dalam Seminar Nasional/Internasional antara
lain: Seminar Nasional Internal Audit 2019 dengan Tema Energizing
Internal Audit: Bridging to The Future tanggal 23-26 April 2019, The IIA’S
International Conference 2019 & On Site Learning Program 2019 di
Anaheim California Selatan Amerika Serikat tanggal 6-14 Juli 2019, dan
International Workshop Best Practices in Implementing Governance, Riks
dan Control in Era Revolution Industry 4.0;
Workshop Investigative Interview Skill tanggal 13-16 Agustus 2019;
Kegiatan Risk Management Fundamentals Workshop tanggal 18-20
November 2019;
Inspektorat Jenderal Kemenkes bekerjasama dengan United States
Agency for International Development (USAID) CEGAH untuk peningkatan
kapasitas APIP antara lain: Coaching Clinic, Pelatihan Audit Kinerja, dan
Executive Workshop;
b. Sosialisasi Anti Korupsi antara lain:
Sosialisasi Permenkes Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan
Penanganan Kecurangan (Fraud) Serta Pengenaan Sanksi Administrasi
Terhadap Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan.
Sosialisasi Permenkes No. 24 No 24 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penanganan Konflik Kepentingan di Lingkungan Kementerian Kesehatan
dan Permenkes No 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan
c. Koordinasi Lintas Sektor antara lain:
Sinergi dan Kolaborasi Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan, ICW,
dan USAID-CEGAH dalam pencegahan Fraud JKN yang diadakan di pada
tanggal 21 Maret 2019 di Gedung Adhyatma, Kemenkes RI.
d. Penguatan Manajemen Pengawasan antara lain:
Rapat Kerja Pengawasan (Rakerwas) Tahun 2019 dalam rangka untuk
menghasilkan rumusan perencanaan pengawasan Inspektorat Jenderal
yang terintegrasi, pada tanggal 26 Februari s.d 1 Maret 2019 bertempat di
Yogyakarta, Kegiatan kali ini mengambil tema “Penguatan Tata Kelola
16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Pengawasan Intern dalam mendukung Pembangunan Kesehatan
menyongsong periode RPJMN 2020 – 2024”. Kegiatan Rakerwas tahun
2019 dihadiri oleh seluruh jajaran eselon II, eselon III, eselon IV, perwakilan
auditor, dan fungsional lain di lingkungan Inspektorat Jenderal;
Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Tahun 2019 dilaksanakan
dengan mengambil tema “Sinergitas Penguatan Pengawasan Intern
terhadap Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan
untuk Mewujudkan Pencapaian Pembangunan Kesehatan yang
Berkualitas.” Diselenggarakan pada tanggal 2 s.d 5 Juli 2019 di Sentul
Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mensinkronisasi program
pengawasan dengan satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Kegiatan Rekonsiliasi Pemutakhiran Tindak Lanjut Laporan Hasil
Pengawasan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK RI. Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan menyelenggarakan acara Rekonsiliasi
Pemutakhiran Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat
Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan
Badan Pengawas Keuangan (BPK). Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal
18 s.d 21 Juni 2019 yang diselenggarakan di Tangerang Provinsi Banten.
Kegiatan dihadiri oleh para satuan kerja baik Kantor Pusat, Kantor Daerah
maupun Dekonsentrasi;
Dalam rangka keterbukaan informasi publik Inspektorat Jenderal secara
berkala mempublikasikan hasil kinerjanya melalui berbagai saluran
informasi baik melalui website maupun media sosial. Informasi yang
diakses seperti Laporan Kinerja, Laporan Triwulanan, pengumumann
LHKPN, Jumlah Pengaduan, dan lainnya.
Partisipasi Inspektorat Jenderal dalam Seminar Nasional Internal Audit,
The IIA’S International Conference 2019 & On Site Learning Program 2019
Anaheim di California Selatan Amerika Serikat, dan International Workshop
Best Practices In Implementing Governance, Risk And Control In Era
Revolution Industry 4.0.
17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
B. REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN
Sasaran Kegiatan Sekretariat Inspektorat Jenderal adalah Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Peningkatan Pengawasan
dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan. Alokasi dan target anggaran
untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp66.851.778.000,- dengan
target fisik sebanyak 324 laporan/dokumen/bulan dalam satu tahun. Realisasi
penyerapan anggaran sampai dengan Bulan Desember 2019 sebesar
Rp65.878.756.645,- (98,54%), sedangkan realisasi fisik sebanyak laporan 324
dokumen/bulan (100%), dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi Anggaran dan Realisasi Laporan Sekretariat Inspektorat Tahun 2019
2019 %
2019 %
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
Rp66.851.778.000,- Rp65.878.756.645,- 98,54% Rp66.356.549.000,- Rp63.619.768.435,- 95,88
Perbandingan Capaian Realisasi Tahun 2019 dan Tahun 2019
Jika melihat tabel diatas terdapat kenaikan pagu anggaran Sekretariat Inspektorat
Jenderal dari Rp66.356.549.000,- pada tahun 2019 menjadi Rp66.851.778.000,-
pada tahun 2019.
Rincian Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
pada Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Kesehatan sebagai berikut:
18
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
REVISI PAGU ANGGARAN REALISASI
ANGGARAN
VOLUME/ TA 2018 TW IV 2018
TAHUN
1
Koordinasi Perencanaan-
Penganggaran dan Evaluasi-Informasi
Pengawasan
[2057.950.001]
62 62 4,894,096,000 4,803,640,034
2
Layanan Tata Usaha-Hukum,
Kepegawaian dan Organisasi
[2057.950.002]
123 133 7,141,184,000 6,900,553,296
3Pengelolaan Keuangan dan BMN
[2057.950.004)31 30 1,075,320,000 1,042,527,901
216 225 13,110,600,000 12,746,721,231
1
Pengadaan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
[2057.951.004]
1 1 136,986,000 135,344,000
2
Pengadaan Perangkat Pengolah Data
dan Komunikasi
[2057.951.005]
1 1 1,543,878,000 1,516,293,100
2 2 1,680,864,000 1,651,637,100
1Pelaksanaan Pemantauan
Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil 40 40 2,881,820,000 2,754,803,492
2Pemantauan Pengelolaan Program
Pencegahan Korupsi42 42 2,361,390,000 2,314,916,195
3
Pemantauan dan Evaluasi Program
Pengawasan Satuan Kerja di
Lingkungan Kementerian Kesehatan12 12 277,560,000 270,839,800
94 94 5,520,770,000 5,340,559,487
Layanan Perkantoran
Base Line
'(2057.994)
12 12 46,539,544,000 46,139,838,827
12 12 46,539,544,000 46,139,838,827
324 333 66,851,778,000 65,878,756,645
OUTPUT SUB OUTPUT REALISASI FISIK
TOTAL
Layanan Dukungaan Manajemen
Eselon I
Base Line
'(2052.950)
Layanan Internal (Overhead)
Base Line
[2057.951]
Layanan Pemantauan dan
Evaluasi (2057.952)
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I:
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp13.110.600.000,- dengan target fisik sebanyak 216 dokumen dalam
satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV tahun
2019 sebesar Rp12.746.721.231,- (97,22%), sedangkan realisasi fisik sebanyak
216 laporan (100%). Dengan rincian sebagai berikut:
1. Koordinasi Perencanaan-Penganggaran dan Evaluasi-Informasi Pengawasan.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp4.894.096.000,- dengan target fisik sebanyak 62 dokumen dalam
satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV tahun
2019 sebesar Rp4.803.640.034,- (98,15%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 53 laporan (85,48%). Dengan rincian sebagai berikut:
TW I 17 laporan (27,42%):
Koordinasi Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Jenderal Januari (1
Laporan );
Rapat Kerja Perencanaan Pengawasan tahun 2019 (1 laporan).
19
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Koordinasi Penyusunan Laporan Bulanan Januari s.d Maret (3 laporan);
Koordinasi Penyusunan Laporan Triwulan IV Januari tahun 20199 (1
laporan);
Koordinasi Penyusunan Laporan Tahunan Januari tahun 2019 (1 laporan);
Koordinasi Penyusunan LAKIP tahun 2019 (1 laporan);
Pengumpulan data bahan pengawasan bulan Januari dan Februari (9
Laporan)
TW II 9 laporan (14,52%):
Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Bulan Mei (1 Laporan)
Koordinasi Penyusunan RKA-K/L bulan Juni (3 Laporan)
Koordinasi Penyusunan Laporan Bulanan April, Mei, dan Juni (3 laporan);
Koordinasi Penyusunan Laporan Triwulan I April tahun 2019 (1 laporan);
Koordinasi Penyusunan LAKIP Bulan April tahun 2019 (1 laporan);
TW III 7 laporan (11,29%) :
Koordinasi pengawasan dengan APIP lainnya/SPI bulan Juli (1 Laporan);
Koordinasi Penyusunan Laporan Bulanan Juli s.d September (3 laporan);
Koordinasi Laporan Triwulan II bulan Juli (3 Laporan)
TW IV 23 laporan (37,10%) :
Koordinasi Penyusunan Program Kerja Pengawasan (1 Laporan)
Koordinasi Penyusunan RKA-K/L (1 Laporan)
Koordinasi Pengawasan dengan Asosiasi Profesi Auditor (AAIPI) (1
Laporan)
Workhsop Penyunanan PKP (1 Laporan);
Koordinasi Penyusunan Laporan Bulanan Oktober s.d Desember (3
laporan);
Koordinasi Laporan Triwulan III bulan Oktober (1 Laporan);
Evaluasi Program Pengawasan dalam mendukung Perencanaan
Pengawasan (1 Laporan);
Pembuatan Media Informasi dan Sosialisasi Pengawasan (2 Inforwas dan 8
buku) (10 Laporan)
Kegiatan Pengumpulan Data Bahan Pengawasan selama TW-IV (11
Laporan)
Koordinasi Humas dengan Eselon I lainnya (2 Laporan)
20
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
2. Layanan Tata Usaha-Hukum, Kepegawaian dan Organisasi.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp7.141.184.000,- dengan target fisik sebanyak 123 dokumen
dalam satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV
tahun 2019 sebesar Rp6.900.553.296,- (96,63%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 133 laporan (108,13%). Dengan rincian sebagai berikut:
TW I 39 laporan (31,71%):
Percepatan Penatausahaan LHP (2 laporan);
Pengelolaan Arsip (1 laporan);
Penataan Kepegawaian dan Organisasi (2 Laporan)
Perjalanan dinas pimpinan (2 laporan)
Rapat-Rapat Teknis Intern (13 laporan);
Rapat-Rapat Lintas Program/Sektor (6 laporan);
Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Jabatan Fungsional
(Tertentu/Umum) (7 laporan);
Pelatihan Kantor Sendiri (3 laporan);
Peningkatan Kapasitas SDM Mengenai Pembelajaran Organisasi Itjen
Kemenkes (1 Laporan);
TW II 38 laporan (28,46):
Pengelolaan Arsip (2 laporan);
Koordinasi Produk Hukum Lingkup Pengawasan (2 laporan);
Koordinasi Penyusunan dan Penilaian SKP (1 laporan);
Pemutakhiran SIMKA (1 laporan);
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (1 laporan);
Perjalanan Dinas Pimpinan (3 laporan);
Rapat-Rapat Teknis Intern (12 laporan);
Rapat-Rapat Lintas Program/Sektor (2 laporan);
Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Jabatan Fungsional
(Tertentu/Umum) (7 laporan);
Pelatihan Kantor Sendiri (4 laporan);
TW III 30 laporan (24,39%)
Pengelolaan Arsip (1 laporan);
21
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Penyusunan Pedoman/Prosedur Pengawasan (1 laporan)
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan Koordinasi Penilaian Angka
Kredit (1 laporan);
Pemutakhiran SIMKA (2 laporan);
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (2 laporan);
Penataan Kepegawaian dan Organisasi (1 laporan);
Perjalanan dinas pimpinan (1 laporan);
Rapat-Rapat Teknis Intern ( 3 laporan);
Rapat-rapat lintas program/sector (2 laporan);
Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Jabatan Fungsional
(Tertentu/Umum) (3 laporan);
Pelatihan Kantor Sendiri (3 laporan);
Konferensi Institute Of Internal Auditor (IIA) Internasional dan Asia yang
diikuti oleh Pejabat Fungsional Tertentu (2 laporan)
Koordinasi Penyusunan dan penilaian SKP (1 laporan);
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Area Perubahan Penguatan
Pengawasan Reformasi Birokrasi (8 Laporan)
TW IV 29 laporan (23,58%)
Koordinasi Produk Hukum Lingkup Pengawasan (2 Laporan);
Penyusunan Pedoman/Prosedur Pengawasan (1 laporan) ;
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan Koordinasi Penilaian Angka
Kredit (3 Laporan);
Pemutakhiran SIMKA (1 Laporan);
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor/SPI (1 Laporan);
Perjalanan Dinas Pimpinan (2 Laporan);
Rapat-rapat teknis Intern (2 Laporan);
Rapat-Rapat Lintas Program/Sektor (2 Laporan);
Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Jabatan Fungsional
(Tertentu/Umum) (4 Laporan);
Pelatihan Kantor Sendiri (1 laporan);
Rekruitmen/Mutasi Kepegawaian (6 laporan);
Peningkatan Kapasitas Manajerial Pengawasan Inspektorat Jenderal (1
laporan)
22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Workshop Satuan Kepatuhan Intern (SKI) (1 laporan)
Workshop Pembinaan SPI Rumah Sakit dan Poltekkes (1 laporan)
3. Hasil Analisis dan Pemutakhiran Data Pelaporan Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp5.520.770.000,- dengan target fisik sebanyak 94 dokumen dalam
satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV tahun
2019 sebesar Rp5.340.559.487,- (96,74%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 94 laporan (100%). Dengan rincian sebagai berikut:
TW I 14 laporan (14,89%):
Pelaksanaan Pemantauan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
(12 laporan);
Pemantauan Pengelolaan Program Pencegahan Korupsi (2 laporan).
TW II 20 laporan (21,28%):
Pelaksanaan Pemantauan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
(9 laporan);
Pemantauan Pengelolaan Program Pencegahan Korupsi (11 laporan).
TW III 24 laporan (25,53%)
Pelaksanaan Pemantauan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
(11 laporan);
Pemantauan Pengelolaan Program Pencegahan Korupsi (4 laporan).
Pemantauan dan Evaluasi Program Pengawasan Satuan Kerja di
Lingkungan Kementerian Kesehatan (9 laporan).
TW IV 36 laporan (38,30%)
Pelaksanaan Pemantauan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
(8 laporan);
Pemantauan Pengelolaan Program Pencegahan Korupsi (25 laporan).
Pemantauan dan Evaluasi Program Pengawasan Satuan Kerja di
Lingkungan Kementerian Kesehatan (3 laporan).
23
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
4. Pengelolaan Keuangan dan BMN.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp1.075.320.000,- dengan target fisik sebanyak 31 dokumen dalam
satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV tahun
2019 sebesar Rp1.042.527.901,- (96,95%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 30 laporan (96,77%). Dengan rincian sebagai berikut:
TW I 5 laporan (16,13%):
Koordinasi Keuangan Lintas Program dan Lintas Sektor (3 laporan);
Penyusunan Laporan Keuangan tahun 2019 (1 laporan);
Pembahasan Penyusunan Laporan Keuangan (1 laporan);
TW II 4 laporan (12,90%):
Koordinasi Keuangan Lintas Program dan Lintas Sektor (3 laporan).
Pengelolaan Persediaan (1 laporan);
TW III 9 laporan (29,03%):
Koordinasi Keuangan Lintas Program dan Lintas Sektor (3 laporan);
Penyusunan laporan keuangan (1 laporan);
Pembahasan Penyusunan Laporan Keuangan (1 laporan);
Persiapan Penghapusan BMN (1 laporan);
Persiapan dan pengelolaan lelang (1 laporan);
Inventarisasi BMN (1 laporan);
Pengelolaan Persediaan (1 laporan);
TW IV 11 laporan (35,48%):
Koordinasi Keuangan Lintas Program & Lintas Sektor (3 Laporan);
Penyusunan Laporan Keuangan (1 Laporan);
Penyusunan Laporan RK-BMN (1 Laporan);
Pembahasan Penyusunan Laporan Keuangan (1 Laporan);
Persiapan Penghapusan BMN (1 laporan);
Pelaksanan penghapusan BMN (2 laporan);
Koordinasi Lintas Sektor (1 laporan)
Pengelolaan Persediaan (1 laporan);
24
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
b. Layanan Internal (overhead):
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp1.680.864.000,- dengan target fisik sebanyak 2 dokumen/laporan
dalam satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV
tahun 2019 sebesar Rp1.651.637.000,- (98,26%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 2 laporan (100%). Dengan rincian sebagai berikut:
1. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp136.986.000,- dengan target fisik sebanyak selama 1 dokumen
dalam satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV
tahun 2019 sebesar Rp135.344.000,- (98,80%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 1 laporan (100,00%). Seluruh barang pengadaan sudah diterima.
Dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi kegiatan pada TW I sebesar 00,00 n:
Belum ada kegiatan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran.
Realisasi kegiatan pada TW II sebesar 00,00:
Belum ada kegiatan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran.
Realisasi kegiatan pada TW III sebesar 0,20:
Pada Bulan Juli tahun 2019 telah dilaksanakan Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran berupa pengadaan alat penghancur dengan nilai
realisasi sebesar Rp36.839.000,- dari anggaran Rp 136.986.000,- dengan
persentase realisasi anggaran 18,7%.
Realisasi kegiatan pada TW IV sebesar 0.80:
Pada Bulan Desember tahun 2019 dilaksanakan kegiatan Pengadaan
peralatan dan fasilitas perkantoran yang sudah tercapai sebesar
Rp98.505.000,- dengan persentase realisasi anggaran 98.80%, berupa
pembayaran jasa konsultan konsep renovasi ruang kerja.
2. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp1.543.878.000,- dengan target fisik sebanyak selama 1 dokumen
dalam satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV
tahun 2019 sebesar Rp1.516.293.100,- (98,21%), sedangkan realisasi fisik
sebanyak 1 laporan (100%). Dengan rincian sebagai berikut:
25
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Realisasi kegiatan pada TW I sebesar 0.06:
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi berupa pengadaan
Laptop sedangkan sisanya masih dalam proses lelang sebesar
Rp177.840.000,-, dengan persentase realisasi sebesar 11.99% dari total pagu
bagian keuangan dan 5,5% dari total target tahun 2019
Realisasi kegiatan pada TW II sebesar 0.45:
Pengadaan Perangkat Pengolah data terdapat realisasi pembayaran
pengadaan berupa pengadaan LCD Proyektor sebesar Rp.131.505.600,-
Dengan persentase realisasi anggaran sebesar 20,9%. Target masih belum
dapat terealisasi 100% karena menunggu revisi anggaran untuk pengadaan
penghancur kertas.
Realisasi kegiatan pada TW III sebesar 0:
Belum ada kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi.
Realisasi kegiatan pada TW IV sebesar 0,49 :
Pada bulan November Pengadaan perangkat pengolah data terealisasi
sebesar Rp1.361.193.100,- dengan persentase 90% dari total target tahun
2019 berupa pengadaan PC Porteble, Pengembangan aplikasi E-
Puldatawas, Pengembangan Aplikasi E-Reviu RKA K/L, dan
Pengambangan Sistem SIPEDIT
Pengadaan perangkat pengolah data terealisasi sebesar
Rp1.516.293.100,0- dengan persentase 98.21% dari total target tahun
2019 berupa pengadaan printer warna, barcode unit dan pengadaan
pengembangan aplikasi Pengelolaan Data LHP.
c. Layanan Perkantoran:
Alokasi dan target anggaran untuk mencapai pelaksanaan kegiatan tersebut
sebesar Rp46.539.544.000,- dengan target fisik sebanyak 12 bulan dalam satu
tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan IV tahun 2019
sebesar Rp46.134.688.050,- (99,13%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 12
bulan (100,00%). Dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi kegiatan pada TW I yaitu 3 kegiatan (0,25):
Layanan perkantoran bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2019 (3
kegiatan).
26
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Realisasi kegiatan pada TW II yaitu 3 kegiatan (0,25):
Layanan perkantoran bulan April, Mei, dan Juni tahun 2019 (3 kegiatan).
Realisasi kegiatan pada TW III yaitu 3 kegiatan (0,25):
Layanan perkantoran bulan Juli, Agustus dan September tahun 2019 (3
kegiatan).
Realisasi kegiatan pada TW IV yaitu 3 kegiatan (0,25):
Layanan perkantoran bulan Oktober, November dan Desember tahun 2019 (3
kegiatan).
C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA PENUNJANG
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selain dukungan anggaran, Inspektorat
Jenderal juga didukung dengan sumber daya penunjuang lainnya dimana
pengelolaannya melekat pada tugas dan fungsi Sekretariat Inspektorat Jenderal
yaitu sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal s.d
Desember 2019 sebanyak 82 orang, dengan rincian sebagai berikut:
a. Berdasarkan Jabatan:
Jumlah pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun
2019 berdasarkan jabatan dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik Daftar Pegawai Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan grafik diatas dapat dijabarkan bahwa keadaan pegawai di
lingkungan Inspektorat Jenderal berdasarkan jabatan terdiri dari:
27
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
No Jabatan Jumlah
1 Struktural 24 Orang
2 Fungsional Tertentu 15 Orang
3 Fungsional Umum 43 Orang
Total 82 Orang
Untuk Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), dapat dibedakan lagi menjadi
jabatan fungsional auditor, arsiparis, pranata komputer dan analis
kepegawaian yaitu:
No Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah
1 Pranata Humas Ahli Pertama 1
2 Perencana Pertama 1
3 Perencana Muda 1
4 Analis Kebijakan Pertama 1
5 Analis Kebijakan Muda 1
6 Pranata Komputer Pertama 3
7 Arsiparis Mahir 1
8 Arsiparis Ahli 1
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa komposisi terbanyak pada
jenjang Pranata Kompute Pertama 3 orang. Jika digambarkan dalam grafik
terlihat sebagai berikut:
Grafik Jabatan Fungsional Tertentu
b. Berdasarkan Kelompok Umur:
Jumlah pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tahun 2019
berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut :
28
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Grafik Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelompok Umur
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat distribusi kelompok umur pegawai
yang paling banyak adalah kelompok umur 31-35 tahun sebanyak 18 orang
dan terendah adalah kelompok umur kurang dari 26 tahun sebanyak 1
orang.
c. Berdasarkan Pendidikan:
Jumlah pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2019
berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
SDM yang berada di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
apabila diklasifikasikan berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa
29
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Pendidikan Strata-2 (S-2) sebanyak 20 orang, Strata-1 (S-1) sebanyak 46
orang, DIII sebanyak 12 orang. Sisanya 4 orang merupakan lulusan SLTA.
d. Berdasarkan Golongan
Jumlah pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tahun 2019
berdasarkan golongan dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Golongan
Berdasarkan tabel di atas, distribusi pegawai di lingkungan Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar
pegawai adalah golongan III yakni sebanyak 61 orang sedangkan golongan IV
sebanyak 11 orang dan golongan II sebanyak 10 orang.
2. Sarana dan Prasarana
Keadaan Barang Milik Negara di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan pada 31 Desember 2019 adalah:
a. Nilai BMN per 31 Desember 2019
Nilai BMN per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp5.261.540.621,- yang
terdiri dari nilai BMN intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam
Neraca) sebesar Rp5.261.540.621,- dan nilai BMN ekstrakomptabel
sebesar Rp2.847.900,-.
b. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2019
Mutasi BMN per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
30
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
1) Barang Persediaan:
Saldo Persediaan pada Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
per 31 Desember 2019 sebesar Rp518.383.168,-. Jumlah tersebut terdiri
dari saldo awal sebesar Rp589.717.891,-, mutasi kurang sebesar
Rp71.334.723,-.
2) Peralatan dan Mesin:
Saldo Peralatan dan Mesin pada Inspektorat Jenderal Kementerian
Kesehatan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp22.479.127.043,-
jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp22.386.102.043,-
mutasi kurang sebesar Rp93.025.000,-.
3) Aset Tetap Lainnya:
Saldo Aset Tetap Lainnya pada Inspektorat Jenderal Kementerian
Kesehatan per 31 Desember 2019 sebesar Rp 0,-. Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp0,-, mutasi tambah sebesar Rp 0,- dan
mutasi kurang sebesar Rp0,-.
4) Aset Lainnya:
Saldo Aset lainnya pada Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp393.818.432,-. Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp507.122.734,-, mutasi kurang
sebesar Rp113.304.302,-.
31
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
BAB IV
PENUTUP
A. HAMBATAN PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2019
Adapun beberapa penyebab tidak optimalnya penyerapan anggaran Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan secara penuh dikarenakan adanya pengembalian
belanja senilai Rp185.934.332,- terdiri dari :
1. Efisiensi belanja operasional pemeliharaan dan mesin
2. Efisiensi belanja modal melalui e-Catalog
B. REKOMENDASI
Rekomendasi yang dapat disampaikan untuk pelaksanaan anggaran Sekretariat
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tahun berikutnya agar dapat
melakukan evaluasi agar penyerapan agar dapat efektif dan efisien.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, Sekretariat Inspektorat Jenderal telah melaksanakan
pembinaan secara berkesinambungan terhadap satuan kerja di lingkungan
Kemneterian Kesehatan diantaranya melalui berbagai kegiatan seperti peningkatan
akuntabilitas kinerja satuan kerja, peningkatan kualitas perencanaan dan
penganggaran, percepatan tindak lanjut hasil pengawasan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP), Kerjasama pengawasan dengan APIP lain, penanganan
pengaduan masyarakat, koordinasi integrasi program, penguatan tata kelola
pemerintahan yang baik, pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi,
program penguatan sistem pengawasan, meningkatkan implementasi
Whistleblowing System (WBS) di semua unit organisasi, meningkatkan pencegahan
benturan kepentingan dan meningkatkan pelaksanaan SPIP di unit-unit organisasi.
Dari alokasi anggaran Sekretariat Inspektorat Jenderal sebesar Rp66.851.778.000,-
dengan target fisik sebesar 324 laporan/dokumen/bulan, sampai dengan Bulan
Desember 2019 telah direalisasikan sebesar Rp65.878.756.645,- (98,54%),
33
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
34
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 1 - Perjanjian Kinerja Tahun 2019
35
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
36
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
37
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 2 – Dokumentasi Kegiatan Tahun 2019
38
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Pelantikan Inspektur Jenderal drg. Murti Utami, MPH
Kunjungan supervise Inspektur Jenderal pada pertemuan penyusunan dan reviu Laporan
Keuangan UAPPA/B-W Vertikal Kemenkes
39
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Kegiatan peningkatan kapasitas SDM Inspektorat Jenderal
Kegiatan Rapat Kerja Pengawasan Inspektorat Jenderal Tahun 2019
40
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Kegiatan Evaluasi SAKIP Kementerian Kesehatan Tahun 2019
Rapat Rekonsiliasi Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK RI Tahun 2019
41
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Tahun Anggaran 2019
Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Tahun 2019
42
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Badan Pengawas
Keuangan Pemerintah (BPKP) mengadakan Diseminasi Petunjuk Pelaksanaan Joint
Audit Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2019 dan 2019
Penandatanganan komitmen bersama untuk mengawal terjadinya Fraud dalam pelaksanaan
Jaminan Kesehatan
43
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Peningkatan Kapasitas Manajerial Agent of Change (AoC) Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan
Workshop Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Berbasis Risiko
Tahun 2020 Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
44
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Workshop Satuan Kepatuhan Internal (SKI)
Publik Hearing revisi Pedoman Telaah Sejawat yang diikuti oleh anggota AAIPI
45
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Pertemuan Evaluasi Program Pengawasan, Penyusunan Pelaporan Kinerja Tahun 2019
dan Kaleidoskop Kinerja Tahun 2015-2019 Inspektorat Jenderal