Sejarah kel.3

9
Assalamualaikum. Wr.wb Kami dari kelompok 3 Ketua : Febi Almetania Anggota : Arini Meliza Azatul Khairun Nisa Ilsa Melsy Primagiska Vellya Damai Yanti Akan mempresentasikan hasil diskusi kami tentang “Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi Kemerdekaan”

Transcript of Sejarah kel.3

Assalamualaikum. Wr.wbKami dari kelompok 3Ketua : Febi AlmetaniaAnggota : Arini Meliza

Azatul Khairun Nisa Ilsa Melsy Primagiska Vellya Damai Yanti

Akan mempresentasikan hasil diskusi kami tentang “Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi Kemerdekaan”

Peristiwa penting sekitar Proklamasi Kemerdekaan

1. Peristiwa RengasdengklokKekalahan Jepang dalam perang Asia-Pasifik masih dirahasiakan beritanya oleh pemerintah Jepang. Namun, berita kekalahan Jepang tersebut dapat diketahui oleh para pemimpin Indonesia terutama pemimpin-pemimpin pemuda. Keadaan tersebut dimanfaatkan para pemuda Indonesia yang menyadari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power) di Indonesia, karena Jepang masih harus menunggu kedatangan pasukan sekutu sekitar tanggal 8 September 1945 untuk penyerahan kekuasaan. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 yang akhirnya bermuara pada proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.

Munculnya peristiwa Rengasdengklok berkaitan dengan adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan pemuda mengenai pelaksanaan waktu proklamasi kemerdekaan. Kedua golongan tersebut sebagai berikut.

a. Golongan Tua, kelompok nasionalis golongan tua seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subarjo, Muh. Yamin, dan Mr. Iwa Kusuma Sumantri. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perjanjian dengan Jepang. Selain itu, golongan tua juga mengetahui Jepang diberi tugas oleh sekutu untuk mempertahankan status quo di Indonesia.

b. Golongan muda, kelompok nasionalis golongan pemuda seperti Sukarni, Adam Malik, dr. Muardi, Wikana, Chairul Saleh, B.M. Diah, dll. Golongan pemuda menginginkan proklamasi kemerdekaan secepatnya dilaksanakan sebelum tentara sekutu mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Golongan pemuda menginginkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan lepas dari pengaruh Jepang. Kemerdekaan Indonesia harus diusahakan sendiri. Golongan ppemuda tidak menyukai keterlibatan PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan peenyerahan Jepang kepada sekutu. Pengumuman tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta. Siaran ini didengar oleh para pemuda, yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31. Para pemuda tersebut seperti Chairul Saleh, Abu Bakar Lubis, Aidit, Darwis, Djohar Nur, Wikana, dll.Golongan Pemuda mengadakan rapat disalah satu ruangan dilembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat ini dihadiri oleh Chairul Salih, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Margono, Wikana dan Alamsyah. Rapat dipimpin oleh Chairul Salih denngan hasil kesepakatan sbb:a. Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesisa Sendiri, bukan bergantung kepada negara lain.b. Mewujudkan proklamasi kemerdekaan oleh bangsa Indonesia sendiri yang bebas dari bangsa asing manapun.c. Menemui Soekarno-Hatta

Golongan Pemuda mengadakan rapat lagi di asrama Baperpi, Cikini Raya No. 71 Jakarta. Rapat ini dihadiri oleh peserta yang hadir dalam rapat di Lembaga Bakteriologi yaitu Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, dan Shodanco Singgih, rapat ini dipimpin oleh Chairul Saleh dengan hasil rapat sbb:

a. Proklamasi kemerdekaan harus lepas dari pengaruh oleh pihak manapun, termasuk jepang harus tetap dilaksanakanb. Soekarno dan Hatta harus diamankan keluar Jakarta agar sama sekali terlepas dari pengaruh Jepang sehingga mereka berani memproklamasikan kemerdekaan sesuai dengan kemauan golongan pemuda

Tempat yang dipilih untuk mengamankan Soekarno dan Hatta adalah Rengasdengklok. Rerngasdengklok dipilih menurut perhitungan militer.

Tujuan penculikan Soekarno dan Hatta adalah selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh Jepang juga agar keduanya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.

Golongan tua dan golongan pemuda telah menghasilkan kata sepakat. Kesepakatan tersebut yaitu akan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebelum pukul 12.00 WIB.

2. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Setelah dihasilkan kesepakatan di Rengasdengklok, akhirnya rombongan Soekarno dan Hatta meninggalkan Rengasdengklok dan kembali ke Jakarta. Malam itu juga mereka mereka mengadakan rapat bersama anggota PPKI di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Miyodokori, Jakarta. Teks proklamasi dirumuskan di ruang makan oleh Sokarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Subarjo mengembangkan pikiran secara lisan.

Konsep proklamasi kemerdekaan terdiri dari dua kalimat, yaitu:1. Kalimat pertama merupakan pertanyaan kemauan

bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

2. Kalimat kedua merupakan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan (transfer of sovereignity)Setelah konsep proklamasi kemerdekaan selesai

dirumuskan. Dicapai kesepakatan bahwa yang menandatangani teks proklamasi adalah Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Selanjutnya naskah diketik oleh Sayuti Malik dengan beberapa perubahan kecil yang telah disetujui. Setelah selesai diketik oleh Sayuti Malik, kemudian Soekarno dan Hatta membubuhkan tandatangannya masing-masing. Selesailah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah inilah yang disebut sebagai teks proklamasi autentik (resmi) karena diketik, tertanggal, dan ditandatangani.

Wassalam...

Demikianlah presentasi dari kami..

Terimakasih...