Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

22
SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN ISLAM DI ACEH

Transcript of Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

Page 1: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN ISLAM DI ACEH

Page 2: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

Kelompok1. Angelica Rizky N.P (6)2. Asifa Nur Anida (7)3. Ayu Khosiya .W (8)4. Faridah Amaras L.A (9)5. Fatimah Azzahra (10)

XII A 2

Page 3: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

A.SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN ISLAM DI ACEH

Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya pada abad ke 14 M.Kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada hari Ahad.tanggal 1 Jumadil Awal tahun 913 H (1514 M). Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah.

Page 4: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

Ketika Mughayat Syah naik tahta menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan dan

mempersatukan wilayah Aceh dalam kekuasaannya, termasuk menaklukkan kerajaan Pasai.

Sultan Ali Mughayat Syah dikenal sangat anti pada Portugis, karena itu, untuk menghambat pengaruh

Portugis. kerajaan-kerajaan kecil yang ada disekitarnya, ia taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah

kerajaannya. Sejak saat itu, Kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam dengan wilayah yang

luas.

Untuk memperkuat posisinya di dunia Islam,sultan Ali Mughayat Syah Menjalin hubungan dengan negara-

negara Arab.

Page 5: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

B. NAMA-NAMA RAJA1. Sultan Ali Mughayat Syah(1514 – 1528 M)2. Sultan Salahuddin (1537 – 1568 M)3. Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar (1537 – 1568 M)4. Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636 M)5. Sultan Iskandar Thani (1636 – 1641 M)6. Sultan Sri Alam (1575-1576).7. Sultan Zain al-Abidin (1576-1577).8. Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589)9.  Sultan Buyong (1589-1596)10. Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604).11. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)12. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636).13. Iskandar Thani (1636-1641)14. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675).15. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678)

Page 6: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

16. Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688)17. Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699)18. Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702)19. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703)20. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726)21. Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726)22. Sultan Syams al-Alam (1726-1727)23. Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735)24. Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760)25. Sultan Mahmud Syah (1760-1781)26. Sultan Badr al-Din (1781-1785)27. Sultan Sulaiman Syah (1785-…)28. Alauddin Muhammad Daud Syah.29. Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815) dan (1818-1824)30. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818)31. Sultan Muhammad Syah (1824-1838)32. Sultan Sulaiman Syah (1838-1857)33. Sultan Mansur Syah (1857-1870)34. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)35. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)

Page 7: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• SISTEM PEMERTINTAHAN KERAJAAN ACEH

Sultan Aceh atau Sultanah Aceh merupakan penguasa / raja dari Kesultanan Aceh. Sultan/Sultanah diangkat maupun diturunkan atas persetujuan oleh tiga Panglima Sagoe dan Teuku Kadi Malikul Adil (Mufti Agung kerajaan Pada saat itu). Sultan baru sah jika telah membayar "Jiname Aceh" (mas kawin Aceh), yaitu emas murni 32 kati, uang tunai seribu enam ratus ringgit, beberapa puluh ekor kerbau dan beberapa gunca padi.

Lambang kekuasaan tertinggi yang dipegang Sultan dilambangkan dengan dua cara yaitu keris dan cap. Tanpa Keris tidak ada pegawai yang dapat mengaku bertugas melaksanakan perintah Sultan. Tanpa cap tidak ada peraturan yang mempunyai kekuatan hukum.

Page 8: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

C. PERKEMBANGAN/KEKUASAAN WILAYAH1. Politik

Berdasarkan Bustanus salatin ( 1637 M ) karangan Naruddin Ar-Raniri yang berisi silsilah sultan – sultan Aceh, dan berita – berita Eropa, Kerjaan Aceh telah berhasil membebaskan diri dari Kerajaan Pedir.

2. Ekonomi Dalam kejayaannya, perekonomian Kerajaan Aceh bekembang pesat. Dearahnya yg subur

banyak menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah – daerah pantai timur dan barat Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah di

Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya badan ekspor penting timah dan lada. Aceh dapat berkuasa atas Selat Malaka yg merupakan jalan dagang internasional. Selain bangsa Belanda dan Inggris, bangsa asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, India, Siam, Cina, Jepang, juga berdagang dgn Aceh. Barang – barang yg di ekspor Aceh seperti beras, lada ( dari

Minagkabau ), rempah – rempah ( dari Maluku ). Bahan impornya seperti kain dari Koromendal

( india ), porselin dan sutera ( dari Jepang dan Cina ), minyak wangi ( dari Eropa dan Timur Tengah ). Kapal – kapal Aceh aktif dalam perdagangan dan pelayaran sampai Laut Merah.

Page 9: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

Bahan impornya seperti kain dari Koromendal ( india ), porselin dan sutera ( dari Jepang dan Cina ), minyak wangi ( dari Eropa dan Timur Tengah ). Kapal – kapal Aceh aktif dalam perdagangan dan pelayaran sampai Laut Merah.3. Sosial

Page 10: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Meningkatnya kekmakuran telah mneyebabkan berkembangnya sisitem feodalisme & ajaran agama Islam di Aceh. Kaum bangsawan yg memegang kekuasaan dalam pemerintahan sipil disebut golongan Teuku, sedabg kaum ulama yg memegang peranan penting dlm agama disebut golongan Teungku.Namun antara kedua golongan masyarakat itu sering terjadi persaingan yg kemudian melemahkan aceh. Sejak berkuasanya kerajaan Perlak ( abad ke-12 M s/d ke-13 M ) telah terjadi permusuhan antara aliran Syiah dgn Sunnah Wal Jamma’ah. Tetapi pd masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda aliran Syiah memperoleh perlindungan & berkembang sampai di daera – daerah kekuasaan Aceh.

Page 11: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Aliran ini di ajarkan oleh Hamzah Fasnsuri yg di teruskan oleh muridnya yg bernama Syamsudin Pasai. Sesudah Sultan Iskandar Mud wafat, aliran Sunnah wal Jama’ah mengembangkan islam beraliran Sunnah wal Jama’ah, ia juga menulis buku sejarah Aceh yg berjudul Bustanussalatin ( taman raja – raja dan berisi adat – istiadat Aceh besrta ajarn agama Islam )

Page 12: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

Aliran ini di ajarkan oleh Hamzah Fasnsuri yg di teruskan oleh muridnya yg bernama Syamsudin Pasai. Sesudah Sultan Iskandar Mud wafat, aliran Sunnah wal Jama’ah mengembangkan islam beraliran Sunnah wal Jama’ah, ia juga menulis buku sejarah Aceh yg berjudul Bustanussalatin ( taman raja – raja dan berisi adat – istiadat Aceh besrta ajarn agama Islam )

4. Budaya Kejayaan yg dialami oleh kerajaan Aceh tsb tidak

banyak diketahui dlm bidang kebudayaan. Walupun ada perkembangan dlm bidang kebudaaan, tetapi tdk sepesat perkembangan dalam ativitas perekonomian. Peninggalan kebuadayaan yg terlihat nyata adala Masjid Baiturrahman.

Page 13: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

D. KEMAJUAN KERAJAAN ACEHKerajaan Aceh mulai mengalami masa keemasan

atau puncak kekuasaan di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607 sampai tahun 1636. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengalami peningkatan dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang politik, ekonomi-perdagangan, hubungan internasional, memperkuat armada perangnya, serta mampu mengembangakan dan memperkuat kehidupan Islam.

Page 14: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Kemajuan dibidang politik luar negeri pada era Sultan Iskandar Muda, salah satunya yaitu Aceh yang bergaul dengan Turki, Inggris, Belanda dan Perancis. Ia pernah mengirimkan utusannya ke Turki dengan memberikan sebuah hadiah lada sicupak atau lada sekarung, lalu dibalas dengan kesultanan Turki dengan memberikan sebuah meriam perang dan bala tentara, untuk membantu Kerajaan Aceh dalam peperangan. Bahkan pemimpin Turki mengirimkan sebuah bintang jasa pada sultan Aceh

Page 15: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Dalam hubungan ekonomi-perdagangan dengan Mesir, Turki, Arab, juga dengan Perancis, Inggris, Afrika, India, Cina, dan Jepang. Komoditas-komoditas yang diimpor antara lain: beras, guci, gula (sakar), sakar lumat, anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun, kain batik mori, pinggan dan mangkuk, kipas, kertas, opium, air mawar, dan lain-lain yang disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor dari Aceh sendiri antara lain kayu cendana, saapan, gandarukem (resin), damar, getah perca, obat-obatan

Page 16: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Dalam bidang sosial Di Aceh berkembang sistem feodalisme & ajaran agama Islam. Kaum bangsawan disebut golongan Teuku, sedangkan kaum ulama disebut golongan Teungku. Namun antara kedua golongan masyarakat itu sering terjadi persaingan yang kemudian melemahkan Aceh.

• Dalam bidang militer Salah satu meriam yang dimiliki Kesultanan Aceh. Pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa teknisi dan pembuat senjata ke Aceh.Selanjutnya Aceh kemudian menyerap kemampuan ini dan mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan.

Page 17: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• FAKTOR KERAJAAN ACEH MENJADI BESARa) Ibu kota Aceh sangat strategis, teletak di pintu

pelayaran India Dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina dan Jawa.

b) Pelabuhan Aceh (Ulee Lhee) memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang dan terlindung oleh Pulau Weh, Pulau Nasi dari ombak besar.

c) Jatuhnya Malaka ke tangan Potugis menyebabkan pedagang islam banyak yang singgah di Aceh, apalagi sehingga jalur pelayaran pindah melalui pantai barat Sumatra.

Page 18: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

E.KEMUNDURAN

• Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1030, tdk ada raja – raja besar yg mampu mengendalikan daerah Aceh yg demikian luas. Di bawah Sultan Iskandar Thani ( 1637 – 1641 ), sebagai pengganti Sultan Iskandar Muda, kemunduran itu mulai terasa & terlebih lagi setelah meninggalnya Sultan Iskandar Thani.

Page 19: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Timbulnya pertikaian yg terus menerus di Aceh aantara golongan bangsawan ( teuku ) dgn golongan utama ( teungku ) yg mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh. Antara golongan ulama sendiri prtikaian terjadi karena prbedaan aliran dlmm agama ( aliran Syi’ah dan Sunnah wal Jama’ah )

Page 20: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

• Daerah kekuasaannya banyak yg melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perlak, Minangkabau, dan Siak. Negara – negara itu menjadikan daerahnya sbg negara merdeka kembali, kadang – kadang di bantu bangsa asing yg menginginkan keuntungan perdagangan yg lebuh besar.

• Kerajaan Aceh yg berkuasa selama kurang lebih 4 abad, akhinya runtuh karena dikuasai oleh Belanda awal abad ke-20.

Page 21: Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia

HIKMAH1. Memupuk tali persaudaraan yang erat2. Kebersamaan antara sesama umat islam3. Kerjasama 4. Memupuk nilai keimanan