Sejarah Perkembangan Ulumul Quran Rugas

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber hukum Islam yang pertama adalah Al Qur’an. Al Qur’an selalu member infirasi yang sangat luas, memberikan petunjuk yang nyata bagi manusia untuk kesejahteraan dunia dan akherat, tetapi bagi para pengagumnya Al Quran tidak hanya sebagai petunjuk dan pedoman yang nyata, mereka menyelam kedalam lautan ilmu dan menikmati keindahannya yang tak pernah habis untuk dinikmati. Kecintaan terhadap Al Qur’an membawa manusia untuk selalu berupaya terhadap Al Qur’an. Shalahuddin Hamid menjelaskan bahwa ada tiga jenis upaya manusia terhadap Al Quran, yaitu : Pertama, upaya manusia melestarikan dan menjaga Al Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman. Kedua, Upaya manusia mempelajari Al Qur’an untuk kepentingan ilmiah. Ketiga, upaya manusia mempelajari Al Qur’an untuk mengurangi, mengaburkan mujizat Al Qur’an dan mengingkarinya. Tiga jenis upaya manusia ini memunculkan berbagai reaksi dibelahan dunia manapun, ada respon positif dan negative yang muncul atas perkembangan tersebut. Salah satunya adalah munculnya berbagai pendapat dalam memahami terhadap Al qur’an. Hal itu mengundang para pemikir Islam untuk membahas permasalahan yang ada dalam Al Qur’an. Ilmu-ilmu yang membahas masalah yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam Al Quran disebut Ulumul Qur’an. Dengan Ulumul Qur’an, kaum muslimin bisa memahami kitab sucinya; dan dengan Ulumul Qur’an pula mereka mampu mempertahankan keaslian dan keabadian kitab sucinya. Namun yang jadi permasalahan atas munculnya Ulumul Qur’an ini adalah : Kapan lahirnya istilah Ulumul Quran? Bagaimana perkembangan Ulumul Qur”an dari masa Rasulullah sampai masa sekarang? Siapa tokoh-tokoh dan apa karya-karyanya yang berhubungan dengan Ulumul Qur”an?

description

sejrah ulumul qur'an

Transcript of Sejarah Perkembangan Ulumul Quran Rugas

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangSalah satu sumber hukum Islam yang pertama adalah Al Quran. Al Quran selalu member infirasi yang sangat luas, memberikan petunjuk yang nyata bagi manusia untuk kesejahteraan dunia dan akherat, tetapi bagi para pengagumnya Al Quran tidak hanya sebagai petunjuk dan pedoman yang nyata, mereka menyelam kedalam lautan ilmu dan menikmati keindahannya yang tak pernah habis untuk dinikmati.Kecintaan terhadap Al Quran membawa manusia untuk selalu berupaya terhadap Al Quran. Shalahuddin Hamid menjelaskan bahwa ada tiga jenis upaya manusia terhadap Al Quran, yaitu : Pertama, upaya manusia melestarikan dan menjaga Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman. Kedua, Upaya manusia mempelajari Al Quran untuk kepentingan ilmiah. Ketiga, upaya manusia mempelajari Al Quran untuk mengurangi, mengaburkan mujizat Al Quran dan mengingkarinya.Tiga jenis upaya manusia ini memunculkan berbagai reaksi dibelahan dunia manapun, ada respon positif dan negative yang muncul atas perkembangan tersebut. Salah satunya adalah munculnya berbagai pendapat dalam memahami terhadap Al quran. Hal itu mengundang para pemikir Islam untuk membahas permasalahan yang ada dalam Al Quran. Ilmu-ilmu yang membahas masalah yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam Al Quran disebut Ulumul Quran. Dengan Ulumul Quran, kaum muslimin bisa memahami kitab sucinya; dan dengan Ulumul Quran pula mereka mampu mempertahankan keaslian dan keabadian kitab sucinya. Namun yang jadi permasalahan atas munculnya Ulumul Quran ini adalah : Kapan lahirnya istilah Ulumul Quran? Bagaimana perkembangan Ulumul Quran dari masa Rasulullah sampai masa sekarang? Siapa tokoh-tokoh dan apa karya-karyanya yang berhubungan dengan Ulumul Quran? Untuk menjawab permaslahan tersebut penulis akan mencoba membahas dalam makalah ini, darii aspek sejarah dengan tujuan agar kita mengetahui waktu munculnya Ulumul Quran sebagai disiplin ilmu, mengetahui sejarah perkembangan Ulumul Quran dari masa Rosulullah SAW sampai masa kini, dan dapat menyebutkan nama-nama tokoh yang ahli dalam bidang Ulumul Quran berikut karya-karyanya.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah-masalah yang telahpenulis rumuskan: 1. Bagaimana sejarah timbulnya ulumul Quran?2. Bagaimana sejarah perkembangan ulumul Quran?

BAB IIPEMBAHASAN

C. Sejarah Perkembangan Ulumul Quran 1. Sejarah Timbulnya Ulumul QuranDilihat dari aspek sejarah bahwa subtansi ulumul quran sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Penyampaian informasi-informasi mengenai wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat secara langsung merupakan bagian dari materi ulumul quran. Namun timbulnya Istilah Ulumul Quran sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri para ahli sejarah ulumul quran berbeda-beda pendapat, diantaranya :a. Shubhi Ash-Shalih dalam bukunya Mabahits Fi Ulumil Qur'an mengatakan, istilah Ulumul Qur'an sudah ada mulai dari abad ke-III H. sebab, paling lambat pada akhir abad ke-III itu sudah ada kitab yang berjudul Al-Hawi Fi Ulumil Qur'an yang ditulis Imam Ibnu Marzuban ( wafat 309 H ). yang jelas, dalam buku itu sudah menggunakan istilah Ulumul Qur'an, dan Imam Ibnu Marzuban meninggal tahun 309 H. b. Syekh AbduL'Adhim Az-Zarqani dalam kitabnya Manaahilul 'Irfan mengatakan,bahwa istilah Ulumul Qur'an itu sudah ada sejak abad ke-V itu sudah ada kitab yang berjudul Al-Burhan Fi Ulumil Qur'an yang terdiri dari 30 Juz. Karena itu, sejak abad ke-V H itu banyak orang yang mendengar istilah Ulumul Qur'an. c. Jumhur Ulama dan para ahli sejarah Ulumul Qur'an berpendirian, istilah Ulumul Qur'an yang Mudawwan itu ada pada abad ke-VII H. sebab,baru pada akhir abad ke-VII mulai ada kitab yang memakai istilah Ulumul Qur'an, yaitu kitab Fununul Afnan Fi 'Ulumil Qur'an dan kitab Al-Mujtaba Fi Ulumin Tata 'allaqu Bil Qur'an yang ditulis oleh Abdul Faraj Ibnul Jauzi ( wafat 597 H). d. M.Hasbi Ash-Shidiqi dalam bukunya Syarah dan pengantar Ilmu Tafsir, menerangkan bahwa menurut hasil penelitian sejarah, ternyata Imam Al-Kafiji ( wafat 879 H ) adalah orang yang pertama kali membukukan Ulumul Qur'an. Karena itu istilah Ulumul Qur'an itu baru ada sejak abad ke-VII H.sebab, pada abad itulah baru ada buku Ulumul Qur'an itu.[1]Lahirnya istilah Ulumul Qur'an dapat dijelaskan bahwa istilah Ulumul Qur'an itu sudah ada sejak abad ke III H, dengan adanya kitab Al-Hawi fi'Ulumil Qur'an karya Imam Ibnu Marzuban (309 H ), yang diteruskan pada abad ke-V H dengan adanya kitab Al-Burhan Fi Ulumil Qur'an karya Ali Al-KHUFI ( 430 H ).kemudian dikembangkan pada abad ke-VII H dengan adanya kitab Fununul Afnan Fi Ulumil Qur'an tulisan Ibnu Jauzi (597 H) dan dilengkapi pada abad ke-VIII H oleh Syekh Badruddin Az-Zarkasih(794 H) Dengan karyanya Al-Burhan Fi Ulumil Qur'an. Selanjutnya, Ulumul Qur'an itu di sempurnakan Imam As-Suyuti (911 ) dalam kitabnya Al-Itqan Fi Ulumil Qur'an pada akhir abad ke-IX dan awal abad ke-X H. Lahirnya istilah Ulumul Qur'an yang di maksud ialah Ulumul Qur'an yang sudah sistematis, ilmiah, dan integratif, maka hal itu sebetulnya baru ada pada abad ke-VII H sesuai dengan pendapat Jumhur Ulama, sebagaimana penjelasan seperti yang diatas. 2. Sejarah Perkembangan Ulumul QuranSejarah perkembangan ulumul quran merupakan suatu tinjauan historis terhadap pertumbuhan dan perkembangan tentang Ulumul Quran. Menurut para ahli sejarah bahwa pekembangan Ulumul Quran itu terbagi kepada beberapa periode yaitu :a. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad I dan II H1) Pada Masa Rasulullah SAWPada masa Rasulullah Saw, para sahabat dapat merasakan keindahan uslub-uslub bahasa Arab yang tinggi dan memahami ayat-ayat yang terang dan jelas pengertiannya yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Apabila terjadi kemusykilan, mereka segera bertanya kepada beliau, dan beliau langsung menjawabnya. Para sahabat pada saat itu tidak merasa perlu untuk menuliskan dalam ilmu-ilmu al-Qur`an karena segala permasalahan yang berhubungan dengan pemahaman, bacaan, maksud dan segala hal yang berhubungan dengan Al-Qur`an dapat ditanyakan langsung kepada Beliau. Hal ini juga didukung karena pada saat itu alat-alat tulis tidak mudah mereka peroleh. Selain itu juga pada masa Rasulullah Saw ada larangan untuk menuliskan apa yang mereka dengar dari Beliau selain dari Al-Qur`an, karena beliau khawatir akan bercampur antara Al-Qur`an dengan yang bukan Al-Qur`an. Kondisi masyarakat Islam pada masa Rasulullah Saw masih sederhana, dimana Islam masih seputar Makkah dan Madinah, sehingga problematika masyarakat tentang Al-Qur`an belum banyak mengalami kendala yang berarti. Hal ini akan berbeda jika Islam sudah menyebar ke seluruh pelosok dunia, kebutuhan akan penjelasan, tatacara membaca maupun hal-hal lainnya akan berkembang menjadi semakin kompleks, karena semakin luas suatu wilayah akan terdapat keaneka ragaman budaya, yang akan menimbulkan perbedaan-perbedaan pemahaman tentang Al-Qur`an.Pada masa Rasulullah Saw dalam banyak hal beliau memberi keterangan kepada para sahabat tentang makna ayat atau keterangan lain menyangkut al-Qur`an seperti tata urutan ayat dan lain-lain. Hal ini didasarkan kepada Nabi yang bertugas memberikan penjelasan mengenai apa yang diturunkan kepadanya.

2) Pada Masa SahabatPada masa Abu Bakar ra. dan Umar ra. Al-Qur`an disampaikan dengan jalan talqin dan musyafahah dari mulut ke mulut Sedangkan pada masa Usman bin Affan, Islam sudah semakin luas dan berkembang ke luar bangsa Arab, sehingga timbul bahasa-bahasa arab dan selain arab ( azam), ditambah lagi para penghafal Al-Qur`an dari kalangan sahabat sudah banyak yang gugur di medan perang dalam perluasan dan penyebaran Islam. Percekcokan dialek cara membaca Al-Qur`an sudah mulai ditemukan, Usman mengambl tindakan mengumpulkan para penghafal Al-Qur`an dan segera membentuk panitia penulisan Al-Qur`an dengan menunjuk sekretaris Rasulullah yaitu Zaid bin Sabit menjadi ketua panitia pembukuan Al-Qur`an.Pembukuan Al-Qur`an pada masa Usman ini dimotivasi karena banyak terjadi perselisihan di dalam cara membacanya, pada saat itu sudah berada pada titik umat Islam saling menyalahkan yang pada akhirnya terjadi perselisihan di antara mereka. Usman memutuskan dalam penulisan Al-Quran memperhatikan tulisan yang mutawatir, mengabaikan ayat yang bacaannya dinaskh dan ayat tersebut tidak dibaca kembali di hadapan nabi pada saat-saat terakhir, kronologis surat dan ayatnya seperti yang telah ditetapkan atau berbeda dengan mushaf abu bakar, system penulisan yang dugunakan mampu mencakup qira`at yang berbeda sesuai dengan lafaz-lafaz Al-Qur`an ketika diturunkan, dan semua yang bukan termasuk Al-Qur`an dihilangkan. Setelah proses pembukuan Al-Qur`an yang dikenal dengan mushaf Usmani atau Al-Mushaf, kemudian diperbanyak dan segera dikirim ke kota-kota besar yang penduduknya sudah menganut agama Islam, salah satu mushaf di simpan di kediaman Usman yang kemudian dikenal dengan Mushaf Al-Imam. Sedangkan naskah asli Al-Qur`an yang sebelumnya disimpan di rumah Hafsah, salah seorang janda dari Rasulullah Saw diperintahkan untuk dibakar untuk menghindari perbedaan-perbedaan mengenai Al-Qur`an yang lebih krusial lagi. Usman melarang membaca Al-Qur`an yang tidak bersumber dari Al-Mushaf tersebut. Tindakan Usman ini merupakan awal perkembangan ilmu rasm al-Qur`an.Istilah rasm Al-Qur`an atau rasm usmani adalah tatacara menuliskan Al-Qur`an yang ditetapkan pada masa khalifah Usman bin Affan. Istilah ini lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf usmani yang ditulis oleh panitia empat yang terdiri dari Zaid bin Sabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al-Ash dan Abdurahman bin Al-Haris. Mushaf usmani ini menggunakan kaidah al-hadzf ( membuang, menghilangkan atau meniadakan huruf), al-Ziyadah ( penambahan), al-Hamzah (salah satu kaidahnya berbunyi apabila hamzah berharakat sukun,ditulis dengan huruf yang berharakat yang sebelumnya), badal ( pengganti), washal dan fashal ( penyambungan dan pemisahan), dan kata yang dapat dibaca dua bunyi ditulis dengan menghilangkan alif.Pada Masa pemerintahan Ali ra., beliau memerintahkan Abu Aswad ad-Dualy ( wafat 69 H.) membuat beberapa kaidah untuk memelihara keselamatan bahasa Arab sebagai Irab al-Qur`an. Maka dapatlah dikatakan bahwa Ali ra. merupakan tokoh pertama yang berjasa dalam peletakan ulum al-Qur`an di bidang Irab al-Qur`an.

3) Pada Masa TabiienPada masa tabiien ini Shalahudin Hamid menjelaskan bahwa masa tabiien ini tercatat pada abad ke-2 Hijriyah, pada masa ini mulai pula dibukukan Hadits dengan bab-bab yang beraneka ragam, termasuk pula yang berkaitan dengan tafsir, sebagian ulama mengumpulkan riwayat dari Rasulullah SAW tentang tafsir Al Quran, shabat maupun tabiien.Diantara mereka yang terkenal ialah : Yazid bin Harun as-Sulma (W, 117 H), Syubah bin al-Hujjaj (W. 160 H), Waki bin Jarrah (W. 197 H), Supyan bin Uyaynah (W.198 H) dan Abdurrazaq bin Himam (W. 211).[footnoteRef:2] [2: Shalahudin Hamid, Study Ulumul Quran.(Cet. 1; Jakarta : Intimedia Ciptanusantara, 2002) h. 29.]

Mereka semua adalah imam-imam hadits dan pengumpulan tafsir dari berbagai bab, namun sayangnya tafsir-tafsir yang mereka tulis tidak dapat ditemukan.Pada abad ke satu ini, ulum al-Qur`an yang sudah berkembang meliputi ilmu tafsir, ilmu gharib al-Qur`an, ilmu asbab al-nuzul, ilmu makky wa al-madany, dan ilmu nasikh wa al-mansukh. Semua periwayatan pada masa ini masih disampaikan dengan cara didiktekan, belum sampai dibukukan. Pada abad ke dua, ulum al-Qur`an berkisar di sekitar tafsir al-Qur`an yang lebih dikenal sebagai kodifikasi pendapat-pendapat dari para sahabat dan tabiin. Pada abad ini para ulama memberikan prioritas perhatian kepada ilmu tafsir karena fungsinya sebagai Umm al-Ulum ( induk ilmu-ilmu al-Qur`an). Di antara beberapa ulama terkenal pada abad ini adalah sebagaiman ditulis Manna al-Qaththan adalah: Yazid bin Harun al-Silmi ( wafat 117 H), Syubah ibnu Hijaj ( wafat 160 H), Sufyan bin Uyainah ( wafat 198 H ), Abdu al-Razaq bin Hamam ( wafat 211 H). Akan tetapi ulama-ulama tersebut menafsirkan al-Qur`an berdasarkan hadis yang mereka terima. Namun sayang kitab tafsir mereka tidak sampai ke tangan kita. [footnoteRef:3] [3: Manna Al Qaththan, Mabahis fi ulum al-Qur`an, (cet. 3; Riyad, 1973) h. 12]

b. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad III HDiantara kitab ulumul Qur`an pada abad ke tiga Hijriyah ini, berkisar di sekitar pokok bahasan asbab an-nuzul, ilmu nasikh wa al-mansukh, ilmu ma Nuzzila bi al-makkah wama Nuzzila bi al-Madina. Tokoh-tokoh ulama yang menyusun kitab tersebut antara lain sebagai berikut: :1) Muhammad ibnu Khalaf ibn al-Marzuban (wafat 309 H), mengarab kitab al-Hawi fi Ulum al- Qur`an.2) Abu Bakar Muhammad bin al-Qasim al-Anbary (wafat 328 Hijriyah) mengarang kitab Ulum al-Qur`an.3) Abu Hasan al-Asyary ( wafat 324 H), kitabnya bernama Al-Mikhtazan fi ulum al-Qur`an.4) Ali bin Ibrahim ibn Said al-Hufi (wafat 330 Hijriyah) mengarang kitab Irab al-Quran, dan al-Burhan fi Ulum al-Quran5) Abu Bakar al-Sijistani ( wafat 330 Hijriyah) mengarang kitab Gharib al-Qur`an6) Abu Muhammad al-Qashshab Muhammad ibn Ali al-Karakhi (wafat 360 H), kitabnya bernama Nuqat al-Qur`an ad-Dallat al al-Bayan fi anwa al-ulum wa al-ahkam al-minbiat an ikhtilaf al-anam.7) Muhammad Ali al-Adfuwy (wafat 388 Hijriyah), mengarang kitab al-Istighna fi Ulum al-Quran.Pada abad ke tiga inilah dijadikan sebagai abad ditemukannya kitab ulum al-Qur`an sebagi disiplin ilmu, jika berpedoman kepada kitab al-Burhan fi Ulum al-Qur`an yang dikarang al-Hufy sebanyak 30 jilid, yang ditemukan seorang ulama, Syeikh al-Zarqani yang dikutif Manna al-Qathtan sebagai berikut, Pembahasan ulum al-Qur`an secara menyeluruh dan lengkap dalam sebuah kitab diungkapkan oleh Syeikh Muhammad Abdu al-Azim Al-Zarqany dalam kitab Manahil al-Irfan fi Ulum al-Qur`an yang ditemukan di sebuah perpustakaan Mesir ,dengan penulis Ali Ibrahim ibn Said yang dikenal al-Hufy dengan nama kitab al-Burhan fi ulum al-Qur`an sebanyak 30 jilid, 15 jilid ditemukan tidak beraturan dan kurang berkaitan. Penulis menyusun ayat-ayat al-Quran kemudian dilengkapi dengan ulum al-Quran yang dibahas secara tersendiri, baik dari segi makna, tafsir bi al- ma`sur maupun bi al-maqul, segi waqaf dan tamam serta dari segi qira`at. Maka al-Hufi dianggap sebagai pendiri pertama Ulum al-Quran sebagai disiplin ilmu yang spesifik, beliau wafat 330 Hijriyah.[footnoteRef:4] [4: Ibid.]

Dengan ditemukannya bukti fisik kitab yang membahas ulum al-Qu`ran secara spesifik karangan al-Hufy maka ulum al-Qur`an sebagai disiplin ilmu sudah ada sejak abad ke-3 Hijriyah.

c. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad IV HDiantara kitab dan tokoh pengarangnya pada abad ke-4 adalah sebagai berikut:1) Abu Bakar al-Baqilany ( wafat 403 Hijriyah), mengarang kitab Ijaz al-Qur`an. 2) Al Mawardy ( wafat 450 Hijriyah ) mengarang kitab amsal al-Quran.3) Abu Amar al-Dany ( wafat 444 Hijriyah), kitabnya bernama al-Taisir bi al-Qira`at al-SabiI dan kitab al-Muhkam fi al-Nuqath..d. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad V HDiantara tokoh ilmu al-Quran pada abad ke-5 Hijriyah ialah:1) Abd Qasim Abd al-Rahman yang dikenal al-Suhaili ( wafat 582 Hijriyah), kitabnyabernama Muhammat al-Qur`an atau al-Tarif wa Ilam ubhima fi al-Qur`an min asma wa al-alam.2) Ibnu Jauzy ( wafat 597 Hijriyah), kitabnya bernama Funun al-Afnan fi Ajaib ulum al-Qur`an dan kitab Al-Mujtaba fi Ulumin Tataallaq bi al-Quran.

e. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad VI dan VII HDiantara tokoh ilmu al-Quran pada abad ke- 6 dan 7 Hijriyah antara lain:1) Alamuddin al-Syakhawy ( wafat 643 Hijriyah) , kitab bernama Hidayat al-Murtab fi al-Mutasyabih mengenai qira`at, dan kitab Jamal al-Qur`an wa kamal al-Iqra tentang ilmu qira`at, tajwid ,waqaf, Ibtida`, nasikh dan, mansukh.2) Al-Iz ibnu Abdu al-Salam (wafat 660 Hijriyah) dengan kitab bernama Majaz al-Qur`an.3) Ibnu Qayyim ( wafat 751 Hijriyah ) dengan kitab bernama Aqsam al-Quran.4) Badrudin al-Zarkasyi ( wafat 794 Hijriyah) , mengarang kitab al-Burhan fi Ulum Quran.Pada abad ke tujuh mulai tumbuh ilmu BadaI al-quran, Ilmu Hujaj al-Quran yang kemudian hari dikenal Jadal al-Quran. Tokoh ulama yang menyusun kitab ulum al-Quran ini pada umumnya sudah melakukan penelitian satu persatu juz al-Qur`an.

f. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad VIII dan IX HPada abad ke-8 dan ke-9 Hijriyah ini telah lahir beberapa kitab ulum al-Quran, antara lain sebagai berikut:1) Jalaludin al-Balqiyany, wafat 824 Hijriyah yang mengarang kitab Mawaqi al-Ulum min mawaqiI al-Nuzum.2) Muhammad ibnu Sulaiman al-Kafiyajy, wafat 873 Hijriyah, mengarang kitab al-Tafsir fi Qawaid al-Tafsir. Dalam kitab ini dijelaskan tentang syarat-syarat menafsirkan al-Qura`an dengan ra`yu.3) Jalaludin al-Suyuthy, wafat 911 Hijriyah, mengarang kitab al-Tahbir fi ulum al-Tafsir dan kitab terkenal al-Itqan fi Ulum al-Qur`an. Dalam kitab ini terdapat 80 judul bahasan dari ulum al-Qur`an.

g. Periode Perkembangan Ulumul Quran Abad XIII dan XIV H dan Masa KiniDi antara ulama yang berjasa di abad ke-13 dan 14 Hijriyah dalam perkembangan ulum al-Quran antara lain sebagai berikut:1) Al-Syeikh Thahir al-Jazairy, kitabnya bernama al-Tibyan fi Badh al-Mabahis al-Mutaaliqat bi al-Qur`an.2) Jamaludin al-Qasimy, wafat 1332 Hijriyah, menulis kitab Mahasin al-Takwil.3) Muhammad Abd Al-Azhim al-Zarqany, kitabnya Manahil al-Irfan fi Ulum Qur`an.4) Muhammad Ali Salamah, kitabnya bernama Manhaj al-Furqan fi Ulum al-Qur`an.5) Al-Syeikh Thanthawy Jauhary, kitabnya bernama al-Qur`an wa al-Ulum al-Ashriyah.6) Mushtafa Shadiq al-RafiI, kitabnya bernama Ijaz al-Quran.7) Sayyid Quthub, kitabnya bernama Al-Tashwir al-Faniyyu fi al-Qur`an.8) Muhammad al-Gozaly, kitabnya bernama Nazharat fi al-Qur`an.9) Muhammad Musthofa al-Maraghy, kitabnya bernama Al-Masalat Tarjamat al-Qur`an.10) Dr. Shubhi al-Shalih, menulis kitab Mabahis fi Ulum al-Qur`an. Ahmad Muhammad Jamal yang menulis sekitar Maaidah.11) Muhammad Rasyid Ridha, kitabnya bernama Tafsir al-Qur`an al-Hakim yang terkena dengan tafsir Al-Manar.

Di zaman modern ini para pemikir Islam telah berusaha sekuat tenaga untuk memperbanyak tema-tema Qurani, seperti kitab Izajul Quran karangan Musttafa Shadiq ar-RafiI dan Mannaa al-Qotthan : At-Tashwier al-Faannie fiel Quran. Dan Tarjamatul Quran karangan Syeikh Muhammad Musthofa al-Maraghi, di dalamnya di bahas tentang karangan Muhibbudien al-Khotieb dan Masalatul Tarjamatil Quran karangan Mushthofha Shabrie, dan Nabaul Adziem karangan Dr. Muhammad Abdullah Daraz, serta Muqodimah Tafsir Mahasinut Tawil karangan Muhammad Jamaludin al-Qosimie.Disamping itu banyak pemikir-pemikir Islam di abad ini yang telah menghasilkan buah karya nya, diantaranya : 1) Syeikh Thahir al-Jazairi telah mengarang kitan yang diberi judul At-Tibyanfie Ulumil Quran.2) Syeikh Muhammad Ali Salamah telah mengarang kitab Manhajul Furqon fie Ulumil Quran yang menyebutkan tentang pembahasan-pembahasan yang telah ditetapkan di Fakultas Ushuludin Mesir Jurusan Dawah dan Irsyad.3) Syeikh Muhammad Abdul Adziem az-Zarqonie telah mengarang kitab dengan judul Manahilul Quran fie Ulumil Quran.4) Syeikh Muhammad Ahmad Ali mengarang kitab dengan judul Mudzakkiroh Ulumil Quran, yang disampaikan kepada murid-muridnya di Fakultas Dawah wal Irsyad.5) Dr. Subhi as-sholeh mengarang kitab yang berjudul Mabahits Ulumil Quran.6) Ustazd Ahmad Jamal mengarang kitang yang berjudul Abhats ala Maaidatil Quran.7) Manaa Al-Qattan dengan bukunya yang berjudul Mabahits fie Ulumil Quran.[5[footnoteRef:5]} [5: Shalahudin Hamid, Study Ulumul Quran, op. cit. h. 31]

Demikianlah beberapa kitab yang membahas ulum al-Quran baik secara langsung nama kitab bernama ulum al-Qur`an atau secara tidak langsung yang merupakan salah satu cabang dari ulum al-Quran. Dengan beberapa pokok bahasan kitab-kitab ulum al-Quran dari masa ke masa, maka perbendaharaan pembahasan tentang disiplin ilmu al-Quran semakin luas dan kompleks. Hal ini tentunya memberikan jalan kepada siapa saja yang memiliki kemampuan dalam bidang al-Quran baik secara mandiri ataupun kolektif untuk selalu menggali ilmu-ilmu al-Qur`an. Di Indonesia para cendekiawan muslim mempunyai perhatian besar terhadap pembahasan masala Ulumul Quran, seperti Prof. Dr. T.M. Hasbi As-Shiddiqie dengan bukunya Pengantar Ilmu Al-Quran, Prof. Dr. Quraisy Syihab banyak sekali menrbitkan buku-buku yang berkaitan dengan Al quran diantaranya yang berjudul Wawasan al Quran,dan Membumikan al Quran.Perkembangan dari waktu ke waktu tentunya akan semakin kompleks karena kehidupan manusia semakin global. Bukan tidak mungkin serangan demi serangan untuk melemahkan al-Qur`an akan selalu datang. Seperti yang ada sekarang ini, Al-Qur`an dapat diakses siapa saja di internet baik itu Al-Qur`an digital, Al-Qur`an in word dan sebagainya, jika tidak dilengkapi ilmu dan kontrol dari lembaga tertentu mengenai ulum al-Qurannya, maka penyelewengan Al-Qur`an oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sangat terbuka lebar.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDari hasil pemaparan beberapa materi di atas kami penulis dapat menyimpulkan:1) Proses timbulnya ilmu Al Quran sebenarnya dimulai pada zaman Rasulullah Saw . Dilihat dari aspek sejarah bahwa subtansi ulumul quran sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Penyampaian informasi-informasi mengenai wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat secara langsung merupakan bagian dari materi ulumul quran.2) Perkembangan ulumul quran suadah dimuli sejak abad pertama tahun hijriah melalui Rasulullah Saw, dilanjutkan oleh para sahabat beliau hingga pada zaman modern ini. Dalam rentang waktu yang panjang itu banyak muncul ahli ahli ulumul Al Alquran dengan karya karya mereka sehingga Ulumul Quran telah berkembang dan menjadi mata pelajaran penting bagi seluruh umat muslim di dunia,

DAFTAR PUSTAKA

1. Ash-Shidiqie, Hasby. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir. Jakarta. Bulan Bintang. Cetakan ke-13. 19902. Shalahudin Hamid, MA. Study Ulumul Quran. Jakarta. Intimedia Ciptanusantara.Cet. Ke-1. 20023. Al Qaththan, Manna , Mabahis fi ulum al-Qur`an, Riyad, cet-3, 19734. Ash- Shiddieqy Hasbi. 1972. Ilmu-Ilmu Al-Quran Media-Media Pokok dalam Menafsirkan Al-Quran.Jakara:Bulan Bintang. 5. Djalal Abdul H. A.1998.Ulumul Quran.Surabaya:Dunia Ilmu