Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
-
Upload
bagus-cahyo-jaya-pratama -
Category
Documents
-
view
1.385 -
download
17
Transcript of Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi IndonesiaPerekonomian Indonesia
Drs. Agus Luthfi, M.SiDrs. Agus Luthfi, M.Si
Pemahaman Sistem
Chester A. Bernard “suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian dan masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri serta masing-masing bagian memiliki keterkaitan yang saling mendukung dalam sistem yang holistik tersebut”.
Istilah sistem menyangkut dua hal pokok yaitu menunjukkan pada suatu “entitas” sesuatu wujud benda (abstrak maupun konkret maupun konseptual) dan sebagai suatu metoda (tatacara).
Garis tebal menggambarkan sistem
Diluar batas merupakan lingkungan
Sistem
Produksi Mesin produksi, pegawai, prosedur produksi dan sebagainya membentuk sistem. Lainnya dari bagian perusahaan merupakan lingkungan.
Batas
Sumber: Amirin, 1987:29
Pemahaman Sistem
Example:
Komponen-komponen Penyusun
Secara teoritis pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa/negara dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman, aturan atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya .Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha (bisinis), dengan pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang.
Perkembangan Sistem Perekonomian
Tahapan Sejarah Pemikiran Ekonomi
Skolastisisme adalah nama sebuah periode di Abad Pertengahan yang dimulai sejak abad ke-9 hingga abad ke-15. Masa ini ditandai dengan munculnya banyak sekolah (dalam bahasa Latin schola) dan banyak pengajar ulung. Selain itu, skolastik juga menunjuk pada metode tertentu, yakni metode yang mempertanyakan dan menguji berbagai hal secara kritis dan rasional, diperdebatkan, lalu diambil pemecahannya. Ciri dari metode skolastik adalah kerasionalan dari apa yang dihasilkan.
Skolastisisme (Abad 9-15)
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa Raja Charlemagne (742-814). Pada abad ini hingga munculnya Monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya Penjelajahan Samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya zaman renaisans pada tahun 1517.
Raja Charlemagne (742-814)
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang disimpan oleh negara. Aset bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif.
Merkantilisme (abad 16-17)
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Victor de Riqueti, marquis de Mirabeau (1763) dan kemudian dipopulerkan oleh Adam Smith (1776)
Pelabuhan Perancis dari tahun 1638, saat
merkantilisme mencapai puncaknya.
Adam Smith (1723-1790)
Physiocrat (abad 17-18)
François Quesnay (1694-1774)
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Selama the enlightenment Physiocrats Prancis adalah yang pertama kali mempelopori teori ekonomi ini berdiri. Tokohnya adalah Francois Quesnay (1694-1774), diagram ciptaannya yang terkenal adalah Table Economique.
Inti dari mazhab pisiokrat adalah:Pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja.
Teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang, harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Selain itu anggapan bahwa perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi serta hukum-hukum alamiah yang menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
Marxisme (abad 18)
Karl Max (1818-1883)
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar
Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.
Keynesian (abad 19)
Keynesianisme (ekonomi ala Keynes), adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-19, John Maynard Keynes. Pemikiran teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
John Maynard Keynes (1883-1946), pencetus
Keynesianisme
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu.
Ideologi
Sistem Politik
Sistem Ekonomi
Pemahaman Sistem Ekonomi
Hubungan Sistem Ekonomi, Sistem Politik selalu dipengaruhi oleh adanya ideologi masyarakat di suatu negara. Seperti halnya muncul berbagai pemikiran terkait dengan sistem ekonomi di dunia.
Menurut Suroso et al. (1995) Ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy). Pemikiran dasar pada ilmu ini yaitu adanya kelangkaan (scarcity) dengan orientasi pada kebijaksanaan yang rasional
Hubungan antara ideologi dan ekonomi adalah sistem ekonomi juga harus berdasarkan pada ideologi. Di Indonesia, sistem ekonomi yang berlaku berdasarkan pada undang-undang yang berlaku.
Suatu sistem politik selalu berdasarkan pada ideologi yang dianut oleh negara tersebut. Di Indonesia, sistem politik atau kegiatan politik harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena hal tersebut merupakan dasar negara/ideologi negara Indonesia.
Hubungan antara politik dan ekonomi yaitu jika ada perubahan keadaan atau kebijakan politik, bisa mempengaruhi keadaan ekonomi begitu juga sebaliknya. Di Indonesia misalnya, jika ada pemimpin baru dan menetapkan kebijakan baru bahwa ada swasembada beras maka kondisi ekonomi akan berubah.
Pemahaman Sistem Ekonomi
Pemahaman Sistem Ekonomi
Gregory Grossman (1967)
“System is the nation that the various parts and components (economics units and agents, institutions) not only interconnect and interact but do so with a certain degree of mutual consistency and coherence”
Sistem Ekonomi terdiri dari:- Unsur Manusia- Sumber atau perangkat kelembagaan- Fungsi koordinasi dalam proses pengambilan keputusan
Elemen-elemen sistem ekonomi unit-unit ekonomi (Rumah
Tangga, Perusahaan, Serikat buruh, instansi pemerintah, dll)
Pelaku-pelaku ekonomi (konsumen, buruh, produsen, investor, dan pemerintah)
Lingkungan (Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Kapital, Sumber Daya Teknologi).
Tujuan Sistem EkonomiMenentukan apa, berapa, dan bagaimana produk-produk yang dibutuhkan akan dihasilkan.Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, pengganti stok modal, investasiMendistribusikan Pendapatan Nasional (PN) diantara anggota masyarakat (upah, laba, bunga, dan sewa)Memelihara & meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri
Pemahaman Sistem Ekonomi
Pembagian Sistem Ekonomi
Dilihat dari mekanisme kordinasi
Dilihat dari penekanan hak
kepemilikan
Sistem Tradisional
Sistem Komando
Sistem Pasar
Sistem Sosialis
Sistem Kapitalis
Sistem Liberalis
Sistem Komunis
Pembagian Sistem Ekonomi
Sistem yang memberi kebebasan yang
cukup besar bagi pelaku- pelaku ekonomi untuk
melakukan kegiatan yang terbaik bagi
kepentingan individual atas
sumber daya ekonomi atau faktor produksi.
Sistem dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara.
Adanya pengakuan yang luas terhadap hak-hak pribadi Praktik perekonomian diatur oleh mekanisme pasar Praktik perekonomian digerakkan oleh motif keuntungan
Ciri Sistem Ekonomi Liberal - Kapitalis
Semua alat dan sumber produksi adalah milik negara dan dikuasai negara Menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan
perekonomian Campur tangan pemerintah sangat besar, bahkan mengenai 3 persoalan
ekonomi: what, how, dan for whom
Ciri Sistem Ekonomi Sosialis - Komunistik
Adanya intervensi pemerintah dalam perekonomian yang terintegrasi di pasar
Pada umumnya diterapkan di negara sedang berkembang.
Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh perseorangan atau swasta, dan sebagian dilaksanakan oleh pemerintah
Pemerintah membuat kebijakan untuk ikut campur tangan interaksi ekonomi yang ada dipasar
Terdapat persaingan pasar, tetapi gerak-geriknya tetap dalam pengawasan pemerintah.
Ciri Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi
di Indonesia
Untuk melihat besarnya faham ekonomi suatu negara dapat melihat dari dua pendekatan yaitu Pendekatan Faktual-struktural dan pendekatan Sejarah.
Pendekatan Faktual-strukturalMenelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian [Y=C+1+G+(X-M)]
Pendekatan SejarahMenelusuri bagaimana perekonomian bangsa di
organisasikan dari waktu ke waktu.
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Amanat Undang-undang 1945 Pasal 33
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Sebelum Kemerdekaan Setelah Kemerdekaan
Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE) adalah merupakan kelanjutan penafsiran pasal 33 UUD 1945. Menurut konsep ini, pasal 33 tersebut dapat ditafsirkan bahwa demokrasi ekonomi mempunyai tujuan untuk tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
“… produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan dan kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Perekonomian berdasarkan atas demokrasi ekonomi, artinya kemakmuran bagi semua. Hanya perusahaan-perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada ditangan orang-orang. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.(ISEI,1990)
Konsep Demokrasi Ekonomi
Implementasi Demokrasi Ekonomi di Indonesia
Menurut Emil Salim:Peranan Negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight. Dalam SEP usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap yang lainDalam SEP, hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, seperti halnya dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan pada dominasi buruh, seperti halnya dalam sistem ekonomi komunis. Tetapi asas kekeluargaan menurut keakraban antar manusia.
Sistem Ekonomi Pancasila
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam Sistem Ekonomi Pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota masyrakat. Masyarakat adalah unsur ekonomi non negara yakni ekonomi swasta. Dalam ekonomi swasta ini yang menonjol bukan perorangan. Tetapi masyarakat sebagai satu kesatuan. Tekanan kepada masyarakat, tidak berarti mengabaikan individu, tetapi langkah individu harus serasi dengan kepentingan masyarakat.
Negera menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat. Dalam melaksanakan hak menguasai ini perlu dijaga supaya sistem yang berkembang tidak mengarah etatisme. Oleh karena itu hak dan kewajiban negara sebagai : (1) Pemilik, (2) Pengatur, (3) Perencana, (4) Pelaksana dan (5) Pengawas.
Sistem ekonomi Pancasila tidak bebas nilai. Bahkan sistem nilai (Value system) inilah yang mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi. Sistem yang dikembangkan bertolak dari ideologi yang dianut, dalam hal ini adalah ideologi pancasila. Ideologi Pancasila masih terus berkembang sesuai dengan dinamika pertumbuhan masyarakat, namun sila kelima secara utuh harus dijadikan leitsar (bintang pengarahan), kearah mana siste, nilai dikembangkan.
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Agama
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Kapitalis
SE Liberalis - Kapitalis
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Agama merupakan sistem yang melandasi berjalannya sistem ekonomi yang ada, dalam hal ini Sistem Ekonomi Islam merupakan yang pertama diterapkan di masyarakat dunia. Sementara Adam Smith menyebutnya “Moral Suasion”, Max Weber dengan bukunya “The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism” juga menjelaskan keterkaitan Agama dalam Ekonomi.
Sistem Ekonomi Pancasila
merupakan adaptasi dari sistem ekonomi
yang berdasarkan Agama dan Sistem
Ekonomi Konvensional yang
ada.
Sistem Ekonomi Pancasila
“Sistem ekonomi yang memadukan ideologi-konstitusional (Pancasila UUD 1945) bangsa Indonesia dengan Sistem Ekonomi Campuran (Sistem Ekonomi Pasar Terkelola) yang diwujudkan melalui kerangka demokrasi ekonomi serta dijabarkan dalam langkah-langkah ekonomi yang berpihak dan pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat, yang ditujukan untuk mewujudkan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila
Landasan Sistem Ekonomi Indonesia
Undang-undang dasar 1945 Pasal 23, 33, 34, Undang-undang no. 17 tahun 2012, Undang-undang no. 5 tahun 1999.
Landasan Sistem Ekonomi Indonesia
Undang-undang dasar 1945 Pasal 23, 33, 34, Undang-undang no. 17 tahun 2012, Undang-undang no. 5 tahun 1999.
Peranan Negara beserta aparatur ekonomi negara dan swasta adalah penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara) dan tercipta free fight (kebebasan bersaing).
hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam Sistem Ekonomi Pancasila Negera menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam bumi dan yang
merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat dengan hak dan kewajiban negara sebagai:
(1) Pemilik,
(2) Pengatur,
(3) Perencana,
(4) Pelaksana,
(5) Pengawas Sistem ekonomi Pancasila tidak bebas nilai karena sistem nilai (Value system) tersebut yang
mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi
Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila
Terima Kasih