SekilasBankBHI · 2019-04-30 · PT Bank Harda Internasional dengan kerja keras segenap jajaran...

148

Transcript of SekilasBankBHI · 2019-04-30 · PT Bank Harda Internasional dengan kerja keras segenap jajaran...

Berawal dengan dibentuknya Badan Hukum PT. Bank Arta Griya Tanggal 21 Oktober 1992, kemudian berubah nama pada tanggal 16 Januari 1993 menjadi PT. Bank Harda Griya yang dikenal dengan sebutan BANK HARDA, dan resmi beroperasi pada tanggal 10 Oktober 1994 di Jl. Pinangsia III No. 27, Jakarta.

Pada bulan Agustus 1995, Kantor Pusat Bank BHI berpindah lokasi ke Grand Boutique Centre Blok B No. 3-4, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Utara 14430 dari yang sebelumnya di Jl. Pinangsia III No. 27, Jakarta

Tahun 1996 Bank Harda mulai melebarkan sayapnya dengan membuka 3 Cabang Pembantu, yaitu :

• 06 Mei 1996 dibuka Cabang Pembantu Fatmawati yang kemudian pada tanggal

23 April 1999 dipindahkan ke Panglima Polim.

• 10 Juli 1996 dibuka Cabang Pembantu Kelapa Gading.

• 21 Oktober 1996 dibuka Cabang Pembantu Tanah Abang yang dalam perjalanan ditingkatkan statusnya menjadi cabang penuh.

Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Harda, pada tanggal 10 Desember 1996 Badan Hukum Bank Harda Griya berubah menjadi PT. Bank Harda Internasional.

Tahun 1997 Bank Harda terus melebarkansayapnya dengan membuka 4 Cabang Pembantu lainnya, yaitu :

• Cabang Pembantu Daan Mogot yang dibuka tanggal 02 Januari 1997, namun karena kerusuhan yang terjadi pada

medio Mei 1998 Cabang Pembantu Daan Mogot pada tanggal 26 September 2000 dipindahkan ke Jalan Gajah Mada, Jakarta.

• 07 & 09 Mei 1997 berturut-turut dibukalah Cabang Pembantu Muara Karang dan Jembatan Lima.• 22 Juli 1997 dibuka Cabang Pembantu

Jatinegara.

Tahun 1997 merupakan awal keterpurukan dunia perbankan dan usaha dimana wabah krisis moneter yang melanda negeri ini menyebabkan 16 bank terpaksa harus dilikuidasi, namun lain halnya dengan Bank Harda yang terus melangkah. Setelah melewati masa krisis ekonomi Asia pada tahun 1998, maka Bank BHI melakukan konsolidasi dan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian sejak tahun 2000 dengan berfokus kepada pengembangan pembiayaan UKM.

Hal tersebut terwujud dengan berhasilnya Bank BHI mendapatkan Info Bank Award pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan Golden Throphy pada tahun 2005 sebagai Bank Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan selama lima tahun berturut-turut.

Pada tanggal 11 September 2002, Bank BHI mulai berani melebarkan kembali sayapnya dengan membuka Cabang Penuh di luar kota Jakarta, yakni di Surabaya. Kemudian disusul pembukaan Cabang Bandung pada

SekilasBankBHI

02 annualreport2013 BankBHI

tanggal 4 Juli 2003, Cabang Solo pada tanggal24 Maret 2004, dan Cabang Pontianak pada tanggal 16 Juni 2004. Pada tahun 2005 dibukalah 4 cabang baru lainnya yaitu :

• 07 Februari 2005 dibuka Cabang Pembantu Bekasi.• 01 Juni 2005 dibuka Cabang Tangerang .• 24 Agustus 2005 dibuka Cabang Surabaya Rajawali.• 07 September 2005 dibuka Cabang Pekan Baru.

Demi semakin meningkatkan pelayanan kepada nasabah maupun efektifitas kerja karyawan, pada tanggal 10 Desember 2007, Kantor Pusat Operasional dan Non Operasional berpindah lokasi ke Asean TowerLt. 1, 2 & 3 Jl. K.H. Samanhudi No. 10 – Jakarta Pusat.

Dan kini Bank BHI telah memiliki 16 KantorCabang / Capem dan 2 Kantor Kas yang tersebar di 6 kota besar di Indonesia.

Dari waktu ke waktu Bank BHI terus melakukan penyempurnaan baik dalam sistem operasional perbankan maupun

kualitas Sumber Daya Manusia yang dimilikiuntuk mewujudkan Bank BHI sebagai SAHABAT BISNIS TERPERCAYA.

Demi penciptaan citra yang kuat sebagai Bank yang terpercaya dan dekat di hati nasabah. Bank yang memiliki moto “ Sahabat Bisnis Terpercaya”, maka dengan semangat baru Bank Harda melakukan perubahan logo dengan dominan warna merah dan biru.

• Warna Merah memberi arti DINAMIS.• Warna Biru memberi arti KOKOH dan

TERPERCAYA.

Dengan sebutan baru yang lebih akrab yaitu BANK BHI.

Tahun 2012 Bank BHI kembali menunjukkan kinerja yang semakin baik hingga Infobank kembali menyematkan predikat sebagai bank sangat bagus.

03annualreport2013 BankBHI

Bank BHI mulai beroperasi pada tanggal 10 Oktober 1994 di JL. Pinangsia III No. 27, Jakarta dengan nama Bank Arta Griya

05annualreport2013 BankBHI

visi :

misi :

nilai-nilai dasar :

Menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas tinggi serta memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

Mewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampu berkembang secara berkesinambungan serta memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

- Integritas - Kompetensi - Kebersamaan

RangkaianPeristiwa2013

Feb Mar Apr Jun Jul

16 17 03-05

26-28 10-12

23 05-06

19 22-23 05

Beauty Class untuk CS dan teller diadakan di Kantor Pusat Bank BHI.

Rapat Kerja tengah semester pembahasan tentang kinerja cabang.

Seminar “ANALISA KREDIT KOMERSIAL UNTUK BISNIS - BATCH II” di SwissBelhotel Mangga Dua.

Seminar “ANALISA KREDIT KOMERSIAL UNTUK BISNIS - BATCH I” di SwissBelhotel Mangga Dua.

Seminar “ANALISA & PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT KOMERSIAL UNTUK BISNIS”di Swiss Belhotel Mangga Dua.

Rapat Kerja pembahasan kinerja tahun 2012 dan rencana kerja tahun 2013 Bank BHI.

Seminar “POWERFUL SELLING SKILL” untuk Kepala Bagian Marketing dan Marketing seluruh cabang Bank BHI.

Pembagian hadiah pemenang UBER 4 yang berlangsung di Kantor Bank BHI Cabang Bandung.

Seminar “ RISK BASED AUDIT PERBANKAN” di Swiss Bel hotel Mangga Dua.

Pemberian penghargaan dari Info Bank dengan predikat “SANGAT BAGUS”.

06 annualreport2013 BankBHI

Ags Sep Okt Nov Des

20 11 12-13 23 13Halal Bihalal Bank BHI dan Seminar “MIRACLE OF LOVE”.

Customer Gathering Cabang Pontianak sekaligus perkenalanManajemen dan Pimpinan Cabang yang baru.

HUT- Bank BHI XIX yang dihadiri oleh seluruh karyawan Bank BHI dari semua daerah di Grand Hotel Preanger - Bandung.

Seminar “APU - PPT REVISI” di Hotel Grand Mercure Hayam wuruk.

Natal bersama Bank BHI yang diadakan bersama dengan Grup Hakim Putra Perkasa.

07annualreport2013 BankBHI

08 annualreport2013 BankBHI

2009 2010 2011 2012 2013Neraca (juta Rp)Penempatan Pada BI 138,913 241,763 125,984 148,975 94,984 Surat Berharga / Obligasi 201,899 268,387 253,893 250,601 157,297 Penempatan pd Bank Lain 433 2,003 6,370 8,779 3,935 Kredit 810,382 877,372 1,043,042 1,156,640 1,213,824 Aktiva Tetap & Inventaris 18,006 15,900 16,357 14,349 12,596 Agunan yang diambilalih 34,743 4,459 2,840 893 1,732 Total Asset 1,289,600 1,526,243 1,577,535 1,730,623 1,639,444 Giro 113,876 116,874 142,707 152,329 130,116 Tabungan 77,933 107,562 130,142 120,439 104,146

Deposito 943,978 1,101,347 1,058,572 1,158,851 1,104,224 Penempatan dr Bank Lain 23.157 41.634 65,902 97,868 64,190 Modal Sendiri 118,149 138,969 154,009 161,998 191,699

Laba Rugi (juta Rp)Pendapatan Bunga 125,143 151,482 165,810 167,175 164,774 Biaya Bunga 77,994 96,069 109,521 90,800 88,366 Pendapatan Bunga Bersih 47,149 55,413 56,289 76,375 76,408 Total Pendapatan 137,398 166,299 182,274 177,231 176,584 Total Beban 128,863 147,852 161,448 149,976 160,514 Laba Operasional 7,939 19,257 13,625 25,732 16,238 Laba (Rugi) sebelum pajak 8,535 18,447 20,826 27,255 16,070 Laba (Rugi) setelah pajak 6,088 13,967 16,004 20,056 11,727 Rasio KeuanganCAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar & risiko operasional

13.50% 14.76% 13.81% 13.49% 15.78%

Aktiva Produktif bermasalah tdp AP 2.36% 1.42% 0.86% 2.31% 1.34%NPL : - Gross 3.37% 2.26% 1.18% 3.13% 1.62% - Netto 3.30% 1.88% 1.12% 2.71% 1.47%ROA 0.77% 1.34% 1.30% 1.67% 1.01%ROE 5.19% 11.90% 11.01% 13.11% 5.68%NIM 5.44% 4.38% 3.93% 5.19% 5.36%BOPO 94.52% 89.13% 92.70% 85.37% 90.66%LDR 71.31% 66,18% 76,32% 79.37% 89.99%

IkhtisarKeuangan

09annualreport2013 BankBHI

IndikatorKeuangan

2013 2013

2013 2013

2013 2013

TotalAsset(dalam jutaan rupiah)

DanaPihakKetiga(dalam jutaan rupiah)

PendapatanBungaBersih(dalam jutaan rupiah)

Laba(Rugi)SetelahPajak(dalam jutaan rupiah)

TotalKredit(dalam jutaan rupiah)

LDR(dalam persentase)

1,289,600 1,135,787

47,149 6,088

810,382 77.31%

1,526,243 1,325,783

55,413 13,967

877,372 66.18%

1,577,535 1,331,421

56,289 16,004

1,043,042 76.32%

1,730,623 1,431,619

76,375 20,056

1,156,640 79.32%

1,639,444 1,338,486

76,408 11,727

1,213,824 89.99%

2012 2012

2012 2012

2012 2012

2011 2011

2011 2011

2011 2011

2010 2010

2010 2010

2010 2010

2009 2009

2009 2009

2009 2009

B. DwibyantoroKomisaris Utama Independen

LaporanKomisarisUtamaIndependen

“ Dewan Komisaris yakin bahwa dengan terbentuknya kepengurusan baru dan terimplementasinya program korektif yang akan menciptakan kompetensi baru, Bank BHI akan dapat mencapai seluruh target yang dicanangkan. ”

11annualreport2013 BankBHI

Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta Masyarakat yang terhormat,

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga PT Bank Harda Internasional dengan kerja keras segenap jajaran Bank BHI, tahun 2013 dapat dilalui dengan cukup baik sekalipun penuh dengan tantangan.

Trend perubahan regulasi perbankan baik pada aspek permodalan, tata kelola bank yang semakin menuntut transparansi dan profesionalisme, pengelolaan profil risiko yang semakin terukur sertaterciptanya tingkat persaingan antar anggota industri perbankan yang semakin tajam mengharuskan Bank BHI meninjau dan menetapkan kembali kemampuan bersaing dan positioning dirinya di masa depan.

Menjawab tantangan diatas pada tahun 2013 Bank BHI melakukan revitalisasi dalam seluruh aspek organisasi. Langkah pertama yang dilakukan Bank adalah menyempurnakan komposisi kepengurusan baik ditingkat Dewan Komisaris maupun Direksi.

Dengan terbentuknya komposisi kepengurusan yang baru diharapkan Bank mampu menetapkan kembali visi, misi, dan strategi baru yang nantinya dapat menjawab tantangan masa depan.

Langkah berikutnya yang dilakukan Bank sebagai bentuk perwujudan strategi baru adalah: • Penambahan modal disetor sebesar Rp 21,6 milyar • Perubahan infrastruktur/teknologi terintegrasi • Penyelesaian kredit bermasalah dan evaluasi seluruh portofolio kredit • Meninjau ulang target market, segmentasi, dan risk appetite bank • Reorganisasi dan penyempurnaan sistem/proses

Melalui tindakan korektif diatas, Bank dapat secara jernih melihat dan menilai portofolio dan kualitas seluruh asset dan kewajiban termasuk risiko yang dihadapi dan mempersiapkan diri dalam persaingan.

Konsekuensi logis dari langkah diatas ditambah dampak perekonomian global dan nasional terutama dalam tekanan likuiditas dan tingkat suku bunga deposito/dana mengakibatkan kinerja kuantitatif/keuangan Bank BHI mengalami sedikit tekanan.

Bila dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun 2013 terjadi penurunan sumber Dana Pihak Ketiga sebesar 6.5% dari Rp 1,431,619 juta menjadi Rp 1,338,486 juta, sementara laba setelah pajak turun dari Rp 20.056 juta menjadi Rp 11.727 juta dan kredit meningkat 4,9% dari Rp 1.156.640 juta menjadi Rp 1.213.824 juta.

Dewan Komisaris sadar bahwa langkah revitalisasi dan konsolidasi awalnya pasti mengganggukinerja keuangan karena seluruh energi dan konsentrasi akan dipusatkan pada program korektif yang harus dilaksanakan. Akan tetapi Dewan Komisaris yakin bahwa dengan terbentuknya kepengurusan baru dan terimplementasinya program korektif yang akan menciptakan kompetensi baru, Bank BHI akan dapat mencapai seluruh target yang dicanangkan.

Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan segenap karyawan dan karyawati Bank BHI atas pencapaian kinerja pada tahun 2013 serta para pemegang saham atas supportnya. Kami berharap Bank BHI akan dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi di tahun-tahun mendatang dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dengan dedikasi, semangat, kerja keras dan komitmen yang telah dijalankan selama ini serta dukungan tiada henti dari pemegang saham dan para stakeholder lainnya.

Salam Sejahterah,Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Harda Internasional

B. Dwibyantoro Komisaris Utama Independen

Antonius Prabowo ArgoDirektur Utama

LaporanDirekturUtama

“ Di samping pencapaian pada aspek finansial, Bank BHI juga terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, mengingat SDM merupakan modal utama Bank dalam mencapai kemajuan usaha yang berkesinambungan. ”

13annualreport2013 BankBHI

Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta Masyarakat yang terhormat,

Sepanjang tahun 2013, setidaknya terdapat beberapa titik penting yang mewarnai kebijakan perekonomian nasional. Pertama, risiko perekonomian global masih cukup tinggi yang ditandai dengan melambatnya pertumbuhan negara-negara yang selama ini dianggap motor pertumbuhan ekonomi dunia seperti Cina, Brazil, dan India. Kedua, hampir sebagian besar lembaga multilateral (IMF, Worldbank, ADB, OECD) memberi catatan secara berkala tren perlambatan ekonomi dunia 2013. Ketiga, pengurangan stimulus pelonggaran kuantitatif yang memicu aksi spekulasi dan mendistorsi pasar khususnya di pasar keuangan global. Keempat, berlanjutnya tekanan permintaan (melambat) yang terjadi sejak 2010 diikuti dengan rendahnya harga komoditas di pasar memberi andil besar terhadap melemahnya kinerja perdagangan global. Kelima, kisruh politik di Timur Tengah disertai dengan semakin langkanya cadangan minyak dunia telah ikut berdampak pada harga minyak ke level tertinggi di semester 1 tahun 2013. Keenam, seiring dengan bayang-bayang krisis energi, dunia juga diselimuti krisis pangan dalam satu dekade terakhir akibat perubahan cuaca ekstrim dan menurunnya produktivitas lahan.

Mengatasi persoalan-persoalan di atas, Pemerintah Indonesia pada tahun 2013 mengedepankan dua hal dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional yang dalam lima tahun terkahir menunjukkan perkembangan yang positif. Pertama, mendorong kehatian-hatian dan kedisiplinan dalam pengelolaan fiskal untuk mempertahankan fiscal sustainability. Kedua, menjaga daya beli masyarakat akar rumput (kelompok miskin dan rentan miskin) serta menstimuli aktivitas ekonomi di sektor riil melalui berbagai program pembiayaan usaha khususnya usaha kecil dan mikro. Kedua perhatian ini dilakukan untuk mendorong semakin berkualitasnya pertumbuhan yang telah dicapai selama ini serta mendorong kokohnya fundamental perekonomian nasional melalui fiskal yang sehat.

Perekonomian yang terjadi di sepanjang tahun 2013 juga ikut mempengaruhi kinerja sektor perbankan. Sebagai komponen industri perbankan nasional, pencapaian kinerja keuangan Bank BHI pada tahun 2013 nampaknya ikut sedikit mengalami tekanan dimana terjadi sedikit penurun pada Dana Pihak Ketiga sebesar 6.5% dari Rp 1,431,619 juta menjadi Rp 1,338,486 juta.

Sumber Dana 2011 2012 2013Giro 142,707 152,329 130,116Tabungan 130,142 120,439 104,146Deposito 1,101,347 1,058,572 1,104,224Sub Total DPK 1,331,421 1,431,619 1,338,486

Penghimpunan Dana(Juta Rp)

Berbeda dengan penurunan Dana Pihak Ketiga, pencapaian portofolio kredit mengalami peningkatan sebesar 4.9% menjadi Rp 1,213,824 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,156,640 juta. Namun tidak demikian dengan total asset dan laba usaha setelah pajak yang juga mengalami penurunan. Dimana masing-masing menjadi Rp 1,639,444 juta dan Rp 11,727 juta dengan persentase penurunan 5.27% pada total asset dan 41.53% pada laba usaha setelah pajak. Ada beberapa macam faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan laba usaha setelah pajak, diantaranya adalah Bank BHI telah melakukan investasi cukup besar dalam bidang infrakstruktur teknologi dengan melakukan perubahan sistem inti bank (Core Banking System) yang akan mulai beroperasi pada tahun 2014. Pengembangan teknologi ini akan meningkatkan kemampuan Bank dari sisi pengendalian, kecepatan transaksi (real time response) dan transaksi, akurasi, integrated process, pengelolaan data nasabah dan pengelolaan MIS. Selain itu dengan perubahan teknologi ini maka pengembangan fitur produk akan menjadi lebih flexible. Teknologi yang efisien dan terintegrasi memungkinkan Bank untuk tumbuh dan melakukan pengembangan bisnis yang hampir tidak terbatas.

14 annualreport2013 BankBHI

Kredit 2012 2013 +/-Modal Kerja 599,361 655,581 56,220Investasi 450,241 442,926 (7,315)Konsumsi 107,038 115,317 8,279Jumlah 1,156,640 1,213,824 57,184

Permodalan 2011 2012 2013Modal Inti 143,740 150,548 180,446Modal Pelengkap 10,269 11,450 11,253Total Modal 154,009 161,998 191,699

Ikhtisar Keuangan 2011 2012 2013NeracaTotal Asset 1,577,535 1,730,623 1,639,444Total Dana 1,331,421 1,431,619 1,338,486Kredit 1,043,042 1,156,640 1,213,824Modal Disetor 125,000 125,000 146,600Laba/RugiLaba (Rugi) Sebelum Pajak 20,826 27,255 16,070Laba (Rugi) Setelah Pajak 16,004 20,056 11,727

Rasio Keuangan 2011 2012 2013CAR 13.81% 13.49% 15.78%ROA 1.30% 1.67% 1.01%ROE 11.01% 13.11% 5.68%NIM 3.93% 5.19% 5.36%BOPO 92.70% 85.37% 90.66%LDR 76.32% 79.37% 89.99%

(Juta Rp)

(Juta Rp)

(Juta Rp)

(Juta Rp)

Rasio kecukupan modal yang diwakili oleh CAR, sudah melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank BHI dalam upaya meningkatkan keamanan bagi para Nasabah ingin senantiasa mempertahankan CAR pada tingkat terbaiknya, terlihat pada akhir tahun 2013 meningkat menjadi 15.78% dari sebelumnya 13.49%. Untuk rasio ROA dan ROE, terjadipertumbuhan yang tidak berimbang antara asset dan modal dengan pertumbuhan laba, sehingga menyebabkan rasio-rasio tersebut terkoreksi.

Pada tahun 2013 terdapat peningkatan biaya yang signifikan sebagian disebabkan oleh penggantian core banking system, kenaikan upah minimum provinsi di tahun 2013, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan sewa ruang Kantor Pusat Operasional dan Non Operasional mengakibatkan BOPO mengalami kenaikan menjadi 90.66%.

Loan to deposit ratio akan dipertahankan pada level 70% - 92%, karena Bank BHI akan mendapatkan insentif berupa pengurangan GWM bila berada pada tingkat yang disarankan oleh Bank Indonesia.

15annualreport2013 BankBHI

Di samping pencapaian pada aspek finansial, Bank BHI juga terus berupaya meningkatkan kualitasSumber Daya Manusia (SDM) yang ada, mengingat SDM merupakan modal utama Bank dalam mencapai kemajuan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, manajemen SDM yang baik dan berkualitas menjadi kebutuhan mutlak. Terlebih di tengah persaingan yang semakin ketat, SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bisnis.Upaya pengembangan pengetahuan karyawan selalu disesuaikan dengan rencana dan strategi Perusahaan, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dalam bidang kredit, pemasaran dan operasi, risk management serta kepemimpinan.

Memasuki tahun 2014, Manajemen berkomitmen melanjutkan pelaksanaan strategi tersebut dalam upaya memperkuat landasan keuangan Bank BHI yang akan diprioritaskan meliputi upaya pertumbuhan kredit, kualitas aset, profitabilitas dan efisiensi serta terus mendorong upaya peningkatan fee-based , sumber dana murah dan membangun relasi yang lebih erat dengan para nasabah.

Sebagai penutup, saya mewakili seluruh jajaran Direksi Bank BHI menyampaikan penghargaan yangsetinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Bank BHI atas kerja keras dan dedikasi yang telahdiberikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para nasabah atas kesetiaan dandukungannya selama ini. Penghargaan juga saya sampaikan kepada Dewan Komisaris ataskontribusi dan arahannya. Kepada seluruh stakeholder dan nasabah saya percaya bahwa dengankomitmen bersama, kita akan mengembangkan Bank BHI dan menciptakan pertumbuhan yangberkesinambungan. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberikan perlindungan dan PetunjukNya bagi kita dalam menyambut masa depan yang lebih baik.

Atas nama Direksi PT. Bank Harda Internasional

Antonius Prabowo Argo Direktur Utama

16 annualreport2013 BankBHI

TataKelolaPerusahaan

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturanperundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank BHI dalam melaksanakan kegiatan usahanya berpedoman kepada Prinsip Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance).

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Bank BHI tunduk kepada PBI no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI no. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SEBI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Harda Internasional No.001/SK-KOMDIR/BHI/V/2013 tanggal 8 Mei 2013, mengenai Pelaksanaan GCG di PT Bank Harda Internasional.

Good Corporate Governance adalah bentuk Tata Kelola Bank yang menerapkan prinsip –prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency),dan Kewajaran (Fairness). Pada saat pelaksanaannya, Bank BHI senantiasa berupaya agar kualitas Tata Kelola Bank semakin baik sehingga mampu memperkuat kondisi internal Bank BHI didalam menghadapi persaingan bisnis perbankan tanah air.

Pelaksanaan GCG pada tahun 2013 meliputipelaksanaan tugas dan tanggung jawab seperti penjelasan pada paragraf – paragraf berikut.

17annualreport2013 BankBHI

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris lebih ditekankan kepada fungsi pengawasan yang diantaranya memastikan bahwa Good Corporate Governance bisa terlaksana pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi termasuk memberikan nasihat, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. Kewenangan Dewan Komisaris lainnya adalah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti semua temuan audit dan rekomendasi SKAI, auditor eksternal, serta hasil temuan Pengawasan Bank Indonesia dan/atau otoritas lain. Apabila

Dewan Komisaris menemukan adanya indikasi bahwa kelangsungan usaha bank akan terganggu atau adanya pelanggaran atas peraturan perundang-perundangan yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia.

Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sesuai dengan ketentuan maka Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai kelengkapan kerjanya. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris umunya dilakukan

I. Dewan Komisaris

Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2013 :

No. Nama Jabatan1 Bernardus Dwibyantoro Komisaris Utama Independen2 Rachman Hakim Komisaris3 R. Soedaryatmo Yosowidagdo Komisaris Independen

18 annualreport2013 BankBHI

berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.

Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Rapat membahas antara lain : Penyusunan Rencana Bisnis Bank; Profil Risiko Bank; Pemantauan NPL Bank; Pembentukan Task Force Monitoring Kredit; Evaluasi Tim Task Force Monitoring Kredit. Disamping itu Dewan Komisaris juga mengadakan beberapa kali Rapat

Gabungan dengan Direksi yang temanya antara lain membahas : tindak lanjut hasilpemeriksaan BI, Rencana Bisnis Bank; dan Corporate Plan. Seluruh rapat telah dibuatkan risalah rapatnya dan didokumentasikan.

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali untuk :

1. penyediaan dana kepada pihak terkait; dan

2. hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi senantiasa berlandaskan kepada prinsip – prinsip Good Corporate Governance di semua aktifitas pelaksanaan operasional bank. Agar pelaksanaan Good Corporate Governance berjalan efektif, Direksi membentuk Satuan-satuan Kerja, seperti : Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Selain itu juga dibentuk komite-komiteyang bertugas membantu efektifitas pelaksanaan tugas Direksi seperti : Komite Kredit, Komite ALCO, Komite Manajemen Risiko, Komite Sumber Daya Manusia, Komite Pengarah Teknologi Informasi, dan Komite Kebijakan Kredit. Tugas Direksi lainnya adalahmenindaklanjuti setiap temuan audit dan rekomendasi SKAI, temuan Auditor eksternal dan hasil pemeriksaan BI dan/atau Otoritas Jasa Keuangan.

Setiap kebijakan dan keputusan strategis yangdiambil melalui Rapat Direksi bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruhanggota Direksi. Direksi juga berkewajiban menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Dan pada akhirnya, Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Pada tahun 2013 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 90 kali yang meliputi Rapat sesama Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris serta Rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif Bank. Untuk diketahui bersama, pada tahun 2013 terjadi perubahan komposisi Direksi Bank BHI dimana terjadi perubahan Direktur Utama dan Direktur Operasional dan pengisian posisi Direktur Kepatuhan. DirekturUtama yang lama (Ending Fadjar) menghadiri rapat 32 kali. Antonius Prabowo Argo saat menjadi Direktur Kredit dan Marketing menghadiri rapat sebanyak 34 Kali dan saat menjadi Direktur Utama telah menghadiri rapat sebanyak 6 kali. Peggy Puger selaku Direktur Operasional yang lamadan sekaligus merangkap sebagai Plt. Direktur Kepatuhan menghadiri rapat 44 kali. Direktur Kepatuhan yang baru (Doddy S. Soewito) menghadiri rapat 58 kali. Budiarto Santoso setelah bergabung dengan Bank BHI sebagai Direktur Operasional menghadiri rapat sebanyak 31 kali.

Materi yang dibahas didalam rapat diantaranya adalah : Implementasi GCG, tingkat kesehatan bank, corporate plan, pembahasan Rencana Bisnis Bank, tindak lanjut temuan Bank Indonesia, menuju BHI sehat, ALCO, perkembangan rencana penggantian core banking system, metode audit, pembahasan NPL, perkreditan, upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta arah bisnis bank dalam pencapaian misi dan visi nya.

II. Dewan Direksi

Susunan Dewan Direksi Bank BHI pada tahun 2013 :

No. Nama Jabatan1 Antonius Probowo Argo Direktur Utama 2 Budiarto Santoso Direktur Operasional3 Doddy S. Soewito Direktur Kepatuhan

19annualreport2013 BankBHI

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK Direksi Bank BHI no.005/SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 dan perubahannya no. 006/SK-DIR/II/2013 tanggal 20 Februari 2013 adalah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan. Yang menjadi obyek evaluasi adalah pelaksanaan tugas SKAI ; memastikan kesesuaian standar audit yang berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal ; melihat kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku ; memonitor tindak lanjut atas setiap temuan SKAI/ Audit

Berdasarkan SK Direksi Bank BHI no. 006/SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 dan perubahannya no. 007/SK-DIR/II/2013 tanggal 20 Februari 2013 tugas dan tanggung jawabKomite Pemantau Risiko adalah mengevaluasi kesesuaian antara kebijakanmanajemen risiko dengan kegiatan pelaksanaannya; serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil evaluasi akan

eksternal/ BI dan Otoritas lainnya. Tugas lain Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal penunjukkanKantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Bank.

Pada tahun 2013 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 21 kali yang 5 diantaranya adalah rapat dengan Satuan Kerja Audit Internal. Berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan audit bank menjadi sorotan Komite Audit. Materi-materi yang dibahas diantaranya adalah : RencanaKerja Tahunan Audit SKAI tahun 2013, Penyempurnaan Metodologi Audit Berbasis Risiko di BHI dan Laporan Hasil Audit SKAI.

menjadi masukan bagi Dewan Komisarisdalam menilai pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Bank BHI.

Pada tahun 2013 Komite Pemantau Risikotelah mengadakan rapat sebanyak 12 kali. Materi rapat yang dibahas diantaranya adalah : Pemantauan Profil Risiko tahun 2012, Pemantauan Profil Risiko tahun 2013, Pembahasan exit meeting pemeriksaan Bank Indonesia.

III. Komite-Komite

Komite-komite yang dibentuk dibawah Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2013 terdiri dari :

1. Komite Audit

2. Komite Pemantau Risiko

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

No. Nama Jabatan1 Bernardus Dwibyantoro Ketua merangkap anggota 2 Kohar Widjaja Anggota3 Diane Christina Anggota

No. Nama Jabatan1 Bernardus Dwibyantoro Ketua merangkap anggota 2 Labib Y Wardiman Anggota

No. Nama Jabatan1 R. Sudaryatmo Yosowidagdo Ketua merangkap anggota 2 Rachman Hakim Anggota3 Mariawati Tjitradinata Anggota

20 annualreport2013 BankBHI

Sepanjang tahun 2013 Komite Remunerasidan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 16 kali, membahas antara lain : progress pencalonan pengurus bank baik untuk calon anggota Dewan Komisaris maupun Direksi, membahas pengunduran diri Direktur Utama yang lama, membahas pencalonan anggota Komite Pemantau Risiko, usulan peninjauan remunerasi karyawan dan pengurus tahun 2013, dan lain-lain.

IV. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal & Eksternal

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar pelaksanaan fungsi kepatuhan bisa berjalan baik maka peran dari seorang Direktur Kepatuhan akan sangat menentukan.Dalam mendukung kelancaran kerjanya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan wajib bersikap independen terhadap semua satuan kerja serta dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest. Persyaratan dan tata cara pelaksanaan fungsi kepatuhan berpedoman kepada PBI no. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Persyaratan dan tata cara penerapan fungsi Audit Intern berpedoman kepada ketentuan BI tentang Penugasan Direktur Kepatuhan Dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum seperti yang telah diatur didalam PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999. Keberadaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional lainnya akan mendukung pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif. Untuk itu Manajemen telah meminta Akuntan Publik Independen melakukan review berkala atas pelaksanaan fungsi audit intern bank, termasuk audit atas teknologi informasi.

Realisasi Rencana Kerja tahun 2013 untuk pelaksanaan audit di Kantor Cabang / Kantor Cabang Pembantu dan di unit kerja Kantor Pusat, sebanyak 19 (sembilan belas) obyek audit dari 20 (dua puluh) Rencana Kerja yang ada, dengan rincian 13 (tiga belas) obyek audit sesuai rencana kerja dan 6 (enam) obyek audit diluar rencana kerja, serta 7 (tujuh) obyek audit yang belum dapat direalisasikan. Realisasi Rencana Kerja tahun 2013 untukpelaksanaan audit Teknologi Informasisebanyak 12 (dua belas) obyek audit dari 13(tiga belas) Rencana Kerja yang ada.

Untuk pelaksanaan fungsi audit eksternal, Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia untuk mengaudit laporan keuangan bank periode tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, yang terdiri dari Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan nomor Surat Perikatan Audit no. 013/GSH/EL/X/13-R1 tanggal 21 Oktober 2013 sebagai Akuntan Publik pelaksana audit keuangan Bank BHI per 31 Desember 2013. Penunjukan ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan bank serta pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

V. Penerapan Manajemen Risiko

Penerapan prinsip tata kelola risiko yang baik dalam menjalankan bisnis perbankan diarahkan kepada upaya melindungi kepentingan Stakeholders Bank BHI terhadappotensi risiko bisnis yang ada. Melalui penerapan manajemen risiko yang efektif dan sesuai dengan tujuan, kebijakan, kompleksitas usaha serta kemampuan bank, diharapkan Bank BHI dapat terhindar dari risiko kerugian yang signifikan.

Dari hasil analisis Manajemen terhadap delapan jenis risiko yang wajib dinilai pada periode yang berakhir pada Desember 2013 dapat disimpulkan bahwa profil risiko Bank BHI berada pada peringkat komposit DUA (BAIK). Berdasarkan peringkat komposit ini maka aktivitas bisnis yang dihadapi oleh Bank BHI memiliki risiko in heren yang tergolong rendah selama waktu periode tertentu dimasa mendatang. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko berdasarkan penilaian komposit ini berada pada peringkat Memadai yang berarti Manajemen mampu membenahi kelemahan minor yang ada dengan baik.

VI. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dan Dana Besar

Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait maupun penyediaan dana besar dengan caramelakukan penyebaran / diversifikasi portofolio penyediaan dana. Aturan pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan BI tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Ketegasan aturan tentang penyediaan dana ini semata-mata untuk menghindarkan bank dari kegagalan bisnis serta peran independensipengurus Bank dalam pengambilan keputusan penyediaan dana.

21annualreport2013 BankBHI

Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur/group inti adalah :

No. Penyediaan DanaJumlah

Debitur Nominal(Jutaan Rupiah)

1 Kepada Pihak Terkait 4 1,819.722 Kepada Debitur Inti :

a. Individual 14 326,790.10b. Group 1 21,764.74

VII. Rencana Strategis Bank

Dalam rangka menjaga eksistensi dan kesinambungan bisnis perbankan, Bank BHI membuat target – target jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Untuk itu Bank menyusun rencana strategis jangka panjang (corporate plan) dan rencana bisnis jangka menengah dan jangka pendek (business plan) dengan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Rencana Bisnis Bank Umum.

Bank BHI bertekad melakukan pembenahan dan perbaikan kinerja secara terpadu. Visi Bank BHI adalah menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas tinggiserta memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Misi Bank BHI adalah mewujudkan Bank BHI sebagai bank yang sehat dan stabil, mampu berkembang secaraberkesinambungan serta memberi manfaatbagi stakeholders. Sesuai dengan visi dan misi Bank BHI tersebut; maka strategi bank diarahkan kepada : repositioning business untuk fokus pada segmen Retail dan Commercial, sehingga memerlukan adanya penyesuaian struktur organisasi, mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan kompeten serta penguatan infrastruktur. Bank BHI dalam waktu dekat juga akan mengganti Core Banking System yang ada sebagai persiapan untuk bisa tumbuh lebih cepat. Aspek pengendalian (governance control) juga diperhatikan melalui penguatanfungsi dari unit kerja SKAI, SKMR dan Satuan Kerja Kepatuhan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Upaya lain yang tak kalah penting adalah memperkuatpermodalan dengan cara penyetoran modal tambahan dari Pemegang Saham dan strategi peningkatan modal lainnya melalui inbreng, IPO, dan lain-lain.

Ditengah perekonomian yang uncertain dan persaingan bisnis perbankan yang ketat, bankoptimis bahwa target pertumbuhan

organik akan bisa dicapai melalui penekanan kepada strategi target jangka pendek berupa target financial yaitu; strategi untuk menjaga rasio-rasio efisiensi agar Bank BHI mampu bersaing dan mempertahankanrasio-rasio kinerja Bank BHI. Selain itu strategi lain berupa target non financial yaitu; menciptakan keunggulan komparatif Bank BHI, mempersiapkan struktur yang kuat untuk pertumbuhan organisasi pada jangka menengah dan jangka panjang, persiapan menjadi Public Company melalui IPO, melakukan review terhadap visi dan misi sertanilai-nilai dasar Bank BHI. Strategi jangka pendek lainnya adalah meningkatkan budaya kepatuhan dan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi Bank BHI, serta penguatan fungsi supervisi struktur pengendalian intern dan tata kelola perusahaan sesuai prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan Governance Control System.

VIII. Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan

Sebagai pertanggungjawaban pengurus Bankterhadap Stakeholders, maka Bank melaksanakan transparansi informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Pelaksanaan transparansi ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan dan transparansi informasi produk bank dan data pribadi nasabah. Informasi kondisi keuangandan non keuangan Bank BHI telah dituangkan secara jelas dalam beberapa laporan, diantaranya dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Bulanan, dan Laporan non keuangan lainnya.

Sistem pelaporan yang baik harus didukung oleh sistem informasi dan core banking systemyang baik pula. Untuk itu Bank BHI berkomitmen memperbaiki kualitas sistem informasinya melalui perubahan core bankingsystem dari eBank ke Temenos yang diharapkan lebih mumpuni dan mampu menjawab tantangan bisnis di masa depan.

22 annualreport2013 BankBHI

IX. Kepemilikan Saham, Hubungan

XI. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah

Bernardus Dwibyantoro - selaku Komisaris Utama Independen – tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. R. Soedaryatmo Yosowidagdo – selaku Komisaris Independen – juga tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidakmempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. Sementara

X. Paket Remunerasi Dan Fasilitas Bagi

itu Rachman Hakim – selaku Wakil Komisaris Utama – tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lain namun mempunyai kepemilikan saham masing – masing di PT Hakim Putra Perkasa, PT Asean Motor Internasional, BPR Cahaya Wiraputra, PT Asia Putra Perkasa , PT Varia Intra Finance , dan PT Varia Inter Perkasa.

Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan, hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lain, serta tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lainnya.

Keuangan Dan Keluarga

Komisaris & Direksi

No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam SetahunDewan Komisaris Direksi Orang Juta

Rp.Orang Juta

Rp.1 Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan

rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk natura)

3 2,001 3 2,194 *)

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (Perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) : a. Dapat Dimiliki Asuransi

kesehatan Asuransi kesehatan

b. Tidak Dapat Dimiliki Fasilitas komunikasi + Transportasi

Fasilitas komunikasi + Transportasi

Total 3 2,001 3 2,194 *)

Jumlah Remunerasi per Orang dalam Satu Tahun Direksi KomisarisDiatas Rp 2.,- MiliarDiatas Rp 1,- Miliar s/d Rp 2,- MiliarDiatas Rp 500 Juta s/d Rp 1,- Miliar 2 3Rp 500 Juta ke bawah 1 0

*) semua direksi baru memiliki masa kerja kurang dari satu tahun . Salah satunya dipromosi menjadi Direktur utama.

Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasioa. Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah 2b. Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah 2c. Raio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah 2d. Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi 1

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank BHI dalam

melaksanakan kegiatan usahanya berpedoman kepada Prinsip Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance).

24 annualreport2013 BankBHI

XII. Internal Fraud

Bila mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia maka Bank wajib mengungkapkan setiap kecurangan (fraud) apabila dampak penyimpangan bernilai lebih dari Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Fraud berpotensi terjadi di semua jenjang dan level organisasi bank. Sepanjang tahun 2012-2013 Bank BHI tidak ditemukan adanya fraud. Setiap penyimpangan dalam pelaksanaan operasional bank yang berpotensi mengarah kepada fraud tidak akan pernah ditolerir. Bank senantiasa memperkuat sistem pengendalian internalnya agar mampu mempersempit terjadinya fraud.

Berdasarkan pemantauan kami terhadap permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh Bank hingga akhir Desember 2013 ini umumnya berhubungan dengan penyelesaian tunggakan kredit debitur. Dibanding tahun laluterjadi penurunan jumlah perkara dari 11menjadi hanya 9. Tahapan yang dihadapi tidak sama dimana ada yang dapat diselesaikan secara internal langsung dengan debitur dan ada kasus yang harus diselesaikan melalui jalur hukum. Dari 9 tunggakan debitur hanya 2 yang perkaranya di pengadilan. Satu perkara masih menunggu keputusan Mahkamah Agung dan satu lagi sudah sampai kepada tahap lelang sesuai keputusan pengadilan setempat.

Disamping masalah penyelesaian kredit debitur, terdapat permasalahan hukum yang terkait dengan penyelesaian hutang pajak 2005 yang sudah dimenangkan oleh Bank BHI di tingkat Mahkamah Agung namun tertunda eksekusinya mengingat adanya keberatan (PK) dari Dirjen Pajak.

Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, Bank BHI secara berkala melakukan self assessment yangkomprehensif terhadap pelaksanaan 11 (sebelas) aspek penilaian GCG sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, terdiri dari :

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

4 Penanganan Benturan Kepentingan5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank6 Penerapan Fungsi Audit Intern7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern8 Penerapan Manajemen Risiko termasuk

Sistem Pengendalian Intern 9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait

(Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal

11 Rencana Strategis Bank

Peringkat Komposit pelaksanaan GCG di Bank BHI untuk semester I dan II tahun 2013 adalah 2 atau predikat ‘Baik’.

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang cukup efektif. Benturan kepentingan yang terjadi akan didokumentasikan secara baik termasuk pembuatan risalah rapatnya.

Kondisi kesehatan Bank BHI secara umum Baik dan mampu mengatasi pengaruh signifikan dari setiap perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya seperti tergambar dari peringkat penilaian faktor Profil Risiko, faktor Penerapan GCG, faktor Rentabilitas dan faktor Permodalan bank.

Penilaian Profil Risiko yang dimiliki oleh BankBHI sudah memadai dengan peringkat komposit dua. Kemungkinan kerugian dari risiko inheren tergolong rendah selama periode tertentu dimasa mendatang dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang memadai. Bila terdapat kelemahan minormaka kelemahan tersebut akan dapat diselesaikan oleh Manajemen sesegera mungkin.

Dari hasil penilaian tata kelola Bank (GCG) secara umum kinerja Manajemen sudah baik kendati terdapat kelemahan tata kelola yang kurang signifikan namun dipastikan akan

Bank BHI tidak menerbitkan saham dan obligasi baru karena itu tidak mempunyai kebijakan dan tidak melakukan buy back shares dan/atau buy back obligasi Bank.

XIII. Permasalahan Hukum Dan Upaya

XVI. Self Assessment Pelaksanaan Good

XIV. Transaksi Yang Mengandung

XVII. Self Assessment Penilaian Tingkat

XV. Buy Back Shares Dan/Atau Buy Back

Penyelesaian

Corporate Governance

Benturan Kepentingan

Kesehatan Bank

Obligasi Bank

25annualreport2013 BankBHI

mampu diatasi dengan segera. Pemenuhan prinsip GCG yang penjabarannya tercermin di governance structure, governance processdan governance outcome juga sudah memadai. Hal ini terlihat dari hasil penilaian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Direksi,dan Komite – Komite yang ada. Aspek transparansi Laporan Keuangan dan Non Keuangan serta Rencana Strategis Bank sudah memenuhi unsur keterbukaan informasikepada pihak yang berkepentingan. Tata Kelola Bank sudah sejalan dengan dinamika dan strategi bisnis secara menyeluruh, dan diharapkan mampu mengatasi kelemahan – kelemahan yang ada.

Kemampuan dalam menghasilkan laba secaraumum sudah cukup memadai dan berkontribusi kepada peningkatan modal secara organik seperti terlihat di realisasi Rencana Bisnis Bank. Sumber – sumber pendukung rentabilitas cukup memadai dan terus ditingkatkan, seperti tercermin di pemenuhan LDR pada batas atas, kualitas aktiva produktif, dan komponen non core earning yang lebih beragam. Fungsi pengendalian atas tata kelola rentabilitas selalu dilakukan untuk menjaga kesinambungan perolehan laba bank. Disamping itu peningkatan kemampuan teknologi informasi mutlak dilakukan mengingat bisa menjadi faktor penentu didalam meningkatkan fee based income.

Faktor permodalan merupakan unsur utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis Bank. Pertumbuhan permodalan bank berbanding lurus dengan perkembangan dan dinamika skala bisnis Bank BHI. Tren permodalan saat ini mengarah kepada peningkatan yang positif terutama pertumbuhan komponen Modal Inti. Kinerja yang ada saat ini sudah memadai untuk mengantisipasi potensi kerugian berdasarkan profil risiko yang ada. Pelaksanaan Internal Capital Adequacy Assessment Process atau ICAAP sesuai dengan asumsi-asumsi yang ditetapkan akan mampu menjaga kinerja permodalan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen permodalan yang sehat serta mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia. Daya akses ke sumber permodalan eksternal akan terus ditingkatkan agar Bank BHI bisa memenuhi sasaran untuk masuk ke BUKU II dan didukung sepenuhnya oleh Pemegang Saham Pengendali.

XVIII. Penerapan Program APU Dan PPT

Pelaksanaan Program APU dan PPT bagi Bank Umum ini berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia no. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 , serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013.

Potensi risiko bisnis perbankan semakin meningkat dengan semakin kompleksnya variasi produk dan jasa perbankan yang didukung oleh tehnologi informasi canggih. Potensi bank dimanfaatkan oleh pihak – pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencucian uang dan pendanaan terorisme juga semakin meningkat pula akhir –akhir ini. Kondisi ini mendorong bank untuk serius meningkatkan kualitas penerapan manajemen risikonya terutama yang berkaitan dengan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

Bank BHI telah mengantisipasi hal tersebutdengan melaksanakan peraturan dan ketentuan Bank Indonesia serta ketentuan internal lain, secara berhati - hati. Langkah yang ditempuh adalah memaksimumkan fungsi pengawasan Pengurus Bank untuk memastikan bahwa program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bisa berjalan baik dan didukung oleh kebijakan dan prosedur tertulis yang telah sesuai dengan aturan BI dan prinsip – prinsip yang berlaku umum. Manajemen juga menyadari perlunya sistem pengendalian intern yang efektif yang memaparkan dengan jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari satuan kerja terkait serta peran pemeriksaan SKAI. Selain itu diupayakan adanya suatu sistem informasi manajemen yang bisa mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakanlaporan secara efektif tentang semua transaksi keuangan bank. Termasuk memilah antara transaksi yang suspicious dengan yang non suspicious . Dan yang lebih penting lagiadalah meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang ada dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

Bagi Bank Umum

00 annualreport2013 BankBHI

ManajemenRisiko

27annualreport2013 BankBHI

Kinerja Keuangan Bank BHI periode tahun 2013 mengalami penurunan, dan ini dapat dilihat dari laba bersih periode tahun 2012 sebesar Rp.20.056 juta dan pencapaian laba bersih periode tahun 2013 sebesar Rp.11.727 Juta. Penurunan kinerja keuangan disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal; sejalan dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas usaha Bank BHI dalam mengelola risiko dan membuat pelaksanaan manajemen risiko yang terukur dengan berbagai langkah mitigasi risiko. Pelaksanaan manajemen risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam mengelola para nasabah penyimpan dana yang merupakan salah satu pilihan target investasinya, sekaligus meningkatkan kinerja keuangan dengan peningkatan volume kredit .

Bank BHI senantiasa mengikuti perkembangan manajemen risiko, dan dalam pengembanganmanajemen risiko selalu diupayakan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, serta dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh Basel Committee on Banking Supervision, khususnya konsep Basel New Capital Accord (Basel II). Pengelolaan manajemen risiko di Bank BHI merupakan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan serta dilakukan pengembangan dan penyempurnaan pada setiap aktivitas fungsional, yang didasarkan pada keseimbangan antara fungsi “Unit bisnis” dengan pengelolaan risikonya, sehingga dapat memberikan informasi secara dini guna mengambil langkah-langkah perbaikan dalam memperkecil risiko. Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko yang baik, berupaya untuk mendapatkan hasil yang optimal dari fungsi unit bisnis dengan dukungan pengelola fungsi risiko operasional yang mampu meningkatkan kinerja keuangan yang berkelanjutan.

Sejalan dengan pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku atau PBI No.11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, maka Bank BHI bergerak dan melangkah mengembangkan kerangka system pengelolaan risiko dan struktur pengendalian intern yang menyeluruh, serta meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini guna mengambil langkah-langkah yang memadai dengan tujuan meminimalisasi dampak risikotersebut. Kerangka pengelolaan risiko ini

dibuatkan dalam bentuk kebijakan pengelolaan risiko, prosedur dan penetapan limit, pemberian kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat pengelolaan risiko yang berjalan pada seluruh aktivitas fungsional. Untuk memastikan kebijakan,prosedur dan penetapan limit serta kewenangan yang ada sesuai dengan perkembangan bisnis, maka dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara periodik sesuai dengan kompleksitas bisnis ata dinamika usaha.

Praktek Manajemen Risiko

Sejalan dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank BHI, maka pengelolaan risiko yang dikelola menjadi 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategic dan risiko kepatuhan. Kedelapan risiko ini telah diterapkan Bank BHI sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tertanggal 25 Oktober 2011 dan sudah disampaikan ke Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan yang dimaksud.

Bank BHI dalam mengelola usahanya selalu berhadapan dengan berbagai risiko, baik risikodari dalam sendiri maupun dari luar yang diluar kendali Bank BHI; dimulai dari proses bisnis dan akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan. Dalam mengelola risiko, Bank BHI membuat berbagai perhitungan yang terukur dan dapat dikendalikan secaraterencana serta menerapkan system manajemen risiko yang berhubungan dengan aktivitas fungsional dan kompleksitas bisnis.

Proses pelaksanaan Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko yang efektif dilakukan Bank BHI dengan mengoptimalkan peran Komite Manajemen Risiko, dimana strategi manajemen risiko Bank BHI ditetapkan dalam rapat Komite Manajemen Risiko, dengan keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari seluruh Direksi dan para Kepala Divisi. Komite Manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab dalam mengkaji eksposur risiko, penetapan limit risiko dan memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manjemen risiko yang telah ditetapkan dan melakukan pengkajian, pemantauan profil risiko bank serta melaporkannya secara berkala ke BI.

28 annualreport2013 BankBHI

Untuk membudayakan budaya risiko pada seluruh unit kerja, maka implementasinya dilakukan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang positif di Bank BHI dengan membuatstrategi risiko yang didefinisikan secara baik pada struktur Dewan Komisaris,Dewan Direksi dan Komite-Komite yang telah terbentuk, dan bekerja aktif sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya, wewenang dan jenjang pendelegasian operasional yang jelasdan transparan serta sejalan dengan tata kelola yang dibentuk bank.

Proses dan Penilaian Risiko

Proses dan penilaian manajemen risiko Bank BHI dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dimana setiap unit kerja menghadapirisiko yang melekat pada produk serta transaksi berdasarkan aktivitas fungsional yang ada, namun demikian proses pada setiap unit kerja yang bersangkutan berdasarkan kebijakan dan prosedur yangsudah ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten. Tugas Utama Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan dan menguji pengukuran serta pelaporan risiko. Penetapan Kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses rapat Komite Manajemen Risiko dan persetujuan oleh Direksi.

Secara periodik Satuan Kerja Manajemen Risiko menyampaikan Laporan Evaluasi ataukaji ulang Risiko kepada Direksi, dan menyampaikan laporan profil risiko kepadaBank Indonesia yang sejalan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Disamping itu, Bank BHI juga melakukan assessment risiko yang berasal dari unit kerja yang ada termasuk unit kerja operasional atas seluruh produk dan aktivitasbaru.

Pengelolaan Setiap Jenis Risiko.

Sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia, Bank BHI sudah melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan definisi Bank Indonesia mengenai risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

Risiko Kredit

Bank BHI dalam mengelola risiko kredit mengacu kepada strategi perkreditan yang ditetapkan dan menjalankan strategi yang

dimaksud melalui mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, kecil dan menengah serta korporasi maupun penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga. Pemilihan target pasar sesuai dengan strategi yang ditetapkan memperlihatkan kemampuan dalam mengelola risiko kredit Bank BHI dan fokus pada beberapa bisnis yang telah memiliki rekam jejak yang baik dan kompeten pada bisnis tersebut.

Strategi dan mitigasi risiko yang dimaksud adalah menyeimbangkan ekspansi penempatan dana/kredit yang dilakukan dengan tersedianya kecukupan modal untuk menutup risiko kredit atau mengelola tingkat rasio Aktiva Produktif Bermasalah yang tetap terjaga pada tingkat yang dapat dikendalikan oleh Bank BHI.

Kebijakan dan Prosedur atas aktiva produktifBank BHI telah tertulis dalam berbagai ketentuan internal yang berlaku seperti KSOP Perkreditan dan pedoman manajemen risiko kredit Bank BHI serta aspek mitigasi risiko yang harus dijalankan oleh seluruh unit kerja yang terkait dalam pengelolaan aktivaproduktif.

Satuan Kerja Manajemen Risiko melalui Laporan profil risiko kredit dan review yang dilakukan secara periodik memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi kondisi aktiva produktip khususnya kualitas perkreditan. Dalam memberikan masukan Satuan Kerja Manajemen Risiko bersifat independen terhadap kegiatan bisnis, termasuk juga kondisi eksposur risiko kredit yang dinilai signifikan terhadap kelangsungan kinerja Bank BHI.

Wewenang Komite Kredit dalam memutus kredit sesuai dengan batasan atau limitasi yang diatur melalui Internal memorandum atau Surat Keputusan Direksi dalam memberikan keputusan pemberian kredit, diluar wewenangyang tercantun dalam Komite Kredit diputuskan oleh Dewan Komisaris seperti pemberian kredit kepada pihak terkait. Unit kerja pendukung dalam rangka penerapan aspek kehati-hatian dalam pemberian kredit seperti appraisal merupakan bagian yang terintegrasi di dalam pemutusan kredit.Untuk menyelesaikan permasalahan kredit BagianPenyelesaian atau Restrukturisasi Kredit melaksanakan penyeleisanan kredit bermasalah sesuai dengan aturan Bank Indonesia dan peraturan hukum yang berlakudengan lebih dahulu mengupayakan pendekatan persuasive kepada para debitur bermasalah.

29annualreport2013 BankBHI

Bank BHI menyadari pentingnya praktekmanajemen risiko yang baik dengan membangun dan mengembangkan kerangkakerja manajemen risiko. Berdasarkan kerangka kerja manajemen risiko secara periodik dilakukan kaji ulang atas pelaksanaankebijakan dan prosedur yang ada, menetapkan sarana atau metode pengukuran, memonitor dan melaporkan seluruh risiko kredit dalam laporan profil risiko kredit. Pelaksanaan tugas dari Komite Pemantau Risiko untuk memastikan adanya pengawasan dan penyeimbang yang sesuai dengan akuntabilitas yang jelas dalam mengelola risiko kredit.

Risiko Pasar

Dalam melaksanakan aktivitas bisnis, risiko pasar yang dikelola Bank BHI adalah risiko suku bunga dari aktivitas trading book,demikian juga yang timbul akibat dari posisi neraca dan posisi rekening administratif yang terakomodasi dalam konsep Banking Book.

Pengelolaan Risiko Pasar pada Trading Book dengan mengukur risiko speifik dan risiko umum yang terekspous suku bunga, sedangkan Banking Book difokuskan pada upaya pengelolaan sensitivitas pada risiko suku bunga. Risiko suku bunga yang berasal dari perbedaan atas tanggal penyesuaian harga (repricing gap) untuk aktiva dan kewajiban Bank BHI yang sensitive terhadap pergerakan suku bunga. Risiko suku bunga juga muncul akibat adanya perbedaan penetapan harga, yaitu penetapan suku bunga tetap (fixed rate) atau suku bunga mengambang (floating rate) antara sumber dan penggunaan dana.

Pengukuran risiko suku bunga dilaksanakan dengan menggunakan interest rate risk modeldengan metodologi repricing profile gap, sehingga dapat diketahui pergerakan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi stabilitas pendapatan bunga bersih. Dalam rangka memitigasi risiko suku bunga, penempatan dana pada aktiva produktif dilaksanakan lebih selektif pada portofolio yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang optimal dan dilakukan dengan mereview suku bunga sisi aktiva dan kewajiban secara periodik.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas muncul secara alamiah sebagai akibat dari mismatch struktur aktiva dan kewajiban Bank BHI. Bank BHI mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah

atau counterpart yang jatuh tempo. Bank BHIdalam mengelola risiko likuiditas dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary Reserve) yang sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan.

Untuk mengantisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank BHI memiliki Kebijakan Contingency Funding Plan, yang memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi kewajiban keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas perbankan nasional. Bank BHI melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas dan maturity profile serta melakukan akses pasar dengan asset yang marketable. Dalam pengukuran tersebut jugadilakukan stress test dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank BHI dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal.

Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank BHI dilaksanakan dengan lebihhati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR), sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.

Risiko Operasional

Bank BHI dalam mengelola risiko operasional senantiasa berhubungan dengan cakupanpenggunaan teknologi informasi guna menunjang aktivitas jasa dan produk dalam rangka mendukung kelancaran seluruh aktivitas operasional bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiapaktivitas fungsional maka Bank BHI menyusun Kebijakan dan Prosedur serta peneptapan Limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional bank.

Untuk dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko operasional secara lebih baik, dilaksanakan system Operasional Self Risk Assesment/ORSA; yaitu suatu system pelaporan dengan memasukkan data severity yang dirancang untuk mendapatkan data yang lebih lengkap pada dimensi busienss line dan events. Dengan demikian bank dapat mengidentifikasi penyebab utama kerugian

30 annualreport2013 BankBHI

dan kejadian serta mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisasi kerugian supaya tidak terulang kembali. Penggunaan data internal ini merupakan salah satu criteria dalam penerapan perhitungan modal minimal Basel II, dengan menggunakan pendekatan Advanced Measurment Approach (AMA) atau Operational Risk Self Assesment (ORSA) .

Risiko Hukum

Risiko hukum timbul disebabkan oleh kelemahan sistim hukum/perikatan atau yuridis dan/atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan peraturan atau hukum yang jelas dan/atau adanya kelemahan dalam pembuatan kontrak, klaim atau agunan.Mengelola risiko hukum untuk memastikanbahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha dengan pihak ketiga sudah dibuatkan dasar aturannya dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank BHI dari segi hukum. Pengelolaan risiko hukum di Bank BHI dilakukan pada beberapa unit kerja yang sesuai dengan faktor risikonya. Terkait dengan perkreditan dilaksanakan oleh unitkerja legal kredit, dan untuk litigasi dilaksanakan oleh unit kerja restrukturisasi.

Risiko Reputasi

Penyebab risiko reputasi adalah adanya pemberitaan negatif terkait dengan aktivitas bisnis atau persepsi negatif mengenai Bank BHI. Dalam rangka menjaga pemberitaan dan persepsi negatif, Bank BHI menerima keluhanyang disampaikan nasabah di front office untuk disampaikan kepada pejabat yang dihunjuk untuk mengelolanya dengan melakukan komunikasi yang baik guna menghindari pemberiataan di media massa. Selain itu keluhan dari nasabah direspon dengan baik, melalui penanganan keluhan nasabah tersebut Bank BHI memberikan pelayanan terbaik atas produk dan jasa perbankan yang ditawarkan.

Risiko Strategis

Timbulnya risiko strategis disebabkan olehadanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank BHI yang kurang tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan eksternal. Bank BHI dalam mengelola risiko strategis melakukan identifikasi, pengukuran, dan memitigasi risiko-risiko yang berhubungan dengan keputusan strategis yang kurang efektif dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan eksternal. Dewan Komisaris danDireksi dalam rangka mengelola risiko

strategis berpedoman pada “grand strategi” atau corporate plan yang ditetapkan dan diejawantahkan ke dalam rencana bisnis/bisnis plan untuk diimplementasikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan strategis. Bank BHI dalam mengelola risiko strategis juga mengimplementasikan sistim anggaran yang sesuai dengan rencanastrategis yang ditetapkan dan dievaluasi secara periodic berdasarkan realisasinya. Ke depan Bank BHI akan menempatkan Biro Direksi untuk membuat Perencanaan Strategis guna mengkoordinir dan memantau program pengembangan dan perencanaan bisnis Bank BHI.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan dapat muncul sebagai akibat kegagalan dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. RisikoKepatuhan dikelola dengan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan seluruh aktivitas fungsional terhadap implementasi ketentuan yang dimaksud. Keberhasilan dalam mengelola risiko kepatuhan disyaratkandengan adanya pemahaman dan pengetahuan seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan lainyang berlaku. Ketentuan lain yang dimaksud adalah kebijakan dan prosedur internal, standard atau kode etik serta adanya budaya kepatuhan dari atas ke bawah yang dikomunikasikan dan dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas keseharian kerja.

Dalam melaksanakan pengelolaan risiko kepatuhan diukur melalui frekuensi dan besarnya denda yang dikenakan kepada bank, teguran dan sanksi dari Bank Indonesia serta penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dijalankan Bank BHI.

Profil Risiko Bank BHI

Bank BHI melakukan penilaian peringkat profil risiko dengan menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko yang melekat (in herent risk)pada delapan jenis risiko dan kualitas penerapan manajemen risiko, yang terdiri dari :

● Tata Kelola Risiko (Risk Governance) yang mencakup evaluasi terhadap (i)

perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), dan (ii) kecukupan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

Direksi Bank BHI termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.● Kerangka Manajemen Risiko meliputi

evaluasi terhadap (i) strategi Manajemen

31annualreport2013 BankBHI

Risiko yang searah dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, (ii) kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya Manajemen Risiko secara

efektif termasuk kejelasan kewenangan dan tanggungjawab, dan (iii) kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.

● Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi, dan Sumber Daya Manusia yang dikaitkan dengan evaluasi terhadap (i) proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, (ii) kecukupan system informasi manajemen risiko, dan (iii) kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia

dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko.● Sistem Pengendalian Risiko yang mencakup evaluasi terhadap (i) kecukupan sistem pengendalian intern dan (ii) kecukupan kaji oleh pihak independen dalam Bank BHI baik oleh

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Peringkat risiko inheren merupakan gambaran potensi munculnya risiko pada Bank BHI dan dikategorikan dari mulai Rendah (Low), Low To Moderate, Moderat, Moderate To High, danTinggi (high), sedangkan peringkat terhadap penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dimulai dari Strong, Satisfactory,Fair, Marginal,dan Unsastifactory dimana penggabungan kedua penilaian tersebut menghasilkan lima peringkat risiko, yaitu peringkat 1, 2, 3, 4, dan 5, demikian juga hasil dari peringkat profil risiko menghasilkan lima peringkat yaitu peringkat 1, 2, 3, 4, dan 5.

Berdasarkan hasil penilaian profil risiko per Desember 2013, ditetapkan profil risiko Bank BHI adalah 2 (DUA), sedangkan hasil penilaian inherent risk dan kualitas penerapan manajemen risiko serta peringkat risiko Bank BHI dapat dilihat dari kedelapan jenis risiko yang tertera dibawah ini.

Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren Kualitas PenerapanManajemen Risiko Peringkat Risiko

Risiko Kredit Moderat Fair 3Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2Risiko Likuiditas Moderate Satisfactory 2Risiko Operasional Moderat Fair 3Risiko Hukum Moderate Satisfactory 2Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory 2Risiko Strategis Low to Moderat Satisfactory 2Risiko Kepatuhan Moderat Satisfactory 2Peringkat Profil Risiko 2

Hasil Self Assessment Profil Risiko Periode Desember 2013 :

00 annualreport2013 BankBHI

33annualreport2013 BankBHI

Susunan para pemegang saham Bank BHI per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Susunan Para Pemegang Saham Bank BHI

Pemegang saham mayoritas Bank BHI saat ini yaitu PT Hakim Putra Perkasa merupakan Holding Company dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang finansial. Selain menjadi pemegang saham di Bank BHI, perusahaan ini juga menjadi pemegang saham di BPR Varia Centra Artha dan BPR Cahaya Wira Putra. Susunan kepemilikan saham di PT Hakim Putra Perkasa adalah sebagai berikut:

Susunan Para Pemegang Saham PT Hakim Putra Perkasa :

Rachman Hakim Jefry Hakim Then Theresia Florean Novita Hakim Leny Hakim

Kwee Sinto PT Hakim Putra Perkasa

PT Bank Harda Internasional

BPR Varia Central Artha

BPR Cahaya Wira Putra

KepemilikanSaham

Pemegang Saham Kepemilikan

Kwee Sinto 10.64 %

PT Hakim Putra Perkasa 89.36 %

Kwee Sinto 10.64 %

PT Hakim Putra Perkasa 89.36 %

Pemegang Saham Kepemilikan

Rachman Hakim 50.00 %

Jefry Hakim 20.00 %

Then Theresia Florean 10.00 %

Novita Hakim 10.00 %

Leny Hakim 10.00 %

PengembanganBisnis

35annualreport2013 BankBHI

Posisi Bank BHI Dalam Industri Perbankan Nasional

Kedudukan Bank BHI sendiri bila dibandingkan dengan Bank-bank sekelas berdasarkan informasi yang diperoleh dari Majalah Infobank edisi Juli 2013 setelah diolah dengan memisahkan bank berdasarkan kepemilikan, status kegiatan devisa/ non devisa, go public, dan total modal maka diketahui bahwa Bank BHI secara rating berdasarkan total aset berada pada urutan ke 8, sementara berdasarkan hasil penilaian

kinerja berdasarkan rating score tertinggi Bank BHI berada pada urutan ke 11. Penilaian dari Infobank ini berdasarkan rating dengan aspek penilaian berupa permodalan, kualitas asset, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi.

Dengan demikian secara posisi di industri, Bank BHI dinilai cukup baik dimata industri perbankan, hanya saja karena keterbatasan jaringan dan strategi promosi yang masih kurang memadai. Bank BHI nampaknya belum banyak dikenal oleh kalangan masyarakat.

Perubahan Bank BHI yang sebelumnya Bank konvensional dan tradisional untuk kemudianharus menjadi Bank yang lebih maju dan modern untuk bersaing dengan perbankan nasional yang lain memerlukan perubahan berbagai hal dari seluruh organ dan / atau elemen didalam perusahaan. Perubahan ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh Bank BHI.

Saat ini Bank BHI berkomitmen menuju era profesionalisme dan modern; salah satunyaadalah karena Bank sudah melakukan penggantian core banking system dan perbaikan budaya SDM Bank. Diharapkan dengan adanya penggantian/perubahan Core Banking system dan perbaikan budaya SDM,

dapat menjadi pendukung utama operasional Bank untuk siap menjalankan operasional perbankan yang lebih baik.

Disadari bahwa perubahan system ini akan merubah segala hal yang terkait termasuk didalamnya adalah biaya investasi yang cukup mahal, sehingga dengan perubahan core banking system ini maka skala bisnis Bank BHI harus diperbesar dalam waktu yang relative singkat untuk bisa mencapai skala ekonominya.

Untuk keluar dari permasalahan tersebut, Direksi dan Komisaris telah membuat rencana untuk tumbuh diatas rata-rata industri perbankan dalam rangka memperbesar volume usaha bisnis Bank, sehingga skala

No Bank Score Total Asset

1 Bank Jasa Jakarta 81,84 4.384.849

2 BRI Agroniaga 84,57 4.040.140

3 Bank Kesejahteraan Ekonomi 86,15 3.084.472

4 Bank Yudha Bhakti 82,72 2.578.274

5 Bank Mayora 82,81 2.276.649

6 Bank Ganesha 65,93 1.982.750

7 Prima Bank 87,16 1.750.398

8 Bank BHI 81,69 1.730.623

9 Bank Sahabat Sampurna 77,94 1.691.059

10 Bank Ina Perdana 77,03 1.512.206

11 Bank Andara 74,91 1.220.727

12 Bank Agris 72,61 1.214.139

13 Bank Sinar Harapan Bali 81,46 1.043.980

14 Bank CNB 77,68 896.126

15 Bank Mas 89,33 882.710

16 Bank Metro Express 76,67 761.380

17 Fama Bank Internasional 84,88 664.119

18 Bank DINAR Indonesia 86,75 523.798

19 Bank Artos Indonesia 64,55 511.105

20 Royal Bank 69,86 440.407

21 Bank Bisnis 86,58 424.511

22 Bank Sahabat Purba Danarta 76,81 348.663

23 Amin Bank 57,30 159.738

No Bank Score Total Asset

1 Bank Mas 89,33 882.710

2 Prima Bank 87,16 1.750.398

3 Bank DINAR Indonesia 86,75 523.798

4 Bank Bisnis 86,58 424.511

5 Bank Kesejahteraan Ekonomi 86,15 3.084.472

6 Fama Bank Internasional 84,88 664.119

7 BRI Agroniaga 84,57 4.040.140

8 Bank Mayora 82,81 2.276.649

9 Bank Yudha Bhakti 82,72 2.578.274

10 Bank Jasa Jakarta 81,81 4.384.849

11 Bank BHI 81,69 1.730.623

12 Bank Sinar Harapan Bali 81,46 1.043.980

13 Bank Sahabat Sampurna 77,94 1.691.059

14 Bank CNB 77,68 896.126

15 Bank Ina Perdana 77,03 1.512.206

16 Bank Sahabat Purba Danarta 76,81 348.663

17 Bank Metro Express 76,67 761.380

18 Bank Andara 74,91 1.220.727

19 Bank Agris 72,61 1.214.139

20 Royal Bank 69,86 440.407

21 Bank Ganesha 65,93 1.982.750

22 Bank Artos Indonesia 64,55 511.105

23 Amin Bank 57,30 159.738

Rating Berdasarkan Total Asset (sumber : Infobank edisi Juli 2013; data diolah)

Rating Berdasarkan Nilai Score Tertinggi(sumber : Infobank edisi Juli 2013; data diolah)

36 annualreport2013 BankBHI

ekonomi dapat dicapai dalam waktu selambat-lambatnya 5 tahun mendatang dan Bank BHI dapat beroperasi dengan efisien dan lebih produktif.

Kebijakan Manajemen (Policy Statements)

Telah ditetapkan dan disepakati oleh Direksi dan Komisaris, bahwa Bank BHI dalam waktu 5 tahun akan menjadi 5 bank teratas dalam PEER GROUP BUKU I sesuai dengan rating yang disampaikan oleh INFOBANK, untuk mewujudkannya tujuan tersebut dibutuhkankomitmen untuk tumbuh diatas rata-rata industri perbankan.

Tahun 2014 merupakan tahun akselerasi proses konsolidasi dalam rangka repositioning Bank BHI; yang merupakan kelanjutan tahun konsolidasi pada tahun 2013.

Oleh sebab itu sebagai upaya dalam membangun pondasi yang kuat untuk mencapai tujuan repositioning, terdapat 4 (empat) hal mendasar yang menjadi kebijakan manajemen tahun 2014; yaitu repositioning bidang bisnis, infrastruktur, pengendalian (governance control) dan persiapan IPO.

Selain ke 4 (empat) hal tersebut di atas, upaya untuk membangun pondasi yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menjadi fokus penguatan yaitu: people, process, dan product.

Strategi Pengembangan Bisnis

Sejalan dengan rencana pertumbuhan Bank BHI untuk tumbuh diatas rata-rata industriperbankan dalam 5 tahun mendatang, strategipengembangan bisnis akan difokuskan kepada :

● Pertumbuhan Cabang.● Perkembangan Kredit.● Pengelolaan Likuiditas.● Peningkatan efisiensi sumber daya manusia melalui peningkatan produktivitas para tenaga penjual

(Cabang / AO) dan efisiensi dari tenaga-tenaga support dan kantor pusat.

● Positioning and Branding.● Pengembangan Karyawan.● Penerapan strategi pemanfaatan

teknologi informasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.

37annualreport2013 BankBHI

Pencapaian Bisnis Bank BHI

Secara keseluruhan pada tahun 2013, Bank BHI telah mampu meningkatkan kreditnya dari total kredit Rp 1,156,640 juta menjadi Rp 1,213,824 juta pada akhir tahun 2013 atau naik sekitar 4.9%. Namun tidak demikian dengan total aset yang mengalami penurunan sebesar 5.27% dari Rp 1,730,623 juta menjadi Rp 1,639,444 juta.

Pada tahun 2013 Bank BHI juga melakukan

penambahan modal sebesar Rp 29,701 juta, sehingga total modal Bank BHI per Desember 2013 menjadi sebesar Rp 191,699 juta dengan rincian modal inti sebesar Rp 180,446 juta dan modal pelengkap sebesar Rp 11,253 juta. Dengan posisi modal tersebut, Bank BHI telah memenuhi minimum setoran modal inti sebesar Rp 100.000 juta sesuai PBI No. 7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 serta SE No. 7/48/DPNP tanggal 14 Oktober 2005.

Permodalan 2011 2012 2013Modal Inti 143,740 150,548 180,446Modal Pelengkap 10,269 11,450 11,253Total Modal 154,009 161,998 191,699ATMR Risiko Kredit 1,012,125 1,086,366 1,085,141ATMR Risiko Pasar - - -ATMR Risiko Operasional 102,874 114,882 129,999Total ATMR 1,114,999 1,201,248 1,215,140Rasio Pemenuhan KPMM (CAR) 13.81% 13.49% 15.78%

(Juta Rp)

Bank BHI berupaya mempertajam layanan kepada nasabah dan menumbuhkan produktivitas dengan bekerja penuh keyakinan dan

inisiatif di tengah pesatnya perubahan ekonomi.

38 annualreport2013 BankBHI

Terkait dengan kinerja pinjaman hingga berakhirnya tahun anggaran 2013, Bank BHI tetap konsisten untuk tetap meningkatkan volume kreditnya. Total kenaikan kredit tahun 2013 mencapai 4.9% menjadi Rp 1,213,824juta dari total sebelumnya sebesar Rp 1,156,640 juta.

Bila melihat kepada jenis fasilitas kredit yang ada, Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumsi mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Bila melihat kepada komposisi penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, maka pemberian kredit masih dominan kepada

sektor perdagangan besar dan eceran, serta industri pengolahan. Pada sektorpenyediaan akomodasi dan penyediaanmakan minum terdapat kenaikan yang cukupsignifikan sebesar 156% seperti tampak padatabel berikut ini:

Perluasan penyaluran kredit dan pembiayaanyang efisien dan efektif akan terus dilanjutkan secara berhati-hati. Perkembangan dari masing-masing jenis pinjaman nampak pada tabel berikut :

Kredit 2012 2013 +/-Modal Kerja 599,361 655,581 56,220Investasi 450,241 442,926 (7,315)Konsumsi 107,038 115,317 8,279Jumlah 1,156,640 1,213,824 57,184

(Juta Rp)

Sektor Ekonomi 2012 2013 +/-Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan 3,692 5,762 2,070Perikanan 17,925 21,470 3,545Pertambangan Dan Penggalian 18,814 22,035 3,221Industri Pengolahan 159,304 170,568 11,264Listrik, Gas Dan Air - - -Konstruksi 16,216 17,599 1,383Perdagangan Besar Dan Eceran 439,752 485,913 46,161Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 29,945 76,958 47,013

Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 72,195 39,230 (32,965)

Perantara Keuangan 141,416 122,336 (19,080)Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 137,011 124,468 (12,543)

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan - - -

Jasa Pendidikan 3,074 2,881 (193)Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 727 613 (114)Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan 8,800 8,474 (326)

Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 98 100 2

Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional - - -

Lainnya 107,671 115,317 7,746Jumlah 1,156,640 1,213,824 57,184

(Juta Rp)

Bank BHI, dalam melakukan analisis posisi di industri perbankan nasional khususnya dalam rangka menghadapi persaingan

usaha, menggunakan metodologi analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity and Threats ) serta membandingkan

dengan informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.

40 annualreport2013 BankBHI

Dalam rangka menjaga likuiditas, maka Bank BHI juga menempatkan dana pada SBI sebesar Rp 109,166 juta sehingga rasio total Aktiva Lancar dibandingkan total Dana Pihak Ketiga adalah 17,61 %. Rasio GWM padatahun 2013 adalah 8,05 %.

Dalam hal rentabilitas, terjadi penurunan; dimana pada akhir 2013 laba setelah pajak Rp 11,727 juta, dan laba tahun sebelumnya sebesar Rp 20,056 juta.

2012 2013 +/-Kas 11,327 13,904 2,577Giro Bank Indonesia 115,647 108,681 (6,966)Giro pada Bank Lain 8,779 3,935 (4,844)Penempatan pada BI 148,975 109,166 (39,809)Total Aktiva Lancar 284,728 235,686 (49,042)Giro 152,329 130,116 (22,213)Tabungan 120,439 104,146 (16,293)Deposito 1,158,851 1,104,224 (54,627)Total Dana Pihak Ketiga 1,431,619 1,338,486 (93,133)Rasio 19.89% 17.61% (2.09%)GWM 8.17% 8.05% (0.11%)

(Juta Rp)

Laba (Rugi) 2011 2012 2013Pendapatan Bunga 165,810 167,175 164,774Biaya Bunga 109,521 90,800 88,366Pendapatan Bunga Bersih 56,289 76,375 76,408Total Pendapatan 182,274 177,231 176,584Total Beban 161,448 149,976 160,514Laba (Rugi) sebelum pajak 20,826 27,255 16,070Laba (Rugi) setelah pajak 16,004 20,056 11,727

(Juta Rp)

PengembanganOrganisasidanInfrastruktur

42 annualreport2013 BankBHI

Pengembangan Organisasi

Sebagai suatu organisasi yang ingin tumbuh berkembang, Bank BHI telah mengupayakan langkah-langkah perbaikan sepanjang awal tahun 2013 dan proses perbaikan ini akan tetap berkelanjutan di tahun 2014. Adapun fokus utama perbaikan dibidang organsasi ini akan diselaraskan dengan program kerja yang disusun oleh unit-unit kerja bisnis, visi dan misi Bank, serta didasari oleh prinsip Good Corporate Governance. Perbaikan dan pengembangan organisasi ini antara lain:

● Percepatan pertumbuhan bisnis dengan membentuk Team Sales Force yang

berada dibawah Kepala Divisi Bisnis.● Memperkuat sistem pengawasan dan

pengendalian (Governance Control), dengan peningkatan peran dan fungsi yang meliputi unit kerja Kepatuhan, Manajemen Resiko dan Internal Audit

Bank secara menyeluruh dan terintegrasi.● Mengkaji ulang pernyataan visi, misi dan

nilai-nilai budaya perusahaan.● Meningkatkan kompetensi insan karya

Bank BHI.● Meningkatkan pemberdayaan kinerja kantor-kantor Cabang dengan memberikan batasan-batasan kewenangan dalam pemberian kredit.● Melakukan sentralisasi proses admnistrasi dan pelaporan terutama

untuk kantor-kantor yang berada dalam satu wilayah yang sama.

Organisasi Bank BHI akan disesuaikan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, perubahan-perubahan organisasi fokus pada :

● Sales & Marketing Penguatan untuk meningkatkan volume

usaha Bank, maka unit kerja marketing akan diperkuat dengan pembentukan unit kerja pendanaan . Divisi Marketing

akan dibantu oleh satuan kerja pendanaan (funding) yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir para marketing funding untuk menjaga hubungan dengan nasabah saat ini

dan menjalin kerjasama dengan target market baru berupa BUMN, Yayasan

dan Perusahaan yang memiliki dana-dana besar.

● Teknologi Informasi & Operasional Perubahan Core Banking System akan

merubah sturktur organisasi; perubahan tersebut akan terlihat pada struktur

organisasi TI dan Operasional.● Kantor Cabang Struktur organisasi kantor cabang khususnya kantor cabang luar kota, akan disesuaikan dengan rencana pengembangan kantor cabang agar

dapat melayani wilayah yang lebih luas.● Kredit Disesuaikan dengan target market perkreditan berupa segmen Retail dan

Commercial maka unit-unit kerja akan disesuaikan dengan target market ini. Pembentukan unit kerja Commercial

dikantor pusat akan dilakukan dengan tugas untuk mengembangkan bisnis commercial, baik secara unit kerja ini

sendiri ataupun sebagai support terhadap perkembangan bisnis commercial di cabang-cabang. Demikian juga dalam unit kerja reviewer akan dipisahkan antara unit kerja reviewer segment retail dan segment

commercial.

Sistem Informasi Manajemen

Teknologi informasi merupakan faktor penting dalam penyediaan layanan sistem informasi yang terpadu untuk mendukung operasional bisnis bank, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meminimalkan risiko operasional serta menyediakan layanan teknologi informasi yang aman dan nyaman.

Selain itu bahwa tuntutan dan kebutuhan konsumen akan jasa - jasa dan produk perbankan di masa depan berkembang menjadi semakin modern, mudah, dinamis, aman dan memiliki fleksibilitas, dibutuhkan basis teknologi informasi yang kuat bagi setiap bank bila tetap ingin eksis bersaingdalam industri perbankan nasional. Oleh karenanya pengembangan teknologi dan system informasi Bank BHI tidak terlepas dari ketaatan dan kepatuhan terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun instansi-instansi yang berwenang lainnya.

Sesuai dengan misi Bank BHI, menjadikanBank BHI sebagai bank yang dikenal terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusiayang berkompeten, berintegritas tinggi serta teknologi informasi handal, maka rencana pengembangan Teknologi Informasi ke depan dapat disampaikan sebagai berikut :

● lmplementasi tahap awal sistem “Temenos-T24” untuk meningkatkan dukungan terhadap operasional perbankan.● Penggantian Switching ATM agar menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi .● Menjajaki kerjasama dengan ATM PRIMA / ATM Bersama untuk

peningkatan pelayanan Bank dalam memberikan dukungan bagi pendanaan Bank, peningkatan jumlah nasabah dan

peningkatan transaksi giro dan tabungan.● Pengembangan pelayanan nasabah

melalui Electronic Banking lainnya seperti Mobile Payment Services.

Sumber Daya Manusia

Mengingat bahwa saat ini perkembangan sektor dunia usaha tidaklah terlepas dari peran Sumber Daya Manusia didalamnya sebagai salah satu roda penggerak perekonomian, oleh karena itu Sumber Daya Manusia tidak dapat disebut lagi sebagai Cost Center melainkan sebagai asset yang dapat memberikan kemajuan kepada perusahaan. Bilamana Sumber Daya Manusia ini didukung dengan kompetensi, integritas serta attitude kerja yang positif dapat menghasilkan kinerjayang maksimal dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan datang.

Untuk itu guna memenangi persaingan yang sangat ketat khususnya didunia perbankan, Sumber Daya Manusia yang ada perlu dibekalidengan technical skill dan soft skill guna menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya setiap hari.

Sehubungan dengan itu Bank BHI sangatlah memperhatikan Sumber Daya Manusia yang ada khususnya bagi karyawan yang telah dan akan memberikan kontribusinya demi kemajuan dan perkembangan Bank BHI kedepannya.

Untuk itu Divisi Human Resources Development (HRD) sebagai salah satu divisi yang mensupport bisnis Bank BHI, telah membuat suatu rencana kerja guna membantu pengembangan organisasi Bank. Sebagai langkah awal berupa peningkatanfungsi dan peran HRD yang difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia dibidang :

1. Bidang Rekrutmen dan Seleksi2. Bidang Pelatihan/Training3. Bidang Career Path & Development4. Bidang Payroll, Kebijakan dan Administrasi SDM

Bidang Rekrutmen

Pemenuhan kebutuhan SDM untuk mengisi kebutuhan organisasi menjadi perhatian utama bagi Bank BHI. Bank memandang pentingnya peran Rekrutmen dan Seleksi dalam proses mendapatkan SDM yang bertalenta.

Bank BHI lebih memfokuskan pada penataansegmen bisnis dengan tujuan agar Bank BHI memiliki ciri tersendiri dan saat ini lebih diprioritaskan pada peningkatan bisnis dibidang perkreditan maupun pendanaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Bank. Karenanya rekrutmen kebutuhanSDM didalam Organisasi akan memprioritaskan dengan fokus kepada pemenuhan SDM untuk melengkapi struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Bank didalam upaya pencapaian kinerja yang diharapkan tersebut disesuaikan dengan arah pengembangan bisnis usaha Bank kedepan. Untuk saat ini Bank memprioritaskan SDM untuk bagian pemasaran (AO) dan Credit Reviewer untuk

43annualreport2013 BankBHI

44 annualreport2013 BankBHI

ditempatkan di Kantor Pusat yangmengelola perkreditan dengan skala pinjaman > Rp. 3 milyar. Saat ini SDM pendukung yang diperlukan adalah yang sesuai dengan strategi pengembangan bisnisyang akan dilakukan oleh Bank. Sejalan dengan itu SDM pada Kantor Cabang tentunya juga tetap menjadi perhatian Bank untuk memenuhi kebutuhan personil SDM yang sesuai bagi masing-masing setiapkantor Cabang Bank yang ada pada saat ini disesuaikan dengan target pencapaian kinerja yang diharapkan. Adapun cara pemenuhankebutuhan karyawan selain melalui outsourching (khusus Office Boy, Supir, Satpam dll) juga melalui :

1. Pemasangan iklan lowongan kerja melalui media massa (koran).2. Pemasangan iklan lowongan kerja melalui internet (Job DB dan Job Street).

Bidang Pelatihan / Training

Selanjutnya guna menjaga setiap karyawan dapat memberikan kontribusi kerja yang baik dan maksimal kepada perusahaan, Divisi HRD bekerja sama dengan seluruh atasan danpimpinan yang ada baik di kantor pusat maupun disetiap kantor Cabang & Capem melakukan review bersama-sama mengenai kondisi staf di unit kerjanya masing-masing antara lain kemampuan daya tangkap, kemampuan analisa, kemampuan menguasai bidang pekerjaan, motivasi kerja, kepercayaan diri serta kemampuan komunikasi dll apakahsudah sesuai dengan standard yang diinginkan oleh perusahaan.

Bilamana menurut penilaian atasan atau pimpinan terdapat kekurangan yang harus segera diperbaiki dan lebih ditingkatkan, maka atasan atau pimpinan dapat memberikan

masukan atau informasi kepada HR Development untuk bersama-sama berdiskusi berkaitan dengan pelatihan/training apa yang dibutuhkan staf diunit kerjanya masing-masing guna mendukung pencapaian target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Disisi lain Divisi HRD juga wajib memonitor training atau pelatihan yang pernah diberikan kepada masing-masing karyawan apakah dilapangannya dijalankan secara konsisten dan memberikan suatu perubahan. Semua informasi ini bisa didapat dari kerja sama antara pimpinan atau user terkait dengan HR Development karena keberhasilan masing-masing karyawan tidak terlepas dari dukungan, perhatian dan motivasi dari Pimpinannya masing-masing.

Selain itu Bank juga akan terus memaksimalkan penggunaan Biaya

3. Referensi baik dari internal maupun eksternal ataupun melalui “Head Hunter”

jika diperlukan.

Bilamana dari hasil pemasangan iklan atau sistim hunting/referensi didapatkan calon-calon kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan maka calon-calon kandidat tersebut akan diproses dan diserahkan kepada user yang membutuhkan.

Bank telah melakukan pemenuhan kebutuhankaryawan sehingga total jumlah karyawan pada akhir tahun 2013 sejumlah 315 karyawan.

Komposisi Jumlah Pegawai per 31 Desember2012 dan per 31 Desember 2013 adalahsebagai berikut :

Tahun Jumlah Tenaga Kerja Pria Wanita

PendidikanNon Sarjana S1 S2/S3

2012 289 146 143 127 153 92013 315 160 155 138 166 11

2012

2012

2013

2013Wanita

Pria

Grafik Komposisi Perbandingan Jumlah Pegawai Tahun 2012 dan 2013

Grafik Komposisi Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2013

S2/S3

S1

Non Sarjana

45annualreport2013 BankBHI

Pendidikan dan Pelatihan dengan membuatRencana Kerja Biaya Pendidikan dan Pelatihan tahun 2014 yang disesuaikan dengan Rencana Bisnis Bank. Diharapkandengan diberikannya pelatihan atau training-training kepada karyawan skill atau keahliannya bisa bertambah sehingga dapatmeningkatkan bisnis sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan. Peran dari “Sharing Knowledge” akan diterapkan didalam organisasi Bank.

Disamping itu Bank juga akan selalu memperhatikan Pimpinan-pimpinan yang mempunyai Jabatan khusus untuk dibekali dengan suatu kompetensi yang berbasis manajemen risiko berlandaskan budaya risiko dan kepatuhan sesuai dengan yang disyaratkan dan diwajibkan oleh Bank Indonesia agar dalam menjalankan tugas & kewajibannya juga memperhatikan tingkatrisiko yang akan terjadi dikemudian hari sehingga perusahaan tidak perlu mengalami kerugian besar atau meminimalkan tingkat resiko yang ada melalui mitigasi risiko.

Adapun Pelatihan atau Training yang direncanakan untuk diselenggarakan dapat berupa :

● In-house Training yang diselenggarakan oleh internal Bank sendiri atau bekerja sama dengan pihak eksternal yang dikoordinir oleh sumber daya manusia

sendiri.● Public Training ( eksternal ) dengan mengikut sertakan karyawan-karyawan

tertentu ke pelatihan sesuai dengan kebutuhan atau mengikut sertakan beberapa karyawan tertentu ke suatu seminar / workshop / pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.● Seminar atau Workshop

Bidang Career Path & Development

Pada umumnya dalam suatu organisasi perusahaan pengembangan karyawan sangatlah dibutuhkan; sebagai tanda bukti bahwa organisasi itu bertumbuh dan berkembang. Begitu pula pada Bank BHI, Divisi HRD akan meneliti dan mengkaji kembali bilamana ada suatu permintaan kebutuhan tenaga disuatu posisi tertentu maka Bank akan memberikan kesempatan dan mengutamakan terlebih dahulu dari pihak internal khususnya bagi karyawan yang ingin maju dan berkembang serta ingin mencapai posisi yang lebih tinggi dari posisi sebelumnyaseperti peningkatan jenjang karir atau Promosi.

Promosi karyawan haruslah jelas dan transparan. Karyawan yang mendapatkan kesempatan dipromosi haruslah memiliki kompetensi sesuai dengan yang disyaratkan. Promosi bisa berdasarkan atas usulan pimpinannya atau dari perusahaan yang menunjuk karena dinilai bahwa karyawan tersebut mampu menjalankan tugas dan kewajibannya. Bilamana kebutuhan tersebuttidak dipenuhi dari dalam internal maka kebutuhan itu akan diambil dari eksternal.

Disisi lain guna mempersiapkan generasi baru dan kaderisasi dalam setiap posisi/jabatan, Divisi HRD juga merencanakan untuk mengaktifkan kembali kelas MDP ( Management Development Program ) dimana MDP terakhir angkatan ke 4 pada tahun 2010. Saat ini dari beberapa kelas MDP yang diadakan semua peserta yang lulus telah disalurkan kebeberapa bagian antara lain bagian Operasional, bagian Kredit dan bagian Marketing dibeberapa kantor Cabang dan Capem.

Tujuan mengaktifkan kembali MDP ini adalah mengingat bahwa saat ini karyawan yang mempunyai skill atau keahlian khusus sangatlah terbatas dan diperebutkan antar bank satu dengan bank lainnya sehingga menjadi tidak sehat lagi maka salah satu jalan terbaik adalah mengaktifkan kembali MDP Program walaupun tidak dipungkiri bahwa dalam proses perjalanannya peserta lulusan MDP juga ada yang gugur atau tidak lanjut karena mengundurkan diri atau tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.Rata-rata 20% - 30% dari lulusan MDP yang berhasil untuk dikaderisasi.

Peserta MDP bisa berasal dari “Fresh Graduated” maupun staff yang sudah ada pada bank saat ini sepanjang sudah lulus kualifikasi persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank. Sasaran dari peserta yang lulus kualifikasi ini nantinya dapat mengikuti program pendidikan bank dan diharapkan jika lulus dari program ini dapat menjadi calon-calon pimpinan unit kerja pada Bank BHI.

Disisi lain, agar pengembangan karyawan lebih efektif maka Divisi HRD akan mengadakan assesment bagi seluruh karyawan yang ada guna mengetahui kompetensi dan kemampuan masing-masing karyawan apakah masih dapat dikembangkan atau ditingkatkan lagi kedepannya; selain itu juga untuk melihat apakah posisi sekarang yang dijalankan

46 annualreport2013 BankBHI

sudah sesuai karena Bank BHI mengharapkan kedepannya bahwa setiap karyawan yang adabenar-benar produktif dan merupakan orang-orang pilihan yang benar-benar mempunyai motivasi mau maju dan berkembang berdasarkan minat, bakat dan kemampuan masing-masing.

Bidang Payroll, Kebijakan dan Administrasi SDM

Unit kerja ini adalah merupakan bagian pendukung dari Divisi HRD yang bertanggung jawab terhadap pembagian/pembayaran gaji dan remunerasi kepada seluruh karyawan maupun manajemen Bank. Diharapkan dengan sistim penggajian dan remunerasi yang baik serta transparan karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan merasa dihargai setiap kontribusi kerja yang diberikan kepada perusahaan sehingga karyawan bisa bekerja secara loyal dan mengurangi turn over karyawan karena mereka tidak perlu mencari kerja ditempat lain lagi.

Saat ini sistim penggajian dan remunerasi yang ada di BHI sudah mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya; karena pada akhir tahun 2012 atas bantuan dan kerjasama dari konsultan telah dihasilkan struktur penggajian serta kepangkatan yang lebih baik dan jelas untukseluruh karyawan disesuaikan dengan bobot pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing unit kerja. Hal ini sebagai bukti bahwa BHI selalu menghargai setiap karyawan yang telah memberikan kontribusi kerjanya dengan baik dan maksimal sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan.

Bersamaan dengan itu agar Bank BHI dapat lebih dikenal kedepannya terutama ditengah masyarakat umumnya dan didunia perbankan

khususnya, Bank akan mengajak seluruhkaryawan untuk aktif dalam kegiatan Bakti Sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) dimana salah satu kegiatan yang akan dijalankan oleh Bank BHI adalahberpartisipasi dalam kegiatan donor darah serta kunjungan ke panti asuhan. Disampingitu penggalakkan kegiatan CSR juga memberikan dampak yang sangat positif bagi seluruh karyawan Bank BHI karena dengan bermacam-macam kegiatan akan mendidik dan mengajarkan kepedulian antar sesama dan juga kepada lingkungan disekitar kita.

Selanjutnya bersamaan dengan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, Divisi HRD juga akan meninjau dan menyempurnakan Standard Operating Procedure SDM yang sudah ada dibantu dengan bagian Sistem dan Prosedur agar ke depannya lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan; mengingat bahwa kebijakan SDM sangatlah penting sebagai pedoman dan acuan di dalam menjalankan kegiatan kepegawaian setiap harinya dan juga mereview kembali semua kebijakan-kebijakan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Divisi HRD akan memperhatikan semua kebijakan serta administrasi yang berkaitan dengan SDM Bank yang menjadi ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya mulai dari standarisasi penggajian, remunerasi dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan SDM sampai dengan administrasi pengarsipan SDM sampai dengan karyawan sudah tidak menjadi karyawan pada Bank ( Exit Policy ).

Hal-hal tersebut yang telah disampaikan di atas tidak menutup kemungkinan untuk terus dilakukan upaya-upaya perbaikan guna meningkatkan kinerja Bank BHI ke depannyamelalui peningkatan peran dan fungsi dari Divisi HRD.

ProdukdanJasa

48 annualreport2013 BankBHI

Tabungan

Tabungan Harda

Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tetap, yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas. Tabungan Ini lebih dikhususkan bagi nasabah yang menginginkan mutasi rekening dalam bentuk rekening koran (tanpa passbook). Penarikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kartu ATM BHI di mesin yang berlogo ALTO.

Tabungan Super

Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tiring, yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas, memiliki buku tabungan. Penarikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kartu ATM BHI di mesin yang berlogo ALTO.

TabunganKu

Simpanan dana pihak ketiga dengan persyaratan yang mudah, setoran yang ringan, serta bebas biaya administrasi bulanan, sehingga sangat terjangkau oleh semua kalangan.

Giro

Giro Murni/Umum

Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tiring, yang diperuntukan untuk perorangan ataupun badan usaha. Penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek / bilyet giro, kartu ATM dan media lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI.

Giro Maxima

Simpanan dana pihak ketiga yang diperuntukan untuk perorangan ataupun badan usaha,yang menginginkan bunga setinggi bunga deposito tetapi sefleksibel tabungan. Penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek / bilyet giro, kartu ATM dan media lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI.

Deposito

Deposito Berjangka

Deposito dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan memberi jaminan keamanan dan kepastian investasi anda dengan jangka waktu selama 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Produk Simpanan

49annualreport2013 BankBHI

Kredit Modal Kerja

Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya sangat berfluktuasi.

Pinjaman Aksep (PA)

Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya tidak terlampau fluktuatif yang disesuaikan dengan siklus dari kebutuhannya.

Kredit Investasi

Pinjaman Dengan Angsuran (PDA)

Pinjaman untuk pembiayaan investasi, dimana sumber pengembaliannya diharapkan dari keuntungan atau hasil dari investasi tersebut.

Kredit Investasi Kendaraan Bermotor (KIKB)

Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan kredit investasi.

Kredit Konsumer

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kredit untuk membiayai pembelian rumah tinggal/ruko/rukan dalam kondisi baru/bekas yang akan ditempati / dipergunakan sendiri oleh calon debitur.

Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan kredit konsumsi.

Kredit Multi Fungsi (KMF)

Kredit ringan tanpa agunan yang berguna untuk berbagai macam keperluan yang ditujukan untuk karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan.

Bank Garansi

Fasilitas kredit tidak langsung untuk memberikan jaminan kepada debitur yang akan melakukan transaksi usahanya.

Produk Pinjaman

50 annualreport2013 BankBHI

ATM (dengan jaringan ALTO)

Fasilitas ATM dengan jaringan ALTO yang ditujukan untuk memberi kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, baik untuk tarik tunai, informasi saldo maupun transfer antar rekening Bank anggota ALTO secara online melalui jaringan ATM ALTO selama 24 jam termasuk transaksi dengan jaringan-jaringan ATM lainnya seperti ATM Bersama dan ATM Prima.

Safe Deposit Box (SDB)*

Fasilitas untuk memberikan jaminan keamanan bagi nasabah untuk penyimpanan barang-barang berharganya.

Authorized Money Changer

Fasilitas untuk perdagangan jual-beli mata uang asing/Valas.

*) SDB sementara baru tersedia di Kantor Pusat Operasional, Cabang Tanah Abang, Capem Muara Karang, Cabang Pontianak dan Cabang Pekanbaru.

Jasa Layanan

00annualreport2013 BankBHI

Bank BHI selalu berusaha memberikan dan meningkatkan jasa layanan melalui jasa dan produk unggulan baik kepada setiap calon nasabah maupun

nasabah existing dengan selalu mengedepankan motto kami “SAHABAT BISNIS TERPERCAYA”.

52 annualreport2013 BankBHI

StrukturOrganisasi

TimManajemen

1

6

5

2 3

4

1. R. Soedaryatmo Yosowidagdo

2. Antonius Prabowo Argo

3. Dr. Doddy S. Soewito, SH.,MM

4. Budiarto Santoso

5. Rachman Hakim

6. B. Dwibyantoro

ProfilTimManajemen

ProfilTimManajemen

DewanKomisaris

.1

.2

.3

1. B. Dwibyantoro Komisaris Utama Independen

2. Rachman Hakim Komisaris

3. R. Soedaryatmo Yosowidagdo Komisaris Independen

55annualreport2013 BankBHI

B. DwibyantoroKomisaris Utama Independen

Kelahiran Cimahi 14 September 1955, meniti karir dalam dunia perbankan lebih dari 20 tahun dan menduduki berbagai jabatan strategis sebagai Kepala Cabang Utama, Kepala Urusan/Divisi Kredit dan Marketing pada Bank swasta papan atas. Pada tahun 1994 sampai dengan 2006 menjabat sebagai Direktur di berbagai Bank swasta nasional dengan spesialisasi perencanaan, kredit dan marketing, dan restrukturisasi/turn around berbagai bidang industri termasuk perbankan. Sebelum bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2013, menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Utama Bank Kesawan (2000-2006). Selain berkecimpung pada dunia perbankan mempunyai juga pengalaman mengelola sektor industri penerbangan, properti, perhotelan, maupun power plant.Menyelesaikan pendidikan formal dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung dalam bidang Ekonomi tahun 1981 dan menyelesaikan pendidikan strata 2 bidang Manajemen Strategik (MBA) pada IPPM pada tahun 1989, dan telah mengikuti program BSMR level eksekutif pada tahun 2005.

Rachman Hakim Komisaris

Kelahiran Tanjung Pandan, 23 Oktober 1949. Menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat SMA, Jakarta (1960). Berpengalaman meniti karir sebagai Komisaris Utama PT Cahaya Motorindo Putra (1990-2000) dan sejak tahun 1990 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Cahaya Wiraputra. Sejak tahun 1994 hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank BHI. Telah mengikuti berbagai program, seperti Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Resiko untuk Komisaris Bank, Singapura (2005), refreshment (2006).

R. Soedaryatmo YosowidagdoKomisaris Independen

Kelahiran Solo, 29 Desember 1943. Berpengalaman meniti karir sebagai Staf Pembukuan PT All Indonesian Enterprises (Allient) (1964-1971); Staf Pengawasan Intern Bank Ekspor Impor Indonesia (1970-1973); PT Private Development Finance Company of Indonesia (1973-1982); Instruktur Manajemen Accounting & Keuangan IMPM (1983-1985); General Manager Finance & Accouting PT Nutricia Indonesia (1988-1990); Managing Director PT Deraya Air Service (1990-1992); Business Development Director PT Mayatex (1995-1996); Wakil Direktur Utama PT Bogor Ventura (1996-1997); Presiden Direkur PT Indocitra Finance (1997-2001) dan sejak tahun 2001 hingga sekarang menjabat sebagai Senior Consultant Keuangan & HRD. Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen. Menyelesaikan pendidikan formal dari Ekonomi Akuntansi Universitas Indonesia (1969).

DewanDireksi

.1

.2

.3

1. Antonius Prabowo Argo Direktur Utama

2. Budiarto Santoso Direktur Operasional

3. Doddy S. Soewito Direktur Kepatuhan

57annualreport2013 BankBHI

Antonius Prabowo ArgoDirektur Utama

Kelahiran Bandung, 18 April 1967. Berpengalaman sebagai Regional Head Divisi Business Banking RBS Bank Indonesia (Juni 2010 – September 2010); Regional Head Divisi Business Banking PT.ANZ Panin Bank (Juni 2010 – September 2010); Pemimpin Sub Divisi Pengembangan Produk Bisnis Banking PT. UOB Indonesia Bank (Oktober 2010 – Februari 2011); Pemimpin Sub Divisi Strategi Penjualan dan Manajemen, Portofolio, Corporate Wealth Management PT. UOB Indonesia Bank (Maret – Desember 2011); Pemimpin Divisi Distribusi dan Cabang PT. QNB Kesawan Bank, Tbk (Januari 2012 – Mei 2013). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2013 sebagai Direktur Kredit & Marketing dan sejak bulan Oktober menjabat sebagai Direktur Utama. Menyelesaikan pendidikan formal Strata 1 Jurusan Agronomi di Institut Pertanian Bogor (1990) dan Strata 2 Indonesia Sains & Management – afiliasi dengan Amsterdam School of International Relation (1994). Dan memperoleh gelar Certified Wealth Manager (CWM) pada tahun 2008 dari MM UGM dan ECFT Erasmus University. Telah mengikuti LSPP Level 4 pada 2 Februari 2013.

Budiarto SantosoDirektur Operasional

Kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1963. Berpengalaman meniti karir di perbankan sejak Januari 1984 saat diterima bekerja di Bank Tani Nasional (Prima Ekspress Bank) sampai dengan Agustus 1989, kemudian pindah ke Bank Haga, April 1989 sampai dengan Juli 2008 terakhir tercatat sebagai Kepala Divisi Risk Management & Compliance. Bidang-bidang pekerjaan yang pernah ditangani ; Akunting, Sistem Prosedur, Human Resources, General Affairs, serta manajemen Risiko dan Kepatuhan. Latar belakang pendidikan sebagai seorang Sarjana Ekonomi dan pemegang sertifikat manajemen risiko level V, telah membawa bekal yang cukup untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Ina Perdana (Juli 2008 – Juni 2012) dan Direktur Operasional (Juni 2012 – Juli 2013). Sejak Agustus 2013, bergabung dengan Bank BHI dengan posisi yang sama sebagai sebagai Direktur Operasional efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia pada bulan Oktober 2013.

Doddy S. SoewitoDirektur Kepatuhan

Kelahiran Jakarta, Maret 1963. Saat ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank BHI yang juga membawahi Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Sebelum bergabung dengan Bank BHI sebelumnya adalah sebagai Executive Vice President Finance & Operasi di PT Bank Mutiara Tbk sejak 2010. Memulai karirnya dengan mengikuti ODP (Officer Development Program) di Bank Duta pada tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Remedial Manajer Perusahaan di 1992. Kemudian melanjutkan karirnya di Bank Hastin sejak tahun 1992 – 1998 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Perencanaan Korporat & Pengembangan Bisnis. Di tahun 1998 – 2000, bekerja di Ventura, California, Amerika Serikatsebagai Chief Financial Officer. Karirnya kembali dibidang perbankan dimulai pada saat diangkat sebagai Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko di Bank Akita dari tahun 2000 sampai kemudian diambil alih (diakuisisi) oleh Barclays Bank Indonesia pada awal 2009. Setelah itu, menjabat sebagai Head of Integration di Barclays Bank Indonesia sampai pertengahan 2010. Dalam perjalanan karirnya, telah mengikuti beberapa pelatihan dan juga pernah tergabung dalam beberapa organisasi di bidang Perbankan dan Manajemen. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1988, kemudian menyelesaikan studi di Magister Manajemen jurusan Manajemen Akuntansi di FPS-Magister Manajemen FE UI pada tahun 1994 dan terakhir telah mendapatkan gelar Doktor dari Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, jurusan Strategic Management pada pertengahan tahun 2013.

00 annualreport2013 BankBHI

PejabatEksekutif

.1

.2

.3

.4

.5

.6

1. Setiawan Boediharjo Kepala Divisi SKAI

2. Jony Mulyawan Kepala Divisi Marketing

3. Mariawati Tjitradinata Kepala Divisi SDM

4. Aryanto Halawa Kepala Divisi Operasional

5. Frangky Karly Kepala Divisi Kredit Support

6. Wie Min Kepala Divisi Treasury

59annualreport2013 BankBHI

Jony Mulyawan Kepala Divisi Marketing

Kelahiran Jakarta, 13 Desember 1961. Menyelesaikan pendidikan formal dari D3 Akademi Keuangan & Perbankan “LPI” dan S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kalpataru. Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Bagian Kredit Bank Pelita Jakarta (1983-1990); Pimpinan Cabang Bank CIC (1990-2002); Pimpinan Wilayah I Bank CIC dengan membawahi beberapa Cabang luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (2002-2004); Pimpinan Wilayah I Bank Century dengan membawahi 14 Cabang di Jakarta (2005-2009); Pimpinan Wilayah IV Bank Century dengan membawahi beberapa Cabang luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (Februari 2009-Juni 2009). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2009 dengan menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing Bank BHI. Telah Menyelesaikan BSMR level 4 pada bulan Februari 2013.

Frangky KarlyKepala Divisi Kredit Support

Kelahiran Makassar, 13 September 1962. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar (1984). Berpengalaman meniti karir sebagai Individual Business Unit Manager Cabang Makassar PT. Bank Niaga (September 1990 – Januari 2002); Manajer Keuangan PT. Airmas Pradana (Mei 2003 – September 2005); Kepala Divisi Credit Support & Remedial PT. Bank QNB Kesawan (Mei 2006 – Januari 2012). Bergabung dengan Bank BHI sejak Mei 2013 sebagai Tim Task Force Bank BHI Kantor Pusat dan pada November 2013 menjabat sebagai Credit Support Division Head.Telah menyelesaikan BSMR Level 1 pada Desember 2009 dan Refreshment Program pada Februari 2014.

Mariawati Tjitradinata Kepala Divisi SDM

Kelahiran Jakarta, 27 November 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Manajemen di Universitas Jayabaya (1989). Berpengalaman meniti karir sebagai HRD Dept. Head PT. Bank Supreme (1993 – 1996); HRD Dept. Head PT. Bank Metropolitan (1996 – 1999); HRD Dept. Head PT. BPPN Center (1999 – 2001); Ass. Head HRD PT. Ramayana Lestari Sentosa (2001 – 2003); HRD Division Head PT. Bank Asiatic (2003 – 2004); HRD Dept. Head PT. Bank Akita (2004 – 2009); HRD Dept. Head PT. Bank Mayapada Int., Tbk (2009 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 dan hingga sekarang menjabat sebagai HRD & GA Division Head.

Aryanto Halawa Kepala Divisi Operasional

Lahir di Niaspada 11 Juli 1977.Saat ini sedang menyelesaikan Program S1 di salah satuUniversitas Negeri di Jakarta. Memulai karir di Bank sebagai Staf Pembukuan di PT. Bank CentralDagang (1997 – 1999).Bergabung di Bank BHI tahun 2000 sebagai Staf Management Information System, kemudian pada tahun 2012 menjabat sebagai Operational Centre Department Head dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional.

Wie Min Kepala Divisi Treasury

Kelahiran Manggar, 6 April 1977. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Akuntansi STIE YAI (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 1996 sebagai Treasury Operational BHI sampai tahun 2008 kemudian menjadi Treasury Dept. Head; menjabat sebagai Kepala Biro Treasury sejak tahun 2012 sampai 2013 dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury.

Setiawan BoediharjoKepala Divisi SKAI

Kelahiran Yogyakarta, 14 September 1950. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Strata 1 Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1980). Berpengalaman meniti karir sebagai Pemimpin Kelompok Auditor Bank BNI Surabaya (September 1981 – September 2005); Pemimpin Satuan Pengawas Intern (SPI) Dana Pensiun Bank BNI (November 2005 – Oktober 2007); Komite Pemantau Resiko Bank BNI (Oktober 2007 – Maret 2011); Komite Audit Bank Kesawan (November 2010 – 2012). Bergabung dengan Bank BHI sebagai Kepala Divisi SKAI sejak tahun 2012 sampai sekarang.

60 annualreport2013 BankBHI

PimpinanCabang

J.B. BudiartoPimpinan Kantor Pusat Operasional

Kelahiran Surabaya, 21 November 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (1992). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer PT Bank Halim Indonesia Cabang Kapasan, Surabaya (1994-2000); Account OfficerPT Bank Halim Indonesia Cabang Kelapa Gading, Jakarta (2000-2001); Pimpinan Cabang PT Bank Halim Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (2001-2007); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (2007-2010); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang The East, Jakarta (2010); dan terakhir sebagai Deputy Pimpinan KPO PT Bank ICBC Indonesia (2010). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2010 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Kantor Pusat Operasional.

Tiara RespatiPimpinan Capem Panglima Polim

Kelahiran, 19 Agustus 1971. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti (1990-1995). Berpengalamanmeniti karir sebagai Service Assistant Bank Tiara (1996-2000); AO Bank Danpac (2001-2004); Branch Manager Bank Century Panglima Polim (2004-2006); Mortage Loan Departement Head Bank Mutiara (2007-2012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 dan sampai sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Panglima Polim.

Lirani TjendraPimpinan Capem Kelapa Gading

Kelahiran Jakarta, 1 Februari 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 dari Manajemen Keuangan & Perbankan di STIE Tri Dharma Widya, Jakarta(1984). Berpengalaman meniti karir sebagai Relationship Manager PT. Bank Hana (2008 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun2011 dengan menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Gajah Mada dan sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Kelapa Gading.

Rosalia Sri RedjekiPimpinan Cabang Tanah Abang

Kelahiran Pekalongan, 15 Mei 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Komputerisasi Akuntansi Universitas BinaNusantara (1994). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Umum Nasional (1988-1993) dan terakhir sebagai Account Officer Bank Central Dagang (1993 -1995). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 1996 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Tanah Abang. Telah mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Resiko (2007).

Ferry IndrawanPimpinan Capem Gajah Mada

Kelahiran, Serang, 5 Juni 1970. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi STIE Y.A.I Jakarta (2005). Berpengalaman menitikarir sebagai Pimpinan Cabang PT. Bank Central Asia, Tbk (Juni 1989 – Januari 2009); Wakil Direktur CV. Multi Sport Indonesia (Januari 2009 – Maret 2011); sekarang); Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 dansejak tahun 2013 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Gajah Mada. Telah menyelesaikan sertifikasi BSMR Level 2 pada Februari 2008 dan Refreshment Program pada Februari 2014.

Meilia KosasihPimpinan Capem Muara Karang

Kelahiran, 7 Mei 1966. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi dari Universitas Kristen Djaya (1987-1991). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Seksi Kredit Bank Prima Express (1989-1995); Pimpinan KCP PT. Bank Prasidh Utama (1995-2000); Pimpinan KC Tanah Abang PT. Bank Fama Internasional (2001-2012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Capem Muara Karang.

61annualreport2013 BankBHI

EfiandyPimpinan Capem Jembatan Lima

Kelahiran Tanjung Pinang, 4 Desember 1965. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Pancasila (1993). Berpengalaman meniti karir sebagai Bagian Kredit PT Bank Rahardja (1993-1996); Account Officer PT Bank Pikko Capem Bekasi (1998-2004); Pimpinan Cabang PT Duta Kirana Finance Padang Sumbar (2005) dan terakhir sebagai Marketing PT Bank Mega Capem Pangeran Jayakarta (2005-2006). Bergabung dengan Bank BHI sebagai Marketing sejak tahun 2006 dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Jembatan Lima.

Septenus Sama’aro LahaguPimpinan Capem Bekasi

Kelahiran Nias, 19 September 1981. Menyelesaikan pendidikan formal dari D-3 Ekonomi Keuangan di Akademi Keuangan dan Perbankan MDP, Palembang (2001-2004) S-1 Manajemen di STIE Adhy Niaga, Bekasi (2006-2010). Berpengalaman meniti karir sebagai StaffSalesman PT. Limasta Corp. ,Palembang (2001 – 2004); Junior AO Bank Halim Indonesia (2005-2007); Senior AO di Bank ICBC Indonesia (2007-2010).Bergabung dengan Bank BHI sebagai Kabag. Marketing KCP Panglima Polim (2010 – 2011); PJS. Pimpinan KCP Bekasi (2011) dan terakhir sebagai Pimpinan KCP Bekasi sampai sekarang.

SoenandarPimpinan Cabang Surabaya-Bratang

Kelahiran Sidoarjo, 24 Januari 1974. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Universitas Putra (1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Central Dagang Surabaya (1993-1994); Account OfficerBank Tamara Surabaya (1994-1999); Team Leader Account Officer Bank Tata Surabaya (1997-1999); Marketing & Purchasing Export Division PT Dharmabusana Eloksinggasana (1999-2000); Kepala Bagian Marketing Bank Bisnis Internasional Surabaya (2000-2004) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Surabaya Ngatel Bank Kesawan (2004-2006). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2006 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang.

Jeane MuliawanPimpinan Capem Jatinegara

Kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1960. Menyelesaikan pendidikan formal dari Manajemen Keuangan & Perbankan STIE Perbanas (2003). Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Gudang PT Blaupunk Electronic (1978-1982); Wakil Pimpinan Cabang PT Bank Bumi Arta (1982-2006) dan terakhir sebagai Finance-Chosen Car (2007). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Jatinegara.

Alexius Lukito CandiawanPimpinan Cabang Bandung

Kelahiran Bandung, 19 Mei 1960. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Sosial Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1985). Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Bank Tamara Bandung (1990-2000) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Bank Mega Bandung (2000-2003). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2003 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bandung.

Enny Rivana SusantiPimpinan Cabang Solo

Kelahiran Solo, 17 September 1960. Menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat SMA. Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Bank Tamara (1993-2000) dan terakhir sebagai BPR Bina Langgeng Mulia (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2004 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Solo.

62 annualreport2013 BankBHI

Nico Yudhinata LayPimpinan Cabang Pontianak

Kelahiran Pontianak, Pontianak, 2 Juni 1972. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi Universitas Panca Bhakti Pontianak(1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Petugas Kredit Review Bank Lippo Pontianak (Mei 1994 – Maret 1997); Staff Branch Banking PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Pontianak (April 1997 – September 1998); Account Officer Bank Panin Pontianak (Oktober 1998 – November 2002); Funding Officer Bank Mega Pontianak (November 2005 – Maret 2008). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2013 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pontianak. Telah menyelesaikan LSPP Level 3 pada Juli 2012 dan Refreshment Program pada Februari 2014.

Dwiarini SulistiowatiPimpinan Cabang Surabaya-Rajawali

Kelahiran, 11 September 1967. Menyelesaikan pendidikan formal dari S2 Manajemen Universitas Airlangga, Surabaya (2011-2012). Berpengalama meniti karir sebagai AO Bank Industri (1995-1996); PJS Pimpinan KC Surabaya Rajawali Bank Mutiara(1998-2006); Direktur Keuangan PT. Dinamika Mitra Sejati (2006-2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya Rajawali.

JohnyPimpinan Cabang Pekan Baru

Kelahiran 9 April 1974. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Universitas Jambi (1991-1995). Berpengalamanmeniti karir sebagai Pimpinan Kantor Cabang Pekanbaru Bank Mutiara (2007-2009); Staff Branch Banking Bank Artha Graha (2011-2012). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pekanbaru.

Markus JunusPimpinan Cabang Tangerang

Kelahiran Jakarta, 1 Maret 1970. Menyelesaikan S1 Strata 1 Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta (1994). Berpengalaman meniti karir sebagai Branch Manager Cabang Tangerang Bank Ganesha (Juli 1993 – Januari 2013).Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2013 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Tangerang. Telah menyelesaikan BSMR Level 3 pada Agustus 2012 dan Refreshment Program pada Februari 2014.

Bank BHI bertekad melakukan pembenahan dan perbaikan kinerja secara terpadu. Target Jangka Panjang adalah menjadikan Bank BHI sebagai

Bank yang dikenal, terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang

kompeten dan memiliki integritas tinggi.

64 annualreport2013 BankBHI

JaringanKantor

65annualreport2013 BankBHI

Jumlah Kantor

Jatabek : 12 KantorBandung : 1 KantorSolo : 1 KantorSurabaya : 2 KantorPontianak : 1 KantorPekanbaru : 1 Kantor

Total : 18 Kantor

Kantor Pusat Operasional : 1 KantorKantor Cabang : 8 KantorKantor Cabang Pembantu : 7 KantorKantor Kas : 2 Kantor

Total : 18 Kantor

66 annualreport2013 BankBHI

Kantor Pusat:

Asean Tower Lt. 2-3Jl. KH. Samanhudi No. 10

Jakarta 10710Telp (021) 3841178

Fax (021) 3841022, 3841023

Kantor Pusat Operasional

Asean Tower Lt.1Jl. KH. Samanhudi No. 10Jakarta 10710Telp (021) 3841088Fax (021) 3852574, 3852579

Tanah Abang

Jl. Fachrudin 36 Blok A No. 16-17 Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250Telp (021) 3926618Fax (021) 3802486, 3801836

Surabaya-Bratang Kompleks Ruko RMIJl. Bratang Binangun Blok J/3Surabaya 60284 Telp (031) 5029939 Fax (031) 5039170

Kantor Cabang Pembantu :

Panglima Polim Grand Panglima Polim Raya Jl. Panglima Polim Raya Kav. 19 Jakarta Selatan 12130Telp (021) 7397532, 7397533 Fax (021) 72799114

Bandung

Capitol Plaza Jl. Jend Sudirman No. 91-CBandung 40241Telp (022) 4212270Fax (022) 4212271

Pontianak

Jl. Imam Bonjol No. 567Pontianak 78124Telp (0561) 762838Fax (0561) 762906

Solo Jl. Gatot Subroto No. 190 A-B Solo 57153 Telp (0271) 666677 Fax (0271) 635991

Tangerang Plaza Merdeka Mas Jl. Merdeka Blok C 1-2 Cimone, Tangerang 17113 Telp (021) 55768875 Fax (021) 5582292

Surabaya-Rajawali

Jl. Rajawali No. 49-MSurabaya Utara 60175Telp (031) 3535333Fax (031) 3520200

Pekan Baru

Jl. Jend Sudirman No.68E F Pekan Baru 28152Telp (0761) 44777Fax (0761) 43600

Kantor Cabang :

Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 90 Jakarta Barat 11140 Telp (021) 63861025 Fax (021) 63861028

Jembatan Lima Jl. KH. Moch Mansyur No. 120-DJembatan LimaJakarta Barat 11210Telp (021) 6323339 Fax (021) 6304251

67annualreport2013 BankBHI

Kelapa Gading

Ruko Inkopal Blok C No. 30Kelapa Gading, Jakarta UtaraTelp (021) 4528746Fax (021) 4524317

Muara Karang

Jl. Pluit Karang Raya No. 26Blok CC 5 Selatan Kav. 44Jakarta Utara 14440Telp (021) 6604108Fax (021) 6679622

Jatinegara

Jl. Otista Raya No. 40-AJakarta Timur Telp (021) 2801386Fax (021) 85909656

Bekasi

Ruko Pusat MegahJl. Cut Mutia Blok A No. 4Bekasi Timur 17113Telp (021) 8812250Fax (021) 88349213

Kantor Kas :

Tanah Abang

Pasar Tanah Abang Blok B Lantai 5 unit kantor No. 1Jl. FachrudinTelp (021) 23574337Fax (021) 23574336

Taman Palem

Sekolah Pelita KasihKomp. Taman Palem Lestari Blok E9/1Cengkareng, Jakarta Barat 11730Telp (021) 55956909Fax (021) 55956909

Melalui jaringan kantor diharapkan brand awareness semakin meningkat di mata nasabah dan masyarakat, sehingga dapat mendorong peningkatan pertumbuhan terhadap ; product, service, dan lain-lain

69annualreport2013 BankBHI

Laporan Tahunan PT Bank Harda Internasional tahun 2013 yang memuat laporan keuangan dan informasi yang terkait dengan PT Bank Harda Internasional selama tahun 2013, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Harda Internasional yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

Jakarta, Desember 2013

Komisaris

Direksi

B. DwibyantoroKomisaris Utama Independen

Antonius Prabowo ArgoDirektur Utama

R.Soedaryatmo Y.Komisaris Independen

Budiarto SantosoDirektur Operasional

Rachman Hakim Komisaris

Dr. Doddy S. Soewito, SH.,MMDirektur Kepatuhan

TanggungJawabLaporanTahunan

LaporanKeuangandanAudit

PT Bank Harda Internasional Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012/ Financial Statements with Independent Auditors’ Report Years Ended December 31, 2013 and 2012

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT BANK HARDA INTERNASIONAL FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan…………………………… 1 - 2 .…………………..Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………. 3 ……………Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas..................................... 4 …..….…………..Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas.................................................... 5 - 6 ……..…………………..Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan..…………………. 7 - 70 ……..………….Notes to the Financial Statements

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

1

Catatan/ Notes 2013 2012

ASET ASSETS Kas 2e,4 13.903.576.175 11.327.483.725 Cash Giro pada Bank Indonesia 2e,2i,2j,5 108.680.511.207 115.647.257.653 Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain 2e,2i,2j, 2n,6 3.934.627.295 8.779.176.851 Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 2e,2k,2n,7 94.984.831.234 148.974.484.043 Placements with Bank Indonesia Efek-efek 2e,2l,2n,8 157.296.596.170 250.600.596.587 Securities Kredit yang diberikan 2d,2e,2m, setelah dikurangi cadangan 2n,9,25 Loans kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment sebesar Rp 5.690.174.325 losses of Rp 5,690,174,325 as of pada 31 Desember 2013 dan December 31, 2013 and Rp 10.101.128.814 pada Rp 10,101,128,814 as of 31 Desember 2012 December 31, 2012 Pihak berelasi 1.819.592.750 2.239.796.746 Related parties Pihak ketiga 1.206.314.605.851 1.144.299.123.508 Third parties

Kredit yang diberikan - bersih 1.208.134.198.601 1.146.538.920.254 Loans - net

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 2x,10 8.526.229.057 10.015.809.748 Interest receivables Biaya dibayar dimuka 2r 7.995.944.241 6.976.390.969 Prepaid expenses Aset tetap 2o,11 Fixed assets setelah dikurangi akumulasi net of accumulated penyusutan sebesar depreciation of Rp 27.636.726.958 pada Rp 27,636,726,958 as of 31 Desember 2013 dan December 31, 2013 and Rp 25.062.561.181 pada Rp 25,062,561,181 as of 31 Desember 2012 15.676.460.951 14.348.966.186 December 31, 2012 Aset pajak tangguhan - bersih 2z,16 4.174.360.980 2.539.756.114 Deferred tax assets - net Aset takberwujud - bersih 2p,12 1.172.150.736 1.383.414.216 Intangible assets - net Aset lain-lain - bersih 2n,2q,2s,13,16 13.702.636.880 13.490.304.439 Other assets - net

JUMLAH ASET 1.638.182.123.527 1.730.622.560.785 TOTAL ASSETS

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

2

Catatan/ Notes 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2f,2t 1.781.457.022 1.512.111.198 Obligations due immediately Simpanan nasabah 2d,2f,2u Deposits from customers

Pihak berelasi 14,25 6.017.233.454 10.886.359.229 Related parties Pihak ketiga 1.332.469.082.284 1.420.732.394.316 Third parties

Jumlah 1.338.486.315.738 1.431.618.753.545 Total Simpanan dari bank lain 2d,2f,2v Deposits from other banks

Pihak berelasi 15,25 643.977.574 3.992.157.076 Related parties Pihak ketiga 63.546.218.046 93.875.623.044 Third parties

Jumlah 64.190.195.620 97.867.780.120 Total Utang pajak 2z,16 5.061.174.532 5.324.648.482 Taxes payable Pendapatan diterima dimuka 2x,2y 493.375.419 551.836.178 Unearned income Bunga yang masih harus dibayar 2x 5.126.850.591 4.108.523.969 Accrued interests Liabilitas imbalan pasca-kerja 2w,17 12.266.973.960 11.020.363.634 Post-employment benefits liabilities Liabilitas lain-lain 18 2.566.734.714 3.736.097.131 Other liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.429.973.077.596 1.555.740.114.257 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham dengan nilai nominal 19 Capital stock - nominal

Rp 1.000.000 per saham Rp 1,000,000 per share Modal dasar 200.000 saham Authorized capital - 200,000 shares pada tanggal 31 Desember 2013 as of December 31, 2013 dan 2012. Modal ditempatkan and 2012. Share capital issued dan disetor penuh 146.600 saham and fully paid – 146,600 shares pada tanggal 31 Desember 2013 dan as of December 31, 2013 and 125.000 saham tanggal 125,000 shares as of 31 Desember 2012 146.600.000.000 125.000.000.000 December 31, 2012

Saldo laba 19 Retained earnings Ditentukan penggunaannya 1.500.000.000 1.500.000.000 Appropriate Tidak ditentukan penggunaannya 60.109.045.931 48.382.446.528 Unappropriate

JUMLAH EKUITAS 208.209.045.931 174.882.446.528 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.638.182.123.527 1.730.622.560.785 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

3

Catatan/ Notes 2013 2012

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME OPERASIONAL AND EXPENSES Pendapatan bunga 2d,2x,2y,20,25 164.774.399.623 167.174.650.396 Interest income Beban bunga 2d,2x,21,25,27 (91.221.887.037) (93.674.566.123) Interest expenses

Pendapatan bunga - bersih 73.552.512.586 73.500.084.273 Interest income - net

Pendapatan operasional lainnya Other operating income Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 2c 75.494.103 326.599.246 Gain on foreign exchange - net Provisi dan komisi selain Fees and commissions dari kredit - bersih 2y 2.412.958.566 1.903.871.824 not related to loans - net Pendapatan administrasi dan Administration and penalties denda 4.188.839.320 2.421.123.455 income Keuntungan penjualan efek-efek 2l - 312.000.000 Gain from sale of securities Lain-lain - bersih 701.703.231 727.761.992 Others - net

Jumlah pendapatan operasional lainnya 7.378.995.220 5.691.356.517 Total other operating income

Pemulihan cadangan kerugian Reversal of allowance for penurunan nilai aset keuangan 2n,3a,1, impairment losses on financial dan aset non keuangan 22 3.628.492.472 2.154.250.776 assets and non financial assets

Beban operasional lainnya 2w,3a,3, Other operating expenses Umum dan administrasi 23 (27.559.455.480) (23.051.632.834) General and administrative expenses Tenaga kerja (40.762.084.034) (32.561.093.227) Personnel expenses

Jumlah beban operasional lainnya (68.321.539.514) (55.612.726.061) Total other operating expenses

LABA OPERASIONAL - BERSIH 16.238.460.764 25.732.965.505 INCOME FROM OPERATIONS - NET

PENDAPATAN (BEBAN) NON NON-OPERATING OPERASIONAL - BERSIH 2o,24 INCOME (EXPENSES) - NET Keuntungan penjualan Gain on sale of

aset tetap - bersih 20.251.695 2.210.059.667 fixed assets - net Kerugian atas penjualan agunan Loss on disposal of foreclosed

yang diambil alih (30.000.000) (576.820.863) assets Lainnya - bersih (158.978.328) (111.227.468) Others - net

PENDAPATAN (BEBAN) NON - NON-OPERATING OPERASIONAL - BERSIH (168.726.633) 1.522.011.336 INCOME (EXPENSES) - NET

LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE (BEBAN) PAJAK 16.069.734.131 27.254.976.841 TAX BENEFIT (EXPENSE)

Manfaat (beban) pajak: 2z,16 Tax Benefit (expense): Kini (5.977.739.594) (7.194.836.869) Current Tangguhan 1.634.604.866 (4.023.280) Deffered

Beban pajak - bersih (4.343.134.728) (7.198.860.149) Tax expense - net

LABA TAHUN BERJALAN 11.726.599.403 20.056.116.692 INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN SETELAH PAJAK - - INCOME AFTER TAX

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 11.726.599.403 20.056.116.692 FOR THE YEAR

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

4

Modal ditempatkan Saldo laba/Retained earnings

dan disetor penuh/ Tidak Share capital Ditentukan ditentukan Catatan/ issued and penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Note fully paid Appropriate Unappropriate Total equity

Saldo per 31 Desember 2011/ Balance December 31, 2011 125.000.000.000 - 29.826.329.836 154.826.329.836

Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year - - 20.056.116.692 20.056.116.692 Pembentukan cadangan umum/ Allocation for general reserve 19 - 1.500.000.000 (1.500.000.000) -

Saldo per 31 Desember 2012/ Balance as of December 31, 2012 125.000.000.000 1.500.000.000 48.382.446.528 174.882.446.528

Penambahan modal/ Additional Capital 19 21.600.000.000 - - 21.600.000.000 Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year - - 11.726.599.403 11.726.599.403

Saldo per 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013 146.600.000.000 1.500.000.000 60.109.045.931 208.209.045.931

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

5

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES

Bunga, hasil investasi, provisi Interest, gain on investment, fees dan komisi yang diterima 166.263.980.313 166.394.905.050 and commissions received Bunga dan beban yang dibayar (90.203.560.413) (93.353.498.914) Interest and expenses paid Pendapatan operasional lainnya 10.931.993.589 7.519.008.047 Other operating income Laba selisih kurs - bersih 75.494.103 326.599.246 Gain on foreign exchange - net Beban tenaga kerja (41.525.150.071) (30.623.606.398) Personnel expenses Beban administrasi dan umum (22.239.592.836) (19.897.822.187) General and administrative expenses Beban non operasi - bersih (188.978.328) (688.048.331) Non-operating expenses - net

Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities sebelum perubahan aset before changes in operating assets dan liabilitas operasi 23.114.186.357 29.677.536.513 and liabilities

Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets: Efek-efek 93.304.000.417 3.292.477.863 Securities Kredit yang diberikan (61.595.278.346) (114.025.259.171) Loans Biaya dibayar dimuka (1.019.553.271) (3.489.691.584) Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka (6.854.836.869) (7.534.350.995) Prepaid taxes Aset lain-lain (212.332.442) (8.060.134.239) Other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities: Simpanan Deposits Giro (33.456.560.702) 15.067.271.433 Demand deposits Tabungan (16.292.342.890) (9.703.146.406) Saving deposits Deposito berjangka (77.061.118.715) 126.799.557.125 Time deposits Utang pajak 613.623.325 (394.273.527) Taxes payable Liabilitas lain-lain (958.477.351) (657.178.501) Other liabilities

Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided by (digunakan untuk) aktivitas operasi (80.418.690.487) 30.972.808.511 (used in) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Pembelian aset tetap (4.424.530.674) (1.191.223.714) Purchased of fixed assets Penjualan aset tetap 31.099.500 2.431.338.000 Sale of fixed assets Pembelian aset takberwujud (12.734.700) (765.515.454) Purchased of intangible assets

Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided by (digunakan untuk) aktivitas investasi (4.406.165.874) 474.598.832 (used in) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITY Tambahan modal disetor 21.600.000.000 - Additional paid in capital

Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows from financing aktivitas pendanaan 21.600.000.000 - activity

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

6

2013 2012

KENAIKAN (PENURUNAN) INCREASE (DECREASE) IN BERSIH KAS DAN SETARA CASH AND CASH KAS (63.224.856.361) 31.447.407.343 EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL CASH AND CASH EQUIVALENTS TAHUN 284.728.402.272 253.280.994.929 AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS TAHUN 221.503.545.911 284.728.402.272 AT END OF THE YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consists of: Kas 13.903.576.175 11.327.483.725 Cash Giro pada Bank Indonesia 108.680.511.207 115.647.257.653 Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain 3.934.627.295 8.779.176.851 Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 94.984.831.234 148.974.484.043 Placements with Bank Indonesia

Jumlah kas dan setara kas 221.503.545.911 284.728.402.272 Total cash and cash equivalents

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bank Harda Internasional (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-895.HT. 01.01.TH.93 tanggal 10 Februari 1993 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret 1993, Tambahan No. 1316. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu yang terakhir dengan Akta No. 22 tanggal 23 Desember 2013 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, SH., M.Kn., Notaris, khususnya perubahan pasal 11 ayat (3) dan pasal 14 ayat (3) Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 20 Januari 2014 dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-02450 tahun 2014.

PT Bank Harda Internasional (the "Bank") was established by Notarial Deed No. 242 dated October 21, 1992 from Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-895.HT.01.01.TH.93 dated February 10, 1993 and published in State Gazette No. 25 dated March 27, 1993, Supplement No. 1316. Articles of Association have been amended several times, the latest was amended by Notarial Deed No. 22, dated December 23, 2013 of Notary P. Sutrisno A. Tampubolon, SH., M.Kn., regarding the changes of article 11 paragraph (3) and article 14 paragraph (3) Company’s Article of Association. The amendment was received and registered by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia dated January 20, 2014 in its letter No. AHU-AH.01.10-02450 year 2014.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, tujuan Bank adalah melakukan usaha perbankan dengan melaksanakan kegiatan usaha antara lain menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, dan membeli melalui pelelangan agunan sesuai maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank.

In accordance with Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the purpose of the Bank is to conduct banking business by conducting business activities such as collecting funds from the community, providing loans, issuing letters of credit, conducting day care activities for the benefit of other parties under a contract, and buying through the auction of collateral as well as part in the event that the debtor does not fulfill its obligations.

Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. 455/KMK.07/1994 tanggal 8 September 1994. Selain usaha perbankan umum, Bank juga melakukan usaha sebagai pedagang valuta asing sesuai dengan Surat Izin No. 29/56/UOPM tanggal 20 Desember 1996 dari Urusan Operasi Pengendalian Moneter Bank Indonesia, yang telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 tanggal 24 Desember 2003.

The Bank obtained a license as a Commercial Bank from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia with the decision No. 455/KMK.07/1994 dated September 8, 1994. In addition to commercial banking business, the Bank also conducts business as a foreign exchange trader in accordance with Permit Letter No. 29/56/UOPM dated December 20, 1996 from the Operations Control Monetary Affairs Bank Indonesia, which was amended by the Decree of the Director of Licensing and Banking Information No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 dated December 24, 2003.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat No. 9/1163/DPNP/Prz tanggal 21 Nopember 2008. Bank saat ini mempunyai 9 (sembilan) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2 (dua) Kantor Kas.

Bank's Head Office is located at Jalan Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 and has received approval from Bank Indonesia by Letter No. 9/1163/DPNP/Prz dated November 21, 2008. The Bank currently has 9 (nine) Branch Offices, 7 (seven) Sub-branch Offices, and 2 (two) Cash Offices.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 PT Bank Harda Internasional memiliki 415 dan 390 karyawan (data tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012 PT Bank Harda Internasional has 415 and 390 employees (unaudited).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Bank tahun 2013 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee in 2013 are as follows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Komisaris Utama *Bernardus Dwibyantoro President Commissioner Wakil Komisaris Utama Rachman Hakim Vice President Commissioner Komisaris Independen Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Independent Commissioner

Dewan Direksi: Board of Directors: Direktur Utama **Antonius Prabowo Argo President Director Direktur Kepatuhan ***Doddy Setyantoko Soewito Compliance Director Direktur Operasional ****Budiarto Santoso Operational Director

Komite Audit: Audit Committee: Ketua Bernardus Dwibyantoro Chairman Anggota Kohar Widjaja Member Anggota Diane Christina Member

* Telah efektif melalui surat Bank Indonesia tanggal

13 Desember 2012 No. 14/154/GBI/DPIP/Rahasia; Pihak Independen.

* Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated December 13, 2012 No. 14/154/GBI/DPIP/Rahasia; Independent Party.

** Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 24 Oktober 2013 No. 15/85/GBI/DPIP/Rahasia; Ending Fadjar telah mengundurkan diri efektif tanggal 30 April 2013.

** Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated October 24, 2013 No. 15/85/GBI/DPIP/Rahasia; Ending Fadjar effectively resigned on April 30, 2013.

*** Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 12 Februari 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia.

*** Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated February 12, 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia.

**** Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 1 Oktober 2013 No. 15/64/GBI/DPIP/Rahasia; Peggy Puger telah mengundurkan diri efektif tanggal 30 Juni 2013.

**** Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated October 1, 2013 No. 15/64/GBI/DPIP/Rahasia; Peggy Puger effectively resigned on June 30, 2013.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Bank tahun 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee in 2012 are as follows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Komisaris Utama *Bernardus Dwibyantoro President Commissioner Wakil Komisaris Utama Rachman Hakim Vice President Commissioner Komisaris Independen Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Independent Commissioner

Dewan Direksi: Board of Directors: Direktur Utama **Ending Fadjar President Director Direktur Kredit dan Marketing ***Marcellinus Adrianto Setio Credit and Marketing Director Direktur Kepatuhan - Compliance Director Direktur Operasional ****Peggy Puger Operational Director Komite Audit: Audit Committee: Ketua Setijono Pudjowarsito Chairman Anggota Kohar Widjaja Member Anggota Diane Christina Member

* Telah efektif melalui surat Bank Indonesia tanggal

13 Desember 2012 No. 14/154/GBI/DPIP/Rahasia; Pihak Independen.

* Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated December 13, 2012 No. 14/154/GBI/DPIP/Rahasia; Independent Party.

** Pejabat sementara Direktur Kredit dan Marketing. ** Acting Credit and Marketing Director. *** Telah mengundurkan diri efektif tanggal

29 Oktober 2012. *** Effectively resigned on October 29, 2012.

**** Pejabat sementara Direktur Kepatuhan. **** Acting Compliance Director.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini, yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 8 April 2014.

The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements, which were completed and authorized for issue on April 8, 2014.

Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements are set out below:

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis for preparation of financial statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

The presentation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia, requires the use of estimates and assumptions that affect:

nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan

pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,

the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements,

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan b. Change in accounting policies and

disclosures

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan ini.

The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several amended SAKs which has been revised and effective starting on January 1, 2013 as disclosed in this Notes to the Financial Statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing c. Foreign currencies transactions and

balances

Bank menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah (Rp).

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Indonesian Rupiah (IDR).

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transaction are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currency are presented in Rupiah using the middle rate by Bank Indonesia.

Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

The resulting gain or loss arising from foreign currency translations is credited or charged in the current year statements of comprehensive income.

Kurs tengah Reuters (dalam Rupiah) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jam 16.00 WIB adalah sebagai berikut:

The prevailing middle rate Reuters (in Rupiah) as of December 31, 2013 and 2012 at 16.00 Western Indonesian Time are as follows:

2013 2012

Dolar Amerika Serikat 12.170 9.637 United States Dollar

d. Transaksi dengan pihak berelasi d. Transaction with related parties

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”:

The Bank conduct into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” as:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. Memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

i. Has control or joint control over the reporting entity;

ii. Has significant influence over the

reporting entity; or iii. Is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) d. Transaction with related parties (continued)

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is the entity who organize the program, then sponsoring entity are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

e. Aset keuangan e. Financial assets

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Bank applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

PSAK No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajar serta pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 28.

PSAK No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class, for all financial instruments recognized at fair value. In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for level 3 fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. The PSAK also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management. The fair value measurement disclosures and the liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the PSAK and are presented in Note 28.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value and, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

The Bank’s financial assets are classified as follows:

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Financial assets are classified as held-to-maturity investment if only these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held- to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.

These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as finance income in the statements of comprehensive income.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.

In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and method of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Bank derecognizes a financial asset if and only if the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or the Bank transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognizes the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Investasi pada sukuk Investment in sukuk Bank menerapkan PSAK No. 110, Akuntansi Sukuk. PSAK 110 ini mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif.

The Bank has applied PSAK No. 110, Accounting for Sukuk. PSAK 110 establishes the recognition, measurement, presentation and disclosures of sukuk ijarah and sukuk mudharabah transactions. Implementation of this PSAK is applied prospectively.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement Sebelum pengakuan awal, Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan tujuan investasi Bank. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:

Before the initial recognition, the Bank determines the classification of investment in sukuk based on the purpose of Bank’s investment. The classification in sukuk investment comprised of:

- Biaya perolehan - Acquisition cost

Apabila investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

If the investment is held within a business entity that aims to acquire assets of contractual cash and there is a contractual requirement to determine the specific date of principal payments and/or the result.

Pada saat pengukuran awal, investasi dicatat sebesar biaya perolehan yang sudah termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, investasi sukuk ini diukur pada nilai perolehan yang diamortisasi. Selisih Antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu instrumen sukuk.

At the initial measurement, the investment is recorded at acquisition cost which already includes the transaction cost. After the initial recognition, the sukuk investment is measured on amortized cost. The difference between acquisition cost and nominal value is amortized using straight line method during the period of the sukuk instrument.

Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Bank mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.

If there is an indication of impairment, then the Bank will measure the recoverable amount. If the recoverable amount is less than recorded amount, then the Bank will recognizes the impairment losses. Recoverable amount represents the amount which will be recoverable from the principal repayment regardless of its present value.

Penyajian Presentation

Pendapatan investasi dan beban amortisasi disajikan secara neto dalam laporan laba rugi komprehensif.

Investment income and amortization expense are presented in net amount in the statements of comprehensive income.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Reklasifikasi Reclassification

Bank tidak dapat mengubah klasifikasi investasi, kecuali perubahan tujuan model usaha. Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh Bank. Arus kas kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk mudharabah atau arus kas imbalan (consideration/ujrah) dari sukuk ijarah. Setelah pengakuan awal, jika arus kas aktual berbeda dengan tujuan investasi yang telah ditetapkan, maka Bank menelaah kembali konsistensi tujuan investasinya.

The Bank cannot change investment classification, unless there is a change in the business model’s purpose. Business model that is intended to gain contractual cash flow is based on the investment purpose set by Bank. The underlying contractual cash flow is cash flow from revenue sharing and principal of sukuk mudharabah or benefit cash flow (consideration/ujrah) from sukuk ijarah. After initial recognition, if the actual cash flow differs from the investment purpose initially set by the Bank, then the Bank reconsiders the consequences of the investment purpose.

f. Liabilitas keuangan f. Financial liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.

The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized cost.

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized cost.

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Bank derecognizes financial liabilities, if and only if, the Bank’s liabilities are discharged, cancelled or they expired.

g. Pengukuran nilai wajar g. Fair value measurement

Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:

The Bank measures the fair value of the financial instruments held by on the following hierarchy:

1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk

instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.

1. Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) g. Fair value measurement (continued)

2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada

input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.

2. Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.

3. Teknik penilaian menggunakan input

yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.

3. Valuation techniques using unobservable inputs. This category includes all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not by observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. This category includes instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.

h. Reklasifikasi aset keuangan h. Reclassifications of financial assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.

Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit/loss category while it is held or issued. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity investments, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) h. Reclassifications of financial assets

(continued)

(i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

(i) are did when the financial asset so close to maturity or call date when the changes of the interest rate would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;

(ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh

secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

(ii) occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or the Bank has finished the prepayments; or

(iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

(iii) are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.

Reclassification of financial assets from held-to maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized as profit/loss.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus di amortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses is amortised by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.

i. Saling hapus instrumen keuangan i. Off setting financial instrument

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:

Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, the Bank:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and to settle the liability simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

j. Demand Deposits with Bank Indonesia and

other banks

Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain k. Placements with Bank Indonesia and other

banks

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).

l. Efek-efek l. Securities

Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done by classification of securities into groups of certain financial assets net of allowance for impairment losses (Note 2e).

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Securities purchased under resale agreements are presented as asset and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.

m. Kredit yang diberikan m. Loans

Kredit yang diberikan adalah kas dan setara kas yang diberikan berdasarkan perjanjian dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans are cash and cash equivalents granted based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after specified periods.

Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Kredit yang diberikan (lanjutan) m. Loans (continued)

Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring relating to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.

Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah deposito berjangka, tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.

Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Generally, the Bank uses time deposits, land and buildings, vehicles, account receivables, machines and inventories to mitigate the credit risk.

Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all credits extended as secondary sources of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.

Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.

Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.

n. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan n. Impairment of financial and non-financial

assets

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, and the events that occurred losses have impacted the estimated future cash flows of the financial assets that can be realibly estimated.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

The objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

breach of contract, such as a default on delinquency in interest or principal payments; or

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) n. Impairment of financial and non-financial

assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation; or

penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.

significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.

The estimated period between an occurring loss and its identification is determined by management for each identified portfolio.

Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Initially the Bank assesses whether there is any objective evidence of impairment for financial asset whose balance is individually significant. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset is included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank states that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 3.000.000.000 untuk tahun 2013 dan Rp 5.000.000.000 untuk tahun 2012 serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.

Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 3,000,000,000 for 2013 and Rp 5,000,000,000 for 2012 and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) n. Impairment of financial and non-financial

assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika kredit yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

For the purposes of an evaluation of individual impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows that is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether the foreclosure is probable or not.

Bank telah menerapkan statistical model analysis method, dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:

The Bank applied to applied statistical model analysis method, using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:

Data historis probability of default, Historical data of the probability of default, Waktu pemulihan, The timing of recoveries, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given

default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen

mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.

The amount of loss incurred (loss given default), and

Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss is decreased and the decrease can be related objectively to an that occurred event after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The reversal amount of the impairment is recognized in the statement of comprehensive income.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) n. Impairment of financial and non-financial

assets (lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagai panduan untuk menghitung minimum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Related to compliance with Bank Indonesia, the Bank implements Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012 regarding “Assessment of Asset Quality of Commercial Bank” as a guide to calculate minimum allowance for possible Losses of earning assets that should be established in accordance to the provision of Bank Indonesia.

Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.

Earning assets consist of demand deposits in Bank Indonesia and other banks, placement in Bank Indonesia and other banks, securities, government bonds and commitments and contingencies that have credit risk.

Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang harus dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Allowance for possible losses to be calculated according to the Bank Indonesia regulation are as follows:

a) 1% dari aset produktif yang digolongkan

Lancar, di luar penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, instrumen hutang lain yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai;

a) 1% from earning assets that classified as Current, outside the placement in Bank Indonesia, Government Bonds, other debt instruments that issued by Government of Republic of Indonesia and earning asset that guaranteed as cash collateral;

b) 5% dari aset produktif yang digolongkan

Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;

b) 5% from earning assets that classified as Special Mention net of collateral;

c) 15% dari aset produktif yang digolongkan

Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; c) 15% from earning assets that classified as

Substandard net of collateral;

d) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan

d) 50% from earning assets that classified as Doubtful net of collateral;

e) 100% dari aset produktif yang digolongkan

Macet setelah dikurangi agunan. e) 100% from earning assets that classified as

Loss net of collateral;

Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam penghitungan penyisihan penghapusan aset sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Criteria for evaluation of collateral that can be minimized in the calculation of impairment losses of assets in accordance with Bank Indonesia regulation.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Nilai tercatat dari asset yang bukan asset keuangan Bank, kecuali asset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari asset tersebut akan diestimasi.

The carrying amounts of the Bank’s non financial assets, other than deffered tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) n. Impairment of financial and non-financial

assets (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued)

Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan niai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.

The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and it fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates use to determine the recoverable amount.

Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat asset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.

An impairment loss reserve is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determine, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.

Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penghapusan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.

The Bank is not required to provide an allowance for impairment losses for non-productive assets, but the Bank should still calculate the impairment losses in accordance with the applicable accounting standars.

o. Aset tetap o. Fixed assets

Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan.

The Bank adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised PSAK No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked PSAK No. 47, “Accounting the Land”. The adoption of the revised PSAK has no impact on the financial statements.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset tetap (lanjutan) o. Fixed assets (continued)

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets, except for land, is computed using the straight-line method for fixed assets over the estimated useful life of the assets, as follows:

Masa manfaat/ Useful life

Bangunan 5 - 10 tahun/years Buildings Kendaraan 5 tahun/years Vehicles Inventaris dan peralatan kantor 1 - 10 tahun/years Inventories and office equipments Instalasi dan renovasi 1 - 10 tahun/years Instalations and renovation

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at each year end and the effect of any changes in estimating for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset takberwujud p. Intangible assets

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank.

Intangible assets consist of software acquired by the Bank.

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.

Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemostrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.

Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful life internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.

Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.

An intangible asset is derecognized on disposal or when there is no future economic benefits are expected from its use or disposal

Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah lima hingga sepuluh tahun.

Amortization is recognized in statements of income on a straight-line method over the estimated useful life of the software, from the date it is available for use. The estimated useful life of software is five until ten years.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.

Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.

q. Agunan yang diambil alih q. Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) dan disajikan dalam akun “Aset lain-lain” dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Foreclosed assets represent loan collateral acquired by the Bank and presented as “Other assets” account less allowance for impairment losses.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Agunan yang diambil alih (lanjutan) q. Foreclosed assets (continued)

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat berdasarkan nilai terendah antara saldo kredit dan nilai aset yang telah dinilai atau harga yang disepakati bersama. Selisih lebih antara saldo kredit dengan nilai aset yang telah dinilai, yang tidak dapat ditagih dari debitur, disajikan pada penyisihan penghapusan kredit yang diberikan.

Foreclosed collateral is recognized by the lowest price between the value of foreclosed asset and the remaining loan principal or price which have been agreed on. The difference between the value of foreclosed asset and the remaining loan principal that has not been collected from debtor, presented on the allowance for loans.

Biaya pemeliharaan yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi agunan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Expenses for maintaining foreclosed assets are recognized in the current statements of comprehensive income.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

The differences between the value foreclosed assets and sale are recognized as gains or losses on the sale of foreclosed assets. If there is a permanent declining value, the carrying amount is written down to recognize the permanent declining value and the loss is recognized in the statements of comprehensive income.

r. Biaya dibayar dimuka r. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

s. Aset lain-lain s. Other assets

Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. Termasuk dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha.

Other assets consist of assets that cannot be classified under the above accounts and not material to establish its own post. Among such assets are fixed assets that are not used in commerce.

t. Liabilitas segera t. Obligation due immediately

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2f).

Obligation due immediately is recorded when it occurrs or due to a direct order from the shareholder both public and other bank. Obligation due immediately is stated at the amortized cost (Note 2f).

u. Simpanan nasabah u. Deposits from customers

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).

At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2f).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Simpanan dari bank Lain v. Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan deposito berjangka.

Deposits from other banks consist of the liability to other banks, both domestic and overseas in the form of demand deposits and time deposits.

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif (Catatan 2f).

At initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits are measured subsequently at amortized costs using interest rate (Note 2f).

w. Imbalan pasca-kerja w. Post-employment benefits

Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.

The Bank adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Bank decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Bank’s financial statements.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.

By PSAK No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date.

Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuaria diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.

The exceed arised are determined as gains or losses actuarial are recognized using the straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.

Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Bank menghitung liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.

The Bank calculates defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) w. Post-employment benefits (continued)

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.

The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.

Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif.

When the post-employment benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of income on a straight-line basis over the average service period until the post-employment benefits become vested. The portion of post-employment benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statements of comprehensive income.

x. Pengakuan pendapatan dan beban bunga x. Recognition of interest income and

expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).

Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 2e).

Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan meliputi:

Interest income and expense recognized in the financial statement includes:

Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.

Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.

Bunga atas semua aset yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank.

Beban diakui pada saat terjadinya.

Interest of assets is classified as trading assets. Interest income on all trading financial assets are considered unsignificant to the Bank’s trading operations.

Expenses are recognized when incurred.

y. Provisi dan komisi y. Fees and commissions

Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian (pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Significant fees and commissions which are directly related to lending activities is recognized as part (deduction) of the cost of credit and will be recognized as interest income on the basis of amortized by the effective interest rate method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Beban diakui pada saat terjadinya provisi

dan komisi (lanjutan) y. Expenses are recognized when incurred fees

and commissions (continued)

Pendapatan dan beban provisi atau komisi lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu tertentu ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Income and provision expense or other commissions not related to the loan activities and certain time period or not material according to the Bank are recognized as income or expense at the time of the transaction occurred.

z. Pajak Penghasilan z. Income Tax

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.

The Bank applied PSAK No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Penerapan awal SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan Bank.

The revised SAK also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, on comprehensive income during the period. The initial adoption of the revised SAK did not give any impact to the Bank’s financial statements.

Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting basis of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences arised of differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences, as long it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is measured at the tax rates that have enacted or substantively enacted as of the statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

z. Pajak Penghasilan (lanjutan) z. Income Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are stated in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recognized when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN

PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES

AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with PSAK are best estimates undertaken in accordance with the applicable standards. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are by past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are by management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 28).

This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 28).

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan a.1. Allowances for impairment losses of

financial assets

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi

(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty

(continued)

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued)

Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flow considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

a.2. Menentukan nilai wajar instrumen

keuangan a.2. Determining fair values of financial

instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2g for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

a.3. Imbalan pasca-kerja karyawan a.3. Post-employment benefits

Present value atas imbalan pasca-kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the post-employment benefits depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The assumptions used in determining the net cost or income for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting

dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank

b. Critical accounting judgements in applying the Bank’s accounting policies

Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:

Critical accounting judgements made in applying the Bank's accounting policies include:

b.1. Penilaian atas instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments

Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.

The Bank's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2g.

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2. Financial asset and liability classification

Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:

The Bank’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).

In classifying financial assets as “held-to-maturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 2e).

4. KAS 4. CASH 2013 2012

Rupiah Rupiah Khasanah 13.760.914.150 11.181.906.600 Vault room Teller 142.662.025 145.577.125 Teller

Jumlah 13.903.576.175 11.327.483.725 Total

Cash in Safe dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (pihak ketiga).

Cash in Safe and Cash in Transit are insured for burglary risks with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (third party).

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2013 2012

Giro pada Bank Indonesia 108.680.511.207 115.647.257.653 Demand deposits with Bank Indonesia

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masing-masing sebesar 8,05% dan 8,00% untuk mata uang Rupiah.

As of December 31, 2013 and 2012, the Minimum Reserve requirement (GWM) of the Bank were 8.05% and 8.00% for Rupiah currency, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding the Minimum Reserve Requirement (GWM) of Commercial Banks.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2013 2012

Pihak ketiga Third parties

PT Bank Central Asia Tbk 1.450.823.457 6.423.082.468 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.207.735.940 778.459.083 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Tengah - Slamet Riyadi 588.218.120 628.812.984 Jawa Tengah - Slamet Riyadi PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 275.000.000 285.000.000 Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Internasional PT Bank Internasional

Indonesia Tbk 271.493.264 167.872.097 Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk - Surabaya 136.691.866 488.949.267 Jawa Timur Tbk - Surabaya PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 4.138.677 4.570.677 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 525.971 2.430.275 (Persero) Tbk

Jumlah 3.934.627.295 8.779.176.851 Total

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in demand deposits with other banks.

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on demand deposits with other banks to be provide as of December 31, 2013 and 2012.

Tingkat suku bunga rata-rata giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

The average interest rates of demand deposits with other banks are as follows:

2013 2012

Rupiah 0 - 2,5% 0 - 2,0% Rupiah

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku, semua giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar.

By the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation, all demand deposits with other banks as of December 31, 2013 and 2012 were classified as current.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.

As of December 31, 2013 and 2012, there were no demand deposits with other banks which are pledged.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA 2013 2012

Rupiah Rupiah BI - Deposit Facility 94.984.831.234 38.995.669.072 BI - Deposit Facility BI - Term Deposit - 109.978.814.971 BI - Term Deposit

Jumlah - bersih 94.984.831.234 148.974.484.043 Total - net

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku, penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar.

By the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation, placements with Bank Indonesia as of December 31, 2013 and 2012 were classified as current.

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia to be provided as of December 31, 2013 and 2012.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA (continued)

Tingkat suku bunga rata-rata penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The average interest rates of placements with Bank Indonesia are as follows:

2013 2012

Rupiah 4,81% 4,00% Rupiah

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia yang dijaminkan.

As of December 31, 2013 and 2012, there were no placements with Bank Indonesia which are pledged.

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

2013 2012

a. Efek-efek yang dibeli dengan a. Securities purchased under janji dijual kembali 14.181.800.000 - resale agreements

b. Dimiliki hingga jatuh tempo 143.114.796.170 250.600.596.587 b. Held to maturity

Jumlah 157.296.596.170 250.600.596.587 Total

a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual

kembali a. Securities purchased under resale

agreements

2013

Pendapatan bunga belum Tanggal jatuh Nilai penjualan diamortisasi/

Tanggal dimulai/ tempo/ kembali/ Unamortized Nilai tercatat/ Jenis efek Starting date Due date Resale value interest income Carrying value Types of securities

Rupiah: Rupiah: Obligasi pemerintah Government bond FR 0064 13/12/2013 10/01/2014 14.346.515.144 (164.715.144) 14.181.800.000 FR 0064

Jumlah 14.181.800.000 Total

b. Dimiliki hingga jatuh tempo b. Held to maturity

Berdasarkan jenis, mata uang dan

kolektibilitas: By type, currency and collectibility:

2013

Bunga yang belum Nilai tercatat/Carrying amount Nilai diamortisasi/ nominal/ Unamortized Lancar/ Macet/ Jumlah/ Par value interest Current Loss Total

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Rupiah Rupiah Obligasi pemerintah 87.248.000.000 6.603.492.702 93.851.492.702 - 93.851.492.702 Government bonds Obligasi korporasi 48.995.719.966 267.583.502 49.263.303.468 - 49.263.303.468 Corporate bonds

Jumlah Rupiah 136.243.719.966 6.871.076.204 143.114.796.170 - 143.114.796.170 Total Rupiah

2012

Bunga yang belum Nilai tercatat/Carrying amount Nilai diamortisasi/ nominal/ Unamortized Lancar/ Macet/ Jumlah/ Par value interest Current Loss Total

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Rupiah Rupiah Obligasi pemerintah 117.248.000.000 8.001.155.092 125.249.155.092 - 125.249.155.092 Government bonds Obligasi korporasi 125.500.000.000 (148.558.505 ) 125.351.441.495 - 125.351.441.495 Corporate bonds

Jumlah Rupiah 242.748.000.000 7.852.596.587 250.600.596.587 - 250.600.596.587 Total Rupiah

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: By remaining maturity: 2013 2012

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Kurang dari 1 bulan - 20.003.183.558 Less than 1 month 1-3 bulan - 29.997.961.244 1-3 months 3-12 bulan 21.996.867.623 40.246.711.320 3-12 months Lebih dari 12 bulan 121.117.928.547 160.352.740.465 Over 12 months

Jumlah 143.114.796.170 250.600.596.587 Total Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreements Kurang dari 1 bulan 14.181.800.000 - Less than 1 month

Jumlah 14.181.800.000 - Total

Jumlah efek-efek 157.296.596.170 250.600.596.587 Total securities

Berdasarkan efek-efek pemerintah dan bukan pemerintah:

By government and non government securities:

Jenis 2013 2012 Type

Efek-efek pemerintah 108.033.292.702 125.249.155.092 Government securities Efek-efek bukan pemerintah 49.263.303.468 125.351.441.495 Non-government securities

Jumlah 157.296.596.170 250.600.596.587 Total

Berdasarkan pihak berelasi: By related parties:

Nama pihak 2013 2012 Name

Pihak berelasi - - Related parties Pihak ketiga - bersih 157.296.596.170 250.600.596.587 Third parties - net

Jumlah - bersih 157.296.596.170 250.600.596.587 Total - net

Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut:

The details of government bonds are as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Frekuensi Tingkat Tanggal pembayaran

Nominal suku bunga Nilai tercatat jatuh bunga/ Rp/ per tahun (%)/ Rp/ tempo/ Frequency of No. Series/ Par value Interest rate Carrying amount Maturity interest Series No. Rp per year (%) Rp date payment

Obligasi suku bunga tetap/ FR 0046 10.000.000.000 9,50% 9.850.630.398 15/07/2023 6 bulan/months Fixed rate FR 0046 10.000.000.000 9,50% 9.755.846.629 15/07/2023 6 bulan/months bonds FR 0047 10.000.000.000 10,00% 9.972.068.263 15/02/2028 6 bulan/months

FR 0047 10.000.000.000 10,00% 11.451.277.316 15/02/2028 6 bulan/months FR 0047 10.000.000.000 10,00% 11.451.361.542 15/02/2028 6 bulan/months FR 0047 10.000.000.000 10,00% 10.944.873.332 15/02/2028 6 bulan/months FR 0052 10.000.000.000 10,50% 11.672.567.247 15/08/2030 6 bulan/months FR 0052 10.000.000.000 10,50% 11.543.991.760 15/08/2030 6 bulan/months FR 0026 3.000.000.000 11,00% 2.996.867.623 15/10/2014 6 bulan/months FR 0028 2.248.000.000 10,00% 2.230.263.252 15/07/2017 6 bulan/months FR 0032 1.000.000.000 15,00% 984.292.987 15/07/2018 6 bulan/months FR 0040 1.000.000.000 11,00% 997.452.353 15/09/2025 6 bulan/months

87.248.000.000 93.851.492.702

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued) 31 Desember 2012/December 31, 2012

Frekuensi Tingkat Tanggal pembayaran

Nominal suku bunga Nilai tercatat jatuh bunga/ Rp/ per tahun (%)/ Rp/ tempo/ Frequency of No. Series/ Par value Interest rate Carrying amount Maturity interest Series No. Rp per year (%) Rp date payment

Obligasi suku FR 0020 20.000.000.000 14,28% 21.210.086.051 15/12/2013 6 bulan/months bunga tetap/ FR 0046 10.000.000.000 9,50% 9.841.884.004 15/07/2023 6 bulan/months Fixed rate FR 0046 10.000.000.000 9,50% 9.741.486.597 15/07/2023 6 bulan/months bonds FR 0047 10.000.000.000 10,00% 9.971.817.625 15/02/2028 6 bulan/months

FR 0047 10.000.000.000 10,00% 11.504.030.942 15/02/2028 6 bulan/months FR 0047 10.000.000.000 10,00% 11.504.118.668 15/02/2028 6 bulan/months FR 0047 10.000.000.000 10,00% 10.977.752.668 15/02/2028 6 bulan/months FR 0052 10.000.000.000 10,50% 11.716.606.178 15/08/2030 6 bulan/months FR 0052 10.000.000.000 10,50% 11.584.133.287 15/08/2030 6 bulan/months SUKUK 002 10.000.000.000 8,70% 9.997.961.244 10/02/2013 1 bulan/month FR 0026 3.000.000.000 11,00% 2.993.486.999 15/10/2014 6 bulan/months FR 0028 2.248.000.000 10,00% 2.226.278.074 15/07/2017 6 bulan/months FR 0032 1.000.000.000 15,00% 982.079.547 15/07/2018 6 bulan/months FR 0040 1.000.000.000 11,00% 997.433.208 15/09/2025 6 bulan/months

117.248.000.000 125.249.155.092

Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat adalah sebagai berikut:

The details of corporate bonds rating are as follows:

2013

Peringkat/ Suku bunga/ Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Rating Interest rate Par value Carrying amount

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity PANORAMA I Th 2012 SERI B idBBB+ 12,25% 10.000.000.000 10.000.000.000 PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finance Berkelanjutan I Federal Inti Finance Seri B Th 2012 idAA+ 7,35% 10.000.000.000 10.000.000.000 Seri B Th 2012 Indofood Sukses Makmur V Th 2009 idAA+ 13% 8.000.000.000 8.000.000.000 Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Efek beragunan aset danareksa Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) idAAA 7,75% 7.995.719.966 7.995.719.966 BTN 03 (EBA Kelas A) Indosat VII Th 2009 Seri B idAA+ 11,75% 7.000.000.000 7.219.916.465 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 idAA+ 11,85% 3.000.000.000 3.043.681.658 Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 idAAA 10,40% 2.000.000.000 2.003.985.379 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII idAA+ 12,25% 1.000.000.000 1.000.000.000 PLN - VII

Jumlah 48.995.719.966 49.263.303.468 Total

2012

Peringkat/ Suku bunga/ Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Rating Interest rate Par value Carrying amount

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Astra Sedaya Finance XII Th 2011 Astra Sedaya Finance XII Seri B idAA+ 8,90% 10.000.000.000 10.000.000.000 Th 2011 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri C idAA+ 10,45% 10.000.000.000 10.000.000.000 BCA Finance III Th 2010 Seri C Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B idA+ 9,10% 10.000.000.000 10.000.000.000 Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B MTN II Perum Pegadaian Th 2011 idAA+ 7,75% 10.000.000.000 10.001.493.902 MTN II Perum Pegadaian Th 2011 MTN II Perum Pegadaian Th 2011 idAA+ 7,75% 10.000.000.000 10.001.689.655 MTN II Perum Pegadaian Th 2011 PANORAMA I Th 2012 SERI B idBBB+ 12,25% 10.000.000.000 10.000.000.000 PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finance idAA+ 7,35% 10.000.000.000 10.000.000.000 Berkelanjutan I Federal Inti Finance Seri B Th 2012 Seri B Th 2012 Efek beragunan aset danareksa idAAA 7,75% 10.000.000.000 10.000.000.000 Efek Beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) BTN 03 (EBA Kelas A) Indofood Sukses Makmur V Th 2009 idAA+ 13,00% 8.000.000.000 8.000.000.000 Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Indosat VII Th 2009 Seri B idAA+ 11,75% 7.000.000.000 7.281.468.831 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi I Bank Mega Th 2008 idA 11,50% 5.500.000.000 5.282.405.247 Subordinasi I Bank Mega Th 2008 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 idA 12,25% 5.000.000.000 5.000.000.000 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 idAA+ 11,10% 5.000.000.000 4.687.045.362 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 idAA+ 10,25% 5.000.000.000 4.994.241.600 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 idAA+ 11,85% 3.000.000.000 3.055.871.302 Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 idAA 13,00% 3.000.000.000 3.043.295.953 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 idAA+ 10,40% 2.000.000.000 2.004.841.926 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII idAA+ 12,25% 1.000.000.000 1.000.000.000 PLN - VII Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 idAA+ 10,25% 1.000.000.000 999.087.717 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008

Jumlah 125.500.000.000 125.351.441.495 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo. Bonds rating classified by Pefindo.

Jangka waktu dan tingkat suku bunga rata-rata efek-efek adalah sebagai berikut:

Maturity period and average interest rates of securities are as follows:

2013 2012

Jangka waktu Maturity period Obligasi pemerintah 11 tahun/years 15 tahun/years Government bonds Obligasi korporasi 3,3 tahun/years 5,5 tahun/years Corporate bonds

Tingkat bunga rata-rata per tahun Average interest rate per year Obligasi pemerintah 10,58% 11,00% Government bonds Obligasi korporasi 10,82% 11,00% Corporate bonds

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in securities.

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on securities to be provided as of December 31, 2013 and 2012.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku, efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar.

In accordance with the prevailing Bank Indonesia Regulation securities as of December 31, 2013 and 2013 were classified as current.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada efek-efek yang dijaminkan.

As of December 31, 2013 and 2012, there were no securities which are pledged.

9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS

a. Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia

a. By type of loans and by Bank Indonesia classification

2013

Dalam

perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Pihak berelasi Related parties Investasi 260.343.530 - - - - 260.343.530 Investment Karyawan 1.559.373.500 - - - - 1.559.373.500 Employee

Jumlah 1.819.717.030 - - - - 1.819.717.030 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (124.280) - - - - (124.280) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak berelasi 1.819.592.750 - - - - 1.819.592.750 related parties

Pihak ketiga Third parties Modal kerja 649.294.495.953 3.121.397.872 - - 3.165.220.305 655.581.114.130 Working capital Investasi 429.332.618.361 1.138.961.277 32.276.473 319.312.281 11.842.608.489 442.665.776.881 Investment Konsumsi 108.127.725.893 1.280.634.337 - - 4.331.904.855 113.740.265.085 Consumer Karyawan - - - - 17.499.800 17.499.800 Employee

Jumlah 1.186.754.840.207 5.540.993.486 32.276.473 319.312.281 19.357.233.449 1.212.004.655.896 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (3.429.082.062) (117.782.009) (5.601.228) (56.963.785) (2.080.620.961) (5.690.050.045) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak ketiga 1.183.325.758.145 5.423.211.477 26.675.245 262.348.496 17.276.612.488 1.206.314.605.851 third parties

Jumlah 1.185.145.350.895 5.423.211.477 26.675.245 262.348.496 17.276.612.488 1.208.134.198.601 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)

a. By type of loans and by Bank Indonesia classification (continued)

2012

Dalam perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Pihak berelasi Related parties Modal kerja 219.848.885 - - - - 219.848.885 Working capital Investasi 1.728.546.935 - - - - 1.728.546.935 Investment Karyawan 314.025.136 - - - - 314.025.136 Employee

Jumlah 2.262.420.956 - - - - 2.262.420.956 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (22.624.210) - - - - (22.624.210 ) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak berelasi 2.239.796.746 - - - - 2.239.796.746 related parties

Pihak ketiga Third parties Modal kerja 592.858.749.636 1.914.527.827 645.793.678 50.000 3.721.957.808 599.141.078.949 Working capital Investasi 400.319.660.060 24.828.893.281 - 9.590.628.482 13.773.668.551 448.512.850.374 Investment Konsumsi 96.330.985.075 1.976.241.071 126.689.782 350.633.471 7.921.649.590 106.706.198.989 Consumer Karyawan - - - - 17.499.800 17.499.800 Employee

Jumlah 1.089.509.394.771 28.719.662.179 772.483.460 9.941.311.953 25.434.775.749 1.154.377.628.112 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (2.136.810.023) (3.148.939.889) (61.556.467) (228.973.216) (4.502.225.009) (10.078.504.604 ) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak ketiga 1.087.372.584.748 25.570.722.290 710.926.993 9.712.338.737 20.932.550.740 1.144.299.123.508 third parties

Jumlah 1.089.612.381.494 25.570.722.290 710.926.993 9.712.338.737 20.932.550.740 1.146.538.920.254 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:

The average interest rates per year are as follows:

2013 2012

Modal kerja 12,25% 11,75% Working capital Investasi 13,00% 12,25% Investment Konsumsi 12,75% 12,00% Consumer Karyawan 11,00% 11,00% Employee

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan

klasifikasi Bank Indonesia b. By economic sectors and by Bank Indonesia

classification

2013

Dalam perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Pihak berelasi Related parties Perdagangan besar dan eceran 260.343.530 - - - - 260.343.530 Trading Lain-lain 1.559.373.500 - - - - 1.559.373.500 Others

Jumlah 1.819.717.030 - - - - 1.819.717.030 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (124.280) - - - - (124.280) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak berelasi 1.819.592.750 - - - - 1.819.592.750 related parties

Pihak ketiga Third parties Pertanian, perburuan Agriculture, hunting

dan kehutanan 5.729.596.145 - 32.276.473 - - 5.761.872.618 and forestry Perikanan 21.470.416.434 - - - - 21.470.416.434 Fishery Pertambangan dan penggalian 12.563.805.250 - - - 9.471.383.789 22.035.189.039 Mining and digging Industri pengolahan 170.567.937.833 - - - - 170.567.937.833 Manufacturing Konstruksi 15.351.946.091 2.246.903.946 - - - 17.598.850.037 Construction

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)

b. By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)

2013

Dalam

perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Perdagangan besar dan eceran 478.809.036.380 1.813.830.203 - 319.312.281 4.710.383.860 485.652.562.724 Trading Penyediaan akomodasi dan Provision of accomodation, makan minum 76.958.211.276 - - - - 76.958.211.276 food and beverage Transportasi, pergudangan Transportation, warehouse dan komunikasi 38.482.247.570 199.625.000 - - 547.674.924 39.229.547.494 and communication Perantara keuangan 122.336.152.080 - - 122.336.152.080 Financial intermediaries Real estate, usaha

persewaan dan Real estate, leasing and jasa perusahaan 124.319.002.406 - - - 149.045.724 124.468.048.130 business services

Jasa pendidikan 2.881.385.168 - - - - 2.881.385.168 Education services Jasa kesehatan dan - Health services and

kegiatan sosial 612.712.857 - - - 612.712.857 social activities Jasa kemasyarakatan,

sosial budaya dan Social services, sociocultural hiburan 8.344.241.449 - - - 129.340.497 8.473.581.946 and entertainment

Jasa perorangan yang melayani The personal services rumah tangga 99.893.174 - - - - 99.893.174 serving households

Lain-lain 108.228.256.094 1.280.634.337 - - 4.349.404.655 113.858.295.086 Others

Jumlah 1.186.754.840.207 5.540.993.486 32.276.473 319.312.281 19.357.233.449 1.212.004.655.896 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (3.429.082.062) (117.782.009) (5.601.228) (56.963.785) (2.080.620.961 ) (5.690.050.045) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak ketiga 1.183.325.758.145 5.423.211.477 26.675.245 262.348.496 17.276.612.488 1.206.314.605.851 third parties

Jumlah 1.185.145.350.895 5.423.211.477 26.675.245 262.348.496 17.276.612.488 1.208.134.198.601 Total

2012

Dalam perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Pihak berelasi Related parties Perdagangan besar dan eceran 1.948.395.820 - - - - 1.948.395.820 Trading Lain-lain 314.025.136 - - - - 314.025.136 Others

Jumlah 2.262.420.956 - - - - 2.262.420.956 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (22.624.210) - - - - (22.624.210) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak berelasi 2.239.796.746 - - - - 2.239.796.746 related parties

Pihak ketiga Third parties Pertanian, perburuan Agriculture, hunting

dan kehutanan 3.692.150.823 - - - - 3.692.150.823 and forestry Perikanan 17.924.838.673 - - - - 17.924.838.673 Fishery Pertambangan dan penggalian 18.814.237.031 - - - - 18.814.237.031 Mining and digging Industri pengolahan 159.304.232.837 - - - - 159.304.232.837 Manufacturing Konstruksi 16.216.399.519 - - - - 16.216.399.519 Construction Perdagangan besar dan eceran 405.988.912.724 14.494.415.712 645.793.678 9.590.678.482 7.083.593.146 437.803.393.742 Trading Penyediaan akomodasi dan Provision of accomodation, makan minum 29.806.628.616 138.080.108 - - - 29.944.708.724 food and beverage Transportasi, pergudangan Transportation, warehouse dan komunikasi 58.910.713.916 10.587.406.874 - - 2.696.617.259 72.194.738.049 and communication Perantara keuangan 141.416.061.809 - - - - 141.416.061.809 Financial intermediaries

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)

b. By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)

2012

Dalam perhatian khusus/ Kurang Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Jenis Current mentions Substandard Doubtful Loss Total Type

Real estate, usaha persewaan dan Real estate, leasing and jasa perusahaan 129.138.618.113 699.638.944 - - 7.173.086.940 137.011.343.997 business services

Jasa pendidikan 3.073.947.869 - - - - 3.073.947.869 Education services Jasa kesehatan dan Health services and

kegiatan sosial 656.348.387 - - - 70.144.167 726.492.554 social activities Jasa kemasyarakatan,

sosial budaya dan Social services, sociocultural hiburan 7.622.933.178 705.279.784 - - 472.184.847 8.800.397.809 and entertainment

Jasa perorangan yang melayani The personal services rumah tangga 97.659.724 - - - - 97.659.724 serving households

Lain-lain 96.845.711.552 2.094.840.757 126.689.782 350.633.471 7.939.149.390 107.357.024.952 Others

Jumlah 1.089.509.394.771 28.719.662.179 772.483.460 9.941.311.953 25.434.775.749 1.154.377.628.112 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (2.136.810.023) (3.148.939.889 ) (61.556.467) (228.973.216) (4.502.225.009) (10.078.504.604) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan kepada Total loans to pihak ketiga 1.087.372.584.748 25.570.722.290 710.926.993 9.712.338.737 20.932.550.740 1.144.299.123.508 third parties

Jumlah 1.089.612.381.494 25.570.722.290 710.926.993 9.712.338.737 20.932.550.740 1.146.538.920.254 Total

c. Berdasarkan jangka waktu c. By loan period

Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Loans classification by loan agreements and the remaining maturity are as follows:

Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit: By term of loan agreements:

2013 2012

Sampai dengan 1 tahun 530.135.354.189 447.489.638.094 Until 1 year Lebih dari 1-2 tahun 35.990.173.311 65.166.631.857 Over 1-2 years Lebih dari 2-5 tahun 427.551.641.380 449.294.208.640 Over 2-5 years Lebih dari 5 tahun 220.147.204.046 194.689.570.477 Over 5 years

Jumlah 1.213.824.372.926 1.156.640.049.068 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (5.690.174.325) (10.101.128.814) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 1.208.134.198.601 1.146.538.920.254 Total loans - net

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: By remaining maturity:

2013 2012

Sampai dengan 1 tahun 591.807.911.676 485.299.014.005 Until 1 year Lebih dari 1-2 tahun 104.613.414.164 170.582.700.677 Over 1-2 years Lebih dari 2-5 tahun 371.174.750.130 366.575.551.359 Over 2-5 years Lebih dari 5 tahun 146.228.296.956 134.182.783.027 Over 5 years

Jumlah 1.213.824.372.926 1.156.640.049.068 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (5.690.174.325) (10.101.128.814) impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 1.208.134.198.601 1.146.538.920.254 Total loans - net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jangka waktu (lanjutan) c. By loan period (continued)

Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Other significant information direct with loans are as follows:

a. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi (Catatan 25) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 13,00% dan 12,50%, sedangkan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar 13,00% dan 12,50%.

a. The average annual interest rates for related parties (Note 25) as of December 31, 2013 and 2012 are 13.00% and 12.50%, respectively, while the average interest rates annually for third parties as of December 31, 2013 and 2012 are 13.00% and 12.50%, respectively.

b. Kredit modal kerja berjangka waktu

1 tahun, kredit investasi berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun, kredit konsumsi berjangka waktu maksimal 8 tahun, kredit karyawan berjangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun.

b. Working capital loans have term ranging 1 year, investment loan with term ranging 1 year to 5 years, consumption loans with term maximum 8 years, employee loans with term ranging 1 year to 10 years.

c. Kredit yang direstrukturisasi oleh Bank pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 9.590.865.324.

c. Restructured loans by the Bank in 2013 and 2012 are Rp Nil and Rp 9,590,865,324.

d. Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain.

d. Loans are generally collateralized by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell pledged assets, time deposits or other guarantees.

e. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kredit yang mengalami penurunan nilai menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

e. As of December 31, 2013 and 2012, listing of impaired loans by economic sector are as follows:

2013 2012

Perdagangan besar dan eceran 5.029.696.141 17.320.065.306 Trading Pertanian, perburuan Agriculture, hunting dan kehutanan 32.276.473 - and forestry Pertambangan dan penggalian 9.471.383.789 - Mining and digging Transportasi, pergudangan Transportation, warehouse and

dan komunikasi 547.674.924 2.696.617.259 communication Real estate, usaha persewaan Real estate, leasing and

dan jasa perusahaan 149.045.724 7.173.086.940 business sevice Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 70.144.167 Health services and social activities Jasa kemasyarakatan dan hiburan 129.340.497 472.184.847 Social services and entertainment Lain-lain 4.349.404.655 8.416.472.643 Others

Jumlah 19.708.822.203 36.148.571.162 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (2.143.185.974) (4.792.754.692) Allowance for impairment losses

Jumlah kredit bermasalah Total non performing loan by berdasarkan sektor ekonomi 17.565.636.229 31.355.816.470 economic sectors

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jangka waktu (lanjutan) c. By loan period (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio Non Performing Loans (NPL) gross dan net masing-masing sebesar 1,62% dan 1,47% serta 3,13% dan 2,71%.

As of December 31, 2013 and 2012, the ratio Non Performing Loans (NPL) gross and net are 1.62% and 1.47%, 3.13% and 2.71%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

As of December 31, 2013 and 2012, there are no loans which exceded or penalty the Legal Lending Limit (LLL) as required.

f. Perubahan cadangan kerugian

penurunan nilai adalah sebagai berikut: f. The changes of allowance for impairment

losses are as follows: 2013 2012

Saldo awal tahun 10.101.128.814 10.528.558.727 Balance at beginning of the year Pemulihan tahun berjalan (4.410.954.489) (427.429.913) Reversal during the year

Saldo akhir tahun 5.690.174.325 10.101.128.814 Balance at ending of the year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai.

The management believes that the allowance for impairment losses on loans was adequate.

10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

10. INTEREST RECEIVABLES

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian pendapatan bunga yang masih akan diterima adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the listing of interest receivable are as follows:

2013 2012

Efek-efek 4.037.787.511 5.278.438.067 Securities Kredit yang diberikan 4.488.441.546 4.737.371.681 Loans

Jumlah 8.526.229.057 10.015.809.748 Total

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS 31 Desember 2013/December 31, 2013

Renovasi bangunan atau instalasi/ Peralatan Aset dalam Building kantor/ penyelesaian/ Tanah/ Bangunan/ renovations or Kendaraan/ Office Construction Jumlah/ Land Buildings installations Vehicles equipment in progress Total

Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount: Saldo 1 Januari 2013/ Balance January 1, 2013 4.959.600.000 8.202.971.744 10.891.527.261 3.271.276.860 12.086.151.502 - 39.411.527.367 Penambahan/ Additions - - 179.161.627 83.457.500 1.081.911.547 3.080.000.000 4.424.530.674 Pelepasan/ Disposals - - - (36.500.000) (486.370.132) - (522.870.132) Reklasifikasi/ Reclassifications - (1.015.849.912) 934.016.596 - 81.833.316 - -

Saldo 31 Desember 2013/Balance December 31, 2013 4.959.600.000 7.187.121.832 12.004.705.484 3.318.234.360 12.763.526.233 3.080.000.000 43.313.187.909

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013

Renovasi bangunan atau instalasi/ Peralatan Aset dalam Building kantor/ penyelesaian/ Tanah/ Bangunan/ renovations or Kendaraan/ Office Construction Jumlah/ Land Buildings installations Vehicles equipment in progress Total

Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2013/ Balance January 1, 2013 - 4.002.552.905 8.698.198.878 2.341.876.829 10.019.932.569 - 25.062.561.181 Penambahan/ Additions - 320.520.022 1.207.128.958 580.977.697 977.561.427 - 3.086.188.104

Pelepasan/ Disposals - - - (33.260.000) (478.762.327) - (512.022.327) Reklasifikasi/ Reclassifications - (509.165.307) 444.281.217 - 64.884.090 - - Saldo 31 Desember 2013/Balance December 31, 2013 - 3.813.907.620 10.349.609.053 2.889.594.526 10.583.615.759 - 27.636.726.958

Jumlah tercatat 31 Desember 2013/ Carrying amount December 31, 2013 4.959.600.000 3.373.214.212 1.655.096.431 428.639.834 2.179.910.474 3.080.000.000 15.676.460.951

31 Desember 2012/December 31, 2012

Renovasi bangunan atau instalasi/ Peralatan Building kantor/ Tanah/ Bangunan/ renovations or Kendaraan/ Office Jumlah/ Land Buildings installations Vehicles equipment Total

Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount:

Saldo 1 Januari 2012/ Balance January 1,

2012 4.959.600.000 8.232.471.744 11.099.333.693 7.105.464.360 11.638.412.571 43.035.282.368 Penambahan/ Additions - - 350.687.535 34.857.500 805.678.679 1.191.223.714 Pelepasan/

Disposals - (29.500.000) (558.493.967) (3.869.045.000) (357.939.748) (4.814.978.715)

Saldo 31 Desember 2012/Balance December 31, 2012 4.959.600.000 8.202.971.744 10.891.527.261 3.271.276.860 12.086.151.502 39.411.527.367

Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation:

Saldo 1 Januari 2012/ Balance January 1, 2012 - 3.616.058.389 8.359.588.858 5.350.650.999 9.352.071.374 26.678.369.620 Penambahan/ Additions - 410.298.683 905.640.963 654.920.830 1.007.031.472 2.977.891.948 Pelepasan/ Disposals - (23.804.167) (558.493.967) ( 3.663.695.000) (347.707.253 ) (4.593.700.387) Reklasifikasi/ Reclassifications - - (8.536.976) - 8.536.976 -

Saldo 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012 - 4.002.552.905 8.698.198.878 2.341.876.829 10.019.932.569 25.062.561.181

Jumlah tercatat 31 Desember 2012/ Carrying amount December 31, 2012 4.959.600.000 4.200.418.839 2.193.328.383 929.400.031 2.066.218.933 14.348.966.186

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 3.086.188.104 dan Rp 2.977.891.948 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 23a).

Depreciation expense of fixed assets are charged to general and administrative expense for the years ended December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp 3,086,188,104 and Rp 2,977,891,948 respectively (Note 23a).

Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap kebakaran dan resiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, dan PT Cartis Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 22.592.322.856 dan Rp 22.096.520.566. Perusahaan asuransi tersebut merupakan pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian.

Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with amounts insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, and PT Cartis Insurance Indonesia amounted to Rp 22,592,322,856 and Rp 22,096,520,566, respectively. Those insurance companies are third parties. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses.

Penjualan aset tetap selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 31.099.500 dan Rp 2.431.338.000, dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 10.847.805 dan Rp 221.278.333, serta menghasilkan keuntungan penjualan, masing-masing sebesar Rp 20.251.695 dan Rp 2.210.059.667 yang dicatat pada akun Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih (Catatan 24).

Sale of fixed assets for the years ended 2013 and 2012 are Rp 31,099,500 and Rp 2,431,338,000, each book value are Rp 10,847,805 and Rp 221,278,333, also resulted profit of sales on each fixed assets are Rp 20,251,695 and Rp 2,210,059,667 and recorded at Non Operating Income (Expenses) - Net (Note 24).

Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Bank.

By individual reviewed of fixed asset at the end of the year, the Bank’s management believes there is no indication for impairment in the value of Bank’s fixed assets.

12. ASET TAKBERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSETS

2013 2012

Perangkat Lunak - e-Bank 685.519.800 685.519.800 Software - e-Bank Perangkat Lunak - Oracle Database 622.515.454 622.515.454 Software - Oracle Database Perangkat Lunak - SIAP 352.000.000 352.000.000 Software - SIAP Perangkat Lunak - SKMR 330.000.000 330.000.000 Software - SKMR

Perangkat Lunak - ATM 200.000.000 200.000.000 Software - ATM Perangkat Lunak - SQL 44.936.100 44.936.100 Software - SQL Perangkat Lunak - Konfigura File 40.000.000 40.000.000 Software - File Configure Perangkat Lunak - Antivirus 12.734.700 - Software - Antivirus Perangkat Lunak - Windows 3.977.500 3.977.500 Software - Windows

Jumlah 2.291.683.554 2.278.948.854 Total

Dikurangi: Akumulasi amortisasi (1.119.532.818) (895.534.638) Less: Accumulated amortization

Jumlah - bersih 1.172.150.736 1.383.414.216 Total - net

Aset takberwujud diamortisasi selama 5-10 tahun. Intangible assets are amortized over 5-10 years.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

2013 2012

Agunan yang diambil alih - bersih 2.513.978.512 892.952.248 Foreclosed assets - net Penetapan pajak dalam Taxes assessment proses banding (Catatan 16) 6.808.999.769 8.070.964.410 under appeal (Note 16) Biaya ditangguhkan 697.500.263 858.026.093 Deferred expenses Persediaan buku, barang cetakan dan Inventories of books, printed materai 688.703.353 590.804.688 materials and stamp duty Setoran jaminan 3.808.675.000 3.248.840.000 Security deposits Lain-lain 17.242.000 17.217.000 Others Dikurangi: Less: Cadangan kerugian penurunan nilai aset Allowance for impairment losses on non - keuangan (832.462.017) (188.500.000) non - financial assets

Jumlah - bersih 13.702.636.880 13.490.304.439 Total - net

Agunan yang diambil alih Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.

Foreclosed assets represent loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed assets as required by Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

The changes in allowance impairment for losses on foreclosed assets are as follows:

2013 2012

Saldo awal tahun 188.500.000 1.915.320.863 Balance at beginning of the year Pembentukan (pemulihan) Provision (reversal) selama tahun berjalan 782.462.017 (1.726.820.863) during the year Penghapusan selama tahun berjalan (138.500.000) - Write-off during the year

Saldo akhir tahun 832.462.017 188.500.000 Balance at ending of the year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

Management believes that the allowance for impairment losses on foreclosed assets are adequate to cover losses that may arise.

Biaya ditangguhkan antara lain terdiri dari biaya pra operasional dan lainnya.

Deferred charges, include pre-operational expenses and other deffered changes.

Setoran jaminan terdiri atas deposit ATM ALTO, deposit line telepon, dan deposit sewa.

Advances consists of deposit in ATM ALTO, line telephone deposits and rent deposits.

14. SIMPANAN NASABAH 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 2012

Pihak berelasi 6.017.233.454 10.886.359.229 Related parties Pihak ketiga 1.332.469.082.284 1.420.732.394.316 Third parties

Jumlah 1.338.486.315.738 1.431.618.753.545 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

Simpanan nasabah terdiri dari: Deposits from customers consists of: 2013 2012

Giro 130.115.506.511 152.328.586.121 Demand deposits Tabungan 104.146.420.826 120.438.763.716 Saving deposits Deposito berjangka 1.104.224.388.401 1.158.851.403.708 Time deposits

Jumlah 1.338.486.315.738 1.431.618.753.545 Total

a. Giro terdiri dari: a. Demand deposits consists of:

2013 2012

Pihak berelasi 1.592.672.000 1.062.960.519 Related parties Pihak ketiga 128.522.834.511 151.265.625.602 Third parties

Jumlah 130.115.506.511 152.328.586.121 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun The average interest rates per annum Rupiah 3,25% 4,00% Rupiah

Giro yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).

Demand deposits which received from related parties will be effective at similar terms and conditions as those done with third parties (Note 25).

Terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 21.049.700.000 dan Rp 18.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

There are demand deposits blocked and pledged as loan collateral amounted to Rp 21,049,700,000 and Rp 18,000,000,000 as of December 31, 2013 and 2012.

b. Tabungan terdiri dari: b. Saving deposits consists of:

2013 2012

Pihak berelasi Related parties Tabungan Super 857.857.969 822.014.062 Super Savings Tabungan Harda 104.676.580 166.367.720 Harda Savings Tabunganku 16.962.057 23.317.182 Tabunganku Savings

Jumlah pihak berelasi 979.496.606 1.011.698.964 Total related parties

Pihak ketiga Third parties Tabungan Super 88.266.400.378 97.684.358.550 Super Savings Tabungan Harda 13.261.177.018 19.809.182.000 Harda Savings Tabunganku 1.487.989.860 1.827.485.840 Tabunganku Savings Tabungan karyawan 151.356.964 106.038.362 Employee Savings

Jumlah pihak ketiga 103.166.924.220 119.427.064.752 Total third parties

Jumlah Tabungan 104.146.420.826 120.438.763.716 Total Saving deposits

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun The average interest rates per annum Rupiah 3,30% 3,50% Rupiah

Tabungan yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).

Saving deposits which received from related parties will be effective at similar terms and conditions as those done with third parties (Note 25).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri dari: c. Time deposits consists of:

2013 2012

Pihak berelasi 3.445.064.848 8.811.699.746 Related parties Pihak ketiga 1.100.779.323.553 1.150.039.703.962 Third parties

Jumlah 1.104.224.388.401 1.158.851.403.708 Total

Perincian deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The details of time deposits as of December 31, 2013 and 2012 by maturity are as follows:

Berdasarkan periode deposito berjangka: By period of time deposits:

2013 2012

Pihak berelasi Related parties 1 minggu 125.817.749 5.000.000.000 1 week 1 bulan 2.469.306.058 3.261.699.746 1 month 3 bulan 500.000.000 500.000.000 3 months 6 bulan 349.941.041 50.000.000 6 months

Jumlah pihak berelasi 3.445.064.848 8.811.699.746 Total related parties

Pihak ketiga Third parties On Call 13.300.000.000 1.000.000.000 On Call 1 minggu 79.105.564.493 39.527.656.424 1 week 1 bulan 714.718.976.893 828.741.732.427 1 month 3 bulan 222.707.464.129 196.406.410.253 3 months 6 bulan 28.022.471.397 49.050.934.315 6 months 12 bulan 42.924.846.641 35.312.970.543 12 months

Jumlah pihak ketiga 1.100.779.323.553 1.150.039.703.962 Total third parties

Jumlah 1.104.224.388.401 1.158.851.403.708 Total

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: By remaining period until maturity:

2013 2012

Pihak berelasi Related parties Sampai dengan 1 bulan 2.595.123.807 8.261.699.746 Until 1 month Lebih dari 1 - 3 bulan 500.000.000 500.000.000 Over 1 - 3 months Lebih dari 3 - 6 bulan 349.941.041 50.000.000 Over 3 - 6 months

Jumlah pihak berelasi 3.445.064.848 8.811.699.746 Total related parties

Pihak ketiga Third parties Sampai dengan 1 bulan 862.452.149.250 962.452.250.150 Until 1 month Lebih dari 1 - 3 bulan 179.183.031.150 141.299.170.246 Over 1 - 3 months Lebih dari 3 - 6 bulan 29.726.121.846 24.911.017.101 Over 3 - 6 months Lebih dari 6 - 12 bulan 29.418.021.307 21.377.266.465 Over 6 - 12 months

Jumlah pihak ketiga 1.100.779.323.553 1.150.039.703.962 Total third parties

Jumlah 1.104.224.388.401 1.158.851.403.708 Total

Tingkat suku bunga rata-rata The average interest rates per tahun per annum Rupiah 8,50% 7,00% Rupiah

Deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).

Time deposits which received from related parties will be effective at similar terms and conditions as those done with third parties (Note 25).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan): c. Time deposits consists of (continued):

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 157.638.488.181 dan Rp 132.111.842.728.

Total time deposits which were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 157,638,488,181 and Rp 132,111,842,728, respectively.

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain terdiri dari: The deposits from other banks consists of: 2013 2012

Pihak berelasi Related parties Giro 643.977.574 3.992.157.076 Demand deposits

Jumlah pihak berelasi 643.977.574 3.992.157.076 Total related parties

Pihak ketiga Third parties Giro 16.126.513.292 24.021.814.882 Demand deposits Deposito 47.419.704.754 69.853.808.162 Time deposits

Jumlah pihak ketiga 63.546.218.046 93.875.623.044 Total third parties

Jumlah 64.190.195.620 97.867.780.120 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (Rupiah): The average interest rates per annum (Rupiah):

2013 2012

Giro 3,25% 4,00% Demand deposits Deposito 8,50% 6,75% Deposits

Tidak ada simpanan dari bank lain yang diblokir dan/atau dijadikan jaminan kredit dan transaksi/fasilitas perbankan lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

There are no deposits from other banks blocked and/or pledged as loan collateral as of December 31, 2013 and 2012.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable 2013 2012

Pajak penghasilan: Income taxes: - Pasal 29 2.571.739.594 3.094.836.869 Article 29 - - Pasal 4 (2) 1.534.183.690 1.289.738.488 Article 4 (2) - - Pasal 21 717.138.414 338.205.410 Article 21 - - Pasal 25 146.000.000 500.000.000 Article 25 - - Pasal 23 84.999.404 95.427.698 Article 23 -

Pajak Pertambahan Nilai 7.113.430 6.440.017 Value Added Tax

Jumlah 5.061.174.532 5.324.648.482 Total

b. Pajak kini b. Current Tax

Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari: Tax benefit (expenses) of the Bank consists of:

2013 2012

Pajak kini (5.977.739.594 ) (7.194.836.869) Current tax Pajak tangguhan 1.634.604.866 (4.023.280) Deferred tax

Jumlah (4.343.134.728) (7.198.860.149) Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

b. Pajak kini (lanjutan) b. Current Tax (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba fiskal yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The reconciliation of income before income tax as shown in statements of comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Laba sebelum pajak Income before corporate penghasilan badan 16.069.734.131 27.254.976.841 income tax

Beda waktu: Temporary differences: Penyusutan dan keuntungan Depreciation and gain on

penjualan aset tetap 113.356.873 (922.966.731) sale of fixed assets Manfaat karyawan 1.246.610.326 1.937.486.829 Employee benefits Beban cadangan bonus 1.925.744.308 - Bonus reserve expense

Jumlah 3.285.711.507 1.014.520.098 Total

Beda tetap: Permanent differences: Pemulihan kerugian penurunan nilai Reversal of allowance for impairment aset non-keuangan - (1.726.820.863) losses from non-financial assets Tunjangan PPh pasal 21 3.124.037.377 2.168.284.442 Allowance of tax article 21 Sumbangan 78.275.000 31.606.500 Donations Denda 91.235.719 36.780.458 Penalties Biaya Penetapan Pajak dalam Expense of taxes assesment proses banding 1.261.964.641 - under appeal

Jumlah 4.555.512.737 509.850.537 Total

Laba kena pajak 23.910.958.375 28.779.347.476 Taxable income

Beban pajak penghasilan badan 5.977.739.594 7.194.836.869 Corporate income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes: PPh pasal 25 3.406.000.000 4.100.000.000 Article 25

Utang pajak penghasilan badan 2.571.739.594 3.094.836.869 Corporate income tax payable

Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2013 belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi diatas merupakan dasar dalam pengisian SPT PPh Badan Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Annual corporate income tax return for fiscal year 2013 has yet been submitted. Taxable income results from above reconciliation is the basis in filing the Company’s Annual Tax Return (“SPT”) of Corporate Income Tax for the years ended December 31, 2013 and 2012.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2013 merupakan perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan laporan keuangan ini dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajaknya.

The corporate income tax calculation for the year ended December 31, 2013 is a preliminary estimate prepared for financial statements purposes and subject to revision when the Bank lodges its Annual Tax Returns (“SPT”).

Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat dipulihkan di tahun-tahun mendatang.

The Bank’s management believes that the total deferred tax assets are recoverable in future years.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

b. Pajak kini (lanjutan) b. Current Tax (continued)

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008, pengganti Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010.

By Income Tax Law No. 36/2008, the amendment of Tax Law No. 7/1983, on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective on January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010.

Pada tanggal 27 Nopember 2012, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2007. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 23, dan pajak penghasilan badan sebesar Rp 8.070.964.410, yang terdiri dari:

As of November 27, 2012, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2007. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of value added tax, income tax article 23, and corporate income tax amounted to Rp 8,070,964,410, which consists of:

No. SKPKB/ No. Jenis Pajak/Types of tax SKPKB No. Jumlah/Total

1. PPh badan/Corporate income tax 00004/206/07/046/12 4.660.906.280 2. PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services 00016/107/07/046/12 331.610.588 3. PPh pasal 23/Income tax art 23 00018/203/07/046/12 624.529.188 4. PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services 00037/207/07/046/12 2.453.918.354

Jumlah/Total 8.070.964.410

Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh manajemen Bank. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank telah membayar kekurangan pajaknya.

The result of the audit was agreed by the Bank’s management. As of December 21, 2012, the Bank has paid the underpayment of taxes.

Bank telah mengajukan keberatan atas penetapan SKPKB atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan pasal 23 yang disajikan sebagai bagian dari akun aset lain-lain (Catatan 13). Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, surat keberatan ini masih dalam proses penelaahan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

The Bank has filed an objection to setting the tax underpayment assessment letter (SKPKB) of corporate income tax, value added tax and income tax article 23 presented as part of other assets account (Note 13). Up to the date of the issuance of financial statements, this objection letter is still under reviewed by Directorate General of Taxes.

Pada tanggal 31 Desember 2013, manajemen Bank telah membentuk cadangan atas kekurangan pembayaran pajak untuk tahun 2007 sebesar Rp 1.261.964.641 didasarkan pada estimasi terbaik dari manajemen.

As of December 31, 2013, the Bank’s management has set up provision for tax underpayment for fiscal year of 2007 amountary Rp 1,261,964,641, based on best estimated from the management.

c. Pajak tangguhan c. Deferred tax

2013

Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ 31 Desember 2012/ Koreksi/ comprehensive 31 Desember 2013/ Deferred tax assets (liabilities) December 31, 2012 Corrections income December 31, 2013

Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets (215.334.795) 813.176.988 28.339.219 626.181.412 Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits obligation 2.755.090.909 - 311.652.582 3.066.743.491 Beban cadangan bonus/ Bonus reserve expense - - 481.436.077 481.436.077

Jumlah/Total 2.539.756.114 813.176.988 821.427.878 4.174.360.980

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

c. Pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax (continued) 2012

Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ 31 Desember 2011/ Koreksi/ comprehensive 31 Desember 2012/ Deferred tax assets (liabilities) December 31, 2011 Corrections income December 31, 2012

Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets 273.060.193 (257.653.305) (230.741.683) (215.334.795) Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits obligation 2.270.719.201 - 484.371.708 2.755.090.909

Jumlah/Total 2.543.779.394 (257.653.305) 253.630.025 2.539.756.114

Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat dipulihkan di tahun-tahun mendatang.

The Bank’s Management believes that the total deferred tax assets is recoverable in future years.

17. LIABILITAS IMBALAN PASCA–KERJA 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES

Bank mencatat liabilitas imbalan pasca-kerja untuk tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan hasil perhitungan aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”.

The Bank determines post-employment benefits liabilities balance as of December 31, 2013 and 2012 based on calculation perform by an independent actuary in accordance with PSAK 24 (Revised 2004) concerning “Employee Benefits”.

Beban liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits liabilities recognized in the statements of comprehensive income are:

2013 2012

Biaya jasa kini 1.857.449.942 1.673.331.970 Current service cost Biaya bunga 666.491.304 680.025.465 Interest expense Keuntungan (kerugian) yang diakui (347.463.302) 1.077.354.701 Recognized net actuarial gain (losses)

Jumlah 2.176.477.944 3.430.712.136 Total

Jumlah yang dicakup pada laporan posisi keuangan yang berasal dari liabilitas Bank sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut:

The amount included in the statements of financial position arising from the Bank’s liabilities in respect of these employment benefits are as follows:

2013 2012

Present value of post-employment Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja 12.730.899.201 10.691.990.522 benefits liabilities Laba (rugi) aktuaria yang Unrecognized actuarial belum diakui (463.925.241) 328.373.112 gain (loss)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 12.266.973.960 11.020.363.634 Post-employment benefits liabilities

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

17. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas selama tahun berjalan yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement of estimated post-employment benefits liabilities in the statements of financial position were as follows:

2013 2012

Awal tahun 11.020.363.634 9.082.876.805 Beginning of the year Pembayaran tahun berjalan (929.867.618) (1.493.225.307) Payment during the year Penambahan tahun berjalan 2.176.477.944 3.430.712.136 Additional during the year

Jumlah 12.266.973.960 11.020.363.634 Total

Perhitungan aktuaria atas liabilitas imbalan pasca-kerja per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen berdasarkan laporannya tertanggal 6 Nopember 2013.

The actuarial computations of post-employment benefits liabilities as of December 31, 2013 and 2012 were prepared by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, based on its report dated November 6, 2013.

Perhitungan tersebut menggunakan asumsi sebagai berikut:

The computation used the following assumptions:

2013

Tingkat diskonto 7,70% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji 8,00% Annual wages increase rate Tingkat kematian TMI-2011 Mortality rate Tingkat kemungkinan cacat 5,00% Disability rate Tingkat pengunduran diri 0,1% 20-29 tahun/years old Resignation rate 0,05% 30-39 tahun/years old 0,03% 40-44 tahun/years old 0,02% 45-49 tahun/years old 0,01% 50-54 tahun/years old Usia pensiun normal 55 tahun/years old Normal retirement age

2012

Tingkat diskonto 7,00% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji 8,00% Annual wages increase rate Tingkat mortalitas TMI-II 1999 Mortality rate Tingkat kemungkinan cacat 5,00% Disability rate Tingkat pengunduran diri 0,1% 20-29 tahun/years old Resignation rate 0,05% 30-39 tahun/years old 0,03% 40-44 tahun/years old 0,02% 45-49 tahun/years old 0,01% 50-54 tahun/years old Usia pensiun normal 55 tahun/years old Normal retirement age

18. LIABILITAS LAIN-LAIN 18. OTHER LIABILITIES 2013 2012

Safe Deposit Box 626.000.000 850.808.053 Safe Deposit Box Lain-lain 1.940.734.714 2.885.289.078 Others

Jumlah 2.566.734.714 3.736.097.131 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK

Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of Bank’s shareholders and their respective share holdings as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Jumlah lembar Persentase Jumlah nilai saham/ kepemilikan/ saham/ Number of Percentage Total amount of shares of ownership shares

PT Hakim Putra Perkasa 131.000 89,36% 131.000.000.000 PT Hakim Putra Perkasa Kwee Sinto 15.600 10,64% 15.600.000.000 Kwee Sinto _

Jumlah 146.600 100% 146.600.000.000 Total

31 Desember 2012/December 31, 2012

Jumlah lembar Persentase Jumlah nilai saham/ kepemilikan/ saham/ Number of Percentage Total amount shares of ownership of shares

PT Hakim Putra Perkasa 109.400 87,52% 109.400.000.000 PT Hakim Putra Perkasa Kwee Sinto 15.600 12,48% 15.600.000.000 Kwee Sinto

Jumlah 125.000 100% 125.000.000.000 Total

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Harda Internasional No. 22 tanggal 27 Mei 2013 yang dibuat di hadapan notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, para pemegang saham telah menyetujui untuk peningkatan modal disetor yang semula Rp 125.000.000.000 menjadi Rp 146.600.000.000.

Based on the Statement of Shareholders Agreement No. 22 dated May 27, 2013 PT Bank Harda Internasional, of a notary P. Sutrisno A. Tampubolon, shareholders agreed to increase paid-in capital from Rp 125,000,000,000 to Rp 146,600,000,000.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-0052640. AH.01.09 Tahun 2013, tanggal 5 Juni 2013.

This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-0052640.AH.01.09 in 2013, dated June 5, 2013.

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 14 Juni 2012, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2011 untuk tujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.500.000.000.

Based on the Annual General Meeting of the Shareholders as of June 14, 2012, the Bank allocated net profit for the year 2011 for general reserve amounted to Rp 1,500,000,000.

20. PENDAPATAN BUNGA 20. INTEREST INCOME

2013 2012

Pendapatan bunga terdiri dari: Interest income consists of: Kredit yang diberikan 139.569.681.826 135.620.657.395 Loans Efek-efek 17.527.778.402 24.655.445.180 Securities Penempatan pada Bank Indonesia 7.317.812.721 6.770.982.828 Placements with Bank Indonesia Penempatan pada bank lain 359.126.674 127.564.993 Placements with other banks

Jumlah 164.774.399.623 167.174.650.396 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

20. PENDAPATAN BUNGA (lanjutan) 20. INTEREST INCOME (continued)

Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 115.098.373 dan Rp 256.240.587.

Interest income from related parties for the years ended December 31, 2013 and 2012 are amounted to Rp 115,098,373 and Rp 256,240,587, respectively.

21. BEBAN BUNGA 21. INTEREST EXPENSES 2013 2012

Beban bunga terdiri dari: Interest expenses consists of: Deposito berjangka 79.081.747.955 79.406.059.856 Time deposits Giro 5.521.637.373 7.457.880.477 Demand deposits Tabungan 3.683.021.426 3.909.657.013 Saving deposits Premi penjaminan simpanan Deposits guarantee premium

(Catatan 27) 2.855.404.452 2.875.184.056 (Note 27) Call money 80.075.831 25.784.721 Call money

Jumlah 91.221.887.037 93.674.566.123 Total

Jumlah beban bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 450.781.390 dan Rp 619.911.083.

The amount of interest expense from related parties on December 31, 2013 and 2012 are Rp 450,781,390 and Rp 619,911,083, respectively.

22. PEMULIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET NON-KEUANGAN

22. REVERSAL OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS

Rincian pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan adalah sebagai berikut:

Details of reversal of allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets are as follows:

2013 2012

Pemulihan cadangan kerugian Reversal of allowance for penurunan nilai atas kredit (Catatan 9) 4.410.954.489 427.429.913 impairment losses on loans (Note 9)

Pemulihan (pembentukan) cadangan Reversal (provision) of allowance for kerugian penurunan nilai atas agunan impairment losses on yang diambil alih (Catatan 13) (782.462.017) 1.726.820.863 foreclosed assets (Note 13)

Jumlah 3.628.492.472 2.154.250.776 Total

23. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 23. OTHER OPERATING EXPENSES

2013 2012

Akun ini terdiri dari: This account consists of: Umum dan administrasi 27.559.455.480 23.051.632.834 General and administrative Tenaga kerja 40.762.084.034 32.561.093.227 Personnel

Jumlah 68.321.539.514 55.612.726.061 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

23. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan) 23. OTHER OPERATING EXPENSES (continued)

a. Beban Umum dan Administrasi a. General and Administrative Expenses 2013 2012

Sewa 7.276.124.723 5.756.913.991 Rent Jasa penyedia tenaga kerja 3.554.624.255 2.812.008.876 Outsourcing Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 3.086.188.104 2.977.891.948 Depreciation of fixed assets (Note 11) Telepon, listrik, dan air 1.781.245.411 1.582.737.662 Telephone, electricity, and water Pendidikan dan pelatihan 1.527.648.561 1.133.634.952 Education and trainings Keamanan 1.431.271.713 1.217.285.000 Security Pajak 1.356.164.180 129.059.793 Taxes Jasa lintas Arta 1.184.642.055 1.159.787.223 Arta traffic services Asuransi 1.039.093.487 910.612.097 Insurance Keperluan kantor 1.013.070.734 1.056.961.722 Office supplies Transportasi 933.977.278 767.154.163 Transportation Biaya administrasi, BI, dan bank lain 878.676.990 874.293.687 Administration, BI, and other banks Iklan dan promosi 676.018.540 1.133.565.242 Advertising and promotion Jasa profesional 434.922.152 533.423.592 Professional fee Pemeliharaan dan perbaikan 350.032.828 302.118.464 Repair and maintenance Perjalanan dinas 303.738.452 152.299.295 Business travels Amortisasi biaya pra-operasi dan Amortization of pra-operation aset takberwujud 230.706.983 182.627.504 expenses and intangible assets Cetakan, materai, dan benda pos 226.974.060 178.358.945 Printed stamp and postal stationery

Keperluan rumah tangga 133.321.676 113.341.291 Household Sumbangan 78.275.000 31.606.500 Donations Lain-lain 49.690.298 30.637.687 Others Pengurusan surat izin 13.048.000 15.313.200 Processing of license

Jumlah 27.559.455.480 23.051.632.834 Total

b. Beban tenaga kerja b. Personnel Expenses

2013 2012

Gaji dan tunjangan 33.269.043.950 23.309.435.986 Wages and salaries Beban imbalan kerja 2.874.133.907 3.540.674.041 Employee benefits expense Tunjangan uang makan/transport 2.383.661.903 1.465.143.094 Employee meal/transport allowance Tunjangan hari raya 914.681.437 3.345.269.169 THR allowance Tunjangan ASTEK 835.100.780 609.034.751 ASTEK allowance Tunjangan kesehatan 183.442.324 62.174.000 Health benefits Lembur 101.117.889 64.645.123 Overtime Tunjangan teller 95.123.808 88.852.380 Teller allowance Tunjangan pakaian seragam 52.292.000 6.795.000 Uniform allowance Rekreasi dan olahraga 29.681.168 49.568.000 Recreation and sport Biaya pegawai lainnya 22.163.700 17.878.400 Other personnel expenses Tunjangan premi asuransi kecelakaan 1.641.168 1.623.283 Insurance allowance

Jumlah 40.762.084.034 32.561.093.227 Total

24. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL -

BERSIH 24. NON OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET

2013 2012

Akun ini terdiri dari: This account consists of: Keuntungan penjualan aset tetap - Gain on sale of fixed assets - bersih (Catatan 11) 20.251.695 2.210.059.667 net (Note 11) Kerugian atas penjualan agunan Loss on disposal foreclosed yang diambil alih (30.000.000) (576.820.863) assets Beban lainnya - bersih (158.978.328) (111.227.468) Other non operating expenses - net

Jumlah (168.726.633) 1.522.011.336 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship

Bank melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan pemegang saham dan/atau manajemen yang sama dengan Bank. Transaksi-transaksi ini terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secara substansial telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transaksi-transaksi signifikan dengan perusahaan-perusahaan yang berelasi adalah sebagai berikut:

Bank dealing transactions with the companies which is the stockholder and/or the same management with the Bank. These transactions related with lending and funding in normal conditions and substancially required normal regulations just like other third parties. Significant transactions with related parties company are as follows:

2013 2012

Aset Assets Kredit yang diberikan (Catatan 9) 1.819.717.030 2.262.420.956 Loans (Note 9)

Jumlah aset yang terkait dengan Total assets with related pihak berelasi 1.819.717.030 2.262.420.956 parties

Persentase dari total aset 0,11% 0,13% Percentage of total assets

Liabilitas Liabilities Simpanan nasabah (Catatan 14) Deposits from customers (Note 14) Giro 1.592.672.000 1.062.960.519 Demand deposits Tabungan 979.496.606 1.011.698.964 Saving deposits Deposito 3.445.064.848 8.811.699.746 Time deposits Simpanan dari bank lain (Catatan 15) 643.977.573 3.992.157.076 Deposits from other banks (Note 15)

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities with related dengan pihak berelasi 6.661.211.027 14.878.516.305 parties

Persentase dari total liabilitas 0,47% 0,96% Percentage of total liabilities

Pendapatan bunga (Catatan 20) 115.098.373 256.240.587 Interest income (Note 20)

Persentase dari total pendapatan Percentage of total interest bunga 0,07% 0,15% income

Beban bunga (Catatan 21) 450.781.390 619.911.083 Interest expenses (Note 21)

Persentase dari total beban Percentage of total interest bunga 0,49% 0,66% expenses

Termasuk dalam gaji dan tunjangan adalah kompensasi kepada Direksi, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 2.000.561.167 dan Rp 1.747.701.233.

Included in salary and benefits is passed to compensation of Board of Directors, for the years ended as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 2,000,561,167 and Rp 1,747,701,233.

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

The nature and type of transactions with related parties as follows:

Pihak hubungan berelasi/ Sifat hubungan berelasi/ Related parties The nature of relation Transaksi/Transaction

Perorangan/Individual Komisaris/Commissioner Kredit/Loans Direksi/Director Simpanan/Deposits Karyawan/Employee Beban bunga/Interest expense Pejabat Eksekutif/Executive Staff Pendapatan bunga/Interest income

Perusahaan/Companies Afiliasi/Affiliation Kredit/Loans Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense Pendapatan bunga/Interest income

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: Commitments and contingencies are as follows:

2013 2012

Komitmen Commitments Liabilitas komitmen Commitments liabilities Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan facilities to yang belum digunakan (164.452.235.745) (152.117.847.753) debtors

Liabilitas komitmen - bersih (164.452.235.745) (152.117.847.753) Commitments liabilities - net

Kontinjensi Contingencies Tagihan kontinjensi Contingencies receivables Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2.448.979.509 3.010.098.072 Past due interest receivables Pencadangan denda dalam penyelesaian 6.910.755.154 3.724.754.459 Past due fine allowance

Jumlah tagihan kontinjensi 9.359.734.663 6.734.852.531 Total contingencies receivables Liabilitas kontinjensi Contingencies liabilities Bank garansi yang diberikan (8.687.284.890) (700.441.181) Bank guarantee issued

Jumlah liabilitas kontinjensi (8.687.284.890) (700.441.181) Total contingencies liabilities

Liabilitas kontinjensi - bersih 672.449.773 6.034.411.350 Contingencies liabilities - net

Jumlah komitmen dan Total commitments and kontinjensi - bersih (163.779.785.972) (146.083.436.403) contingencies - net

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang berelasi sebesar Rp Nihil dan Rp 127.067.781.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has amount of commitments and contingencies transaction with related parties as Rp Nil and Rp 127,067,781.

27. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

27. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATION

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

By Law No. 24 dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated October 13, 2008, the Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be amended if the situation is comply with the valid particular criterias.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.

Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposits, and other forms of deposits, including deposits from other banks.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank is a participant of the program.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.855.404.452 dan Rp 2.875.184.056.

The Government guarantee’s premium had paid in 2013 and 2012 amounted to Rp 2,855,404,452 and Rp 2,875,184,056, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

28. MANAJEMEN RISIKO 28. RISK MANAGEMENT

Dalam mengelola risiko, Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen risiko yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh Basel Committee on Banking Supervision khususnya konsep New Basel Capital Accord (Basel II).

In managing risk, the Bank is required to apply risk management in accordance with the principles of risk management that have been set according to Bank Indonesia Regulation on the Application of Risk Management for Commercial Banks and the documents produced by the Basel Committee on Banking Supervision, particularly the concept of the New Basel Capital Accord (Basel II).

Sejalan dengan pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku dan yang akan diberlakukan, Bank terus berbenah diri untuk melangkah mengembangkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian intern yang menyeluruh sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut.

In line with the development of risk management in accordance with applicable Regulations of Bank Indonesia (PBI) and which will be in place, the Bank continues to improve itself for the steps to develop a framework of risk management systems and a comprehensive internal control structure that can provide information on the potential risks early and take adequate steps to minimize the risk.

Kerangka pengelolaan risiko dibuatkan dalam bentuk kebijakan pengelolaan risiko, prosedur dan penetapan limit, pemberian kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat pengelolaan risiko yang berjalan pada seluruh aktivitas fungsional.

Risk management framework is created in the form of risk management policies, procedures and limits, granting authority and other provisions as well as various risk management tools that run on all functional activities.

Untuk memastikan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit serta kewenangan yang ada sesuai dengan perkembangan bisnis, maka dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara periodik sesuai dengan kompleksitas bisnis.

To ensure policies, procedures, and limits as well as the existing authority in accordance with the development of business, then Bank conducted an evaluation and changing parameter periodically by the complexity of the business.

Sejalan dengan PBI No. 3/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, dan adanya perubahan PBI atas manajemen resiko, maka Bank mengelola 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.

According to PBI No. 3/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks,and a change in PBI over risk management, Bank manages 8 (eight) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.

Dengan diterbitkannya PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas PBI No. 3/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka risiko yang dikelola Bank menjadi 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan. Pelaporan kedelapan risiko tersebut disesuaikan dengan SE-BI 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas SE-BI 5/21/DPNP/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

With the publication of PBI No. 11/25/PBI/2009 about changes on PBI No. 3/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, then the risk is managed by the Bank into 8 (eight) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. The eight risk’s report are adjusted to SE-BI 13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding the amendment of SE-BI 5/21/DPNP/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam rangka proses pelaksanaan manajemen risiko dan sistem informasi manajemen risiko yang efektif, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko, dimana strategi manajemen risiko Bank ditetapkan dalam Rapat Komite Manajemen Risiko dengan keanggotaan Komite Manajemen Risiko seluruh Direksi dan para Kepala Divisi.

In the framework of implementing process of risk management and information system for effective risk management, the Bank has established a Risk Management Committee, when the Bank's risk management strategy is set out in the Risk Management Committee Meeting with the entire membership of the Risk Management Committee of Directors and Heads of Divisions.

Komite Manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab dalam mengkaji eksposur risiko, penetapan limit risiko, dan memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan, dan melakukan pengkajian, memantau profil risiko Bank serta melaporkannya secara berkala.

Risk Management Committee has responsibility in assessing their risk exposures, risk limits, and monitoring the implementation of risk management policies. Risk Management unit is monitoring the implementation of strategy and risk management policies that have been established, and conducting assessments, monitoring the Bank's risk profile and reporting periodically.

Dalam rangka menerapkan budaya risiko pada seluruh unit kerja, maka pelaksanaannya berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang positif dengan membuat strategi risiko yang didefinisikan dengan baik pada struktur Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite yang telah terbentuk bekerja aktif sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, wewenang dan jenjang pendelegasian operasional yang jelas dan transparan.

In order to implement risk culture in all working units, the implementation is based on positive principles and values by creating a strategy of well-defined risk on the structure of the Board of Commissioners, Directors, and Committees that have been formed to work actively in accordance with the role and responsibilities, delegation of authority and operational levels in a clear and transparant.

Tugas utama Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan dan menguji pengukuran dan pelaporan risiko. Penetapan kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses rapat Komite Manajemen Risiko dan persetujuan oleh Direksi.

The main task of the Risk Management Unit is to establish policies and procedures of risk management and to conduct a series of processes to collect and to test the measurement and risk report. Determination of risk management policies is conducted through the Risk Management Committee meeting and approval by the Board of Directors.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya. Bank melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun strategi dan kerangka kerja serta menjalankan upaya mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, UMKM, komersial, maupun konsumsi, penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga.

Credit risk is risk which caused as a result of counterparty failure fulfilling the obligation. The Bank manages credit risk by developing strategies and frameworks as well as running the risk mitigation efforts on the business aspects of micro lending, SMES, commercial, as well as consumption, inter bank placements and purchases of securities.

Pemilihan target pasar tersebut memperlihatkan kemampuan mengelola risiko kredit yang dimiliki Bank yang fokus pada beberapa bisnis yang telah memiliki rekam jejak dan kompetensi pada bisnis tersebut.

Selection of target markets showed the ability to manage credit risk held by the Bank that focuses on some businesses that already have a track record and competence in the business.

Strategi dan kerangka kerja yang dimaksud adalah menyeimbangkan ekspansi penempatan dana yang dilakukan dengan tersedianya modal yang cukup untuk menutup risiko kredit, yang diantaranya diindikasikan dengan tingkat rasio aset produktif bermasalah yang tetap terjaga pada tingkat yang dapat dikendalikan oleh Bank.

The strategy and framework that are intended to balance the expansion fund made with the availability of sufficient capital to cover credit risk, some of them were indicated by the level of non performing asset ratio which is maintained at a level that can be controlled by the Bank.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Kebijakan dan prosedur atas aset produktif Bank telah tertulis dalam berbagai ketentuan internal yang berlaku seperti KSOP Perkreditan dan Pedoman Manajemen Risiko Kredit serta aspek mitigasi risiko yang harus dijalankan seluruh unit kerja yang terkait dalam pengelolaan aset produktif.

The policies and procedures of the Bank's earning assets have been written in a variety of internal regulations such as KSOP Credit and Credit Risk Management Guidelines and risk mitigation aspects that must be run by all units involved in the management of productive assets.

Pada akhir tahun 2012, pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dan pihak ketiga masih dalam Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

In the end of 2012, loans granted to related parties and third parties are still within Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.

Data-data pada tabel di bawah ini adalah Konsentrasi Kredit Bank yang menggambarkan pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi dan kelompok debitur.

The following table is Bank’s Loan Concentration which describes loan based on economic sector and debtor’s group.

Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

Bank’s Loan Concentration based on economic sector are as follows:

2013 2012

Rp % Rp %

Sektor Ekonomi Economic Sectors Pertanian, perburuan, Agriculture, hunting, dan kehutanan 5.761.872.618 0,47 3.692.150.823 0,32 and forestry Perikanan 21.470.416.434 1,77 17.924.838.673 1,55 Fishery Pertambangan 22.035.189.039 1,82 18.814.237.031 1,63 Mining Industri pengolahan 170.567.937.833 14,05 159.304.232.837 13,77 Manufacturing Konstruksi 17.598.850.037 1,45 16.216.399.519 1,40 Construction Perdagangan 485.912.906.254 40,03 439.751.789.562 38,02 Trading Penyediaan akomodasi Provision of accomodation, dan makan minum 76.958.211.276 6,34 29.944.708.724 2,59 food, and beverage Pengangkutan, pergudangan, dan Transportation, warehouse, komunikasi 39.229.547.494 3,23 72.194.738.049 6,24 and communication Perantara keuangan 122.336.152.080 10,08 141.416.061.809 12,23 Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan, dan jasa Real estate, leasing, and perusahaan 124.468.048.130 10,25 137.011.343.997 11,85 business services Jasa pendidikan 2.881.385.168 0,24 3.073.947.869 0,27 Educational services Jasa kesehatan dan Health services and social kegiatan sosial 612.712.857 0,05 726.492.554 0,06 activities Jasa kemasyarakatan 8.473.581.946 0,70 8.800.397.809 0,76 Social services Jasa perorangan yang The personal services

melayani rumah tangga 99.893.174 0,01 97.659.724 0,01 serving households Lain-lain 115.417.668.586 9,51 107.671.050.088 9,30 Others

Jumlah 1.213.824.372.926 100,00 1.156.640.049.068 100,00 Total

Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan kelompok debitur adalah sebagai berikut:

Bank Loans Concentration by group of debtors are as follows:

2013 2012

Rp % Rp %

Kategori Debitur Debtor Categories Modal Kerja 655.581.114.130 54,01 599.360.927.834 51,82 Working Capital Investasi 442.926.120.411 36,49 450.241.397.309 38,93 Investment Konsumsi 115.317.138.385 9,50 107.037.723.925 9,25 Consumer

Jumlah 1.213.824.372.926 100,00 1.156.640.049.068 100,00 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar (market risk) adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang merugikan Bank. Bank mengelola risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga, yang timbul disebabkan pada laporan posisi keuangan dan posisi rekening administratif yang terakomodasi dalam konsep Banking Book.

Market risk is risk which emerge as a result of adverse movement from portfolio owned by Bank, and create Bank’s loss. The Bank manages market risk including interest rate risk, which arises due to statements of the financial position and administrative account position which accommodated within the concept of the Banking Book.

Risiko suku bunga yang berasal dari perbedaan atas tanggal penyesuaian harga (repricing gap) untuk aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga. Risiko suku bunga juga muncul akibat adanya perbedaan penetapan harga, yaitu penetapan suku bunga tetap (fixed rate) atau suku bunga mengambang (floating rate), antara sumber dan penggunaan dana.

Interest rate risk arising from the difference of the price adjustment date (repricing gap) for the Bank's assets and liabilities that are sensitive to interest rate movements. Interest rate risk also arises due to the difference in pricing, namely the determination of a fixed rate or floating rate, between the sources and uses of funds.

Pengukuran risiko suku bunga dilaksanakan dengan menggunakan interest rate risk model dengan metodologi repricing profile gap, sehingga dapat diketahui pergerakan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi stabilitas pendapatan bunga bersih.

Interest rate risk measurement is accomplished by using an interest rate risk model with repricing profile gap methodology, so Bank can know that interest rate movements which affect the stability of net interest income.

Dalam rangka memitigasi risiko suku bunga, penempatan dana pada aset produktif dilaksanakan lebih selektif pada portofolio yang dapat memberikan keuntungan optimal dan dilakukan dengan mereviu suku bunga sisi aset dan liabilitas secara periodik.

In order to mitigate interest rate risk, the placement of funds in productive assets is held more selective in the portfolio to provide optimum benefit and done by reviewing the interest rates of assets and liabilities periodically.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch struktur aset dan liabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Bank mengelola risiko likuiditas dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary Reserve), dan Cadangan Tersier (Tertiary Reserve) sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan.

Liquidity risk arises from the structural mismatch of assets and liabilities of the Bank. The Bank manages liquidity risk to ensure ability to meet obligations to customers or maturing counterparts. The Bank manages liquidity risk by allocating the placement of funds in the Primary Reserve, Secondary Reserve, and Tertiary Reserve in accordance with the criteria and the stipulated limits.

Sebagai antisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank memiliki kebijakan contingency funding plan, yang memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi liabilitas keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan.

In anticipation of the emergence of liquidity risk, the Bank has a policy of contingency funding plan, which shows the steps to be taken in anticipation of facing the liquidity problem, in order to continue fulfilling financial obligations that have been agreed in a timely manner, maintaining the continuity of business processes in the worst conditions, and maintaining the stability of the banking sector.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas dan maturity profile, serta melakukan akses pasar dengan inter bank call money dan menjual aset yang marketable.

Bank measures liquidity risk using estimated cash flows and maturity profile, accessing the market with inter bank call money, and selling a marketable asset.

Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress tests dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal.

The measurements also performed stress tests in order to determine the level of Bank's ability in facing liquidity pressures in unusual conditions of market.

Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.

To anticipate the increasing liquidity risk, the Bank's secondary reserve management efforts undertaken were more carefully in line with the Loan to Deposit Ratio (LDR) so that the overall liquidity conditions can be maintained and controlled well.

Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Tabel of analytical liquidity (maturity time) about Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 consists of:

2013

Jatuh tempo/Maturity

Sampai dengan

Klasifikasi/ Saldo/ Lain-lain/ 1 tahun/ > 1 - 2 tahun/ > 2 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Classification Amount Others Until 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years

ASET/ASSETS Kas/Cash 13.903.576.175 - 13.903.576.175 - - - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 108.680.511.207 - 108.680.511.207 - - - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 3.934.627.295 - 3.934.627.295 - - - Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia 94.984.831.234 - 94.984.831.234 - - - Efek-efek/ Securities 157.296.596.170 - 36.178.667.623 10.000.000.000 15.482.139.740 95.635.788.807 Kredit/Loans 1.213.824.372.926 - 591.807.911.676 104.613.414.164 371.174.750.130 146.228.296.956 Aset tetap - bersih/ Fixed assets - net 16.848.611.687 16.848.611.687 - - - - Aset lain-lain/ Other assets 34.399.171.158 34.399.171.158 - - - - __

Jumlah/Total 1.643.872.297.852 51.247.782.845 849.490.125.210 114.613.414.164 386.656.889.870 241.864.085.763 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (5.690.174.325) (5.690.174.325 ) - - - - __

Jumlah aset/ Total assets 1.638.182.123.527 45.557.608.520 849.490.125.210 114.613.414.164 386.656.889.870 241.864.085.763

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

2013

Jatuh tempo/Maturity

Sampai dengan

Klasifikasi/ Saldo/ Lain-lain/ 1 tahun/ > 1 - 2 tahun/ > 2 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Classification Amount Others Until 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years

LIABILITAS/ LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due

immediately 1.781.457.022 - 1.781.457.022 - - - Giro/Demand deposits 130.115.506.511 - 130.115.506.511 - - - Tabungan/Saving deposits 104.146.420.826 - 104.146.420.826 - - - Deposito berjangka/ Time deposits 1.104.224.388.401 - 1.104.224.388.401 - - - Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks 64.190.195.620 - 64.190.195.620 - - - Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income 493.375.419 - 493.375.419 - - - Utang pajak/ Taxes payable 5.061.174.532 - 5.061.174.532 - - - Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest 5.126.850.591 - 5.126.850.591

Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits liabilities 12.266.973.960 12.266.973.960 - - - - Liabilitas lain-lain/ Other liabilities 2.566.734.714 2.566.734.714 - - - -

Jumlah liabilitas/ Total liabilities 1.429.973.077.596 14.833.708.674 1.415.139.368.922 - - -

Jumlah aset (liabilitas) - bersih/ Total assets (liabilities) - net 208.209.045.931 30.723.899.846 (565.649.243.712) 114.613.414.164 386.656.889.870 241.864.085.763

2012

Jatuh tempo/Maturity

Sampai dengan

Klasifikasi/ Saldo/ Lain-lain/ 1 tahun/ > 1 - 2 tahun/ > 2 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Classification Amount Others Until 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years

ASET/ASSETS Kas/Cash 11.327.483.725 - 11.327.483.725 - - - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 115.647.257.653 - 115.647.257.653 - - - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 8.779.176.851 - 8.779.176.851 - - - Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia 148.974.484.043 - 148.974.484.043 - - - Efek-efek/ Securities 250.600.596.587 - 90.247.856.123 21.993.486.999 24.568.460.133 113.790.793.332 Kredit/Loans 1.156.640.049.068 - 485.299.014.005 170.582.700.677 366.549.452.237 134.208.882.149

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued) 2012

Jatuh tempo/Maturity

Sampai dengan

Klasifikasi/ Saldo/ Lain-lain/ 1 tahun/ > 1 - 2 tahun/ > 2 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Classification Amount Others Until 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years

ASET/ASSETS Aset tetap - bersih/ Fixed assets - net 14.348.966.186 14.348.966.186 - - - - Aset lain-lain/ Other assets 34.405.675.486 34.405.675.486 - - - - __

Jumlah/Total 1.740.723.689.599 48.754.641.672 860.275.272.400 192.576.187.676 391.117.912.370 247.999.675.481 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (10.101.128.814) (10.101.128.814) - - - - __

Jumlah aset/ Total assets 1.730.622.560.785 38.653.512.858 860.275.272.400 192.576.187.676 391.117.912.370 247.999.675.481 __

LIABILITAS/ LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due

immediately 1.512.111.198 - 1.512.111.198 - - - Giro/Demand deposits 152.328.586.121 - 152.328.586.121 - - - Tabungan/Saving deposits 120.438.763.716 - 120.438.763.716 - - - Deposito berjangka/ Time deposits 1.158.851.403.708 - 1.158.851.403.708 - - - Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks 97.867.780.120 - 97.867.780.120 - - - Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income 551.836.178 - 551.836.178 - - - Utang pajak/ Taxes payable 5.324.648.482 - 5.324.648.482 - - - Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest 4.108.523.969 - 4.108.523.969

Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits liabilities 11.020.363.634 11.020.363.634 - - - - Liabilitas lain-lain/ Other liabilities 3.736.097.131 3.736.097.131 - - - -

Jumlah liabilitas/ Total liabilities 1.555.740.114.257 14.756.460.765 1.540.983.653.492 - - -

Jumlah aset (liabilitas) - bersih/ Total assets (liabilities) - net 174.882.446.528 23.897.052.093 (680.708.381.092) 192.576.187.676 391.117.912.370 247.999.675.481

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal (kebijakan dan sistem dan prosedur), kesalahan sistem, kesalahan manusia, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank

Operational risk is risk which caused by insufficiency and or disfunction of internal process (policy and system and procedure), system error, human error, or external problem which influence the Bank’s operation. To minimize operational risks in each functional activity, the Bank shall formulate policies and procedures and limits that are designated for intensive monitoring of operational losses risk in all aspects of Banking operations.

Untuk dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko operasional secara lebih baik, pada tahun 2012 sudah di implementasikan sistem ORSA pada aplikasi risiko operasional, yaitu suatu sistem pelaporan dengan memasukkan risk event untuk mendapatkan data yang lebih lengkap pada seluruh unit kerja dan jaringan kantor. Dengan demikian, Bank dapat mengidentifikasi penyebab utama kerugian dan kejadian serta mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisasi kerugian supaya tidak terulang kembali. Penggunaan data internal ini merupakan salah satu kriteria dalam penerapan perhitungan modal minimal Basel II, dengan menggunakan pendekatan Advanced Measurement Approach (AMA).

To be able to identify and anticipate operational risks better, in 2012, the Bank has prepared ORSA system implementation on the application of operational risk, that is a reporting system by including risk event to get more complete data on the dimensions of a business units and office network. Thus, the Bank is able to identify the main causes of loss and the incident and take appropriate steps to minimize the unexpected losses. Using internal data is one of the criterias in the implementation of Basel II minimum capital calculations, using the approach of the Advanced Measurement Approach (AMA).

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Risiko kepatuhan dapat muncul sebagai akibat kegagalan dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Risiko kepatuhan dikelola dengan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan seluruh aktivitas produk dan jasa serta implementasi ketentuan yang dimaksud.

Compliance risk can arise as a result of failure to comply with statutory provisions in force. Compliance risk is managed by evaluating the level of discipline in the products and services activity and implementation of the provisions.

Keberhasilan dalam mengelola risiko kepatuhan disyaratkan dengan adanya pemahaman dan pengetahuan seluruh ketentuan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketentuan lain yang dimaksud adalah kebijakan dan prosedur internal, standar atau kode etik serta adanya budaya kepatuhan dari atas kebawah yang dikomunikasikan dan dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas keseharian kerja.

Success in managing compliance risk is required with an understanding and knowledge of all statutory provisions and other applicable provisions. Other provisions are internal policies and procedures, standards or codes of conduct and a compliance culture from top to bottom which communicated and implemented well in the daily activities of work.

Pengelolaan risiko kepatuhan diukur melalui frekuensi dan besarnya denda yang dikenakan kepada Bank, teguran dan sanksi dari Bank Indonesia serta penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dijalankan.

Compliance risk management is measured by the frequency and magnitude of fines imposed to the Bank, a reprimand and sanction from Bank Indonesia and evaluation of undertaking corporate governance’s implementation.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Lainnya Other Risk

1. Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain berupa tuntutan hukum, kelemahan perikatan dan pengikatan yang tidak sempurna, kredit fiktif atau tuntutan oleh karyawan. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan cara meningkatkan pengawasan dan prinsip kehati-hatian terhadap pengikatan jaminan, perjanjian kredit, atau perjanjian terhadap pihak ketiga;

1. Law risk is risk which caused by the weakness of juridical aspect, such as law demand, the weakness of imperfect unity and unit, fake credit or demand of employees. Law risk processes are done by improving supervising and prudential principal towards the binding of collateral, loan agreements, or approved by the third party;

2. Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain

disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga tingkat kehati-hatian terutama mengenai ketentuan kerahasiaan nasabah dan kelengkapan dokumentasi, sehingga dengan cara ini diharapkan dapat menghindari publikasi dan persepsi negatif terhadap Bank;

2. Reputation risk is risk which caused by related negative publication related to Bank business activity or negative perception to the Bank. Reputation risk management is done by increasing the quality service and maintaining the prudential especially about the secret of customer and documentation completeness, so it will avoid publication and negative perception to Bank;

3. Risiko strategis adalah risiko yang antara lain

disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan rencana bisnis yang tidak tetap atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis dilakukan dengan cara menjalankan rencana bisnis yang sesuai dengan rencana bisnis yang dikirimkan ke Bank Indonesia dan menyusun rencana bisnis sesuai dengan arah dan aturan yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui PBI dan SE yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

3. Strategic risk is risk that is caused by decision and implementation of improper Bank strategy, decision making of impermanent business plan or Bank’s irresponsiveness to external changes. Strategic risk management is done by running business plan appropriate to business plan that is sent to Bank Indonesia and arranging business plan appropriate to direction and the regulation stated by Bank Indonesia through PBI and SE approved by Bank Indonesia.

Klasifikasi dan Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan

Classified Fair Value of Financial Assets and Liabilities

31 Desember 2013/December 31, 2013

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan/Financial Assets Kas/Cash - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 13.903.576.175 13.903.576.175 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 108.680.511.207 108.680.511.207 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 3.934.627.295 3.934.627.295 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 94.984.831.234 94.984.831.234

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Klasifikasi dan Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Classified Fair Value of Financial Assets and Liabilities (continued)

31 Desember 2013/December 31, 2013

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan/Financial Assets Efek-efek/Securities - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/Held to Maturity 157.296.596.170 143.911.832.479 Kredit/Loans - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 1.213.824.372.926 1.213.824.372.926

Jumlah Aset Keuangan/Total Financial Assets 1.592.624.515.007 1.579.239.751.316

Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Simpanan dari nasabah/Deposits from customers: - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs

- Giro/Demand deposits 130.115.506.511 130.115.506.511 - Tabungan/Saving deposits 104.146.420.826 104.146.420.826 - Deposito berjangka/Time deposits 1.104.224.388.401 1.104.224.388.401

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 64.190.195.620 64.190.195.620 Liabilitas segera/Obligation due immediately - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 1.781.457.022 1.781.457.022 Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 626.000.000 626.000.000

Jumlah Liabilitas Keuangan/Total Financial Liabilities 1.405.083.968.380 1.405.083.968.380

31 Desember 2012/December 31, 2012

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan/Financial Assets Kas/Cash - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 11.327.483.725 11.327.483.725 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 115.647.257.653 115.647.257.653 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 8.779.176.851 8.779.176.851 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 148.974.484.043 148.974.484.043 Efek-efek/Securities - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/Held to Maturity 250.600.596.587 281.529.464.000 Kredit/Loans - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables 1.156.640.049.068 1.156.640.049.068

Jumlah Aset Keuangan/Total Financial Assets 1.691.969.047.927 1.722.897.915.340

Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Simpanan dari nasabah/Deposits from customers: - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs

- Giro/Demand deposits 152.328.586.121 152.328.586.121 - Tabungan/Saving deposits 120.438.763.716 120.438.763.716 - Deposito berjangka/Time deposits 1.158.851.403.708 1.158.851.403.708

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 97.867.780.120 97.867.780.120 Liabilitas segera/Obligation due immediately - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 1.512.111.198 1.512.111.198 Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs 850.808.053 850.808.053

Jumlah Liabilitas Keuangan/Total Financial Liabilities 1.531.849.452.916 1.531.849.452.916

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

29. RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

29. CAPITAL ADEQUACY RATIO

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2013 and 2012 by Bank Indonesia Regulation are as follows:

2013 2012

Modal Capital A. Modal Inti A. Core Capital Modal Disetor 146.600 125.000 Paid-In Capital Laba tahun-tahun lalu setelah Previous years income after tax diperhitungkan pajak (100%)*) 45.843 25.782 (100%)*) Laba (rugi) tahun berjalan setelah Income (loss) for the year after tax diperhitungkan pajak (50%)*) 5.046 10.030 (50%)*) Dana setoran modal - Paid in capital fund Cadangan umum 1.500 1.500 General allowance

Selisih kurang antara penyisihan Differences between allowance for penghapusan aset produktif dan losses of earning assets and cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses atas aset keuangan (18.387) (11.470) of financial assets

Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) Allowance for Losses (PPA) atas aset non produktif on non earning assets yang wajib dihitung (156) (294) which shall be calculated

Jumlah 180.446 150.548 Total

B. Modal Pelengkap B. Supplementary Capital Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses on nilai aset produktif earning assets (maksimum 1,25% dari ATMR) 11.253 11.450 (maximum 1.25% of RWA)

Jumlah 11.253 11.450 Total

Maksimum 100% dari Modal Inti Maximum 100% of Core Capital Jumlah Modal 191.699 161.998 Total Capital

2013 2012

Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted Assets (RWA) (ATMR) dengan mempertimbangkan with credit and operational risiko kredit dan operasional 1.215.140 1.201.248 risk charge

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) memperhitungkan risiko with credit and operational kredit dan operasional 15,78% 13,49% risk charge

*) Tanpa Memperhitungkan Pajak Tangguhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio liabilitas penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.

*) Presented without counted the impact of deferred tax assets in accordance to Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio must be calculated without counted the impact of deffered tax assets.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.

Management uses capital ratios’ regulation in order to monitor its capital base, based on the industry’s standards. Bank Indonesia’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

30. INFORMASI PENTING LAINNYA 30. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION 2013 2012 % %

Rasio Kredit yang diberikan terhadap

Dana Pihak Ketiga (LDR) 89,99 79,37 Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit 1,62 3,13 Non Performing Loan (NPL) Rasio Beban Operasional terhadap Operating Expenses to Operating Income Pendapatan Operasional (BOPO) 90,66 85,37 (BOPO) Rasio aset produktif bermasalah terhadap Allowance for impairment losses to total total aset produktif 1,34 2,31 earning assets ratio Rasio laba sebelum pajak terhadap rata rata aset (ROA) 1,01 1,67 Return on Asset (ROA) Rasio laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 5,68 13,11 Return on Equity (ROE) Keuntungan bunga bersih 5,36 5,19 Net Interest Margin

31. STANDAR AKUNTANSI BARU 31. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for 2013 financial statements:

PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan

Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

This PSAK change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang

diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang

diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015

PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.

Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.