Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

6
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Perkembangan keperawatan diawali pada : 1. Zaman Purbakala (Primitive Culture) Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan. 2. Zaman Keagamaan Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut

description

sejarah

Transcript of Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

Page 1: Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.

Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

a. Masa penyebaran agama Kristen

Pada permulaan Masehi, Agama Kristen mulai berkembang. Pada masa itu, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti, seiring dengan kepesatan perkembangan Agama Kristen. Ini dapat di lihat pada masa pemerintahan Lord Constantine, yang mendirikan Xenodhoeum atau hospes (latin), yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan.

b. Masa penyebaran agama Islam

Page 2: Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

3. Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :

a. Mulai dikenal konsep P3K

b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.

3. ST. Thomas HospitalDidirikan pada tahun 1123 M, dirumah sakit inilah FLORENCE NIGHTINGALE memulai karirnya memperbaharui keperawatan.Pada awal abad XIX reformasi sosial masyarakat merubah peran perawat dan wanita secara umum. Perawat mulai dipercaya banyak orang. Contohnya adalah FLORENCE Nightingale yang menjadi pelopor keperawatan dunia.

Florencen NightingaleLahir tahun 1820 dari keluarga kaya raya dan terhormat meniti karirnya dirumah skait ST. Thomas Hospital ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Ditunjuk oleh pemerintahan inggris untuk menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989)Sesudah perang krim Florence nightingale kembali ke Inggris mempelopori berdirinya sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840. Kontribusi Florence Nightingale adalah :

Page 3: Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

a. Menetapkan standar manajemen rumah sakitb. Menegaskan bahwa nutrisi merupakan bagian penting dari asuhan keperawtanc. Meyakinkan bahwa akupasional merupakan suatu terapi bagi orang sakitd. Mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinyae. Mengemdbangkan standar okupasi bagi pasien wanitaf. Mengembangkan pendidikan keperawatang. Menetapkan 2 komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakith. Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dnegan rofesi kedokteran.i. Menekankan kebutuhan pendidikan lanjut bagi perawat

Ketika ia masih di Turki, pada tanggal 29 November 1855, publik bertemu untuk memberikan pengakuan pada Florence Nightingale untuk hasil kerjanya pada perang yang membuat didirikannya Dana Nightingale untuk pelatihan perawat. Sidney Herbert menjadi sekretaris honorari dana, dan Adipati Cambridge menjadi ketua. Sekembalinya Florence ke London, ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat. Mereka mendirikan sebuah badan bernama "Dana Nightingale", dimana Sidney Herbert menjadi Sekertaris Kehormatan dan Adipati Cambridge menjadi Ketuanya. Badan tersebut berhasil mengumpulkan dana yang besar sekali sejumlah ₤ 45.000 sebagai rasa terima kasih orang-orang Inggris karena Florence Nightingale berhasil menyeamatkan banyak jiwa dari kematian.

Florence menggunakan uang itu untuk membangun sebuah sekolah perawat khusus untuk wanita yang pertama, saat itu bahkan perawat-perawat pria pun jarang ada yang berpendidikan.

Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan menjadi lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadai seseorang yang terdidik.

Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London.

Awal mula Pendidikan Kesehatan atau Sekolah Perawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta didirikan lebih kurang akhir tahun 1899, yaitu setelah beberapa bulan berdirinya Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tanggal 20 Mei 1899. Sekolah Perawat pada waktu itu diberi nama Sekolah Djuru Rawat, sekolah ini didirikan atas ide seorang dokter yaitu dr. Scheurer yang merasa berat mengemban pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bethesda pada saat itu. Pada tahun 1906 Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta bernama Zendingziekenhuis Petronella yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama Rumah Sakit “ Toeloeng” atau “Dokter Toeloeng”. Pada saat itu di bawah pimpinan dr. Pruys, pendidikan atau Sekolah Juru Rawat semakin ditingkatkan dan mulailah dicetak buku-buku Keperawatan dalam bahasa Jawa sebagai sumber referensi dan sekaligus dikembangkan Sekolah Bidan yang pola pendidikannya langsung tidak melalui jenjang

Page 4: Sejarah Keperawatan Di Dunia Diawali Pada Zaman Purbakala

Pendidikan Perawat terlebih dahulu.Sejak tahun 1949 Sekolah Perawat di Bethesda Yogyakarta semakin berkembang. Pada tahun 1972 dalam Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda mulai dicantumkan adanya Direktur Pendidikan dan Perawatan yang merupakan bagian dari Direkturium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta saat itu.

Perkembangan Sekolah Perawat di Rumah Sakit Bethesda :

1. Sekolah Djuru Kesehatan(DK)2. Sekolah Penjenang Kesehatan (PKC/PKE)

3. Sekolah Pengatur Rawat

Sekolah Perawat di Rumah Sakit Bethesda yang bersifat Hospital Oriented, pada tahun 1980 sesuai dengan kebijakan pemerintah khususnya Departemen Kesehatan maka dikonversi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang bersifat Community Oriented.Bersamaan dengan waktu tersebut, Rumah Sakit Bethesda selain mengelola Sekolah Perawat Kesehatan, masih mengelola juga Sekolah Bidan yang pada perkembangan berikutnya Sekolah Bidan merupakan lanjutan dari Sekolah Perawat (pada saat itu disebut Sekolah Pengatur Rawat), dengan masa pendidikan selama minimal 1 (satu) tahun, oleh sebab itu output nya disebut Perawat Bidan. Rumah Sakit Bethesda meluluskan Perawat Bidan terakhir tahun 1996.

Perkembangan berikutnya ada kebijakan Pemerintah yang menekan tidak diperbolehkannya Institusi Pendidikan Kesehatan untuk mengelola 2 (dua) macam Pendidikan Tinggi sekaligus, maka Rumah Sakit Bethesda saat itu memilih untuk berkonsentrasi di bidang Keperawatan. Sehingga sesuai SK Menkes R.I. No. HK.00.06.1.1.349.A. tertanggal 5 Februari 1996, SPK Bethesda dikonversi menjadi Akademi Keperawatan Bethesda (AKPER) yang merupakan Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan.

Status kepemilikan Institusi Pendidikan tersebut harus secara langsung berada di bawah naungan Yayasan. Oleh sebab itu secara yuridis formal AKPER Bethesda Yogyakarta tidak lagi bernaung di bawah Rumah Sakit Bethesda tetapi menginduk langsung ke YAKKUM.Akademi Keperawatan Bethesda yang berlokasi di Jalan Johar Nurhadi No. 6 Yogyakarta pada tahun akademik 1996/1997 resmi diijinkan oleh Pusdiknakes membuka Program Diploma III Keperawatan sesuai SK diatas yang telah mengalami beberapa pembaharuan perpanjangan ijin dengan SK perpanjangan Izin yang terakhir Nomer : HK.03.2.4.1.04013, tanggal 5 Februari 2004. Pada tahun 1999 AKPER Bethesda dengan Strata Akreditasi B. Dari tahun 2002 sampai saat ini Strata Akreditasi A sesuai dengan SK. Kapusdiknakes. Depkes. RI Nomer : HK.00.06.2.2.3001 tanggal 16 Agustus 2002.