Sejarah Perkembangan HAM

33
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Kepedulian internasional terhadap hak asasi manusia merupakan gejala yang relatif baru. Meskipun demikian , kita dapat menunjuk pada sejumlah traktat atau perjanjian Internasional yang mempengaruhi isu kemanusiaan sebelum Perang Dunia II. Baru setelah dimasukkan kedalam Piagam PBB pada tahun 1945, kita dapat berbicara mengenai adanya perlindungan Hak Asasi Manusia yang sistematis didalam sistem Internasional. Namun, jelas bahwa upaya domestik untuk menjamin perlindungan hukum perlindungan hukum bagi individu terhadap ekses kesewenang-wenangan dari penguasa negara, mendahului perlindungan internasional terhadap hak asasi manusia. Upaya domestik semacam itu semacam itu mempunyai sejarah panjang yang terhorma, dan berkaitan erat dengan kegiatan revolusioner yang bertujuan menegakkan sistem konstitusional yang berdasarkan pada legitimasi demokrasi dan 1

description

Sejarah Perkembangan HAM

Transcript of Sejarah Perkembangan HAM

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Kepedulian internasional terhadap hak asasi manusia merupakan gejala yang relatif baru. Meskipun demikian , kita dapat menunjuk pada sejumlah traktat atau perjanjian Internasional yang mempengaruhi isu kemanusiaan sebelum Perang Dunia II. Baru setelah dimasukkan kedalam Piagam PBB pada tahun 1945, kita dapat berbicara mengenai adanya perlindungan Hak Asasi Manusia yang sistematis didalam sistem Internasional. Namun, jelas bahwa upaya domestik untuk menjamin perlindungan hukum perlindungan hukum bagi individu terhadap ekses kesewenang-wenangan dari penguasa negara, mendahului perlindungan internasional terhadap hak asasi manusia. Upaya domestik semacam itu semacam itu mempunyai sejarah panjang yang terhorma, dan berkaitan erat dengan kegiatan revolusioner yang bertujuan menegakkan sistem konstitusional yang berdasarkan pada legitimasi demokrasi dan rule of law (Pemerintahan berdasarkan hukum ). Dewasa ini pun, kaitan antara perlindungan terhadap hak asasi manusia di tingkat nasionam dandi tingkat internasional , kalaupun tidak simbiotis, sangat erat. Semua instrumen internasional mewajibkansistem konstitusional domestik setiap negara memberikan kompensasi yang memadai kepada orang-orang yang haknya dilanggar. Mekanisme Internasional untuk menjamin hak asasi manusia baru akan melakukan peranannya apabila sistem perlindungan di negara itu mulai goyah atau pada kasus yang ekstrem, malahan tidak ada. Dengan demikian, mekanisme intersional sedikit banyak berfungsi memperkuat perlindungan domestikterhadap hak asasi manusia dan menyediakan pengganti jika sistem domestik gagal atau ternyata tidak terkendali.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Istilah hak asasi manusia ( HAM ) merupakan suatu istilah yang baru dan menjadi bahasa sehari-hari sejak Perang Dunia Iidab Pembentukan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) pada tahun 1945 .Istilah tersebut menggantikan istilah natural rights ( hak-hak alam) karena konsep hukum alam yang berkaitan dengan istilah natural rights menjadi suatu kontroversi , dan frasa the rights of man yang muncul kemudian tidak mencakup hak-hak wanita.Berkaitan dengan hak-hak wanita tersebut , dewasa ini telah terdapat suatu perjanjian internasional yang melarang diskriminasi kaum wanita, yang sejauh ini telah diratifikasi oleh sekurang-kurangnya 169 negara ( tanpa mengebiri atau melemahkan priaa sama sekali.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia.Oleh karena itu penulis menulis makalah ini guna memberikan pengetahuan bagi masyarakat umumnya dan untuk rekan-rekan sekalian pada khususnya.1..2 PERMASALAHAN

Adapun masalah yang dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut:

1 Apakah definisi HAM ?

2 Bagaimanakah sejarah perkembangan HAM di dunia?

3 Apa saja macam-macam HAM ?

4 Bagaimanakah pelaksanaan HAM di indonesia?

5 Apa dasar- dasar hukum di Indonesia?

BAB 2

PEMBAHASAN2.1 DEFINISI HAK ASASI MANUSIA (HAM )

Adapun definisi HAM menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Menurut Jan Materson dari KOMO HAM PBB, dalam Teaching Human Rights, HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.

2. Menurut Jhon Locke, HAM adalah hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yangkodrati.oleh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabuutnya.hak ini sipatnya sangat fudamental bagi hidup dan kehidupan manusian dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia..Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ra, aama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial dan bangsa.3. Menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.4. Menurut Deklarasi umum HAM, HAM adalah semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusi yang dalam penerapannya berada dalam ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.5. Dental dictionary, Human Right is The legal and moral rights of humans recognized by national and international laws.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan hak moril yang sah pada tiap manusia yang diakui oleh hukum nasional dan internasional.

6. US Military Dictionary, Human Right is Rights that are believed to belong justifiably to every person.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan hak-hak yang dipercaya berhak dimiliki dan dipertanggungjawabkan oleh setiap manusia.7. Political Dictionary,Human rights are a special sort of inalienable moral entitlement. They attach to all persons equally, by virtue of their humanity, irrespective of race, nationality, or membership of any particular social group. They specify the minimum conditions for human dignity and a tolerable life.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM adalah pengertian khusus untuk sesuatu yang ada yang tidak dapat dicabut secara moril. Hal-hal tersebut diberikan kepda semua orang secara sama, oleh kebaikan rasa kemanusiaan mereka, berdasarkan masing-masing ras, kebangsaan, atau keanggotaan dari tiap kelompok sosial khusus. Hal tersebut menetapkan kondisi minimum untuk martabat manusia dan sebuah kehidupan yang bertoleransi.8. Britannica Concise Encyclopedia. Human Right is Rights that belong to an individual as a consequence of being human.Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan hak yang dimiliki setiap manusia sebagai konsekuensi dari menjadi manusia.9. Lloyd Duhaime, Human Right is An individual's statutory right to equal treatment and free from discrimination prohibited by statute and which, generally, provides a civil remedy to provide compensation or to punish such discrimination when it is reported. (Duhaime, Lloyd, United Nations Convention on the Rights of the Child (1989))Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan hak tiap manusia berdasarkan undang-undang untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan bebas dari pendiskriminasian, pelarangan oleh undang-undang dan secara umum menyediakan pengobatan sipil, penggantian atau hukuman seperti diskriminasi ketika adanya pelaporan,.10. Alexander Hamilton, Human Right is "The sacred rights of mankind ... are written, as with a sunbeam, in the whole volume of human nature, by the hand of Divinity itself, and can never be erased or obscured by mortal power." (Alexander Hamilton (USA, 1757-1804) wrote in The Farmer Refuted (1780)).Dalam definisi ini dijelaskan bahwa HAM merupakan hak suci yang dimiliki manusia... yang dituliskan, layaknya sinar, pd keseluruhan volume manusia, oleh tangan ketuhanan itu sendiri, dan tak kan pernah dihapus atau dipudarkan oleh kekuatan kematian.

KESIMPULANHak asasi manusia (HAM) adalah hak atau kewenangan yang melekat pada diri individu sejak ia lahir secara kodrati yang tidak dapat dirampas atau dicabut keberadaannya. HAM ada selama adanya manusia, sejak dahulu sampai sekarang. HAM tidak dapat berubah kedudukannya. Kedaulatan suatu negara akan berwibawa dan bermartabat apabila terdapat penghargaan yang berarti terhadap HAM dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintahnya. HAM harus disyukuri, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat atau negara.HAM tidak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak ada yang bisa membatasi atau melanggar hak orang lain. Seseorang tetap mempunyai HAM walaupun negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM tersebut

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIASEJARAH PENGAKUAN HAK ASASI MANUSIA

Latar belakang hak asasi manusia , pada hakikatnya , muncul karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya , sebagai akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajah,perbudakan, ketidakadilan, dan kezaliman ( tirani ).

Perkembangan pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Perkembangannya dapat kita lihat sebagai berikut ini

A. Perkembangan Hak Asasi Manusia Pada Masa Sejarah1. Perjuangan Nabi Musa membebbaskan umat Yahudi dari perbudakan ( 6000 SM ).

2. Hukum Hammurabi di Babylonia yang memberi jaminan keadilan bagi warga negara ( 2000 SM ).

3. Socrates ( 469-399 SM ) , Plato ( 429-347 SM) , dan Aristoteles SM ) sebagai filsuf Yunani peletak dasar diakuinya hak asai manusia. Mereka mengajarkan untuk mengkritik pemerintah yang tidak berdasarka keadilan, cita-cita, dan kebijaksanaan.

4. Perjuangan Nabi Muhammad saw. Untuk membebaskan para bayi wanita dan wanita dari penindasan bangsa Quraisy ( 600 M ).B. Hak Asasi Manusia di Yunani

Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.C. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris

Inggris merupakan negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia.Pejuangan tersebut tampak dari beberapa dokumen sebagai berikut.a. Tahun 1215, munculnya piagam Magna Charta atau Piagam Agung .Terjadi pada pemerintahan Raja John, yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan terhadap kelompok bangsawan.Tindakan Raja John tersebut ,mengakibatkan rasa tidak puas kaum bangsawan yang kemudian berhasil membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta.Magna Charta membatasi kekuasaan Raja John Inggris.Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :

1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris.

2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut :

a) Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.

b) Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.

c) Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.

d) Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.

b. Tahun 1628 , keluarnya Piagam Petition of Rights

Dokumen ini berisi pertanyaan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya.Hak-hak tersebut adalah:

1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai dengan persetujuan;

2. Warga negar tidak boleh dipaksakan menerima tentara dirumahnya;

3. Tentara tidak bolehmenggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

4. Tahun 1679,munculnya Habeas Corpus Act.

5. Dokumen ini merupak undang-undang yang mengatur tentang penahanan seseorang. Isinya adalah sebagai berikut:

6. Seseorang yang ditahan harus segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahanan.7. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yag sah menurut hukum.

c. Tahun 1689,keluar Bill or Rights.

Merupakan undang-undang yang diterima parlemen Inggris sebagai bentuk perlawanan terhadap Raja James II .Bill of Rights merupakan undang-undang yang diterima parlemen Inggris , yaitu tentang:

1. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.

2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pedapat.

3. Pajak, undang-undang , dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.

4. Hak warga negar untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing.

5. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat

Perjuangan penegakan hak asasi manusia di amerika serikat di dasari pemikiran John Locke, yaitu tentang hak-hak alam seperti , hak hidup (life), hak kebebesan( liberty ), dan hak milik (property).Dasar inilah yang kemudian dijadikan landasan bagi pengakuan hak-hak asasi manusia yang terlihat dalam Declaration of Independent of The United States.Diamerika serikat perjuangan hak-hak asasi manusia itu adalah karena rakyat Amerika Serikat yang berasal dari Eropa sebagai Imigram merasa tertindas oleh pemerintahan Inggris, yang pada waktu itu merupakan jajahan Inggris. Amerika Serikat berhasil mencapai kemerdekaannnya pada tanggal 4 Juli 1776. Deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat dimasukkan kedalam konstitusi negara tersebut . Dalam sejarah perjuangan hakasasi manusia , negara Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai negara pertama yang menetapkan dan melindungi hak asasi manusia dalam konstitusinya.

e. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Perancis

Perjuangan hak asasi manusia di Perancis di rumuskan dalam suatu naskah pada awal Revolusi Perancis pada tahun 1879 , sebagai pernyataan tidak puas dari kaum borjunis dan rakyat terhadap ke sewenang-wenangan Raja Louis XVI. Naskah tersebut di kenal dengan Declaration des Droits de Lhomme et Du Citoyen (Pernyataan mengenai hak-hak asasi manusia dan warga negara ) . Deklarasi ini menyatakan bahwa Hak asasi manusia ialah hk-hakl alamiah yang dimiliki manusia menurut kodratnya , yang tidak dapat dipisahkan daripada hakikatnya dan karena itu bersifat suci.Revolusi Perancis ini dikenal sebagai perjuangan penegakkan HAM di Eropa. Dalam Revolusi ini, muncul semboyan Liberty, Egality, dan Fraternity ( Kebebasab , Persamaan, dan Persaudaraan ). Pada tahun 1791, deklarasi ini dimasukkan dalam konstitusi Perancis.

f. Atlantic Charter Tahun 1941Atlantic Charter, muncul pada saat terjadinya Perang Dunia II yang dipelopori oleh F.D.Roosevelt, yang menyebutkan The Four Freedom ( empat macam kebebasan):

1. Kebebasan untuk beragama (Freedom of Religion );

2. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech and thought);

3. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear );

4. Kebebasab dari kemelaratan (freedom of want).Empat kebebasan tersebut dianggap sebagai tiang penjaga hak-hak asasi manusia manusia yang mendasar.

g. Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB)

Pada tanggal 10 Desember 1948 , PBB telah berhasil merumuskan naskah yang dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights, yaitu pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia, sehingga pada tanggal 10 Desember sering diperingati sebagai hari hak asasi manusia.

Isi pokok deklarasi itu tertuang dalam pasal 1 yang menyatakan:

Sekalian orang yang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.

Deklarasi tersebut melambangkan komitmen moral dunia Internasional pada hak asasi manusia . Deklarasi universal ini menjadi pedoman sekaligus standar minimum yang di cita-citakan umat manusia untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai. Berawal dari Deklarasi universal tersebut, negara-negara yang tergabung dalam berbagai organisasi dan kelompok regional mulai merumuskan bersama hak asasi manusia sebagai komitmen mereka dalam menegakkan hak asasi manusia. Setiap negara pun juga mulai menunjukkan jaminan hak asasi manusia dalam konstutusi atau undang-undang dasarnya.h. Hasil Sidang Majelis Umum PBB tahun 1966.

Tahun 1966, dalam Sidang Majelis Umum PBB, telah diakui covenants on Human Rights dalam hukukm Internasional dan diratifikasi oleh negara-negara anggota PBB. Covenants tersebut antara lain :

1. The International on Civil and Political Rights, yaitu tentang hak sipil dan hak politik ( konvesi tentang hak sipil dan hak politik , 1966 );2. The International Covenants on Economic, Socia, and Culture Rights, yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokraso Ekonomi, Sosial dan Budaya ( Konvensi tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya, 1966);

3. Optimal Protocol, adanya kemungkinan seorang seorang warga negara yang mengadukan pelanggara hak asai manusia kepada The Human Rights Commitee PBB setelah melaui upaya pengadilan di negaranya.

Selanjutya , perkembangan beberapa deklarasi mengenai hak asasi manusia di dunia, antara lain :

1. Declaration on the Rights of People to Peace ( Deklarasi Hak Bangsa atas Peramaian ) pada tahun 1984 oleh negara dunia ketiga.

2. Declaration on the Rights to Development ( Deklarasi Hak Atas Pembangunan )pada tahun 1986 oleh negara dunia ketiga .3. African Charter on Human and Peoples Rights ( Banjul Charter ) oleh negara Afrika yang bergabung dalam persatuan Afrika ( OAU ) pada tahun 1981.4. Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara yang bergabung dalam OKI ( Organbisasi Konferensi Islam) tahun 1990.

5. Bangkok Declaration , diterima oleh negara negara Asia pada tahun 1993.

6. Decklation Wina tahun 1993 yang merupakan deklarasi universal dari negara-negara yang bergabung dengan PBB.

Berdasarkan sejarah perkembangannya, ada 3 ( tiga ) generasi hak asasi manusia, sebagai berikut:

1. Generasi pertama adalah hak sipil dan Politik yang bermula dari dunia Barat ( Eropa ), contohnya : hak atas hidup , hak atas kebebasan dan keamanan , hak atas kesamaan di muka peradilan , hak kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat , hak beragama, hak berkumpul , dan hak untuk berserikat.2. Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, Sosial ,dan Budaya yang di perjuangkan oleh negara sosialis di Eropa Timur , mislanya : hak atas pekerjaan , hak beragama, hak atas berpengahasilan layak, hak membentuk serikat pekerja, hak atas pangan , kesehatan, hak atas perumahan, pendidikan , dan hak atas jaminan sosial.

3. Generasi ketiga adalah Hak Perdamaian dan Pembangunan yang di perjuangkan oleh negara- negara berkembang ( Asia-Afrika), misalnya: hak bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak sederajat dengan bangsa lain, dan hak mendapat perdamaian.

Perkembangan berikutnya, yaitu muncul Generasi keempat hak asasi manusia ( Tim ICCE UIN, 2013 ). Hak asasi manusia generasi keempat ini mengkritik peranan negara yang sangat dominan dalam proses pembangunan yang berfokus pembanguan ekonomi sehingga menimbulkan dampak negatif bagi keadilan rakyat. Program pembanguna di jalankan tidak memenuhi kebutuhan rakyat banyak , tetapi untuk sekelompok atau elite penguasa saja. Pemikiran hak asasi manusia generasi keenmpat i pelopori oleh negara-negara Asia pada tahun 1983 yang melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the Basic Duties of Aian People and Goverment.

Pemikiran generasi keempat ini lebih maju dari generasi ketiga karena tidak hanya mencangkup struktural , tetapi juga berpijak pada terciptanya tatanan sosial yang berkeadilan. Deklarasi Hak Asasi Manusia selain berbicara tentang hak asasi juga berbicara tentang kewajiban asasi.2.3 MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA

a. Hak asasi pribadi / personal Right

a) Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat

b) Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

c) Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

d) Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing

b. Hak asasi politik / Political Right

a) Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

b) Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

c) Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya.

d) Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

c. Hak azasi hukum / Legal Equality Right

a) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

b) Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns

c) Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum

d. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

a) Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli

b) Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

c) Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll

d) Hak kebebasan untuk memiliki susuatu

e) Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

e. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

a) Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

b) Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

f. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

a) Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan

b) Hak mendapatkan pengajaran

c) Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.2.4 PELAKSANAAN HAM DI INDONESIAA. PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIAMemang jika ditilik dari defenisi HAM maka di Indonesia tercatat banyak sekali kasus yang terjadi khususnya di bidang HAM. Misalnya kasus-kasus penggusuran rumah-rumah warga yang dibangun di sekitar jembatan, pembersihan para pedagang kaki lima yang sering meresahkan para pengguna jalan raya seperti para pengguna kendaraan bermotor dan para pejalan kaki.

Berikut adalah perkembangan HAM di Indonesia1. Periode Sebelum Kemerdekaan ( 1908 1945 ) Boedi Oetomo

Dalam konteks pemikiran HAM, pemimpin Boedi Oetomo telah memperlihatkan adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petisi petisi yang dilakukan kepada pemerintah kolonial maupun dalam tulisan yang dalam surat kabar goeroe desa. Bentuk pemikiran HAM Boedi Oetomo dalam bidang hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat. Perhimpunan IndonesiaLebih menitikberatkan pada hak untuk menentukan nasib sendiri. Sarekat IslamMenekankan pada usaha usaha unutk memperoleh penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan deskriminasi rasial.

Partai KomunisIndonesia Sebagai partai yang berlandaskan paham Marxisme lebih condong pada hak hak yang bersifat sosial dan menyentuh isu isu yang berkenan dengan alat produksi.

Indische PartijPemikiran HAM yang paling menonjol adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakuan yang sama dan hak kemerdekaan. Partai Nasional Indonesia Mengedepankan pada hak untuk memperoleh kemerdekaan.

Organisasi Pendidikan Nasional IndonesiaMenekankan pada hak politik yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat, hak untuk menentukan nasib sendiri, hak berserikat dan berkumpul, hak persamaan di muka hukum serta hak untuk turut dalam penyelenggaraan Negara. Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan juga terjadi perdebatan dalam sidang BPUPKI antara Soekarno dan Soepomo di satu pihak dengan Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin pada pihak lain. Perdebatan pemikiran HAM yang terjadi dalam sidang BPUPKI berkaitan dengan masalah hak persamaan kedudukan di muka hukum, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak untuk memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat, hak untuk berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan tulisan dan lisan.2. Periode Setelah Kemerdekaan ( 1945 sekarang )a. Periode 1945 1950Pemikiran HAM pada periode awal kemerdekaan masih pada hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan serta hak kebebasan untuk untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen. Pemikiran HAM telah mendapat legitimasi secara formal karena telah memperoleh pengaturan dan masuk kedalam hukum dasar Negara ( konstitusi ) yaitu, UUD 45. komitmen terhadap HAM pada periode awal sebagaimana ditunjukkan dalam Maklumat Pemerintah tanggal 1 November 1945.Langkah selanjutnya memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan partai politik. Sebagaimana tertera dalam Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945.b. Periode 1950 1959

Periode 1950 1959 dalam perjalanan Negara Indonesia dikenal dengan sebutan periode Demokrasi Parlementer. Pemikiran HAM pada periode ini menapatkan momentum yang sangat membanggakan, karena suasana kebebasan yang menjadi semangat demokrasi liberal atau demokrasi parlementer mendapatkan tempat di kalangan elit politik. Seperti dikemukakan oleh Prof. Bagir Manan pemikiran dan aktualisasi HAM pada periode ini mengalami pasang dan menikmati bulan madu kebebasan. Indikatornya menurut ahli hukum tata Negara ini ada lima aspek. Pertama, semakin banyak tumbuh partai partai politik dengan beragam ideologinya masing masing. Kedua, Kebebasan pers sebagai pilar demokrasi betul betul menikmati kebebasannya. Ketiga, pemilihan umum sebagai pilar lain dari demokrasi berlangsung dalam suasana kebebasan, fair ( adil ) dan demokratis. Keempat, parlemen atau dewan perwakilan rakyat resprentasi dari kedaulatan rakyat menunjukkan kinerja dan kelasnya sebagai wakil rakyat dengan melakukan kontrol yang semakin efektif terhadap eksekutif. Kelima, wacana dan pemikiran tentang HAM mendapatkan iklim yang kondusif sejalan dengan tumbuhnya kekuasaan yang memberikan ruang kebebasan.c. Periode 1959 1966Pada periode ini sistem pemerintahan yang berlaku adalah sistem demokrasi terpimpin sebagai reaksi penolakan Soekarno terhaap sistem demokrasi Parlementer. Pada sistem ini ( demokrasi terpimpin ) kekuasan berpusat pada dan berada ditangan presiden. Akibat dari sistem demokrasi terpimpin Presiden melakukan tindakan inkonstitusional baik pada tataran supratruktur politik maupun dalam tataran infrastruktur poltik. Dalam kaitan dengan HAM, telah terjadi pemasungan hak asasi masyarakat yaitu hak sipil dan dan hak politik.d. Periode 1966 1998

Setelah terjadi peralihan pemerintahan dari Soekarno ke Soeharto, ada semangat untuk menegakkan HAM. Pada masa awal periode ini telah diadakan berbagai seminar tentang HAM. Salah satu seminar tentang HAM dilaksanakan pada tahun 1967 yang merekomendasikan gagasan tentang perlunya pembentukan Pengadilan HAM, pembentukan Komisi dan Pengadilan HAM untuk wilayah Asia. Selanjutnya pada pada tahun 1968 diadakan seminar Nasional Hukum II yang merekomendasikan perlunya hak uji materil ( judical review ) untuk dilakukan guna melindungi HAM. Begitu pula dalam rangka pelaksanan TAP MPRS No. XIV/MPRS 1966 MPRS melalui Panitia Ad Hoc IV telah menyiapkan rumusan yang akan dituangkan dalam piagam tentang Hak hak Asasi Manusia dan Hak hak serta KewajibanWarga negara. Sementara itu, pada sekitar awal tahun 1970-an sampai periode akhir 1980-an persoalan HAM mengalami kemunduran, karena HAM tidak lagi dihormati, dilindungi dan ditegakkan. Pemerintah pada periode ini bersifat defensif dan represif yang dicerminkan dari produk hukum yang umumnya restriktif terhadap HAM. Sikap defensif pemerintah tercermin dalam ungkapan bahwa HAM adalah produk pemikiran barat yang tidak sesuai dengan nilai nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila serta bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang dalam rumusan UUD 1945 yang terlebih dahulu dibandingkan dengan deklarasi Universal HAM. Selain itu sikap defensif pemerintah ini berdasarkan pada anggapan bahwa isu HAM seringkali digunakan oleh Negara Negara Barat untukmemojokkan.

`Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.Meskipun dari pihak pemerintah mengalami kemandegan bahkan kemunduran, pemikiran HAM nampaknya terus ada pada periode ini terutama dikalangan masyarakat yang dimotori oleh LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) dan masyarakat akademisi yang concern terhadap penegakan HAM. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat melalui pembentukan jaringan dan lobi internasional terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi seprtikasus Tanjung Priok, kasus Keung Ombo, kasus DOM di Aceh, kasus di Irian Jaya, dan sebagainya.Upaya yang dilakukan oleh masyarakat menjelang periode 1990-an Nampak memperoleh hasil yang menggembirakan karena terjadi pergeseran strategi pemerintah dari represif dan defensive menjadi ke strategi akomodatif terhadap tuntutan yang berkaitan dengan penegakan HAM. Salah satu sikap akomodatif pemerintah terhadap tuntutan penegakan HAM adalah dibentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM ) berdasarkan KEPRES No. 50 Tahun 1993 tertanggal 7 Juni 1993. Lembaga ini bertugas untuk memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, serta member pendapat, pertimbangan, dan saran kepada pemerintah perihal pelaksanaan HAM.d. Periode 1998 sekarang

Pergantian rezim pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Pada saat ini mulai dilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakan pemerintah orde baru yang berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan HAM.Selanjutnya dilakukan penyusunan peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan pemberlakuan HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan kemasyarakatan di Indonesia. Hasil dari pengkajian tersebut menunjukkan banyaknya norma dan ketentuan hukum nasional khususnya yang terkait dengan penegakan HAM diadopsi dari hokum dan instrument Internasional dalam bidang HAM.

Strategi penegakan HAM pada periode ini dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap status penentuan dan tahap penataan aturan secara konsisten. Pada tahap penentuan telah ditetapkan beberapa penentuan perundangundangan tentang HAM seperti amandemen konstitusi Negara ( UUD 1945), ketetapan MPR ( TAP MPR ), Undang undang (UU), peraturan pemerintah dan ketentuan perundangundangan lainnya.

Pada masa menjelang peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi banyak sekali kejadian menyangkut pelanggaran HAM ini. Peristiwa 1998 yang berujung penguduran diri Presiden Soeharto pada waktu itu sebetulnya adalah puncak dari segala peristiwa yang terjadi sebelumnya. Pada masa pemerintahan yang sangat represif, banyak aktifis yang tiba-tiba hilang tak tahu di mana rimbanya. Disinyalir kuat mereka telah diculik dan dibunuh oleh tangan-tangan penguasa pada waktu itu.Aksi demo besar-besaran mahasiswa dari seluruh Indonesia juga menyimpan sejumlah kasus pelanggaran HAM oleh aparat keamanan terhadap rakyat sipil. Semuanya berlangsung secara sporadic dan sangat massif pada waktu itu. Karena institusi hukum telah dikuasai oleh penguasa, maka HAM adalah alat yang digunakan untuk menjerat para pelaku pelanggaran tersebut.Bahkan ketika masa reformasi, cara-cara pelenyapan aktifis masih juga terjadi. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana almarhum Munir yang tewas secara mendadak dalam perjalanannya ke Belanda. Di dalam darahnya ditemukan racun jenis arsen yang melewati ambang batas normal. Diduga kuat dia telah dengan sengaja diracun.B. DASAR HUKUM PENGATURAN, PENEGAKAN DAN PENGHORMATAN HAM DI INDONESIAIstilah atau perkataan hak asasi manusia itu sendiri sebenarnya tidak dijumpai dalam UUD 1945 baik dalam pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya. Istilah yang dapat ditemukan adalah pencantuman dengan tegas perkataan hak dan kewajiban warga negara, dan hak-hak Dewan Perwakilan Rakyat. Baru setelah UUD 1945 mengalami perubahan atau amandemen kedua, istilah hak asasi manusia dicantumkan secara tegas.Guna lebih memantapkan perhatian atas perkembangan HAM di Indonesia, oleh berbagai kalangan masyarakat (organisasi maupun lembaga), telah diusulkan agar dapat diterbitkannya suatu Ketetapan MPR yang memuat piagam hak-hak asasi Manusia atau Ketetapan MPR tentang GBHN yang didalamnya memuat operasionalisasi daripada hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi manusia Indonesia yang ada dalam UUD 1945. Akhirnya ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam masa Orde Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yangberlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 13 November 1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 13 November 1988, telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1988 tentang Hak Asasi Manusia. Kemudian Ketetapan MPR tersebut menjadi salah satu acuan dasar bagi lahirnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang disahkan pada tanggal 23 september 1999.

Undang-Undang ini kemudian diikuti lahirnya Perpu No. 1 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dan ditetapkan menjadi UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Sebagai bagian dari HAM, sebelumnya telah pula lahir UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum yang disahkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 oktober 1998, serta dimuat dalam LNRI Tahun 1999 No. 165. Di samping itu, Indonesia telah merativikasi pula beberapa konvensi internasional yang mengatur HAM, antara lain :

a. Deklarasi tentang Perlindungan dan Penyiksaan, melalui UU No. 5 Tahun 1998.

b. Konvensi mengenai Hak Politik Wanita 1979, melalui UU No. 68 Tahun 1958.

c. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap wanita, melalui UU No. 7 Tahun 1984.

d. Konvensi Perlindungan Hak-Hak Anak, melalui Keppres No. 36 Tahun 1990.

e. Konvensi tentang Ketenagakerjaan, melalui UU No. 25 Tahun 1997, yang pelaksanaannya ditangguhkan sementara.

f. Konvensi tentang Penghapusan Bentuk Diskriminasi Ras Tahun 1999, melalui UU No. 29 Tahun 1999.

C. PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIATegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan HAM, regulasi hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26 Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan iklim penegakkan hukum yang sehat. Artinya kebenaran hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap warganegara secara egaliter.Disadari atau tidak, dengan adanyapolitical willdari pemerintah terhadap penegakkan HAM, hal itu akan berimplikasi terhadap budaya politik yang lebih sehat dan proses demokratisasi yang lebih cerah. Dan harus disadari pula bahwa kebutuhan terhadap tegaknya HAM dan keadilan itu memang memerlukan proses dan tuntutan konsistensi politik. Begitu pula keberadaan budaya hukum dari aparat pemerintah dan tokoh masyarakat merupakan faktor penentu(determinant)yang mendukung tegaknya HAM.

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.

Terutama dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, issue mengenai HAM di Indonesia bergerak dengan cepat dan dalam jumlah yang sangat mencolok. Gerak yang cepat tersebut terutama karena memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran HAM, mulai dari yang sederhana sampai pada pelanggaran HAM berat(gross human right violation). Disamping itu juga karena gigihnya organisasi-organisasi masyarakat dalam memperjuangkan pemajuan dan perlindungan HAM. Masalah Hak Azasi Manusia (HAM) populer di Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru, Di masa ini banyak peristiwa yang dinilai merupakan pelanggaran HAM. Pada dasarnya HAM terdapat pada UUD 1945 BAB X-A pasal 28-A sampai dengan pasal 28-J. Sebagian kalangan menafsirkan, dengan adanya dasar hukum tersebut maka masyarakat Indonesia berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (UUD 1945 Amandemen ke-2 pasal 28-D ayat 1).Memang jika ditilik dari defenisi HAM maka di Indonesia tercatat banyak sekali kasus yang terjadi khususnya di bidang HAM. Misalnya kasus-kasus penggusuran rumah-rumah warga yang dibangun di sekitar jembatan, pembersihan para pedagang kaki lima yang sering meresahkan para pengguna jalan raya seperti para pengguna kendaraan bermotor dan para pejalan kaki.

Pada masa menjelang peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi banyak sekali kejadian menyangkut pelanggaran HAM ini. Peristiwa 1998 yang berujung penguduran diri Presiden Soeharto pada waktu itu sebetulnya adalah puncak dari segela peristiwa yang terjadi sebelumnya.D. PERMASALAHAN YANG DI HADAPI PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM DI INDONESIAKenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di Indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.Terutama dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, issue mengenai HAM di Indonesia bergerak dengan cepat dan dalam jumlah yang sangat mencolok. Gerak yang cepat tersebut terutama karena memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran HAM, mulai dari yang sederhana sampai pada pelanggaran HAM berat(gross human right violation). Di samping itu juga karena gigihnya organisasi-organisasi masyarakat dalam memperjuangkan pemajuan dan perlindungan HAM.Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka penghormatan, pengakuan, penegakan hukum dan HAM antara lain:a) Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal itu antara lain, ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan 2004, sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.

b) Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan belum memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-undangan, maupun aparat penyusun peraturan perundang-undangan yang belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip perlindungan hak asasi manusia.

c) Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan

d) Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat, seperti Aceh, Ambon, dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat Negaratetapi juga dengan kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak untuk ikut serta dalam pemerintahan

e) Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan rasa tidak aman bagi masyarakat.f) Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan Negara lainnya manjdi makin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain, terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu permasalahan yang sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang membuat orang-orang luar bebas datang ke Indonesia.

Beberapa masalah Hak Asasi di Indonesia yaitu:1. Perlindungan Perempuan : Keadilan dan kesetaraan gender.

UUD 1945 pasal 27 menjamin persamaan Hak perempuan dan Laki-laki ; dan Bahwa perempuan adalah bagian dari HAM yang tercantum dalam UU No. 7/198-4 tentang anti diskriminasi dan UU No. 39/1999 tentang HAK. Ada pun hak-hak politik perempuan tercantum dalam UU No. 68/19582. Rencana Aksi Nasional (RAN)

Penghapusan perdagangan perempuan dan Anak Indonesia telah memiliki rencana aksi nasional penghapusan trafficking perempuan dan anak 2003-2007. RAN tersebut merupakan implementasi dari konvensi PBB menentang kejahatan Terorganisir antar Negara3. Perlindungan Hak Anak

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah legislative dan administrative untuk lebih memperbaiki perlindungan hak-hak anak dan perempuan.Langkah-langkah legislative tersebut antara lain dengan keluarnya UU No. 32 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 20 tahun 2003 dengan system pendidikan nasional. Sedangkan langkah administrative dalam menetukan rencana aksi dan penentuan penjuru untuk pemajuan dan perlindungan HAM antara lain, melalui kepres No. 59 tahun 2002 tentang rencana aksi nasional penghapusan Bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak. Dan juga pembentukan komisi perlindungan anak Indonesia di bentuk pada tahun 2003 melalui keppres No. 77 tahun 2003E. CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA1. Kasus Pembunuhan MunirMunir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965. Munir pernah menangani kasus pelanggaran HAM di Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah, kasus Timor-Timur dan masih banyak lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat.2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, MarsinahMarsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia.3. Penculikan Aktivis 1997/1998Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan aktivis 1997/1998. Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik.4. Penembakan Mahasiswa TrisaktiKasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden DiliKasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991.6. Peristiwa Tanjung PriokKasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.7. Pembantaiaan RawagedePeristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas.BAB 3

PENUTUP3.1 KESIMPULAN

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak atau kewenangan yang melekat pada diri individu sejak ia lahir secara kodrati yang tidak dapat dirampas atau dicabut keberadaannya.

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.

DAFTAR PUSTAKAAnonim.2013.Makalah Pelaksanaan Ham di Indonesia.http://hhartika02.blogspot.com/2013/10/makalh-pelaksanaan-ham-di-indonesia.html.Diakses tanggal 15 Pebruari 2014.Davidson,Scott.2008.Hak Asasi Manusia.Jakarta:PT Pustaka Utama Grafiti.

Diantari, Ni Wayan Dita.2010.Sejarah Hak Asasi Manusia.Emperordeva's Weblog.htm.Diaksestanggal 14 Pebruari 2014.Kaelan.2012.Pendidikan Kewarganegaran untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta : GramediaMuhtaj,Majda El.2008.Dimensi-Dimensi HAM : Mengurai Hak Ekonomi, Sosia, dan Budaya.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Qurays,Khamid.2013.Contoh Kasus Pelanggaran HAM dan UpayaPenegakannya.http://infotercepatku.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-pelanggaran-ham-upaya-penegakan.html.Diakses tanggal 15 Pebruari 2014.Takky, Netta.2011.Devinisi-Devinisi HAM (Hak Asasi Manusia ). http://neetatakky.blogspot.com/2011/05/definisi-definisi-ham-hak-asasi-manusia.html. Diakses tanggal 15 Pebruari 2013.

Veronice,Lisbeth.2010.Makalah Hak Asasi Manusia (HAM).http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.com/.Diakses tanggal 13 Pebruari 2014.

Winarno.2009.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan : Panduan Kuliah di Pergururuan Tinggi. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Zakki, Mokhmmad.2013.http://zakipedia.blogspot.com/2013/02/inilah-kasus-kasus-pelanggaran-ham.html diakses pada tanggal 14 Februari 2013.1