7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
1/7
Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
10FEBANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
Oleh: Elyhawiyaty, S.Pd
1. Pengertian Analisis Kontrastif
a. Konsep analisis kontrastif perlu dipahami oleh guru bahasa Indonesia mengingat bahasa
Indonesia bagi sebagian besar siswa merupakan bahasa kedua, walaupun bahasa Indonesia tidak
tergolong bahasa asing di Indonesia.
b. Dalam mempelajari bahasa kedua yang paling sering dialami oleh siswa adalah siswa sering
menghadapi kesulitan dalam mempelajari bahasa kedua itu dan membuat kesalahan berbahasadalam proses mempelajari bahasa kedua tersebut.
c. Ada empat langkah kerja analisis kontrastif
1) Guru membandingkan struktur bahasa pertama dengan bahasa kedua yang
akan dipelajari siswa.
2) Guru memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa.
3) Berkaitan dengan pemilihan atau penyusunan, pengurutan, dan penekanan
bahan pengajaran.
4) Berkaitan dengan pemilihan cara-cara penyajian bahan pengajaran.
d. Sebagai contoh kesalahan berbahasa yang sering terjadi dibuat oleh
siswa, saya temui saat mengajar bahasa Indonesia di sekolah yaitu saat
pengajaran bahasa Indonesia berlangsung siswa sering menggunakan bahasa
ibunya (daerah) atau menulis dengan bahasa ibunya.
e. Analisi kontrastif ialah suatu proses kerja yang memiliki empat langkah
yakni membandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, memprediksi
kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan pengajaran, serta
menentukan cara penyajian bahan yang tepat dalam rangka mengefesiensikan
dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua.
2. Aspek-aspek Analisis Kontrastif
a. Aspek analisis kontrastif ada dua, yakni, aspek linguistik dan aspek
psikologi (teori belajar).
Cara menentukan aspek-aspek analisis kontrastif tersebut yakni,
1) Aspek lingistik adalah berkaitan dengan perbandingan struktur dua
bahasa untuk menemukan perbedaan-perbedaannya.
2) Aspek psikologi berkaitan dengan langkah kedua yakni berdasarkan
perbedaan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua yang akan dipelajari
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
2/7
siswa diprediksikan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang mungkin
dihadapi oleh siswa dalam belajar bahasa kedua
3) Langkah ketiga berdasarkan kesulitan belajar dan kesalahan-kesalahan
berbahasa itu, disusun bahan pengajaran bahasa kedua yang lebih tepat
susunannya, urutannya, dan penekanannya.
4) Langkah keempat, bahan pengajaran itu disajikan dengan cara-cara
tertentu. Dasar psikologi analisis kontrastif ada dua yakni asosiasionisme
dan teori stimulus-respon.
b. Tataran lingistik yang sudah digarap oleh analisis kontrastif yaitu
fonologi dan sintaksis.
c. Melalui perbandingan struktur dua bahasa dapat diungkap enam hal.
1) Tiada perbedaan, sistem atau aspek tertentu dalam dua bahasa tidak ada
perbedaan sama sekali.
Misalnya konsonan /l, m, n/ diucapkan sama baik dalam bahasa Indonesia
maupun dalam bahasa Inggris.2) Fonemena konvergen, dua butir atau lebih dalam bahasa pertama menjadi
satu butir dalam bahasa kedua.
Misalnya, kata-kata padi, beras, nasi dalam bahasa Indonesia menjadi satu
dalam bahasa Inggris yakni rice.
3) Ketidakadaan, butir atau sistem tertentu dalam bahasa pertama tidak
terdapat atau tidak ada dalam bahasa kedua atau sebaliknya.
Misalnya, sistem penjamakkan dengan penanda s atau es dalam bahasa
inggris tidak ada dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya, sistem penjamakkan
dengan pengulangan kata dalam bahasa Indonesia (meja-meja, kursi-kursi,
sayur-sayur) tidak ada dalam bahasa Inggris.
4) Beda distribusi, butir tertentu dalam bahasa pertama berbeda distribusi
dengan butir yang sama dalam bahasa kedua.
Misalnya, fonem /ng/ dalam bahasa Indonesia dapat menduduki posisi awal,
tengah, dan akhir (ngeri, dengan, sayang). Dalam bahasa Inggris fonem /ng/
hanya terdapat pada tengah dan akhir kata (linguistic, sing).
5) Tiada persmaan, butir tertentu dalam bahasa pertama tidak mempunyai
persamaan dalam bahasa kedua.
Misalnya, predikat kata sifat dan kata benda dalam bahasa Indonesia tidak
terdapat dalam bahasa Inggris.
Dia kaya. He is rich.
Dia guru. He is a techer.
6) Fonemena divergen, satu butir tertentu dalam bahasa pertama menjadi dua
butir dalam bahasa kedua.
Misalnya, kata we dalam bahasa Inggris menjadi kita atau kami dalam bahasa
Indonesia.
d. Beberapa makna istilah-istilah
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
3/7
1) Asosiasi kontak atau asosiasi hubungan yaitu apabila seseorang
mendengar kata meja maka yang bersangkutan teringat atau terpikir kepada
kata kursi, karena kedua kata itu sering digunakan bersma-sama atau
berpasangan. Contoh lain, sendok garpu, kopi susu.
2) Asosiasi kesamaan yaitu apabila seseorang mendengar kata sulit, maka
yang bersangkutan segera teringat kata sukar karena kedua kata itu
bersinonim. Contoh lain, pintar pandai, mati meninggal.
3) Asosiasi kontras yaitu apabila seseorang mendengar kata atas, maka yang
bersangkutan segera teringat atau terpikir kata bawah karena kedua kata
itu mempunyai makna yang berlawanan.
Contoh lain, susah senang, rajin malas.
4) Belajar secara asosiatif, belajar apabila terjadi hubungan kontak,
koneksi, atau asosiasi antara dua hal atau benda.
5) Stimulus responsi, reaksi yang ditimbulkan antara stimulus dan respon
atau kebiasaan. Kalau stimulus berlangsung secara tetap maka responsi punterlatih dan diarahkan tetap.
6) Kebiasaan (habit), apabila hubungan antara stimulus dan responsi itu
sudah bersifat mapan atau tetap maka hubungan antara stimulus dan responsi
disebut kebiasaan (habit).
7) Ciri-ciri kebiasaan: pertama, kebiasaan itu bersifat observable atau
dapat diamati. Apabila kebiasaan itu berupa benda maka benda itu dapat
diraba. Kedua, kebiasaan itu terjadi secara spontan tanpa disadari.
Ketiga, kebiasaan itu sukar dihilangkan, kecuali kalau lingkungannya
diubah.
Hubungan antara stimulus-responsi, dan penguatan dapat digambarkan
sebagai berikut. Stimulus adalah suatu rangsangan atau aksi yang menuntut
suatu tindakan atau reaksi pada seseorang atau organisme. Responsi adalah
perilaku yang timbul sebagai reaksi seseorang terhadap suatu aksi atau
stimulus. Penguatan adalah suatu stimulus baru yang mengikuti terjadinya
suatu responsi. Stimulus baru dapat membuat responsi yang telah terjadi
berulang terjadi lagi atau tidak terjadi. Penguatan yang menunjang suatu
responsi berulang kembali disebut sebagai penguatan positif dan
sebaliknya.
9) Penerapan pembentukan kebiasaan dalam pengajaran bahasa, dalam
pengajaran bahasa pertama anak-anak menguasai bahasa ibunya melalui
peniruan. Melalui kegiatan peniruan itulah anak-anak menguasai struktur
dan kebiasaan yang berlaku dalam bahasa ibunya. Hal yang sama juga terjadi
dalam pengajaran bahasa kedua.
10) Tekanan bahasa ibu, pengaruh yang ditimbulkan oleh struktur bahasa
ibu. Tekanan bahasa ibu ini berkaitan dengan teori belajar terutama teori
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
4/7
transfer. Dengan adanya penguatan, tekanan bahasa ibu terhadap bahasa
kedua diharapkan dapat dihilangkan.
3. Tujuan, Metodologi, dan Cakupan Analisis Kontrastif
a. Tujuan analisis kontrastif adalah mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi oleh guru dan dialami oleh siswa dalam proses belajar mengajar
bahasa kedua.
b. Metodologi analisis kontrastif adalah langkah-langkah kerja analisis
kontrastif sekaligus melukiskan daerah cakupan analisis kontrastif.
c. Analisis kontrastif mencakup empat langkah yaitu (1) membandingkan
struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, (2) memprediksi kesulitan
belajar dan kesalahan berbahasa, (3) memilih bahan pengajaran dan (4)
menentukan cara penyajian bahasa secara tepat dalam rangka mengefesienkan
dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua.
d. Implikasi analisis kontrastif dalam pengajaran bahasa kedua, (1)
membandingkanstruktur bahasa ibu siswa dengan bahasa kedua yang akan dipelajari oleh
siswa, (2) berdasarkan perbedaan struktur antara bahasa ibu dan bahasa
kedua, guru dapat memprediksikan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa
yang mungkin dialami dan diperbuat oleh siswa dalam belajar bahasa kedua,
(3) kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang telah diprediksi itu
dijadikan sebagai landasan dalam memilih dan menyusun bahan, dan
menentukan penekanan bahan pengajaran, (4) pemilihan cara-cara penyajian
bahan.
e. Hubungan antara linguistik dan psikologi dengan metodologi analisis
kontrastif berkaitan erat karena landasan kerja analisis kontrastif ada
dua yakni teori linguistik dan teori psikologi, langkah-langkah kerja
analisis kontrastif sekaligus melukiskan daerah cakupan analisis
kontrastif. Langkah pertama berkaitan dengan perbandingan struktur dua
bahasa. Ini menunjukkan bahwa analisis kontrastif berkaitan erat dengan
linguistik. Langkah kedua,ketiga, dan keempat berkaitan dengan kesulitan
belajar dan kesalahan berbahasa, pemilihan dan penyusunan bahan, serta
cara penyajian bahan pengajaran bahasa kedua. Ini membuktikan bahwa
analisis kontrastif berkaitan erat dengan psikologi belajar.
4. Hipotesis Analisis Kontrastif
a. Asumsi yang mendasari hipotesis bentuk kuat analisis kontrastif ialah
berdasar pada lima asumsi berikut. (1) Penyebab utama kesulitan belajar
dan kesalahan berbahasa dalam mempelajari bahasa kedua adalah interferensi
bahasa ibu, (2) kesulitan belajar itu disebabkan oleh perbedaan struktur
bahasa ibu dan bahasa kedua yang dipelajari oleh siswa, (3) semakin besar
perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa kedua semakin besar pula kesulitan
belajar, (4) perbedaan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua diperlukan
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
5/7
untuk memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang akan
terjadi dalam belajar bahasa kedua, (5) bahan pengajaran bahasa kedua
ditekankan pada perbedaan bahasa pertama dan kedua yang disusun
berdasarkan analisis kontrastif.
b. Analisis yang tersirat dalam hipotesis bentuk lemah analisis kontrastif
ialah kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh berbagai faktor. Peranan
bahasa pertama tidak besar dalam mempelajari bahasa kedua. Analisis
kontrastif dan analisis kesalahan berbahasa harus saling melengkapi.
c. Isi yang tersirat dalam hipotesis bentuk kuat analisis kontrastif
menyatakan bahwa semua kesalahan berbahasa dalam bahasa kedua dapat
diramalkan dengan mengidentifikasikan perbedaan struktur bahasa pertama
dan bahasa kedua yang dipelajari siswa.
d. Isi yang tersirat dalam bentuk lemah analisis kontrastif menyatakan
bahwa tidak semua kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi.
e. Sumber rasional hipotesis analisis kontrastif adalah (i) pengalamanguru, (ii) kontak bahasa, (iii) teori belajar, penjelasan dari ketiga
sumber tersebut adalah:
1) Setiap guru bahasa asing atau bahasa kedua yang sudah berpengalaman
pasti mengetahui kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa dalam
mempelajari bahasa kedua. Mereka juga dapat mengaitkan kesalahan tersebut
dengan tekanan bahasa ibu siswa.
2) Kontak bahasa terjadi di dalam situasi kedwibahasaan orang yang
mengenal atau mengetahui dua bahasa disebut dwibahasawan. Dwibahasawan
merupakan wadah terjadinya kontak bahasa.
3) Teori belajar merupakan sumber ketiga pendukung hipotesis analisis
kontrastif terutama teori transfer. Transfer diartikan sebagai satu proses
yang melukiskan penggunaan tingkah laku yang telah di[elajari digunakan
secara spontan dalam memberikan responsi baru
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
1. Kaitan antara pengajaran berbahasa, pemerolehan bahasa, kedwibahasaan, interferensi, dan kesalahan
berbahasa.a. Yang dimaksud dengan pengajaran bahasa pertama dan pengajaran bahasa kedua ialah (1) pengajaran
bahasa pertama adalah pengajaran bersifat informal yang titik beratnya pada penguasaan bahasa ibu. (2)
Sementara pengajaran bahasa kedua ialah kegiatan pemerolehan bahasa biasanya berlangsung melalui
pengajaran bahasa yang bersifat formal yang berlangsung di sekolah, dapat juga berlangsung secara
informal.b. Yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah pengajaran bahasa secara alamiah, tidak berencana,
tidak disengaja dan tidak disadari. Contohnya anak kecil berumur satu tahun bisa berbicara seperti kakak-
kakaknya atau orang tuanya dengan cara meniru dan mendengar.c. Interferensi ialah terjadinya kekacauan pemakaian bahasa oleh dwibahasawan. Contohnya orang Dayak
Maanyan tidak mengenal fonem /o/ sehingga dalam bahasa Indonesia sering terjadi kesalahan fonem /o/
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
6/7
diucapkan /u/.d. Makna istilah dwibahasawan ialah orang menggunakan/menguasai dua bahasa atau lebih, sehingga saling
mempengaruhi antara b1 dan b2. Contoh, bahasa Maanyan dan bahasa Indonesia (supir, bahasa Maanyan)
(sopir, bahasa Indonesia).e. Kesahan bahasa adalah transfer negatif yang menyebabkan timbulnya kesulitan dalam pengajaran b2
akibat dari sistem yang digunakan berlainan dalam penyampaiannya.f. Kaitan antara pengajaran bahasa, pemerolehan bahasa, kedwibahasaan, interferensi dan kesahan bahasa
oleh adanya umpan balik antara kelima unsur itu atau dengan kata lain semua unsur saling berhubungan dan
saling berkaitan, sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.2. Pengertian dan analisis kesalahan berbahasa.a. Pendapat pengikut pendekatan komunikatif terhadap kesalahan berbahasa merupakan bagian dari proses
belajar mengajar. Ini berarti kesalahan berbahasa adalah bagian yang integral dari pengajaran bahasa, baik
pengajaran bahasa bersifat formal maupun informal.b. Kesimpulan yang diperoleh dari pengalaman guru bahasa di lapangan mengenai kesalahan berbahasa
tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa kedua, tetapi juga bagi siswa yang mempelajaribahasa pertama, diibaratkan ikan dengan air. Ikan tidak dapat hidup tanpa air begitu pula kesalahan
berbahasa selalu terjadi dalam pengajaran bahasa.c. Sangat setuju! Alasannya, saya sering mengalami sendiri waktu mengajar saya sudah berusaha
mengarahkan siswa menggunakan bahasa Indonesia (b2) tetapi mereka tetap saja menyelingkannya dengan
bahasa pertama (b1) atau bahasa ibu.d. Kaitan antara kesalahan berbahasa dengan tujuan pengajaran bahasa adalah untuk memperkecil
kesalahan yang dibuat dalam mempelajari kedua bahasa (b2 maupun b1), bahkan kalau bisa kesalahan itu
dihapus sama sekali.e. Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru
bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat
dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu dan mengevaluasi taraf
keseriusan kesalahan itu.f. Analisis kesalahan berbahasa menurut saya adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan
oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan
kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.3. Tujuan dan metodologi analisis kesalahan berbahasa.a. Kesalahan-kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa harus dicatat dengan teliti oleh guru karena
berdasarkan hasil analisis kesalahan berbahasa tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki
komponen proses belajar mengajar berbahasa berikutnya.b. Data atau kesalahan berbahasa yang telah dibuat siswa diolah dengan cara (1) mengklasifikasikan jenis
kesalahan, (2) mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuinsinya, (3) menggambarkan letak kesalahan dan
memperkirakan penyebab kesalahan, (4) memperkirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan
yang rawan kesalahan, (5) mengoreksi kesalahan atau memperbaiki kesalahan.c. Yang dimaksud dengan metodologi analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur atau langkah-
langkah kerja analasis kesalahan berbahasa.d. Langkah-langkah kerja analisis kesalahan berbahasa berikut (1) mengumpulkan data kesalahan,
7/30/2019 Sekilas Analisis Kesalahan Berbahasa
7/7
maksudnya segala kesalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran baik formal maupun nonformal perlu
didata atau dicatat dan dikumpulkan, (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kesalahan, kesalahan yang
telah didata diidentifikasi kemudian diklasifikasikan sesuai tingkat keslahannya, (3) mengurutkan kesalahan
berdasarkan frekuinsinya, kesalahan itu dilihat dan diurutkan berdasarkan tingkat keseringan terjadinya
kesalahan, (4) menjelaskan kesalahan, kesalahan yang terjadi setelah diurutkan dijelaskan sebab akibat
terjadinya keslahan, (5) memprediksi tataran kebahasaan yang rawan kesalahan, memperkirakan bidang
kebahasaan mana yang sering terjadi kesalahan siswa, (6) mengoreksi kesalahan, kesalahan yang ada
dikoreksi atau diperiksa supaya dapat diambil langkah perbaikan selanjutnya.e. Tujuan analisis kesalahan berbahasa adalah mencari dan menentukan landasan perbaikan pengajaran
bahasa.4. pengertian kesalahan, sumber dan penyebab kesalahan.a. Makna kesalahan berbahasa bila dipandang dari sudut,guru, kesalahan berbahasa itu adalah suatu aib atau cacat cela bagi pengajaran bahasa,siswa, menandakan bahwa pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal.b. Makna kesalahan berbahasa yang dijumpai dalam literatur analisis kesalahan berbahasa ialah kesalahanberbahasa itu hanya dikaitkan dengan kaidah bahasa atau tata bahasa saja.c. Maknasembuyan Pakailah bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahwa pemakaian bahasa
Indonesia itu harus mengikuti faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi dan istilah tata bahasa.d. Beda antara kesalahan berbahasa dengan kekeliruan berbahasa adalah kesalahan berbahasa disebabkan
oleh faktor pemahaman, kemampuan kompetensi seseorang. Kekeliruan berbahasa terjadi karena lupa atau
keliru dalam menerapkan kaidah bahasa, sifatnya tidakpermanen. Persamaannya adalah penyimpangan
kaidah bahasa.e. Sumber dan penyebab kesalahan berbahasa dalam pengajaran bahasa kedua maupun bahasa pertama
terletak pada perbedaan sistem linguistik bahasa pertama dengan sistem linguistik bahasa kedua.
Top Related