Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

download Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

of 7

Transcript of Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    1/7

    Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia

    10FEBANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

    Oleh: Elyhawiyaty, S.Pd

    1. Pengertian Analisis Kontrastif

    a. Konsep analisis kontrastif perlu dipahami oleh guru bahasa Indonesia mengingat bahasa

    Indonesia bagi sebagian besar siswa merupakan bahasa kedua, walaupun bahasa Indonesia tidak

    tergolong bahasa asing di Indonesia.

    b. Dalam mempelajari bahasa kedua yang paling sering dialami oleh siswa adalah siswa sering

    menghadapi kesulitan dalam mempelajari bahasa kedua itu dan membuat kesalahan berbahasadalam proses mempelajari bahasa kedua tersebut.

    c. Ada empat langkah kerja analisis kontrastif

    1) Guru membandingkan struktur bahasa pertama dengan bahasa kedua yang

    akan dipelajari siswa.

    2) Guru memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa.

    3) Berkaitan dengan pemilihan atau penyusunan, pengurutan, dan penekanan

    bahan pengajaran.

    4) Berkaitan dengan pemilihan cara-cara penyajian bahan pengajaran.

    d. Sebagai contoh kesalahan berbahasa yang sering terjadi dibuat oleh

    siswa, saya temui saat mengajar bahasa Indonesia di sekolah yaitu saat

    pengajaran bahasa Indonesia berlangsung siswa sering menggunakan bahasa

    ibunya (daerah) atau menulis dengan bahasa ibunya.

    e. Analisi kontrastif ialah suatu proses kerja yang memiliki empat langkah

    yakni membandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, memprediksi

    kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan pengajaran, serta

    menentukan cara penyajian bahan yang tepat dalam rangka mengefesiensikan

    dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua.

    2. Aspek-aspek Analisis Kontrastif

    a. Aspek analisis kontrastif ada dua, yakni, aspek linguistik dan aspek

    psikologi (teori belajar).

    Cara menentukan aspek-aspek analisis kontrastif tersebut yakni,

    1) Aspek lingistik adalah berkaitan dengan perbandingan struktur dua

    bahasa untuk menemukan perbedaan-perbedaannya.

    2) Aspek psikologi berkaitan dengan langkah kedua yakni berdasarkan

    perbedaan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua yang akan dipelajari

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    2/7

    siswa diprediksikan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang mungkin

    dihadapi oleh siswa dalam belajar bahasa kedua

    3) Langkah ketiga berdasarkan kesulitan belajar dan kesalahan-kesalahan

    berbahasa itu, disusun bahan pengajaran bahasa kedua yang lebih tepat

    susunannya, urutannya, dan penekanannya.

    4) Langkah keempat, bahan pengajaran itu disajikan dengan cara-cara

    tertentu. Dasar psikologi analisis kontrastif ada dua yakni asosiasionisme

    dan teori stimulus-respon.

    b. Tataran lingistik yang sudah digarap oleh analisis kontrastif yaitu

    fonologi dan sintaksis.

    c. Melalui perbandingan struktur dua bahasa dapat diungkap enam hal.

    1) Tiada perbedaan, sistem atau aspek tertentu dalam dua bahasa tidak ada

    perbedaan sama sekali.

    Misalnya konsonan /l, m, n/ diucapkan sama baik dalam bahasa Indonesia

    maupun dalam bahasa Inggris.2) Fonemena konvergen, dua butir atau lebih dalam bahasa pertama menjadi

    satu butir dalam bahasa kedua.

    Misalnya, kata-kata padi, beras, nasi dalam bahasa Indonesia menjadi satu

    dalam bahasa Inggris yakni rice.

    3) Ketidakadaan, butir atau sistem tertentu dalam bahasa pertama tidak

    terdapat atau tidak ada dalam bahasa kedua atau sebaliknya.

    Misalnya, sistem penjamakkan dengan penanda s atau es dalam bahasa

    inggris tidak ada dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya, sistem penjamakkan

    dengan pengulangan kata dalam bahasa Indonesia (meja-meja, kursi-kursi,

    sayur-sayur) tidak ada dalam bahasa Inggris.

    4) Beda distribusi, butir tertentu dalam bahasa pertama berbeda distribusi

    dengan butir yang sama dalam bahasa kedua.

    Misalnya, fonem /ng/ dalam bahasa Indonesia dapat menduduki posisi awal,

    tengah, dan akhir (ngeri, dengan, sayang). Dalam bahasa Inggris fonem /ng/

    hanya terdapat pada tengah dan akhir kata (linguistic, sing).

    5) Tiada persmaan, butir tertentu dalam bahasa pertama tidak mempunyai

    persamaan dalam bahasa kedua.

    Misalnya, predikat kata sifat dan kata benda dalam bahasa Indonesia tidak

    terdapat dalam bahasa Inggris.

    Dia kaya. He is rich.

    Dia guru. He is a techer.

    6) Fonemena divergen, satu butir tertentu dalam bahasa pertama menjadi dua

    butir dalam bahasa kedua.

    Misalnya, kata we dalam bahasa Inggris menjadi kita atau kami dalam bahasa

    Indonesia.

    d. Beberapa makna istilah-istilah

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    3/7

    1) Asosiasi kontak atau asosiasi hubungan yaitu apabila seseorang

    mendengar kata meja maka yang bersangkutan teringat atau terpikir kepada

    kata kursi, karena kedua kata itu sering digunakan bersma-sama atau

    berpasangan. Contoh lain, sendok garpu, kopi susu.

    2) Asosiasi kesamaan yaitu apabila seseorang mendengar kata sulit, maka

    yang bersangkutan segera teringat kata sukar karena kedua kata itu

    bersinonim. Contoh lain, pintar pandai, mati meninggal.

    3) Asosiasi kontras yaitu apabila seseorang mendengar kata atas, maka yang

    bersangkutan segera teringat atau terpikir kata bawah karena kedua kata

    itu mempunyai makna yang berlawanan.

    Contoh lain, susah senang, rajin malas.

    4) Belajar secara asosiatif, belajar apabila terjadi hubungan kontak,

    koneksi, atau asosiasi antara dua hal atau benda.

    5) Stimulus responsi, reaksi yang ditimbulkan antara stimulus dan respon

    atau kebiasaan. Kalau stimulus berlangsung secara tetap maka responsi punterlatih dan diarahkan tetap.

    6) Kebiasaan (habit), apabila hubungan antara stimulus dan responsi itu

    sudah bersifat mapan atau tetap maka hubungan antara stimulus dan responsi

    disebut kebiasaan (habit).

    7) Ciri-ciri kebiasaan: pertama, kebiasaan itu bersifat observable atau

    dapat diamati. Apabila kebiasaan itu berupa benda maka benda itu dapat

    diraba. Kedua, kebiasaan itu terjadi secara spontan tanpa disadari.

    Ketiga, kebiasaan itu sukar dihilangkan, kecuali kalau lingkungannya

    diubah.

    Hubungan antara stimulus-responsi, dan penguatan dapat digambarkan

    sebagai berikut. Stimulus adalah suatu rangsangan atau aksi yang menuntut

    suatu tindakan atau reaksi pada seseorang atau organisme. Responsi adalah

    perilaku yang timbul sebagai reaksi seseorang terhadap suatu aksi atau

    stimulus. Penguatan adalah suatu stimulus baru yang mengikuti terjadinya

    suatu responsi. Stimulus baru dapat membuat responsi yang telah terjadi

    berulang terjadi lagi atau tidak terjadi. Penguatan yang menunjang suatu

    responsi berulang kembali disebut sebagai penguatan positif dan

    sebaliknya.

    9) Penerapan pembentukan kebiasaan dalam pengajaran bahasa, dalam

    pengajaran bahasa pertama anak-anak menguasai bahasa ibunya melalui

    peniruan. Melalui kegiatan peniruan itulah anak-anak menguasai struktur

    dan kebiasaan yang berlaku dalam bahasa ibunya. Hal yang sama juga terjadi

    dalam pengajaran bahasa kedua.

    10) Tekanan bahasa ibu, pengaruh yang ditimbulkan oleh struktur bahasa

    ibu. Tekanan bahasa ibu ini berkaitan dengan teori belajar terutama teori

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    4/7

    transfer. Dengan adanya penguatan, tekanan bahasa ibu terhadap bahasa

    kedua diharapkan dapat dihilangkan.

    3. Tujuan, Metodologi, dan Cakupan Analisis Kontrastif

    a. Tujuan analisis kontrastif adalah mengatasi berbagai masalah yang

    dihadapi oleh guru dan dialami oleh siswa dalam proses belajar mengajar

    bahasa kedua.

    b. Metodologi analisis kontrastif adalah langkah-langkah kerja analisis

    kontrastif sekaligus melukiskan daerah cakupan analisis kontrastif.

    c. Analisis kontrastif mencakup empat langkah yaitu (1) membandingkan

    struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, (2) memprediksi kesulitan

    belajar dan kesalahan berbahasa, (3) memilih bahan pengajaran dan (4)

    menentukan cara penyajian bahasa secara tepat dalam rangka mengefesienkan

    dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua.

    d. Implikasi analisis kontrastif dalam pengajaran bahasa kedua, (1)

    membandingkanstruktur bahasa ibu siswa dengan bahasa kedua yang akan dipelajari oleh

    siswa, (2) berdasarkan perbedaan struktur antara bahasa ibu dan bahasa

    kedua, guru dapat memprediksikan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa

    yang mungkin dialami dan diperbuat oleh siswa dalam belajar bahasa kedua,

    (3) kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang telah diprediksi itu

    dijadikan sebagai landasan dalam memilih dan menyusun bahan, dan

    menentukan penekanan bahan pengajaran, (4) pemilihan cara-cara penyajian

    bahan.

    e. Hubungan antara linguistik dan psikologi dengan metodologi analisis

    kontrastif berkaitan erat karena landasan kerja analisis kontrastif ada

    dua yakni teori linguistik dan teori psikologi, langkah-langkah kerja

    analisis kontrastif sekaligus melukiskan daerah cakupan analisis

    kontrastif. Langkah pertama berkaitan dengan perbandingan struktur dua

    bahasa. Ini menunjukkan bahwa analisis kontrastif berkaitan erat dengan

    linguistik. Langkah kedua,ketiga, dan keempat berkaitan dengan kesulitan

    belajar dan kesalahan berbahasa, pemilihan dan penyusunan bahan, serta

    cara penyajian bahan pengajaran bahasa kedua. Ini membuktikan bahwa

    analisis kontrastif berkaitan erat dengan psikologi belajar.

    4. Hipotesis Analisis Kontrastif

    a. Asumsi yang mendasari hipotesis bentuk kuat analisis kontrastif ialah

    berdasar pada lima asumsi berikut. (1) Penyebab utama kesulitan belajar

    dan kesalahan berbahasa dalam mempelajari bahasa kedua adalah interferensi

    bahasa ibu, (2) kesulitan belajar itu disebabkan oleh perbedaan struktur

    bahasa ibu dan bahasa kedua yang dipelajari oleh siswa, (3) semakin besar

    perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa kedua semakin besar pula kesulitan

    belajar, (4) perbedaan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua diperlukan

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    5/7

    untuk memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang akan

    terjadi dalam belajar bahasa kedua, (5) bahan pengajaran bahasa kedua

    ditekankan pada perbedaan bahasa pertama dan kedua yang disusun

    berdasarkan analisis kontrastif.

    b. Analisis yang tersirat dalam hipotesis bentuk lemah analisis kontrastif

    ialah kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh berbagai faktor. Peranan

    bahasa pertama tidak besar dalam mempelajari bahasa kedua. Analisis

    kontrastif dan analisis kesalahan berbahasa harus saling melengkapi.

    c. Isi yang tersirat dalam hipotesis bentuk kuat analisis kontrastif

    menyatakan bahwa semua kesalahan berbahasa dalam bahasa kedua dapat

    diramalkan dengan mengidentifikasikan perbedaan struktur bahasa pertama

    dan bahasa kedua yang dipelajari siswa.

    d. Isi yang tersirat dalam bentuk lemah analisis kontrastif menyatakan

    bahwa tidak semua kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi.

    e. Sumber rasional hipotesis analisis kontrastif adalah (i) pengalamanguru, (ii) kontak bahasa, (iii) teori belajar, penjelasan dari ketiga

    sumber tersebut adalah:

    1) Setiap guru bahasa asing atau bahasa kedua yang sudah berpengalaman

    pasti mengetahui kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa dalam

    mempelajari bahasa kedua. Mereka juga dapat mengaitkan kesalahan tersebut

    dengan tekanan bahasa ibu siswa.

    2) Kontak bahasa terjadi di dalam situasi kedwibahasaan orang yang

    mengenal atau mengetahui dua bahasa disebut dwibahasawan. Dwibahasawan

    merupakan wadah terjadinya kontak bahasa.

    3) Teori belajar merupakan sumber ketiga pendukung hipotesis analisis

    kontrastif terutama teori transfer. Transfer diartikan sebagai satu proses

    yang melukiskan penggunaan tingkah laku yang telah di[elajari digunakan

    secara spontan dalam memberikan responsi baru

    ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

    1. Kaitan antara pengajaran berbahasa, pemerolehan bahasa, kedwibahasaan, interferensi, dan kesalahan

    berbahasa.a. Yang dimaksud dengan pengajaran bahasa pertama dan pengajaran bahasa kedua ialah (1) pengajaran

    bahasa pertama adalah pengajaran bersifat informal yang titik beratnya pada penguasaan bahasa ibu. (2)

    Sementara pengajaran bahasa kedua ialah kegiatan pemerolehan bahasa biasanya berlangsung melalui

    pengajaran bahasa yang bersifat formal yang berlangsung di sekolah, dapat juga berlangsung secara

    informal.b. Yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah pengajaran bahasa secara alamiah, tidak berencana,

    tidak disengaja dan tidak disadari. Contohnya anak kecil berumur satu tahun bisa berbicara seperti kakak-

    kakaknya atau orang tuanya dengan cara meniru dan mendengar.c. Interferensi ialah terjadinya kekacauan pemakaian bahasa oleh dwibahasawan. Contohnya orang Dayak

    Maanyan tidak mengenal fonem /o/ sehingga dalam bahasa Indonesia sering terjadi kesalahan fonem /o/

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    6/7

    diucapkan /u/.d. Makna istilah dwibahasawan ialah orang menggunakan/menguasai dua bahasa atau lebih, sehingga saling

    mempengaruhi antara b1 dan b2. Contoh, bahasa Maanyan dan bahasa Indonesia (supir, bahasa Maanyan)

    (sopir, bahasa Indonesia).e. Kesahan bahasa adalah transfer negatif yang menyebabkan timbulnya kesulitan dalam pengajaran b2

    akibat dari sistem yang digunakan berlainan dalam penyampaiannya.f. Kaitan antara pengajaran bahasa, pemerolehan bahasa, kedwibahasaan, interferensi dan kesahan bahasa

    oleh adanya umpan balik antara kelima unsur itu atau dengan kata lain semua unsur saling berhubungan dan

    saling berkaitan, sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.2. Pengertian dan analisis kesalahan berbahasa.a. Pendapat pengikut pendekatan komunikatif terhadap kesalahan berbahasa merupakan bagian dari proses

    belajar mengajar. Ini berarti kesalahan berbahasa adalah bagian yang integral dari pengajaran bahasa, baik

    pengajaran bahasa bersifat formal maupun informal.b. Kesimpulan yang diperoleh dari pengalaman guru bahasa di lapangan mengenai kesalahan berbahasa

    tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa kedua, tetapi juga bagi siswa yang mempelajaribahasa pertama, diibaratkan ikan dengan air. Ikan tidak dapat hidup tanpa air begitu pula kesalahan

    berbahasa selalu terjadi dalam pengajaran bahasa.c. Sangat setuju! Alasannya, saya sering mengalami sendiri waktu mengajar saya sudah berusaha

    mengarahkan siswa menggunakan bahasa Indonesia (b2) tetapi mereka tetap saja menyelingkannya dengan

    bahasa pertama (b1) atau bahasa ibu.d. Kaitan antara kesalahan berbahasa dengan tujuan pengajaran bahasa adalah untuk memperkecil

    kesalahan yang dibuat dalam mempelajari kedua bahasa (b2 maupun b1), bahkan kalau bisa kesalahan itu

    dihapus sama sekali.e. Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru

    bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat

    dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu dan mengevaluasi taraf

    keseriusan kesalahan itu.f. Analisis kesalahan berbahasa menurut saya adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan

    oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan

    kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.3. Tujuan dan metodologi analisis kesalahan berbahasa.a. Kesalahan-kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa harus dicatat dengan teliti oleh guru karena

    berdasarkan hasil analisis kesalahan berbahasa tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki

    komponen proses belajar mengajar berbahasa berikutnya.b. Data atau kesalahan berbahasa yang telah dibuat siswa diolah dengan cara (1) mengklasifikasikan jenis

    kesalahan, (2) mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuinsinya, (3) menggambarkan letak kesalahan dan

    memperkirakan penyebab kesalahan, (4) memperkirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan

    yang rawan kesalahan, (5) mengoreksi kesalahan atau memperbaiki kesalahan.c. Yang dimaksud dengan metodologi analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur atau langkah-

    langkah kerja analasis kesalahan berbahasa.d. Langkah-langkah kerja analisis kesalahan berbahasa berikut (1) mengumpulkan data kesalahan,

  • 7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa

    7/7

    maksudnya segala kesalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran baik formal maupun nonformal perlu

    didata atau dicatat dan dikumpulkan, (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kesalahan, kesalahan yang

    telah didata diidentifikasi kemudian diklasifikasikan sesuai tingkat keslahannya, (3) mengurutkan kesalahan

    berdasarkan frekuinsinya, kesalahan itu dilihat dan diurutkan berdasarkan tingkat keseringan terjadinya

    kesalahan, (4) menjelaskan kesalahan, kesalahan yang terjadi setelah diurutkan dijelaskan sebab akibat

    terjadinya keslahan, (5) memprediksi tataran kebahasaan yang rawan kesalahan, memperkirakan bidang

    kebahasaan mana yang sering terjadi kesalahan siswa, (6) mengoreksi kesalahan, kesalahan yang ada

    dikoreksi atau diperiksa supaya dapat diambil langkah perbaikan selanjutnya.e. Tujuan analisis kesalahan berbahasa adalah mencari dan menentukan landasan perbaikan pengajaran

    bahasa.4. pengertian kesalahan, sumber dan penyebab kesalahan.a. Makna kesalahan berbahasa bila dipandang dari sudut,guru, kesalahan berbahasa itu adalah suatu aib atau cacat cela bagi pengajaran bahasa,siswa, menandakan bahwa pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal.b. Makna kesalahan berbahasa yang dijumpai dalam literatur analisis kesalahan berbahasa ialah kesalahanberbahasa itu hanya dikaitkan dengan kaidah bahasa atau tata bahasa saja.c. Maknasembuyan Pakailah bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahwa pemakaian bahasa

    Indonesia itu harus mengikuti faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi dan istilah tata bahasa.d. Beda antara kesalahan berbahasa dengan kekeliruan berbahasa adalah kesalahan berbahasa disebabkan

    oleh faktor pemahaman, kemampuan kompetensi seseorang. Kekeliruan berbahasa terjadi karena lupa atau

    keliru dalam menerapkan kaidah bahasa, sifatnya tidakpermanen. Persamaannya adalah penyimpangan

    kaidah bahasa.e. Sumber dan penyebab kesalahan berbahasa dalam pengajaran bahasa kedua maupun bahasa pertama

    terletak pada perbedaan sistem linguistik bahasa pertama dengan sistem linguistik bahasa kedua.