Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

24
SEJARAH PERADABAN TURKI USMANI 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti Turki Saljuk oleh serangan bangsa Mongol merupakan awal dari terbentuknya Dinasti Turki Usmani. Anatolia sebelum masa orang-orang utsmaniyah Negeri Anatolia (asia kecil) dahulu sebelum islam merupakan kerajaan yang berada dibawah kekuasaan Byzantium (romawi timmur). Penaklukan-penaklukan oleh pasukan islam sampai di sebagian wilayah timur negeri ini, dari ujung Armenia hingga ke puncak gunung thurus sejak tahun 50 H, pada masa kekhalifahan muawiyah , kam muslim belum mampu menaklukkan konstanttinopel, walaupun telah dilakukan berulang kali usaha penyerangan. Setelah perang maladzikr pada tahun 463 H yang dimenagkan oleh orang-orang saljuk dengan kemenangan yang gemilang aas romawi, pengaruh kemenangan ini terus meluas ke negeri Anatolia. Mereka saat itu telah memiliki pemerintahan yang terkemuka yaitu pemerintahan romawi saljuk. Anatolia kemudian jau ke tangan Mongolia, setelah merebutnya dari saljuk romawi . maka

description

d

Transcript of Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Page 1: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

SEJARAH PERADABAN TURKI USMANI

1. Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Turki Usmani

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan

dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti

Turki Saljuk oleh serangan bangsa Mongol merupakan awal dari terbentuknya

Dinasti Turki Usmani.

Anatolia sebelum masa orang-orang utsmaniyah Negeri Anatolia (asia

kecil) dahulu sebelum islam merupakan kerajaan yang berada dibawah

kekuasaan Byzantium (romawi timmur). Penaklukan-penaklukan oleh

pasukan islam sampai di sebagian wilayah timur negeri ini, dari ujung

Armenia hingga ke puncak gunung  thurus  sejak tahun 50 H, pada masa

kekhalifahan muawiyah , kam muslim belum mampu menaklukkan

konstanttinopel, walaupun telah dilakukan berulang kali usaha penyerangan.

Setelah perang maladzikr pada tahun 463 H yang dimenagkan oleh

orang-orang saljuk dengan kemenangan yang gemilang aas romawi, pengaruh

kemenangan ini terus meluas ke negeri Anatolia. Mereka saat itu telah

memiliki pemerintahan yang terkemuka yaitu pemerintahan romawi saljuk.

Anatolia kemudian jau ke tangan Mongolia, setelah merebutnya dari

saljuk romawi . maka terjadilah peperangan antara Mongolia dank am

muslimin dan ini terjadi pada tahun 641 H. setelah kekalahan Mongolia pada

perang ain jalut, tahun 658 H berangkatlah Zharir Bibris ke saljuk Romawi

dan Mongolia, menyusul kekalahan besar ini sebagai pelajaran besar ini.

Bersamaan dengan lemahnya Mongolia , pemerintahan utsmaniyah lalu

menguasainya pada masa yang berbeda.

Orang-orang Utsmaniyah bernasab pada kabilah qobi yang berasal dari

kabilah Ghizz Turkmaniyah yang beragama islam dari negeri

Turkistan.Tatkala terjadi penyerbuan mongolia atas negeri itu, kakek mereka

(sulaiman) berhijrah ke negeri romawi, lalu ke syam dab ke irak. 

Dan mereka tenggelam di sungai Eufrat.

Kabilah ini lalu terpecah-pecah. Satu kelompok lalu kembali ke negeri

asalnya. Dan satu kelompoknya bersama dengan Erthoghul bin sulaiman.

Page 2: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Nama Kerajaan Usmani diambil dari nama putra Erthogrul. Ia

mempunyai seorang putra yang bernama Usman yang lahir pada tahun 1258.

Nama Usman inilah yang kemudian lahir istilah Kerajaan Turki Usmani atau

Kerajaan Usmani. Pendiri Kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabila

Oghus. Yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina,

kemudian pindah ke Turkistan, lalu ke Persia dan Iraq sekitar abad ke-9 dan

10.

Pada abad ke-13 M, Erthoghul pergi ke Anatolia. Wilayah itu berada

dibawah kekuasaan Sultan Alaudin II (Salajikoh Alaudin Kaiqobad).

Erthoghul membantunya melawan serangan dari Byzantium. Ertoghul menang

dan mendapatkan sebagian wilayah (Asyki Syahr) dari Alaudin dari

Byzantium dan sebagian hartanyamereka melarikan diri ke wilayah Barat

sebagai akibat dari serangan Mongol. mereka mencari tempat perlindungan

dari Turki Saljuk di daratan Tinggi Asia Kecil. Di bawah pimpinan Ertugrul,

mereka mengabdikan diri pada Sultan Alauddin II, Sultan Saljuk yang

berperang melawan Bizantium. Atas jasa baiknya, Sultan Alauddin

menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil, yang berbatasan dengan

Bizantium dan memilih Syukud sebagai Ibu kotanya.

Ertugrul meninggal dunia pada tahun 1289 M. kepemimpinannya

dilanjutkan oleh putranya yang bernama Usman (1281-1324), atas persetujuan

Alauddin. Pada tahun 1300, bangsa Mongol Menyerang Kerajaan Saljuk, dan

Dinasti ini terpecah-pecah dalam beberapa Dinasti kecil. Dalam kondisi

kehancuran Saljuk inilah, Usman mengklaim Kemerdekaan secara penuh atas

wilayah yang didudukinya, sekaligus memproklamirkan berdirinya kerajaan

Turki Usmani. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka mengakui

Usman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar “Padinsyah Ali Usman”.

Setelah Usman mengakui dirinya sebagai Raja Besar Keluarga Usman

pada tahun 699 H/1300 M, secara bertahap ia memperluas wilayahnya.

Penyerangan awal dilakukan di sekitar daerah perbatasan Bizantium dan

Brussa (Broessa) dijadikan salah satu daerah yang menjadi objek taklukan.

Pada tahun 1317 M. wilayah tersebut dapat dikuasainya dan dijadikan sebagai

ibu kota pada tahun 1326 M.

Page 3: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Diakhir kehidupannya Usman menunjuk Orchan (42) anak yang lebih

muda dari kedua orang putranya sebagai calon pengganti memimpin kerajaan.

Keputusan tersebut disandarkan pada pertimbangan kemampuan dan bakat

anaknya  masing-masing. Orchan sebagai prajurit yang potensial telah

mendapat pengawasan dari ayahnya dan telah menunjukkan kemampuannya

dalam konteks militer pada penaklukkan Brossa. Sementara Alauddin

(kakaknya) lebih potensial dalam bidang agama dan hukum.  Meskipun

mereka sama-sama dibina dan dididik oleh ayahnya. Sasaran Orchan setelah

penobatannya menjadi raja ialah penaklukkan kota Yunani seperti Nicea dan

Nicomania. Nicea menyerah pada tahun 1327 dan Nocomedia takluk pada

tahun 1338 M.

2. Raja-Raja Turki Usmani

Dalam masa kurang lebih 6 abad (1294-1924), berkuasa, kerajaan turki

usmani mempunyai raja sebanyak 40 orang yang silih berganti, namun

demikian, dalam makalah ini akan kami bahas beberapa raja yang berpengaruh

saja, diantaranya:

a. Sultan Ustman bin Urtoghal (699-726 H/ 1294-1326 M)

Pada tahun 699 H usman melakukan perlusan kekuasaannya

sampai ke Romawi Bizantium setelah ia mengalahkan Alauddin Saljuk.

Usman diberi gelar sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga

usman), gelar inilah yang dijuliki sebagi Daulah Usmaniyyah. Usman

berusaha memperkuat tentara dan memajukan negrinya. kepada raja-raja

kecil dibuat suatu peraturan untuk memilih salah satu dari tiga hal, yaitu: 

1) Masuk Islam

2) Membayar Jizyah; atau

3) Berperang

Penerapan sistem ini membawa hasil yang menggembirakan, yaitu

banyak raja-raja kecil yang tunduk kepada Usman.

b. Sultan Urkhan bin Utsman (726-761 H/ 1326-1359 M)

Page 4: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Sultan Urkhan adalah putera Utsman I. sebelum urkhan ditetapkan

menjadi raja, ia telah banyak membantu perjuangan ayahnya. Dia telah

menjadikan Brousse sebagai ibu kota kerajaannya.

Pada masa pemerintahannya, dia berhsil mengalahkan dan

menguasai sejumlah kota di selat Dardanil. Tentara baru yang dibentuk

oleh Urkhan I diberi nama Inkisyaiah. Pasukan ini dilengkapi dengan

persenjataan dan pakaian seragam. Di zaman inilah pertama kali

dipergunakan senjata meriam.

c. Sultan Murad I bin Urkhan (761-791 H/ 1359-1389 M)

Pengganti sultan Urkhan adalah Sultan Murad I. selain

memantapkan keamanan di dalam negrinya, sultan juga meneruskan

perjuangan dan menaklukkan bebrapa daerah ke benua Eropa. Ia

menaklukkan Adrianopel, yang kemudian dijadikan sebagai ibukota

kerajaan yang baru serta membentuk pasukan berkuda (Kaveleri).

Perjuangannya terus dilanjutkan dengan menaklukkan Macedonia, Shopia

ibukota Bulgaria, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.

Karena banyaknya kota-kota yang ditaklukkan oleh Murad I, pada

waktu itu bangsa Eropa mulai cemas. Akhirnya raja-raja Kristen Balkan

meminta bantuan Paus Urban II untuk mengusir kaum muslimin dari

daratan Eropa. Maka peperangan antara pasukan Islam dan Kristen Eropa

pada tahun 765 H (1362 M). Peperangan itu dimenangkan oleh pasukan

Murad I, sehingga Balkan jatuh ke tangan umat Islam. Selanjutnya

pasukan Murad I merayap terus menguasai Eropa Timur seperti Somakov,

Sopia Monatsir, dan Saloniki.

d. Sultan Bayazid I bin Murad ( 791-805 H/ 1389-1403 M)

Bayazid adalah putra Murad I. Ia meneruskan perjuangan ayahnya

dengan memperluas wilayahnya seperti Eiden, Sharukan, dan Mutasya di

Asia Kecil dan Negri-negri bekas kekuasaan Bani saluki. Bayazid sangat

besar pengaruhnya, sehingga mencemaskan Paus. Kemudian Paus

Bonifacius mengadakan penyerangan terhadap pasukan Bayazid, dan

peperangan inilah yang merupakan cikal bakal terjadinya Perang Salib.

Page 5: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Tentara Salib ketika itu terdiri dari berbagai bangsa, namun dapat

dilumpuhkan oleh pasukan Bayazid. Namun pada peperangan berikutnya

ketika melawan Timur Lenk di Ankara, Bayazid dapat ditaklukkan,

sehingga mengalami kekalahan dan ketika itu Bayazid bersama putranya

Musa tertawan dan wafat dalam tahanan Timur Lenk pada tahun 1403 M.

Kekalahan Bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi

Turki Usmani, sehingga penguasa-penguasa Saljuk di Asia Kecil satu

persatu melepaskan diri dari genggaman Turki Usmani. Hal ini

berlangsung sampai pengganti Bayazid muncul.

e. Sultan Muhammad I bin Bayazid (816-824 H/ 1403-1421 M)

Kekalahan Bayazid membawa akibat buruk terhadap penguasa-

penguasa Islam yang semula berada di bawah kekuasaan Turki Usmani,

sebab satu sama lain berebutan, seperti wilayah Serbia, dan Bulgeria

melepaskan diri dari Turki Usmani. Suasana buruk ini baru berakhir

setelah Sultan Muhammad I putra Bayazid dapat mengatasinya. Sultan

Muhammad I berusaha keras menyatukan kembali negaranya yang telah

bercerai berai itu kepada keadaan semula.

Berkat usahanya yang tidak mengenal lelah, Sultan Muhammad I

dapat mengangkat citra Turki Usmani sehingga dapat bangkit kembali,

yaitu dengan menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan

memperbaiki kehidupan masyarakat. Akan tetapi saat rakyat sedang

m,engharapkan kepemimpinannya yang penuh kebijaksaan itu, pada tahun

824 H (1421 M) Sultan Muhammad I meninggal.

f. Sultan Murad II bin Muhammad ( 824-855 H/ 1421-1451 M)

Sepeninggalannya Sultan Muhammad I, pemerintahan diambil alih

oleh Sulatan Murad II. Cita-citanya adalah melanjutkan usaha perjuangan

Muhammad I. Perjuangan yang dilaksanakannya adalah untuk menguasai

kembali daerah-daerah yang terlepas dari kerajaan Turki Usmani

sebelumnya. Daerah pertama yang dikuasainya adalah Asia Kecil,

Salonika Albania, Falokh, dan Hongaria.

Setelah bertambahnya beberapa daerah yang dapat dikuasai tentara

Islam, Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan

Page 6: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Murad II menderita kekalahan dalam perang salib itu. Akan tetapi dengan

bantuan putranya yang bernama Muhammad, perjuangan Murad II dapat

dilanjutkan kenbali yang pada akhirnya Murad II kembali berjaya dan

keadaan menjadi normal kembali sampai akhir kekuasaan diserahkan

kepada putranya bernama Sultan Muhammad Al-Fatih.

g. Sultan Muhammad Al-Fatih (855-886 H/ 1451-1481 M)

Setelah Sultan Murad II meninggal dunia, pemerintahan kerajaan

Turki Usmani dipimpin oleh putranya Muhammad II atau Muhammad Al-

Fatih. Ia diberi gelar Al-fatih karena dapat menaklukkan Konstantinopel.

Muhammad Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali sejarah umat

Islam sampai dapat menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota

Bizantium. Konstantinopel adalah kota yang sangat penting dan belum

pernah dikuasai raja-raja Islam sebelumnya. 

Seperti halnya raja-raja dinasti Turki Usmani sebelumnya,

Muhammad Al-Fatih dianggap sebagi pembuka pintu bagi perubahan dan

perkembangan Islam yang dipimpin Muhammad.Tiga alasan Muhammad

menaklukkan Konstantinopel, yaitu:

Dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan

berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw untuk menyebarkan ajaran

Islam.

Kota Konstantinopel sebagai pusat kemegahan bangsa Romawi.

Negrinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat

kerajaan atau perjuangan. Usaha mula-mula umat Islam untuk menguasai

kota Konstantinopel dengan cara mendirikan benteng besar dipinggir

Bosporus yang berhadapan dengan benteng yang didirikan Bayazid.

Benteng Bosporus ini dikenal dengan nama Rumli Haisar (Benteng Rum).

Benteng yang didirikan umat Islam pada zaman Muhammad Al-

Fatih itu dijadikan sebagai pusat persediaan perang untuk menyerang kota

Konstantinopel. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, dilakukan

pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke

tangan umat Islam ( 29 Mei 1453 M) dan Kaitsar Bizantium tewas

bersama tentara Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel disana

Page 7: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

terdapat sebuah gereja Aya Sofia yang kemudian dijadikan mesjid bagi

umat Islam.

Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, akhirnya kota

itupun dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani dan namanya

diganti menjadi Istanbul. Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan umat

Islam, berturut-turut pula diikuti oleh penguasaan Negara-negara

sekitarnya seperti Servia, Athena, Mora, Bosnia, dan Italia. Setelah

pemerintahan Sultan Muhammad, berturut-turut kerajaan Islam dipimpin

oleh beberapa Sultan, yaitu: 

1) Sultan Bayazid II (1481-1512 M)

2) Sultan Salim I (918-926 H/ 1512-1520 M)

3) Sultan Sulaiman (926-974 H/ 1520-1566 M)

4) Sultan Salim II (974-1171 H/ 1566-1573 M)

5) Sultan Murad III ( 1573-1596 M)

Setelah pemerintahan Sultan Murad III, dilanjutkan oleh 20 orang

Sultan Turki Usmani sampai berdirinya Republik Islam Turki. Akan tetapi

kekuasaan sultan-sultan tersebut tidak sebesar kerajaan-kerajaan sultan-

sultan sebelumnya. Para sultan itu lebih suka bersenang-senang., sehingga

melupakan kepentingan perjuangan umat Islam. Akibatnya, dinasti turki

Usmani dapat diserang oleh tentara Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan

Rusia. Sehingga kekuasaan Turki Usmani semakin lemah dan berkurang

karena beberapa negri kekuasaannya memisahkan diri,diantaranya adalah: 

1) Rumania melepaskan diri dari Turki Usmani pada bulan Maret 1877

M.

2) Inggris diizinkan menduduki Siprus bulan April 1878 M.

3) Bezarabia, Karus, Ardhan, dan Bathum dikuasai Rusia.

4) Katur kemudian menjadi daerah kekeusaan Persia.

3. Kemajuan Turki Usmani

a. Aspek Kekuasaan Wilayah

Sepeninggal Sultan Usman pada Tahun 1326 M, Kerajaan

dipimpin oleh anaknyaSultan Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya

Page 8: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

berdiri  Akademi militer sebagai pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga

mampu menciptakan kekuatan militer yang besar  dan dengan mudahnya

dapat menaklukan  Sebagian daerah benua Eropa  yaitu, Azmir (Shirma)

tahun 1327 M, Tawasyanli  1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M

dan Galliopoli 1356 M.

Ketika Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia

memantapkan keamanan  dalam negri dan melakukan perluasan ke

benua  Eropa dengan menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi ibu

kota kerajaan baru) , Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara

Yunani. Merasa cemas dengan kesuksesan Kerajaan  Usmani, negara

Kristen Eropa pun bersatu yang di pimpin oleh Sijisman memerangi

kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di Kosovo tahun 1389 M, namun

musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .

Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid naik tahta (1389-1403 M),

Perluasan berlanjut dan dapat menguasai Salocia, morea, Serbia, Bulgaria,

dan Rumania juga pada tahun 1394 M, memperoleh  kemenangan dalam

perang Salib di Nicapolas. Selain menghadapi musuh-musuh Eropa,

Kerajaan juga dipaksa menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan

Raja islam yang bernama Timur Lenk di samarkand. Pada tahun 1402 M

pertempuran hebat pun terjadi di Ankara, yang pada akhirnya

Sultan  Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Erthogrol, tertangkap

dan meninggal di tahanan pada tahun 1403 M. Sebab kekalahan ini

Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.

Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di

antara putra –putranya (Muhammad, isa dan sulaiman) namun di antara

mereka Sultan Muhammad I lah yang naik tahta (1403-1421 M), di masa

pemerntahannya ia berhasil menyatukan kembali kekuatan

dan dari  bangsa  mongol, terlebih setelah Timur lenk meninggal pada

tahun 1405 M.

Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan

oleh anaknya,Sultan Murrad II (1421-1484 M) hingga mencapai banyak

kemajuan pada masaSultan Muhammad II/ Muhammad Al Fatih (1451-

Page 9: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

1484 M) putra Murrad II. Pada masa Muhammad II, Tahun 1453 M ia

dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel . Setelah

Beliau meninggal di gantikan oleh putranya Sultan Bayazid II

Berbeda dengan Ayahnya, Sultan Bayazid II (1481-1512 M) lebih

mementingkan kehidupan Tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab

itu muncul kontroversial  akhirnya ia mengundurkan diri dan di gantikan

putranya Sultan Salim I

Pada masa Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta

arah perluasan, memfokuskan pergerakan   ke arah timur dengan

menaklukan Persia, Syiria hingga menembus  Mesir di Afrika Utara yang

sebelumnya di kuasai mamluk.

Setelah Sultan Salim I Meninggal , Muncul Putranya Sultan

Sulaiman I (1520-1566 M) sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan

Turki Usmani pada masa keemasannya, karena telah berhasil menguasai

daratan Eropa hingga Austria, Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania,

Hongaria dan Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan

Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Siria. meliputi lautan Hindia, Laut

Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di sekitar kerajaan

seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest dan Yaman.

b. Aspek Perekonomian

Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada

waktu itu di antaranya : Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun.

Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian

yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu.

c. Aspek Ilmu Pengetahuan

1) Tempat Pendidikan

Secara umum pada masa dinasti usmaniyah tidak terlalu

memfokuskan perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga

mengakibatkan Bidang ilmu pengetahuan kurang begitu menonjol, tidak

seperti  Dinasti islam sebelumnya, akan tetapi ada beberapa titik kemajuan

yang terlihat yaitu pada masa sultan Muhammad al-fatih.

Page 10: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Pada masa sultan alfatih, ilmu pengetahuan memdapat cukup

perhatian, sehingga pada masa itu tampak kemajuannya, terbukti dengan

tersebarnya sekolah-sekolah dan  akademisi-akademisi di semua kota

besar ataupun kecil, demikian pula dengan desa-desa terpencil. Disamping

itu semua sekolah-sekolah dan akademisi-akademisi telah terorganisir,

berjenjang dan memiliki kurikulum serta  bersistem jurusan.

Disamping pembangunan sekolah-sekolah dan akademisi-

akademisi kepedulian akan ilmu pengetahuan juga terlihat dari

perpustakaan-perpustakaan yang dibangun di sekitar sekolah dimana

pengelolaan perpustakaan tersebut sangat tertib, terbukti dengan

keteraturan catatan peminjan.

2) Penerjemahan Kitab-Kitab

Pada masa sultan al-fatih telah dilakukan penerjemahan khazanah-

khazanah lama dari bahasa yunani, latin, Persia dan arab kedalam bahasa

turki, salah satu buku yang diterjemahkan adalah masyahir al-rijal (orang-

orang terkenal) karya poltark, buku-buku lainnya yang diterjemahkan ke

bahasa turki adalah buku karangan abu al-qasim al-zaharowi al-andalusi,

seorang ahli kedokteran yang berjudul al-tashrif fi al-thibbi. Buku ini

kemudian diberi tambahan pembahasan alat-alat untuk bedah dan posisi

pasien tatkala terjadi operasi bedah.

4. Runtuhnya Kerajaan Turki Usmani

Faktor-Faktor Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah (974-1171 H/1566-

1757 M) : Kenaikan Sultan Salim II (1566-1574) telah dianggap sebagai

permulaan keruntuhan Turki Utsmani dan berakhirnya zaman keemasannya.

Hal ini ditandai dengan melemahnnya semangat perjuangan prajurit

utsmani yang menyebabkan sejumlah kekalahan dalam pertempuran

menghadapi mmusuh-musuhnya. Pada tahun 1663 , tentara utsmani menderita

kekalahan dalam penyerbuan hongaria. Tahun 1676 turki kalah dalam

pertempuran di Mohakez, Hungaria dan menandatangani perjanjian karlowits

pada tahun 1699 yang berisi pernyataan seluruh wilayah Hungaria, sebagian

besar Slovenia dan Croasia kepada penguasa Venetia.

Page 11: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

Pada tahun 1774, penguasa Utsmani, Abdul Hamid menandatangani

perjanjian dengan Rusia yang berisi pengakuan kemerdekaan Crimenia dan

penyerahan benteng-benteng pertahanan di laut hitam serta memberikan izin

kepada rusia untuk melintasi selat antara laut hitam dengan laut putih

Apabila dikategorikan, maka faktor-faktor keruntuhan kerajaan turki

usmani adalah:

a. Faktor internal

- Karena luas wilayah kekuasaan serta buruknya system pemerintahan,

sehingga hilangnya keadilan, banyaknya korupsi dan meningkatnya

kriminalitas.

- Heterogenitas penduduk dan agama.

- Kehidupan istimewa yang bermegahan.

- Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan yang pada

sebagian besar peperangan turki mengalami kekalahan.

b. Faktor Eksternal

Munculnya gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada

kerajaan turki selama berkuasa, mulai menyadari kelemahan dinasti

tersebut. Kemudian ketika turki mulai lemah mereka bangkit untuk

melawannya.

Terjadinya kemajuan teknologi di barat khususnya bidang

persenjataan. Turki selalu mengalami kekalahan karena mereka masih

menggunakan senjata tradisional, sedangkan wilayah barat seperti

eropa telah menguunakan senjata yang lebih maju lagi.

Melihat faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran turki tersebut,

hal ini berawal dari orang-orang arab yang menghadapi orang-orang

utsmaniyah, mereka berada dalam dilema yaitu mereka di sisi lain ingin

menghormati turki sebagai cerminan persatuan kaum muslimin, di sisi lain

mereka mempunyai landasan berfikir ingin memerdekakan diri dari kerajaan

turki tersebut.

Page 12: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

5. Analisis

Dalam kurun waktu 6 abad berkuasa, kerajaan turki usmani telah

diakui oleh sejarah sebagai kerajaan islam terbesar dan terlama disbanding

dengan kerajaan islam lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal penting

sehingga kerajaan ini mampu bertahan sedemikian lamanya. Penulis ingin

menganalisis dari bebagai aspek, yaitu:

a. Sistem sosial masyarakat,

Salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan turki usmani adalah

adanya persatuan di antara masyarakatnya yang begitu banyak, (pada

tahun 1520 jumlah penduduk kerajaan turki usmani adalah 11,692,480

peduduk). Persatuan ini oleh pemerintah diwadahi dalam bentuk

organisasi keagamaan bernama millet. Millet adalah kelompok agama

yang diperbolehkan membangun komunitasnya sendiri di bawah peraturan

dan perlindungan kerajaan turki usmani. pluralitas yang diberikan pada

rakyatnya mampu memberikan rasa persatuan bagi rakyat dari berbagai

wilayah yang ditaklukannya sehingga, semua masyarakatnya bersatu.

Namun pada akhirnya sistem ini runtuh bersamaan dengan munnculnya

paham nasionalisme yang disebarkan oleh bangsa barat, yang memang

bertujuan menyerang dari dalam masyarakatnya. Sehingga setiap wilayah /

kerajaan kecil yang ditaklukannya mulai memberontak dari dalam atas

semangat nasionalisme mereka, masyarakat kerajaan turki usmani pun

kemudian terpecah belah, setelah sebelumnya bersatu, bahkan kerajaan

turki usmani mendapat julukan “The Sickman Europe” (Orang Eropa yang

sakit). Hal ini kemudian ingin dihilangkan dengan memberikan paham

pan-turkisme, paham untuk menyatukan seluruh masyrakat turki, namun

paham ini tidak bisa diterima rakyat, berlanjut dengan paham pan-

islamisme oleh Sultan Abdul Hamid II, paham yang menyerukan umat

islam bersatu secara politik, persatuan ini diwujudkan berupa pengakuan

sultan turki usmani sebagai khalifah umat islam, gagasan ini berhasil

mendapat simpati umat islam untuek beberapa tahun. Namun perlawanan

barat tidak berhenti sampai di situ, kartu As terakhir mereka adalah

mengusung paham demokrasi yang kemudian mengakhiri kerajaan turki

Page 13: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

usmani dan memunculkan republik turki yang dipelopori oleh Mustafa

kemal attaturk.

b. Kekuatan militer,

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan islam sebelumnya, kerajaan

turki usmani, mulai dari raja pertamanya Usman hingga raja terhebatnya

Sulaiman Al Qanuni, lebih memfokuskan pada perkembangan militer. Hal

ini dikarenakan bangsa turki terkenal sebaga bangsa yang berdarah militer,

sehingga semangat militernya sangat kuat, untuk itu sebagian besar APBN

kerajaan dipergunakan untuk membiayai prajurit perang daripada untuk

keperluan lain, seperti agama, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Bahkan

untuk memperbanyak prajurit, raja kedua turki usmani, Orkhan

mengangkat Bangsa-bangsa non-Turki sebagai prajurit, bahkan anak-anak

Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam

untuk dijadikan prajurit. Program ini ternyata berhasil dengan

terbentuknya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau

Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah negara Usmani menjadi

mesin perang yang paling kuat, dan memberikan dorongan yang amat

besar dalam penaklukkan negeri-negeri non muslim. Hal ini menjadikan

kerajaan ini lebih kuat dibandingkan kerajaan-kerajaan lain, sehingga

semakin banyak wilayah yang ditaklukkan maka semakin banyak pula

prajurit-prajurit baru yang dapat dilatih untuk dijadikan tentara islam.

Jadilah kerajaan turki usmani kerajaan yang hebat dan berwilayah yang

luas.

c. Sistem pemerintahan,

Saat wilayah semakin luas, tentunya sistem pemerintahan harus

hebat juga, dalam mengelola wilayah yang luas sultan-sultan Turki

Usmani senantiasa bertindak tegas. Sulaiman Al Qanuni menerapkan

sistem pemerintahan pembagian wilayah kekuasaan, sehingga dalam

struktur pemerintahan, sultan sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh

shadr al-a’zham (perdana menteri), yang membawahi pasya (gubernur).

Gubernur mengepalai daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat beberapa

orang al-zanaziq atau al-’alawiyah (bupati). Hal ini menjadikan kerajaan

Page 14: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

turki usmani pada masa sulaiman Al-Qanuni bisa mengatur wilayah yang

sedemikian besarnya.

d. Ilmu pengetahuan,

Meskipun kerajaan turki usmani hebat dalam hal sistem militer dan

sistem pemerintahan, namun mereka tidak terlalu memperhatikan ilmu

pengetahuan, yang sebenarnya bisa lebih memperkuat tenaga militer.

APBN Negara sebagian besar dipergunakan untuk membiayai pendidikan

militer bangsa-bangsa non-turki untuk dijadikan prajurit islam yang kuat,

sehingga hanya sedikit yang dipergunakan untuk perkembangan ilmu

pengetahuan. Hal ini merupakan kelemahan tersendiri bagi mereka.

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan barat yang lebih memfokuskan

perhatian pada ilmu pengetahuan, sehingga perkembangan ilmu

pengetahuannya berkembang pesat, yang kemudian memperkuat militer

dengan senjata-senjata api baru, yang tidak dimiliki oleh turki usmani.

ketika bangsa turki usmani diserang oleh bangsa barat dengan senjata baru

mereka, bangsa turki usmani mulai kekualahan. Sehingga pasca kehebatan

dan wilayahnya yang luas, sedikit demi sedikit kerajaan ini mulai

digerogoti, baik dari luar kerajaan maupun dari dalam kerajaan

(pemberontak).

e. Munculnya kaum elit,

Bahwa raja-raja setelah sulaiman al qanuni, kurang bisa mengatur

pemerintahannya, bahkan ditambah lagi munculnya kaum elit kapitalis di

wilayah pemerintahan, sehingga individualitas antar pemimpin dan

golongan-golongan elit semakin tumbuh, yang berlanjut dengan

penumpukan harta umtuk kepentingan masing-masing, hal ini

dimanfaatkan oleh Negara-negara yang telah dikuasainya untuk

memerdekakan diri, mereka tidak mau lagi dimanfaatkan tenaganya oleh

bangsa turki untuk dijadikan tentara, disamping itu serangan-serangan

barat pada wilayah terluar kerajaan juga semakin memperburuk suasana

pemerintahan, anggaran dana yang seharusnya dipergunakan untuk

memperkuata pertahanan militer Negara sebagian besar dikuasai dan

dimonopoli oleh kaum elit kerajaan, hal ini mengakibatkan semangat

Page 15: Sejarah Turqi Usmani_2 Orang

berperang prajurit melemah karena tidak adanya dana untuk peperangan

yang memadai, sehingga perlahan-lahan wilayah kerajaan mulai

mengalami penyusutan, hingga pada tahun 1924 kerajaan turki usmani

berubah menjadi republik turki.