SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

16
SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL Ratings: 0|Reads: 1,804|Likes: 9 Published by Eline van Bland-De SEJARAH PERDAGANGANINTERNASIONAL Oleh : Ayu Triana (IXd) Pada abad pertengahan (16), perdangan internasional sudah dimulai dieropa. seperti yang sering terdengar (London dan Paris). Pada waktu itu jalan dari eropa menuju asia (new word)belumditemukan (Jalan ke timur). Pada saat itu hasil-hasil pertanianlah yang diperdagangkan. orang-orang yang menguasai ilmu- ilmupertanian adalah orang-orang yang menguasai perekonomian (Tuan Tanah), kaum ini disebut dengankaum feodalis. Pertukaran dilakukan dengan cara barter.Setelah ditemukan jalan ketimur (abad 18), Kebutuhan semakain beragam. masa ini disebut masamerkantilis. Pada masa ini orang-oarang merkantilis harus membuat negara yang makmur. ukurankemakmuran pada masa itu adalah logam mulia (emas). semakin banyak suatu negara menyimpanlogam mulia, maka semakin makmur lah negara tersebut.Ciri-ciri Masa Merkantilis:1. Perdagangan rempah-rempah2. Semakin banyak logam mulia maka semakin makmur suatu negara. 3. Anti inpor, tetapi harus ekspor4. Peredaran uang tinggi5. Tenaga ahli Exodus (Tidak boleh bekerja diluar negeri)Dari kaum merkantilis inilah lahir kaum kapitalis. Pada saat ini hampir dipastikan tidak ada laginegara tertutup. Pada setiap negara ada yang disebut dengan Endommen Factors).Manusia adalah mahluk sosial (zoon politicon). Hidup dan berinteraksi merupakan halalamiah manusia karena dengan berinteraksilah manusia berinovasi dan membangunperadabannya. Salah satu interaksi manusia yang telah berlangsung sepanjang peradabandibangun adalah upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan saling menukar barang ataubarter. Barter kemudian merupakan aktivitas perdagangan paling kuno sebelum manusiamengenal alat tukar seperti uang. Pemenuhan ekonomi atau kebutuhan dengan cara barter dipandang telah memberikankontribusi positif dalam perkembangan sejarah manusia karena barter menjadi mediasi untuk Perdagangan Internasional telah muncul sejak masa kuno, dilatarbelakangi oleh berkembangnya spesialisasi dalam hal kebutuhan dan kegiatan produksi. Ekspansi perdagangan Internasional semakin meningkat sesuai dengan perkembangan teknologi, mulai dari transportasi, industri, dan informasi.

description

jkjklj

Transcript of SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

Page 1: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Ratings: 0|Reads: 1,804|Likes: 9Published by Eline van Bland-De  SEJARAH PERDAGANGANINTERNASIONALOleh : Ayu Triana (IXd) Pada abad pertengahan (16), perdangan internasional sudah dimulai dieropa. seperti yang sering  terdengar (London dan Paris). Pada waktu itu jalan dari eropa menuju asia (new word)belumditemukan (Jalan ke timur). Pada saat itu hasil-hasil pertanianlah yang diperdagangkan. orang-orang yang menguasai ilmu-ilmupertanian adalah orang-orang yang menguasai perekonomian (Tuan Tanah), kaum ini disebut dengankaum feodalis. Pertukaran dilakukan dengan cara barter.Setelah ditemukan jalan ketimur (abad 18), Kebutuhan semakain beragam. masa ini disebut masamerkantilis. Pada masa ini orang-oarang merkantilis harus membuat negara yang makmur. ukurankemakmuran pada masa itu adalah logam mulia (emas). semakin banyak suatu negara menyimpanlogam mulia, maka semakin makmur lah negara tersebut.Ciri-ciri Masa Merkantilis:1. Perdagangan rempah-rempah2. Semakin banyak logam mulia maka semakin makmur suatu negara. 3. Anti inpor, tetapi harus ekspor4. Peredaran uang tinggi5. Tenaga ahli Exodus (Tidak boleh bekerja diluar negeri)Dari kaum merkantilis inilah lahir kaum kapitalis. Pada saat ini hampir dipastikan tidak ada laginegara tertutup. Pada setiap negara ada yang disebut dengan Endommen Factors).Manusia adalah mahluk sosial(zoon politicon).Hidup dan berinteraksi merupakan halalamiah manusia karena dengan berinteraksilah manusia berinovasi dan membangunperadabannya. Salah satu interaksi manusia yang telah berlangsung sepanjang peradabandibangun adalah upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan saling menukar barang ataubarter. Barter kemudian merupakan aktivitas perdagangan paling kuno sebelum manusiamengenal alat tukar seperti uang. Pemenuhan ekonomi atau kebutuhan dengan cara barter dipandang telah memberikankontribusi positif dalam perkembangan sejarah manusia karena barter menjadi mediasi untuk

  Perdagangan Internasional telah muncul sejak masa kuno, dilatarbelakangi oleh berkembangnya spesialisasi dalam

hal kebutuhan dan kegiatan produksi. Ekspansi perdagangan Internasional semakin meningkat sesuai dengan

perkembangan teknologi, mulai dari transportasi, industri, dan informasi.

            Perdagangan Internasional adalah transaksi barang dan jasa antar negara melalui ekspor maupun impor.  Di

dalam perdagangan internasional dikenal beberapa teori yang menjelaskan mengapa perdagangan antarnegara

terjadi, yaitu :

a.      Teori Keunggulan Mutlak (The Absolute Advantage)

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith pakar ekonomi bangsa Inggris dalam bukunya The Wealth of Nations

tahun 1776. Teori ini menyebutkan bahwa perdagangan antara dua negara terjadi apabila dua Negara itu mempunyai

perbedaan keunggulan absolut pada barang yang dihasilkan tiap-tiap negara.

Example : Indonesia memiliki keunggulan absolut pada hem batik, sedangkan Jepang memiliki keunggulan absolut

pada TV.Oleh karena itu, Indonesia dan Jepang dapat mengadakan hubungan perdagangan hem batik dan TV.

b.      Teori Keunggulan Kompraratif (The Comparative Advantage)

Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo.Teori keunggulan komparatif adalah keuntungan karena salah satu

negara dapat memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang berbeda atau biaya yang lebih murah.

Page 2: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

c.       Keunggulan Kompetitif

      Teori ini dikemukakan oleh Michael Porter. Keunggulan kompetitif suatu negara dapat bersumber dari :

1.      Keunggulan suatu negara karena memiliki faktor-faktor produksi.

2.      Keunggulan karena banyaknya permintaan.

3.      Keunggulan karena keterkaitan antarindustri yang berhubungan.

4.      Keunggulan dari perusahaan-perusahaan negara karena mampu bersaing dan berproduksi secara efisien.

     

            Semakin berkembangnya kegiatan perusahaan Multinasional (Multinasional Corporation), kegiatan

perusahaan besar banyak yang beroprasi di berbagai  negara. Banyak persahaan asing yang  membuka cabang di

negara lain. Demikian juga arus penanaman modal di negara lain. Dengan saemakin terbukanya hubungan terhadap

kegiatan ekonomi dengan negara lain akan mengakibatkan hubungan ekonomi dengan luar negri semakin

berkembang.

           

            Adapun keuntungan dari Perdagangan Internasional, yaitu antara lain :

1. Sumber devisa sebagai alat pembayaran antar negara.

2. Kebutuhan dari setiap negara menjadi terpenuhi.

3. Memperluas penawaran produsi luar negri.

4. Meningkatkan jumlah produksi.

5. Membuka lapangan kerja.

6. Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja.

7. Dapat mendorong kegiatan produksi secara besar – besaran.

8. Dapat meningkatkan hubungan yang baik antar negara.

9. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.

Adapun upaya untuk meningkatkan Perdagangan Internasional, yaitu antara lain:

1. meningkatkan kegiatan ekspor

2. penghematan devisa

3. menjaga stabilitas nilai mata uang dalam negri ke mata uang asing

4. dapat menciptakan suasana yang produktif di dunia Perdagangan Internasional

5. negara harus dapat merangsang dan memotivasi bagaimana investor asing mau menginvestasi ke Indonesia

Perbedaan Perdagangan Regional dan Perdagangan Internasional :

1. Perdagangan Internasional biasanya berbagai macam mata uang, sedangkan Perdagangan Regional hanya menggunakan 1 jenis mata uang saja, yaitu mata uang masing-masing negara.

Page 3: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

2. Perdagangan Internasional merupakan perdagangan antar negara yang melampaui batas kenegaraan, sedangkan perdagangan Regional adalah perdagangan yang terbatas, dan dalam negeri sendiri.

3. Dalam Perdagangan Internasional bila terdapat perselisihan diselesaikan dengan hukum Internasional, sedangkan untuk Perdagangan Regional diselesaikan dengan hukum yang berlaku di masing-masing negara yang melakukan perdagangan Regional.

4. Barang-barang yang diperdagangkan dalam Perdagangan Internasional biasanya dengan kemasan khusus atau tertentu, agar tidak mengalami kerusakan, tetapi tidak demikian halnya dengan Perdagangan Regional.

5. Barang yang diperdagangkan dalam Perdagangan Internasional biasanya sesuai dengan selera atau kondisi negara yang bersangkutan.

6. Pada perdagangan regional, terdiri dari berbagai kebijakan. Adapun beberapa kebijakan yang saya ketahui dari beberapa sumber, yaitu antara lain :

Memperbaiki sarana dan prasarana dalam negeri. Menjaga stabilitas distribusi produk dan harga dengan jumlah produk yang  dipasarkan dalam negeri. Mengaktifkan peran pedagang – pedagang pribumi dalam perdagangan dalam Negeri. erluasan pemasaran yang dilakukan dalam negeri. 

Created By : Dhimas Handhi Putranto Edited by: Karsono Puguh Nindyo Cipto            SMASA JEMBER

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hokum Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi atau kegiatan bisnis yang

akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Istilah hokum ekonomi pertama kali dikenal diEropa

Barat terutama di Inggris dan prancis sekitar abad ke-18 sebelum terjadinya revolusi industry diinggris, peraturan-

peraturan yang menjadi landasan dari kebijakan ekonomi adalah hokum feodel yang lahir dari pemerintahan yang

bersifat absolute.

Sebagai akibat dari kebijakan yang bersifat restriktif dan protektif tersebut menimbulkan hambatan

hambatan dalam lalu lintas barang, jasi maupun modal antarnegara di Eropa, mereka berusaha untuk mennguasai

Negara-negara di asia dan Afrika dengan cara menerapkan paham marketilisme(merchantilism). Hal ini

menyebabkan kehidupan perekonomian dan politik di Eropa menjadi semakin meluas dan terkonsentrasi kepada

kegiatan perdagangan, bukan saja terhadap perdagangan local dan regional antarnegara Eropa, tetapi meluas ke luar

Eropa.

Adanya norma hukum yang memberikan kebebasan kepada pelaku ekonomi dalam melaksanakan kontrak

termasuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya telah berlangsung selama puluhan tahun semenjak 1760. Selain itu

Page 4: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

asas kebebasan kontrak juga merupakan prinsif dan hokum yang mendorong terjadinya llibralisasi disektor industry

dan perdagangan. Timbulnya kebebasan dalam melaksanakan perdagangan antarnegara, atau disebut dengan

perdagangan internasional termotivasi oleh paham atau teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya

berjudul “the wealth of nations” , yang menyatakan bahwa kesejahteraan masyarakat suatu Negara justru akan

semakin meningkat, jika perdagangan internasional dilakukan dalam pasar bebas dan intervensi pemerintah

dilakukan seminimal mungkin.

Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith diatas disebut dengan “teori keunggulan absolute” adalah teori

yang melandaskan pada asumsi bahwa setiap Negara memiliki keunggulan absolute nyata terhadap mitra

dagangnya. Menurut teori ini , suatu Negara yang mempunyai keunggulan absolut relative terhadap Negara mitra

dagangnya dalam memproduksi barang atau komoditi tertentu, akan mengespor komoditi tersebut ke Negara mitra

yang akan memeiliki keunggulan absolute (absoluth disadmventage). Dengan system perdagangan bebas, sumber

daya yang akan digunakan secara lebih efisien, sehingga kesejahteraan yang dicapai akan lebih optimal. Namun ,

dalam kenyataannya justru yang akan terjadi dieropa adalah ketidak adilan dan kesenjangan social antara para

pengusaha yang kaya raya dengan kaum buruh atau petani yang miskin. Untuk menguranngi kesenjangan social dan

ketidakadilan dalam system industrialisasi di inggris yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, seorang

ekonom yang bernama Robert Owen mengajukan protes kepada pemerintah, sehingga Sir Robert peel berupaya

untuk menguranngi jam kerja anak-anak disektor industry.

Sejalan dengan sejarah berkembangnya hokum ekonomi di Inggris , keadaan yang hamper sama juga

terjadi diprancis, Revolusi industry prancis dimulai sekitar 1830-1840 telah didahului oleh:

1. Revolusi Prancis dengan semboyan “kemerdekaan, Persamaan Hak dan Persaudaraan (liberte, fraternite)

2. Adanya unifikasi hokum dan komodifikasi hokum dagang Prancis ke dalam Code Civil dan code du

commerce, juga di bidang hokum pidana kedalam code penal.

Menurut sunaryati Harsono dalam T.Mulya lubis “hokum ekonomi (droite ekonomique) adalah

pembatasan kaidah-kaidah , hokum perdata dan hokum dagang oleh kaidah huukum administrasi

Negara (droite admisntatif) , berpangkal pada konsepsi Negara kesejahteraan (melfare sate), yang

mewajibkan Negara secara aktif menyelenggarakan kepentingan umum, dan tidak (sebagaimana

menjadi pendirian paham libral) hanya menyerahkan kepada warga Negara sendiri saja untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan saja”. Selanjutnya sunaryati hartono menyatakan

bahwa “kaidah kaidah hokum baru merupakan hokum ekonomi untuk sebagian besarnya tidak lagi

berpegang pada asas-asas hokum perdata maupun hokum public yang konvensional.

Hubungan perdagangan antarnegara atau perdagangan internasional, adalah sebagai akibat dari

adanya saling ketergantungan antarnegara, baik ditingkat global seperti General agreement on Tariff

and Trade (GATT) dan world Trade Organization (WTO) maupun pada tingkat regional seperti asean

free trade area (AFTA) dan lain-lain. Dengan terbentuknya WTO sebagai organisasi perdagangan

iternasional yang merupakan penerusan dari GATT, diharapkan mampu menjadi wadah dan pengayom

Page 5: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

guna tercapainya suatu perdagangan dunia yang lebih tertib, lancer, bebeas dan transfaran terutama

dalam upaya penyelesaian sengketa perdagangan antar bangsa secara adil.

B. Dasar peraturan perdagangan iternasional

Kondifikasi hokum perdata dan hokum dagang yang mengatur tentang kegitan bisnis dan

perdagangan di Indonesia adalah berasal dari code civil dan code du commerce prancis tahun 1808,

kemudian berlaku di Negara belanda tahun 1828 menjadi Burgelijk Wetboek (BW) dan Wetboek Van

kophandel (WvK). Menurut T.Mulya lubis , perubahan dibidang hokum mutlak dilakukan terutama

pengembangan dibidang hokum perdata dan hokum dagang. Dimana hokum merupakan alat untuk

menentukan berhasil tidaknya pembangunan itu sendiri, lebih-lebih Indonesia akan menghadapi globalisasi

di bidang perdagangan internasional baik pada tataran global (GATT-WTO) maupun regional

(AFTA,APEC,CAFTA).

Pungsi hokum dalam pembangunan Indonesia adalah sebagai sarana pembahruan masyrakat . hal

ini diadasarkan anggapan bahwa adanya ketertiban didalam pembanguanan merupakan suatu yang

dipandang penting dan sangat diperlukan. Menurut sunaryati Hartono. Kaidah kaidah hokum baru yang

merupakan hokum ekonomi sebagian besar tidak lagi berpegang pada asas-asas hokum perdata maupun

hokum public yang konvesional.

Indonesia sebagai salah satu Negara yang ikut serta dalam pertemuan double WTO, tidak terlepas

dari rangkaian kebijakasanaan disektor perdagangan. Sebagai salah satu Negara yang telah menjadi anggota

organisasi perdagangan internasional , Indonesia terikat untuk mematuhi ketentuan-ketentuan perdagangan

internasional yang disepakati dalam perundingan GATT-WTO. Konsekwensi internal Indonesia harus

melakukan harmonisasi peraturan oerundang-undangan nasional dengan ketentuan hasil kesepakatan WTO,

artinya dalam melakukan harmonisasi Indonesia harus tetap memikirkan kepentingan nasional namun tidak

melanggar rambu-rambu ketentuan WTO.

Dalam menghadapi era globalisasi di bidang ekonomi khususnya perdagangan internasional,

peranan hokum bisnis terutama hokum perdagangan internasional sangat diperlukana dalam melakukan

hubungan hokum atau transaksi antarbangsa. Hubungan tersebut neyangkut kegiatan perniagaan atau

pertukaran barang,jasa modal maupun tenaga kerja , yang memasukan barang kedalam daerah pabean , dan

kegiatan mengespor adalah mengeluarkan barang dari daerah pabean. Pemerintah Indonesia mengeluarkan

peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pengaturan perdagangan internasional antara lain.

1. Undang-undang Nomer 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

2. Undang-Undang Nomer 17 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-undang Nomer 10 tahun

1995 tentang Kepabeanan

Page 6: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

3. Peraturan pemerintah Nomer 34 Tahun 1996 tentang Bea masuk Antidamping dan Bea Masuk

Imbalan,

4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomer 136/MPP/Kep/6/1996 tentang

Pembentukan Komite Antidumping Indonesia,

5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomer 172/MPP/Kep/10/ 2000 tentang

Organisasi dan cara Kerja Tim Organisasi Antidumping,

6. Keputusan Menteri Perindustrian dan perdanganan Nomer 427/MPP/Kep/10/2000 tentang

Komite antidumping Indonesia,

7. Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan Nomer 428/MPP/kep/10/2000 tentang

Pengangkatan Anggota Komite antidumping Indonesia,

8. Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan Nomer 216/MPP/Kep/7/2001 tentang

Perubahan keputusan Menteri perindustrian Nomer 261/MPP/kep/9/1996 tentang tata cara

Persyaratan pengajuan Penyelidikan Atas Barang Dumping dan barang Mengandung Subsidi.

9. praturan Menteri perdagangan Repoblik Indonesia Nomer 37/M-Dag/per/9/2008 tentang surat

keterangan Asala (certificate of origin) Terhadap Barang Impor yang dikenakan tindakan

pengamanan (safeguard).

BAB II

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDAGANGAN INTENASIONAl

A. Pengertian Hukum Perdagangan Internasional

Istilah perdagangan internasional (internastional trade) atau disebut dengan perdagangan antarbangsa-

bangsa , pertama kali dikenal di benua Eropa yang kemudian berkembang di Asia dan Afrika. Menurut

sumantoro, pengertian perdagangan internasional adalah : the exchange of goods and services between nations

dan selanjutnya “as used, it generally refers to the total goods and service exchange among all nations” intinya

mengandung pengertian pertukaran seluruh barang dan jasa antara semua Negara/bangsa.

Istila perdagangan internasional sebenarnya adalah kegiatan pertukaran barang, jasa dan modal antar

penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain. Beberapa sarjana telah memberikan defines tetang

hukum perdagangan internasional sebagai mana dikemukakan oleh Huala Adolf masing-masing sebagai

berikut:

1. schmitthoff mengemukakan bahwa hukum perdagangan internasional sebagai : . . . the body kof rules

governing commercial relationship of private law nature involving different nations’. Schmittohoff

menegasakan bahwa wilayah hukum perdagangan internasional tidak termasuk aturan-aturan hukum

Page 7: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

internasional public yang mengatur hubungan dagang dalam kerangka GATT atau mengatur blok blok

perdagangan regional.

2. M. Rafiqul Islam mengemukakan bahwa perdagangan internasional adalah “… a wide ranging, transnational,

commercial exchange of goods and service between individual bisness persons, trading bodies and states”.

Berdasarkan definisi diatas bahwa hubungan financial terkait erat dengan perdagangan internasional.

3. Michelle Sanson menyatakan bahwa , ”international trade law can be defined as the regulation of the

conduct of parties involved in the exchange of googs, service and technology between nations”. Meskipun

definisi ini sedikit mengambang , namun sanson membagi hukum perdagangan internasional kedalam dua

bagian utama, yaitu hukum perdagangan internasional public(public international trade law), dan hukum

perdagangan internasional privat(private intenational trade law).

public international trade law adalah hukum yang mengatur prilaku dagang antarnegara. Adapun private

international trade law adalah hukum yang mengatur prilaku dagang secara orang perorang (private tenders)

dinegara yang berbeda.

4. Hercules Booysens mengemukakan definisi hukum perdagangan internasional dalam tida unsure sebagai

berikut,

a. Hukum perdagangan internasionl dapat dipandang sebagai suatu cabang kkhusus dari hukum internasional

b. Hukum perdagangan internasional adalah hukum internasional yang berlaku terhadap perdagangan

barang,jasa dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual.

c. Hukum perdagangan internasional terdiri dari aturan aturan hukum yang memiliki pengaruh langsung

terhadap perdagangan internasional secara umum.

B. Ruang lingkup hukum perdagangan internasional

Bertitik tolak dari definisi diatas bahwa dalam hukum perdagangan internasional selain melibatkan Negara-

negara dan lembaga-lembaga internasional berdasrkan ketentuan GATT-WTO , juga melibatkan para pihak

dari Negara yang berbeda yang melakukan transaksi dagang internasional.

Ruang linngkup hukum perdagangan internasional public merupakan bagian dari hukum internasional

terkait dengan hak dan kewajiban Negara dan organisasi internasional dalam urusan iternasional, artinya

bahwa dalam perdagangan internasional melibatkan Negara-negara dan lembaga-lembaga internasional baik

scara global maupun regional yang mengacu pada ketentuan dan prinsip-prinsip hukum internasional yang

disepakati dalam GATT-WTO. Adapun ruang lingkup hukum perdagangan internasional private adalah

bagian dari hukum internasional yang terkait dengan hak dan kewajiban individu (para pihak) dan lembaga

internasional non pemerintah dalam urusan internasional yang mangacu pada kaidah prinsip-prinsip hukum

perjanjian /kontrak internasional yang disepakati oleh para pihak, dan konvensi perdagangan internsional.

Page 8: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

BAB III

SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL (ZAMAN KOLONIAL PASKA PERANG DUNIA II)

A. Periode Kolonial Sebelum Abad Ke-19 (1500-1750)

Perdagangan internasional atau disebut dengan perdagangan antar bangsa –bangsa, pertama kali

berkembang di Eropa yang kemudian ke Asia dan Afrika. Terjadinya perdagangan antara Negara-

negara di dunia, menurut david Ricardo dalam martin Khor kok Peng, pada awalnya didasarkan pada

prinsip pembagian kerja secara internasional sesuai dengan teori keunggulan komparatif yang dimiliki

oleh tiap-tiap Negara. Artinya setiap Negara mengkhususkan diri pada kegiatan ekonomi yang

didasarkan pada keunggulan komperatif.

Menurut Huala Adolf, ada beberapa motif atau alas an mengapa Negara atau subjek hukum

(pelaku dalam perdagangan) melakukan transaksi dagang internasional adalah karena perdagangan

internasional merupakan tulang punggung bagi Negara untuk menjadi makmur, sejahtera, dan kuat.

Jauh sebelum bangsa Eropa mengenal perdagangan internasional , sebenarnya bangsa cina telah dahulu

melakukan perdagangan antarbangsa terutama perdagangan sutera, sehingga memeberikan

kemakmuran dan kejayaan terhadap bangsa cina. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh jonathan reuvid

dalam Huala Adolf, bahwa besarnya kejayaan Negara-negara didunia tidak terlepas dari keberhasilan

dan aktivitas Negara-negara tersebut dalam perdagangan internasional.

Kesadaran untuk melakukan transaksi dagang internasional juga telah cukup lama disadari oleh

para pelaku dagang di tanah air terutama pada suku bugis . hal ini dinyatakan oleh PH. O. L.Tobing

dalam Huala Adolf bahwa bangsa Indonesia telah mengenal perdagangan internasional sejak abad ke-

17 . salah satunya adalah Amanna Gappa, kepada suku bugis yang sadar akan pentingnya dagang (dan

pelayaran) bagi kejahteraan sukunya.

Motivasi komersial yang semula menjadi tujuan utama keberadaan bangsa eropa menjadi tergeser

oleh kepentingan yang lebih luas, yakni kepentingan pengusahaan politik melalui kekuatan militer

untuk menguasai ekonomi yang lebih luas. Menurut Ellsworth dalam H. S. Kartadjoemena, secara

skematis paham merkantilisme yang berkembang di Eropa pada abad ke -16 dan ke-17 berlandaskan

pada factor fundamental yang mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Pergeseran perkembangan dalam kegiatan ekonomi

2. Peningkatan peranan saudagar/pedagang kapitalis sebagai kelas social yang penting.

3. Perkembangan Negara kebangsaan(national state).

Pada abad ke-16 dan ke-17, upaya sentralisasi dibawah kekuasaan raja mulai berhasil.

Ketiga fator tersebut menjadi landasan ekonomi, social dan politik dalam menerapkan paham

merkantilisme. Untuk meningkatkan kegiatan perdagangan, pemeritah pusat (raja) mempunyai

kekuasaan yang bersifat absolute yang menghendaki agar Negara kebangsaan atau nasional state

menjadi kuat, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun militer. Pola piker yang berkembang

Page 9: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

pada abad ke-16 dan ke—17 kegitan ekonomi harus dipusatkan pada upaya memperoleh sumber

daya atau kekayaan(wealth) sebanyak mungkin guna mendukung kekuatan politis maupun militer.

B. Zaman Keemasan Perdagangan Bebas

Dalam perspektif sejarah ekonomi, periode libralisasi dalam bidang perdagangan pernah

mengalami masa keemasan di Eropa sejak lahir perang Napoleon tahun 1815 hingga saat

meletusnya perang dunia I tahun 1914. Periode tersebut merupakan satu abad yang sangat

gemilang dalam perdagangan internasional, karena perdagangan dunia berjalan dengan bebas

tanpa adda hambatan atau pembatasan, sehingga setiap Negara dieropa dapat melakukan kegiatan

perdagangannya berdasarkan keunggulan komperatif masing-masing Negara.

Liberalisasi perdagangan internasional mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada

abad ke-19, sehingga memberikan keuntungan dalam bidang ekonomi di Eropa, namun kebebasan

perdagangan tersebut tidak dapat dinikmati oleh bangsa lainya diluar eropa, terutama di asia

maupun afrika, hal ini disebabkan karena Asia dan Afrika merupaka wilayah colonial atau jajahan

dari Negara-negara eropa, sehingga dalam bidang perdagangan bangsa Asia dan Afrika tidak

mendapat kan kesempatan dan kebebasan sama seperti bangsa eropa.. dengan demikian , yang

memegang kekuasaan ekonomi maupun politik pada periode liberal ini adalah bangsa eropa,

sebaliknya bangsa asia maupun afrika tidak mempunyain kekuasaan maupun politik di negaranya

sendiri.

Periode perdagangan bebas 1815-1914 diwarnai oleh kekuatan landasan filsafat

perdagangan liberal berdasarkan atas teori keunggulan komparatif, bahwa suatu Negara akan

mengkhususkan diri pada produksi dan ekspor, sebab Negara tersebut mempunya biaya yang lebih

rendah daripada Negara mitra dagang.

Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya “the wealth of nations” .

membantah pendapat kaum merkantilistis yang mengatakan bahwa melakukan hambatan

perdagangan adalah jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat suatu Negara. Menurut

adam smith , kesejahteraan masyrakat suatu Negara justru akan semakin meningkat, jika

perdagangan internasional dilakukan dipasar bebas dan itervensi pemerintah dilakukan seminimal

mungkinm. Dengan system perdagangan bebas, sumber daya yang akan digunakan secara lebih

efisien, sehingga kesajteraan yang akan dicapai akan lebih optimal. Teori tersebut di atas

dinamakan teori keunggulan absolute. Pandangan yang dikemukakan oleh Adam Smith telah

membuka jalan yang kemungkinan bahwa specialisasi dalam perdagangan dapat timbul, apabila

suatu Negara melakukan pemusatan pada bidang keunggulan absolute yang dimiliki.

Menurut david Ricardo …. “suatu Negara akan memperoleh keunggulan (gain from

trade) apabila memusatkan kegiatan pada bidang –bidang yang biayanya relative lebih rendah

daripada kegiatan alternative lainnya dinegara itu walaupun Negara mitranya mempunyai

keunggulan absolute disemua bidang. Dan menurut Robert Gilpin, jalan pikiran yang dimiliki oleh

Ricardo memungkinkan semua pihak yang berdagang untuk memeperoleh keuntungan dari

Page 10: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

perdagangan yang memusatkan kegiatan pada bidang-bidang yang mempunyai keunggulana

komperatif, secara skematis paham libralisasi yang mewarnai perekonomian dunia pada abad ke -

19 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Perubahan utama yang bersifat fundamental dan yang merupakan landasan yang bertolak

belakang dengan merkantilisme adalah peranan utama yang dipegang oleh mekanisme pasar

sebagai penggerak dalam kegiatan perekonomian.

2. Agar mekanisme pasar ini dapat bergerak sesuai dengan logika permintaan dan penawaran,

maka hambatan terhadap kegiatan ekonomi dalam bentuk regulasi dan berbagai jenis larangan

yang menimbulkan distrosi pasar harus dihapus.

3. Kegiatan perdagangan antar bangsa dapat berkembang secara saling menguntungkan, karena

perbedaan struktur biaya secara alamiah akan menimbulkan spesialisasi bagi masing-masing

pihak yang akan memusatkan kegiatan pada bidang-bidang dimana Negara tersebut memiliki

keunggulan komparatif.

C. Fragmentasi dan Disintegrasi di eropa

System perdagangan internasional yang menitik beratkan pada landasan liberalisme,mulai

mengalami fragmentasi selama satu abat setelah mengalami keemasan dari tahun 1914 hingga

1945.pasar bebas dan perdagangan bebas mulai menghadapi berbagai macam distorsi sebagai akibat

diterapkannya kebijaksanaan yang menyimpang dari paham liberal.kebijaksanaan distortif semakin

mengarahkan perekonomian kepada kegiatan yang mengesampingkan mekanisme pasar.

Menurut H.S.kartadjoemena,periode disentegrasi system perdagangan bebas 1914-9145,yakni

dari perang perang Dunia 1 tahun 1914 hingga berakhirnya perang Dunia II tahun 1945 merupakan

periode disintegrasi ,karena tidak terciptanya suasana yang dapat mengembalikan sepenuhnya keadaan

dan system yang berlaku pada periode zaman keemasan perdagangan internasional ataupun system

alternatip yang koheren. Dalam perkembangannya,yang timbul adalah kebijaksanaan perekonomian

nasional yang sempit dan semakin meningkatnya nasionalisme yang berbentuk negatif, dan bukan

berbentuk patriotism yang konstruktif.

Selama perang Dunia I (1914-1918),Negara-negara Eropa telah melakukan langkah-langkah

swasembada dalam segala bidang berkaitan dengan suasana ketegangan yang semakin

meningkat.Untuk mengembangkan sektor pertanian,Negara-negara Eropa menerapkan larangan

impor ,subsidi,dan peningkatan tarif .Hal ini menimbulkan ketegangan dengan negara-negara mitra

dagang,baik diEropa maupun diluar Eropa .

Tahun 1922 hingga 1927 perekonomian dunia masih mengalami pertumbuhan , hal ini disebabkan

karena adanya peningnkatan investasi yang cukup besar diamerika serikat, terutama dibidang industry

Page 11: SEJARAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

otomotif, perluasan penggunaan tenaga listrik disertai pengembangan proyek tenaga listrik, dan

peningkatan yang pesat dibidang kontruksi di amerika serikat.

Pada 1929 terjadi krisis secara menyelurh di amerika serikat. Krisis ini timbul Karen situasi

investasi dalam bidang-bidang penting mengalami kolepse atau kebangkrutan. Dampak krisis ekonomi

yang dialami oleh amerika serikat pada 1929 juga dirasakan oleh Negara-negara lainnya. Impor

amerika serikat pada periode 1925 hingga 1939 bergerak sama dengan produksi industrinya sendiri,

pada 1930, kongres amerika serikat menerapkan legislasi yang dikenal sebagai smoot Hawley tarif act

1930, suatu langkah yang sama sekali tidak menunjang upaya untuk meningkatkan kegiatan ekonomi

yang terhenti karena penurunan kegiatan diseluruh dunia.

Menurut pandangan anggota kongres dari sektor pertanian, bahwa perkembangan industry di

amerika serikat sebagai akibat dari adanya pkroteksi. Adanya kebijaksanaan pkroteksi pada sektor-

sektor penting diamerika serikat tentunya memberikan dampak yang kurang baik mterhadap arus

pergerakan barang dan jasa, terutama d alam hubungan dengan Negara-negara mitra dagangnya, baik

dieropa maupun di asia.