Sejarah indonesia isi

25
BAB 1 PENDAHULUAN Sejak abad ke-5, bangsa Eropa sudah mengenal rempah-rempah yang berasal dari Indonesia. Pada awalnya, hasil bumi dari Indonesia dan Wilayah lainnya di Asia sampai ke Eropa melalui sistem perdagangan berantai. Hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat melalui Laut Tengah tersebut mengalami kemunduran setelah terjadinya perang salib (1096-1291). Serta kemunculan kerajaan Turki Usmani yang juga mempersulit perdagangan antara Eropa dan Asia sehingga mengalami kemunduran. Hal tersebut Menyebabkan terputusnya perdagangan di laut Tengah dan terputusnya hubungan dagang antara Asia dan Eropa. Akibatnya bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia yang mengalami kelangkaan dan harganya sangat mahal. Semangat mencari daerah baru juga didorong oleh semangat 3G(gold,gospel,glory). Dari segi ekonomi (glory) ambisi mereka terkait upaya mencari untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan perdagangan, terutama rempah-rempah. Dari segi agama(gospel), 1

Transcript of Sejarah indonesia isi

Page 1: Sejarah indonesia isi

BAB 1

PENDAHULUAN

Sejak abad ke-5, bangsa Eropa sudah mengenal rempah-rempah yang

berasal dari Indonesia. Pada awalnya, hasil bumi dari Indonesia dan Wilayah

lainnya di Asia sampai ke Eropa melalui sistem perdagangan berantai.

Hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat melalui Laut Tengah

tersebut mengalami kemunduran setelah terjadinya perang salib (1096-1291).

Serta kemunculan kerajaan Turki Usmani yang juga mempersulit perdagangan

antara Eropa dan Asia sehingga mengalami kemunduran. Hal tersebut

Menyebabkan terputusnya perdagangan di laut Tengah dan terputusnya

hubungan dagang antara Asia dan Eropa. Akibatnya bangsa Eropa kesulitan

untuk mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia yang mengalami

kelangkaan dan harganya sangat mahal.

Semangat mencari daerah baru juga didorong oleh semangat

3G(gold,gospel,glory). Dari segi ekonomi (glory) ambisi mereka terkait upaya

mencari untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan perdagangan, terutama

rempah-rempah. Dari segi agama(gospel), ambisi mereka ke kawasan timur

(Nusantara) berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa barat untuk

melanjutkan perang salib (perang umat Islam dan Kristen) dan menyebarkan

agama Kristen. Mereka bersemangat menyebarkan agama Kristen ke daerah-

daerah yang baru. Dari segi petualangan dan kemuliaan (glory) kedatangan

orang-orang Eropa ke negara-negara di Timur berkaitan dengan hobi

berpetualang dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai wujud mencari

kemuliaan, keharuman, atau kejayaan. Jiwa petualang bagi orang-orang Eropa

untuk pergi ketimur juga di dorong oleh dua hal, yakni cerita Marcopolo

tentang kemajuan di dunia timur dan adanya keyakinan bahwa bumi itu bulat.

1

Page 2: Sejarah indonesia isi

Kepeloporan melakukan penjelajahan ini di pandang ikut memberikan unsur

kejayaan bagi bangsa-bangsa Barat.

Melalui penjelajahan samudra, bangsa-bangsa barat berhasil mencapai

wilayah Indonesia. Bangsa Barat pertama yang berhasil mencapai Indonesia

adalah bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada awalnya,

kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia hanya bertujuan untuk

berdagang. Selanjutnya, bangsa-bangsa Eropa tersebut berusaha menguasai

perdagangan rempah-rempah di Indonesia dengan melakukan praktik monopoli

dagang.

A. Rumusan Masalah1. Siapa saja Bangsa Eropa yang memperluas pengaruhnya di Indonesia?

2. Bagaimana cara Bangsa Eropa memperluas pengaruhnya?

3. Apa itu EIC dan VOC?

4. Apakah pengaruh VOC di Indonesia?

B. Identifikasi MasalahBegitu bangsa Eropa tiba di Indonesia, mereka langsung tertarik untuk

menguasainya. Pada saat datang ke Indonesia dengan tergiur oleh hasil alamnya,

mereka pun mulai memperluas kekuasaannya dengan menanamkan pengaruh di

bidang Ekonomi dan Politik. Bangsa eropa yang melakukannya adalah Portugis,

Inggris, dan Belanda.

Di dalam bidang Ekonomi, pengaruhnya berupa monopoli perdagangan.

Untuk portugis, mereka memberikan suaka dengan imbalan diberikan hak

monopoli perdagangan rempah-rempah. Sementara itu inggris sempat

menanamkan monopoli perdagangan melalui serikat dagang bernama EIC milik

Inggris, tetapi tidak berhasil. Walaupun begitu Inggris sempat mendirikan kantor

dagang di wilayah kesultanan aceh. Sedangkan Belanda sukses besar dalam

memperluas pengaruhnya atas keberhasilan dari serikat dagang milik mereka yaitu

VOC.

2

Page 3: Sejarah indonesia isi

EIC dan VOC merupakan serikat dagang, mereka saling bersaing untuk

memberikan pengaruh monopoli perdagangan. Sehingga para petani maupun

pedagang di Indonesia merasa dirugikan.

3

Page 4: Sejarah indonesia isi

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Portugis

Dari segi ekonomis, tujuan utama perdagangan Portugis di Asia Tenggara,

terutama di Indonesia, adalah untuk menguasai daerah produsen rempah – rempah

Maluku. Portugis akan membawa rempah – rempah langsung ke konsumen di

Eropa. Dengan demikian, harga rempah – rempah di Eropa akan menjadi semakin

murah, sedangkan keuntungan pedagang – pedagang Portugis akan semakin

meningkat.

Adanya revolusi jalur laut baru menyebabkan revolusi dalam struktur

perdagangan karena perhubungan laut langsung antara daerah produksi dengan

daerah konsumsi dapat diadakan. Bangsa Portugis mengetahui bahwa harga

rempah – rempah di Malaka tujuh kali dari harga yang berlaku di Maluku. Oleh

sebab itu, mereka langsung berlayar ke Maluku untuk membeli rempah – rempah.

Pada awal abad ke – 17, harga sebahar (2000 pond) cengkeh di Nusantara adalah

Rp 120,00, sedangkan di Eropa F.1200,- menjadi sepuluh kali lipat.

Pada tahun 1512, rombongan Portugis dari Malaka melakukan ekspedisi

menuju Kepulauan Maluku. Di Ternate, kedatangan bangsa Portugis disambut

dengan baik oleh Sultan Ternate karena mereka ingin membeli cengkih dengan

harga yang lebih tinggi daripada pedagang – pedagang Jawa. Hal tersebut

menyebabkan Sultan Ternate menginginkan Portugis untuk menjadi sekutunya

untuk menghadapi kerajaan saingannya, yaitu Tidore. Portugis pun diuntungkan

karena kondisi tersebut.

Pada tahun 1512, Sultan Ternate mengizinkan didirikannya benteng

pertahanan Portugis dan memberikan monopoli pembelian cengkih. Kegiatan

perdagangan biasa seperti pedagang semata – mata berlangsung hingga tahun

4

Page 5: Sejarah indonesia isi

1522, dan cara lebih intensif perdagangan agresif Portugis pun mulai dilancarkan

ketika mereka memperoleh izin untuk mendirikan benteng dari Sultan Ternate

sebagai tempat kedudukan tetapnya di Maluku. Di bawah pimpinan Antonio de

Britto, pada tanggal 24 Juni 1522 didirikanlah benteng Sao Paolo. Sejak saat itu,

monopoli perdagangan dilaksanakan secara intensif dan Sultan Ternate membuat

kontrak monopoli pembelian cengkih.

Munculnya kapal – kapal Spanyol di Maluku yang membantu sultan Tidore

menjadi ancaman bagi Ternate. Kedatangan Spanyol di Tidore justru semakin

memudahkan Portugis untuk memperoleh hak – hak monopoli. Pengaruh Portugis

pun juga semakin kuat di Kerajaan Ternate.

Rivalitas antara Spanyol dan Portugis sejak permulaan telah terjadi

ketegangan. Bangsa Spanyol oleh Sultan Almansur, terutama karena merasa

dikendalikan oleh Portugis yang singgah di Ternate. Kehadiran Spanyol diprotes

oleh Portugis karena merupakan pelanggaran Perjanjian Tordesillas tahun 1494.

Perebutan benteng yang dibangun oleh Spanyol tahun 1527 di Tidore

merupakan konflik yang kronis. Campur tangan Portugis dalam soal – soal intern

kerajaan membawa mereka dalam pertikaian politik antar kerajaan, pada

umumnya lebih merugikan daripada menguntungkan. Kecurigaan dan kebencian

rakyat terhadap bangsa Portugis pun semakin besar.

Setelah mengalami kesulitan yang berhubungan dengan monopoli cengkih

serta urusan – urusan lainnya, Portugis diusir dari Ternate pada tahun 1574, lalu

mereka disambut di Tidore. Pada akhir abad ke-16, bangsa Portugis berkedudukan

di Tidore dan di beberapa tempat di Kepulauan Nusa Tenggara (Timor,Solor dan

Flores) dimana mereka datang untuk berdagang kayu cendana.

Pada tahun 1600, kedudukan bangsa Portugis di Maluku sudah berkurang.

Monopoli cengkih sudah lama tidak dapat mereka pertahankan lagi. Kerajaan

Ternate meluaskan kekuasaannya ke pulau – pulau lainnya antara Sulawesi Utara,

Irian dan Bima, sehingga kerajaan ini menjadi sangat berkuasa di Kepulauan

Indonesia sebelah timur.

Setelah berhasil menguasai wilayah timur, Portugis kemudian ingin

menguasai wilayah Selat Malaka dengan melakukan “perang – perang

5

Page 6: Sejarah indonesia isi

perdagangan” yang digabung dengan “perang agama”. Kedudukan Portugis di

Malaka semakin menjadi penting ketika mereka berhasil menguasai kota – kota

pelabuhan di pantai Laut Merah dan Lautan Hindia. Setelah itu, Portugis

memindahkan pemerintahannya ke Bintan (Pantai Timur Semenanjung

MalakaKeberadaan Portugis di Malaka pun tetap menjadi penghambat kegiatan

perdagangan di wilayah Indonesia karena pada dasarnya, pelayaran melalui Selat

Malaka secara ekonomis lebih menguntungkan dibanding wilayah – wilayah

pantai barat Sumatra. Timbulnya pertikaian kerajaan – kerajaan Indonesia dalam

mengusir Portugis merupakan penyebab kegagalan Malaka dalam mengusir

Portugis. Namun kekuasaan Portugis di Malaka tidak sepenuhnya berhasil direbut

karena di sepanjang pantai timur Semenanjung Malaka tidak pernah berhasil

direbut, sehingga di Malaka masih memiliki kebebasan berdagang dan memilih

rekan dagangnya sendiri

Pola perdagangan yang diberlakukan oleh Portugis lebih murah dan efisien

dibanding dengan pola yang ada pada waktu itu. Portugis sebenarnya memiliki

peluang yang besar untuk menang menghadapi persaingan melawan pedagang –

pedagang tradisional. Namun karena perdagangan mereka disertai juga dengan

tindakan – tindakan militer. Dalam perdagangan, kekerasan militer itu sangat

merugikan secara ekonomis.

Di satu sisi, kekuatan militer dapat memberikan jaminan keselamatan

perjalanan kapal – kapal dagang mereka. Di sisi lain, kekuatan militer yang

mereka gunakan dalam perdagangan, menyebabkan para pedagang Indonesia

menghindarkan diri dari hubungan dengan Portugis. Sifat perdagangan Portugis

sangat agresif, yaitu perdagangan dan peperangan dilaksanakan bersama – sama

Ketika Portugis datang di Nusantara, dapat dikatakan bahwa Jawa yang

memegang monopoli rempah – rempah setelah Kerajaan Ternate berhasil

memperluas wilayah kekuasaannya. Orang – orang Jawa tidak mudah menerima

begitu saja kekuasaan bangsa Portugis dalam perdagangan, baik di Maluku

maupun di Malaka dan terjadilah perlawanan terhadap Portugis.

Berkali – kali benteng di Malaka mengalami serangan – serangan yang

membahayakan dari bangsa Jawa, Aceh dan Melayu dari Johor. Pada tahun 1512,

6

Page 7: Sejarah indonesia isi

Demak dan Jepara mengirimkan armada terdiri dari 100 kapal dan 12.000 orang

yang disiapkan selama 5 tahun. Tujuan semula penyerangan tersebut yaitu untuk

menyerang Kesultanan Malaka, namun setelah Malaka direbut oleh bangsa

Portugis, penyerangan ditujukan untuk Portugis dan mereka mengalami

kekalahan.

Pada tahun 1554 dan 1574, Jawa kembali menyerang Malaka. Pada abad ke-

16, Kerajaan Ambon dengan dibantu oleh Demak dan Jawa Timur, melawan

bangsa Portugis dengan kapal – kapal dan bala bantuan.

Campur tangan Portugis di Nusantara hanya tersebar pada Malaka dan

Maluku. Pada waktu bangsa Portugis menduduki Malaka tahun 1511 mereka lebih

suka perdangang yang beragama Hindu daripada Islam. Peristiwa ini menjadi

permulaan perkembangan Aceh.

Sebelumnya, Aceh tak begitu berarti tetapi sekarang menjadi pusat

perdangangan yang penting. Tahun 1520 daerah Aceh melepaskan diri dari Pidie

dan mengalami kemajuan pesat abad 16 hingga pertengahan pertama abad 17.

Kapal Aceh menghindari bangsa Portugis di Malaka, tidak berlayar melalui Selat

Malaka, melainkan sebelah barat pulau Sumatera melalui Selat Sunda.

Jawa Barat beruntung dengan keadaan ini. Sebelumnya daerah ini tak begitu

penting buat perniagaan. Sesudah Malaka jatuh, Jawa Barat mulai maju. Jakarta

mulai berkembang sesudah tahun 1511. Tetapi, sebagai pusat perniagaan

dikalahkan oleh Banten yang didiami para saudagar dari Malaka. Banten jadi

pusat kedudukan seorang sultan yang beragama Islam.

2. InggrisSeperti tercatat dalam sejarah, Indonesia pernah berada dalam jajahan Inggris.

Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811) dimana

perjanjian Tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas Indonesia diserahkan

oleh Janssens (gubernur Jenderal Hindia Belanda) kepada Inggris Namun,

sebelum perjanjian Tuntang ini, sebenarnya Inggris telah datang ke Indonesia jauh

sebelumnya. Perhatian terhadap Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake

singgah di Ternate pada tahun 1579.

7

Page 8: Sejarah indonesia isi

Selanjutnya ekspedisi lainnya dikirim pada akhir abad ke-16 melalui kongsi

dagang yang diberi nama East Indies Company (EIC). EIC mengemban misi

untuk hubungan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris

sampai di Banten dan berhasil mendirikan Loji disana. Pada tahun 1904, Inggris

mengadakan perdagangan dengan Ambon dan Banda, tahun 1909 mendirikan pos

di Sukadana Kalimantan, tahun 1613 berdagang dengan Makassar (kerajaan

Gowa), dan pada tahun 1614 mendirikan loji di Batavia (jakarta).

Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat dari

Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir

orang Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi tragedi Ambon Massacre, EIC

mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan perhatiannya ke daerah

lainnya di Asia tenggara, seperti Singapura,  Malaysia, dan Brunei Darussalam

sampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali memperoleh kekuasaan di

Indonesia melalui keberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun

1811. Selama lima tahun (1811 – 1816), Inggris memegang kendali pemerintahan

dan kekuasaanya di Indonesia. Sejak saat itu kedatangan Inggris ke Indonesia

dirintis oleh Francis Drake dan Thomas CavendishDengan mengikuti jalur yang

dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. 

Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke

Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586

oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama. Pengalaman kedua pelaut

tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal

ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan

Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak

istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan

dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC

yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika).

Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut

Melayu di selat Malaka. Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India

dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya

di Indonesia.

8

Page 9: Sejarah indonesia isi

Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan

sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-

kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan

Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada

dagang barat lainnya di Indonesia dagang Barat lainnya di Indonesia, seperti

Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India.

Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan

Bombay.

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18, Inggris berkuasa di

Indonesia sejak tahun 1811 setelah melakukan serangan darat dan laut atas

wilayah kekuasaan Belanda di Pulau Jawa. Akibat serangan tersebut, Belanda

menyerah tanpa syarat dan harus memberikan wilayah kekuasaannya kepada

pemerintah Inggris. Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili ileh badan

perdagangan Inggris yang berpusat di Calcutta, India, yaitu East Indian Company

(EIC). EIC menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jendral di

Indonesia.

Kebijakan penting yang ditempuh Raffles selama berkuasa di Indonesia

adalah membagi pulau Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Pembagian ini

dimaksudkan untuk mempermudah pengaruh dan pengawasan terhadap pulau

Jawa. Raffles juga membentuk system pemerintahan dan pengadilan dengan

merujuk pada system di Inggris.

Kekuasaan Raffles di Indonesia berakhir pada tahun 1814 setelah terjadi Konvensi

London antara Inggris dan Belanda dikarenakan Napoleon Bonaparte berhasil

dikalahkan dalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap. Isi dari

konvensi London tersebut adalah bahwasanya inggris diharuskan mengembalikan

semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya. Inggris menyerahkan

kekuasaan kepada Belanda pada tahun 1816 dan pada akhirnya wilayah

Nusantara-Indonesia kembali dikuasai oleh pemerintahan Belanda.

a. Sejarah singkat EIC

Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di

daerah India. Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang

9

Page 10: Sejarah indonesia isi

yakni East India Company (EIC) pada tahun 1600, dengan daerah operasinya

adalah India. Pusat kekuatan EIC adalah Kalkuta (India), dan dari kota inilah

Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara.

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan

Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun

1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa

rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.

Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish

melewati jalur yang sama.

Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I

meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka

menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari

rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC

(East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC

kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin

James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun,

mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut

Melayu di selat Malaka.

Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus

berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di

Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604.

menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC

mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta,

Banjar, Japara, dan Makassar.

b. Tujuan EIC

East Indian Company merupakan kongsi dagang Inggris yang pada

awalnya didirikan dengan tujuan utama sama seperti VOC, yaitu berdagang di

daerah Asia Timur.

3. Belanda

10

Page 11: Sejarah indonesia isi

Tahun 1956 adalah awal kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia.

Empat buah kapal yang dipimpin oleh Pieter Keyzer serta Cornelis de Houtman

ini sampai ke pelabuhan Banten setelah menempuh perjalanan selama satu tahun

lebih. Sayangnya, kunjungan dari kapal Belanda ini ke daerah Banten kurang

disambut baik karena sifat arogan yang ditunjukkan oleh Cornelis de Houtman.

Kemudian dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1958 Belanda mencoba lagi

kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Jacob Van Neck, dan mereka berhasil

disambut baik oleh penguasa Banten saat itu karena mereka telah belajar dari

kesalahan Cornelis de Houtman. Akhirnya, Belanda diperbolehkan untuk

melakukan perdagangan di kawasan pelabuhan Banten. Tujuan awal Belanda

adalah untuk berdagang rempah-rempah, namun setelah mereka berhasil

mendapatkan keuntungan melimpah serta menemukan daerah sumber rempah-

rempah, Belanda mulai melakukan aksi monopoli perdagangan dan sejarah

penjajahan Belanda di Indonesia pun dimulai.

a. Berdirinya VOC

Untuk mengatasi persaingan tidak sehat dan sekaligus mematahkan dominasi

Portugis, seorang anggota parlemen Belanda bernama Johan Van Oldebanevelt

mengajukan sebuah usul, yaitu penggabungan (merger) seluruh perusahaan

datang yang ada di Belanda menjadi satu serikat dagang.

Usulan tersebut mendapat sambutan baik. Pada tanggal 20 Maret 1602,

berdiri Verenigde Oost Compagnie atau serikat perusahaan dagang hindia timur,

yang biasa dikenal dengan VOC. Dengan modal pertama 6,5 miliar gulden, VOC

dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan Heeren

Zeventien.

Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.

1. Menghindari persaingan tidak sehat di antara sesama pedagang Belanda

sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh.

2. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan bangsa-bangsa

Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.

11

Page 12: Sejarah indonesia isi

3. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi

Spanyol yang masih menduduki Belanda.

b. Hak khusus VOC

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, VOC diberi hak istimewa

oleh pemerintah Belanda, yang dikenal sebagai Hak Octroi meliputi hal-hal

berikut ini.

1. Monopoli Perdagangan.

2. Mencetak dan mengedarkan uang

3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai.

4. mengadakan perjanjia dengan raja-raja

5. Memiliki tentaara untuk mempertahankan diri.

6. Mendirikan benteng.

7. Menyatakan perang dan damai.

8. Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.

Dengan hak khusus tersebut VOC menjadi lembaga pemerintahan dan

sekaligus lembaga perdagangan yang otonom di wilayah jajahan. Kehadiran

VOC di wilayah jajahan dipimpin oleh seorang gubernur jenderal, yang

termasuk Heeren Zeventien. Gubernur Jendral menjalankan dua peran sekaligus,

yaitu sebagai direktur perusahaan dan pimpinan pemerintahan.

c. Kegiatan VOC di Indonesia

Gubernur jendral VOC pertama adalah Piter Both. Dibawah pimpinannya,

Kegiatan VOC di Indonesia mulai diorganisasi dan monopoli mulai dilakukan.

Ia menentuka pusat kedudukan VOC di Ambon. Pilihan itu didasari bahwa dari

Ambon kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku akan lebih

mudah dilakukan.

Pada perkembangan berikutnya, Pieter Both memindahkan pusat kedudukan

VOC ke Jayakarta. Alasan memeilih Jayakarta adalah sebagai berikut.

- Jayakarta lebih strategis dibandingkan dengan Ambon karena terletak di

tengah jalur perdagangan Asia.

12

Page 13: Sejarah indonesia isi

- Dari Jayakarta, VOC kan lebih mudah menyingkrkan Portugis yang

berkedudukan di Malaka.

Dalam melaksanakan rencana itu, Pieter Both meminta izin pengeran

Jayakarta untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta, yang termasuk wilayah

kekuasaan Banten. Namun beberapa tahun kemudian, EIC dari Inggris juga

diizinkan mendirikan kantor dagang di Jayakarta, akibatnya muncul persaingan

antara VOC dan EIC.

Jan Pieterszoon Coen diangkat menjadi gubernur Jendral ketika EIC dan

VOC memperebutkan pengaruh di Jayakarta. Untuk memenangkan persaingan,

ia mendirikan benteng VOC di jayakarta. Benteng itu bernama Batavia.

Kemudian ia menghasut penguasa Banten, Ranamenggala, untuk memecat

pangeran Jayakarta sekaligus menutup izin berdagang EIC. Sejak tanggal 31 Mei

1619, VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta. Sejak itu pula, nama

Jayakarta berubah menjadi Batavia.

Dari Batavia, VOC memperluas pengaruh ke berbagai wilayah di Indonesia.

Perluasan pengaruh itu disertai penerapan monopoli perdagangan. Dengan

kekuatan militer dan keahlian memecah belah, sejumlah wilayah tunduk pada

pengaruh VOC. Untuk menjalankan monopoli perdagangan, Belanda membuat

peraturan sebagai berikut.

- Petani rempah-rempah hanya boleh bertindak sebagai produsen. Hak jual beli

hanya dimiliki VOC.

- Panen rempah-rempah harus dijual kepada VOC dengan harga yang ditentukan

oleh VOC.

- Barang kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan rumah tangga, garam, dan kain

harus dibeli dari VOC dengan harga yang ditentukan VOC.

Untuk mengendalikan monopoli perdagangan, VOC mempunyai hak

ekstirpasi dan melakukan pelayaran hongi. Dua hal itu merupakan strategi VOC

untuk mengendalikan monopolinya. Hak Ekstirpasi merupakan strategi VOC

untuk mengendalikan monopolinya.

Hak Ekstirpasi adalah hak untuk membinasakan pohon rempah-rempah yang

berlebihan agar harga rempah-rempah di pasar mancanegara tetap tinggi.

13

Page 14: Sejarah indonesia isi

Sedangkan pelayaran hongi adalah pelayaran bersenjata lengkap untuk

mengawasi pohon rempah-rempah yang berlebihan dan untuk mencegah petani

rempah-rempah berhubungan dengan petani luar.

Guna mendapatkan keuntungan yang besar, VOC menerapkan monopoli

perdagangan. Bahkan, pelaksanaan monopoli VOC di Maluku lebih keras dari

pada monopoli yang diterapkan oleh Portugis. Peraturan-peraturan yang

ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai

berikut.

a. Verplichte Leverantie, yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang

telah ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyat menjual hasil buminya

selain kepada VOC.

b. Contingentern, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil

bumi.

c. Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tenaman rempah-rempah yang

boleh ditanam.

d. Ekstirpasi, yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak

terjadi kelebihan priduksi yang menyebabkan harganya merosot.

e. Pelayaran Hongi, yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi

pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.

Beberapa gubernur jenderal yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha

dagang dan kolonialisasi VOC di Indonesia, antara lain berikut ini.

a. Jan Pieterszoon Coen (1619-1629)

Ia dikenal sebagai pendiri kota Batavia dan peletak dasar imperialism Belanda di

Indonesia. Ia dikenal pula dengan rencana kolonisasinya dengan memindahkan

orang-orang Belanda bersama keluarganya ke Indonesia. Hal itu dimaksudkan

untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja Belanda di Indonesia.

b. Antonio van Diemen (1636-1645)

Ia berhasil memperluas kerajaan VOC ke Malaka pada tahun 1641. Ia juga

mengirimkan misi pelayaran yang dipimpin oleh Abel Tasman ke Australia,

Tasmania, dan Selandia Baru.

c. Joan Maetsycker (1653-1678)

14

Page 15: Sejarah indonesia isi

Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan

Manado.

d. Cornelis Speelman (1681-1684)

Ia berhasil menghadapi perlawanan Sultan Hasanuddin dari Makassar,

memadamkan pemberontakan Trunojoyo di Mataram. Dan mengalahkan Sultan

Ageng Tirtayasa dari Banten.

BAB 3

Penutup

A. KesimpulanSetelah bangsa Eropa berhasil masuk ke Indonesia, mereka pun mulai

memperluas pengaruh mereka. Mereka menanamkan pengaruhnya dalam bidang

ekonomi melalui melalui monopoli perdagangan dengan melakukan banyak

perjanjian mengikat yang dilakukan dengan kerajaan di Indonesia.

Selain itu bangsa Eropa juga saling bersaing dalam mendapatkan kekuasaan

di Indonesia. Salah satunya persaingan serikat dagang oleh EIC dan VOC. Dalam

bidang politik, mereka memperluas pengaruhnya dengan memberikan pasukan

militer, suaka, dan perlindungan dalam membantu kerajaan di Indonesia yang

akan berperang. Tentu saja peperngan itu dipicu oleh hasutan bangsa Eropa.

B. SaranDalam makalah ini, penulis berharap supayakita sebagai bangsa Indonesia

dapat memehami peristiwa sejarah tentang pengaruh bangsa Eropa di

Indonesia. Selain itu agar kita dapat menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah

berperan dalam upaya melawan Belanda. Cara untuk menghargainya ialah

dengan mewujudkannya dalam sikap dan perilaku dengan melestarikan serta

menjaga peninggalan pahlawan kita.

15

Page 16: Sejarah indonesia isi

16

Page 17: Sejarah indonesia isi

DAFTAR PUSTAKA

http://uchikjuli.blogspot.co.id/2012/05/materi-kebangkitan-nasional.html

http://penjajahanindonesia.weebly.com/portugis.html

http://siaksoft.net/?p=549

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_11.htm

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_12.htm

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_13.htm

https://plus.google.com/101853726486260582599

http://xcacingpanasx.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-kolonialisme-

dan.html

https://twitter.com/share?url=http://ilmusosial.net/awal-ekspedisi-portugis-

ke-nusantara.html&text=Awal%20Ekspedisi%20Portugis%20Ke

%20Nusantara

http://www.siswamaster.com/search/label/Sejarah%20Indonesia

http://bolehtahusemua.blogspot.co.id/2011/12/eic-east-india-company.html

17